CARE
Secara lebih rinci Patricia Potter dkk, menjelaskan bahwa spiritualitas meliputi
tujuh aspek yaitu:
a. Keyakinan dan makna hidup
Keyakinan dan makna berhubungan dengan filosofi hidup seseorang, perspektif
spiritualitasnya dan apakah padangan spiritualitasnya merupakan sebagian bagian
dari kehidupannya secara keseluruhan. Suatu pemahaman tentang keyakinan dan
makna mencerminkan sumber spritual seseorang memudahkan dalam mengatasi
kejadian traumatis atau menyulitkan.
b. Autoritas dan pembimbing
Autoritas dan pembimbing adalah suara dari dalam atau autoritas dari luar yang
mengarahkan seseorang untuk memilih dan menjalani keyakinannya. Autoritas
dapat berupa Tuhan Yang Maha Kuasa, Pemuka agama, keluarga, teman, diri
sendiri, atau kombinasi dari sumber-sumber tersebut.
c. Pengalaman dan emosi
Pengalaman dan emosi mencangkup tinjauan tentang pengalaman keagamaan
seseorang. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah mengetahui dampak penyakit
terhadap pengalaman dan emosi religius, dan berkaitan dengan ada tidaknya sesuatu
yang mengancam spiritualitas akibat penyakit yang diderita.
d. Persahabatan dan komunitas
Persahabatan adalah hubungan yang dimiliki seorang individu dengan orang lain
termasuk keluarga, sahabat, rekan kerja, tetangga, komunitas masyarakat,
komunitas gereja dan tetangga. Kepedulian dan perhatian dari sahabat dan
komunitas ini merupakan sumber harapan bagi klien.
e. Ritual dan ibadat
Kebiasaan ritual dan ibadat keagamaan memberikan klien struktur dan dukungan
selama masa sulit. Kebiasaan ritual dan ibadat agama tetap dijalankan secara teratur
atau ada perubahan akibat penyakit yang diderita.
f. Dorongan dan pertumbuhan
Dorongan dan pertumbuhan berkaitan dengan sumber yang memberikan nuansa
dorongan (harapan) pada masa lalu klien. Pengkajian mencangkup tinjauan apakah
klien membiarkan keyakinan lama terpendam dengan harapan bahwa keyakinan
baru akan muncul. Hal ini sangat penting karena kehilangan harapan dapat
menyebabkan keputusasaan.
g. Panggilan dan konsekuensi
Panggilan dan konsekuensi menunjukkan bagaimana individu mengekspresikan
spiritualitas mereka dalam rutinitas sehari-hari. Hal ini berbeda dengan
mempraktikkan ritual. Pengekspresikan spritualitas antara lain dengan
memperlihatkan penghargaan terhadap kehidupan dalam berbagai hal yang mereka
lakukan, hidup pada saat ini dan tidak merisaukan masa mendatang, menghargai
alam dan mengekspresikan cinta yang ditunjukkan kepada orang.
1. Perawatan di rumah sakit: Penderita AIDS yang sakit berat paling baik dirawat oleh
perawat yang telah berpengalaman. Pengobatan di rumah sakit ditunjukkan pada
penyakit yang timbul akibat AIDS. Belum pernah ditemukan penderita AIDS dapat
sembuh. Merawat penderita AIDS adalah aman. Kadang-kadang penjenguk terlalu
melelahkan penderita, tetapi dilain waktu, penjenguk memberi dukungan dan
penenteraman hati.tanyakan pada perawat kapan waktu terbaik untuk menjenguk
2. Perawatan di rumah: orang yang merawat penderita AIDS perlu hati-hati dan suportif.
Orang yang merawat penderita AIDS membutuhkan tindakan sederhana untuk
memotong resiko infeksi. Merawat penderita AIDS bukan aktivitas beresiko tinggi,
hidup normal serumah tidak beresiko
Pencegahan di rumah:
1. Gunakan selalu sarung tangan untuk tugas-tugas di rumah bila diperlukan. Cuci
tangan setelah setiap tugas, walaupun sudah menggunakan sarung tangan
2. Cucilah sarung tangan dalam air dan detergen yang cukup panas
3. Gunakan kain pembersih lantai untuk dapur dan kamar mandi yang berbeda
4. Gunakan selalu plester atau pembalut kedap air pada luka atau luka sayat
5. Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian
6. Harus digunakan sarung tangan bila membersihkan tumpahan darah, muntahan dan
sebagainya, dan buang dalam kloset
7. Lantai atau permukaan yang tertumpah cairan seperti darah, muntahan dan
sebagainya sebaiknya diseka dengan larutan pengelantang; 1 bagian pengelantang dan
9 bagian air
8. Pakaian yang kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas