: Keperawatan Medical Bedah III
Dosen Pengampu : Andi Nurhikma Mahdi, S.Kep.,Ns.,M.Kep
LAPORAN SGD 1
“Otitis media supuratif kronik”
DISUSUN OLEH :
Isya Mayuni Sompi (4201020007)
Asriati (4201020013)
Siti Hajar Lasomatr (4201020009)
Nuriani (4201020012)
Hisrina Stiany Lastari (4201020005)
Selvi (4201020014)
Muhamad Ilham Ismail(4201020010)
Saiful (4201020006)
Agung Iksanto (4201020015)
Afrianti (164201021044)
Candra Susi ()
Ian Saputra (164201021046)
Suyuti (164201021008)
4. STEP 4 (Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang
anda diskusikan)
OMSK
Penyebab
Staphylococcus aureus Tanda Dan Gejala
Pseudomonas aeruginosa mengeluh otore
Streptococcus vertigo
epidermidimis tinitus
gram positif rasa penuh ditelinga atau
kuman gram negatif gangguan pendengaran.
Diagnosa
Pemeriksaan Gangguan rasa nyaman
Pemeriksaan audiometri Defisit pengetahuan
Pemeriksaan radiologi ansietas
19) Jelaskan mengapa OMSK lebih sering terjadi pada anak dibanding orang dewasa?
Jawab:
(afrianti) Kejadian OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang
pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari
nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah
melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor
predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan down’s syndrom.
Faktor host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi adalah
defisiensi immune sistemik. Faktor genetik masih diperdebatkan sampai saat ini,
terutama apakah insidenOMSK berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang
dikaitkan sebagai faktorgenetik. Sistem sel-sel udara mastoid lebih kecil pada
penderita otitis media, tapibelum diketahui apakah hal ini primer atau sekunder.
20) Jelaskan apa kaitan antara otitis media dengan pilek dan flu?
Jawab :
(siti) Dalam skenario, pasien laki-laki berusia 25 tahun sejak remaja sering pilek,
disertai
hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri terutama jika terpapar debu. Hal ini
mengindikasikan pasien memiliki riwayat rinitis alergi; kelainan pada hidung dengan
gejala bersin, rinore, gatal, dan tersumbat setelah mukosa terpapar alergen spesifik
yang diperantarai IgE. Dalam kasus ini, alergen spesifik yang diamaksud adalah debu.
Namun, pekerjaan pasien sebagai buruh bangunan membuat rinitis alergi menjadi
kronis karena pasien yang tidak dapat menghindari kontak terhadap debu sebagai
alergen.
Pasien juga sering kali mengalami Otitis Media Akut (OMA) dimulai oleh infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA) atau alergi, hal ini seperti pada kasus dalam skenario
dimana telinga pasien mengeluarkan cairan encer, jernih dan ada sedikit darah yang
kambuh terutama ketika pasien batuk ataupun pilek. Adanya pilek yang terus menerus
dapat mengakibatkan terjadinya ISPA sehingga dapat terjadi kongesti dan edema pada
mukosa saluran napas atas, termasuk nasofaring dan Tuba Eustachius. Tuba
Eustachius menjadi sempit, sehingga terjadi sumbatan tekanan negatif pada telinga
tengah. Bila keadaan demikian berlangsung lama akan menyebabkan refluks dan
aspirasi virus atau bakteri dari nasofaring ke dalam telinga tengah melalui tuba
Eustachiu
21) Sebut dan jelaskan macam-macam gangguan pendengaran ?
Jawab:
Gangguan pendengaran koduktif adalah cairan di telinga bagian tengah, terlalu
banyak kotoran telingah, masuknya benda asing ke saluran telinga bagian luar,
atau terjadinya infeksi pada telinga bagian tengah
Gangguan sensori neural adalah gangguan pendengaran yang paling fatal karena
kondi ini menyebabkan tuli permanen
Gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran
sensorineural dan konduktif.
22) Jelaskan indikasi dan kontra indikasi dari ostoskopi dan rinostokopi?
Jawab:
a. Ostoskopi
Indikasi
Pemeriksaan fisik telinga rutin.
Penapisan penurunan pendengaran pada bayi dan anak.
Pemeriksaan serumen atau benda asing pada kanalis akustikus
eksternus (KAE)
Evaluasi lokasi infeksi telinga pada KAE atau telinga tengah.
Perlu berhati-hati pada pasien dengan gangguan perdarahan
Evaluasi terapi penyakit telinga
Kontra indikasi
pasien tanpa kanalis akustikus eksternal.
rasa nyeri, seperti yang diakibatkan oleh laserasi telinga atau
juga akan mengganggu pemeriksaan dan dapat melukai pasien.
Pasien yang tidak kooperatif
b. Rinoskopi anterior
Indikasi :
Pemeriksaan rutin hidung pada semua pasien dengan keluhan
sinonasal.
gejala obstruksi nasal
drainase nasal
nyeri wajah,
hiposmia.
Dilakukan untuk pengambilan sampel analisis biopsi sitologi
dan histologiserta pengambilan sekret nasal untuk pemeriksaan
kultur.
Sebagai upaya terapeutik, rinoskopi anterior juga dilakukan
dalam upaya ekstraksi benda asing maupun polip nasal, atau
saat pemasangan tampon hidung pada kasus epistaksis.
rinoskopi posterior dilakukan pada pasien dengan kecurigaan
kelainan sinonasal posterior, seperti adanya hipertrofi
adenoid atau kelainan nasofaring
Kontra indikasi:
Perlu berhati-hati pada pasien dengan gangguan perdarahan
Pasien yang tidak kooperatif
23) Jelaskan mengapa bisa otitis media menyebabkan kepala pusing?
Jawab:
Karena terganggunya saluran tuba eusthasius karena penumpukan secret akibat
perforasi membrane timpani, atau disebut Eustachius tube dysfunction (ETD) adalah
kondisi ketika saluran eustachius tersumbat atau tidak terbuka dengan baik, Kondisi
ini menyebabkan udara tidak dapat masuk ke telinga tengah, sehingga tekanan yang
ada di telinga tengah lebih kecil daripada tekanan di luar telinga. Tekanan yang tidak
seimbang tersebut kemudian dapat menimbulkan sejumlah gejala seperti
vertigo/pusing berputar.