PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebab terbesar kematian
maternal dan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas maternal yang tinggi.
Hal ini masih menjadi masalah kesehatan di negara maju maupun negara
berkembang. Perdarahan obstetri di Indonesia masih menduduki peringkat
pertama sebagai penyebab kematian maternal.
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator utama
derajat kesehatan suatu negara. AKI juga mengindikasikan kemampuan dan
kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas
pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan,
sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan. (Depkes 2012)
Angka kematian ibu di seluruh dunia pada tahun 2015 sebanyak
303.000 jiwa. Setiap hari terjadi kematian ibu sebanyak 830 akibat kehamilan
dan persalinan. Sekitar 99% angka kematian ibu terjadi di negara
berkembang, sedangkan angka kematian ibu di negara maju sebesar 1%.
Penanganan yang baik dari tenaga medis dalam penatalaksanaan selama dan
setelah persalinan dapat menyelamatkan ibu dan bayi, sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini dibuktikan dengan
terjadinya penurunan AKI hingga 44% antara tahun 1990 sampai 2015
(WHO, 2015)..
Keberhasilan upaya peningkatan kesehatan ibu, di antaranya dapat
dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah
kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan
oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lainlain di setiap
100.000 kelahiran hidup. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program
kesehatan ibu, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat,
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah penyelesaian Laporan kasus ini diharapkan penulis mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan HAP(Hemorrhage
Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis melalui pendekatan proses
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan :
a. Pengkajian pada klien dengan HAP(Hemorrhage
Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis.
b. Menentukan diagnosa Keperawatan yang timbul pada
klien dengan HAP(Hemorrhage Antepartum) e.c Plasenta Previa
Totalis.
c. Menetapkan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan.
d. Melaksanakan tindakan Keperawatan sesuai dengan
rencana tindakan yang telah dibuat.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan Keperawatan yang
telah dilakukan.
f. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan.
4
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan Laporan kasus ini penulis menggunakan metode
deskriptif dengan studi kasus yaitu pengelolaan asuhan Keperawatan secara
komperehensif pada klien dengan HAP(Hemorrhage Antepartum) e.c
Plasenta Previa Totalis.
Adapun data – data yang terhimpun dalam penyusunan Laporan kasus
ini penulis peroleh dengan cara :
1. Wawancara
Diskusi dengan tenaga kesehatan yang terkait, pembimbing dokter, teman
sejawat.
2. Observasi
Teknik ini adalah dengan cara mengamati perilaku keadaan umum klien.
3. Studi Kepustakaan
Meliputi literature – literature yang berkaitan atau berhubungan dengan
Laporan kasus ini.
4. Studi Dokumentasi
Didapatkan dari rekan medik baik berupa catatan perawat maupun
instruksi dokter sebagai penunjang pelengkap data – data yang ada.
5. Pemeriksaan
a. Fisik
1) Inspeksi yaitu memeriksa dengan cara melihat klien secara
keseluruhan.
2) Palpasi yaitu memeriksa dengan meraba klien dari kepala
hingga kaki.
3) Auskultasi yaitu memeriksa dengan mendengarkan melalui
Stetoschope bunyi paru dan abdomen.
4) Perkusi yaitu memeriksa dengan mengetuk daerah paru – paru,
abdomen, dan tubuh klien yang lainnya.
5
b. Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yaitu memerikssa darah, urine,
ataupun yang lainnya untuk mengetahui adanya kelainan pada tubuh
klien baik bakteri, virus atau ketidaknormalan.
E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun Laporan kasus ini penulis membagi daerah dalam
lima bab, yaitu: BAB I tediri dari pendahuluan yang berisi Latar Belakang,
Ruang Lingkup Bahasan, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB
II berisikan dasar teoritis yang meliputi dua bagian, yaitu bagian pertama
konsep dasar penyakit yang terdiri dari pengertian, etiologi, Patofusiologi,
tanda dan gejala, penatalaksanaan dan komplikasi. Bagian kedua adalah
Asuhan Keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara teoritis. BAB III tinjauan
kasus, yang menerangkan tentang kasus yang terjadi dan dilakukan
pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan HAP(Hemorrhage
Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis dengan penerapan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, tindakan perawatan dan evaluasi hasil dari apa yang diharapkan.
BAB IV pembahasan berisikan tentang pembahasan pelaksanaan keperawatan
pada klien G2P0A1 dengan HAP(Hemorrhage Antepartum) e.c Plasenta Previa
Totalis di ruang Mawar VK RSUD. AW. Syahranie, serta membandingkan
antara proses keperawatan secara teoritis dengan aplikasi nyata di lapangan,
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. BAB V penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran – saran
mengenai Asuhan keperawatan pada klien G2P0A1 dengan HAP(Hemorrhage
Antepartum) e.c Plasenta Previa Totalis.
6