Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Analisis Uji Statistik (Uji T) pada Jurnal

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Mata Kuliah Biostatistik

Disusun Oleh :
EDY RAHARJA
NIM G4A022024

Dosen MK : Dr. Ir. Rahayu Astuti, M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
Analisis Uji Statistik (Uji T) pada Jurnal

Judul:
Pengaruh Breathing Exercise terhadap Level Fatique pasien Hemodialisis di RSPAD Gatot
Subroto Jakarta
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013
ISSN: 1907- 6673, e-ISSN: 2579-9320

1. Methode Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-
post test design.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di Unit Hemodialisis RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien yang menjalani hemodialisis
reguler 2 kali/minggu, usia pasien 20-60 tahun, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak
menderita kelainan mental, dan tidak mempunyai komplikasi penyakit yang membahayakan.
Data diuji menggunakan uji statistik uji T berpasangan (paired t test)

2. Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)


Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan level fatique sebelum dilakukan
breathing exercise dengan sesudah dilakukan breathing exercise pada pasien Hemodialisis
diRSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Dapat disimpulkan Hipotesis pada penelitian ini yaitu :
a. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada perbedaan level fatique sebelum dilakukan breathing exercise dengan sesudah
dilakukan breathing exercise pada pasien Hemodialisis di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
b. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada perbedaan level fatique sebelum dilakukan breathing exercise dengan sesudah
dilakukan breathing exercise pada pasien Hemodialisis di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Arah/bentuk hipotesis yaitu Two Tail karena pada hipotesis alternatif hanya menyatakan
perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu lebih tinggi /rendah dari hal yang lain.
“terdapat perbedaan yang signifikan antara level fatigue sebelum dan sesudah breathing
exercise” (Cahyu Septiwi et al., 2013)
3. Tingkat Kemaknaan

Tingkat kemaknaan / nilai α pada penelitian ini yaitu sebesar 5% (0.05) yang berarti nilai batas
maksimal kesalahan menolak Ho atau batas maksimal kita salah menyatakan adanya
perbedaan. Bila menolak Ho, berarti “Ada perbedaan level fatique sebelum dilakukan
breathing exercise dengan sesudah dilakukan breathing exercise pada pasien Hemodialisis di
RSPAD Gatot Subroto Jakarta”.

4. Nilai Hitung

- Nilai t hitung didapatkan dari hasil uji statistic T-Test, namun pada jurnal tidak
ditampilkan pada table.
5. Keputusan
Pada artikel jurnal ini menggunakan pendekatan Probabilistik dalam keputusan uji statistik
yaitu:
Keputusan uji statistik dengan membandingkan nilai ρ dengan nilai α.
a. Bilai nilai ρ ( ρ- value) ≤ nilai α maka keputusannya adalah Ho ditolak
b. Bila nilai ρ ( ρ- value) > nilai α maka keputusannya adalah Ho gagal ditolak
Nilai ρ didapatkan 0.000 (< 0.05) berdasarkan uji t-test

6. Kesimpulan
Rata-rata level fatigue responden sebelum dilakukan breathing exercise adalah 5,70, sesudah
breathing exercise adalah 3,80, dan perbedaan nilai mean adalah 1,90.
Hasil uji T berpasangan (paired t test) didapatkan nilai p 0,000 (p <0,05) maka H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara level fatigue
sebelum dan sesudah breathing exercise.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik holistic breathing yang dilakukan secara
kontinyu dapat mengatasi berbagai masalah yang sering dialami oleh pasien hemodialysis
seperti fatigue, gangguan tidur,kecemasan, dan nyeri/kram saat dialysis.
Penelitian ini mudah diterapkan di ruang hemodialisis karena mudah dipelajari, dapat
dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja, tidak memerlukan alat dan tempat yang khusus, tidak
membahayakan, akan tetapi memerlukan ketelatenan dan kesabaran karena latihan ini akan
efektif bila dilakukan secara kontinyu. Breathing exercise merupakan intervensi keperawatan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan. Latihan yang kontinyu dapat
meningkatkan kesehatan, sehingga kualitas hidup pasien hemodialisis akan meningkat
Daftar Pustaka

Cahyu Septiwi (2013). Pengaruh Breathing Exercise Terhadap Level Fatigue Pasien Hemodialisis
Di Rspad Gatot Subroto Jakarta. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal
of Nursing), Volume 8, No.1, Maret 2013. ISSN: 1907- 6673, e-ISSN: 2579-9320
http://dx.doi.org/10.20884/1.jks.2013.8.1.461

Anda mungkin juga menyukai