Anda di halaman 1dari 12

Mengenal Properti Syariah dan Perumahan

Syariah yang Sedang Booming


ARTIKEL·12/11/2018

Properti syariah tengah naik daun pada saat ini. Banyaknya penduduk Indonesia yang
beragama Islam sehingga menjadikan properti syariah memiliki banyak peminat,
karena mereka ingin memiliki perumahan syariah atau rumah hunian yang sesuai
dengan syariah Islam. Beberapa orang mungkin masih asing dengan istilah properti
syariah bahkan ada yang menganggap bahwa bisnis properti syariah hanya dijadikan
sebagai kedok bagi para developer agar mendapatkan keuntungan yang besar.

Bagi anda yang masih belum paham betul apa itu properti syariah dan perbedaannya
dengan properti konvensional berikut akan kami jelaskan secara lebih detail dan
terperinci tentang properti syariah yang tengah booming dan nge-trend pada saat ini.

Bahkan generasi milineal wajib memiliki hunian syariah dengan slogan bebas riba ini
baik untuk berbisnis atau digunakan sebagai investasi. Yuk langsung saja kita simak
ulasannya.

Pengertian Properti Syariah

Banyak orang yang menganggap bahwa properti syariah adalah jenis properti dalam
bentuk perumahan yang hanya diperuntukkan kepada umat islam saja. Namun, hal
tersebut tentunya tidaklah benar. Siapa saja boleh memiliki dan membeli properti
syariah ini. Jadi, properti syariah tidak hanya diperuntukkan untuk warga muslim saja
namun juga untuk warga non muslim yang ingin memiliki hunian bebas riba.

Secara umum pengertian properti syariah adalah jenis properti yang sistem transaksinya
dijalankan sesuai dengan syariah islam. Jadi, properti syariah atau orang biasa
menyebutnya dengan istilah KPR Syariah adalah skema kepemilikan rumah atau hunian
dengan menggunakan akad-akad yang sesuai dengan ketentuan syariah islam. Dalam
hal ini dapat disimpulkan bahwa KPR Syariah bukanlah konsep hunian di perumahan
yang hanya dikhususkan untuk pihak muslim dengan bentuk perumahan yangada
masjidnya, sekolah tahfidznya, pengajian warga dan lain-lain. Namun, lebih kepada
langkah-langkah transaksi dan akad yang sesuai syariat islam.
Ciri Khas Properti Syariah
Jadi dalam kondisi seperti ini properti syariah lebih menekankan pada skema
kepemilikannya. Dua poin utama yang membedakan properti syariah dengan properti
konvensional di antaranya adalah tentang aspek akad serta skema bisnis.

 Akad Jual Beli

Dalam properti syariah, konsumen bisa langsung membeli rumah pada pihak developer
atau tanpa ada pihak ketiga seperti bank untuk menjadi peranara. Sedangkan, skema
kepemilikan properti konvensional biasanya akan terdapat pihak ketiga yaitu bank
konvensional yang menjadi perantaranya. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa
transaksi yang terlibat dalam kepemilikan properti atau perumahan syariah adalah murni
transaksi bisnis jual beli, baik secara kredit ataupun cash.

 Skema Bisnis Sesuai Syariat Islam


Instrumen yang digunakan oleh pengembang atau developer properti syariah dikenal
dengan sebutan isthisna’, yaitu skema pesan bangun. Jadi ketika ingin memiliki hunian
di perumahan syariah maka anda harus memesannya terlebih dahulu dan melakukan
prosedur transaksi pembayaran dalam bentuk kredit atau tunai, kemudian developer
baru akan melakukan pembangunan. Hal ini karena dalam menjalankan proyek
pembangunan, developer tidak meminta bantuan pihak ketiga untuk menyediakan
modal.

Skema bisnis ishtishna ini diperbolehkan dalam syariat islam, sama seperti skema bisnis
murabahah, salaam dan lain-lain. Dalil yang memperbolehkan hal tersebut boleh dan
halal dilakukan adalah cara ini dipraktekkan sendiri oleh Rasulullah SAW yang pernah
memesan pada sahabat agar dibuatkan mimbar serta cincin secara isthisna’.

 Pembangun Perumahan Syariah Bersifat Indent

Dari pengertian yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
pengertian properti syariah, ketika konsumen hendak membeli sebuah rumah hunian di
perumahan syariah, maka rumah akan bersifat indent. Jadi rumah tidak langsung jadi,
namun cara ini tentunya akan memiliki keuntungan tersendiri yakni adanya failitas bagi
konsumen dalam melakukan customize desain rumah yang akan dipesan.

Namun tidak semua developer properti syariah menerapkan isthisna’, ada beberapa
developer property syariah yang memang sudah menyediakan properti yang bersifat
ready stock dengan menggunakan perputaran modal yang terus digunakan untuk
membangun perumahan syariah. Anda sebagai konsumen juga dapat memilih apakah
akan membeli rumah dengan cara tunai atau kredit. Saat melakukan kesepakatan di
awal akad, pihak developer akan menunjukkan harga perumahan syariah yang bersifat
tetap dan nilainya tidak akan berubah-ubah.
Mau Mencari Listing Properti Syariah se-Indonesia? Download Aplikasi Ini

Skema Properti Syariah yang Diterapkan

Properti syariah memang sedang menunjukkan pamornya pada saat ini di tengah
meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsep syariat islam. Properti syariah muncul
untuk dapat dijadikan sebagai pilihan Anda, khususnya bagi yang ingin membeli rumah
hunian pribadi, untuk bisnis properti syariah atau hanya sekadar berinvestasi. Adapun di
sini, properti syariah tidak hanya dapat dimaknai sebagai properti yang dapat dibiayai
melalui “tangan” atau bank maupun lembaga keuangan syariat lainnya. Namun lebih
daru itu, properti syariah atau yang lazim dikenal sebagai KPR Syariah memiliki fokus
yang terletak pada skema kepemilikan rumah dengan menggunakan akad-akad yang
disesuaikan dengan syariat Islam salah satunya adalah akad istishna.

 Transaksi Murni Jual Beli Tunai Maupun Kredit

Secara sederhana, skema properti syariah atau perumahan syariah dapat dijelaskan
melalui proses transaksi pembelian rumah yang langsung kepada pihak pengembang
atau developer properti syariah. Jadi, satu hal yang menjadi poin penting di sini adalah
tanpa ada campur tangan pihak ketiga khusunya bank konvensional yang menerapkan
riba bunga bank. Dengan kata lain, transaksi yang terjadi antara konsumen sebagai
pembeli dan developer sebagai penjual adalah murni transaksi bisnis jual-beli (uang
tunai maupun kredit). Tentunya hal inilah yang membuat sistem pembelian properti
syariah berbeda dengan sistem pembelian rumah (KPR) secara konvensional. Selain itu,
dalam transaksi jual beli pada properti syariah, konsumen juga tidak akan dibebankan
biaya administrasi oleh developer.

 Harga Jual Tetap dan Tidak Berubah-ubah Sejak Awal Akad

Saat berakad (melakukan perjanjian) diawal maka akan disepakati satu harga yang
dipilih oleh pihak developer dan juga konsumen. Beberapa hal yang ada dalam akad
mencakup uang tunai, maupun cicilan. Selain itu juga dicantumkan mengenai jangka
waktu cicilan yang bervariasi, bisa selama lima tahun, sepuluh tahun, atau justru 15
tahun. Jadi, seluruh syarat maupun hal-hal yang harus disampaikan dalam perjanjian
haruslah jelas sedari awal, dan bukan di tengah atau justru akhir proses.

 Cicilan Rumah Bersifat Tetap

Satu kelebihan dari properti syariah yang menjadi ciri khas properti syariah yang lainnya
adalah terletak pada jumlah cicilan yang nilainya tetap dan tidak berubah sekalipun suku
bunga yang ditetapkan BI berubah dan kondisi ekonomi berfluktuasi. Pihak
pengembang properti syariah tidak akan memberikan denda atau justru penyitaan
sebagai konsekuensinya pada saat konsumen tidak mampu membayar cicilan
dikarenakan satu hal maupun hal lain.

Pihak developer akan memberikan seluruh kemudahan ini dengan syarat, pada saat
berada di kondisi tersebut, pihak konsumen wajib memberi tahu pihak pengembang
secara jujur dan apa adanya mengenai masalah yang dihadapi agar pihak developer
properti syariah dapat memberikan kebijakan terbaik bagi kedua belah pihak, tanpa
merugikan kedua belah pihak dengan pengenaan denda maupun penalti.

Jadi, pada saat sekarang ini sistem properti syariah hadir sebagai pilihan bagi Anda,
yang ingin membeli dan memiliki rumah hunian syariah dengan cara aman, sehat, dan
paling penting, sesuai dengan aturan Islam. Hal ini sesuai dengan konsep syariah yang
diusung yakni “bebas” riba bunga bank, tanpa penyitaan dan denda dan juga akad yang
bermasalah.

Sudah banyak developer properti syariah pada saat ini yang bisa anda sebagai penyedia
layanan properti syariah. Anda hanya perlu datang, memilih model rumah sesuai
keinginan, melakukan akad dan perjanjian dan selesai. Satu hunian di perumahan
syariah siap menjadi tempat Anda mengelola masa depan.

Keuntungan dan Kelebihan Properti Syariah

Keuntungan properti syariah yang akan anda dapatkan dari pihak


developer properti syariah adalah kemudahan dan keadilan. Developer properti syariah
akan menerapkan skema tanpa denda serta tanpa sita. Hal ini berarti jika konsumen
tidak dapat membayar cicilan di bulan berjalan karena suatu alasan, maka konsumen
tidak akan dikenakan denda atau pinalti. Jadi ketika berada di kondisi tersebut pastikan
anda sebagai konsumen memberitahu developer agar developer bisa memberikan
solusi dan kebijakan yang terbaik untuk kedua belah pihak. Dengan menerapkan cara
yang adil dan mudah seperti itu, maka konsumen tidak akan dikenakan pinalti atau
denda dalam bentuk apapun ketika telat membayar.

Pihak developer juga tidak akan menyita properti anda pada saat anda tidak mampu
melunasi cicilan atau tidak bisa melanjutkan cicilan pelunasan untuk pembelian rumah
karena hal tersebut termasuk ke dalam akad yang bathil. Pihak developer akan mencari
dan memberikan solusi bagi anda untuk kebaikan kedua belah pihak.

Jadi, pada saat konsumen sudah tidak mampu melunasi cicilan rumah maka pihak
developer dan pihak konsumen akan duduk bersama untuk mencari solusi bagi masalah
ini. Salah satu solusi yang sering dilakukan adalah pihak developer akan meminta
pembeli untuk membantu proses penjualan rumah lain yang artinya konsumen harus
bisa membantu mempromosikan atau menjadi agen properti syariah untuk
mendapatkan fee dan selanjutnya perolehan marketing fee dapat digunakan untuk
membantu membayar cicilan.

Solusi lain yang juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut juga dapat
dilakuakn atas kemauan konsumen sendiri. biasanya konsumen akan meminta pihak
developer untuk menjual rumah yang telah dibeli. Kemudian setelah berhasil terjual,
hasil penjualan digunakan terlebih dulu untuk melunasi hutang kepada developer dan
jika masih ada sisa, maka sisanya dikembalikan pada pihak konsumen dan tetap menjadi
hak konsumen.

Jadi, keuntungan dari properti syariah ini dapat disimpulkan di antaranya adalah tanpa
riba, tanpa denda, tanpa bank serta tanpa sita. Dalam melakukan transaksi properti
syariah, pembeli dapat secara langsung bertransaksi dengan developer kemudian
memilih sistem pembayaran apakah akan membayar secara cicilan atau cash. Dan pada
akhirnya rumah syariah bisa secara langsung menjadi milik anda sebagai pembeli tanpa
adanya agunan atau jaminan pada saat dilaksanakan akad jual beli.
Konsep Properti Syariah
Dari beberapa penjelasan yang sudah kami jelaskan diatas, maka sudah dapat dilihat
bahwa konsep properti syariah secara umum terdiri dari 5 hal yakni tanpa bank, tanpa
bunga, tanpa sita, tanpa denda dan tanpa akad bermasalah karena lebih mengutamakan
kemaslahatan bersama. Berikut penjelasan konsep syariah secara umum.

 Tanpa Bank

Developer tidak melibatkan pihak bank konvensional dalam proses transakasi akad jual
beli properti atau perumahan syariah yang dibangunnya. Jadi, akad jual beli hanya ada
konsumen sebagai pembeli dengan developer sebagai penjual. Selain itu, properti
syariah juga memiliki kelebihan yakni tidak adanya BI checking sehingga proses
transaksi pembelian rumah secara kredit cenderung lebih simple dan mudah.

 Tanpa Bunga
Transaksi juga dilakukan tanpa bunga karena cicilan bersifat flat setiap bulannya. Jadi
tidak ada penambahan atau pengurangan baik karena kondisi ekonomi atau kebijakan
suku bunga. Penawaran harga cash dan kredit pun sudah disampaikan nominalnya pada
awal akad perjanjian jual beli dilakukan, jadi pilihan harga tergantung pada Anda yang
menentukannya. Developer sudah menambahkan margin keuntungan dalam harga yang
ditetapkan.

 Tanpa Denda

Tidak seperti KPR konvensional yang menerapkan denda ketika anda telat membayar
ciiclan rumah, KPR syariah tidak menerapkan denda. Pada saat berada dikondisi
tersebut, pihak developer hanya akan memberikan surat peringatan sebagai pengingat
akan komitmen untuk membayar hutang atau membuat resechedule pembayaran
apabila Anda tidak dapat menepati cicilan di tanggal tertentu.

 Tanpa Sita

Walaupun pada saat di tengah jalan anda tak sanggup melunasi cicilan, padahal disisi
lain Anda sudah menempati rumah beberapa lama, ini tidak akan menjadi masalah
dengan pihak developer. Developer akan mendorong Anda untuk menjual rumahnya
atau dibantu dijualkan, setelah terjual dan memperoleh hasil maka sebagian akan
digunakan untuk membayar sisa hutang ke developer dan sisanya akan diberikan
kepada Anda untuk kantongi sendiri.

 Tanpa Akad Bermasalah

Konsep properti syariah yang terakhir adalah tanpa akad bermasalah karena akad antara
pembeli dan developer adalah akad jual beli istishna (indent) jika unit rumah belum
tersedia. Anda juga dapat membeli dengan menggunakan akad jual beli kredit jika unit
rumah sudah tersedia.
Salah satu acara Customer Gathering Perumahan Syariah yang bisa Anda ikuti

Perbedaaan Properti Syariah dengan Properti


Konvensional
Dari penjelasan yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
perbedaan properti syariah dan properti konvensional secara umum terletak pada
beberapa hal berikut ini.

 Pihak Yang Transaksi

KPR Syariah: terdapat 2 Pihak yang bertransaksi yaitu antara pembeli dan developer

Bank Syariah: terdiri dari 3 Pihak yaitu antara pembeli, developer dan bank

Bank Konvensional: juga terdiri dari 3 Pihak yaitu antara pembeli, developer dan bank

 Barang Jaminan

KPR Syariah: menetapkan bahwa Rumah yang di perjualbelikan/kredit tidak dijadikan


jaminan

Bank Syariah: memberikan kebijakan Rumah yang diperjualbelikan/kredit dijadikan


jaminan

Bank Konvensional: memberikan kebijakan Rumah yang diperjualbelikan/kredit


dijadikan jaminan

 Sistem Denda

KPR Syariah: Tidak mengenakan denda

Bank Syariah: mengenakan denda

Bank Konvensional: Ada denda

 Sistem Sita

KPR Syariah: Tidak ada sita


Bank Syariah: Tidak ada sita

Bank Konvensional: mengenakan sita

 Sistem Penalty

KPR Syariah: Tidak ada penalty

Bank Syariah: Tidak ada penalty

Bank Konvensional: mengenakan penalty

 Sistem Asuransi

KPR Syariah: Tidak ada asuransi

Bank Syariah: menggunakan asuransi

Bank Konvensional: menggunakan asuransi

Anda bisa memdownload E-Book Mengenal Properti Syariah untuk mendapatkan


informasi lebih lengkapnya

Jadi secara umum perbedaan properti syariah dan properti konvensional terletak pada
sistem asuransi, sistem pinalti, sistem bunga, sistem denda, dan sistem sita yang
diterapkannya. Dalam properti syariah tidak ada sistem bunga, asuransi, penalty, denda
ataupun sita dan tidak melibatkan bank sebagai pihak ketiga.

Itulah informasi lebih detail dari properti syariah sebagai bisnis perumahan syariah yang
menggiurkan dan untung besar baik di dunia atau di akhirat. Semoga bermanfaat,
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai