Anda di halaman 1dari 26

Roadmap Industri

Bahan Galian Bukan


Logam

Kementerian Perindustrian RI
Keterkaitan Nawacita, RPJPN, RPJMN
dan Renstra
8 MISI RPJPN 7 MISI PEMBANGUNAN NAWACITA 31 AGENDA STRATEGIS
2005 - 2025 RPJMN III

Memperkuat peran Indonesia dalam kerjasama


global dan regional; meningkatkan kerjasama
C1. Menghadirkan kembali
M1. Mewujudkan keamanan pembangunan Selatan – Utara
negara untuk melindungi
nasional yang mampu segenap bangsa dan Memperkuat daya saing ekonomi secara global
menjaga kedaulatan memberikan rasa aman
wilayah, menopang Melakukan pemerataan pembangunan antar
pada seluruh warga Negara
kemandirian ekonomi wilayah: antara Jawa dengan Luar Jawa,
4. Mewujudkan memperkuat jati diri sebagai
dengan mengamankan negara maritim antara wilayah Barat dengan Timur, antara
Indonesia aman,
sumber daya maritim, dan kota dengan desa dan di daerah terpencil dan
damai dan bersatu
mencerminkan kepribadian pulau terluar
indonesia
Melakukana reformasi pelayanan publik
M5. Mewujudkan Indonesia C3. Membangun Indonesia
melalui: penguatan desa, kelurahan dan
yang berdaya-saing dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah kecamatan sebagai ujung tombak pelayanan
dan desa dalam kerangka publik, mengawal implementasi UU Desa
2. Mewujudkan
negara kesatuan Membangun sekurang-kurangnya 10 kawasan
bangsa yang
M6. Mewujudkan Indonesia industri baru berikut pengembangan untuk
berdaya-saing
menjadi negara maritim hunian buruh
yang mandiri, maju, kuat, C6. Meningkatkan Meningkatkan daya saing untuk memanfaatkan
dan berbasiskan produktivitas rakyat dan
kepentingan nasional potensi yang belum tergarap dengan baik,
daya saing di pasar
internasional yakni industri manufaktur, industri pangan,
sektor maritim dan pariwisata
Potensi Bahan Baku
Dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada juga dalam rangka
mengoptimalkan pertumbuhan Industri Bahan Galian Non Logam, diperlukan upaya-upaya
antara lain: dukungan data dan informasi, pemetaan potensi lokasi bahan baku dan industri
pengolahannya serta strategi pengembangan industri Bahan Galian NonLogam Lainnya di
Indonesia saat ini, dalam rangka menentukan kebijakan program pengembangan yang akan
dilaksanakan. Dengan disusunnya peta panduan (road map) industri bahan galian non logam
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua instansi terkait untuk dapat bersama-sama
mengembangkan industri bahan galian non logam ini.
Potensi Pasar
Untuk mengetahui prospek pemanfaatan bahan galian maka pengkajian atau penilaiannya didasarkan pada
beberapa aspek antara lain: kualitas, kuantitas, lokasi dan pemasaran, disamping aspek lainnya. Kajian
mengenai prospek pengembangan bahan galian tidak terlalu berbeda dengan dasar penilaian terhadap
prospek pemanfaatannya. Namun untuk prospek pengembangan lebih diarahkan pada kemungkinan
pengusahaan dalam skala yang relatif lebih besar di masa yang akan datang, dikaitkan dengan pusat-pusat
pertumbuhan dan peluang ekspor sejalan dengan permintaan pasar dalam dan luar negeri. Untuk
mengetahui prospek pemanfaatan dan pengembangan bahan galian mineral non logam atau mineral industri
di Indonesia perlu dilakukan analisis potensi dan kegunaan bahan galian tersebut.
Ketersediaan Energi
No Isu Permasalahan Tindak Lanjut
ENERGI DALAM INDUSTRI
1 Ketersediaan Ketersediaan - Telah terbit Perpres No. 40 Tahun 2016
dan harga Gas gas untuk tentang Penetapan Harga Gas Bumi
Industri bahan baku - Percepatan penerbitan peraturan teknis
maupun energi melalui Permenperin tentang Tata Cara
untuk industri Penerbitan Rekomendasi Penetapan
keramik dan Harga Gas Bumi Tertentu
kaca - Koordinasi stakeholder terkait (SKK
Migas, Kemen ESDM, Pemda dan
Calon Investor)
Iklim & Kebijakan yang Mendukung
◼ Jumlah Penduduk Indonesia yang besar

◼ Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk


Pembangunan Nasional Tahun 2015 – 2035

◼ Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)


GDP vs Konsumsi per Kapita

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2016 y-on-y (%).


GDP vs Konsumsi per Kapita
Grafik Perbandingan PDRB untuk Galian Non Logam,
Industri
14.000.000 Pengelolahan, Industri Non Migas dan90.000
PDRB
83.491,60
80.000
12.000.000 76.852,00

69.400,60 70.000
10.000.000 63.028,20
60.000
55.606,40
8.000.000 50.948,30 50.000

6.000.000 40.000

30.000
4.000.000
20.000
2.000.000
10.000

0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Industri Pengolahan Non Migas Industri Pengolahan


PDRB Industri Barang Galian Bukan Logam
ROAD MAP IBGNL :
KERAMIK
HS CODE: KERAMIK
No Kelompok Jenis menurut KBKI 2012 KBLI 2009 Kode HS 2012 (Komoditi)
Keramik
1 37210 Bak cuci, bak mandi, bejana kloset, tangki air 23923 6910.10 (Barang saniter dari
pembilasan, dan perlengkapan saniter porselen)
semacamnya dari keramik
2 37221 Perangkat makan, perangkat dapur, peralatan 23931 dan 6911.10 (Perlengkapan rumah
rumah tanggga lainnya dan peralatan toilet 23932 tangga dari porselen dan dari
dari keramik tanah liat baik diglazur maupun
tidak)
6911.90 (Hiasan rumah tangga
dari tanah liat)

3 37222 Patung dan barang keramik ornamental 23932 6913.10. (Hiasan rumah tangga
lainnya dari tanah liat)
6913.90 (Hasil ikutan/sisa industri
barang dari tanah liat untuk
keperluan rummah tangga)
23931 6913.10 (Hiasan rumah tangga
dari porselin)
4 37291 Barang keramik untuk laboratorium, kimia 23933 6909.11 (Barang barang untuk
atau penggunaan teknik lainnya; patung keperluan laboratorium kimia dan
keramik, pasu dan wadah semacam itu dari kesehatan dari porselin)
jenis yang digunakan dalam pertanian, pot
keramik, tempayan dan barang semacam itu
dari jenis yang digunakan untuk mengangkut
atau mengepak barang
HS CODE: KERAMIK
Kelompo KBLI
No k Jenis menurut KBKI 2012 2009 Kode HS 2012 (Komoditi)
5 37292 Isolator listrik dari keramik; alat kelengkapan 23933 8546.20 (Alat listrik dan teknik dari
pengisolasi, untuk mesin, peralatan atau porselin)
perlengkapan listrik dari keramik 8547.10 (Ceramic insulator fitting)
6 37299 Barang-barang lainnya dari keramik yang 23939 6914.90 (Barang lainnya dari tanah liat)
tidak berstruktur, ytdl 23932
7 37310 Batu bata, blok, ubin, dan barang keramik 23929 6901.00 (Barang saniter dari tanah liat,
lainnya yang mengandung silika baik yang diglazur maupun tidak)
8 37350 Batu bata bangunan, blok lantai, ubin 23921 6904.90 (Semen merah, kerikil tanah
penopang atau pengisi, ubin atap, cerobong liat, batu bata lainnya dari tanah liat)
berbentuk kap, tutup cerobong, lapisan 6904.10 (Batu bata pres mesin, batu
cerobong, ornamen arsitektur, dan bahan bata pres tangan)
bangunan lain dari keramik yang tidak tahan 23922 6905.10 (Genteng tidak diglazur, baik
panas pres mesin maupun pres tangan)
9 37360 Pipa, saluran, talang dan alat kelengkapan 23929 6906.00 (Cincin untuk sumur dari
pipa dari keramik yang tidak tahan panas tanah liat)
10 37370 Ubin dan paving, ubin perapian atau dinding 23929 6907.10 (Ubin dari tanah liat tidak
dari keramik; kubus mosaik dari keramik dan diglazur)
sejenisnya 6908.10 (Ubin dari tanah liat diglazur)
POHON INDUSTRI KERAMIK
KONSUMSI KERAMIK DI INDONESIA
9.500
9.000 y = 731,93x + 4562,3
8.500
8.000
7.500
7.000
6.500
6.000
5.500
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000 y = 10,087x + 196,42
y = 2,7461x + 98,817
500
-
2009 2010 2011 2012 2013 2014

1. Keramik Ubin 2. Sanitasi 3. Tableware


Linear (1. Keramik Ubin) Linear (2. Sanitasi) Linear (3. Tableware)
RAMALAN KONSUMSI KERAMIK DI
INDONESIA S.D TAHUN 2025

Konsumsi/
Permintaan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1. Keramik 9,686 10,418 11,150 11,882 12,61 13,34 14,07 14,80 15,54 16,27 17,005
Ubin 4 5 7 9 1 3

2. Sanitasi 118 121 124 126 129 132 135 137 140 143 146

3. Tableware 267 277 287 297 307 317 328 338 348 358 368
ROAD MAP IBGNL :
SEMEN
HS CODE: SEMEN

Jenis
menurut KBLI Kode HS 2012
No Kelompok KBKI 2012 2009 (Komoditi)
Semen
1 37410 Plester 2394 2520.20 (Plester)
3
2 37430 Semen 2394 2523.10 (Klingker)
clinker 1
3 37440 Semen 2394 2523.21 (Semen
portland, 1 portland)
semen 2523.90 (Semen hidrolis,
alumina, semen khusus / tahan
semen terak korosi)
dan semen 2523.29 (Semen portland
hidrolis dan alam lainnya)
semacam itu, 2523.30 (Semen khusus
kecuali dalam lainnya)
bentuk
klingker
POHON INDUSTRI SEMEN
KONSUMSI SEMEN DI INDONESIA
(000 ton)

Semen 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Growth
(%)

Produksi 33,917 33,030 35,030 40,468 36,884 37,844 45,238 53,254 54,739 59,984 59,414 5.02

Ekspor 4,285 7,320 6,403 4,253 4,103 2,393 1,797 278 1,000 576 1,224 -10.38

Impor 1,016 1,213 1,136 1,152 1,516 1,849 1,910 3,336 3,725 4,056 3,357 36.5

Konsumsi 30,648 26,924 29,763 37,367 34,296 37,300 45,351 56,311 57,464 63,465 61,547 6.61
/
Permintaa
n
RAMALAN KONSUMSI SEMEN DI
INDONESIA S.D TAHUN 2025

Semen 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Konsumsi / Permintaan 65,867 69,475 73,084 76,692 80,300 83,908 87,516 91,125 94,733 98,341
ROAD MAP IBGNL :
BARANG DARI
SEMEN
KONSUMSI BARANG DARI SEMEN DI
INDONESIA
Grafik Konsumsi Barang Semen
(dalam ribu ton)
25.000,0

y = 1636,3x + 11504
20.000,0

15.000,0

10.000,0

5.000,0

0,0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
RAMALAN KONSUMSI SEMEN DI
INDONESIA S.D TAHUN 2025

Deskripsi
Barang
Semen 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Permintaan 22,958.1 24,594.4 26,230.7 27,867.0 29,503.3 31,139.6 32,775.9 34,412.2 36,048.5 37,684.8
/ Konsumsi
ROAD MAP IBGNL :
KACA
POHON INDUSTRI KACA
BAHAN BAKU PRODUK PRODUK OLAHAN PEMAKAI AKHIR

Sodium Sulfate Tempered Bangunan


Glass
Aluminum Hidroxide Kaca Laminated
Industri
Pengaman Glass
Soda Ash
KACA Wired Glass Otomotif
Pasir Silika LEMBARAN Komponen
Gedung,
Bangunan Permuahan,
Cullet Perabot
Kaca Cermin
Furniture,
Batu Kapur / Perumahan
Dolomite
Coating
Nikel Oxide Glass
Bangunan
Gedung

Cobalt Oxide
KONSUMSI KACA DI INDONESIA

Deskripsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Growth
(%)
Produksi 1,083.5 1,104.6 1,058.5 1,165.9 1,195.0 1,294.4 1,255.2 1,210.2 1,285.2 1,305.3 1,418.9 2.5
Ekspor 496.6 432.4 444.2 473.9 505.6 428.7 472.2 490.4 449.1 435.8 419.5 -0.7
Impor 29.6 27.2 36.2 44.5 38.6 34.1 45.1 26.0 46.2 61.3 54.6 5.7

Konsums 1,083,054.9 1,104,188.8 1,058,070.0 1,165,435.6 1,194,533.0 1,294,005.4 1,254,722.9 1,209,685.6 1,284,752.0 1,304,959.5 1,418,575.1 2.5
i
RAMALAN KONSUMSI KACA DI
INDONESIA S.D TAHUN 2025

Deskrip 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 202
si 5

Konsu 1,012 1,047 1,083 1,119 1,154 1,190 1,226 1,262 1,297 1,333 1,36
msi 9

Kapasit 1,497. 1,497. 1,497.7 1,497.7 1,497. 1,497. 1,497. 1,497.7 1,497. 1,497.7 1,49
as 7 7 7 7 7 7 7.7
Gap
486.0 450.3 414.6 378.9 343.2 307.5 271.8 236.1 200.4 164.7 129.
0

Anda mungkin juga menyukai