Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

SITI SUTANTI, S.Pd., M. Pd

DISUSUN OLEH :
TORANG JHON RAIDO TAMBUNAN 5223142023
ALLEYDA AUDIA MECCA 5223142025

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


JURUSA PKK PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
STAMBUK 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “CRITICAL BOOK
REVIEW: Ilmu Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan Keluarga : Konsep dan Strategi”
Makalah yang dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh nilai tugas pada mata kuliah
ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA Jursan PKK Prodi Pend. Tata Boga. Akhirnya dapat
selesai dengan berbagai bantuan pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih. Kami telah berupaya dengan
semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas rutin ini, namun kami menyadari
bahwa ini belum sempurna, baik dari segi isi, kebahasaan, tulisan maupun kualitasnya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki tugas
makalah ini.
Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memahaminya.

Medan, 27 Agustus 2022

Alleyda Audia Mecca & Torang Jhon Raido Tambunan


5223142025 & 5223142023
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB. I.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. PENTINGNYA PEMBUATAN CRITICAL BOOK REPORT...............................................3
B. TUJUAN PENULISAN CBR....................................................................................................3
C. MANFAAT CBR BAGI SUMBER PEMBELAJARAN ILMU KESEJAHTERAAN
KELUARGA......................................................................................................................................3
D. IDENTITAS BUKU UTAMA...................................................................................................4
E. IDENTITAS BUKU PEMBANDING.......................................................................................4
Gambar 1.1 Gambar 1.2....................................................................................................5
(buku utama) (buku pembanding)...........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
RINGKASAN ISI BUKU UTAMA...........................................................................................6
A. BUKU UTAMA.........................................................................................................................6
BAB I PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA..............................................................6
BAB II PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MENJADI
PENDIDIKAN KEJURUAN.............................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................8
RINGKASAN BUKU PEMBANDING.....................................................................................8
BAB I HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN........................................................................8
BAB II PENDIDIKAN KELUARGA...............................................................................................8
BAB III KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA KELUARGA......................................................10
BAB IV PENDIDIKAN PRENATAL DALAM KELUARGA.......................................................12
BAB IV PEMBAHASAN DAN KRITIK BUKU.....................................................................13
A. Pembahasan.............................................................................................................................13
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku..........................................................................................14
BAB V PENUTUP.................................................................................................................15
BAB. I
PENDAHULUAN

A. PENTINGNYA PEMBUATAN CRITICAL BOOK REPORT

Pembuatan CBR dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku
serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lainnya, mengenal dan memberi
nilai serta mengkritik sebuah karya tulis seseorang lalu dianalisis sebagai bahan pertimbangan.

Seringkali kita masih bimbang dalam memilih buku referensi untuk dibaca dan pahami
sebagai kebutuhan pokok dalam menambah ilmu wawasan mengenai Ilmu Kesejahteraan
Keluarga. Ada masanya saat kita memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan. Seperti dari segi kebahasaan maupun isi pembahasannya. Oleh karena itu, kami
membuat CBR Ilmu Kesejahteraan Keluarga ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang Pendidikan dalam keluarga

B. TUJUAN PENULISAN CBR


 Penyelesaian tugas CBR Ilmu Kesejahteraan Keluarga yang telah ditetapkan.
 Menambah pengetahuan dalam memilih buku yang tepat dan benar sesuai kebutuhan melalui
referensi dan kritikan pada buku dalam CBR.
 Meningkatkan minat baca dan sikap kritis seseorang dalam menganalisis buku.
 Menguatkan kemampuan kritik seseorang dan kemampuan menilai buku.

C. MANFAAT CBR BAGI SUMBER PEMBELAJARAN ILMU


KESEJAHTERAAN KELUARGA
 Mempermudah pembaca dengan adanya referensi dalam memilih buku.
 Menambah wawasan tentang pembelajaran-pembelajaran Ilmu Kesejahteraan Keluarga.
 Mengetahui keunggulan dan kelemahan serta ringkasan dari buku-buku yang saya teliti.
 Dapat merubah pola pikir seseorang

D. IDENTITAS BUKU UTAMA


1) Judul : Ilmu Kesejahteraan Keluarga
2) Penulis : Fitriana
3) Penerbit : Syiah Kuala University Press
4) Tahun Terbit : 2018
5) Kota Terbit :-
6) Tebal Halaman. : 184 Halaman
7) ISBN : 6025679894, 978602567989
E. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
1) Judul : Pendidikan Keluarga; Konsep dan Strategi
2) Penulis : Safrudin Aziz, M.Pd.I.
3) Penerbit : Gaya Media
4) Kota Terbit : Yogyakarta
5) Tahun Terbit : 2015
6) ISBN : 978-602-7869-96-7

Gambar 1.1 Gambar 1.2

(buku utama) (buku pembanding)


BAB II
RINGKASAN ISI BUKU UTAMA
A. BUKU UTAMA

BAB I PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


Dalam dunia Pendidikan di Indonesia Pendidikan Kesejahteraan Keluarga mulai
dikenal pada akhir tahun 60an. Nama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) semakin
dikenal, bahkan sejak tahun 1963 melalui Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
khususnya UNICEF, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang diterjemahkan dalam Bahasa
Inggris, Family Life Education, juga dikenal di luar negeri. Kemudian, sejak tahun 1972,
PKK semakin dikenal di desa-desa dengan istilah “Pembinaan Kesejahteraan Keluarga”
melalui program PKK.

Pada bab I dalam buku ini membahas mengenai Sejarah Lahir Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, Konsep, Maksud dan Tujuan , Fungsi, serta PKK dalam
pembangunan.

Pada tahun 1957, atas Institut Pertanian Bogor (IPB), diselenggarakan suatu seminar
mengenai Home Economics. Nama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dapat diterima
sebagai nama Pendidikan yang menangani hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek
kehidupan keluarga, menggantikan istilah Pendidikan Kewanitaan yang sebelumnya berlaku
dan berbeda istilah pada beberapa daerah di Indonesia.

Materi Pendidikan hendaknya dapat dijadikan alat oleh anak didik untuk mencapai
kehidupan pribadi dan kehidupan keluarga yang lebih baik. Perkembangan yang cepat dari
IPTEK telah menjangkau seluruh aspek kehidupan manusia di seluruh dunia. Perkembangan
tersebut semakin mendorong manusia untuk berusaha mendapatkan bekal yang memadai agar
menyesuaikan dan menempatkan diri didalam perubahan-perubahan yang mungkin tidak
terelakkan.

Dalam seminar mengenai Home Economics yang tertera diatas, Dr. Purwo Soedarno
(Fakultas Kedokteran dan Doktor Bagian Gizi) mengemukakan sebuah kertas kerja yang
menguraikan ruang lingkup Pendidikan Home Economics di Amerika Serikat serta aspek
kehidupan keluarga yang tercakup didalamnya, yang meliputi :
1. Hubungan inter dan antar keluarga.
2. Membimbing anak dan keluarga.
3. Makanan sehari-hari.
4. Pakaian.
5. Perumahan.
6. Kesehatan.
7. Penghasilan dan cara mempergunakannya.
8. Home Management.
9. Security.
10. Sound Planning.
BAB II PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
MENJADI PENDIDIKAN KEJURUAN
Pada bab II ini membahas mengenai Pengembangan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga dan lapangan pekerjaan. Pemahaman tentang Pengembangan PKK menjadi
Pendidik Kejuruan sangat diperlukan agar mahasiswa memiliki pemahaman dan kemampuan
untuk menentukan keahlian dan keterampilan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada
pada keluarganya. Dalam rangka persiapan terjun ke lapangan kerja demi mewujudkan
keluarga sejahtera.

Dalam Pendidikan keterampilan kejuruan, PKK memegang 2 peranan penting yaitu :


1. Mengusahakan kegiatan Pendidikan yang direncanakan sehingga pendidik memiliki
tanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarga.
2. Melalui kegiatan Pendidikan menyiapkan untuk mencari nafkah sesuai dengan
keterampilan kejuruan.

Dalam fungsinya sebagai Pendidikan Kejuruan, maka PKK bertitik tolak pada 10 segi
kehidupan keluarga untuk mengembangkan berbagai bidang kejuruan dan keahlian. Tiap
segi dari 10 segi kehidupan keluarga itu mempunyai bagian-bagiannya dan tiap bagian
dapat dijuruskan menjadi suatu cabang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Sebagai
contoh dapat dikemukakan tentang bidang makanan. Bidang makanan meliputi bidang-
bidang produksi, distribusi, dan konsumsi.

Setiap segi kehidupan keluarga dipelajari secara mendalam sehingga seseorang yang
telah berhasil menguasai salah satu segi secara mendalam dan ilmiah dapat disebut sebagai
seorang ahli dalam salah satu bidang PKK. Mereka harus mengetahui semua hal yang
berhubungan dengan bidangnya. Misalnya, disamping pengolahan makan, mereka harus pula
mempelajari pengaruh makanan bagi kehidupan jasmaniah dan rohaniah, bagian ekonomi
keluarga, tentang adat kebiasaan yang berhubungan dengan makanan dsb.

Seorang tenaga ahli dalam 1 bidang PKK merupakan seseorang yang mahir dalam
bidang tersebut. Timbulnya pertanyaan, Bagaimana halnya dengan seorang tenaga kejuruan?
Seorang juru, adalah orang yang terampil dan cekatan dalam suatu pekerjaan yang
memerlukan latihan intensif kejuruan atas suatu kepandaian khusus. Oleh karena itu,
Pendidikan kejuruan keluarga ditujukan kepada :
1. Pengembangan seseorang yang terampil menjadi tenaga kerja yang terampil, mampu
melakukan suatu pekerjaan sebagai sumber nafkah.
2. Pemberian kemampuan keterampilan yang diperlukan untuk suatu kejuruan tertentu.

PKK mempunyai 2 peranan penting dalam Pendidikan kejuruan bagi Individu, yaitu
Pendidikan untuk dalam kehidupan keluarga, yang disebut Pendidikan kerumah tanggaan dan
Pendidikan kejuruan untuk mendapatkan sumber nafkah. Dalam fungsi PKK sebagai
Pendidikan kejuruan, tidak hanya membicarakan hal-hal yang berhubungan dalam kehidupan
keluarga, tetapi juga mengembangkan keterampilan untuk menghadapi masalah yang
berhubungan dengan kehidupan keluarga. Misalnya, mengembangkan kemampuan untuk
musyawarah dalam anggota keluarga untuk pembagian penggunaan sumber-sumber keluarga.
BAB III
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
BAB I HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN

A. Hakikat manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk ciptaan yang lain. Selain memiliki seperangkat akal untuk berpikir, manusia
juga memiliki emosi dan nafsu yang dapat memberikan peran untuk mendobrak bukti-
bukti kebesaran Tuhan secara rasional ataupun irasional (metafisik). Sehingga
peradaban dan perkembangan yang paling memuncak dibumi di prakarsai oleh
manusia dari pada makhluk yang lain.
B. Hakikat Manusia dan Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya dibutuhkan manusia semenjak dalam kandungan hingga
menjelang akhir hayatnya. Sebab pada hakikatnya manusia adalah mahkluk terdidik
yang memerlukan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung guna
membekali dirinya dalam menjalalni kehidupan.

BAB II PENDIDIKAN KELUARGA

A. Pengertian Keluarga
Secara etimologis keluarga dalam istilah Jawa terdiri dari dua kata yakni Kawula dan
warga. Kawula berarti abdi dan warga adalah anggota. Artinya, kumpulan individu
yang memiliki rasa pengabdian tanpa pamrih demi kepentingan seluruh individu yang
bernaung di dalamnya. Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang ditandai oleh
tempat tinggal bersama, kerja sama ekonomi, dan reproduksi yang dipersatukan oleh
pertalian perkawinan atau adopsi yang disetujui secara sosial, yang saling berinteraksi
sesuai dengan peranan-peranan sosialnya.
Secara normatif, keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh
suatu ikatan perkawinan, lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai suatu gabungan
yang khas dan bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk kebahagiaan,
kesejahteraan, dan ke tentraman semua anggota yang ada di dalam keluarga tersebut.
Secara definitif, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas
suami-istri dan anak-anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
B. Fungsi Keluarga
Fungsi ekonomi berarti keluarga menjadi tulang punggung memperoleh sekaligus
mengelola kegiatan ekonomi secara profesional. Fungsi sosial adalah keluarga
merupakan sarana pertama dalam proses interaksi sosial dan menjalin hubungan yang
erat baik dalam satu keluarga ataupun secara luas. Adapun fungsi pendidikan, bahwa
keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi kehidupan seorang anak. Begitu
pula dengan fungsi psikologis, bahwa keluarga memiliki pengaruh yang besar
terhadap perkembangan dan kematangan psikologis anggotanya. Sedangkan fungsi
reproduksi, tanpa adanya ikatan yang sah dalam sebuah keluarga tidak akan
menghasilkan keturunan yang sah pula. Ada juga fungsi tambahan seperti fungsi
agama yang disebut juga sebagai fungsi religius yang berhubungan dengan perintah
untuk senantiasa menjalankan perintah Tuhan yang Maha Esa dan menjauhi
larangannya melalui pembiasaan diri secara optimal. Fungsi biologis sebagai
pemenuhan kebutuhan agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga. Fungsi kasih
sayang yakni bagaimana setiap anggota keluarga harus menyayangi satu sama lain.
Fungsi perlindungan yakni setiap anggota keluarga berhak mendapatkan perlindungan
dari anggota lainnya. Fungsi rekreasi adalah penyegaran pikiran, menenangkan jiwa
dalam bentuk rekreasi guna mengakrabkan tali kekeluargaan.

C. Pendidikan dalam Keluarga


Keluarga secara realitas merupakan lembaga pendidikan pertama bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Anak dipersiapkan untuk mampu berbahasa, berpendapat,
berkreasi, berimajinasi, hingga mampu memproduksi sesuatu adalah berkat
pendidikan pertama yang diterimanya dalam keluarga. Dengan kata lain, keluarga
adalah pengantar secara berpikir, bersikap, bergerak hingga memutuskan sesuatu
secara tepat.

D. Tujuan Pendidikan Dalam Keluarga


Pendidikan dalam keluarga pada hakikatnya bertujuan menanamkan dasar-dasar
pengetahuan secara lahiriah maupun batiniah melalui berbagai upaya agar terlahir
manusia yang berakhlak dan unggul dalam berbagai bidang. Selanjutnya, pendidikan
keluarga pada ranah kognitif dan psikomotorik lebih menekankan pada pembekalan
manusia yang kreatif, kritis, dan terampil melalui kepemilikan life skills yang matang
serta memiliki kesiapan bersaing secara global. Harapannya melalui pendidikan dalam
keluarga seseorang akan mampu menjawab berbagai problem yang ada dalam setiap
sisi kehidupan.
E. Kendala-Kendala Pendidikan Keluarga
Adapun kendala pelaksanaan pendidikan dalam keluarga diklasifikasikan menjadi dua
unsur yakni kendala secara internal dan eksternal. Beberapa kendala internal di
antaranya sebagai berikut :
1. Pemahaman dan perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan.
2. Kemiskinan ekonomi keluarga.
3. Lemahnya keimanan orang tua.
4. Unsur psikologis.
5. Tidak adanya pendidik (orang tua) dalam keluarga.
6. Sakit atau cacat fisik dan psikologis.
7. Komunikasi orang tua dan anak.

Sedangkan kendala eksternal yang tampak dari pelaksanaan pendidikan dalam


keluarga mencakup antara lain:
1. Tontonan.
2. Kepedulian masyarakat dalam menumbuhkan nilai-nilai pendidikan.
3. Aspek budaya.
4. Aspek kenyamanan dan kerja sama.

BAB III KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA KELUARGA

A. Kewajiban dan Hak Ayah


Kewajiban Ayah :
1. Pemberian tanggung jawab.
2. Menafkahi keluarga.
3. Menjadi pemimpin yang adil dalam keluarga.
4. Menghindarkan anak dari kebakhilan.
5. Kecintaan untuk memiliki.
6. Menerapkan rasa malu pada anak.
7. Mendidik anak untuk menahan amarah.
8. Menjauhkan anak dari sifat dusta.
9. Menghindarkan anak dari kebiasaan mencuri.
10. Menjauhkan anak dari sikap sombong.

Hak Ayah :
1. Dihormati.
2. Dibantu dalam mengelola rumah tangga.
3. Diperlakukan dengan baik dan penuh cinta kasih dalam memenuhi kebutuhan
fisik, biologis maupun psikisnya.
4. Menuntut istri untuk menjaga kehormatan dirinya dan keluarga yang diamanahkan
kepadanya.
5. Di santuni dan disayangi di hari tua oleh anak bahkan setelah meninggalnya.
B. Kewajiban dan Hak Ibu (Istri)
Kewajiban Ibu:
1. Mengetahui pengetahuan secara komprehensif.
2. Menjadi seorang manager rumah tangga.
3. Memberikan kasih sayang dan ketentraman kepada suami ataupun anggota keluarga
yang lain.
4. Memperhatikan kesehatan rumah tangga yang aman, dan tenteram bagi seluruh
keluarganya.
5. Sebagai pendidik pertama dan utama bagi putra-putrinya.

Hak Ibu :
1. Memperoleh cinta dan kasih sayang dari suami.
2. Mendapatkan nafkah yang halal dan baik.
3. Mendapatkan bimbingan dan pendidikan khususnya pendidikan agama dan keluarga.
4. Dicukupi segala kebutuhannya.

C. Hak dan Kewajiban Anak


Hak anak :
1. Hak nasab dan penyusuan.
2. Memperoleh pengasuhan dari kedua orang tuanya.
3. Memperoleh nama baik.
4. Mendapat bimbingan dan nasihat dari kedua orang tuanya termasuk pertimbangan
dalam memperoleh jodoh atau calon pasangan hidup.
Kewajiban anak :
1. Hormat dan patuh pada kedua orang tua.
2. Berakhlak baik pada keluarga.
3. Mendoakan keluarga khususnya kedua orang tua.
4. Menjunjung tinggi nama baik orang tua.

BAB IV PENDIDIKAN PRENATAL DALAM KELUARGA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Prenatal


Kehidupan dalam usia prenatal pada hakikatnya dimulai dari pertemuan sel kelamin
pria (spermatozoa) dan sel kelamin wanita (ovum) yang selanjutnya disebut zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Seiring berkembangnya waktu, zigot mengalami
perkembangan secara biologis yakni mengalami perubahan hingga menjadi segumpal
daging yang bergulung-gulung. Dari proses tersebut kemudian tumbuh kerangka-
kerangka tulang yang kelak akan terbungkus oleh daging-daging baru hingga pada
akhirnya berbentuk wujud manusia yang sempurna.

B. Hakikat Pendidikan Prenatal


Secara sederhana pendidikan prenatal dapat didefinisikan sebagai bentuk pemberian
pendidikan bagi calon anak sebelum dilahirkan ke dunia. Pendidikan prenatal ini pada
hakikatnya mencakup beberapa kerangka dasar yang diberikan orang tua kepada janin
setelah memiliki ruh yang dilengkapi oleh tiga indera yakni pendengaran, penglihatan
dan hati. Adapun beberapa pakar menyatakan bahwa anak mampu menerima
pendidikan dari kedua orang tuanya sekitar umur 120 hari ketika anak sudah memiliki
ruh.
BAB IV PEMBAHASAN DAN KRITIK BUKU
A. Pembahasan
Keluarga secara empiris merupakan dasar pendidikan pertama yang harus
diberikan secara sistematis dan komprehensif kepada setiap anggotanya serta
disesuaikan dengan tingkat kematangan psikologis, emosi dan spiritualnya.
Bahkan tidak dapat dipungkiri, keluarga menjadi salah satu unsur tri pusat
pendidikan semenjak manusia itu sendiri dilahirkan. Pendidikan dalam keluarga
jika dikalkulasikan dengan proses pendidikan dimanapun akan sangat berbeda out
put maupun biayanya. Pendidikan keluarga terlayani 24 jam semenjak anak
dilahirkan sampai pada usia menjelang berumah tangga. Bahkan seseorang yang
sudah berkeluarga saja masih memperoleh pendidikan dari kedua orang tuanya.
Dalam kontek itulah, tak terasa pendidikan dalam keluarga memerlukan biaya
sangat mahal dibandingkan dengan biaya pendidikan yang ditempuh pada jenjang
pendidikan sekolah, kursus, ataupun pendidikan lainnya.
Selain itu pendidikan keluarga memiliki ciri khas yang unik yakni lebih
ditekankan pada pengembangan karakter, kreativitas, mandiri, inquiry, discovery
serta lebih memperhatikan aspek perkembangan emosional dan sosial setiap anak.
Berbeda dengan pendidikan sekolah yang lebih menitikberatkan pada
pengembangan intelektual, knowledge, dan skill. Sehingga banyak orang yang
mengenyam pendidikan tinggi namun tidak memiliki karakter yang baik. Hal ini
diakibatkan gagalnya pendidikan dalam keluarga yang diberikan orang tua kepada
anak-anaknya disebabkan orang tua modern lebih berorientasi mengejar kepuasan
karir, pekerjaan, tanpa memahami betapa pentingnya pendidikan keluarga dan
lukanya batin setiap anak karena seringnya diacuhkan dalam kebersamaan.
Padahal pendidikan keluarga sifatnya pasti dan tidak bisa diulang karena usia anak
semakin terus tumbuh dan berkembang.
Buku ini hadir sebagai solusi memberikan pendidikan keluarga yang tepat melalui
pengalaman teknis aplikatif penulis serta proses perenungan panjang dengan
memperhatikan tradisi pendidikan keluarga yang sudah luntur dalam kehidupan
keluarga modern.
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Kelebihan Buku Utama :


1. Sampul buku memiliki tampilan warna yang menarik dan sederhana
2. Penyusunan materi sangat baik sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca
3. Isi materi lengkap dengan penggabungan 2 paham, yaitu paham sumber dan
paham penulis
4. Font yang digunakan mengikuti standar penulisan
5. Kalimat pendukung sesuai dengan kalimat utama.
6. Buku menyediakan keyword / kata kunci

Kelebihan Buku Pembanding :


7. Cover buku yang cukup elegan
8. Struktur buku tertata rapi sehingga mudah dibaca
9. Isi materi berasal dari sumber kependidikan
10. Hampir serupa dengan Buku Utama namun, Isi materi sedikit berbeda
11. Pemakaian bahasa baku dan mudah dipahami pembaca

Kekurangan buku utama :


1. Elaborasi terlalu banyak membuat pembaca mudah bosan
2. Tidak menggunakan bullets yang memudahkan pembaca untuk melihat daftar
bagian dari sebuah materi

Kekurangan buku pembanding :


1. Isi ringkasan buku tidak memiliki gambar sehingga membuat pembaca merasa
monoton konsentrasi dengan tulisan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah mahkluk terdidik yang memerlukan pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung guna membekali dirinya dalam menjalani kehidupan. pada
hakikatnya manusia adalah mahkluk terdidik yang memerlukan pendidikan baik
secara langsung maupun tidak langsung guna membekali dirinya dalam menjalalni
kehidupan. Keluarga secara realitas merupakan lembaga pendidikan pertama bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. keluarga adalah pengantar secara berpikir,
bersikap, bergerak hingga memutuskan sesuatu secara tepat.

B. Rekomendasi
Dalam CBR ini penulis memiliki harapan agar pembaca dapat memahami isi CBR
dengan baik dan dapat menetapkan pilihan yang tepat dalam memilih buku. Buku
yang di kritik memiliki sedikit kekurangan dengan banyak kelebihannya. Buku ini
sangat baik untuk pembaca yang memiliki kesulitan dalam memahami buku karena
ditulis secara lengkap dan rinci. Penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun, karena penulis menyadari dalam penulisan
makalah CBR ini memiliki kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai