PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas dari Bu Evika Pratiwi S.Pd. segala rasa yang penulis rasakan
pada saat menyelesaikan tugas ini dapat terbayarkan dengan apa yang penulis
rasakan sekarang. Walaupun dengan penuh berat hati penulis harus menyelesaikan
tugas ini dengan secepat mungkin dan sedetail mungkin.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga makalah yang penulis susun dapat memperoleh nilai yang baik dari Bu
Evika Pratiwi S.Pd.
Sidoarjo, 27 Februari
Penyusun
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penugasan ini memang sangat amat banyak namun penulis harap bisa
menyelesaikan semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bu Evika
Pratiwi S.Pd. Materi penugasan ini meliputi Bab yang telah dipelajari dan materi
yang telah dibahas namun pada kali ini penulis diberi beberapa soal mengenai
pendapat murni penulis terkait pertanyaan-pertanyaan mengenai persoalan
kebudayaan, keberagaman sosial dan perjuangan para pahlawan dalam beberapa
peristiwa.
2. Tujuan
a. Tujuan dari penugasan ini adalah untuk menuntaskan nilai-nilai yang belum
terselesaikan atau penambahan nilai.
b. Kedua ialah untuk menelaah kembali materi-materi yang telah disampaikan
sebelumnya.
c. Ketiga semoga dengan adanya makalah ini siapa saja yang membacanya akan
mengetahui beberapa kejadian yang menjadi persoalan.
3. Manfaat
a. Penulis dapat mengetahui bagaimana peristiwa-peristiwa yang telah
dipersoalkan.
b. Mengetahui spesifikasi peristiwa atau hal yang ada dalam suatu insiden entah
itu keberagaman sosial, perbedaan kebudayaan dan perjuangan.
3
BAB II
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar.............................................................................2
2. BAB I
PENDAHULUAN......................................................................3
A. Latar belakang......................................................................3
B. Tujuan..................................................................................3
C. Manfaat................................................................................3
3. BAB II
DAFTAR ISI...............................................................................4
4. BAB III
ISI................................................................................................5
A. Pendapat terkait perang
Sampit..................................................................................5
B. Cara membangun harmoni keberagaman sosial
budaya.................................................................................6
C. Perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan NKRI
dalam peristiwa:...................................................................6
a. Insiden bendera di Surabaya................................6
b. Pertempuran di Surabaya....................................8
c. Bandung lautan api............................................10
5. BAB IV
PENUTUP.................................................................................12
6. BAB V
4
DAFTAR PUSTAKA................................................................13
BAB III
ISI
Perang Sampit ialah sebuah kegiatan yang merugikan dari kedua belah pihak,
dari pihak Madura atau pihak Kalimantan. Pada dasarnya manusia itu makhluk
egois jadi hanya karena sedikit perbedaan bisa memicu peperangan dan pertikaian
namun menurut saya ini adalah sebuah tindakan yang tidak pantas karena manusia
adalah makhluk sosial yakni tidak bisa hidup individu atau sendiri. Ketika ada
pertikaian seperti pada peristiwa tersebut banyak sekali pihak yang dirugikan, jika
peperangan melawan rakyat negara sendiri keberlangsungan hidup anak cucu akan
dipertanyakan di masa depan.
Kadang beberapa warga suku lain pula terkena imbas dari kejadian ini, tidak
dapat dihindari sungguh, pemenggalan semacam ini terlalu membabi-buta dan
tidak pandang bulu. Peristiwa ini cukup menggemparkan seluruh masyarakat
tentunya, membuat para warga waspada dan ketakutan pada waktu yang sama.
Saya rasa ini adalah perbuatan paling tidak bisa dibiarkan apalagi rakyat negara
sendiri dan ini sudah sangat amat melenceng dari HAM. Penyelesaian persoalan
apa pun tak perlu dengan kekerasan, memang beberapa orang memiliki moto
hidup yang nyeleneh tapi tak semua persoalan harus diselesaikan dengan
kekerasan sampai hampir menelan banyak amat korban.
5
2. Persoalan: Bagaimana cara membangun harmoni keberagaman sosial
budaya?
Yang paling sering saya jumpai ialah ketika umat agama Hindu yang memiliki
budaya seperti festival Ogoh-ogoh pada saat hari raya mereka namun dihujat oleh
umat beragama Islam dan menganggap bahwa itu adalah tindakan yang tidak
disukai Tuhan, pada dasarnya perbedaan agama juga perbedaan Tuhan yang
disembah. Umat agama Hindu juga diajarkan untuk saling bertoleransi dan di
agama Islam juga diajarkan bertoleransi terhadap sesama manusia. Upaya yang
telah dilakukan di lingkungan saya ialah seperti; kerja sama, meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang perbedaan, membangun sikap toleransi,
berinteraksi dan berkomunikasi antar masyarakat. Upaya yang paling sederhana
memang seperti itu caranya.
Cara-cara tersebut sebenarnya ialah cara paling ampuh, namun lebih ampuh lagi
jika sesama kita saling berfokus pada budaya dan agama masing-masing dan tidak
saling senggol menyenggol antara budaya dan agama lain, malah hal itu adalah
hal yang tidak disukai Tuhan. Jaman telah berubah, Indonesia memegang teguh
persatuan dalam kebinekaannya, lantas mengapa masih mendiskriminasikan ras,
budaya dan agama orang lain? Cukup teguh dengan semboyan bangsa.
6
3. Persoalan: Bagaimana perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan
NKRI dalam peristiwa;
1. Insiden Bendera di Surabaya
Awalnya Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun
suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari
Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional.
Namun, berlindung dibalik Palang Merah, mereka melakukan kegiatan politik.
Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat telah
mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di
Surabaya opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands
East Indies) bersama-sama dengan rombongan Palang Merah dari Jakarta.
7
Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan
di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung
Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seizin Pemerintah Keresidenan Surabaya.
Dan sejak itu Hotel Yamato dijadikan markas RAPWI (Rehabilitation of Allied
Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan
Interniran)
8
berkumpul ratusan pemuda, semuanya membawa senjata dan pistol otomatis.
Hario Kecik mengatakan bahwa mereka yang disebut tidak lengkap, membawa
granat.
“Tetap Merdeka!
9
awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin
teratur. Pertempuran ini mencapai waktu sekitar tiga minggu.
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di
Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Sekitar 200.000
penduduk Bandung membakar kediaman mereka sendiri dalam peristiwa tersebut,
kemudian meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal
ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu yang dapat menggunakan kota
Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, sebutan bagi
TNI pada saat itu) meninggalkan Bandung mendorong TRI untuk melakukan
operasi “bumi hangus”. Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila
Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk
membumi-hanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean
Perdjoeangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak
10
Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdoel Haris
Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah
tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan
besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan
malam itu pembakaran kota berlangsung.
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar
Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer. Di
mana-mana asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan semua listrik
mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi.
Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan
Bandung, di mana terdapat gudang amunisi besar milik Tentara Sekutu. Dalam
pertempuran ini Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan, dua anggota milisi
BRI (Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang
amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil meledakkan gudang tersebut dengan
dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di
dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di
dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00 itu juga ikut
dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat itu, kurang lebih
pukul 12 Malam, Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Namun,
api masih membubung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan
api.
11
BAB IV
PENUTUP
Perlu dicermati lagi bahwasanya materi-materi ini sesuai dengan apa yang
dibahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya seperti materi hormat dan
menghormati perbedaan agama, ras, suku dan budaya yang ada dalam negara
republik. Untuk soal nomor 3 memang saya rasa belum ada spesifikasi
pembahasan pada materi tersebut namun untungnya opsi pertanyaan pada nomor
tersebut adalah sejarah basic. Seperti kejadian perobekan bendera di hotel
Yamato, kejadian 10 November, dan Bandung lautan api yang kisah-kisah
sejarahnya cukup fikenal oleh masyarakat. Beberapa materi telah disampaikan dan
satu tugas ini telah tuntas sudah permasalahan dan pertanyaan-pertanyaan yang
ada.
12
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Sumber web:
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Surabaya
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Insiden_Hotel_Yamato?wprov=sfla1
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api?wprov=sfla1
13
14