DAFTAR ISI
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan 4
A. Tujuan Umum 4
B. Tujuan Khusus 4
BAB II Membaca Gambar Teknik 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membaca Gambar Teknik 5
1. Komponen, rakitan atau objek pada gambar teknik 5
2. Identifikasi penunjukan ukuran 10
3. Mengidentifikasi dan mengikuti instruksi 12
4. Identifikasi persyaratan material 13
5. Simbol pada gambar 14
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membaca Gambar Teknik 17
1. Langkah-langkah dan cara mengenali komponen, rakitan atau objek 17
pada gambar teknik
2. Langkah-langkah dan cara mengidenfikasi penunjukan ukuran 19
3. Langkah-langkah dan cara mengidentifikasi dan mengikuti instruksi 20
4. Langkah-langkah dan cara mengidentifikasi persyaratan material 20
5. Langkah-langkah dan cara mengenali simbol pada gambar 21
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Membaca Gambar Teknik 24
BAB III Memilih Teknik Gambar yang Benar 25
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memilih Teknik Gambar yang Benar 25
1. Memeriksa dan membandingkan kebenaran gambar 26
2. Pemeriksaan dan pengesahan perubahan gambar 26
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memilih Teknik Gambar yang Benar 27
1. Langkah-langkah dan cara memeriksa dan membandingkan kebenaran 27
gambar
2. Langkah-langkah dan cara pemeriksaan dan pengesahan perubahan 28
gambar
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memilih Teknik Gambar yang Benar 28
Daftar Pustaka 29
A. Buku Referensi 29
B. Referensi Lainnya 29
Daftar Alat dan Bahan 30
A. Daftar Peralatan/Mesin 30
B. Daftar Bahan 30
Daftar Penyusun 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu membaca gambar
teknik.
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Membaca
Gambar Teknik ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Membaca gambar teknik.
2. Memilih teknik gambar yang benar.
BAB II
Membaca Gambar Teknik
arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau di samping tanda panah
ukuran, serta pengukuran di mulai dari basis yang terkecil hingga yang
terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan
tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain,
maka satuannya dicantumkan (misal inchi). Untuk membatasi bagian yang
diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan
ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan. Jika jarak
antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya
diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan
untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti
anak panah.
Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut:
gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran
digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan
kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau
profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas. Untuk angka ukuran
yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian
sesuai dengan garis ukurnya.
Ada daerah-daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka
ukuran, yaitu pada daerah 30˚ sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30˚
bagian sebelah kanan garis vertikal bawah.
Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan
memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi
ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu
penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali). Pada
gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar
mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat
oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu,
tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting.
Di dunia ini badan standar yang sering kita dengar diantaranya JIS kependekan
dari Japanese Industrial Standard merupakan badan standardisasi jepang. ISO
kependekan dari International Organisation for Standardization merupakan
badan standardisasi internasional yang bermarkas di Geneva, Swiss. Standar ISO
merupakan standar yang paling banyak dipakai diseluruh dunia. Dan masih
banyak lagi badan standardisasi termasuk di indonesia ada SNI yaitu Standar
Nasional Indonesia.
Dari pembuatannya gambar teknik bisa dibuat secara manual atau dengan alat.
Gambar teknik manual dibuat dengan tangan dan tanpa bantuan alat gambar.
Alat untuk menggambar teknik salah satunya meja gambar. Dan yang pasti
adalah komputer dengan software AutoCAD.
Gambar terknik memiliki fungsi sebagai gambar yang memuat segala informasi
teknis dari suatu benda. Fungsinya dalah menerangkan data teknis yang
mencakup diantaranya ukuran dan dimensi benda, visualisasi suatu benda,
material yang digunakan, alur proses suatu pekerjaan, dan lain sebagainya, yang
berfungsi memudahkan dalam proses pembuatan suatu benda, proyek, atau
suatu konstruksi. Gambar teknik biasanya ditemui pada gambar mekanikal,
gambar elektrikal, arsitektur, gambar piping dan instrumen, serta masih banyak
lagi yang lainnya.
b. System symbols
System symbols adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi
sistem pada suatu mesin.
c. Advanced symbols
d. Additional symbol
b. Proyeksi
Proyeksi dua dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk tiga dimensi
kedalam bentuk dua dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari
salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi dua dimensi
hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang dan lebar. Kekurangan
satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi dengan di
buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan
ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan
memiliki kerumitan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar
proyeksi yang dibuat menampilkan banyak sudut pandang. Gambar tampilan
proyeksi dua dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin pandangan
dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan gambar.
c. Perspektif
Gambar perspektif adalah gambar tiga dimensi yang merupakan hasil
terjemahan dari gambar dua dimensi, jadi merupakan kebalikan dari gambar
proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif lebih sulit dibandingkan dengan
menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah menggabungkan seluruh
pandangan yang ada sehingga kita bisa membayangkan bentuk benda yang
sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita sanggup membayangkan
bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan
dalam menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil
pembacaan kita ke atas kertas memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi
akan sangat membantu apabila kita sanggup melakukannya.
Kemampuan untuk membaca gambar (membayangkan perspektif) lebih
banyak diperlukan secara umum daripada kamampuan membuat gambar
(membayangkan proyeksi). Kemampuan membuat gambar diperlukan hanya
terbatas utuk orang-orang yang tugasnya memang membuat/mencipta
d. Gambar potongan
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya.
Untuk menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang
menyatakan garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat
asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah
dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar
secara lengkap. Untuk mendapatkan gambaran dari bagian–bagian yang
tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut
gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.
3) Simbol kelistrikan
BAB III
Memilih Teknik Gambar yang Benar
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memilih teknik gambar yang benar
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam memilih teknik gambar yang benar;
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan pada saat memilih teknik gambar yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuReferensi
a. ---------------, Materi Pembelajaran, Diklat Instruktur Berbasis Kompetensi:
Bidang Metodologi Pelatihan, Unit Kompetensi Merancang Penyajian Materi
Pembelajaran, Kode Unit: D1, Buku Informasi, Depnakertrans, Ditjen Binalattas,
Dit Intala, 2007.
b. Wanto&T. Endang, Gambar Teknik Pembangkit Tenaga air, PPPPTK BMTI, 2015,
Cimahi.
c. Wanto&T. Endang, Gambar Teknik sistem PLTS dan PLTB, PPPPTK BMTI,
2015, Cimahi.
B. Referensi Lainnya
a. http://www.academia.edu/6969665/Gambar_Susunan_dan_Detail.
b. https://hansenkammer.wordpress.com/2016/01/29/perubahan-pekerjaan/
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
1. Instruktur/Widyaiswara TET
1. Wanto, S.T., M.Eng.
2. Asesor Energi Terbarukan