RESUSITASI
Soal kasus 1
Dokter A sedang menangani bayi yang baru saja lahir dari seorang ibu G1P0A0 dengan usia
gestasi 35 minggu. Dokter A sudah melakukan penilaian dan langkah awal. Pada usia 30 detik
setelah lahir didapatkan bayi tetap tidak bernapas, tonus buruk dan laju denyut jantung 58 kali
per menit.
Soal kasus 2
Seorang bayi dengan berat 3200 gram dilahirkan dari ibu G1P0A0 melalui persalinan normal
pada usia kehamilan 42 minggu. Pada saat persalinan tampak cairan ketuban bercampur
mekonium kental. Bayi lahir dengan menangis disertai dengan tonus otot yang cukup. Tangan
dan kaki bayi tampak kebiruan.
PERTANYAAN: Langkah apa anda lakukan selanjutnya?
Soal kasus 3
Seorang bayi dengan berat 2400 gram dilahirkan dari ibu G2P0A1 melalui persalinan normal
pada usia kehamilan 36 minggu. Ibu mengaku mengeluarkan cairan seperti air seni sejak 18 jam
yang lalu. Ibu memiliki riwayat infeksi saluran kemih sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Pada saat
dilahirkan bayi tidak bernapas dan lunglai, serta tampak kebiruan seluruh tubuh. Frekuensi
denyut jantung 90x/ menit.
Soal kasus 4
Ibu G3P2A0, hamil 39 minggu, riwayat pecah ketuban 24 jam, ketuban berbau dan bercampur
mekoneum. Bayi lahir lunglai, tidak ada usaha bernapas, laju denyut jantung<100/menit.
86
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya? [Peserta melakukan pemasangan
sungkup laring, Pelatih menilai teknik peserta].
Setelah dipasang sungkup laring, bayi masih tidak bernapas. Saturasi oksigen 70%. Denyut
jantung 36 kali per menit.
Pertanyaan: Langkah apa yang anda lakukan selanjutnya? [Pelatih mengingatkan peserta untuk
menerapkan prinsip: Selalu Bertanya, Sudah Optimalkah Saya?]
Soal kasus 5
Bayi 36 minggu, taksiran berat janin 1800 gram lahir dengan ekstraksi vakum atas indikasi PEB.
Bayi lahir bernapas spontan dan tonus otot baik. Setelah dilakukan langkah awal, bayi
bernapas spontan dan denyut jantung 120x / menit.
Pada usia 5 menit, bayi tampak mengalami distress respirasi dengan tanda – tanda merintih,
tarikan dinding dada, frekuensi napas 70 kali per menit dan tampak kebiruan di tubuh.
87
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
X yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)
PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Peserta dapat menjelaskan prinsip resusitasi terintegrasi
(Berurutan, simultan, ketepatan waktu, koordinasi, penilaian berulang dan
Selalu bertanya: Sudah optimalkah saya?)
II Persiapan resusitasi
1. Informed Consent dan komunikasi
2. Menyusun tim
3. Pengenalan faktor risiko ibu dan bayi baru lahir
4. Menyiapkan alat dan memastikan berfungsi
III Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir
1. Penilaian awal (bernapas, menangis, tonus otot)
2. Melakukan langkah awal
a. Menghangatkan (meletakkan bayi di meja dengan penghangat/
dengan plastik bening dan topi)
b. Memposisikan kepala
c. Membersihkan jalan napas
d. Mengeringkan, mengganti kain basah
e. Melakukan stimulasi
f. Reposisi kepala (memposisikan kembali)
3. Memasang sensor pulse oxymetri di tangan kanan (saturasi oksigen)
dan sensor suhu di perut kanan
4. Meminta penilaian usaha napas, laju denyut jantung dan saturasi
oksigen (Observasi usaha napas, laju denyut jantung dan tonus otot)
5. Menunjukkan indikasi untuk dilakukannya Ventilasi Tekanan Positif
(apneu, frekuensi jantung < 100 x/menit, sianosis sentral meskipun
telah diberi oksigen)
6. Menunjukkan indikasi pemberian tekanan jalan napas positif
berkelanjutan (t-piece resuscitator)
7. Melakukan ventilasi tekanan positif dengan benar (efektif) 20-30x/ 30
detik (Dada terlihat mengembang dan laju denyut jantung meningkat
8. Melakukan langkah koreksi apabila VTP tidak efektif
Masker dan reposisi sungkup
Suction dan membuka mulut dengan baik
Meningkatkan tekanan VTP
Pemasangan sungkup laring (LMA)
9. Lakukan penilaian ulang setelah 30 detik VTP efektif (laju denyut
jantung, usaha napas, saturasi oksigen)
10. Peserta mampu memutuskan dan melakukan :
menghentikan VTP Jika laju denyut jantung > 100 x / menit bayi
bernapas spontan
Melanjutkan VTP Jika laju denyut jantung < 100 x / menit dan >
60x/menit, bayi belum bernapas spontan
Melakukan kompresi dada dan VTP Jika laju denyut jantung < 60x
/ menit bayi belum bernapas spontan
88
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
89
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
Catatan:
Media dan alat bantu pada sesi resusitasi terintegrasi sama dengan media dan alat bantu
pada uji komprehensif komponen neonatal.
Jika jenis t-piece resuscitator tanpa blender dan udara tekan, maka diperlukan Y
connector, udara tekan dan oksigen.
Seluruh Bahan Habis Pakai, Set Umbilikal dan Set infus bayi baru lahir terdapat dalam
resusitasi kit.
Perlu diperhatikan untuk mengisi kembali Bahan Habis Pakai dan lainnya yang terdapat
pada resusitasi kit apabila telah kosong / habis.
90
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
a) Daftar Tilik Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi B aru Lahir Pasca Resusitasi
Berikan tanda ( √ ) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan / tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda ( x ) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan.
Memuaskan: langkah / tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur
√ standard atau penuntun)
Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
x yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)
PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Stabilisasi bayi baru lahir pasca resusitasi
1. Peserta dapat menjelaskan prinsip stabilisasi pada bayi baru lahir
pasca resusitasi
a. STABLE: Sugar, Temperature, Airway, Blood Pressure,
Laboratory Examination, Emotional Support
91
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
c. Tatalaksana Hipoglikemia
Jika kadar gula darah < 25 mg/dL
Melakukan bolus IV dekstrosa 10% 2 mL/KgBB dengan
kecepatan 1ml per menit
Dilanjutkan dengan IV 2 mL/KgBB/jam
Melakukan pemeriksaan ulang gula darah 30 menit
kemudian
Jika kadar gula darah tetap < 25 mg/dL, perlu dekstrosa
12,5% atau dekstrosa 15%
Menunda asupan enteral sampai kadar gula darah
normal dan bayi stabil.
92
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
b. Pemeriksaan laboratorium:
Jenis pemeriksaan adalah Leukosit ibu dan bayi
Dapat menyebutkan nilai normal leukosit
Ibu: > 15.000 / µL
Leukosit bayi : < 5000 - > 34 000 / µL
93
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
94
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
b) Set Alat Stabilisasi dan Transportasi Pada Bayi Baru Lahir Pasca Resusitasi
Catatan:
Jika jenis t-piece resuscitator tanpa blender dan udara tekan, maka diperlukan Y
connector, udara tekan dan oksigen.
Seluruh Bahan Habis Pakai, Set Umbilikal dan Set infus bayi baru lahir terdapat dalam
resusitasi kit.
Perlu diperhatikan untuk mengisi kembali Bahan Habis Pakai dan lainnya yang terdapat
pada resusitasi kit apabila telah kosong / habis.
95
Lembar Penugasan Peserta Materi Inti 4
Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir
Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah / tugas sesuai dengan
X yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)
PENGAMATAN
NO PROSEDUR
1 2 3
I Peserta dapat menjelaskan tujuan, manfaat dan hal yang perlu
dipantau pada Perawatan Metode Kanguru (PMK)
1. Sebutkan tujuan Perawatan Metode Kanguru
96