Gambaran EKG Abnormal
Gambaran EKG Abnormal
selalu mempunyai pola yang sesuai dengan QRS. Kontraksi ventrikel tidak
Kompleks QRS: mempunyai konfigurasi yang sama dengan PVC-lebar dan aneh,
Iram: biasanya regular, tetapi dapat juga terjadi takikardi ventrikel irregular
karena pacemaker ventrikel tiba-tiba lebih kuat dari NSA dalam memproduksi
impuls listrik. Jika ada Ekstra Sistole yang muncul, dimana R dari Ekstra Sistol
Adalah Ventrikel ekstra systole yang bentuknya serupa dalam lead yang sama. Jika berbeda bentuk tetapi
dengan lead yang berbeda, belum tetu bentuk Uniform. VES Uniform disebut juga VES Unifokal.
EKG
I. Fisiologi Elektrik Jantung
oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA) Signal listrik dari SA node mengalir
ke ventrikel. Kemudian signal listrik ini mengalir melalui AV node lalu menuju ke
berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir
pada serabut Purkinye yang mengaktifkan serabut otot ventrikel. Ini menyebabkan
denyutan (pulse). Pengaliran listrik yang teratur ini dari SA node ke AV node
menyebabkan kontraksi teratur dari otot jantung yang dikenal dengan sebutan
Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut
node.
Dikatakan Bradikardi jika denyut jantung kurang dari 60x/menit dan takikardi jika
lebih dari 100x/menit . setiap siklus terdiri dari gelombang P diikuti oleh komplek
QRS dan T.
aktivitas oto jantung , yang dapat direkam adalah potensial – potensial listrik yang
Rekaman EKG biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan kecepatan standar
25mm/ detik dan defleksi 10mm sesuai potensial 1mV. Gambaran EKG normal terdiri
dari :
1. Gelombang P
Gelombang ini berukuran kecil dan merupakan hasil dari depolarisasi dari atrium
kanan dan kiri . nilai normal interval P adalah kurang dari 0,12 detik
2. Segmen PR
Merupakan hasil depolarisasi dari ventrikel kanan dan kiri .lama interval QRS adalah
4. Segmen ST
Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang QRS pada
5. Gelombang T
6. Gelombang U
Gelombang ini berukuran kecil dan sering tidak ada , asal dari gelombang ini
merupakan hasil repolarisasi dari atria yang sering tidak dikenali karena ukurannya
Untuk menilai EKG digunakan 2 jenis sadapan , yaitu sadapan ektermitas dan
sadapan precordial
A. Sadapan Prekordial
B. Sadapan Ektermitas
Jantung adalah organ tiga dimensi, sudah seharusnya aktivitas elektriknya pun
harus dimengerti dalam tiga dimensi pula. Setiap sadapan elektroda memandang
jantung dengan sudut tertentu dengan sensitivitas lebih tinggi dari sudut/bagian
yang lain. Sadapan atau lebih dikenal dengan lead, adalah cara penempatan pasangan
elektroda berkutub positif dan negatif pada tubuh pasien guna membaca sinyal-
sinyal elektrik jantung. Semakin banyak sadapan, semakin banyak pula informasi
yang dapat diperoleh Pada rekaman EKG modern, terdapat 12 sadapan elektroda
yang terbagi menjadi enam buah sadapan pada bidang vertikal serta enam lainnya
Bidang Vertikal/Frontal :
a. Tiga buah bipolar standard leads atau sadapan Einthoven, yaitu Lead I, II, dan III.
Sadapan ini merekam perbedaan potensial dari dua elektroda yang digambarkan
b. Tiga buah unipolar limb leads atau sadapan Wilson yang sering disebut juga sadapan
unipolar ekstrimitas, yaitu Lead aVR, aVL, dan aVF. Sadapan ini merekam besar
Bidang Horizontal :
Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut juga sadapan unipolar
prekordial, yaitu lead V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.
Terdapat 2 macam kotak dalam EKG yaitu kotak kecil dan kotak besar . Kotak kecil
dengan ukuran 1 mm x 1 mm atau 0,04 detik x 0,04 detik. Yang kedua yaitu kotak
1. Menghitung Frekuensi
2. Menilai Ritme
Untuk mengetahui apakan iramanya sudah teratur atau tidak teratur yaitu dengan
Dikatakan regular jika intervalnya konsisten (jarak R-R sama dari satu siklus ke
siklus lainnya
a. Irama sinus
Adalah irama denyut jantung yang pemacunya dominan oleh SA node .ciri utamanya
b. Irama Atrial
Adalah irama denyut jantung yang pemacu dominanya adalah sumber implus atrium.
Cirinya gelombang P berbeda dengan irama sinus . contoh pada atrial Fluter.
c. Irama Junctional
Irama denyut jantung yang pemacunya dominan pada nodus AV. Cirinya gelombang P
d. Irama Ventrikuler
Zona transisi menunjukan posisi septum interventrikuler Zona transisi berada pada
Zona transisi adalah area dimana panjang gelombang positip® dan negative (S)
2.1 Defenisi
Aritmia adalah pola dan/atau perubahan yang cepat dari denyut jantung normal.
b. irama yang tidak teratur , meskipun berasal dari nodus SA, misalnya sinus aritmia
( takikardia)
Aritmia adalah pola dan/atau perubahan yang cepat dari denyut jantung normal.
Beberapa pasien ada yang sama sekali tidak sadar adanya aritmia. Yang lain ada
otak, arteri koroner dan bagian tubuh lainnya. Aliran darah yang kurang ke otak
darah yang kurang ke arteri koroner menyebabkan angina . Suplai darah yang tidak
2.3 Etiologi
Penyebab aritmia disebabkan karena hal – hal yang mempengaruhi kelompok sel
b. Lingkungan seperti beratnya iskemia, Ph, dan kadar elektrolit dalam serum
c. Kelainan jantung seperti fibrosis dan sikatrik , infalamasi dan metabolic serta
Berbagai etiologi ini saling memberatkan , artinya bila ada hipertrofi jantung
misalnya , lalu terjadi iskemia dan gangguan balans elektrolit maka aritmia akan
Pada beberapa pasien, aritmia disebabkan oleh penyakit otot jantung, klep jantung
atau arteri koroner. Pada pasien yang lainnya aritmia dapat hanya merefleksikan
penyakit dari sistim listrik jantung dimana sisa jantung lainnya sehat. Penyebab
aritmia lainnya termasuk obat-obatan, alkohol yang berlebihan, kadar hormon tiroid
yang berlebihan, tingkat oksigen darah yang rendah, stres dan merokok.
2.4 Patofisiologi
gangguan konduksi
2.4.1 gangguan pembentukan impuls
a. kelainan automatisasi
pada keadaan normal, automatisasi (depolarisasi spontan) hanya terjadi pada nodus
terjadi perubahan tonus susunan saraf pusat otonom atau karena suatu penyakit di
b. trigger automatisasi
dasar mekanisme trigger automatisasi ialah adanya early dan delayed after-
depolarisation yaitu suatu voltase kecil yang timbul sesudah sebuah potensial
aksi,apabila suatu ketika terjadi peningkatan tonus simpatis misalnya pada gagal
jaringan miokard yang iskemik misalnya pada pemberian trombolitik maka keadaan-
keadaan tersebut akan mnegubah voltase kecil ini mencapai nilai ambang potensial
sehingga terbentuk sebuah potensial aksi prematur yang dinamakan “trigger impuls”.
trigger impuls yang pertama dapat mencetuskan sebuah trigger impuls yang kedua
kemudian yang ketiga dan seterusnya samapai terjadi suatu iramam takikardai.
a. re-entry
Bilamana konduksi di dalah satu jalur tergaggu sebagai akibat iskemia atau masa
refrakter, maka gelombang depolarisasi yang berjalan pada jalur tersebut akan
saat kemudian terjadi penyembuhan pada jalur A atau masa refrakter sudah lewat
maka gelombang depolarisasi dari ajlur B akan menemus rintangan jalur A dan
reentri loop. Gelombang depolarisasi yang berjalan melingkar ini bertindak seagi
Reentr loop ini dapat berupa lingkaran besar melalui jalur tambahan yang disebut
konduksi impuls utama. Keadaan ini disebut concealed conduction. Contoh concealed
conduction ini ialah pada fibrilasi atrium, pada ekstrasistol ventrikel yang
dikonduksi secara retrograd. Biasanya gangguan konduksi jantung ini tidak memiliki
c. Blok
Blok dapat terjadi di berbagai tempat pada sistem konduksi sehingga dapat dibagi
menjadi blok SA (apabila hambatan konduksi pada perinodal zpne di nodus SA); blok
AV (jika hambatan konduksi terjadi di jalur antara nodus SA sampai berkas His);
blok cabang berkas (bundle branch block=BBB) yang dapat terjadi di right bundle
2.5 Klasifikasi
a. Irama sinus
Aritmia yang terjadi pada keadaan bradikardia atau takikardi atau sinus aresst.
Gambar 14. sinus Bradycardi
b. Irama Atrial
Dibagi menjadi :
1. Atrial Flutter
Gambaran terlihat baik pada sadapan II, III, dan aVF seperti gambaran gigi
gergaji , kelaianan ini dapat terjadi pada kelainan katub mitral atau tricuspid, cor
pulmonal akut atau kronis , penyakit jantung koroner dan dapat juga akibat
intoksikasi digitalis
2. Atrial Fibrilasi
Gambar 18. Atrial fibrillation
Pada EKG terlihat gelombang yang sangat tidak teratur dan cepat sekali , mencapai
300 -500 kali permenit dan sering kali ditemukan pulsus deficit.
Pada atrial fibrillation beberapa signal listrik yang cepat dan kacau "menyala" dari
daerah-daerah yang berbeda di atria, dari pada hanya dari satu daerah pemacu
ventricle yang cepat dan tidak beraturan. Penyebab-penyebab dari atrial fibrillation
termasuk serangan jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit klep
mitral (seperti mitral valve prolapse), tiroid yang aktif berlebihan, gumpalan darah
di paru (pulmonary embolism), alkohol yang berlebihan, emphysema, dan radang dari
3. Atrial takikardi
takikardi supraventrikuler paroksimal, yaitu takikardai yang berasal dari atrium dan
4. Ekstrasistole atrial
Disebut juga Premature atrial beats. Hal ini timbul akibat impuls yang berasal dari
atrium timbul premature . kelainan ini biasanya tidak memiliki arti klinis penting dan
c. Irama Junctional
Gambaran EKG menunjukan laju QRS antara 40 -60 permenit dengan irama biasanya
a. AV junctional ektrasistole
d. Irama Ventrikuler
Adalah gelombang ventrikel yang muncul tiba tiba pada gelombang sinus , ini muncul
karena pace maker ventrikel tiba – tiba lebih kuat dari SA node dalam memproduksi
b. VES multiform
c. VES Begimini
d. VES trigemini
e. VES Couplet
Artinya setelah komplek normal , muncul 2 VES sekaligus , jika muncul lebih
Pelepasan impuls yg cepat oleh fokus ektopic di Ventricel, yang ditandai oleh
sederetan denyut Ventrikel. Terdapat 3 atau lebih komplek yang berasal dari
ventrikel secara berurutan dengan laju lebih dari 100x/ menit. Pengaruhnya
terhadap jantung adalah ventrikel yang berdenyut sangat cepat tanpa sempat
tempat yang memunculkan implus, sehingga sel jantung tidak sempat berdepolarisasi
dan repolarisasi sempurna. Disini sudah tidak terlihat gelombang P, QRS dan T. hal
4. Ventrikel Flutter
Ventrikel Fluter adalah gambaran getaran ventrikel yang disebabkan oleh produksi
sebuah pacemaker diventrikel dengan frekuensi 250 – 350 kali permenit. Gambaran
listrik jantung ) sehingga listrik jantung tidak berjalan lancer atau berhenti di
tengah jalan.terdiri :
1. Block SA node
2. Gangguan AV Block
a. AV Block derajat 1
normal . Gambar yang muncul pada EKG adalah interval PR yang melebar > 0,22 detik
b. AV Block derajat II
Dibagi menjadi 2 tipe :
Interval PR secara progresif bertambah panjang sampai suatu ketika implus dari
tampak , atau gelombang P tidak diikuti oleh QRS. Hal ini disebabkan karena tonus
2. Mobitz tipe 2
Interval PR tetap sama tetapi didapatkan denyut ventrikel yang berkurang. Dapat
pada ventrikel , sehingga ventrikel berdenyut sendiri karena implus yang berasal
kali permenit . hal ini disebabkan oleh infrak miocard akut, peradangan, dan proses
Bundle Branch Block menunjukan adanya gangguan konduksi dicabang kanan atau kiri
sistem konduksi , atau divisi anterior atau posterior cabang kiri. Dimana pada EKG
ditemukan komplek QRS yang melebar lebih dari 0,11 detik disertai perubahan
bentuk komplek QRS dan aksis QRS. Bila cabang kiri yang terkena disebut sebagai
Left Bundle Branch Block (LBBB) dan jika kanan yang terkena disebut Right Bundle
a. LBBB
Pada EKG akan terlihat bentuk rsR’ atau R di lead I, aVL, V5 dan V6 yang melebar.
Gangguan konduksi ini dapat menyebabkan aksis bergeser ke kiri yang ekstrim, yang
disebut sebagai left anterior hemiblock (jika gangguan dicabang anterior kiri ) dan
b. RBBB
Pada EKG akan terlihat kompleks QRS yang melebar lebih dari 0,12 detik dan akan
2. Hipokalemia
Ditandai dengan ST Depresi , U tinggi (>1 mm) atau lebih tinggi dari T dan komplek
QRS melebar.
4. Hipokalsemia
Secara umum gejala aritmia dapat berupa palpitasi yang diakibatkan karena
brandikardi atau takikardi , dimana gejala yang mungkin timbul pada bradikardi
(denyut jantung <60 kali permenit) dan takikardi (denyut jantung >100 kali
permenit) meliputi sesak nafas, nyeri dada, pusing , kesadaran menurun , lemah,
hamper pingsan hingga pingsan. Tanda yang dapat terjadi meliputi hipotensi atau
syok, edema paru , akral dingin dengan penurunan kondisi urin . tatalaksana yang
dilakukan adalah
a. Pada Bradikardi
apakah bradikardi sudah menimbulkan gejala dan tanda seperti diatas. Jika benar
berikut :
- Berikan oksigen
Perhatikan EKG :
Jika EKG bukan AV block derajat II tipe 2 atau AV total / derajat 3 lakukan
- Berikan sulfas Atropin 0,5 mg IV sambil perhatikan monitor EKG untuk melihat
responpeningkatan denyut jantung, jika tidak ada ulangi lagi 0,5 mg (setiap 3 – 5
menit), sampai ada respon peningkatan denyut jantung atau dosis atropine telah
mencapi 3 mg.
- Jika dosis suldaf atropine telah mencapai 3 mg dan belum terjadi peningkatan
denyut jantung > 60x/menit, pertimbangkan pemberian obat yang lain seperti
- Jika gambaran EKG adalah block derajat II tipe 2 atau AV total / derajat 3
b. Pada Takikardi
Dalam penanganan takikardi yang paling penting adalah menetukan apakah nadi
teraba atau tidak .jika nadi teraba, tentukan apakah pasien stabi atau tidak stabil
(terdapat syok , edem paru, hipotensi). Semua takikardi tidak Stabil harus segera
di kardioversi kecuali sinus takikardi. Sinus takikardi adalah respon fisiologi untuk
Monitoring hasil EKG dan lakukan tatalaksana seperti pada alogaritma Bantuan
c. Tatalaksana Fibrilasi Ventrikel (VF)
Gambaran klilniknya adalah henti nafas dan henti jantung , dimana pada kondisi ini
jantung hanya bergetar saja tidak mampu berkerja sebagai pompa, berarti terjadi
kematian klinis yang dapat berlanjut menjadi kematian biologis . penderita biasanya
sudah tidak sadar dan tidak ada respon saat dicek kesadarannya.
Tatalaksana fibrilasi ventrikel adalah sama dengan tatalaksana ventrikel takikardi
tanpa nadi :
lanjutkan RJP sambil menunggu alat listrik datang. ketika alat datang , pasang
350 J( untuk monofasik ) atau 200 J ( untuk bifasik). Lakukan RJP selama 2 menit
(5 siklus) setelah itu monitoring EKG. Bila masih VF , lakukan kejut listrik kedua
,RJP selama 2 menit (5 siklus), bila IV line telah terpasang beri Epinefrin1mg IV
yang dapat diulangi setiap 3 – 5 menit. Obat alternative lain adalah lidokain 1-1,5
- lidokain dosis awal 1-1,5 mg/kgbb dan diikuti 0,5-0,75 mg / kgBB sampai
Tes untuk aritmia termasuk EKG, 24-jam monitor ritme jantung (Holter) dan
treadmill.
adalah perekaman yang singkat aktivitas listrik jantung, Tes EKG ini hanya
berguna jika aritmia yang menyebabkan palpitasi terjadi waktu tes EKG ini
diadakan. Sering tes EKG ini tidak dapat menangkap aritmia, maka monitor Holter
diperlukan. Monitor 24 jam Holter adalah cassete tape yang dipakai pasien terus
membuat catatan harian dari palpitasi atau gejala lain selama periode perekaman ini.
adanya aritmia pada Holter tape. Jika kecurigaan adanya aritmia yang menyebabkan
palpitasi juga masih belum bisa ditangkap oleh 24 jam monitor Holter, maka sebuah
monitor kejadian yang kecil dipakai oleh pasien untuk waktu 1 sampai 2 minggu. Jika
pasien mengalami palpitasi maka pasien akan menekan tombol merekam ritme
jantung sebelum, selama dan sesudah periode ini. Kemudian rekaman ini dapat
b. Treadmill
Pada beberapa pasien, treadmill digunakan untuk mendeteksi aritmia yang terjadi
hanya pada keadaan berusaha keras. Treadmill adalah perekaman EKG yang terus
berlangsung tanpa henti dari jantung ketika pasien sedang menjalankan tingkat
adalah tes screening yang berguna untuk kehadiran dari penyempitan arteri koroner
yang dapat membatasi suplai dari darah beroksigen ke otot jantung pada waktu tes
treadmill.
c. Echocardiography
sangat berguna dalam mendeteksi penyakit klep jantung, seperti mitral valve
jantung, begitu juga dengan kesehatan dan kontraksi dari otot-otot ventricles.
screening yang akurat untuk penyakit arteri koroner yang signifikan. Bagian dari
ventricle yang disuplai oleh pembuluh yang menyempit tidak akan berkontraksi
untuk mendeteksi penyakit arteri koroner atau penyakit klep jantung yang dapat
memicu aritmia. Arteri koroner mensuplai darah beroksigen dari aorta ke otot
jantung. Selama prosedur ini, pipa (tube) plastik kecil yang berlubang dimasukkan
dengan diawasi dengan x-ray dari pembuluh arteri di pangkal paha (groin) menuju ke
mulut dari kedua arteri koroner utama yang terletak diatas aortic valve (klep
aorta).
Zat kontras yang terbuat dari Iodine disuntikan kedalam arteri ketika gambar-
ganbar x-ray direkam. Ini adalah tes yang akurat dalam mendeteksi,
menggambarkan dan mendapatkan luas dan parahnya dari penyakit arteri koroner.
e. Uji Lab
Uji Laboratorium untuk kadar dari hormon tiroid, potasium, magnesium dan obat-
obatan seperti digoxin. Hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan aritmia
cepat, seperti atrial fibrillation. Kadar darah dari potasium dan magnesium yang
digoxin dapat diperburuk oleh kadar darah yang rendah dari potasium dan
magnesium.