Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Investasi

Teori Portofolio

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen Luna Haningsih SE., ME.

Abstract Kompetensi
Don’t put you eggs in one basket, Mahasiswa diharapkan dapat
karena kalau keranjang jatuh maka menghitungrisk dan return suatu
akan pecah semua telurnya. kumpulan investasi
Begitulah perumpamaannya dalam terpilih(portofolio) agar dapat
berinvestasi, untuk memperkecil mengambil keputusan investasi
resiko jatuh maka perlu berinvestasi
dalam banyak tempat. Namun
demikian perlu pula diketahui
bagaimana memperkirakan return
dan resiko dari semua bentuk
investasi yang dipilih secara total atau
risk dan return suatu portofolio
TEORI PORTOFOLIO

Tujuan Instruktusional :
Diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian portofolio yang efisien, asumsi-
asumsi yang mendasari portofolio.

Materi Pembahasan :
1. Konsep Dasar
2. Mengukur Pengembalian Diharapkan dari Suatu Portofolio
3. Mengukur Resiko Portofolio
4. Mengukur Resiko Portofolio dari Portofolio dua aktiva
5. Mengukur resiko portofolio lebih dari dua aktiva
6. Menggunakan Data Historis untuk Memperkirakan Input
7. Diversifikasi Portofolio
8. Memilih Portofolio dari Aktiva Beresiko

1. Konsep Dasar
Teori portofolio berhubungan dengan pemilihan portofolio yang dapat
memaksimalkan pengembalian yang diharapkan sesuai dengan tingkat resiko yang
dapat diterima. Dalam pembentukan portofolio, investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko tertentu yang
dapat diterima. Portofolio yang dapat mencapai tujuan diatas disebut dengan
portofolio yang efisien.
Untuk membentuk portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi
mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang wajar
adalah investor cenderung menghindari resiko (risk-averse), yaiti investor yang jika
dihadapkan pada dua investasi dengan pengembalian diharapkan yang sama dan
resiko berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat resiko yang lebih
rendah. Jika seorang investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka
portofolio yang paling optimal lah yang akan dipilihnya.
Fungsi kegunaan (utility function) merupakan pernyataan matematis yang
memberikan nilai terhadap seluruh pilihan yang mungkin. Semakin tinggi nilai tersebut,
semakin besar kegunaannya. Secara sederhana, dalam teori portofolio, fungsi
kegunaan menyatakan preferensi dari entitas ekonomi sehubungan dengan

2017 Manajemen Investasi


2 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengembalian dan resiko yang dihadapi. Fungsi kegunaan dapat dinyatakan dalam
bentuk grafis oleh kurva indeferens.
Aktiva beresiko merupakan aktiva dimana pengembalian yang akan diterima di
masa depan bersifat tidak pasti. Akan tetapi, ada aktiva yang pengembalian masa
depannya dapat diketahui dengan pasti. Aktiva itu disebut dengan aktiva bebas resiko.
Aktiva bebas resiko umumnya merupakan kewajiban jangka pendek dari pemerintah
AS.

2. Mengukur Pengembalian Diharapkan dari Suatu Portofolio


Investor seringkali dihadapkan pada pilihan antara aktiva beresiko. Disini akan
dilihat cara pengukuran pengembalian yang diharapkan dari aktiva beresiko dan dari
portofolio aktiva beresiko.
Pengembalian aktual dari suatu portofolio aktiva sepanjang periode waktu
tertentu secara langsung dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Rp = W1R1 + W2R2 + … WnRn (4-1)
Dimana,
Rp = tingkat pengembalian portofolio selama periode berjalan
Rn = tingkat pengembalian aktiva n selama periode berjalan
Wn = bobot aktiva n pada portofolio (yaitu aktiva n sebagai bagian dari nilai
pasar keseluruhan portofolio)
n = jumlah aktiva pada portofolio
Secara ringkas, Persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

N
R¿ p= ∑ w n R n (4-2)
¿ n=1

Persamaan 4-2 menunjukkan bahwa pengembalian atas portofolio dari sejumlah


aktiva terpilih sebanyak n atau (Rp) sama dengan jumlah bobot aktiva individual dalam
portofolio dikali pengembaliannya bagi setiap aktiva (sebanyak n). Pengembalian
portofolio Rp seringkali disebut pengembalian selama periode penyimpanan (ex
post return).
Dalam pengelolaan portofolio, investor juga ingin mengetahui pengembalian yang
diharapkan dari portofolio aktiva beresiko. Pengembalian yang diharapkan dari
portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan dari setiap
aktiva pada portofolio. Nilai yang diberikan kepada pengembalian yang diharapkan

2017 Manajemen Investasi


3 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berikut adalah data awal PT. XERO dan PT. AERO:
E menunjukkan harapan, dan E(Rp) terkadang disebut juga pengembalian ex ante atau
pengembalian diharapkan dari portofolio sepanjang periode waktu tertentu.
Pengembalian yang diharapkan dari aktiva beresiko dihitung dengan cara sebagai berikut :
E(R ) = p r1 + p2r2 + … + pnrn
dari setiap i aktiva1 merupakan persentase dari nilai pasar aktiva terhadap nilai pasar
dimana :
total portofolio.
R = tingkat pengembalian ke – n yang mungkin bagi aktiva i
Contoh : n
p = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
Investor nmenanamkan dananya pada 2 saham yaitu saham XERO dengan proporsi
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
60% dan saham AERO dengan proporsi 40%, dan masing-masing memiliki nilai
keuntungan yang diharapkan sebesar E(RAERO)= 8 % dan E(RXERO) = 11%. Keuntungan
Contoh : Berikut adalah data keuntungan saham AERO dan XERO pada berbagai situasi
yang diharapkan dari portofolio ini adalah :
ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas (catt: total probabilitas harus = 100% atau
E(Rp) = WXEROE(RXERO) + WAEROE(RAERO) = 40%*8% + 60%*11%= 9,8%
1)

Kondisi
N Ekonomi RXERO RAERO Prob
1 Booming 15% 8% 0.5
2 Baik 10% 11% 0.3
3 Sedang 5% 6% 0.13
4 Buruk 0% 0% 0.05
5 Resesi -5% -4% 0.02
Total 1.00

E(RXero) = 0.50(15%) + 0.30(10%) + 0.13(5%) +

0.05(0%) + 0.02(-5%)

= 11%

E(RAERO)= 8%

2017 Manajemen Investasi


4 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Varians sebagai alat ukur resiko pada aktiva tunggal
Varians dari pengembalian aktiva adalah ukuran penyimpangan penghasilan yang
mungkin bagi tingkat pengembalian yang diharapkan. Persamaan bagi varians
pengembalian yang diharapkan bagi aktiva i, yang dinyatakan dengan (Ri) adalah :
Vari = p1[r1- E(Ri)]2 + p2[r2- E(Ri)]2 + ……+ pN[rN- E(Ri)]2
atau
N
2
VAR i=∑ pn [ r n−E ( R i ) ]
n=1

Markowitz berpendapat varians ini sama dengan ketidak pastian atau resiko suatu
investasi. Jika aktiva tidak memiliki resiko maka maka penyimpangan
pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut adalah sama dengan 0
Contoh : Berdasarkan soal diatas maka resiko yang diukur dengan variance untuk
saham AERO dan saham XERO adalah:

Vari = p1[R1- E(Ri)]2 + p2[R2- E(Ri)]2 + ……+ pN[RN- E(Ri)]2

VARXERO = 0.5 [15% - 11%] 2 + 0.3[10% - 11%]2 + 0.13[5% - 11%]2 +


0.05[0% - 11%]2 + 0.02[-5% - 11%]2 = 0.0024= 0.24 %

VARAERO = 0.0009 = 0.09%

b. Deviasi Standar
Karena varians dinyatakan dalam unit kuadrat, maka varians sering dilihat/ diubah
menjadi deviasi standar atau akar kuadrat dari varians

SDi = √ VARi
Deviasi standard dan varians memiliki konsep yang sama, yaitu semakin besar
varians atau deviasi standar maka semakin besar resiko investasi.

Contoh :

Berdasarkan contoh soal diatas maka :

SDXERO = √ 0.24% = 0.04898 = 4.9%

SDAERO = √ 0.09% = 0.03 = 3%

2017 Manajemen Investasi


5 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Mengukur Resiko Portofolio
Menurut kamus arti resiko adalah kerugian yang dihadapi, sedangkan Markowitz
memperkenalkan konsep resiko secara kuantitatif dan mendefinisikannya sebagai
ukuran statistika yang disebut varians. Secara khusus beliau mengkuantifisir resiko
sebagai varians pengembalian yang diharapkan aktiva

a. Mengukur Resiko Portofolio dari Portofolio dua aktiva


Varians portofolio yang terdiri dari dua aktiva sedikit lebih sulit untuk dihitung,
karena pendekatannya tidak hanya tergantung pada varians masing-masing aktiva
tetapi juga pada seberapa dekat hubungan diantara keduanya. Formulanya
adalah :
Varp = Wi2Vari + Wj2Varj + 2 Wi Wj Covij (4.3)
dimana :
covij = kovarians antara pengembalian bagi aktiva i dan aktiva j

Contoh :
Dengan soal yang sama maka;
VARp= WXERO2 x VARXERO + WAERO2 x VARAERO + 2 x WXERO x WAERO x
COVXERO,AERO
VARp = 0.62 x 0.024 + 0.42 x 0.0009 + 2 x 0.6 x 0.4 x 0.00089 = 0.001659

b. Mengukur Kovarians antara aktiva I dan aktiva j (COVi,j)


Kovarians didefinisikan sebagai tingkat pengembalian kedua aktiva berbeda
atau berubah secara bersamaan. Jika kovarians positif berarti pengembalian
kedua aktiva cenderung bergerak atau berubah kearah yang sama, sedangkan
jika negative maka pengembalian kedua aktiva bergerak kearah yang
berlawanan. Formulanya adalah :
cov ij = p1 [ ri1 – E(Ri)] [ rj1 – E(Rj)] + p2 [ ri2 – E(Ri)] [ rj2 – E(Rj)]
+ …..+ pN [ riN – E(Ri)] [ rjN – E(Rj)] (4.4)
Contoh :
Dengan soal yang sama
COV XERO,AERO = 0.5 (15%- 11%)(8%-8%) + 0.3(10%- 11%)(11%-8%) + 0.13(5%-
11%)(6%-8%) + 0.05(0%- 11%) (0%-8%)+ 0.02(-5%- 11%)(-4%-
8%) = 0.00089

2017 Manajemen Investasi


6 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Hubungan antara kovarians dan korelasi
Kovarians dapat dianggap sebagai korelasi antara pengembalian yang
diharapkan dari kedua aktiva. Secara khusus korelasi antara pengembalian
bagi aktiva i dan j didefinisikan sebagai kovarians antara kedua aktiva dibagi
deviasi standar kedua aktiva atau :

cov ij
Cor ij = … … … … … … … … … … … … … …(4. 5)
SD i SD j

Kovarians dan korelasi secara konseptual memiliki pengertian yang sama.


Karena varians portofolio tergantung pada kovarians sekuritas didalam
portofolio, maka portofolio dapat memiliki resiko yang rendah walaupun secara
sendiri-sendiri aktiva pada portofolio memiliki resiko yang cukup tinggi.
Korelasi juga menunjukan hubungan keeratan antara saham i dengan saham j,
dimana nilai korelasi berkisar antara -1 sd 1. Jika nilai mendekati – 1 maka
artinya keeratan sangat kuat namun berlawanan arah sedangkan jika
mendekati 1 maka keeratan kuat dengan arah yang sama. Jika nilai mendekati
o maka dianggap tidak ada hubungan/korelasi.
Contoh :
Dengan soal yang sama
(¿ R XERO , R AERO ) 0,00089
COR XERO , AERO=cov = =0,605 ¿
SD( R XERO) SD( R AERO) 0,49 x 0,03
Nilai ini positif dan lebih dari 0,5 mendekati 1 maka artinya hubungan saham
XERO dan saham AERO adalah searah dan cukup kuat.

4. Mengukur resiko portofolio lebih dari dua aktiva


Formulasi resiko portofolio yang terdiri dari tiga aktiva yaitu, i, j, k ditunjukan dengan
persamaan sebagai berikut:
Varp = Wi2Vari+ Wj2Varj + Wk2vark + 2 Wi Wj Covij + 2 Wi Wk Covik + 2 Wj Wk Covjk
……………………………….. (4.6)

kalau kita perhatikan maka terlihat bahwa varians portofolio merupakan


penjumlahan varians tertimbang masing-masing aktiva dan covarians tertimbang
antar aktiva.

2017 Manajemen Investasi


7 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika suatu portofolio terdiri dari sejumlah aktiva sebanyak N, maka varians portofolio
adalah :

N N N
Var p=∑ Var N + ∑ ∑ W N W H Cov NH
n=1 n=1 h=1
untuk h ≠ n

5. Menggunakan Data Historis Untuk Memperkirakan Input


Pada pembahasan sebelumnya untuk menghitung return saham digunakan data
tingkat pengembalian histories yang dapat diperoleh berdasarkan data bulanan atau
mingguan. Berapapun periode waktu yang digunakan untuk menghitung
pengembalian histories digunakan rumus berikut :
Pengembalian historis : harga awal periode – harga akhir periode + deviden kas
harga awal periode
contoh : harga awal periode (awal nov ’02) = $ 46,000
harga akhir periode (akhir nov ’02) = $53,875
deviden kas dibayarkan pada bulan November = $ 0,25
pengembalian historis = $53,875 - $ 46,000 + $ 0,25 = 0,17663 = 17,663%
$ 46,000
6. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi portofolio adalah pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi resiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang
diharapkan. Ini merupakan yang ingin dicapai oleh semua investor, pertanyaannya
adalah bagaimana hal tersebut dilakukan !.
a. Diversifikasi naïf
Strategi diversifikasi naïf dicapai pada saat investor melakukan investasi
pada sejumlah saham atau kelompok aktiva yang berbeda dan berharap
varians dari pengembalian diharapkan atas portofolio dapat diperkecil.
Umumnya kelompok ini melakukan portofolio dengan memilih saham atau
aktiva yang sesuai dengan pandangan mereka tentang saham atau aktiva
tersebut. Mis : Investor beranggapan bahwa saham listrik memberikan
pendapatan yang tinggi, dan obligasi memberikan tingkat keamanan yang
tinggi maka mereka menanamkan dananya pada saham tersebut dan tidak
memperhitungkan korelasi diantara kedua aktiva tersebut.
b. Diversifikasi Markowitz

2017 Manajemen Investasi


8 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi ini lebih efektif karena mempertimbangkan korelasi diantara aktiva
yang terdapat dalam portofolio tersebut. Contoh berikut menunjukan bahwa
korelasi diantara 2 aktiva yang berbeda ternyata juga memberikan varians
yang berbeda.
Contoh :
E(R) SD
Saham C 10% 30%
Saham D 25% 60%
Dari contoh tersebut jika proporsi investasi kita berikan sama, yaitu 50%
maka akan diperoleh :

E(Rp) = 0,5 (10%) + 0,5 (25%) = 17,5%

SDp= √ ¿ ¿
= √ 0,1125+(0,09)Cor CD
Jika cor bertanda negatif, misalnya -0.25 maka akan diperoleh nilai SD(Rp)
sebagaimana berikut :

SDp= √ 0,0225+0.09+0,09∗−0,25=√ 0,1125+(−0,0225)= 0,3


Bandingkan jika korelasi bertanda positif = 0,25 maka;
SDp = √ ¿ ¿
= √ 0,0225+0.09+0,09∗0,25=√ 0,1125+( 0,0225)= 0,367
Hal ini menunjukkan jika korelasi negative maka dapat menurunkan resiko
portofolio karena jika suatu kondisi terjadi dan menyebabkan saham C turun
maka saham D akan bergerak kearah yang sebaliknya
Pengaruh Korelasi Pengembalian Aktiva Terhadap Resiko Portfolio
Dari contoh diatas jika kita memasukan nilai cor (RC,RD) yang berbeda maka
akan diperoleh nilai SD(Rp) yang berbeda pula., seperti tampak berikut :
CorCD E(Rp) SDp
+1 17,5% 45,0%
0 17,5% 35,0%
-1 17,5% 15,0%
Contoh ini menunjukan dengan jelas pengaruh dari diversifikasi Markowitz,
fenomena ini terkadang disebut keajaiban diversifikasi.

7. Memilih Portofolio dari Aktiva beresiko

2017 Manajemen Investasi


9 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Diversifikasi yang disarankan oleh Markowitz mengacu pada pembentukan portofolio
yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi pada tingkat resiko tertentu. Portofolio
semacam itu disebut dengan Markowitz Efficient Portfolio (MEP). MEP dapat
dibentuk dengan beberapa asumsi, yaitu :
1. Ada dua parameter yang diharapkan yaitu return dan varians
2. Investor selalu menghindari resiko . Maksudnya jika ada dua aktiva yang
memiliki return yang sama tetapi varians yang berbeda , maka dapat dipastikan
investor akan memilih aktiva yang memiliki varians terkecil.
3. Investor akan memilih aktiva yang memiliki return tertinggi pada tingkat resiko
tertentu yang sama.
4. Seluruh investor memiliki pengharapan yang sama tentang return, varians dan
kovarians bagi aktiva beresiko.
5. Periode waktu investasi sama.

Membentuk Portofolio Markowitz yang Efisien


Cara yang digunakan oleh Markowitz adalah dengan merubah proporsi
investasi pada portofolio sehingga diperoleh return, standar deviasi yang
berbeda, berikut dengan contoh yang sama dan diasumsikan korelasi diantara
kedua aktiva adalah – 0,5.
Contoh : E(R) SD
Saham C 10% 30%
Saham D 25% 60%

Proporsi Proporsi
Portofolio saham C (Wc) saham D (WD) E(Rp)SDp
1 100% 0% 10,0 % 30,0 %
2 75 25 13,8 3,9
3 50 50 17,5 6,8
4 25 75 21,2 17,4
5 0 100 25,0 60,0
Portfolio yang mungkin dan yang efisien.
Portofolio yang mungkin adalah portofolio yang dapat dibentuk oleh investor
dari aktiva yang tersedia. Sedangkan portfolio yang efisien ditunjukan oleh kurva
berikut :

2017 Manajemen Investasi


10 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
30%
5
E(Rp)
20% 4
3

10% 1

10% 20% 30% 40% 50% 60% SDp

portofolio yang mungkin adalah titik 1 sampai 5 sedangkan portofolio yang


efisien (MEF) adalah titik 3 sampai 5 karena titik 2 memiliki risiko yang hampir sama
dengan titik 3 dan memiliki return yang jauh lebih rendah, demikian juga dengan
portofolio 1 yang memiliki risiko yang hampir mirip dengan portofolio 4 tetapi dengan
return yang jauh lebih rendah. Sedangkan jika harus menentukan mana yang terbaik
diantara portofolio 3, 4 dan 5 maka akan sulit memilihnya dengan pasti karena resiko
masing-masing portofolio memiliki return yang searah dengan besaran risikonya
Memilih suatu portfolio dalam MEF
Setelah menentukan MEF langkah berikutnya adalah menentukan portfolio
manakah yang paling baik untuk dipilih ?
Portfolio optimal seharusnya bergantung pada preferensi investor yang
berkaitan dengan trade off antara resiko dan tingkat pengembalian yang dimilikinya.
Preferensi dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi kegunaan. Gambar berikut
menunjukan bagaimana seorang investor memilih portfolio optimal.

MEF
E(Rp)
U1 P* MEF

U2

2017 Manajemen Investasi


11 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
U3

SD(Rp)

TUGAS 4
Berdasarkan tugas ke 4 minggu lalu
Carilah tiga macam saham dan IHSG di BEI, dengan mengambil data harian selama
1 bulan terakhir, kemudian tentukahlah :
a) Return harian dan rata-ratanya
b) Deviasi standar harian dan rata-ratanya
c) Buatlah kesimpulan sesuai temuan anda
d) Risk dan return portofolio dengan komposisi 40% dan 60% untuk 2 saham yang
anda pilih!

2017 Manajemen Investasi


12 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Mohamad Samsul, 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga,


Jakarta
2. Suad Husnan, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP
AMP Yogyakarta.
3. Sarpe, William F Gordon J. Alexander; Jeffery V. Bailey, Invesment. 5 th ed.
Prentice Hall, New Jersey
4. Bodie, Kane, Marcus, Investments, 6th ed, Mc Graw Hill Education.

2017 Manajemen Investasi


13 Luna Haningsih SE., ME
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai