Anda di halaman 1dari 29

PETUNJUK TEKNIS

TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
TINGKAT KECAMATAN
ADAPTASI PADA MASA PANDEMI COVID-19

FORUM KOMUNIKASI DINIYAH TAKMILIYAH


KABUPATEN TASIKMALAYA
Lampiran I
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
TINGKAT KECAMATAN
ADAPTASI PADA MASA PANDEMI COVID-19

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang dalam
pengembangannya dihimpun dalam suatu wadah yang disebut Forum Komunikasi Diiyah Takmiliyah
yang disingkat FKDT. FKDT merupakan organisasi taktis dari Kementerian Agama untuk membantu
menjalankan program dan kebijakannya, sehingga diniyah takmiliyah berkembang dengan baik
sesuai harapan, yaitu memberikan pelayanan dalam pendidikan Agama Islam dan membimbing
amaliyah yang berakhlaq mulia.
FKDT sebagai sebuah organisasi yang secara struktural memiliki tingkatan yaitu dari pusat
sampai ke tingkat Kabupaten/Kota, sedangkan untuk di tingkat Kecamatan disebut Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) dan ditingkat desa/Kelurahan disebut koordinator desa Diniyah
Takmiliyah (koordes).
FKDT, KKDT maupun Koordes bahkan Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam menjalankan
berbagai aktifitasnya memerlukan mekanisme kerja dan penentuan kerja organisasi, yang baik dan
terencana sehingga menjadi organisasi pengembang, Pembina, pendamping atau bahkan pengayom
yang memiliki kafabilitas, loyalitas dan dedikasi tinggi. Maka mekanisme organisasi tersebut perlu
diatur sehingga tercipta suasana yang harmonis, jujur dan tanggungjawab.
Mekanisme organisasi tentu memiliki tatacara, bagaimana agar roda organisasi berjalan
dengan baik. Maka dengan demikian ada upaya untuk membuat perencanaan kerja, pelaksanaan,
evaluasi, dan juga ada kepemimpinan yang akan mendayung bahtera organisasi tersebut mencapai
tujuannya. Agar tujuan itu tercapai maka perlu ada tata cara menciptakan kru kepemimpinan tersebut
yang dipandang memberikan wawasan dan jawaban terhadap kebutuhan organisasi dengan
mengutamakan musyawarah. Maka dengan demikian perlu disusun petunjuk pelaksanaan
musyawarah sehingga dipandang akan lebih maslahat.
Sementara itu kondisi saat ini kita sedang berada pada masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Sebagai warga negara kita juga harus menjadi bagian dari ikhtiar Pemerintah dan
masyarakat pada umumnya dalam rangka pencegahan penularan Virus Corona ini. Maka diperlukan
adanya penyesuaian teknis penyelenggaraan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) Kecamatan di bawah binaan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
(FKDT) Kabupaten Tasikmalaya.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1989 tentang Pendidikan Luar Sekolah;
3. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Dalam Rangka Percepatan Penanganganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 Tentang; Pendidikan Keagamaan Islam;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
6. STR KAPOLRI Nomor : ST/872/III/KEP/2020 Tentang Pembatasan Kegiatan Yang Melibatkan
Banyak Orang;
7. AD/ART DPP FKDT;
8. AD/ART DPW FKDT Provinsi Jawa Barat;
9. Pedoman Organisasi FKDT Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017;
C. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA JUKNIS
1. Untuk memberikan pedoman bagi KKDT, Koordes dalam melaksanakan musyawarah tingkat
kecamatan (Muscam) Pada Masa Pandemi Covid-19;
2. Untuk menunjang persiapan penyelanggaraan Muscam KKDT Kecamatan;
3. Untuk menghindari penyimpangan/perbedaan yang tidak bersifat organisatoris.

D. SASARAN JUKNIS
1. Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) Kecamatan se-Kab. Tasikmlaya
2. Koordes Diniyah Takmiliyah
3. Kepala Diniyah Takmiliyah
4. Warga Diniyah Takmiliyah

BAB II
PERMUSYAWARATAN
A. PERMUSYAWARATAN
Permusyawaratan adalah suatu kegiatan musyawarah anggota dari suatu organisasi dalam rangka
menentukan kebijakan strategis dalam jangka waktu tertentu dan merupakan lembaga tertinggi
organisasi (KKDT Kecamatan, Koordes DT, dan Kepala DT) untuk masa pengabdian pengurus.
Dengan demikian permusyawaratan perlu dilakukan sebagai upaya untuk:
1. Sosialisasi dan aplikasi Pedoman Organisasi (PO) yang didudukan sebagai acuan dalam
menentukan kebijakan organisasi Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Kelompok
Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT), Koordinator Desa Diniyah Takmiliyah (Koordes DT), dan
Kepala Diniyah Takmiliyah;
2. Menegaskan kembali bahwa Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) merupakan media
interaksi Diniyah Takmiliyah yang bersifat komunikatif, konsultatif dan koordinatif dalam
melaksanakan program diniyah di tingkat Kecamatan, disamping sebagai kepanjangan dari
FKDT;
3. Memperkuat kerja Koordinator Desa Diniyah Takmiliyah (Kordes DT) merupakan media
interaksi Diniyah Takmiliyahyang bersifat komunikatif, konsultatif dan koordinatif dalam
melaksanakan program diniyah di tingkat Desa, disamping sebagai teknis operasional kebijakan
FKDT;
4. Diniyah Takmiliyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang didirikan oleh masyarakat
dalam upaya memenuhi kebutuhan peningkatan mutu pendidikan agama Islam terutama pada
pendidikan formal, sebagai penyanggah pengembangan pendidikan FKDT ;

B. TUGAS POKOK MUSYAWARAH


1. Mengevaluasi kerja pengurus
2. Membuat rencana Program
3. Memilih Pengurus baru
4. Membuat usulan atau rekomendasi ketingkat/level yang lebih tinggi
C. DASAR PELAKSANAAN MUSYAWARAH
1. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga FKDT
2. Peraturan Organisasi (PO)
3. Habis masa pengabdian Pengurus yaitu :
a. KKDT selama 4 tahun
b. Koordes dan kepala Diniyah Takmiliyah 3 tahun
D. PENGERTIAN MUSYAWARAH TINGKAT KECAMATAN
Berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) FKDT Bab XIII tentang Musyawarah dan Rapat-rapat
Bagian1. maka:
1. Musyawarah tingkat Kecamatan disebut Musyawarah Kecamatan (Muscam) yang
diselenggarakan oleh KKDT;
2. Muscam dilaksanakan oleh KKDT atau Panitia Khusus yang ditentukan oleh rapat pleno KKDT;
3. Muscam harus dihadiri oleh unsur pengurus FKDT Kabupaten Tasikmalaya;
4. Pimpinan Sidang pada muscam adalah 1 (satu) orang pengurus KKDT demisioner ditambah 2
(dua) orang Peserta Musyawarah, kecuali pada pemilihan ketua KKDT dipimpin oleh utusan dari
FKDT;
5. Muscam dilaksanakan setiap 4 tahun satu kali setelah habis masa pengabdian pengurus
6. Muscam diikuti oleh peserta penuh dan peserta peninjau.
7. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara, sedangkan peserta peninjau hanya memiliki
hak bicara;
8. Peserta penuh terdiri dari 3 (tiga) orang Pengurus KKDT, 1 (satu) orang utusan dari tiap Koordes
MDT, dan 1 (satu) orang utusan dari tiap Madrasah Diniyah.
9. Peserta peninjau terdiri dari unsur FKDT Kabupaten Tasikmalaya, unsur KUA, unsur Muspika
Kecamatan, unsur MUI, DMI, dan unsur lain yang dipandang perlu;
10. Apabila masa bakti KKDT sudah habis dan MUSCAM belum diselenggarakan, maka diangkat
Ketua Plt KKDT berdasarkan hasil rapat Pengurus FKDT Kabupaten sampai dengan MUSCAM
dilaksanakan,
11. Apabila terjadi pelanggaran konstitusi dan kode etik organisasi yang sangat mendasar, dan atau
terjadi ketidak harmonsisan internal pengurus, maka FKDT/MK2MDT Kabupaten Tasikmalaya
dapat mengambil langkah inisiatif untuk diadakan Musyawarah Kecamatan dan/atau
Musyawarah Luar Biasa.
12. Apabila terjadi kekosongan kepengurusan KKDT Kecamatan, maka diadakan reshuffle dalam
rapat pleno pengurus.
13. Apabila salah seorang pengurus mengundurkan diri, harus disertai dengan surat pernyataan di
atas materai Rp.6.000,-.
E. RUANG LINGKUP KEPENGURUSAN
Berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) FKDT Bab XII Tentang Proses Pemilihan dan Penentuan
Pengurus Bagian 2 (dua) maka:
1. Kriteria Calon Ketua
a. Memiliki visi dan misi yang jelas untuk kemajuan diniyah
b. Pernah menjadi pengurus aktif di KKDT, Koordes atau Kepala Diniyah sedikitnya 5 tahun
yang dibuktikan dengan SK dan menjadi pengurus inti KKDT atau Kordes yang tidak pernah
dibekukan atau dinon-aktifkan oleh FKDT Kabupaten Tasikmalaya;
c. Diutamakan berdomisili di Kecamatan yang bersangkutan;
d. Sanggup menjalankan organisasi dengan baik dan bertanggungjawab, serta amanah;
e. Sanggup tidak membawa organisasi untuk kepentingan pribadi dan politik praktis yang dapat
merusak citra diniyah.
f. Tidak menjadi pengurus atau aktif dalam organisasi politik.
g. Tidak sedang memangku jabatan pada organisasi pendidikan lain;
h. Lulus fit and proper test;
i. Kesanggupan sebagaimana dimaksud pada point d sampai dengan f dibuat pernyataan tertulis
di atas materai Rp. 6.000,-;
j. Apabila terjadi pelanggaran atas pernyataan sebagaimana poin i., maka yang bersangkutan
dinon-aktifkan
2. Penentuan Pengurus
a. Setelah Ketua KKDT terpilih, peserta Muscam menentukan tim formatur;
b. Tim formatur adalah wakil peserta musyawarah yang diberi mandat untuk menyusun
kelengkapan pengurus;
c. Tim formatur terdiri dari: Ketua terpilih, 2 (dua) orang dari pengurus KKDT demisioner,
dan sedikitnya 1/3 dari jumlah Koordes;
d. Dalam menentukan kelengkapan kepengurusan, tim formatur harus memperhatikan aspek-
aspek, profesional, dedikasi, loyalitas, dan integritas;
e. Kelengkapan kepengurusan disusun selambat-lambatnya 15 hari setelah pelaksanaan
Muscam;
f. Hasil rapat tim Formatur mengenai kelengkapan kepengurusan KKDT disampaikan kepada
FKDT/MK2MDT Kabupaten Tasikmalaya untuk mendapatkan surat keputusan.
3. Tata cara Pemilihan
a) Pemilihan Ketua
1) Dilaksanakan secara demokratis dan langsung oleh peserta Muscam (bukan peninjau);
2) Pemilihan pengurus harus dilaksanakan secara fair dan tidak ada pengkondisian.
3) Apabila point 2 (dua) di atas dilanggar oleh peserta musyawarah dan atau bakal calon,
maka pencalonannya dinyatakan gugur.
4) Dilaksanakan dua babak; babak pencalonan dan babak pemilihan;
5) Yang berhak maju ke babak pemilihan adalah bakal calon yang mendapat dukungan
sedikitnya 1/3 suara dan jumlah pemilih yang hadir;
6) Sebelum proses pemilihan, dilakukan verifikasi persyaratan bakal calon oleh pimpinan
sidang;
7) Bakal calon yang telah memenuhi persyaratan diadakan fit and proper test oleh pimpinan
sidang di hadapan peserta musyawarah Kecamatan;
8) Setelah diadakan fit and proper test calon ketua menyampaikan visi dan misi paling lama
5 menit;
9) Apabila hanya satu calon yang memenuhi persyaratan, maka calon tersebut ditetapkan
sebagai ketua terpilih secara aklamasi;
10) Apabila tidak ada calon yang memenuhi persyaratan, maka diadakan penjaringan ulang
bakal calon;
11) Apabila jumlah perolehan suara sama, maka diadakan pemilihan ulang;
12) Apabila setelah diadakan penjaringan ulang tidak ada calon, musyawarah ditunda selama-
lamanya dua minggu, dan kepengurusan sementara dipegang oleh Ketua Panitia
MUSCAM sampai diadakan pemilihan ulang
b) Formatur
1) Pemilihan formatur dilaksanakan secara terbuka oleh peserta Muscam;
2) Formatur bertugas menyusun kelengkapan pengurus KKDT dengan
mempertimbangkan faktor kredibilitas, loyalitas, dan kemampuan membagi aktivitas
3) Anggota formatur terdiri dari: 2 orang dari mantan pengurus KKDT, Ketua terpilih,
dan 4 orang dari Koordes;
4) Formatur mengumumkan dan mengusulkan susunan pengurus KKDT kepada FKDT
untuk mendapatkan surat keputusan selambat-lambatnya 15 hari setelah musyawarah.
a. Apabila KKDT yang habis masa pengabdiannya, belum melaksanakan musyawarah setelah
diberikan tenggang waktu yang ditetapkan, maka FKDT dapat menyelenggarakan
musyawarah.
F. STRUKTUR ORGANISASI KKDT KECAMATAN
Berdasarkan Peraturan Organisasi (PO) FKDT Bab VIII Bagian 2 (dua) maka Struktur organisasi
KKDT Kecamatan terdiri dari
1. Pembina: terdiri dari camat, Kepala KUA, Kepala UPTD Pendidikan, Ketua MUI, Ketua DMI,
Ketua UPZ Kecamatan, dan Ketua UPK/DPP DAPM;
2. Penasehat; terdiri dari tokoh-tokoh agama dan tokoh ormas yang ditunjuk oleh pengurus
3. Pengurus terdiri dari:
a. Seorang Ketua
b. 2 (dua) orang wakil Ketua, ex officio ketua bidang
c. Seorang Sekretaris
d. 2 (dua) orang Wakil sekretaris, ex officio sekretaris bidang
e. Seorang Bendahara
f. Seorang Wakil Bendahara
g. Departemen / Bidang, terdiri dari:
1) Bidang Pendidikan dan kemuridan, membawahi:
a) Sub. Bidang kurikulum dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
antara lain melalui KKG dan MGMP
b) Sub. Bidang pengelolaan administrasi dan pengembangan potensi murid
2) Bidang Kelembagaan dan Keorganisasian, membawahi:
a) Sub. Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan Madrasah Diniyah Takmiliyah
b) Sub. Bidang Humas dan penguatan jaringan
h. Lembaga-lembaga, terdiri dari:
1) Lembaga pengembangan ekonomi;
2) Laskar diniyah; dan
3) Lembaga Seni.
i. Masa pengabdian pengurus KKDT 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali selama
memenuhi kriteria
G. TUJUAN MUSYAWARAH TINGKAT KECAMATAN
Tujuan diselenggarakan Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) KKDTadalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan Wawasan bagi pengurus KKDT, pengurus Koordes dan semua
Kepala serta guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) yang berada di Wilayah, juga
memberikan kesempatan untuk memberikan dan mengemukakan pendapat dalam organisasi
KKDT Kecamatan
2. Dapat meningkatkan kualitas berorganisasi dan melahirkan generasi pimpinan/ketua yang
professional dan bertauladan
3. Mengevaluasi kinerja pengurus KKDT Periode sebelumnya.
4. Memilih secara langsung Ketua dan Pengurus KKDT masa bakti………………………
5. Merumuskan Program Kerja, masukan dan Rekomendasi Organisasi KKDT
Kecamatan………………….

H. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN MUSYAWARAH


1. KKDT, Koordes dan kepala Diniyah mengadakan Rapat persiapan musyawarah atau
Pembentukan Panitia
2. Setelah Panitia terbentuk maka segera diberikan Surat Keputusannya (SK Panitia dan contoh
terlapir)
3. Panitia melaksanakan rapat-rapat untuk menentukan:
a. Waktu (hari dan tanggal) pelaksanaan
b. Tempat pelaksanaan
c. Pemberitahuan kepada berbagai pihak, baik sebagai peserta maupun undangan musyawarah
d. Mengadakan berbagai konsultasi dan koordinasi
e. Menyiapkan kebutuhan administrasi/bahan musyawarah
f. Menghitung dan mencari sumber biaya
g. Menyusun agenda musyawarah
h. Menyiapkan hal-hal lain yang dibutuhkan

I. PESERTA MUSYAWARAH
Peserta Musyawarah Kecamatan (Muscam) terdiri dari
1. Utusan Penuh
a. Pengurus harian KKDT lama terdiri dari 2 orang
b. Koordinator setiap desa sebanyak 1 orang
c. Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah minimal 50%+1 yang ada di Desa se-Kecamatan
2. Utusan Peninjau
a. FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. Dewan Pembina KKDT Kecamatan
c. Mereka yang dipandang perlu

J. ALTERNATIF KONSEP MUSCAM


1. PEMILIHAN KETERWAKILAN
Pemilihan keterwakilan adalah pemilihan yang diselenggarakan oleh panitia Muscam
KKDT kecamatan yang dilakukan di tiap desa yang dihadiri oleh kepala Madrasah Diniyah
Takmiliyah di bawah binaan KKDT Kecamatan tersebut sebagai peserta untuk memilih 3 (tiga)
orang wakil dari tiap desa sebagai peserta Muscam KKDT Kecamatan.
Pemilihan keterwakilan dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia membagikan surat suara kepada setiap Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah untuk
memilih 3 (tiga) kandidat wakil dari tiap desa yang akan diutus sebagai peserta Muscam
KKDT;
b. Peserta berhak memilih dan dipilih;
c. Kepala MDT yang akan memberikan suaranya harus mengisi formulir peserta pemilihan
keterwakilan yang disediakan oleh panitia Muscam;
d. Panitia membacakan dan menghitung raihan suara tiap kandidat yang diajukan oleh Kepala
MDT;
e. Panitia meranking raihan suara dari tiap kandidat wakil Desa;
f. Kandidat wakil Desa yang mendapatkan Raihan suara 3 (tiga) terbanyak ditetapkan oleh
panitia menjadi peserta Muscam dari unsur wakil Desa;
g. Kemudian panitia menyelenggarakan Muscam KKDT dilaksanakan sesuai Bab II Ayat E
Point. 3 pada Juknis ini.
h. Peserta Sidang Muscam yang dapat memberikan hak suaranya diantaranya : 3 orang Unsur
KKDT ditambah 1 orang Unsur Koordes dari Tiap Desa (1 x Jumlah Desa) ditambah 3 orang
Unsur Wakil Desa (3 x Jumlah Desa).

2. PEMILIHAN PENDAHULUAN
Pemilihan pendahuluan adalah pemilihan yang diselenggarakan oleh Panitia Muscam
KKDT Kecamatan untuk menjaring bakal calon Ketua KKDT Kecamatan. Penjaringan bakal
calon Ketua KKDT dapat dilakukan dengan : 1). Membuka Pendaftaran; atau 2). Pleno
Penentuan Bakal Calon oleh Panitia Muscam KKDT Kecamatan; atau 3). Melakukan Pemilihan
pendahuluan di tiap desa yang dihadiri oleh kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah di bawah
binaan KKDT Kecamatan tersebut sebagai peserta untuk memilih 1 (satu) orang untuk menjadi
bakal calon ketua KKDT Kecamatan tersebut.
Pemilihan Pendahuluan dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia menyelenggarakan pemilihan pendahuluan di tiap Desa dengan membagikan Surat
Suara kepada setiap Kepala MDT yang hadir untuk memilih bakal calon Ketua KKDT;
b. Peserta berhak memilih dan dipilih;
c. Nama bakal calon yang dipilih adalah pengurus KKDT dan/atau pengurus Koordes dan/atau
Kepala MDT yang ada di bawah binaan KKDT Kecamatan tersebut;
d. Kepala MDT yang akan memberikan suaranya harus mengisi formulir peserta pemilihan
pendahuluan yang disediakan oleh panitia Muscam;
e. Panitia langsung membacakan dan menghitung hasil pemilihan pendahuluan di setiap Desa
disaksikan Kepala MDT yang hadir;
f. Panitia menetapkan hasil penghitungan suara hasil pemilihan pendahuluan di setiap Desa
dengan Berita Acara Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Pendahuluan (Contoh Terlampir);
g. Panitia dapat menyelenggarakan Muscam KKDT setelah pemilihan pendahuluan di semua
Desa telah selesai diselenggarakan;
h. Mekanisme Bab II Ayat E Point. 3 pada Juknis ini dapat dilaksanakan sebagian. Yaitu pada
tahap pencalonan pimpinan Sidang IV mengakumulasi (menjumlah) Raihan suara dari hasil
pemilihan pendahuluan di setiap Desa. Kemudian pimpinan Sidang menetapkan 3 (tiga)
orang peraih suara terbanyak untuk menjadi Calon Ketua KKDT;
i. Pimpinan sidang melakukan konfirmasi kepada kepala MDT yang sudah memberikan suara
pada pemilihan pendahuluan via telpon sesuai formulir peserta pemilihan pendahuluan yang
telah dikumpulkan kepada panitia Muscam;
j. Peserta Sidang Muscam yang dapat memberikan hak suaranya diantaranya : 3 orang Unsur
KKDT ditambah 1 orang Unsur Koordes dari Tiap Desa (1 x Jumlah Desa);
k. Jika pimpinan sidang menemukan sesuatu yang janggal dari proses pemilihan pendahuluan
ini maka pimpinan sidang berhak menunda jalannya sidang dan menentukan proses
kelanjutan Muscam tersebut.
3. SURAT PERNYATAAN AKLAMASI
Pemilihan Ketua KKDT Kecamatan melalui Surat Pernyataan Aklamasi adalah
pemilihan yang diselenggarakan oleh panitia Muscam KKDT Kecamatan tersebut untuk
menetapkan kembali Ketua KKDT Kecamatan yang baru saja habis SK Kepengurusannya dan
meneruskan Kembali kepemimpinannya melalui Surat Pernyataan Aklamasi yang diisi oleh
Kepala MDT di bawah binaan KKDT Kecamatan tersebut.
Surat Pernyataan Aklamasi dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Panitia menyebarkan surat pernyataan kepada Kepala MDT yang mendukung untuk memilih
kembali Ketua KKDT Kecamatan yang sekarang habis masa SK Kepengurusannya (contoh
Terlampir);
b. Panitia dilarang keras mengintervensi Kepala MDT agar mengisi Surat Pernyataan tersebut;
c. Panitia dapat menyelenggarakan Muscam KKDT setelah semua Kepala MDT mengisi Surat
Pernyataan Aklamasi dan dikumpulkan oleh panitia;
d. Surat Pernyataan Aklamasi yang diisi oleh Kepala MDT dimasukkan ke dalam amplop
kemudian ditutup rapat;
e. Pimpinan sidang melakukan konfirmasi secara acak kepada kepala MDT yang sudah
memberikan suara pada pemilihan pendahuluan via telpon sesuai formulir peserta pemilihan
pendahuluan yang telah dikumpulkan kepada panitia Muscam;
f. Peserta Sidang Muscam diantaranya : 3 orang Unsur KKDT ditambah 1 orang Unsur Koordes
dari Tiap Desa (1 x Jumlah Desa).
g. Surat Pernyataan memilih secara aklamasi yang diisi oleh kepala MDT dibacakan dan
dihitung oleh Pimpinan Sidang Muscam KKDT;
h. Pimpinan Sidang menetapkan Ketua KKDT terpilih secara aklamasi jika jumlah surat
pernyataan tersebut diterima paling sedikit 75%+1 dari jumlah MDT binaan di Kecamatan
tersebut;
i. Mekanisme Bab II Ayat E Point. 3 pada Juknis ini tidak dapat dilaksanakan.
j. Jika pimpinan sidang menemukan sesuatu yang janggal dari proses pemilihan melalui surat
pernyataan aklamasi ini maka pimpinan sidang berhak menunda jalannya sidang dan
menentukan proses kelanjutan Muscam tersebut.

K. SUMBER ANGGARAN
Sumber Biaya untuk Kegiatan Musyawarah tingkat Kecamatan (MUSCAM) Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) diperoleh dari :
1. Kas KKDT Kecamatan
2. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat
BAB III
CONTOH ADMINISTRASI PRA MUSYAWARAH

A. Contoh 1: SK Panitia Musyawarah

KOP SURAT KKDT KECAMATAN


========================================================================
=====
SURAT KEPUTUSAN
KETUA KKDT KECAMATAN …………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
Nomor: ………………………….
Tentang
Susunan Panitia Musyawarah Kecamatan (MUSCAM) KKDT ………………………………
Tahun ………………

Ketua Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah Kecamatan ……………… :


Menimbang : 1. Bahwa untuk kelancaran Pelaksanaan Musyawarah tingkat Kecamatan
(MUSCAM) Kelompok Kerja Diniyah Takmiliyah (KKDT) dipandang
perlu ditetapkan Panitia Penyelenggara
2. Bahwa yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini
dipandang mampu menjadi panitia penyelenggara Musyawarah tingkat
Kecamatan (MUSCAM) KKDT ………………. Tahun ………………
Mengingat : 1. Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)
Kabupaten Tasikmalaya
2. Telah berakhirnya masa jabatan Pengurus KKDT Kecamatan ……….
Periode ……..
Memperhatikan : 1. Surat FKDT Kabupaten Tasikmalaya Nomor: ……………… tentang
Penyegaran Pengurus KKDT se-Kabupaten Tasikmalaya
2. Hasil Rapat pengurus KKDT dan Koordes se-Kecamatan
…………………….. pada tanggal …………………….
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Susunan Panitia Musyawarah tingkat Kecamatan (MUSCAM)
Pertama : Mengangkat nama-nama terlampir sebagai Panitia penyelenggara Musyawarah
Kecamatan (MUSCAM)
Kedua : Panitia tersebut pada diktum pertama bertugas dan berkewajiban untuk
mempersiapkan dan melaksanakan Kegiatan (MUSCAM) tersebut dan
berkoordinasi dengan Organisasi di atasnya (FKDT Kabupaten Tasikmalaya)
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan pada Kas KKDT
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Ketua,

__________________
Ketua
B. Contoh 2 : Susunan Panitia

SUSUNAN PANITIA
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM) KKDT ………………………………
TAHUN ………………

PEMBINA : Pemerintahan Setempat


Kepala KUA
Ketua MUI
Ketua DMI
Tokoh (bila perlu)

PENANGGUNGJAWAB : KETUA KKDT


PENGARAH (bila perlu) : (Pengurus/orang yang dipandang mampu)
PANITIA PELAKSANA :
Ketua Panitia : ................................................
Sekretaris : ................................................
Bendahara : ................................................
Anggota : ................................................ (Bagian…………………..)
Anggota : ................................................ (Bagian…………………..)
Anggota : ................................................ (Bagian…………………..)
Anggota : ................................................ (Bagian…………………..)
Anggota : ................................................ (Bagian…………………..)
*Catatan: Kepanitiaan disesuaikan dengan kebutuhan

Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Ketua,

__________________
Ketua
C. Contoh 3 : Format Pelaporan Panitia Musyawarah (bila Perlu)
Format ini dibuat untuk mempermudah pelaporan. Adapun aspek yang dimuat di dalamnya, sebagai
berikut:
1. Data Peserta Musyawarah
2. Waktu Musyawarah
3. Sumber dan Anggaran

PELAPORAN PANITIA MUSYAWARAH


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH
Kecamatan……………….
Tahun ……………

1. Utusan Penuh
a. Seluruh Koordinator Desa se-Kecamatan ...................... yang terdiri dari
1. Desa .......................
2. Desa .......................
3. Dst.
b. Seluruh kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah minimal 50%+1 MDT yang ada di Desa se-
Kecamatan ...............................
1. Desa .................. jumlah Lembaga ................ MDT
2. Desa .................. jumlah Lembaga ................ MDT
3. Dst.
Atau dibuat dalam bentuk tabel:
DAFTAR UTUSAN PENUH
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)…………
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH
TAHUN……….

ASAL
NO NAMA JABATAN NO HP TANDATANGAN
DINIYAH DESA

DST

………………………………………….. 20..
Bagian pendaftaran

…………………………………………………….

2. Utusan Peninjau
a. …………………………………………………Utusan dari FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. …………………………………………………Dewan Pembina KKDT Kecamatan
c. …………………………………………………Muspika Kecamatan
d. …………………………………………………Kepala KUA Kecamatan
e. ………………………………………………… lain-lain Dst.
Atau dibuat dalam bentuk tabel:
DAFTAR UTUSAN PENINJAU
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)…………
KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH
TAHUN……….

ASAL
NO NAMA JABATAN NO HP TANDATANGAN
INSTANSI TINGKAT

Dst

…………………………………………..20..
Bagian pendaftaran

…………………………………………………….

3. Waktu dan Tempat


Kegiatan Musyawarah tingkat Kecamatan (MUSCAM) KKDT ........................... akan
dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : .......................................................... (Hari, tanggal pelaksanaan)
Waktu : .......................................................... (Pkl.mulai sampai selesai WIB)
Tempat : ................................................. (Tempat penyelenggaraan Muscam Alamat
penyelenggaraan)

4. SUMBER DAN ANGGARAN


Sumber Biaya untuk Kegiatan Musyawarah tingkat Kecamatan (MUSCAM) Kelompok Kerja
Diniyah Takmiliyah (KKDT) ............................ diperoleh dari :
d. Kas KKDT Kecamatan ...............................
e. dst.

BAB IV
PELAKSANAAN MUSCAM

A. Mempersiapkan Tempat Musyawarah


1. Pilih atau tentukan tempat musyawarah yang dapat menampung seluruh peserta
2. Pilih tempat musyawarah yang terjangkau oleh peserta
3. Siapkan kelengkapan musyawarah seperti : Kursi, meja, bendera FKDT, bendera Merah Putih,
spanduk sesuai tema kegiatan (bila perlu), sound system, palu sidang, kelengkapan administrasi,
dan lain-lain (yang dianggap perlu).

B. Mempersiapkan Susunan Acara Pembukaan


1. MC/bagian acara menyiapkan susunan acara pembukaan (lihat jadwal acara)
2. Menentukan orang yang menjadi Master of Ceremony(MC)
3. MC menyiapkan dan memberi tahu kepada setiap petugas (yang akan tampil dalam acara), dan
mereka duduknya agar dekat dengan fodium
4. Menyiapkan kursi tamu
5. MC mengecek perlengkapan upacara pembukaan
6. MC memberi aba-aba/pemberitahuan bahwa acara akan dimulai
7. Setelah acara pembukaan selesai MC seluruh hadirin dipersilahkan istirahat sejenak, untuk
persiapan sidang musyawarah (5 sd 10 menit)
C. Penunjukkan Pimpinan Sidang Pleno I
1. Bagian acara segera mengumumkan bahwa acara akan dilanjutkan
2. Ketua KKDT segera mengumumkan kepada peserta musyawarah, 2 (dua) orangpimpinansidang
Pleno I diawalidenganpembacaan SK-nya.
3. Dua orang pimpinan sidang pleno I adalah pimpinan sidang sementara
4. Pimpinan sidang yang telah ditunjuk segera membahas agenda persidangan.

D. Sidang Pleno I
1. Sidang pleno I adalah pembahasan agenda acara,tatatertib musyawarah, dan pemilihan pimpinan
sidang selanjutnya.
2. Pimpinan sidang segera membuka persidangan dengan ditandai ketukan meja/palu sidang 3 kali
(sebagai tanda sidang dimulai)
3. Pimpinan sidang mengajak perserta musyawarah/sidang melihat agenda acara dan tata tertib
persidangan untuk dibahas
4. Pimpinan sidang menerima saran peserta sidang musyawarah
5. Setiap keputusan/kesepakatan yang dicapai baik sebagian atau seluruh bahan persidangan, selalu
mengetukkan palu 1 (satu) kali, dan keputusan itu tidak bisa dirubah lagi kecuali atas kesepakatan
bersama.
6. Segala keputusan pimpinan sidang sangat mengikat, artinya berlaku untuk dijadikan aturan
dalam musyawarah berikutnya.
7. Pimpinan sidang pleno I menawarkan kepada peserta musyawarah beberapa alternitaf pimpinan
sidang berikutnya (Apakah dipilih melalui Voting, perwakilan dari wilayah, perwakilah dari
yang senior, atau menetapkan yang sudah ada, dll)
8. Pimpinan sidang sementara mengesahkan agenda acara, tata tertib dan Pimpinan Sidang terpilih
dengan mengetukkan palu 3 (tiga) kali
9. Setelah pimpinan sidang sementara mengetukan 3 (Tiga) kali, membacakan SK hasil
pembahasan pada poin 8 dan
10. Sebagai akhir persidangan Pimpinan sidang pleno sementara menyampaikan kata-kata akhir
disertai dengan Ketukan palu 3 kali sebagai akhir sidang pleno 1 dan palu sidang diserahkan
kepada pimpinan sidang yang baru.

E. Sidang Pleno 2
1. Acara dilanjutkan ke Pleno II, maka Palu sidang diserahterimakan dari pimpinan sidang I ke
pimpinan sidang kedua, kecuali bila pimpinan sidang pertama terpilih sebagai pemimpinan
sidang berikutnya.
2. Pleno II biasanya mendengarkan Laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus lama, dan
kemudian tanggapan/pandangan umum terhadap LPJ tersebut dari setiap peserta musyawarah
(lihat agenda/jadwal Acara)
3. Apabila LPJ sudah diterima musyawirin, maka diterbitkan SK-nya
4. Pimpinan sidang memilih Ketua dan sekretaris komisi dan mem

F. Sidang Pleno 3
1. Sidang pleno III (lanjutan) biasanya sidang Komisi (lihat agenda acara)
2. Pimpinan sidang membagi rata peserta musyawarah untuk menjadi anggota Komisi sesuai
komisi yang disepakati di agenda acara
3. Setiap Komisi memilih ketua dan sekretaris untuk memimpin rapat komisi dan melaporkan
hasilnya pada sidang Pleno
4. Selesai sidang pleno laporan hasil Komisi, maka diterbitkan SK-nya dan acara dilanjutkan
dengan sidang Pemilihan Ketua

G. Sidang Pleno 4
1. SIDANG PEMILIHAN KETUA dipimpin oleh FKDT sesuai Peraturan Organisasi (PO) dan Tata
Tertib, DIAWALI dengan pembacaan surat pernyataan demisioner oleh pengurus lama/pengurus
lama dinyatakan demisioner oleh pimpinan sidang (ketika dinyatakan demisioner, pengurus lama
harus berdiri di depan peserta musyawarah)
Lampiran 2
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

CONTOH
SK PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
TENTANG PENETAPAN AGENDA KEGIATAN, TATA TERTIB DAN PIMPINAN SIDANG

MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
KECAMATAN ……………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
========================================================================
===

SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Nomor: ………………………….
Tentang
PENETAPAN AGENDA KEGIATAN, TATA TERTIB DAN PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM) KKDT KECAMATAN ………………………..
Tahun ………………

Pimpinan Sidang Sementara Muscam KKDT Kecamatan…………………………… :


Menimbang : 1. Bahwa kegiatan muscam harus sesuai amanah Pedoman Organisasi
FKDT Kabupaten Tasikmalaya
2. Bahwa dalam Pedoman Organisasi kelengkapan sidang harus
ditetapkan Agenda Kegiatan, Tata Tertib dan Pimpinan Sidang
Mengingat : 1. Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
(FKDT) Kabupaten Tasikmalaya
2. Telah disepakati dalam Sidang Pleno I Muscam KKDT …………….
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno I Muscam KKDT ……………………..
MEMUTUSKAN
Menetapkan : AGENDA ACARA, TATA TERTIB DAN PIMPINAN SIDANG
Pertama : Agenda acara, Tata Tertib sebagai pedoman dalam pelaksanaan muscam
KKDT ……………
Kedua : Mengangkat
1. …………………………. Sebagai Pimpinan Sidang
2. …………………………. Sebagai Sekretaris Sidang
3. …………………………. Sebagai Anggota Sidang
Ketiga : Pimpinan sidang menjalankan Persidangan sesuai dengan Agenda
Kegiatan dan Tata Tertib Muscam KKDT …………………
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan : di ……………………….
Tanggal : …………………………..
Pimpinan Sidang Sementara,
Ketua, Sekretaris,

_______________________ __________________
Lampiran 3
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

JADWAL ACARA/AGENDA ACARA


MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)
KKDT KECAMATAN ………………. KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN ……..

HARI, PENANGGUNGJAWAB/
WAKTU AGENDA
TGL PEMANDU/ PETUGAS
07.00 – 08.00 Registrasi Peserta Sekretaris
08.00 – 09.00 Upacara Pembukaan Seksi Acara
1. Pembacaan kalam Ilahi
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Mars MDT
3. Laporan Ketua Penyelenggara
4. Sambutan-Sambutan
a. Ketua KKDT
b. FKDT
c. Pemerintah setempat
5. Do’a
Penunjukan Pimpinan Sidang Sementara
2 Orang (Ketua dan
09.00 – 09.15 oleh KKDT/Panitia pengarah/Panitia
sekretaris)
pelaksana
09.15 – 10.30 SIDANG PLENO I
A. Pembahasan Agenda Acara dan Tata
Pimpinan Sidang/Panitia
Tertib Muscam
B. Pemilihan Pimpinan Sidang Pimpinan Sidang/Panitia
C. Pengesahan Pimpinan Sidang dan
Pimpinan Sidang/Panitia
Komisi
10.30 – 10.45 Coffe Break
10.45 – 11.45 SIDANG PLENO II
A. Laporan pertanggungjawaban ketua
Ketua Lama
lama
B. Pandangan Umum/tanggapan peserta Pimpinan Sidang
C. Pengesahan (Penerimaan/penolakan
Pimpinan Sidang
LPJ)
D. Pembentukan Pimpinan Sidang Komisi Pimpinan

11.45 – 12.45 Ishoma


12.45 – 13.45 SIDANG PLENO IISIDANG KOMISI
KOMISI A : Program Kerja Komisi A
KOMISI B : Merumuskan rekomendasi Komisi B
SIDANG PLENO III
1. Pembahasan dan Pengesahan Hasil
13.45 – 14.00
Sidang Komisi
2. Pembacaan SK Hasil Sidang Komisi
14.00 – 14.15 Coffe Break
14.15 – 15.00 SIDANG PLENO IV
1. Pernyataan Demisioner
FKDT Kab. Tasikmalaya
2. Pemilihan Ketua diawali dengan:
a. Penghitungan Bakal Calon Ketua
b. Verifikasi Bakal Calon Ketua
3. Penetapan bakal Calon Ketua diawali
penyampaian visi dan misi
4. Pemilihan Calon Ketua
5. Penghitungan Suara
6. Penetapan Ketua terpilih
7. Penutupan Sidang

Penutupan Musyawarah MC
1. Sambutan Ketua terpilih
2. Sambutan Ketua FKDT Kabupaten
Tasikmalaya
8. Do’a
9. Ucapan selamat dan Sayonara

Pimpinan Sidang
Ketua, Sekretaris,

_______________________ __________________
Lampiran 4
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

TATA TERTIB MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KKDT KECAMATAN…………………..
TAHUN………………….

BAB I
NAMA, WAKTU, dan TEMPAT

Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Musyawarah Kecamatan yang disingkat MUSCAM Kelompok Kerja Diniyah
Takmiliyah Kecamatan……….
Pasal 2
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal ……………..………….. (tanggal/bulan/tahun) di
…………………………….
BAB II
KEDUDUKAN

Pasal 3
MUSCAM adalah pengambilan keputusan tertinggi di KKDT Kecamatan………………

BAB III
PENANGGUNG JAWAB

Pasal 4
Penanggung jawab MUSCAM adalah pengurus KKDT dan Panitia sebagai pelaksana harian

BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 5
MUSCAM KKDT bertugas dan berwenang:
1. Menetapkan Agenda Kegiatan dan Penyusunan Tata Tertib Persidangan dan mengangkat Pimpinan
Sidang
2. Membahas dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode …………………….
(periode sebelumnya)
3. Menetapkan Program Kerja KKDT 4 tahunan
4. Mensosialisasikan dan menegaskan Kriteria dan Persyaratan calon Ketua KKDT
5. Memilih dan Menetapkan ketua KKDT terpilih/aklamasi ……………………… masa bakti
………….
6. Memberikan gagasan, kritik, saran, pendapat dan rekomendasi terhadap solusi isu-isu yang dihadapi
KKDT
BAB V
PANITIA DAN PESERTA

Pasal 6
1. Panitia MUSCAM adalah tim yang dibentuk dan diangkat oleh pengurus KKDT
2. Peserta sidang terdiri dari utusan penuh dan utusan peninjau
3. Utusan penuh terdiri dari:
a. Pengurus harian KKDT lama terdiri dari 2 orang
b. Koordinator setiap desa sebanyak 1 orang
c. Kepala Diniyah, minimal 50 %+1 dari jumlah diniyah yang ada di desa
4. Utusan Peninjau terdiri dari
a. Utusan dari FKDT Kabupaten Tasikmalaya
b. Utusan dari KUA
c. Utusan dari Kecamatan
d. Unsur lain yang dipandang perlu

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 7
Hak Peserta
1. Peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara
2. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara
3. Hak suara adalah hak yang dimilki oleh peserta untuk diperhitungkan suaranya jika sidang
menempuh jalan voting
4. Hak bicara adalah hak yang dimiliki peserta untuk menyampaikan saran, sanggahan, dan kritikan
dan pendapat.

Pasal 8
Kewajiban Peserta
Seluruh peserta MUSCAM berkewajiban:
1. Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan MUSCAM.
2. Menjaga ketertiban dan kelancaran MUSCAM
3. Hadir 5 menit sebelum sidang dimulai
4. Meminta izin secara lisan atau tertulis kepada pimpinan sidang jika ingin meninggalkan persidangan,
dengan ketentuan:
a. Izin di bawah 15 menit, disampaikan secara lisan
b. Izin di atas 15 menit, disampaikan secara tertulis
5. Apabila peserta sidang meninggalkan ruang tanpa persetujuan pimpinan sidang, maka dianggap
menyetujui segala keputusan sidangyang ditetapkan.
6. Mengisi daftar hadir
7. Diharapkan memakai ID Card (tanda pengenal) selama kegiatan berlangsung
8. Diharapkan memakai baju Batik Diniyah atau pakaian rapih dan Sopan

Pasal 9
Sanksi
1. Peserta yang tidak memenuhi kewajibannya serta melanggar tata tertib dan dapat menyebabkan
gangguan persidangan diberikan peringatan/teguran oleh pimpinan sidang baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Peserta yang telah mendapatkan teguran sebanyak 3 kali dan tidak dapat diindahkan maka pimpinan
sidang berhak mengeluarkannya dari forum dan untuk peserta hak suaranya dinyatakan hilang.

BAB VII
PERSIDANGAN

Pasal 10
Jenis-jenis Persidangan
1. Jenis-jenis persidangan terdiri dari sidang Pendahuluan, Sidang Komisi dan Sidang Pleno
2. Sidang pendahuluan membahas agenda sidang dan tata tertib sidang.
3. Sidang komisi diikuti oleh seluruh peserta penuh dan peninjau dari unsur FKDT Kabupaten
Tasikmalaya
4. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta penuh dan peninjau Muscam
5. Sidang pleno merupakan sidang yang bertujuan untuk membahas dan menetapkan keputusan-
keputusan dalam MUSCAM
6. Setiap persidangan dibuat catatan/notula sebagai bahan laporan dengan mencantumkan tempat, jenis
dan acara sidang, hari/tanggal/waktu sidang, nama pimpinan sidang, jumlah peserta yang hadir, dan
nama narasumber
7. Notula hasil sidang ditandatangani oleh ketua, sekretaris dan anggota pimpinan sidang.

Pasal 11
Pimpinan Sidang
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Ketua Panitia Muscam
2. Sidang pleno I dipimpin oleh pimpinan sidang yang ditunjuk oleh KKDT atau Panitia Muscam dan
untuk persidangan berikutnya pimpinan sidang dipilih oleh peserta
3. Sidang pleno pemilihan Ketua KKDT dipimpin oleh utusan FKDT Kabupaten Tasikmalaya.
4. Pimpinan sidang komisi dipimpin oleh Ketua Komisi
5. Pimpinan sidang terdiri dari satu orang ketua, satu orang sekretaris dan satu orang anggota
6. Pimpinan sidang mempunyai kewajiban:
a. Memelihara kelancaran, ketertiban dan keberhasilan pelaksanaan sidang
b. Mengatur acara, memberikan peringatan dan/atau tindakan kepada peserta Muscam jika
melanggar ketentuan Muscam dan menyimpang dari pokok pembicaraan
c. Menetapkan persetujuan atas kesepakatan bersama peserta sidang

Pasal 12
Sidang Komisi
1. Pada sidang Komisi diklasifikasikan menjadi 3 Komisi yang terdiri dari
a. Komisi A : Merumuskan rancangan program kerja KKDT 4 tahunan dari th….. sd th……
b. Komisi B : Merumuskan rekomendasi/usulan program ke tingkat yang lebih tinggi dari KKDT.
2. Peserta Muscam Wajib menjadi anggota salah satu komisi
3. Pembagian komisi ditetapkan oleh Panitia Muscam
4. Pimpinan sidang komisi terdiri dari satu orang ketua dan satu orang sekretaris.
5. Hasil sidang komisi dilaporkan pada sidang pleno untuk diberikan pandangan umum dan dibuatkan
keputusan.
Pasal 13
Quorum
1. Persidangan dalam MUSCAM sah apabila dihadiri oleh 50% plus satu dari seluruh jumlah serta
sidang yang telah ditentukan.
2. Apabila poin 1 (satu) tidak terpenuhi maka sidang ditunda 2 x 5 menit, selanjutnya sidang dikatakan
quorum.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Keputusan diambil melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila poin 1 tidak terpenuhi maka keputusan akan diambil berdasarkan suara terbanyak (voting)
3. Apabila terjadi suara berimbang maka diadakan mekanisme lobi, selanjutnya diadakan voting.
4. Keputusan tetap berlaku hingga ada keputusan selanjutnya.
5. Keputusan hasil MUSCAM disahkan dengan surat Keputusan yang ditandatangani oleh pimpinan
sidang.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 15
1. MUSCAM dilaksanakan sesuai jenis persidangan dan jadwal acara yang telah ditetapkan
2. Peserta yang tidak hadir dalam MUSCAM dianggap telah menerima semua keputusan dan ketetapan
MUSCAM.
3. Tata tertib ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan MUSCAM demi kelancaran dan
ketertiban pelakasanaannya
4. Keterangan Pers/media yang menyangkut penyelenggaraan MUSCAMhanya dapat diberikan oleh
Ketua Panitia MUSCAM.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian oleh pimpinan sidang dengan
persetujuan peserta.
6. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ............................................
Tanggal : ............................................
Pukul : .................. WIB

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris

Anggota

____________________ ____________________
____________________
Lampiran 5

Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya


Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

SURAT PERNYATAAN DEMISIONER

Yang bertanda tengan di bawah ini saya :


Nama : ....................................................................................
Tempat, Tgl Lahir : ...................................................................................
Jabatan : ....................................................................................
Alamat : ....................................................................................
....................................................................................
Bahwa pada hari ini ……………., tanggal ……………………………………. Pukul ………. Tanpa
dipaksa secara ikhlas dan sungguh-sungguh saya dan seluruh kepengurusan menyatakan Demisioner
dari jabatan ketua dan Pengurus harian KKDT Kecamatan ………………………..……. Masa bakti
………………..

……………………………., ……………..
20…..
Ketua Pengurus KKDT………

__________________
Lampiran 6
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

Contoh SK PIMPINAN SIDANG


TENTANG PENETAPAN LPJ PENGURUS LAMA MASA BAKTI ………………………..

MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
KECAMATAN ……………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
========================================================================
===
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG
Nomor: ………………………….
Tentang
TENTANG PENETAPAN/PENOLAKAN LPJ PENGURUS LAMA MASA BAKTI
………………………..

Pimpinan Sidang Muscam KKDT ……………… :


Menimbang : 1. Bahwa sebagai bentuk tanggung jawab terhadap organisasi, ummat dan
diniyah, perlu disusun laporan pertanggungjawaban atas kinerja selama
masa pengabdian,
2. Bahwa setelah dievaluasi oleh peserta musyawarah LPJ pengurus lama
perlu ditetapkan sebagai hasil kerja pengurus selama masa pengabdian
Mengingat : 1. Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah
(FKDT) Kabupaten Tasikmalaya
2. Telah disepakati dalam Sidang Pleno …………….
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno …. Muscam
Memutuskan
Menetapkan :
Pertama : Menerima/Menolak LPJ pengurs lama KKDT sebagai hasil kerja selama
pengabdian
Kedua : LPJ sebagai bahan kajian dikemudian hari
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris

Anggota
________________ ________________

________________
Lampiran 7
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

Contoh SK PIMPINAN SIDANG


TENTANG PENETAPAN PIMPINAN SIDANG KOMISI

MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
KECAMATAN ……………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
========================================================================
===
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG
Nomor: ………………………….
Tentang
TENTANG PENETAPAN PIMPINAN KOMISI

Pimpinan Sidang Muscam KKDT ……………… :


Menimbang : 1. Bahwa untuk menjalankan persidangan maka perlu dibentuk sidang komisi
2. Bahwa untuk mengatur jalannya sidang komisi perlu dibentuk/ditetapkan
Pimpinan Sidang Komisi.

Mengingat : Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)


Kabupaten Tasikmalaya
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno …. Muscam KKDT ……………………..
Memutuskan
Menetapkan : Pimpinan Sidang Komisi A dan B
Pertama : Mengangkat
……………………………… sebagai ketua komisi A
……………………………… sebagai Sekretaris komisi A
……………………………… sebagai ketua komisi B
……………………………… sebagai Sekretaris komisi B
Kedua : Pimpinan sidang menjalankan persidangan sesuai dengan Kententuan
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris

Anggota
________________ ________________

________________
Lampiran 8

Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya


Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

Contoh SK PIMPINAN SIDANG


TENTANG PENETAPAN HASIL SIDANG KOMISI

MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
KECAMATAN ……………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
========================================================================
===
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG
Nomor: ………………………….
Tentang
TENTANG PENETAPAN HASIL SIDANG KOMISI MUSCAM

Pimpinan Sidang Muscam KKDT ……………… :


Menimbang : 1. Bahwa untuk menjalankan cita-cita Organisasi perlu ditetapkan program
kerja hasil sidang Komisi pada MUSCAM
2. Bahwa program kerja hasil sidang Komisi perlu ditetapkan dan dijadikan
sebagai program KKDT 4 tahun berikutnya
Mengingat : Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)
Kabupaten Tasikmalaya
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno …. Muscam KKDT ……………………..
Memutuskan
Menetapkan :
Pertama : Hasil sidang Komisi MUSCAM KKDT Kecamatan
Kedua : Hasil sidang Komisi sebagai program kerja KKDT 4 tahun
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris

Anggota
________________ ________________

________________
Lampiran 9
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

Contoh SK PIMPINAN SIDANG


TENTANG PENETAPAN KETUA TERPILIH MASA BAKTI ………………………..

MUSYAWARAH KECAMATAN (MUSCAM)


KELOMPOK KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT)
KECAMATAN ……………………………….. KABUPATEN TASIKMALAYA
========================================================================
===
SURAT KEPUTUSAN
PIMPINAN SIDANG
Nomor: ………………………….
Tentang
TENTANG PENETAPAN KETUA TERPILIH MASA BAKTI ………………………..

Pimpinan Sidang Muscam KKDT ……………… :


Menimbang : 1. Bahwa untuk menjalankan Roda Organisasi perlu ditetapkan seorang
pimpinan
2. Bahwa pimpinan yang dimaksud pada poin 1 adalah Ketua KKDT hasil
MUSCAM dan memperoleh suara terbanyak/aklamsi
Mengingat : Pedoman Organisasi (PO) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)
Kabupaten Tasikmalaya
Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno ……..Pemilihan ketua KKDT
Memutuskan
Menetapkan :
Pertama : Memberhentikan Ketua KKDT Kecamatan ………………………..
masapengabdian………..
Kedua : Mengangkat ………………………….………. Sebagai Ketua KKDT terpilih
………………………. Masa bakti ………………… secara aklamasi/voting,
dengan peroleh suara : ……………………. Dari …………. Calon yang
masing-masing calon memperoleh suara:
Nama :………………………………………………… = suara
Nama : ……………………………………………….. = suara
Nama : ……………………………………………….. = suara
Jumlah Suara Sah = …………………….. suara
Ketiga : Ketua terpilih agar melaksanakan tugas dengan baik dan segera menyusun
kelengkapan pengurus untuk dijadikan Surat Keputusan dari Pengurus FKDT
Kabupaten Tasikmalaya
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :…………………………….
Tanggal ………………………….

PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris

Anggota
________________ ________________

________________
Lampiran 10
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

SURAT PERNYATAAN AKLAMASI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : ....................................................................................
Tempat, Tgl Lahir : ...................................................................................
Jabatan : Kepala MDT ..............................................................
Alamat : ....................................................................................
....................................................................................
No HP : ....................................................................................
Bahwa pada hari ini ……………., tanggal ………….. Bulan ……………… Tahun ………… Tanpa
ada paksaan dari pihak manapun dan secara sadar saya menyatakan kepemimpian Ketua KKDT
Kecamatan …………………………. Atas nama ………………………………………………
ditetapkan Kembali sebagai Ketua KKDT Kecamatan ……………………………. Untuk masa bakti
……… - ……… .
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan sidang
dalam kegiatan Muscam KKDT Kecamatan …………………. .

(Nama Desa), …………….. 20…..


Kepala MDT ……………………

(……………………………………)
Nama jelas dan tanda tangan serta stempel MDT
Lampiran 11
Keputusan Ketua FKDT Kabupaten Tasikmalaya
Nomor : 002/SK/FKDT-TSM/II/2021
Tentang : PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PELAKSANAAN MUSYAWARAH KELOMPOK
KERJA DINIYAH TAKMILIYAH (KKDT) TINGKAT KECAMATAN ADAPTASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19.

FORMULIR PESERTA MUSCAM KKDT


KEC. …………………………………..
UNTUK PEMILIHAN KETERWAKILAN/PENDAHULUAN*)

Nama : ....................................................................................

Tempat, Tgl Lahir : ....................................................................................

Jabatan : Kepala MDT ..............................................................

Alamat : ....................................................................................

....................................................................................

No HP : ....................................................................................

(Nama Desa), …………….. 20…..


Kepala MDT ……………………

(……………………………………)
Nama jelas dan tanda tangan serta stempel MDT

Anda mungkin juga menyukai