Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Tn.R DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI :HARGA DIRI RENDAH


DI RUANG YAKUT DI RSUD Dr.H.MOCH ANSARI SALEH

I. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swata
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Tanggal Masuk RS : 15 Juli 2019
Tanggal Pengkajian : 7 Agustus 2019
No RM : 007XXX
Dx Medis : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
Sumber Data : Klien dan Status Klien
Alamat : Dahtia

II. Alasan Masuk Rumah Sakit


Klien mengatakan bahwa ia susah untuk tidur dan merasa gelisah
a. Keluhan Saat ini
Klien mengatakan malu berkumpul dengan orang lain.berdasarkan hasil
obsevasi klien tampah menyendiri dan lelalu duduk di pojok,interaksi
sesama teman sekamar kurang,

III. Faktor Predisposisi


1. Gangguan jiwa di masa lalu?
Klien mengatakan baru pertama kali sakit seperti ini, klien dirawat di
ruang yakut sejak tahun 2002 sampai sekarang.

2. Pengobatan sebelumnya
Keluarga Klien mengatakan selalu rutin menikuti pengobatan dan
setiap bulan selalu kontrol ke poli jiwa sesuai dengan jadwal yang
diberikan tetapi terkadang klien.bisa munjul gejala susah untuk tidur seta
gelisah
3. Riwayat Trauma
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, klien tidak
pernah mengalami aniaya seksual, penolakan dari orang terdekat,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan criminal
Masalah Keperawatan: koping individu in efektif.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga tidak
mampu,klien juga mengatakan bahwa ia pernah bekerjan dan digajih
hanya 100 ribu klien malu dingan penghasilan yang ia dapatkan.
Berdasarkan hasil observasi klien tampak selalu menyendi,klien
kurang berinterkasi dengan teman sekamrnya,sedangkan teman yang
berada diruang yang lain klien hampir tidak pernah berinteraksi,
pandangan klien selalu menunduk, kontak mata kurang
Masalah keperawatan : ganguan konsep diri harga diri rendah
rituasional

IV. Pemeriksaan Fisik


1. Tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
S : 36,9c
RR : 20x/menit
2. Antropometri : Tinggi badan : 157 cm
Berat Badan : 45 kg,
3. Tidak ada keluhan fisik : pada saat Pemeriksaan didapatkan bekas luka
pada tangan.

V. Psikososial
1. Genogram

= Laki-laki : Perempuan meninggal

= Perempuan : Klien

= Tinggal Satu Rumah

Klien anak kedua dari empat bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
ayah dan ibunya. Ayahnya adalah sebagai pengambil keputusan apabila ada
masalah . Klien jarang berkomunikasi dengan ayahnya, sehingga klien lebih
memilih menyendiri.
2. Konsep Diri
Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai aggota tubunhnya tetapi yang paling ia
sukai adalah hidung klien.
b. Identitas Diri
Tn. R seorang laki-laki ia pernah bekerja sebagai buruh kayu klien
merasa puas sebagai laki-laki dan tidah puas dengan pekerjaannya.
c. Peran
Klien berperan sebagai anak kedua dari empat bersaudara, dalam
masyarakat klien tidak berperan apa-apa karena klien malu berkumpul
dengan orang lain.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya, ia berharap bisa
pulang bertemu dengan orangtuanya
e. Harga diri
Klien megatakan merasa malu degan teman-temannya di ruang
yakut , klien merasa malu untuk bergaul dengan orang lain karena klien
merasa malu bahwa dirinya tidak seperti orang lain yang punya
penghasilan lebih sehinga tidak bisa membantu kedua orang tuanya.
Berdasarkan hasil observasi klien tampak menyendiri, berbicara
pelan,kontak mata kurang, interaksi dengan teman yang ada lingunga
ruang yakut kurang.
Masalah Keperawatan: Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat :
Klien mengatakan orang yang berarti atau terdekat bagi klien
adalah ayah dan ibunya.
b. Peran serta kegiatan kelompok
Klien tidak pernah berperan dalam kegiatan kelompok atau
masyarakat karena klien merasa malu.saat di ruamh klien lebih memilih
tingal didalam rumah tampa ingin berinteraksi dengan lingkungan
sekita. Saat di Rumah Sakit Jiwa klien tidak ada kemauan untuk
berinteraksi dengan orang lain, ia mau berkumpul dengan orang lain
ketika diminta oleh perawat tetapi kebanyakan diam dan menunduk.

c. Hambatan dan hubungan dengan orang lain


Klien tidak mau untuk berinteraksi dengan orang lain karena klien
merasa malu klien lebih memilih menyendiri didalam kamar ataupun
duduk dendiri. Berdasarkan hasil observasi klien tmpak selau
menyendiri dan jarang berinteraksi dengan lingkungan
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
situasional, isolasi sosial menarik diri
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, klien mengatakan yakin akan diberi
kesembuhan oleh Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selama dirumah sakit klien sholat. Berdasarkan
hasil observasi klien tampak tidakpernah mnjalan ibadah sholat. Tetapi
klen selalu berdoa dan melantunkan ayat suci Al-quran.
Masalah Keperawatan : tidak ada
IV. Status Mental
1. Penampilan :
a. Penampilan rapi, rambut klien rapi, baju tidak terbalik dan di ganti
setiap pagi, kuku dipotong 1 minggu sekali, klien tidak bau
b. Penggunaan pakaian sesuai
c. Cara berpakaian seperti biasanya,selalu menggunakan seragam, baju
dan celana biru
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Saat bercakap-cakap klien berbicara lambat, pelan dan hanya
berdiam apabila tidak diajak berbicara, klien tidak mampu memulai
pembicaraan.
3. Aktivitas Motorik
Aktifitas klien cukup baik, klien tampak lesu, tidak gelisah,maupun
tegang. Kegiatan diarahkan oleh perawat kurang kontak mata, tidak
berinisiatif melakukan aktivitas.
Masalha Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam Perasaan
Klien nampak sedih, dia sedih karena merasa menjadi orang yang
tidak berguna bagi keluarganya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah situasional
5. Afek
Afek yang ditunjukan klien sesuai dengan stimulus yang diberikan,
contoh : Klien akan tersenyum apbila ada yang lucu, dan klien hanya
berdiam apabila tidak terjadi apa-apa.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
6. Interaksi Selama Wawancara
Klien koperatif, namun klien kurang bisa mempertahankan kontak
mata, jarang mau menatap lawan bicara.ketika berbicaravselalu
menunduk
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah situasional
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara bisikan dan tidak
pernah melihat bayangan yang membuatnya marah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
8. Proses Pikir
Saat dilakuakan wawancara pasien tampak koperatif tidak tampak
blocking, flight og ideas dan tangensial, klien hanya mau berbicara
apabila diajak bercakap-caap.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
9. Arus Pikir :
Klien koperatif, tidak ada pengulangn pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
10. Tingkat Kesadaran
- Kesadaran klien compos mentis
- Orientasi waktu : pasien mampu membedakan pagi siang dan
malam
- Orientasi orang : pasien mampu mengingat nama teman satu
ruangan.
- Orientasi tempat : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang berada
di rumah sakit
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
karena klien mengatakan masih mengigat ketika ia masih muda
pernah bekerja menjadi di perusahan kayu di sungai danau.
Penuturan klien sesuai dengan hasil wawancra bersama dengan
keluarga klien.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek
karena klien masih mengigat kapan ia masuk rumah sakit yaitu
pada tanggal 15 juli 2019 ini dibuktikan di status klien yang
menyatakan masuk pada tanggal 15 juli 2019.
c. Gangguan daya ingat saat ini
Klien mengatakan sudah makan tadi pagi
d. Konfabulasi
Pembicaraan sesuai dengan kenyataan yang sudah terjadi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu berkonsengrasi, tidak mudah beralih dan klien
mampu berhitung sederhana 1 sampai 10 dan klien juga mampu
berhitung sederhana seperti 2+1 = 3.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami kemampuan penilaian ringan saat
perawat menanyakan yang mana lebih dulu cuci tangan dulu atau
makan terlebih dahulu klien menjawab cuci tangan dulu baru makan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

14. Data tilik diri


a. Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya, klien
mengatakan bahwa ada perubahan pada dirinya sehingga perlu di
obati.
b. Klien mengatakan tidak ada yang perlu disalahkan atas masalah
yang terjadi dan klien mengatakan akan sembuh dengan
pertolongan ALLAH.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien makan 3x sehari porsi selalu dihabiskan dan tidak ada pantangan
makan setelah selesai makan klien merapikan dan mencuci alat makan
2. BAB/BAK
Klien mampu BAB dan BAK secara mandiri dan membersihan wc setelah
digunakan.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 3x sehari, gosok gigi 2x sehari, cuci rambut 2x
seminggu dan memotong kuku 1 minggu 1x.
4. Berpakaian/berhias
Klien menggunakan pakaian dan alas kaki, klien berdandan 2x sehari yaitu
pagi dan sore dan klien mengganti pakaian 2x sehari.
5. Istirahat dan Tidur
Klien tidur siang dari pukul 13.00-14.00 wita, tidur malam pukul 21,00-
06.30 wita sebelum tidur klien mencuci kaki dan berdo’a
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan minum obat 3x sehari, pagi siang dan malam, obatnya
dalam bentuk oral dan reaksinya membuat mengantuk
7. Pemeriksaan kesehatan
Klien mengatakanakan melakukan pengobatan sesuai dengan ajuran yang
telah diberikan
8. Aktifitas di dalam rumah
Klien mampu merapikan rumah dengan mandiri, mencuci pakaian sendiri
9. Aktifitas di luar rumah
Klien pergi memancing bersama ayahnya,
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah kerawatan

VIII. Mekanisme Koping

Mekanisme koping secara adaftif klien mampu mengikuti senam pagi


sedangkan mekanisme koping maladaftif klien bereaksi lambat, menghindar
dari teman-teman dan orang sekitarnya.

IX. Masalah psikososial dan lingkungan

1. Masalah dengan dukungan kelompok: klien tidak ada masalah dengan


orang sekitarnya, hanya saja klien tidak mau berkumpul dengan orang
banyak karena minder serta lebih memilih untuk menyendiri
2. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan: Klien tidak ada masalah
dengan lingkungan, namun klien kurang bergaul dengan lingkungan
sekitarnya karena merasa malu dan takut dijauhi oleh orang sekitarnya
Masalah dengan pendidikan, tidak ada masalah dengan pendidikan klien,
klien sekolah sampai Sekolah Menegah Kejuran (SMK), klien mampu
berhitung dan membaca.
4. Masalah dengan pekerjaan, klien mengatakan malu dengan pekerjaan yang
hanya di gajih 100 ribu jadi klien mumutuskan untuk berhenti bekerja.
5. Masalah dengan perumahan, klien tinggal satu rumah dengan ayahnya,
rumah kepemilikan sendiri
6. Masalah dengan ekonomi, klien tidak bekerja hanya berdiam diri dirumah.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, apabila sakit,klien berobat ke
puskesmas sekitar.
8. Masalah lainnya, klien tidak mengikuti kegiatan yang ada disekitar tempat
tinggal nya karena merasa malu dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah situasional , Isolasi social

X. PENGETAHUAN

1. Penyakit jiwa : klien tidak mengetahui tentang penyakitnya kenapa


ia ditempatkan di Rumah sakit menurutnya
penyakitnya hanya tidak bisa tidur.
2. Faktor Presipitasi : klien tidak tahu kenapa diantar ke Rumah sakit

3. Koping : klien mengatakan apabila ada masalah, hanya


dipendam, karena tidak ada orang yang mau
mendengarkan ceritanya.
4. Sistem Pendukung : klien mengatakan tidak tahu dengan system
pendukung kenapa ia ditempatkan di Rumah sakit
5. Penyakit Fisik : klien mengatakan dulu ia pernah di rawat di
rumah sakikarena hipertensi
6. Obat-obatan : klien mengatakan tidak mengetahui obat apa saja
yang diminumnya setiap hari.
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan, Koping individu in efektif

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : F.20.3 (Skizofrenia paranoid)

Terapi Medik

Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping

resperidon 2mg Pasien Kelainan jantung Granulositopenia,


skizoprenia berat, penyakit hati agranulositosis,
3x1 yang tidak aktif, kerusakan eosinophilia,leukosito
responsive ginjal berat,riwayat sis, lelah, mengantuk,
atau intoleran Neotropenia atau pusing, sakit kepala,
dengan anti agranulositosis, perubahan EEG,
psikotik kelainan sumsum Hipersalivasi, mulut
generasi 1 tulang, ileus kering, penglihatan
paralitik, psikosis kabur, gangguan
alkoholik, dan berkeringat, gangguan
psikosis toksis, pengaturan suhu
riwayat kolaps tubuh, takikardi,
sirkulasi, hipotensi postural,
keracunan obat, hipertensi, kolaps,
atau depresi SSP aritmia jantung,
berat, epilepsy pericarditis,miokarditi
tidak terkontrol, s, kolaps sirkulasi,
menyusui depresi pernafasan
atau henti nafas,
muntah, konstipasi,
inkontinensia atau
retensi urin,
priapismus,hipertermi
a, hiperglikemia,
peningkatan BB

Trihexipenidil 2mg Parkinson, atau Obstruksi duodenal Konstipasi, pusinh,


gerakan yang sulit buang air
(THP) 2x1 tidak bisa kecil,mulut kering,
dikendalikan pandangan buram
yang
disebabkan
oleh obat
psikiatri

Lorazepam 2mg Menghilangka Pasien yang Mengantuk,


n rasa cemas, hipersensitif kelemahan otot,
0-0-1 dan keadaaaan terhadap ataksia, reaksi
psikosomatik benzodiazepine, paradoksial dalam
yang glaucoma,penyakit agresi,gangguan
berhubungan hati, ginjal kronik, mental,amnesia,keterg
dengan rasa depresi pernafasan, antungan, depresi,
cemas. serangan asma kadang kadang terjadi
Sebagai akut. vertigo, hipotensi,
hipnotik,anti gangguan saluran
konvulsi, cerna, gangguan
pelemas otot, penglihatan, retensi
dan induksi urin
anastesi umum
XII. Daftar Masalah Keperawatan

1. Koping individu inefektif


2. Harga diri rendah
3. Isolasi social : menarik diri
4. Distress spiritual
5. Kurang pengetahuan
6. Koping indifidu inefektif
7. Rezimen obat inefektif

POHON MASALAH

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

KOPING INDIVIDU INEFEKTIF

Efek : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Core problem : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Causa : Koping Individu Inefektif

XII ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA

1 DS : Koping Individu Inefektif


- Klien mengatakan tidak pernah
berkumpul dengan orang banyak, dan
apabila ada masalah klien hanya
memendamnya saja.
DO:
- Klien tampak sedih
- klien tampak menyendiri
2 DS : Gangguan Konsep Diri :
Harga Diri Rendah
- Klien mengatakan minder berkumpul
dengan teman temannya , klien merasa
tidak dihargai,karena penghasilan klien
tidak seberapa.
DO :
- Klien tampak menyendiri
- Tidak mampu memulai pembicaraan
- Kontak mata kurang
- Berbicara lambat, dan pelan
4 DS : Isolasi sosial : Menarik
Diri
- Klien mengatakan tidak mau
berkumpul dengan orang sekitarnya dan
hanya memilih menyendiri
DO :
- Tampak sering menyendiri, tidak
berinisiatif mengikuti kegiatan, kontak
mata kurang, melakukan kegiatan
apabila ada perintah
5 DS : Distress Spiritual
- Klien mengatakan selalu menjalankan
sholat 5 waktu dirumah, namun tidak ia
lakukan diruangan
DO :
- Klien tampak tidak pernah sholat
selama di Rumah Sakit
6 DS : Kurang Pengetahuan
- Klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya, dan klien
mengatakan tidak mengetahui obat apa
saja yang diminumnya setiap hari
DO :
- Klien tampak bingung saat ditanya
mengenai alasan masuk ke rumah sakit

XV. Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1 Gangguan Konsep Tujuan umum: Setelah ...x interaksi SP 1


Diri: Harga Diri diharapkan klien bisa
Rendah Klien memiliki menyebutkan dan 1. Identifikasi
konsep diri yang kemampuan
melakukan aspek
positif melakukan
positif dalam dirinya kegiatan dan aspek
Tujuan Khusus: positif klien (buat
daftar kegiatan)
1. Klien dapat 2. Bantu klien menilai
mengidentifik kegiatan yang dapat
asi aspek dilakukan saat ini
positif yang 3. Bantu klien
dimiliki memilih salah satu
2. Klien dapat kegiatan yang dapat
menilai dilakukan saat ini
kemampuan untuk dilatih
yang dimiliki 4. Latuh kegiatan
untuk yang akan dilatih
dilaksanakan 5. Masukan untuk
3. Klien dapat jadwal kegiatan,
merencanaka untuk latihan dua
n kegiatan kali sehari
sesuai dengan SP 2
kemampuan
yang dimiliki 1. Evaluasi kegiatan
4. Klien dapat pertama yang telah
melakukan dilatih dan berikan
kegiatan pujian
sesuai 2. Bantu klien
rencana yang memilih kegiatan
dibuat kedua yang akan
5. Klien dapat dilatih
memanfaatka 3. Latih kegiatan
n sistem kedua
pendukung 4. Masukan pada
yang ada jadwal kegiatan
untuk latihan: dua
kegiatan masing-
masing dua kali
perhari
SP 3

1. Evaluasi kegiatan
pertama dan kedua
yang telah dilatih
dan berikan pujian
2. Bantu klien
memilih kegiatan
ketiga yang akan
dilatih
3. Latih kegiatan
ketiga
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan: tiga
kegiatan masing-
masing dua kali
perhari.
SP 4

1. Evaluasi kegiatan
pertama, kedua dan
ketiga yang telah
dilatih dan berikan
pujian
2. Bantu klien
memilih kegiatan
keempat yang akan
dilatih
3. Latih kegiatan
keempat
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan:
empat kegiatan
masing-masing dua
kali perhari.
SP 5

1. Evaluasi kegiatan
latihan dan berikan
pujian
2. Latih kegiatan
sampai tak
terhingga
3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah harga
diri klien
meningkat
2 Isolasi Sosial: Tujuan umum: Klien Setelah ... x interaksi SP 1
Menarik Diri dapat berinteraksi diharapkan klien
dengan orang lain mampu berinteraksi 1. Identifikasi penyebab
isolasi klien: siapa
dengan orang lain
Tujuan Khusus: yang serumah, siapa
yang dekat, sipa
1. Klien dapat yang tidak dekat dan
mengetahui apa sebabnya
penyebab 2. Diskusikan dengan
isolasi klien tentang
2. Klien dapat keuntungan memiliki
mengetahui teman dan bercakap-
keuntungan cakap
berinteraksi 3. Diskusikan dengan
dengan orang klien tentang
lain kerugian tidak
3. Klien dapat memiliki teman dan
mengetahui bercakap-cakap
kerugian 4. Latik cara
tidak berkenalan dengan
berinteraksi klien, perawat atau
dengan orang tamu
lain 5. Masukan pada
4. Klien dapat jadwal kegiatan
berkenalan untuk latihan
dengan orang berkenalan
lain SP 2

1. Evaluasi kegiatan
berkenalan (berapa
orang) beri pujian
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan harian (latih
dua kegiatan)
3. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 2-3 orang
klien, perawat dan
tamu, berbicara saat
melakukan kegiatan
SP 3

1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan
(berapa orang) dan
bicara saat
melakukan 2
kegiatan harian, beri
pujian.
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan, beri pujian
3. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 4-5
orang, bicara saat
melakukan empat
kegiatan harian
SP 4

1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan,
bicara saat
melakukan empat
kegiatan harian, beri
pujian
2. Latih cara bicara
sosial: meminta
sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan > 5
orang, orang baru,
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi
SP 5

1. Evaluasi kegiatan
harian berkenalan,
bicara saat
melakukan kegiatan
harian dan
sosialisasi, beri
pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
4. Nilai apakah isolasi
sosial teratasi

Anda mungkin juga menyukai