Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE LITERATUR REVIEW

A. DESKRIPSI JURNAL :
Judul Penelitian : Pengaruh Modifikasi Constraint Induced Movement Therapy Dan ROM
terhadap Kemampuan Motorik Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
Peneliti : Elisabeth Erni D, Diana Tri Lestari, Rahayu Astuti
Tahun : 2017

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL


Apa masalah penelitian?

Pasien stroke dengan hemiparesis memiliki keluhan kelemahan otot

Seberapa besar masalah tersebut?

American Stroke Association menyebutkan kematian akibat penyakit stroke di


asian 3.5 juta untuk laki laki dan 3 juta untuk perempuan ditahun 2011 (American
Stroke Association ).
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit yang menjadi ancaman penyebabkan
kematian pertama. Hasil survey Riset Kesehatan Daerah tahun 2013 menyatakan
kasus stroke meningkat dari tahun 2007 yaitu 8,3 per 1000 jiwa menjadi 12,1 per
1000 jiwa pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013).
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah, penderita stroke cukup tinggi
mencapai 0,09% untuk stroke non hemoragic. Penyakit stroke sering terjadi pada
orang dewasa atau yang lebih tua.
Data di Jawa Tengah menunjukan jumlah pendeita stroke menduduki peringkat
13 di Indonesia dengan data sebagai berikut. Jumlah kasus stroke tahun 2013
sebanyak 40.972 terdiri dari stroke hemoragik sebanyak 12.542 dan stroke non
hemoragik sebanyak 28.430 Menurut Depkes 2013 Grafik penyebaran penyakit
stroke di kota Semarang tahun 2014 didapatkan data stroke hemoragik sebanyak
801 kasus dan stroke non hemoragik sebanyak 2.141 kasus

Dampak masalah jika tidak diatasi?

Apabila tidak dilatih dapat menyebabkan kontraktur pada sendi dan semakin lama
menjadi cacat permanen

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

Fakta yang dilapangan menunjukkan data yang sama

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan


oleh peneliti ?
Tujuan penelitian : untuk mengtahui pengaruh modifikasi constraint induced
movement therapy dan rom terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non
hemoragik

Hipotesis : ada pengaruh modifikasi constraint induced movement therapy dan rom
terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit
Panti Wilasa Citarum Semarang

Desain penelitian apa yang digunakan?

Quasi Eksperiment dengan metode Pretest-Posttest Control Group Design

Untuk desain eksperimen:


Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas suatu
intervensi ?

Iya, satu kelompok dilakukan intervensi dan kelompok lainnya dilakukan sebagai
kontrol

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak ( memakai accidental sampling)


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Uji statistik menggunakan uji wilcoxon dan uji mann whitney

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Semua pasien yang mengalami stroke non hemoragik yang mengalami


hemiparase dann dirawat di unit perawatan pasien stroke Rumah Sakit Pantiwilasa
Citarum Semarang

Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Pasien yang mengalami stroke non hemoragik yang mengalami


Hemiparase, tanpa menyebutkan kriteria inklusi dan eksklusi

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

accidental sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus
apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden, dimana 15 responden


diberikan terapi modifikasi CIMT dan ROM dan15 responden diberikan ROM

PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA


Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, gambaran kemampuan motorik pada


pasien SNH(CIMT dan ROM), gambaran kemampuan motorik pada pasien SNH
(ROM)

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Observasi

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar prosedur terapi CIMT
dan ROM, dan lembar observasi terapi CIMT dan ROM

Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?


Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan
apa metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat ukur
dan bagaimana hasilnya?

Manual Muscle Testing (MMT) tidak perlu di uji lagi

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah


dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Oleh peneliti

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?

… uji wilcoxon dan uji mann whitney

Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk


menganalisis data?

SPSS
HASIL PENELITIAN
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti ( bermakna atau tidak secara
statistic )? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian modifikasi constraint induced


movement therapy dan ROM dengan pvalue 0.007. Berdasarkan hasil kelompok
kontrol didapatkan mean sebesar 0.533 dan kelompok intervensi sebesar 1.533
dengan demikian modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM lebih
efektif terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di Rumah
Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap
berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.

Selisih perbedaan mean antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.


Kelompok intervensi modifikasi CIMT dan ROM mendapat mean nilai MMT
1,533 sedangkan kelompok kontrol yang diberi terapi ROM memiliki selisih mean
nilai MMT 0,533, dan nilai std deviation untuk kelompok intervensi 1,060 dan
untuk kelompok kontrol sebesar 0,516 pada kelompok intervensi (CIMT dan
ROM) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi
(ROM).pvalue sebesar 0.007 (<0.05) dengan nilai Zskore sebesar -2.719. Dengan
demikian kombinasi modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM
lebih efektif terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di
rumah sakit panti wilasa citarum semarang.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan adanya
relevansi?

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ika, Kun Nur Rahayu (2014) juga menunjukan
adanya perubahan kekuatan otot. Kekuatan otot ekstremitas atas(tangan kanan)
sebelum (ROM) 4,31, sesudah (ROM) 4,75. Kekuatan otot pada ekstremitas atas
(tangan kiri) sebelum (ROM) 3,44 sesudah (ROM) 4,31. Kekuatan otot pada
ekstremitas atas (kaki kanan) sebelum (ROM) 4,31. sesudah (ROM) 4,63. Kekuatan
otot pada ekstremitas atas (kaki kiri) sebelum (ROM) 3,44. sesudah (ROM) 4,00.
ROM dilakukan 2x sehari selama 7 hari.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh kurniawan, iwang (2013) juga
menunjukanadanya pengaruh penggunaan metode CIMT (Constraint Induced
Movement Therapy) dengan peralatan sehari-hari dengan peningkatan kemampuan
fungsional dan kemandirian ekstremitas atas pasien stroke. Diperoleh nilai mean
atau rata-rata dengan menggunakan CAHAI dari pre test adalah 23,4 dan post
adalah meningkat menjadi 28,5

Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya


dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?

Lebih efektif modifikasi constraint induced movement therapy dan ROM saja
terhadap kemampuan motorik pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit
Panti Wilasa Citarum
Semarang. dibandingkan dengan ROM.Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian
dari Shi YX, (2011) dapat disimpulkan tinjauan sistematis ini memberikan bukti
yang cukup kuat bahwa CIMT yang dimodifikasi dapat mengurangi tingkat
kecacatan, meningkatkan kemampuan untuk menggunakan ekstremitas atas paretic,
dan meningkatkan spontanitas selama gerakan, tapi bukti masih terbatas tentang
efektivitas CIMT dalam analisis kinematik.

Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Hasil penelitian ini memiliki nilai yang sangat penting dalam mendukung penerapan
CIMT dan ROM pada pasien SNH yang mengalami hemiparase

Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil


penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Hasil penelitian ini dapat diterapkan kepada pasien SNH yang mengalami
hemiparase

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?

Hasil penelitian ini patut untuk direplikasikan pada setting praktik klinik terutama
pada pasien SNH yang mengalami hemiparase

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian

Anda mungkin juga menyukai