Anda di halaman 1dari 12

RESUME JURNAL SISTEM PERSARAFAN

“PELATIHAN MIRROR NEURON SYSTEM SAMA


DENGAN PELATIHAN CONSTRAINT INDUCED
MOVEMENT THERAPY DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
ANGGOTA GERAK ATAS PASIEN STROKE”

M. ILHAM ISMAIL
(4201021017)
Judul jurnal

Pelatihan Mirror Neuron System Sama Dengan Pelatihan Constraint


Induced Movement Therapy Dalam Meningkatkan Kemampuan
Fungsional Anggota Gerak Atas Pasien Stroke

Nama peneliti
• Meidian.A.C (Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul)
• Sutjana. D.P (Fakultas Kedokteran Univeritas Udayana)
• Irfan. M. (Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul)
Tempat penelitian
Di Poliklinik Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng dan
Klinik Stroke Carmel di Jakarta Barat, selama periode dua sampai
dengan tiga bulan yang dimulai pada tanggal 01 maret 2013 sampai
dengan tanggal 01 juni 2013.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
fungsional anggota gerak atas pasien stroke pada pelatihan mirror
neuron system dan pelatihan constraint induced movement therapy
serta mengetahui perbandingan kedua pelatihan tersebut.

Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan
rancangan penelitian pre test and post test control group design.
Jumlah sampel kelompok pertama sebesar 13 pasien diberikan
pelatihan mirror neuron system selama 30-60 menit, sedangkan pada
kelompok kedua sejumlah 13 pasien diberikan pelatihan constraint
induced movement therapy selama 30-60 menit. Penelitian dilakukan
dalam periode waktu selama 2 bulan.
Hasil penelitian
Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji shapiro wilk test pada semua
variabel pre test, post test dan selisih pada kedua kelompok data adalah
berdistribusi normal (p>0,05). Sedangkan pada variabel pre test dan post test
gabungan kedua kelompok data adalah berdistrubsi normal (p>0,05) namun
pada variabel selisih gabungan kedua kelompok data adalah berdistribusi tidak
normal (p0,05). Sebaran data yang berdistribusi normal merupakan jenis data
parametrik sehingga uji komparasi yang digunakan adalah dengan uji
parametrik sedangkan sebaran data yang berdistribusi tidak normal merupakan
jenis data non parametrik sehingga uji komparasi yang digunakan adalah
dengan uji non parametrik. Dengan demikian pada pengolahan data berikutnya
untuk uji komparasi statistik menggunakan uji parametrik paired t-test dan
independent t-test.
Saran Penelitian
Perlu diadakan penelitian lanjutan yang mengkombinasikan antara pelatihan
mirror neuron system dan pelatihan constraint induced movement therapy
secara bersamaan agar lebih baik dalam meningkatkan kemampuan fungsiona
langgota gerak atas pasien stroke
Kesimpulan
Berdasarakan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Pelatihan mirror neuron system meningkatkan kemampuan
fungsional anggota gerak atas pasien stroke. Pelatihan constraint induced
movement therapy meningkatkan kemampuan fungsional anggota gerak atas
pasien stroke. Pelatihan mirror neuron system sama dengan pelatihan
constraint induced movement therapy dalam meningkatkan kemampuan
fungsional anggota gerak atas pasien stroke.
Kelebihan dan kekurangan jurnal
Adapun kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam jurnal “PELATIHAN
MIRROR NEURON SYSTEM SAMA DENGAN PELATIHAN CONSTRAINT INDUCED
MOVEMENT THERAPY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
ANGGOTA GERAK ATAS PASIEN STROKE” adalah sebagai berikut :
• Kelebihan
Kelebihan pada jurnal tersebut yaitu peneliti Berupaya memberi saran edukatif
dengan melibatkan keluarga atau pendamping pasien untuk mengontrol dan
memberikan motivasi pasien untuk menjalankan program latihan secara mandiri
dirumah
• Kekurangan
Pelatihan mirror neuron system dan pelatihan constraint induced movement
therapy sebaiknya dilakukan dalam periode waktu lebih lama dengan frekuensi
RESUME JURNAL SISTEM MUSKULOSKELETAL
“PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTALTERHADAP
PERUBAHAN SKALA NYERI PADA PASIEN PRE OPERASI
FRAKTUR DI RUMKIT TK.III R.W.MONGINSIDI TELING DAN
RSU GMIM BETHESDA TOMOHON”
Judul jurnal
Pengaruh Terapi Musik Instrumentalterhadap Perubahan Skala Nyeri Pada
Pasien Pre Operasi Fraktur Di Rumkit Tk.Iii R.W.Monginsidi Teling Dan Rsu
Gmim Bethesda Tomohon
Nama peneliti
• Mario E. Katuuk (Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi)
• Vandri D. Kallo (Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi)

Tempat penelitian
Di Rumkit R.W. Monginsidi Teling dan RSU GMIM Bethesda Tomohon, waktu
penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan NovemberDesember
2016 di ruang perawatan bedah
Tujuan penelitian
Untuk Mengetahui pengaruh terapi musik instrumental terhadap perubahan
skala nyeri pada pasien pre operasi fraktur di Rumkit Tk.III R.W. Monginsidi
Teling dan RSU GMIM Bethesda Tomohon

Metode penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pra
experimental, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang dengan
menggunakan teknik Non Random (Non Probability) Sampling dengan
metode purposive sampling Instrumen penelitian ini Lembar karakterisitik
responden (daftar pertanyaan) untuk data demografi responden berupa
usia dan, jenis kelamin, dan obat analgetik jika diberikan dan kuesioner
pengukuran skala nyeri.
Hasil penelitian
Hasil analisis data pada tabel 5.1 diatas menunjukkan distribusi data usia dari responden
sebagian besar berada pada rentang usia 26-65 tahun yaitu 14 responden (77,8%) dan
sebagian kecil berada pada rentang usia 12-25 tahun sejumlah 4 responden (22,2%). Hasil
analisis data pada tabel 5.2 diatas menunjukkan distribusi data jenis kelamin dari responden
dan sebagian besar didapatkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 11
reponden (61,1%) dan sebagian kecil berjenis kelamin perempuan sejumlah 7 responden
(38,9%). jelaskan responden di Rumkit Tk.III R. W. Monginsidi Teling dan RSU GMIM
Bethesda Tomohon berada pada skala nyeri terbanyak sebelum dilakukan terapi pada skala
nyeri sedang sebanyak 17 orang atau 94,4% dengan mean 5,05 dan nilai standar deviasi
sebesar 0,937 dengan skor nyeri terendah 3 dan tertinggi 6. Hasil sesudah terapi mengalami
perubahan skala nyeri terbanyak pada skala nyeri ringan dengan jumlah 15 orang atau 83,3%
dengan mean 2,61 dan nilai standar deviasi sebesar 0,849 dengan skor nyeri terendah 1 dan
tertinggi 4. asterlihat perbedaan yang signifikan dari rerata skala nyeri pasien sebelum dan
sesudah terapi musik instrumental dan hasil analisis Pengaruh Terapi Musik Instrumental
terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Pasien Pre Operasi Fraktur di Ruang Perawatan Bedah
RS Tk.III R. W. Monginsidi Teling dan RSU GMIM Bethesda Tomohonmenggunakan uji
Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh P-Value 0.0001 < α (0,05). Jadi dapat dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak atau ada pengaruh terapi musik instrumental terhadap perubahan skala
nyeri pada pasien pre operasi fraktur di ruang perawatan bedah Rumkit Tk. III R. W.
Monginsidi Teling dan RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Saran Penelitian
Untuk penelitian selanjutnya pada sampel penelitian, peneliti harus
memperbanyak responden yang berjenis kelamin perempuan jangan
responden yang berjenis laki-laki lagi
Kesimpulan
Sebagian besar responden berada pada rentang usia 25-65 tahun dan
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, Rata-rata skala nyeri responden
sebelum diberikan terapi musik instrumental adalah 5,05. Rata - rata skala
nyeri responden setelah diberikan terapi musik instrumental adalah
2,61Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi musik instrumental
terhadap perubahan skala nyeri pasien pre operasi fraktur.
Kelebihan dan kekurangan jurnal
Adapun kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam jurnal “PENGARUH TERAPI
MUSIK INSTRUMENTALTERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA PASIEN PRE OPERASI
FRAKTUR DI RUMKIT TK.III R.W.MONGINSIDI TELING DAN RSU GMIM BETHESDA
TOMOHON” adalah sebagai berikut :
• Kelebihan
• Kekurangan
Untuk penelitian selanjutnya pada sampel penelitian, peneliti harus memperbanyak
responden yang berjenis kelamin perempuan jangan responden yang berjenis laki-laki
lagi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai