Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status gizi merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan,
tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Selanjutnya, Mc. Laren menyatakan
bahwa status gizi merupakan hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk
dalam tubuh manusia dan penggunaannya
Ilmu gizi atau nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi)
membahas sifat-sifat nutrient (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan,
pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan
(ketidakcukupan) gizi. Zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang
terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk
meningkatkan kesehatan tubuh kita.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada
satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi
makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan
sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Kesuburan (fertilitas) adalah dapat bekerjanya secara optimal organ-organ
reproduksi baik, pada pria maupun wanita, sehingga dapat melakukan fungsi fertilitas
dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan
pembuahan sel telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi
yang normal dan sehat. Perilaku gizi dan kesehatan merupakan faktor penting.
Pada perinsipnya, seseorang berprilaku makan sehat jika aneka menu yang di
konsumsinya memberikan gizi seimbang. Gizi seimbang ini hanya dapat diperoleh
dari beraneka ragam bahan makanan. Makin banyak ragam bahan makanan yang
dimakan setiap hari, makin besar asupan gizi ke dalam tubuh.
Kesadaran untuk pola makan sehat itulah yang sampai kini belum dimiliki
kebanyakan wanita usia subur (WUS) berusia muda (remaja). Ada kecenderungan
untuk makan di luar rumah yaitu tempat-tempat yang bergengsi dengan pilihan menu
tidak memenuhi asas gizi seimbang. Kesukaan makan fast food atau junk foods tidak
menjamin kebutuhan gizinya. Keadaan ini bisa berdampak buruk yang mempengaruhi
kesehatan organ reproduksi.
1
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai gizi dalam kesehatan
reproduksi yang meliputi hubungan gizi terhadap fertilitas dan infertilitas, gizi
seimbang pada masa menche, hubungan status gizi dengan menstruasi, dan prinsip
gizi pada usia menopause.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu gizi dalam kesehatan reproduksi ?
2. Bagaimana hubungan gizi terhadap fertilitas dan infertilitas?
3. Bagaimana gizi seimbang pada masa menche?
4. Bagaimana hubungan status gizi dengan menstruasi?
5. Bagaimana prinsip gizi pada Pre menstruasi Sindrom (PMS) ?
6. Bagaimana prinsip gizi pada usia menopause?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian gizi dalam kesehatan reproduksi
2. Mengetahui bagaimana hubungan gizi terhadap fertilitas dan infertilitas.
3. Mengetahui gizi seimbang pada masa menche.
4. Mengetahui hubungan gizi dengan menstruasi.
5. Mengetahui prinsip gizi pada Pre menstruasi Sindrom (PMS) ?
6. Mengatahui prinsip gizi pada usia menopause.

2
BAB II
ISI

A. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi


1. Definisi Gizi
Definisi Gizi dalam kesehatan reproduksi adalah bagaimana seorang individu
mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya agar
individu tersebut tetap berada dalam keadaan sehat baik secara fisik ataupun
mental serta mampu menjalankan sistem metabolisme dan reproduksi, baik fungsi
atau prosesnya secara alamiah dengan keadaan tubuh yang sehat.
2. Pengaruh Status Gizi pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi pada remaja dipengaruhi oleh usia reproduksi,
tingkat aktivitas, dan status nutrisi. Nutrisi yang dibutuhkan sedikit lebih tinggi
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan remaja tersebut. Remaja yang berasal
dari sosial ekonomi rendah sumber makanan adekuat tidak terpenuhi dan
mempunyai resiko defisiensi zat gizi sebelum hamil.
Remaja yang anemia dan kurang berat badan lebih banyak melahirkan bayi
BBLR dibandingkan dengan wanita yang usia reproduksinya aman untuk hamil.
Perubahan berat badan yang adekuat lebih sering terjadi pada orang yang ingin
kurus, ingin menyembunyikan kehamilannya, tidak mencukupi sumber
makanannya, dan menggunakan obat-obat terlarang.
B. Hubungan Gizi dengan Fertilitas dan Infertilitas
1. Hubungan Gizi dengan Fertilitas
a. Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri menjadi hamil dan suami bisa
menghamili. Pada pria masa fertilitas tertinggi terjadi antara 24 dan 35
tahun dimana pada saat tersebut meupakan tingkat kesehatan fisik dan
mental tertinggi. Pria ini tidak memiliki abnormalitas organ-organ
reproduktif dan memiliki jumlah sperma 90-300 juta per mililiter dengan
paling tidak 75% bentuk sperma normal dn spermamotilitas aktif. Pada
wanita, fertilitas tertinggi pada usia 20-30 tahun dimana kesehatan fisik
dan mental dalam keadaan tinggi. Wanita ini tidak memiliki kelainan
organ-organ reproduktif atau siklus menstruasi serta menghasilkan ovum
secara teratur.
3
b. Pengaruh Zat Gizi pada Fertilitas
Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan
faktor usia, juga dipengaruhi oleh gizi kedua pasangan. Faktor gizi ini
mempunyai peran sangat penting dalam mendukung kesuburan.
Kekurangan nutrisi sesorang akan berdampak pada penurunan fungsi
reproduksi. Hal ini dapat diketahui apabila sesorang dapat mengalami
anoreksia nerfosa, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal
tertentu yang ditandai dengan penurunan berat badan yang mencolok. Hal
ini terjadi karena gonadotropin dalam serum dan urin menurun serta
penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan
gangguan fungsi hipotalamus.
Pada wanita yang anoreksia kadar hormon steroid mengalami
perubahan yaitu meningkatnya kadar testosteron serum dan penurunan
ekskresi 17-keto-steroid dalam urin, diantaranya androsteron dan
epiandrosteron. Dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi. Bila
anoreksia tidak terlalu berat dapat diberikan hormon GRH (Gonadotropin
Relating Hormone), karena hormon tersebut dapat mengembalikan siklus
haid kearah normal.
Berhubungan dengan fungsi menstruasi secara khusus jumlah wanita
yang anovulasi akan meningkat bila berat badannya meningkat. Pada
penelitian ternyata wanita gemuk memiliki risiko tinggi terhadap ovulasi
infertil dan fungsi ovulasi terganggu, sehingga menjadi tidak subur.
Keadaan ini terjadi apabila peningkatan berat badan disebabkan asupan
gizi yang berlebihan. Bila siklus berlangsung tanpa ovulasi pada wanita
gemuk menunjukkan adanya kelainan pada pengeluaran hormon. Bila
kadar SHBG (Sex Hormone Binding Globulin) rendah, akan terjadi
peningkatan produksi hormon endrogen baik di ovarium maupun di
kelenjar adrenalin. Kondisi kegemukan berkaitan berkaitan dengan proses
perubahan androgen menjadi estrogen. Hipotalamus merangsang
peningkatan sekresi hormon LH serta terjaid hiperandrogenisme.
Mekanisme lain adalah gangguan pematangan folikel akibat
peningkatan LH dan kadar testosteron yang rendah. Wanita kegemukan
dengan siklus menstruasi normal kadar testosteronnya lebih rendah
daripada waita gemuk yang mengalami amenorea. Seberapa gemuk yang
4
akan menyebabkan siklus anovulasi tidak diketahui dengan pasti, yang
jelas bahwa diet dan berat badan sangat mempengaruhi fungsi menstruasi.
Disamping berat badan yang berlebihan maka berat badan yang sangat
rendah juga dapat mengganggu fungsi fertilitas seorang wanita. Zat gizi
yang cukup seperti karbohidrat, lemak, dan protein sangat diperlukan
untuk pembentukan hormon reproduksi, sehingga pada wanita kurus
akibat asupan gizi yang sangat kurang akan mengalami defisiensi hormon
reproduksi yang berakibat terhadap peningkatan kejadian infertilitas pada
wanita tersebut. Wanita-wanita yang sering mengalami masalah dengan
supan gizi tersebut sering kali terkait dengan hal-hal dibawah ini :
1) Anoreksi nerfosa/bulimia
2) Fegetarian yang fanatik
3) Pelari maraton dan penari profesioanl
c. Zat Gizi Pendukung Fertilitas
Untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakukan
adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Sebaiknya
pasangan menghindari makanan yang terlalu diolah atau mengandung
bahan-bahan tiruan, diantaranya keju olahan, daging olahan, makanan
beku, makanan kaleng. Bila membeli buah-buahan jangan yang kaleng
atau hanya sirupnya saja. Hindarkan juga sayuran kaleng, kudapan asin,
kacang dan minyak terhidrogenasi, hindari roti putih jangan terlalu minum
susu es krim kaleng, mengkonsumsi makanan yang sudah tidak segar lagi.
Menurut Neil, 2001 untuk menambah kesuburan sebaiknya pilih
makanan sebagai berikut :
1) Mengkomsumsi daging dan alternatifnya (seperti daging ayam,daging
sapi,ikan,telur dll).
2) Mengkomsumsi buah dan sayuran (buah, sayuran mentah, buah
kering, sayuran mentah, jus)
3) Roti dan sereal yang tidak banyak diolah (seperti roti ,bubur,biji-
bijian,gandum, spageti dan beras merah)
4) Susu atau hasil olahannya (seperti keju dan yogurt)
Pilih makanan yang belum disuling: nasi, roti, sereal, dan kripsi biji-
bijian. Makanlah makanan segar seperti susu dan sayuran, baik yang
mentah atau yang telah dimasak. Telur adalah sumber protein terbaik dan
5
juga mengandung berbagai macam gizi karena diperlukan untuk
pembuahan. Kacang-kacangan dan biji-bijian dari tanaman juga sangat
bergizi seperti kacang polong. Ikan dikonsumsi sekali seminggu. Untuk
daging bervariasi sayuran dan buah merupakan sumber vitamin dan
mineral yang sangat baik. Memasak lebih baik dikukus, pengaturan gizi
ini dilakukan sejak wanita berusia 19-26 tahun.
1) Kekurangan gizi atau nutrisi
Hal ini akan mempengaruhi penyembuhan, fungsi organ tubuh, dan
gangguan reproduksi. Perubahan kadar hormon sterod (
Peningkatan hormon testosteron) dapat menyebabkan gangguan
siklus mentruasi. Asupan gizi yang kurang juga akan menyebabkan
berbagai keluhan dan ketidaknyamanan pada saat menstruasi.
2) Diet rendah lemak
Dari hasil penelitian ternyata diet rendah lemak dan diet tinggi
lemak tidak memperlihatkan perbedaan kadar hormon. Namun
pada diet rendah lemak akan menyebabkan tiga efek utama yaitu :
siklus mentruasi memanjang yaitu meningkat rata-rata 1,3 hari,
lamanya waktu menstruasi meningkat rata-rata 0,5 hari, dan fase
folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari.
3) Diet vegetarian
Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon steroid (hormon sex),
ternyata menyebabkan pemendekkan fase folikuler dan
peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi. Prevalensi
ketidakteraturan menstruasi pada vegetarian 26,5% sedangkan pada
nonvegetarian 4,9%.
4) Kegemukan atau obesitas
Berdasarkan penelitian, wanita gemuk memiliki risiko tinggi
ovulasi infertil, dan fungsi ovulasi terganggu sehingga menjadi
tidak subur.
Berikut adalah tujuh nutrisi yang bila dikonsumsi secara seimbang akan
menambah kesuburan :
1) Vitamin E
Secara umum vitamin E dapat mencegah degenerasi sistem
reproduksi (memudahkan organ reproduksi mendapatkan pasokan
6
oksigen segar). Bagi wanita, vitamin E menjaga sistem endokrin
dan produksi hormon-hormon yang baik. Bagi pria, vitamin E
mendukung produksi sperma dan hormon-hormon sex serta
mencegah kerusakan DNA sperma. Asupan vitamin E yang
disarankan adalah 400 UI per hari.
2) Vitamin C
Bagi wanita Vitamin C bermanfaat menjaga keseimbangan
hormonal, meningkatkan fertilitas, memperkuat sistem imun, dan
membantu penyerapan zat besi. Bagi pria vitamin C mencegah
penggumpalan sperma dan meningkatkan mobilitas sperma.
Konsumsi vitamin C yang disarankan 750-1000 mg.
3) Vitamin B
Vitamin B12dapat menambah dan meningkatkan kualitas sperma
dan sedangkan vitamin B6 dapat meingkatkan kesuburan wanita.
Jenis vitamin B lainnya seperti asam folat juga penting untuk
proses penyatuan sperma dan sel telur (konsepsi). Bersama Niasin,
vitamin E dan zinc sebagai bahan dasar hormon reproduksi wanita.
Asupan vitamin B6 dan B12 yang disarankan adalah 1,3 dan 2,4
mikrogram per hari.
4) Zat Besi
Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen didalam
tubuh. Kaum wanita memerlukannya untuk menjaga kesimbangan
proses ovulasi,. Asupan zat besi yang disarankan bagi pria dan
wanita dewasa masing-masing adalah 8mg dan 18mg per hari.
5) Selenium
Studi yang dilakukan Universitas Padua Italia, menunjukkan bahwa
kekurangan selenium dapat menyababkan infertilitas pada pria.
Seperti halnya vitamin E, sebagai antioksidan selenium berperan
mencegah oksidasi sel sperma. Asupan harian yang
direkomendasikan untuk pria dewasa adalah 70 mikrogram.
6) Zinc
Zinc atau seng adalah mineral yang sangat penting bagi kesuburan.
Mineral ini terdapat pada lebih dari 200 enzim dan protein dan
penting sekali bagi pria untuk membantu menjaga fungsi organ
7
seksual dan produksi sperma (melincahkan sperma) Kekurangan
zinc menyebabkan penurunan hormon testosteron, penyusutan testis
dan pengurangan produksi sperma yang sehat. Jumlah asupan zinc
yang disarankan adalah 15 mikrogram per hari.
7) Kalsium dan Kalium
Kalsium untuk mempersiapkan kehamilan, dan meingkatkan Ph
tubuh yang menguntungkan bagi sperma dan telur yang sudah
dibuahi serta sejumlah manfaat lain. Wanita yang ingin menambah
kesuburannya harus mengkonsumsi 100 mg kalsium sehari.
Sedangkan kalium berfungsi untuk mengeluarkan hormon
reproduksi.
8) Arginin, Histamin dan Likopen
Arginin berfungsi memperkuat daya tahan hidup sperma dan
mencegah kemandulan, banyak terdapat pada kemangi, daging sapi,
ikan, kacang-kacangan, dan ayam. Histamin berfungsi
mempengaruhi sistem ejakulasi pada pria, banyak terdapat pada
daging, ayam dan tempe. Likopen dapat meningkatkan jumlah
memperbaiki struktur dan kegesitan sperma, banyak terdapat pada
jambu biji merah dan semangka.
Selain baik untuk kesuburan ternyata ada pola makanan yang
dapat menghambat tingkat kesuburan laki-laki dan perempuan.
Diantaranya adalah : cheeseburger, muffin, soya latte, alkohol,
kopi, makanan atau mniuman kaleng, dan makanan yang
mengandung lemak jahat (jelantah, gajih, daging berlemak).
d. Peran Gizi dan Fertilitas
Fokus utama pada prakonsepsi diprioritaskan pada : zat gizi, asam
folat, zat besi, vit C, vit E, vit B6, seng , kalsium. Untuk wanita susunan
menu terdiri dari : sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan pokok yang
mengandung serat, ikan, daging ayam dan kacang-kacangan yang
merupakan dasar kesuburan wanita. Buah-buahan seperti strawberry dan
alpukat dan sayur hijau yang kaya vit C dapat meningkatkan jumlah
sperma dan mobilitasnya. Wortel, ubi merah, mangga dan sayuran
berdaun hijau adalah sumber berkarotin untuk maturasi sperma.

8
Berikut ini merupakan sepuluh jenis bahan makanan masa prakonsepsi :
1) Alpukat, sangat penting untuk wanita hamil
2) Daging sapi, kambing, domba, mengandung zat besi dan vit B12
untuk menghindari anemia.
3) Buckwheat, untuk sirkulasi darah dan mengkontrol tekanan darah.
4) Kol, sumber asam folat
5) Kiwi, sumber vit C dan vit E untuk kesuburan
6) Wortel, sumber vit A
7) Ikan kering, sarden, makarel dan sejenisnya dikonsumsi 3x seminggu.
8) Telur dan daging unggas
9) Biji labu kuning, sumber serat, vit E, seng untuk mencegah kelelahan
dan nafsu makan
10) Kedelai dan produknya merupakan sumber Phytoestrogen.
a) Persiapan menuju prakonsepsi tiga bulan sebelumnya
1) Hentikan merokok
2) Kurangi bert badan bila gemuk
3) Kecukupan vit: asam folat, anti oksida , kalau perlu dengan suplemen
4) Konsumsi kerang
5) Perbanyak konsumsi ikan
6) Kurangi kafein
7) Hindari makanan yang mengandung zat kimia
b) Persapan dua bulan sebelumnya :
1) Perbanyak vit C 500mg/hari
2) Konsumsi betakaroten : jeruk dan kiwi
3) Minum air yang cukum 8-12 gelas/hari
c) Satu bulan sebelumnya
1) Tingkatkan vit C menjadi 1000mg
2) Perhatikan asupan asam folat
3) Vit E dan cukup serat
2. Hubungan zat gizi dengan infertilitas
a. Pengertian Infertilitas
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung
setelah paling tidak satu tahun dalam hubungan yang normal dan tidak
menggunakan kontrasepsi apapun
9
b. Faktor penyebab infertilitas
1) Infertilitas disengaja
Infertilitas yang disebabkan karena suami isgtri yang menggunakan
kontrasepsi
2) Infertiitas tidak disengaja
a) Pihak suami, disebabkan oleh gangguan spermatogenesis dan
kelainan mekanis misalnya impotensi, ejaculatio precox, dan
phymosis
b) Pihak wanita disebabkan oleh tuba falopii tersumbat atau rusak,
endometriosis, kelainan hormon, tumor pituitary, kelebihan
prolaktin (hiperprolaktinemia), polikistik ovarium syndrome
(PCOS), menopause premature, tumor rahim, adesi, kelainan
kelenjar tyroid, kelainan anatomi bawaan, merokok, stress, terlau
kurus/ terlalu gemuk, faktor lingkungan (herbisid, pestisida,
limbah industri dan polusi lainnya), dapat mempengaruhi fertilitas.
c. Proses gizi mempengaruhi infertilisasi
Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan reproduksi karena
kurangnya asupan gizi yang baik dan seimbang. Pola hidup yang tidak
sehat baik istri maupun suami menyebabkan perkembangan dan kualitas
reproduksi menurun seperti pada pria gangguan spermatogenesis
(kerusakan pada sel-sel testis), misal : aspermia (tidak ada sperma),
hypospermia(volume semen <1,5 ml), necrospermia (sperma mati),
kelainan mekanis, misal : impotensi, ejakulatio precox, penutupan ductus
deferens, hypospadia (lubang kencing tidak pada tempatnya), phymosis
(ujung prefusium yaitu kulit ujung luar penis mengalami penyempitan)
dan pada wanita kerusakan pada tuba, kelainan hormone, tumor rahim.
d. Berikut adalah cara menghindari infertilitas, yaitu :
1) Jauhkan stress, selesaikan masalah sedini mungkin
2) Hindari penyakit kelamin dan cek kesehatan
3) Hindari ketergantungan zat
4) Cek sejarah keluarga
5) Bekukan sprema, telur, ovarium, dan jaringan testis
6) Diusia produktif lebih bagus
7) Pertahankan bobot tubuh ideal dan tetap aktif
10
8) Alat kb hormonal

C. Gizi Seimbang Masa Menarche


Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin maupun air digunakan oleh tubuh sesuai dengan
kebutuhan.
Asupan gizi yang dibutuhkan pada remaja :
1. Asupan energy
Asupan energy yang rendah menyebabkan retradasi pertumbuhan, berat badan
rendah, dan semitarvasi. Asupan energy bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi
peningkatan asupan energy pada fase luteal dibandingkan fase folikuler.
Peningkatan 550 kkal perhari. Kesimpulannya estrogen menyebabkan efek
peningkatan dan penurunan terhadap nafsu makan.
Kategori asupan energy dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG),
yaitu :
a) Asupan lemak
Perbandingan komposisi energy dari lemak yang dinjurkan adalah 20-
30 %. Asupan tingggi lemak berpengaruh terhadap kadar hormone steroid
dibuktikan dengan diet rendah lemak akan memperpanjang siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, serta memperpanjang fase folikuker.
b) Asupan protein
Protein diberikan dalam jumlah sedang tetapi sebaiknya 20-25 % dari
jumlah total kalori. Path (2004) menjelaskan bahwa asupan protein dan
lemak akan meningkat pada fase luteal. Asupan protein hewani yang
kurang akan mempengaruhi penurunan frekuensi puncak LH dan akan
mengalami pemendekan fase folikuler rata-rata 3,8 hari
c) Asupan karbohidrat
Sebagian karbohidrat didalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk energy segera, karbohidrat juga merupakan sumber
peningkatan asupan kalori selama fase luteal.

11
D. Hubungan Status Gizi dengan Menstruasi
1. Menarche
Agar menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja wanita
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga kasus gizinya baik.
Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi
ada fase luteal dibandingkan fase folikuker. Peningkatan konsumsi energi
premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 kalori perhari. Kesimpulannya
bahwa estrogen mengakbatkan penekanan atau penurunan terhadap nafsu makan.
2. Menstruasi
Siklus menstruasi dipengaruhi bukan saja dipengaruhi oleh diet vegetarian tetapi
diet yang bervariasi dalam hal lemak, serat, nutrient lainnya.
a. Jenis makanan yang baik dikonsumsi saat menstruasi
1) konsumsi makanan tinggi karbohidrat, vitamin, dan magnesium
2) hindari kafein dan garam
3) Makanan yang kaya kalsium
4) Dark coklat
5) Minum air putih
b. Jenis nutrisi yang baik saat menstruasi
1) Karbohidrat, diperlukan untuk peningkaan triptofan ke otak. Triptofan
sebagai putridish serotonin yang berfungsi untuk relaksasi dan meredakan
rasa sakit
2) Protein, terutama protein susu karena mengandung alfa laktalbumin yang
berfungsi meningkatkan imunitas tubuh, komponen dalam saraf dan
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stress.
3) Lemak tak jenuh atau omega 3, dapat meredakan payudara yang bengkak,
depresi, mudah marah, kembung, dan retensi cairan. Penderita PMS
disarankan mengingkatkan asupan omerga 3 dan minyak nabati.
4) Dianjurkan untuk mengkonsumsi kedelai, sayuran dan buah-bahan, kacang-
kacangan, biji-bijian karena dapat membantu kesimbangan hormone.
5) Konsumsi kalsium 1000-1300 mg sehari dari makanan kaya kalsium
mengalami peningkatan signifikan dalam suasana hati, perilaku, rasa sakit
dan kembung selama siklus haid
6) Konsumsi 200-500 mg magnesium mengurangi kembung dan payudara
bengkak.
12
7) Vitamin E, sekitar 400 unit vitamin E sehari dapat mngurangi payudara
bengkak.
8) Vitamin B6, membantu mengeluarkan air lewat ginjal, 50-100 mg perhari.
9) Seng, vitamin B6 dan kalsium dapat mngurangi depresi dan PMS
10) Makan sedikit tapi sering akan mengurangi rasa kembung.
c. Nutrisi sehat untuk wanita dan siklus bulanannya (haid)
1) Masa haid (hari 1-5)
Pada periode ini, tingkat sensitivitas wanita sangat tinggi, oleh karena itu
disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan
omega 3. Diketahui bahwa rendahnya konsumsi omega 3 berkaitan dengan
gangguan nyeri saat menstruasi. Dalam penelitian menunjukkan
suplementasi omega 3 dan vitamin B12 dapat membantu mengurangi rasa
nyeri dan ketidaknyamanan saat menstruasi.
2) Masa penghujung haid (hari 6-13)
Masa penghujung haid dan 7 hari setelahnya adalah saat hormone wanita
paling stabil. Tingkat stres yang dialami menjadi berkurang. Untuk
menjaganya, dianjurkan makan makanan yang mengandung vitamin dan
mineral utuh seperti buah dan sayuran.
3) Hari haid ke 14-17
Dua minggu setelah haid, biasanya nafsu makan wanita akan bertambah
saat ini paling tepat untuk menyantap makanan seperti seafood atau
daging.
4) Hari 18-23
Masa-masa ini sering dikenal dengan PMS. Dimasa ini hormone
progesterone mencapai puncaknya, akibatnya para wanita sering
mengalami masalah pencernaan seperti susah BAB dan kram perut.
Makanan kaya serat tepat dikonsumsi pada masa ini
5) Hari 24-28
Butuh makanan berprotein untuk menyeimbangkan gula darah yang mulai
tidak stabil. Es krim atau coklat membuat para wanita lebih tenang dan
terhindar dari nyeri PMS.
Gejala-gejala yang biasa dialami :
a) Perasaan yang sensitif, mudah marah, dan tenggang
b) Peningkatan berat air dan merasa bloated
13
c) Timbulnya jerawat
d) Nyeri atau kram perut, punggung, dan kaki sekitar 1-2 hari sebelum
menstruasi
e) Pada masa premenstruasi, tingkat konsumsi dan tingkat kesukaan
terhadap makanan manis jadi meningkat
f) Pada 14 hari sesudah ovulasi dan sebelum menstruasi, konsumsi
makanan manis meningkat. Hal ini berkaitan dengan tingginya kadar
estrogen dan progestin
Laju metabolisme (BMR) akan menurun saat menstruasi dan paling
rendah sekitar 1 minggu sebelum menstruasi. Setelah itu, laju
metabolisme akan meningkat secara bertahap. Meningkat pada 7-10 hari
sebelum menstruasi. Menurun kembali pada awal menstruasi dan naik
secara bertahap dan kembali normal dalam 7-10 hari.
3. Diet vegetarian
Diet yang mengandung daging, ternyata fase folikuler memanjang rata-rata, 4,2
hari FSH meningkat. Sebaliknya diet yang kurang daging mengalami pemendekan
fase folikuler, rata-rata 3,8 hari , mengalami penurunan frekuensi puncak LH dan
peningkatan kadar LH. Pada wanita yang mengonsumsi diet vegetarian terjadi
peningkatan frekuensi gangguan siklus mentruasi. Prevalensi ketidak teraturan
menstruasi 26,5% pada vegetarian dan 4,9% pada non vegetarian.
4. Diet rendah lemak
Penelitian pada diet rendah lemak dibandingkan tinggi lemak, ternyata pada diet
tinggi lemak tidak memberikan prevalensi kadar hormone dalam plasma dan urin,
kesimpulannya tidak mempunyai pengaruh pada kadar hormone seks. Sedangkan
pada diet rendah lemak akan menyebabkan tiga efek utama yaitu panjang siklus
menstruasi meningkat rata-rata 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi meningkat
rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari.

E. Prinsip Diet pada Pre menstruasi Sindrom (PMS)


Tindakan yang dilakukan untuk menangani kasus PMS adalah menganjurkan
perubahan diet selain menambah suplemen nutrisi, walaupun tidak secara khusus jenis
nutrisinya apa. Secara umum anjuran diet meliputi pembatasan gula, garam, daging,
lemak hewani, alcohol, kopi, dan rokok. Sedangkan yang perlu ditambah
konsumsinya adalah jenis ikan, unggas, roti, kacang-kacangan, karbohidrat kompleks,
14
sayuran daun hijau dan sereal. Beberapa factor yang meningkatkan resiko terjadinya
PMS, yaitu stress, diet (factor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, the,
coklat, minuman bersoda, produk susu dan makanan olahan memperberat gejala
PMS), kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C,
magnesium, zat besi , seng, Mangan, Asam lemak linoleat, kebiasaan merokok dan
minum alcohol serta kurang berolahrga dan aktivitas fisik juga dapat memperberat
gejala PMS
Pencegahan PMS dapat dilakukan melalui diet yang tepat sebagai berikut :
1. Batasi konsumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah (sapi dan
kambing), alcohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
2. Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan perorang).
3. Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian sebagai
sumber protein.
4. Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dll) dan
gunakan kedelai sebagai penggantinya.
5. Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng
6. Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
7. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial, seperti
minyak bunga matahari, dan minyak sayuran.
8. Konsumsi vitamin B komplek terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium,
magnesium, juga omega 6 (asam linolenat gamma GLA).

F. Prinsip Gizi pada Usia Menopause


Makanan yang dibutuhkan dalam masa menopause sebenarnya tidak terlalu
banyak, pola makanannya juga tidak boleh sama seperti saat usia 30-40 tahun karena
kebutuhan nutrisinya jelas berbeda. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita
menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan factor-
faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktivitas.
1. Menu diit pada usia menopause
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang dikonsumsi dalam presentase paling besar
dalam menu makanan sehari-hari yaitu 55 %, selain itu sebeiknya kurangi
makanan yang banyak mengandung gula serta batasi karbohidrat sederhanan
dan perbanyak makanan berserat.
15
b. Protein
Kurangi hingga tidak lebih dari 15 % dari jumlah kalori, dapat diambil banyak
protein dari sumber nabati dan kurangi sumber hewani.
c. Lemak
Jumlah lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah berkisar 20-30% dari
seluruh jumlah kalori. Hindari atau batasi penggunaan asam lemak jenuh dan
gunakan asma lemak tak jenuh
d. Vitamin dan mineral
Vitamin D merupakan vitamin yang penting pada masa menopause karena
vitamin D meningkatkan absorbsi (penyerapan) kalsium yang juga merupakan
mineral penting dalam mempertahankan kekuatan tulang. Asupan kalsium
sebesar 1000-1200 mg dan 500/ gr vitamin D pergari dapat meningkatkan
efektivitas kalsium dan melindungi tulang terhadap osteoporosis.
2. Factor-faktro yang mempengaruhi status nutrisi pada menopause
a. Penurunan hormone
Menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi
lambat, sehingga menimbulkan gangguan BAB. Rendahnya hormone estrogen
dan paratiroid menyebabkan pengapuran pada tulang, artinya tulang kekurangan
kalium sehingga keropos dan mudah patah. Menurunnya pengeluaran hormone
insulin dan tiroksin menyebabkan perubahan pada metabolism tubuh. Perubahan
metabolisme, penurunan estrogen, serta menurunnya pengeluaran hormone
paratiroid menyebabkan perubahan system jantung dan pembuluh darah.
b. Gizi
Gizi seimbang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh baik energy,
penambahan kalsium, dan sebagainya.
c. Terapi yang dilakukan oleh wanita menopause
1) Olah raga tertaur dan hindari stress
2) Konsumsi makanan kaya kalsium
3) Terapi hormone (TSH)
4) Makan buah-buahan dan sayuran
5) Kurangi asupan kafein
6) Jauhi rokok

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi dalam kesehatan reproduksi adalah bagaimana seorang individu mampu
untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya agar individu
tersebut tetap berada dalam keadaan sehat baik secara fisik ataupun mental.
Hubungan Gizi dengan fertilitas berpengaruh pada kesuburan seseorang salah
satu factor yang mempengaruhi yaitu keturunan dan factor usia juga dipengaruhi oleh
gizi kedua pasangan. Kekurangan nutrisi akan berdampak pada penurunan fungsi
reproduksi. Sedangkan hubungan zat gizi dengan infertilitas mempengaruhi proses
gizi yang berdampak pada kekurangan nutrisi pada penurunan reproduksi karena
kurangnya asupan gizi yang baik dan seimbang.
Hubungan status gizi dengan menstruasi sangat berpengaruh karena asupan
energy bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energy ada fase
luteal dibandingkan fase folikuker. Agar menarche tidak menimbulkan keluhan-
keluhan, sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
sehingga kasus gizinya baik.
Prinsip Diet pada Pre menstruasi Sindrom (PMS) dapat di lakukan dengan
menganjurkan perubahan diet selain menambah suplemen nutrisi, walaupun tidak
secara khusus jenis nutrisinya apa sedangkan pada prinsip gizi pada usia menopause
kebutuhan kalori dan zat-zat gizi dianjurkan sesuai kebutuhan yang memperhatikan
factor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktivitas.
B. Saran
Gizi dalam kespro sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan, dengan kita
mengetahui gizi yang ada, kita dapat menerapkan dan dapat memberikan pengetahuan
kepada sasaran yang dituju agar dapat menjadi perbagikan gizi dan dapat menghindari
efek atau dampak buruk yang akan terjadi.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.poltekkes-
denpasar.ac.id/files/JSH/V10N2/Ni%20Made%20Dewantari1%20JSH%20V10N2.pdf
( diakses pada tanggal 28 maret 2016, 11:45 WIB)

18

Anda mungkin juga menyukai