Anda di halaman 1dari 11

Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4

Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

RESUSITASI

a) Soal Kasus Simulasi Resusitasi

Soal kasus 1
Dokter A sedang menangani bayi yang baru saja lahir dari seorang ibu G1P0A0 dengan usia
gestasi 35 minggu. Dokter A sudah melakukan penilaian dan langkah awal. Pada usia 30 detik
setelah lahir didapatkan bayi tetap tidak bernapas, tonus buruk dan laju denyut jantung 58 kali
per menit.

Dokter A berniat melakukan kompresi dada dan ventilasi tekanan positif.


Pertanyaan : Apakah tindakan dokter A tepat ?

Soal kasus 2
Seorang bayi dengan berat 3200 gram dilahirkan dari ibu G1P0A0 melalui persalinan normal
pada usia kehamilan 42 minggu. Pada saat persalinan tampak cairan ketuban bercampur
mekonium kental. Bayi lahir dengan menangis disertai dengan tonus otot yang cukup. Tangan
dan kaki bayi tampak kebiruan.
PERTANYAAN: Langkah apa anda lakukan selanjutnya?

Soal kasus 3
Seorang bayi dengan berat 2400 gram dilahirkan dari ibu G2P0A1 melalui persalinan normal
pada usia kehamilan 36 minggu. Ibu mengaku mengeluarkan cairan seperti air seni sejak 18 jam
yang lalu. Ibu memiliki riwayat infeksi saluran kemih sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Pada saat
dilahirkan bayi tidak bernapas dan lunglai, serta tampak kebiruan seluruh tubuh. Frekuensi
denyut jantung 90x/ menit.

PERTANYAAN: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


Setelah langkah tersebut dilakukan dan dievaluasi, bayi mulai menangis, tidak ada retraksi
maupun napas cuping hidung dan tidak merintih. Frekuensi napas 40x/ menit dan laju denyut
jantung 110x/ menit namun tangan dan kaki masih tampak kebiruan.

PERTANYAAN: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?

Soal kasus 4
Ibu G3P2A0, hamil 39 minggu, riwayat pecah ketuban 24 jam, ketuban berbau dan bercampur
mekoneum. Bayi lahir lunglai, tidak ada usaha bernapas, laju denyut jantung<100/menit.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


Ventilasi tekanan positif telah diberikan selama 30 detik. Tampak bayi masih apnu, denyut
jantung40 kali per menit.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


Dada tampak mengembang adekuat. Laju denyut jantung 38 kali per menit.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


Saat mencoba intubasi, tampak adanya mikrognatia (rahang kecil) dan glossoptosis (dasar lidah
terlalu belakang).

86
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya? [Peserta melakukan pemasangan
sungkup laring, Pelatih menilai teknik peserta].

Setelah dipasang sungkup laring, bayi masih tidak bernapas. Saturasi oksigen 70%. Denyut
jantung 36 kali per menit.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya? [Pelatih mengingatkan peserta untuk
menerapkan prinsip: Selalu Bertanya, Sudah Optimalkah Saya?]

Soal kasus 5
Bayi 36 minggu, taksiran berat janin 1800 gram lahir dengan ekstraksi vakum atas indikasi PEB.
Bayi lahir bernapas spontan dan tonus otot baik. Setelah dilakukan langkah awal, bayi
bernapas spontan dan denyut jantung 120x / menit.
Pada usia 5 menit, bayi tampak mengalami distress respirasi dengan tanda – tanda merintih,
tarikan dinding dada, frekuensi napas 70 kali per menit dan tampak kebiruan di tubuh.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


CPAP yang diberikan mencapai PEEP 8 cmH2O, FiO2 40%. Kondisi bayi masih sama.

Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya?


[Pelatih mengingatkan peserta untuk menerapkan prinsip: Selalu Bertanya, Sudah Optimalkah
Saya?].

Pelatih dapat melakukan modifikasi soal kasus


untuk kelompok lainnya jika diperlukan

87
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

b) Daftar Tilik Resusitasi


Berikan tanda ( √ ) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan / tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda ( x ) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan.
Memuaskan: langkah / tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur
√ standard atau penuntun)

Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
X yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)

PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Peserta dapat menjelaskan prinsip resusitasi terintegrasi
(Berurutan, simultan, ketepatan waktu, koordinasi, penilaian berulang dan
Selalu bertanya: Sudah optimalkah saya?)
II Persiapan resusitasi
1. Informed Consent dan komunikasi
2. Menyusun tim
3. Pengenalan faktor risiko ibu dan bayi baru lahir
4. Menyiapkan alat dan memastikan berfungsi
III Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir
1. Penilaian awal (bernapas, menangis, tonus otot)
2. Melakukan langkah awal
a. Menghangatkan (meletakkan bayi di meja dengan penghangat/
dengan plastik bening dan topi)
b. Memposisikan kepala
c. Membersihkan jalan napas
d. Mengeringkan, mengganti kain basah
e. Melakukan stimulasi
f. Reposisi kepala (memposisikan kembali)
3. Memasang sensor pulse oxymetri di tangan kanan (saturasi oksigen)
dan sensor suhu di perut kanan
4. Meminta penilaian usaha napas, laju denyut jantung dan saturasi
oksigen (Observasi usaha napas, laju denyut jantung dan tonus otot)
5. Menunjukkan indikasi untuk dilakukannya Ventilasi Tekanan Positif
(apneu, frekuensi jantung < 100 x/menit, sianosis sentral meskipun
telah diberi oksigen)
6. Menunjukkan indikasi pemberian tekanan jalan napas positif
berkelanjutan (t-piece resuscitator)
7. Melakukan ventilasi tekanan positif dengan benar (efektif) 20-30x/ 30
detik (Dada terlihat mengembang dan laju denyut jantung meningkat
8. Melakukan langkah koreksi apabila VTP tidak efektif
 Masker dan reposisi sungkup
 Suction dan membuka mulut dengan baik
 Meningkatkan tekanan VTP
 Pemasangan sungkup laring (LMA)
9. Lakukan penilaian ulang setelah 30 detik VTP efektif (laju denyut
jantung, usaha napas, saturasi oksigen)
10. Peserta mampu memutuskan dan melakukan :
 menghentikan VTP Jika laju denyut jantung > 100 x / menit bayi
bernapas spontan
 Melanjutkan VTP Jika laju denyut jantung < 100 x / menit dan >
60x/menit, bayi belum bernapas spontan
 Melakukan kompresi dada dan VTP Jika laju denyut jantung < 60x
/ menit bayi belum bernapas spontan

11. Mengidentifikasi untuk memulai kompresi dada (frekuensi jantung <


60x/menit meskipun telah dilakukan VTP efektif selama 30 detik)

88
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

12. Melakukan pemasangan sungkup laring


13. Melakukan kompresi dada yang benar dan koordinasi dengan VTP
 Lama 1 menit
 Ratio ; 3 : 1 (dalam 2 detik 1x VTP ditambah 3 kompresi dada)
 Kedalaman 1/3 ….. (ikut lembar penugasan kompresi dada)
 Koordinasi VTP tidak bersamaan dengan kompresi dada
14. Lakukan penilaian ulang setelah 1 menit (laju denyut jantung, usaha
napas, saturasi oksigen)
15. Peserta mampu memutuskan dan melakukan:
 Menghentikan VTP – kompresi dada Jika laju denyut jantung >
100 x / menit bayi bernapas spontan
 Menghentikan kompresi dada dan melanjutkan VTP jika laju
denyut jantung > 60 x / menit dan bayi belum bernapas spontan

Opsi hanya perlu diketahui


Memberikan larutan adrenalin 1:10.000 dengan dosis 0,1 – 0,3 mL / KgBB
melalui vena umbillikal, melanjutkan kompresi dada dan VTP jika laju
denyut jantung < 60 x / menit dan bayi belum bernapas spontan

16. Melakukan pemasangan kateter vena umbilikal


17. Mengdentifikasi kebutuhan pemberian volume
18. Melakukan stabilisasi pada bayi baru lahir pasca resusitasi
19. Melakukan transportasi pada bayi baru lahir pasca resusitasi

c) Set Alat Resusitasi

89
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

NO JENIS ALAT BANTU JUMLAH SATUAN


1 Boneka anne 3 Buah
2 Boneka kecil dengan hidung bolong 3 Buah
3 Boneka umbilikal 3 Buah
4 Boneka kepala 3 Buah
5 Kain kain / linen 15 Buah
6 Topi bayi 3 Buah
7 Kain panjang 3 Buah
8 Kimono / baju untuk Perawatan Metode Kanguru 3 Buah
9 Wastafel / gallon dengan ember + plastik untuk alas 3 Set
10 Sabun cair 3 Botol
11 Cairan handrubs 3 Botol
12 Tissue 3 Pack
13 Sarung tangan bersih 3 Buah
14 Masker Sejumlah peserta Buah
15 Topi / Pelindung Kepala Sejumlah peserta Buah
16 Apron plastik 9 Buah
17 Gaun 9 Buah
18 Kacamata Google 9 Buah
19 Tempat sampah dengan plastik warna kuning 3 Buah
20 Tempat sampah dengan plastik warna hitam 3 Buah
21 Safety box 3 Buah
22 infant warmer atau Meja dengan lampu penghangat 3 Unit
23 Meja troli 3 Unit
24 Balon sungkup dengan katup PEEP 3 Buah
25 t-piece resuscitator 3 Unit
26 t-piece system (Jackson reese) 3 Buah
27 Tabung oksigen atau oksigen konsentrator 3 Unit
28 Pulse Oxymetri 3 Buah
29 Suction / Penghisap 3 Unit
30 Inkubator transport (Jika ada) 3 Unit
31 Resusitasi kit bayi baru lahir (lihat tabel resusitasi kit pada 3 Set
lembar penugasan penggunaan alat resusitasi dan
persiapan resusitasi pada bayi baru lahir bagian c)
32 Gantungan nama: leader, circulation dan equipment 3 Set
33 Lembar informed consent Sesuai kebutuhan Lembar
34 Lembar kasus 1 Set

Catatan:
 Media dan alat bantu pada sesi resusitasi terintegrasi sama dengan media dan alat bantu
pada uji komprehensif komponen neonatal.
 Jika jenis t-piece resuscitator tanpa blender dan udara tekan, maka diperlukan Y
connector, udara tekan dan oksigen.
 Seluruh Bahan Habis Pakai, Set Umbilikal dan Set infus bayi baru lahir terdapat dalam
resusitasi kit.
 Perlu diperhatikan untuk mengisi kembali Bahan Habis Pakai dan lainnya yang terdapat
pada resusitasi kit apabila telah kosong / habis.

90
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

STABILISASI DAN TRANSPORTASI PADA BAYI BARU LAHIR PASCA RESUSITASI

a) Daftar Tilik Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi B aru Lahir Pasca Resusitasi
Berikan tanda ( √ ) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan / tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda ( x ) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan.
Memuaskan: langkah / tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur
√ standard atau penuntun)

Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
x yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)

PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Stabilisasi bayi baru lahir pasca resusitasi
1. Peserta dapat menjelaskan prinsip stabilisasi pada bayi baru lahir
pasca resusitasi
a. STABLE: Sugar, Temperature, Airway, Blood Pressure,
Laboratory Examination, Emotional Support

2. Peserta dapat melakukan stabilisasi pernapasan


a. Melakukan evaluasi upaya bernapas, frekuensi, pola dan suara
napas.

b. Mempertahankan bantuan napas bila bayi sesak


 Posisi kepala yang tepat
 Pengisapan lendir dengan baik
 Ventilasi Tekanan Positif jika diperlukan atau pemberian
tekanan jalan napas positif berkelanjutan (menggunakan t-
piece resuscitator)
 Pemasangan sungkup laring (LMA) jika ada indikasi
 Pasang selang OGT agar tidak kembung
 Fiksasi alat bantu napas dan OGT agar tidak lepas selama
transportasi
 Perhatikan target saturasi 88 – 92% tercapai

1. Peserta dapat melakukan stabilisasi suhu


a. Pemantauan suhu
 Periksa suhu aksila bayi.
 Pastikan suhu berkisar 36,5 – 37,50C

b. Menjaga kehangatan tubuh dan mencegah hipotermi


 Jika suhu < 36,5 :
 Jika ada linen yang basah segera diganti
 Bungkus dengan plastik poli etilen dengan rapat
sehingga tidak terjadi penguapan
 Pastikan topi dipakai dengan baik. Menutupi kedua
telinga
 Lakukan skin to skin contact (perawatan metode
kanguru)

 Jika suhu > 37,50C :


 Longgarkan linen
 Turunkan suhu infant warmer

2. Peserta dapat melakukan stabilisasi sirkulasi


a. Menilai status sirkulasi bayi baru lahir:
 Pengisian kapiler (CRT= Capillary Refill Time)
 Lakukan penekanan pada dada bayi menggunakan jari
telunjuk selama 5 detik kemudian lepaskan penekanan
tersebut

 Nilai waktu pengisian kapiler. Normal < 3 detik


 Hitung Laju Denyut Jantung menggunakan stetoskop atau

91
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

pulse oxymetri (Normal : 130 – 160 x / menit)


 Nilai kekuatan nadi femoral (paha)

b. Pengenalan dini gangguan awal sirkulasi


 Jika pengisian kapiler > 3 detik atau laju denyut jantung tidak
normal atau kekuatan nadi femoral lemah.
 lakukan pemberian loading cairan NaCl 0,9% 10x berat badan
selama 5 menit untuk bayi cukup bulan dan 20-30 menit untuk
bayi premature / berat kurang dari 1500 gram.

c. Tatalaksana gangguan sirkulasi (menurut penyebab)


 Syok hipovolemik karena perdarahan antepartum
 Lakukan pemberian loading cairan NaCl 0,9% 10x berat
badan selama 5-10 menit untuk bayi cukup bulan dan
20-30 menit untuk bayi prematur / berat kurang dari
1500 gram. Pemberian ini dapat diulang sampai 3x.

 Syok kardiogenik (akibat asfiksia, sepsis)


 Lakukan pemberian loading cairan NaCl 0,9% 10x berat
badan selama 5-10 menit untuk bayi cukup bulan dan
20-30 menit untuk bayi prematur / berat kurang dari
1500 gram. Jika tidak respons pertimbangkan
pemberian inotropik.

3. Peserta dapat melakukan deteksi Dini dan Atasi Hipoglikemia

a. Mengetahui kondisi bayi yang memberikan risiko hipoglikemia


 Riwayat bayi menderita stress perinatal: lahir asfiksia/ iskemia,
erythroblastosis fetalis, polisitemia, hipotermia, hipertermia,
gangguan pernapasan
 Bayi dari ibu diabetes
 Bayi besar untuk masa kehamilan atau kecil masa kehamilan
atau IUGR
 Bayi kurang bulan atau lebih bulan
 Riwayat bayi prematur
 Bayi berat lahir rendah
 Bayi sakit yang memerlukan perawatan intensif
 Bayi dari ibu yang menggunakan terapi β blocker atau oral
hypoglycemic agent
 Riwayat keluarga hipoglikemia secara genetik
 Sindrom kongenital yang berhubungan dengan hipoglikemia
(Beckwith-Wiedemann)

b. Pemeriksaan dan pemantauan kadar gula darah


 Melakukan cara pengambilan yang benar dengan
 Pemeriksaan menggunakan glukometer test dengan darah
kapiler
 Dapat menyebutkan nilai normal gula darah ( > 45 mg/dL)

c. Tatalaksana Hipoglikemia
 Jika kadar gula darah < 25 mg/dL
 Melakukan bolus IV dekstrosa 10% 2 mL/KgBB dengan
kecepatan 1ml per menit
 Dilanjutkan dengan IV 2 mL/KgBB/jam
 Melakukan pemeriksaan ulang gula darah 30 menit
kemudian
 Jika kadar gula darah tetap < 25 mg/dL, perlu dekstrosa
12,5% atau dekstrosa 15%
 Menunda asupan enteral sampai kadar gula darah
normal dan bayi stabil.

92
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

 Jika kadar gula darah 25 – 45 mg/dL


 Jika bayi dapat minum, segera minum dalam 4 jam
pasca lahir
 Jika minum tidak ditoleransi atau kadar gula darah tetap
20 – 45 mg/dL tambahkan dekstrosa IV rumatan 60-
80ml/kgBB/hari
 Tetap pantau kadar gula darah secara periodik

4. Melakukan deteksi Risiko Infeksi dengan pemeriksaan laboratorium

a. Menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan


 Adakah ketuban pecah dini > 18 jam sebelum persalinan
 Adakah ibu demam suhu > 38⁰C

b. Pemeriksaan laboratorium:
 Jenis pemeriksaan adalah Leukosit ibu dan bayi
 Dapat menyebutkan nilai normal leukosit
 Ibu: > 15.000 / µL
 Leukosit bayi : < 5000 - > 34 000 / µL

5. Komunikasi ke keluarga pasien

a. Mengucapkan selamat kepada ibu atas kelahiran bayi

b. Mengijinkan ibu untuk melihat bayi

c. Memberikan penjelasan sederhana terkait keadaan bayi dan


rencana tatalaksana (termasuk rujukan)

d. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk bertanya


mengenai keadaan bayi

e. Melibatkan orangtua dalam perawatan bayi serta dalam


pengambilan keputusan terkait tatalaksana

II Transportasi pada bayi baru lahir pasca resusitasi


1. Peserta dapat menjelaskan prinsip transportasi pada bayi baru lahir
pasca resusitasi
 ACCEPT: Assessment, Control, Communication, Evaluation,
Preparation and Packaging, Transportation

2. Peserta dapat melakukan penilaian (assessment)


 Menilai indikasi pasien yang bisa dirujuk
 Kelayakan pasien yang dirujuk, kondisi pasien harus stabil:
(Bebaskan jalan napas, pemantauan suhu, denyut jantung)

3. Peserta dapat melakukan pengawasan / kontrol terhadap kelengkapan


tim, kemampuan tim dan kelengkapan alat.
 Kelengkapan tim transport (2-3 orang tenaga kesehatan)
 Kemampuan tim transport: posisi Perawatan Metode Kanguru,
pemantauan frekuensi jantung, frekuensi pernapaasan dan
temperatur. Bila mungkin saturasi oksigen
 Kelengkapan alat pada kendaraan yang dilengkapi:
(Dukungan termal, dukungan respiratori, perangkat suction,
perangkat pemantauan, peralatan infus serta perlengkapan akses
vaskuler, obat-obatan emergensi (resusitasi kit), sumber oksigen

4. Peserta mampu melakukan perawatan metode kanguru (gunakan


lembar penugasan perawatan metode kanguru)

5. Peserta mampu melakukan komunikasi internal, ekstenal dan keluarga


 Internal yaitu melakukan komunikasi diantara tim transport
 Eksternal yaitu melakukan komunikasi ke tempat rujukan (ingat
hal yang perlu dikomunikasikan)

93
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

 Keluarga yaitu melakukan komunikasi kepada orangtua termasuk


persetujuan tindakan dll (informed consent)
 Kondisi dan tatalaksana bayi sebelum dan selama transportasi
selalu didokumentasikan.

6. Peserta mampu melakukan evaluasi


 Memastikan klinik pasien harus warm, pink and sweet (sebelum,
selama transportasi dan saat tiba di tempat rujukan)

7. Peserta mampu melakukan persiapan (akhir)


 Penyiapan dokumen
 Penyiapan alat transport
 Penyiapan kondisi bayi

8. Peserta mampu melakukan transportasi bayi baru lahir


 Pasien siap diberangkatkan ke tempat rujukan dengan kendaraan
yang memenuhi syarat
 Alat minimal yang dibawa adalah t-piece resuscitator, resusitasi kit

94
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

b) Set Alat Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi Baru Lahir Pasca Resusitasi

NO JENIS ALAT BANTU JUMLAH SATUAN


1 Poster alur resusitasi IDAI 2016 / bahan tayang alur 3 Lembar
resusitasi
2 Poster Penatalaksanaan Hipoglikemia / bahan tayang 3 Lembar
tatalaksana hipoglikemia
3 Boneka anne / Baby anne 3 Buah
4 Boneka kecil hidung bolong 3 Buah
5 Boneka kepala 3 Buah
6 Topi Bayi 3 Buah
7 Kain kain / linen 15 Buah
8 Kain panjang 3 Buah
9 Kimono / baju untuk Perawatan Metode Kanguru 3 Buah
10 Sarung tangan bersih 3 Pak
11 Infant Warmer atau Meja dengan lampu penghangat 3 Unit
12 Balon sungkup dengan katup PEEP 3 Buah
13 t-piece resuscitator 3 Unit
14 Pulse oxymetry 3 Unit
15 Tabung oksigen atau oksigen konsentrator 3 Unit
16 Suction / Penghisap 3 Unit
17 Resusitasi kit bayi baru lahir (lihat tabel resusitasi kit pada 3 Set
lembar penugasan penggunaan alat resusitasi dan
persiapan resusitasi pada bayi baru lahir bagian c)
18 Lembar Informed consent 6 Lembar

Catatan:
 Jika jenis t-piece resuscitator tanpa blender dan udara tekan, maka diperlukan Y
connector, udara tekan dan oksigen.
 Seluruh Bahan Habis Pakai, Set Umbilikal dan Set infus bayi baru lahir terdapat dalam
resusitasi kit.
 Perlu diperhatikan untuk mengisi kembali Bahan Habis Pakai dan lainnya yang terdapat
pada resusitasi kit apabila telah kosong / habis.

c) Daftar Tilik Perawatan Metode Kanguru


Berikan tanda ( √ ) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan / tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda ( x ) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan.

95
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir

Memuaskan: langkah / tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur


√ standard atau penuntun)

Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
X yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)

PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Peserta dapat menjelaskan tujuan, manfaat dan hal yang perlu
dipantau pada Perawatan Metode Kanguru (PMK)
1. Sebutkan tujuan Perawatan Metode Kanguru

2. Sebutkan manfaat Perawatan Metode Kanguru

3. Sebutkan hal yang harus dipantau selama melakukan Perawatan


Metode Kanguru
(Suhu, pernapasan, tanda bahaya, pemberian minum, tumbuh
kembang)

II Peserta mampu melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK)

1. Melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai prosedur

2. Mengukur suhu bayi dengan thermometer

3. Memakaikan baju kanguru pada ibu

4. Memasukkan bayi dalam baju kanguru dengan posisi kanguru :


 Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan di belakang
leher sampai punggung bayi
 Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari –
jari lainnya

5. Tempatkan tangan lainnya di bawah bokong bayi

6. Atur posisi bayi

7. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga


bayi.

96

Anda mungkin juga menyukai