Anda di halaman 1dari 32

KARYA TULIS ILMIAH

Pentingnya Bersabar bagi Kehidupan

Oleh :

Nama : Sadam Oktapian R

NISN : 00

YAYASAN AN-NAJA CIPEUNDEUY


SMA AN NAJA BOARDING SCHOOL
AKREDITASI : B NPSN : 69945707
KOMP. PONDOK PESANTREN SABIILUNNAJA RT 01 RW 11
DS. CIPEUNDEUY KEC. CIPEUNDEUY KAB. BANDUNG BARAT

2023 M/1444 H
LEMBAR PENGESAHAN
Pentingnya Bersabar bagi Kehidupan
Disusun oleh :

Nama : Sadam Oktapian R

NISN : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pada tanggal ………………. disahkan sebagai makalah dalam melaksanakan

tugas Menyusun Karya Tulis Ilmiah tahun Ajaran 2022/2023

Pembimbing

Roni Jafar Hakiki, S.Pd

NO. Nama Penguji Tanda Tangan

1.

2.

Kepala Sekolah

Abiila Zainatul Millah, MM.Pd.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa

menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta Salam senantiasa tercurah

limpahkan kepada nabi kita semua Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari mengenai penulisan ini tidak bisa terselesaikan

tanpa pihak-pihak yang mendukung baik secara moril maupun materil.

Penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak

yang membantu penulis dalam penyusunan makalah ini terutama kepada :

1. Drs. KH. Agus Yudhi Mubarak, S.Ag., MM.Pd dan Hj. Rina Ismatillah

Ridwan, MM.Pd, selaku pimpinan sekaligus pengasuh Pondok

Pesantren Sabiilunnaja, yang telah memberikan arahan dan

bimbingannya.

2. Ibu Abiila Zainatul Millah, MM.Pd, selaku kepala SMA An-Naja

Boarding School Cipeundeuy.

3. Pembimbing, bapak Roni Jafar Hakiki, S.Pd yang telah meluangkan

waktunya dengan kesabaran dan arahan yang selalu diberikan,

sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.

ii
4. Seluruh Dewan Guru SMA An-Naja Boarding School yang telah

berkenan memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama

masa sekolah.

5. Kedua orang tua, ayahanda tersayang Suparno dan ibunda tercinta

Herlina yang memberikan dukungan moral dan material serta do’a

yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk penulis.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

memberikan do’a, semangat, dukungan saran dan pemikiran sehingga

penulisan ini menjadi lebih baik dan terselesaikan. Semoga Allah SWT

memberikan balasan yang sepadan kepada mereka yang telah banyak

membantu penulis dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada

umumnya. Kritik dan saran sangat penulis harapkan dari semua pihak.

Cipeundeuy, Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II.............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 3
A. Pengertian Sabar............................................................................................. 3
B. Keutamaan Sabar............................................................................................... 6
D. Macam-macam sabar.................................................................................. 17
1. Sabar dalam Ketaatan.........................................................................17

2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat........................................................19

3. Sabar Menghadapi Takdir yang Pahit............................................19

E. Dampak Positif Bersabar dan negative tidak bersabar...................20


1. Merugikan orang lain..........................................................................22

2. Merusak kepercayaan......................................................................... 22

3. Menimbulkan Rasa Kecewa..............................................................23

4. Selalu Takut Gagal................................................................................ 23

BAB III.......................................................................................................................... 24
PENUTUP..................................................................................................................... 24
A. Kesimpulan..................................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 25

iv

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sabar merupakan akhlak Qur’ani yang paling utama dan ditekankan

oleh al-Qur’an, baik pada surat makiyah maupun madaniyah. Manusia

tentunya tidak luput dari kesalahan maupun dosa, namun semua

tergantung individu itu sendiri. Kehidupan yang kita jalani saat ini

tidaklah selalu mengarah kepada hal yangbaik-baik saja atau berjalan

sesuai dengan keinginan diri. Segala sesuatu yangsebelumnya kita

rencanakan terlebih dahulupun tidak akan berjalan sesuai dengan

apayang kita rencanakan. Pasti akan ada halangan dan rintangan yang

akan kita hadapi.

Oleh karena itu kita dituntut untuk memiliki sikap sabar. Jangan

jadikan kesusahan dankegagalan sebagai landasan pikiran bahwa Allah

SWT tidak menyayangi manusia, tapijadikanlah kesusahan dan kegagalan

sebagai sebuah anugerah yang diberikan oleh AllahSWT sebagai

wujudnya bahwa Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk

mengingat.

Di dalam jaman yang penuh dengan pengharapan instan dan

tekanan, kesabaran kita terhadap orang lain memisahkan kita dari dunia

ini.Mengembangkan kesabaran demi menghasilkan kehidupan yang

berbuah dengan terus berhubungandengan Tuhan, Hal ini membutuhkan

1
usaha dari diri kita dan kerjasama dengan apa yang Tuhan akanlakukan.

Seseorang bisa menjadi sabar jika dia memahami apa yang sedang terjadi

di dalam situasitertentu. Ketidak-tahuan menghasilkan ketidaksabaran.

Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Sabar”

sehingga kita dapat mengetahui bagaimana sabar yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan sabar?

2. Apa saja keutamaan sabar?

3. Apa saja macam-macam sabar yang harus kita ketahui?

4. Apa saja Dampak positif dan negative dari Bersabar?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan maslah diatas, maka dapat dirumuskan

beberapa maskud dan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk lebih memahami pengertian dari sabar.

2. Untuk mengetahui keutamaan-keutamaan yang terdapat dalam

sabar.

3. Lebih mengetahui macam-macam sabar.

2
4. Mengetahui dampak positif bersabar dan negative tidak

bersabar dalam kehidupan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sabar

Secara bahasa: Berasal dari kata “ ‫ربصي‬-‫”ربص‬yang artinya menahan.

Secara istilah: Menahan diri dari kesusahan dan menjaga lisan dari celaan,

serta menahan anggota badan dari berbuat dosa.

Definisi sabar menurut Sufi ternama Dzun-nun Al-Mishri, “Sabar ialah

menjauhi perselisihan, bersikap tenang dalam menghadapi cobaan yang

menyesakkan hati, dan menampakkan rasa kecukupan ketika ditimpa

kesusahan dalam kehidupan”. Sedikit berbeda dengan Ar-Raghib Al-

Ashfihani, yang mengatakan bahwa sabar memiliki makna yang berbeda

sesuai dengan konteks kejadiannya. Menahan diri saat ditimpa musibah

dinamakan shabr (sabar), sedangkan lawan katanya jaza’ (gelisah, cemas,

risau), menahan diri dalam peperangan dinamakan syaja’ah (keberanian)

dan lawan katanya jubn (pengecut, lari dari peperangan), menahan diri dari

kata-kata kasar disebut kitman (diam) dan lawan katanya ihdzar/hadzar

(mengecam, marah).

3
Namun secara umum, semua yang berkaitan dengan menahan

biasanya dikategorikan sabar.Sabar ini tidak hanya identik dengan cobaan

saja. Karena menahan diri untuk tidakbersikap berlebihan atau menahan diri

dari pemborosan harta bagi yang mampu jugamerupakan bagian dari sabar.

Bukan hanya ketika kita dalam kesulitan, tapi ketika dalamkemudahaan dan

kesenangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sabar ada

dua: Pertama, pengertian sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas

marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tabah. Kedua, pengertian

sabar adalah tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.

Sederhananya, pengertian sabar adalah sikap menahan emosi dan

keinginan. Sikap sabar adalah adalah kemampuan untuk bertahan dalam

keadaan sulit. Kesabaran mungkin melibatkan ketekunan dalam menghadapi

penundaan. Pengertian sabar juga digambarkan sebagai toleransi terhadap

provokasi tanpa menanggapi dengan tidak hormat atau kesabaran ketika

berada di bawah tekanan, terutama ketika menghadapi kesulitan jangka

panjang. Perilaku sabar digunakan untuk merujuk pada sifat karakter yang

tabah.

Sabar adalah salah satu keutamaan hidup terbaik dalam Islam. Melalui

sabar, muslim percaya bahwa seorang individu dapat tumbuh lebih dekat

dengan Tuhan dan dengan demikian mencapai kedamaian sejati. Ditegaskan

4
pula dalam Islam, bahwa Allah beserta orang-orang yang sabar, lebih khusus

lagi dalam musibah dan penderitaan.

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman.bertakwalah kepada

Tuhanmu”.

Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan dan

bumi Allah SWT itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang

bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Lain lagi menurut syeikh Ibnu Qoyyim Al-jauziyah, bahwa sabar

merupakan budi pekerti yang bisa dibentuk oleh seseorang. Ia menahan

nafsu, menahan sedih, menahan jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari

merintih kesakitan, dan juga menahan anggota badan dari melakukan yang

tidak pantas. Sabar merupakan ketegaran hati terhadap takdir dan hukum-

hukum syari’at. Terkadang kita meyakini bahwa kesabaran mempunyai titik

batas sehingga kalau sudah melebihi batasnya manusia boleh melakukan

apapun. Tapi bukan seperti ini tujuannya, semua yang telah kita kerjakan

harus kembali kepada Allah SWT sebagai dasar atas segala perilaku yang kita

kerjakan. Hal ini dapat memberikan nilai positif bagi diri kita sendiri, karena

segala sesuatu yang kita kerjakan atas Nama Allah SWT pasti yang dikerjakan

akan mengarah kepada yang baik.

Sikap sabar juga merupakan sikap dasar dari ciri-ciri orang yang

bertaqwa. Sabar pada hakikatnya merupakan sebuah pembelajaran dari

bagaimana kita menyikapi sesuatu hal yang kita alami. Misalkan saja, kita

5
dalam kondisi yang tidak baik, lalu kita berusaha untuk keluar dalam

keadaan tersebut. Sabar itu merupakan perwujudan dari apa yang kita

usahan dari sesuatu yang tidak baik menjadi baik. “Sabar itu indah”, dan

“Sabar itu cahaya”.

B. Keutamaan Sabar

Semua petunjuk dan perintah agama tentu tidak hadir begitu saja

tanpa ada maksud di baliknya. Begitu juga dengan sabar sebagai salah

satunya, yang kehadirannya tidak sekadar bertujuan melatih mental dan

ketahanan diri menghadapi kesulitan saja, tetapi tentu lebih dari itu. Banyak

alasan mengapa kita bukan hanya perlu untuk bersabar, tetapi bahkan harus

menerapkannya di kehidupan kita. Salah satunya karena ia bisa menjadi

sarana untuk menghapus dosa-dosa kita yang telah lampau.

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, “Seorang muslim

yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan

maupun duka cita sampai-sampai pada tertusuk duri. Niscaya Allah akan

menebus dosanya dengan apa yang menimpanya itu.”(H.R. Bukhari dan

Muslim)

Hadits di atas inheren dengan salah satu ayat di dalam al-Quran yaitu,

ّ ٰ ‫ت َوبَ ِّش ِر ال‬


َ‫صبِ ِر ْين‬ ِ ۗ ‫س َوالثَّ َم ٰر‬
ِ ُ‫ال َوااْل َ ْنف‬ ِ ْ‫ف َو ْالجُو‬
ٍ ‫ع َونَ ْق‬
ِ ‫ص ِّمنَ ااْل َ ْم َو‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّمنَ ْال َخو‬

6
“Sungguh kami akan berikan kepada kamu sekalian dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar

gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 155)

Al-Maraghi menjelaskan, ayat di atas menggambarkan tentang

bagaimana kualitas keimanan seseorang tidak ditentukan dari harta maupun

keberaniannya, melainkan dari kesabaran ketika menghadapi kesulitan.

Menurut para mufasir, ayat 155 di atas memiliki korelasi dengan 2 ayat

selanjutnya, yakni ayat 156 dan 157 yang menjelaskan tentang siapa yang

dimaksud dengan orang sabar pada ayat 155 dan juga berkenaan dengan

balasan dari Allah ‫ ﷻ‬terhadap mereka yang bersabar berupa ampunan dan

rahmat-Nya, serta dikategorikan ke dalam orang-orang yang mendapat

petunjuk.

Sabar seharusnya dapat menjadi karakter dari diri kita. Meskipun

bersabar kadang tidak mudah dilakukan, tetapi ia perlu untuk terus dilatih.

Salah satu caranya dengan senantiasa melihat sisi lain dari kesulitan yang

tengah kita alami. Di balik ketidaknyamanan kondisi yang kita hadapi serta

musibah dan ujian yang kita terima, sesungguhnya terdapat banyak hal lain

di kehidupan kita yang sangat layak untuk kita syukuri. Selain melalui cara

itu, memiliki keyakinan bahwa Allah ‫ ﷻ‬menitipkan cobaan kepada kita satu

paket dengan solusinya serta cobaan hanya diberikan sesuai dengan kadar

7
kemampuan kita juga akan membuat kita terlatih untuk menjadi pribadi yang

selalu sabar dan tidak menyangsikan kasih sayang serta rahmat dari Allah ‫ﷻ‬.

Sebagaimana Nabi ‫ﷺ‬, figur yang paling dan akan terus relevan untuk

kita jadikan teladan memberi contoh melalui sepanjang kisah hidup dan

riwayat kenabiannya. Kita tentu ingat, bahkan sejak lahir Nabi ‫ ﷺ‬telah

mendapatkan ujian dari Allah ‫ ﷻ‬melalui kematian ayahanya, yang kemudian

disusul ibunda beliau pada Usia 6 tahun. Ujian Nabi ‫ ﷺ‬terus berlanjut bahkan

sampai sepanjang hidupnya, terutama ketika berada di fase dakwah yang

bahkan beberapa kali nyaris dibunuh oleh musuh Islam kala itu. Belum lagi

berbagai cacian, hinaan, fitnah, teror dan tugas-tugas kenabian yang sulit

yang rasa-rasanya tak terbayang lagi betapa beratnya ujian yang dialami oleh

beliau. Tetapi, Nabi ‫ ﷺ‬tidak pernah dendam, marah, menyerah apalagi

murka dengan ketetapan Allah ‫ ﷻ‬dalam hidup beliau. Sebagai umatnya,

sudah seharusnya kita senantiasa berusaha untuk meneladaninya.

Apalagi musibah dan cobaan sejatinya merupakan pertanda jika Allah

‫ ﷻ‬menginginkan kita untuk naik kelas dan sinyal bahwa Allah ‫ﷻ‬

menghendaki kebaikan bagi kita. Nabi ‫ ﷺ‬pernah bersabda dari Abu

Hurairah, “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik,

maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.”(H.R. Bukhari)

Ujian dari Allah ‫ ﷻ‬juga merupakan cara Allah ‫ ﷻ‬dalam memberikan pahala

kepada kita, sebagaimana disampaikan Rasulullah ‫ﷺ‬, “Sesungguhnya

besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian. Dan sesungguhnya

8
apabila Allah Ta’ala mencintai suatu bangsa maka Allah menguji mereka;

barangsiapa yang ridha maka Allah akan meridhainya dan barangsiapa yang

murka maka Allah akan memurkainya.”(H.R. Turmudzi)

Lebih jauh lagi, sabar kita perlukan, sebab persangkaan kita terhadap

sesuatu yang terjadi kepada kita pun juga terbatas.

Oleh karena itu, terhadap kondisi yang saat ini kita hadapi, ujian dan

kesulitan yang datang bertubi-tubi dan dari berbagai hal di kehidupan kita

seyogianya kita berusaha untuk menyikapinya dengan bijaksana, yaitu

bersikap sabar, tenang, berpikir jernih dan menggali hikmah di baliknya,

sehingga selalu bisa menemukan alasan untuk tetap bersyukur. Meyakini

bahwa Allah ‫ ﷻ‬lah sebaik-baik pembuat rencana dan selalu berprasangka

baik kepada-Nya.

Melatih kesabaran dapat dimulai dari hal-hal yang kecil sehingga

membuat kita jauh lebih tangguh untuk menghadapi ujian pada tingkatan

berikutnya, sebagaimana ujian-ujian di sekolah atau kuliah. Al-Ghazali

bahkan mengatakan bahwa sabar adalah bagian dari agama, ia merupakan

ciri khas manusia yang membedakannya dengan hewan dan malaikat. Sabar

ialah simbol dari kontrol diri.

Semoga kita semua senantiasa diberikan keteguhan hati dan kekuatan

jiwa dan raga dalam menghadapi segala kondisi serta dijauhkan dari

keinginan sekecil apapun untuk berputus asa dari rahmat Allah ‫ﷻ‬.

9
Selain telah tertuang dalam banyak surat-surat al-Qur’an yang secara

khusus, dimana Allah memerintahkan langsung kepada umat untuk

menerapkan sabar dalam setiap masalah yang dihadapi, perkara sabar juga

memiliki banyak keutamaan dalam Islam baik keutamaan duniawi maupun

keutamaan ukhrowi. Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan dari sifat

sabar dalam agama Islam:

a. Orang yang sabar akan senatiasa bersama-sama Allah SWT

Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena

itu siapapun orang yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran

dalam menjalani kehidupannya akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah

Subhana hua ta’ala. Allah akan senantiasa memelihara kesabaran, menjaga,

melindungi, dan menolong mereka dari setiap hal apapun yang menimpa

mereka.

b. Apresiasi berupa predikat taqwa kepada orang-orang yang

bersabar dalam menghadapi ujian Allah SWT

Selain senantisa melindungi dan meridhai orang-orang yang bersabar,

Allah juga akan memberikan sebuah apresiasi yang luar biasa berupa

predikat taqwa dari Allah subhana hua ta’ala.

Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah dari Surat al-Qur’an Al-

Baqarah ayat 177 yang berbunyi:

ۤ ‫هّٰلل‬
ِ ‫ ِة َو ْال ِك ٰت‬22‫ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك‬
‫ب‬ ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
ِ ‫ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬
َ ‫۞ لَي‬
َ َ ۚ َ ۤ ۙ ٰ ْ ٰ ْ ٰ ُ ْ َ ٰ ْ ٰ
َ 2‫َوالنَّبِ ٖيّنَ ۚ َواتَى ال َم‬
‫ا َم‬22‫ب َواق‬ ِ ‫ا‬22‫فى الرِّ ق‬ ِ ‫ا ِٕىلِ ْينَ َو‬2 ‫الس‬
َّ ‫بِ ْي ِل َو‬2 ‫الس‬َّ َ‫ ِك ْينَ َوا ْبن‬2 ‫رْ بى َواليَتمٰ ى َوال َمس‬22‫ال عَلى ُحب ِّٖه ذ ِوى الق‬2

10
ٰۤ ُ ‫ْ ْأ‬ ۤ َّ ‫ ۤا ِء َو‬2‫بر ْينَ فِى ْالبَْأ َس‬2‫الص‬ ٰ ٰ
َ‫ول ِٕىك‬ ِ ۗ 2َ‫رَّا ِء َو ِح ْينَ الب‬2‫الض‬
‫سا‬ ِ ِ ّ ٰ ‫ ُدوْ ا ۚ َو‬2َ‫ ِد ِه ْم اِ َذا عَاه‬2ْ‫وْ نَ بِ َعه‬2ُ‫ وةَ ۚ َو ْال ُموْ ف‬2‫الصَّلوةَ َواتَى ال َّز ٰۤك‬
ْ
َ‫ك هُ ُم ال ُمتَّقُوْ ن‬ ٰ َ َ‫الَّ ِذ ْين‬
َ ‫ص َدقُوْ ا ۗ َواُول ِٕى‬

Artinya:

‘’Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu

kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada

Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan

memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan

shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya

apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar

(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.’’ (Al-Baqarah:

177)

c. Bersabar adalah ladang pahala tanpa batas

Dalam Surat Az-Zummar ayat 10 dijelaskan bahwa Allah subhana hua

ta’ala senantiasa akan memberikan balasan luar biasa kepada mereka berupa

pahala yang lebih baik dan tanpa batas, dimana pahala tersebut hanya

diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujiannya.

‫هّٰللا‬
ّ ٰ ‫وفَّى‬2
َ‫بِرُوْ ن‬2‫الص‬ ِ ‫نَةٌ ۗ َواَرْ ضُ ِ َو‬2‫ ُّد ْنيَا َح َس‬2‫ ِذ ِه ال‬2‫قُلْ ٰي ِعبَا ِد الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ْم ۗلِلَّ ِذ ْينَ اَحْ َسنُوْ ا فِ ْي ٰه‬
َ 2ُ‫ا ي‬22‫ َعةٌ ۗاِنَّ َم‬2‫اس‬
‫ب‬ٍ ‫اَجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬

Artinya:

11
‘’Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada

Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.

Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang

bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas’’. (QS Az-Zummar:

10)

d. Allah menjanjikan kabar gembira bagi Orang-orang yang sabar

ّ ٰ ‫ت َوبَ ِّش ِر ال‬


َ‫صبِ ِر ْين‬ ِ ۗ ‫س َوالثَّ َم ٰر‬
ِ ُ‫ال َوااْل َ ْنف‬ ِ ْ‫ف َو ْالجُو‬
ٍ ‫ع َونَ ْق‬
ِ ‫ص ِّمنَ ااْل َ ْم َو‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّمنَ ْال َخو‬

Artinya:

‘’Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.’’ (QS Al-Baqoroh:

155).

e. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia

Kemuliaan bagi orang-orang sabar ini dituangkan dalam Surat Asy

Syura ayat 43:

َ ِ‫صبَ َر َو َغفَ َر اِ َّن ٰذل‬


‫ك لَ ِم ْن ع َْز ِم‬ َ ࣖ ‫َولَ َم ْن ااْل ُ ُموْ ِر‬

Artinya:

‘’Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan)

yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan’’. (QS Asy Syura: 43).

f. Orang-orang yang bersabar akan dapat mengambil hikmah

12
Dalam Surat Ibrahim ayat 5 dijelaskan bahwa hanya orang-orang yang

mampu menerapkan kesabaranlah yang nantinya akan mampu memetik

nikmat hikmat atau pelajaran yang bermanfaat dari masalah-masalah dan

ujian hidup yang dihadapinya. Ayat ini berbunyi:

َ 2ِ‫ا َ ٰيّ ِىم هّٰللا ِ ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل‬2ِ‫ت اِلَى النُّوْ ِر ۙە َو َذ ِّكرْ هُ ْم ب‬
ٍ ‫ك اَل ٰ ٰي‬
ِّ‫ل‬2‫ت لِّ ُك‬ ُّ َ‫كَ ِمن‬2‫ ِرجْ قَوْ َم‬2‫ٓا اَ ْن اَ ْخ‬2َ‫ى بِ ٰا ٰيتِن‬2‫ ْلنَا ُموْ ٰس‬2‫َولَقَ ْد اَرْ َس‬
ِ ٰ‫الظلُم‬
‫َّار َش ُكوْ ٍر‬
ٍ ‫صب‬ َ

Artinya:

‘’Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat

Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap

gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-

hari Allah”. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda

(kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.’’ (QS

Ibrahim: 5).

g. Orang sabar akan memperoleh keberuntungan, keselamatan

Sesungguhnya kesabaran itu akan mendatangkan keberuntungan dan

meminimalisir rasa takut dari ketakutan apapun serta sangat berpeluang

untuk masuk surganya Allah bagi siapapun yang menerapkannya.

h. Sabar mewariskan derajat kepeloporan dan kepemimpinan

Sifat sabar adalah salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin terlebih dalam hal agama. Hal ini dijelaskan dalam Surat as-Sajdah

ayat 24 yang berbunyi:

13
َ‫صبَرُوْ ۗا َو َكانُوْ ا بِ ٰا ٰيتِنَا يُوْ قِنُوْ ن‬
َ ‫َو َج َع ْلنَا ِم ْنهُ ْم اَ ِٕى َّمةً يَّ ْه ُدوْ نَ بِا َ ْم ِرنَا لَ َّما‬

Artinya:

‘’Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi

petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka

meyakini ayat-ayat Kami.’’ (QS As-Sajdah: 24)

i. Sabar merupakan bagian dari iman

Kesabaran sangat berhubungan dengan keimanan dan amal shalih

seseorang, jika diibaratkan Kedudukannya kepala yang merupakan bagian

terpenting untuk dimiliki oleh tubuh kita, maka tiada artinya jika keimanan

kita tanpa adanya kesabaran dalam diri kita. Sabar membuat kita lebih peka

terhadap kekuasaan Allah subhana hua ta’ala.

Dengan menerapkan kesabaran dalam setiap ujian hidup maka akan

menjadikan kita manusia yang lebih peka terhadap apa-apa yang menjadi

kekuasaan dan keagungan Allah sang pencipta seluruh alam ini. Hal ini

dijelaskan dalam Surat Asy-Syura ayat 32-33 yang berbunyi:

ۗ ‫َ ِم ْن ٰا ٰيتِ ِه ْال َج َو ِار فِى ْالبَحْ ِر َكااْل َعْاَل ِم‬


‫َّار َش ُكوْ ۙ ٍر‬
ٍ ‫صب‬ َ ِّ‫ت لِّ ُكل‬ ْ َ‫اِ ْن يَّ َشْأ يُ ْس ِك ِن ال ِّر ْي َح فَي‬
َ ِ‫ظلَ ْلنَ َر َوا ِك َد ع َٰلى ظَه ِْر ٖ ۗه اِ َّن فِ ْي ٰذل‬
ٍ ‫ك اَل ٰ ٰي‬

14
Artinya:

‘’Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang

berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki, Dia akan

menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut.

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya)

bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.’’ (Asy-Syura:

32-33)

j. Segala urusan yang dihadapi oleh orang-orang sabar adalah

baik

Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dlam kehidupan, bahkan

meskipun kita tengah menghadapi masalah maupun ujian dalam kehidupan.

Karena setiap masalah dan ujian yang kita hadapi pasti akan mendatangkan

hikmah dan kebaikan dalam diri dan kehidupan kita. Hal ini dijelaskan dalam

sebuah hadis:

Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh

menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya

adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali

hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia

bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang

terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia

15
mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR.

Muslim)

k. Sabar sebagai cobaan bagi manusia

Seperti yang tertuang dalam pembahasan awal bahwa Allah menilai

keimanan kita dari ujian-ujian yang diberikan kepada kita, apakah kita

menghadapinya dengan sabar dan selalu melibatkan Allah atau bahkan

sebaliknya, kehilangan kesabaran dan mengambil jalan yang salah.

Keimanan yang tinggi di hadapan Allah SWT adalah ia yang mampu

menghadapi ujian dengan sabar sehingga Allah memberikan ia cobaan yang

lebih keras, sedangkan jika keimanannya lemah maka Allah akan

memberikan cobaan yang lebih ringan. Hal ini dijelaskan dalam hadis, bahwa:

“Dari Sa’id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku

pernah bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras

cobaannya ?. Beliau menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang

pilihan lagi. Maka seseorang akan diuji menurut agamanya.

Apabila agamanya merupakan (agama) yang kuat, maka cobaannya juga

berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan, maka dia akan diuji

menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba sehingga

ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan pun

pada dirinya”. (Hadis Ibnu Majah)

16
Kemudian dalam Surat Muhammad ayat 31 juga dijelaskan tentang

bagaimana Allah akan menguji manusia-manusia yang berjihad dan bersabar.

Allah Ta’ala berfirman:

ّ ٰ ‫َوَلَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم َح ٰتّى نَ ْعلَ َم ْال ُم ٰج ِه ِد ْينَ ِم ْن ُك ْم َوال‬


‫صبِ ِر ْي ۙنَ َونَ ْبلُ َو ۟ا اَ ْخبَا َر ُك ْم‬

Artinya:

‘’Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami

mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan

agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.’’ (Q.S. Muhammad: 31)

Demikianlah mengenai keutamaan sabar dalam islam kali ini.

Kesabaran adalah perkara yang tidak mudah namun menjanjikan kejayaan

dan ketenteraman hati di dunia bahkan hingga di akhirat nanti. Oleh karena

itu sabar sangat

D. Macam-macam sabar

Sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam

menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir.

Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri.

Sedangkan secara syar’i, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara :

(1) Ketaatan kepada Allah,

(2) Hal-hal yang diharamkan,

(3) Takdir Allah yang dirasa pahit (musibah).

17
Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama :

1. Sabar dalam Ketaatan


Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam

melakukan ketaatan kepada Allah. Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu

adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula

melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (Capek).

Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam

masalah zakat dan haji. Intinya, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat

dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.

Allah Ta’ala berfirman,

‫صابِرُوْ ا َو َرابِطُوْ ۗا َواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬


َ ‫اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اصْ بِرُوْ ا َو‬ َ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah,

supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3]: 200).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus

Sholihin ketika menjelaskan ayat di atas, beliau rahimahullah mengatakan,”

(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai

dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru,

shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah. Shobiru berarti menahan diri

dari maksiat. Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan.

18
Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi

dengan kebaikan. Sedangkan takwa mencakup semua hal tadi.”

Kenapa Butuh Sabar dalam Ketaatan? Syaikh Ibnu Utsaimin

rahimahullah mengatakan pula bahwa dalam melakukan ketaatan itu butuh

kesabaran yang terus menerus dijaga karena:

(1) Ketaatan itu akan membebani seseorang dan mewajibkan sesuatu pada

jiwanya,

(2) Ketaatan itu terasa berat bagi jiwa, karena ketaatan itu hampir sama

dengan meninggalkan maksiat yaitu terasa berat bagi jiwa yang selalu

memerintahkan pada keburukan.

2. Sabar dalam Menjauhi Maksiat


Ingatlah bahwa jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak

kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-

perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta

dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman

keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya.

Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak

lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan

menahan diri dari hawa nafsu yang mencekam.

3. Sabar Menghadapi Takdir yang Pahit


Ingatlah bahwa takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan

dan ada yang terasa pahit. Untuk takdir Allah yang menyenangkan, maka

19
seseorang hendaknya bersyukur. Dan syukur termasuk dalam melakukan

ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam

sabar bentuk pertama di atas. Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit

misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta

atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada

kesabaran dan pemaksaan diri.

Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan

menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya,

hatinya, atau anggota badan.

E. Dampak Positif Bersabar dan negative tidak bersabar

Dalam menghadapi kehidupan memang tidak semuanya menyenangkan.

Sehingga, untuk menghadapi hal tersebut, kamu harus menjadi orang

yang sabar. Dengan begitu, kamu juga akan selalu merasa ikhlas dalam

menjalani kehidupan. Selain itu, dampak positif juga akan selalu kamu

dapatkan.

 Berikut ini 4 dampak positif ketika kamu menjadi orang yang

sabar:

1. Dikelilingi Orang Baik

Ketika kamu menjadi orang yang sabar, tentu saja kamu

akan dikelilingi orang baik. Sebab, orang lain akan merasa senang

saat berada di dekatmu. Bukan hanya itu, orang lain juga senang

20
dengan sifatmu. Sebab, dalam menghadapi situasi apapun, kamu

selalu menggunakan kepala dingin. Dengan begitu, orang lain juga

akan semakin menyukaimu.

2. Tidak Memiliki Musuh

Selain dikelilingi orang baik, kamu juga tidak akan memiliki

musuh. Sebab, dalam menjalani hidup sehari-hari kamu tidak

melakukan perbuatan yang bisa menyakiti orang lain. Sehingga, orang

lain pun akan selalu bersikap ramah dan baik padamu. Bahkan,

dengan kamu menjadi orang yang sabar, orang lain akan selalu

menghargai dan menghormatimu.

3. Selalu Merasakan Ketenangan

Tentu saja dalam menjalani hidup, kamu akan selalu merasakan

ketenangan. Sebab, ketika kamu menjadi orang yang sabar, pikiranmu

tidak akan pernah merasakan kecemasan. Sehingga, suasana hatimu

pun dipenuhi dengan kebahagiaan. Untuk itu, teruslah menjadi orang

yang sabar. Sebab, ada dampak positif yang bisa kamu dapatkan.

4. Terhindar dari Masalah

Tidak bisa dipungkiri, ketika kamu menjadi orang yang sabar.

Tentu saja hidup kamu akan terhindar dari masalah. Sebab, dalam

menghadapi apapun, kamu tidak pernah emosi. Sehingga, apa yang

kamu lakukan itu tidak akan memicu masalah sama sekali. Dengan

21
begitu, apapun yang terjadi, kamu harus selalu menjadi orang yang

sabar. Sebab, bisa menghindarkan kamu dari sebuah keburukan.

Itulah empat dampak positif ketika kamu menjadi orang yang sabar.

Walaupun menjadi orang yang sabar itu tidak mudah. Namun, kamu

harus bisa membiasakan sifat tersebut dalam dirimu. Sebab, bisa

membuat hidup kamu jadi lebih baik. Selain itu, kamu juga akan terhindar

dari hal buruk dalam hidupmu. 

Kesabaran adalah salah satu hal yang masih sulit dilakukan oleh

seseorang. Bukan karena ingin semuanya cepat selesai dan buru-buru,

namun terkadang rasa tertekan itulah yang membuatnya ragu dan

menjadi tidak sabar. Namun, jangan khawatir terlebih dahulu. Pastinya

kamu harus mengetahui apa saja dampak yang akan timbul kalau kamu

tidak sabar.

 Berikut adalah 5 hal tersebut, semoga kamu bisa lebih mengerti

lagi supaya tidak menjadi kebiasaan:

1. Merugikan orang lain


Hal pertama yang akan terjadi jika kamu tidak sabar adalah

merugikan orang lain. Alasannya adalah ketika kamu tidak sabar,

terkadang lingkungan sekitarmu akan menjadi pelampiasan. Atau

bahkan, kamu akan menghalalkan segala cara supaya apa yang kamu

ingin lekas terwujudkan. 

22
Kegiatan tersebut tentu akan sangat merugikan orang di

sekitarmu. Bisa saja mereka akan merasa bingung dan ketakutan,

karena mereka tidak tahu masalahnya tapi dengan mudah kamu

melampiaskan begitu saja. 

2. Merusak kepercayaan
Ada saatnya kamu akan dipercaya oleh orang lain. Entah itu

dalam melakukan sebuah tugas penting, atau bahkan pekerjaan yang

membutuhkan kesabaran.

Nah, ketika kamu tidak sabar dalam melaksanakan kewajiban

tersebut, bisa saja hasilnya akan berantakan. Kemungkinan besar hal

itu akan merusak kepercayaan yang telah diamanahkan kepada

dirimu.

3. Menimbulkan Rasa Kecewa


Selain kedua dampak sebelumnya yang cukup buruk,

berikutnya adalah menimbulkan rasa kecewa. Hal ini berkaitan

dengan diri sendiri atau bisa juga berdampak ke orang lain. Misalnya

saja, ketika kamu melakukan kegiatan lalu tidak sabar dalam

menyelesaikannya.

Besar kemungkinannya akan timbul rasa kecewa karena

merasa sia-sia dengan apa yang telah kamu kerjakan. Mungkin

dampaknya akan sangat terasa menyesakkan, karena telah membuang

23
waktu hanya untuk hal yang tidak mungkin berhasil. Padahal, semua

butuh proses dan kesabaran juga sangat diperlukan. 

4. Selalu Takut Gagal


Hal ini bukanlah sesuatu yang perlu disesali. Karena, sebenarnya

kita hanya perlu sebuah kesabaran dalam melakukannya. Tidak peduli

sudah berapa kali kamu mencoba, asalkan masih ada keyakinan untuk

berhasil, ya harus dicoba. Lakukan secara konsisten jika kamu mau

berhasil. Tidak Yakin dengan Kemampuan yang dimiliki

Keyakinan dalam mengerjakan suatu kegiatan memang

dibutuhkan. Entah kamu percaya atau tidak, menanamkan rasa yakin

pada diri sendiri bisa menjadi kamu lebih semangat dalam segala

situasi. Tentunya dalam hal ini, kamu butuh yang namanya kesabaran.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah, Sabar merupakan tombak utama dalam

iman, semakin tinggi kesabaran kita maka semakin tinggi pula iman

kita.Pemaknaan kesabaran ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:

sabar adalah mengontrol diri, menahan emosi, memahami akan

24
situasi dan kondisi yang menekan. kesabaran sangatlah penting untuk

diimplementasikan dalam segala segi kehidupan. Maka dari itu berarti

harus kamu ingat, bahwa segala sesuatu itu memerlukan proses dan

tidak ada yang instan. Makanan instan saja juga butuh proses dalam

menyajikannya. Apalagi kegiatan lain yang justru membutuhkan

waktu tidak sebentar.

B. Saran

Teruntuk orang yang cerdas, kalian pasti paham dengan

konteks sabar yang telah di bahas, semua telah jelas dan sudah

terungkap ruang lingkup sabar sampai keutamaannya. Dengan

demikian kita mulai melakukan sikap sabar dari hal yang terkecil

terlebih dahulu, semoga kita tergolong orang-orang yang sabar.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad,sagiri. Perntemuan sabar Dan Syukur Dalam Hati, Studio Insania,

April 2014, hal. 19-31 ASSN 20088-6306, Vol. 2, No 1

https://dalamislam.com.akhlaq/amalan/keutamaan-sabar-dalam-islam.

http://metsn-hasby.blogspot.com/

25
http://uswah25hasanah.blogspot.com/2012/09/normal-0-false-false-false-

en-us-x-none_23.html

kitab ibnu al-qoyyim Al-jauziyah, ahli bahasa oleh A.M Halim. Uddatu Ash-

shabirin wa Dzakhiratu asy-Syakirin, (Jakarta: Maghfirah Pustaka 2006). Hlm

37.

26

Anda mungkin juga menyukai