Anda di halaman 1dari 7

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2020/2021

           

Nomor Induk Mahasiswa 43119110063 Nomor Ujian : 14 Paraf Mahasiswa

Nama   IMAM SAFII IMAM SAFII 

Fakultas / Program Studi FEB/BISNIS MANAJEMEN S1 Paraf Pengawas

Mata Kuliah   MANAJEMEN PARIWISATA  


Nilai Ujian (00-
Dosen   ALVITA SARI, SE, MM
100)
Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   RABU 22-01.2021 19.30-22.00 B-305-2  

1. Dari artikel tersebut diatas, pada poin-poin manakah yang berkaitan dengan UU
kepariwisataan no. 10 tahun 2009, sebutkan
Bab IV PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Pasal 6

 Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan
kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan
budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Pasal 13
1) Kawasan strategis pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dan
ayat (2) terdiri atas kawasan strategis pariwisata nasional, kawasan strategis
pariwisata provinsi, dan kawasan strategis pariwisata kabupaten/kota.
2) Kawasan strategis pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
bagian integral dari rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang
wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
3) Kawasan strategis pariwisata nasional ditetapkan oleh Pemerintah, kawasan
strategis pariwisata provinsi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah provinsi, dan
kawasan strategis pariwisata kabupaten/kota ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
4) Kawasan pariwisata khusus ditetapkan dengan undang-undang.

Terdapat pada kutipan


Menjadi negara yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia dikarunia
alam yang begitu Indah. Pegunungan, pantai, air terjun dan pulau-pulau
berhiaskan karang dengan ikan-ikan indahnya merupakan sebuah kekayaan
yang sangat tak ternilai indahnya. Dengan potensi yang ada tersebut, setiap
daerah pastilah memiliki kelebihannya masing-masing dari sisi pariwisata.
BAB VII HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagian Kesatu

Hak

Pasal 18

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mengatur dan mengelola urusan kepariwisataan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Terdapat pada kutipan

Pemanfaatan dan pengelolaan yang sistematis diperlukan supaya potensi ini bisa digarap
dengan baik. Mulai dari fasilitas, jalan menuju lokasi wisata, atraksi yang tersedia hingga
akomodasi haruslah sama rata pembangunannya.

Pasal 19

Setiap orang berhak:

a.memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata;

b.melakukan usaha pariwisata;

c.menjadi pekerja/buruh pariwisata; dan/atau

d.berperan dalam proses pembangunan kepariwisataan.

Pasal 17

Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan dan melindungi usaha mikro, kecil,
menengah, dan koperasi dalam bidang usaha pariwisata dengan cara:
a) membuat kebijakan pencadangan usaha pariwisata untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi; dan
b) memfasilitasi kemitraan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dengan usaha skala besar.
Terdapat pada kutipan

Warga juga bisa berbenah membuat lapak yang rapih untuk berjualan oleh-oleh khas
daerah. Pemuda-pemuda bergotong royong membangun, menjaga dan mengelola
destinasi wisata. Semua ini hanya untuk kemajuan sebuah daerah, apalagi daerah yang
tertinggal.

Pasal 10
Pemerintah dan Pemerintah Daerah mendorong penanaman modal dalam negeri dan penanaman
modal asing di bidang kepariwisataan sesuai dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Pasal 11
Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.
Terdapat pada Kutipan
Sejatinya pariwisata adalah ekonomi kerakyatan. Dimana unsur masyarakat lokal punya
andil besar dalam mengembangkan dan menjaga potensi ini. Lalu dikombinasikan dengan
kemampuan promosi yang didukung oleh pemerintah agar potensi tersebut bisa di eksplor
oleh masyarakat luar,. Semua ini dibutuhkan supaya roda pariwisata bisa bergerak,
pengelolaan tidak hanya sebatas ada di destinasi saja.
2. Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med  terhadap:
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)
 Manfaat Ekonomi Club Med bagi Negara dengan perekonomian maju :
manfaat Club Med bagi Negara dengan perekonomian maju seperti italia dan
amerika yaitu dapat mengalami peningkatan devisa dari bidang pariwisata, juga
negara ini mampu bersaing di pasar dunia karena merk Club Med ini sendiri sudah
terkenal di seluruh dunia, Club Med juga mampu membuka lapangan kerja baru
untuk para pengangguran di negara ini. Dan memperkuat nilai tukar mata uang lokal
terhadap mata uang asing. Selain itu manfaat ekonomi juga dapat dirasakan melalui
pendapatan pajak dan penghasilan dalam suatu daerah. Dampak yang paling
dirasakan langsung, terjadi di penginapan, restoran, angkutan, hiburan dan
perdagangan eceran (retail).
Bagi Negara maju club med lebih banyak memberikan manfaat bagi perekonomian
Negara tersebut, karena untuk Negara maju, untuk urusan uang bukan lah masalah
besar, karena tingkat perekonomian penduduk mereka pun bisa dibilang mampu dan
merata. Malah dengan adanya hal ini bisa memberikan banyak keuntungan bagi
penduduknya yang mayoritas berpenghasilan lebih ini, mereka jadi telah difasilitasi
dengan keberadaan club med ini, karena seperti yang kita ketahui bagi para
penduduk di Negara maju liburan bagi mereka adalah wajib dilakukan setidaknya
setiap 2 kali dalam setahun. Selain itu juga keberadaan club med bisa sangat
menguntungkan bagi pemerintah setempat sebagi stake holder d daerah tersebut,
karena club med ini akan memberikan kontribusi yang besar bagi pemasukan
keuangan perpajakan d daerah itu.
 Masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap Negara dengan
perekonomian maju :
menurut saya dengan adanya harga saing yang terlalu mahal akan membuat Club
Med ini menjadi agak sedikit sulit mampertahankan tingkat wisatawan yang terjadi
pada awal pembukaan Club Med ini, seperti yang di jelaskan bahwa pada akhir
tahun 1990an dimana perusahaan Club Med mengalami krisis keuangan.
Masalah lain yang mungkin ditemui adalah akan adanya monopoli uang bagi para
pengusaha club med ini sendiri apabila para stake holder tidak bisa mengontrol
pemasukan uang ataupun devisa yang dihasilkan oleh club med ini.
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang
 Manfaat Ekonomi Club Med bagi Negara dengan perekonomian sedang berkembang :
yaitu adanya Club Med dalam negara perekonomian berkembang bisa meningkatkan
pertumbuhan pariwisata. Dan dapat memanfaatkan Club Med ini untuk
memperkenalkan budaya budaya yang terkandung di negara tersebut. Malah negara
tersebut bisa lebih terkenal dari sebelumnya karna adanya cabang Club Med di negara
tersebut. Juga meningkatkan devisa di negara tersebut. Serta mendatangkan banyak
wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Club Med sehingga menimbulkan
peningkatan devisa Negara bidang pariwisata
Namun ada beberapa manfaat juga dengan keberadaan club med ini, yaitu secara tidak
langsung mempromosikan daerah di Negara tersebut menjadi daerah tujuan wisata
yang mungkin bisa dikenal secara internasional, karena tamu yang datang juga ada
yang berasal dari Negara Negara asing, sekarang hanya tergantung kepada pemerintah
apakah mereka bisa menggunakan wewenang mereka dengan benar sebagai
stakeholder untuk memajukan daerah tersebut, jangan sampai wewenang pemerintah
disalahgunakan demi kepentingan perorangan.
 Masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap Negara dengan
perekonomian sedang berkembang :
yaitu rata rata para pengunjung hanya yang berasal dari golongan perekonomian yang
tinggi karna Club Med memiliki harga yang cukup mahal untuk atau bagi negara
berkembang ini. Club Med juga menetapkan standard-standar, produk serta
mengendalikan pemasaran dan harga yang relatif tinggi.
Berbanding terbalik dengan Negara yang maju, keberadaan club med bagi Negara
berkembang tentu banyak berpengaruh terhadap perekonomian Negara berkembang itu
sendiri. Salah satunya adalah kebocoran devisa bagi Negara, bisa dibayangkan uang
yang akan mengalir ke para pengusaha club med yang notabene kebanyakan dipegang
oleh investor dari Negara maju. Misalkan saja apabila sebagian penduduk kalangan
atas menghabiskan liburan di club med, itu akan sangat berdampak nwgatif bagi
pemasukan devisa Negara itu sendiri, belum lagi seperti yang disinggung dalam artikel
tadi bahwa biaya pegawai club med itu hamper 2,5 kali lipat dari gaji pegawai hotel
sekitarnya, dan mereka biasanya hanya merekrut orang orang yang benar benar
professional dan tidak banyak menyerap sumber daya manusia local setempat, tentu
sangat merugikan juga bagi para SDM setempat yang seharusnya dengan keberadaan
club med bisa menaikkan taraf hidup mereka.
3. Sebutkan dan jelaskan Aspek-aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan
pariwisata pada implementasi kasus diatas.
Aspek-aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan pariwisata adalah:
1. Wisatawan (tourist wisata Banyu Biru ) sebagai seorang perencana, kita harus tahu
terlebih dahulu (melalui penelitian atau observasi) mengenai karakteristik wisatawan
yang diharapkan akan datang (target pasar yang dikehendaki) misalnya dari daerah atau
negara asal wisatawan, usia muda atau tua, berpenghasilan besar atau kecil, pola
perjalanan, apa motivasi melakukan pariwisata, lama tinggal atau waktu kunjungan
dilakukan.
Sebagai contoh semisal pada suatu objek wisata banyu biru menginginkan untuk
berpenghasilan besar maka pemerintah dan masyarakat setempat menyediakan segala
prasarana dan sarana yang diinginkan wisatawan, adanya obyek wisata dan daya tarik
wisata yang dapat menyentuh indera mata dan kalbu wisatawan akan keanekaragaman
obyek wisata dapat menciptakan daya magnet untuk meningkatkan daya kunjung
wisatawan yang mempengaruhi income dan meningkatkan pemasukan pada obyek
wisata banyu biru
2. Pengangkutan (transportations); seorang perencana harus melakukan penelitian lebih
dahulu, bagaimana fasilitas transportasi yang tersedia atau dapat digunakan, baik untuk
membawa wisatawan dari daerah atau negara asalnya maupun transportasi menuju ke
DTW yang dikehendaki. Selain itu, bagaimana pula transportasi lokal jika melakukan
perjalanan wisata di DTW yang sedang dikunjungi tersebut.
Sebagai contoh transformasi mempunyai dampak besar terhadap volume dan lokasi
pengembangan pariwisata banyu biru dimana transformasi termasuk penyuplai
pendapatan obyek wisata jika hal ini memadai dan didukung oleh pemerintah dan
masyarakat setempat, dari sisi lain mendapatkan penghasilan atas kunjungan wisata oleh
touristdari jasa transfortasi tersebut. Yang diinginkan wisatawan adalah adanya akses
dan kemudahan yang mudah untuk berkunjung ke obyek wisata banyu biru tanpa harus
mengeluarkan tenaga yang banyak seperti berjalan kaki namun dapat diatasi dengan
merogoh kocek yang tidak terlalu mahal.
3. Atraksi/obyek wisata (atractions) Banyu Biru ; bagaimana obyek wisata/atraksi akan
dijual, apakah memenuhi tiga syarat “seperti apa yang dilihat” (something to see), “apa
yang dapat dilakukan” (something to do), “apa yang dapat dibeli” (something to buy) di
DTW yang dikunjungi.
Contoh ketika adanya kunjungan dari wisatawan kita bisa bekerjasama dengan
pemerintah dan masyarakat setempat untuk menciptakan atau dalam bahasa saya sendiri
menyajikan kebudayaan yang sudah ada dalam kehidupan kita seperti tari-tarian daerah
setempat masyarakat banyu biru, melakukan pameran kesenian rakyat setempat wisata
banyu biru , menunjukkan upacara adat dan lain-lain dimana hal itu dapat menimbulkan
interest (ketertarikan ) pada wisaatawan yang berkunjung.
4. Fasilitas pelayanan (services fasilities); fasilitas apa saja yang tersedia di DTW
tersebut, bagaimana akomodasi perhotelan yang ada, restoran, pelayanan umum seperti
bank/money changers, kantor pos, telepon/teleks/faksimili di DTW yang akan
dikunjungi wisatawan. Dengan adanya fasilitas pada kawasan obyek wisata Banyu biru
akan memberikan kesan positif pada wisatawan adanya kenyamanan dan kepuasan
tersendiri dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan
5. Informasi dan promosi (informations); calon wisatawan perlu memperoleh informasi
tentang DTW yang akan dikunjunginya. Untuk itu perlu dipikirkan cara-cara publikasi
atau promosi yang akan dilakukan. Kapan iklan harus dipasang, kemana
leaflets/brochures harus disebarkan, sehingga calon wisatawan mengetahui tiap paket
wisata yang akan kita jual sehingga calon wisatawan lebih cepat mengambil keputusan,
berangkat atau tidak ke DTW yang ditawarkan tersebut.
Dengan adanya promosi pada obyek wisata banyu biru dapat membentu mengenalkan
pada dunia luar akan dapat menjamak keindahan obyek wisata banyu biru dengan cara
berkunjung ditempat ini yang dimana akan menaikkan nama obyek wisata ini untuk
melakukan geprakan luar biasa demi mendapatkan pemasukan dari usaha pembangunan
obyek wisata Banyu biru

Anda mungkin juga menyukai