INVESTMENT MANAGEMENT
04 Fakultas
Sekolah Pasca
Sarjana
Oleh :
Program Studi Dr. Dede Hertina. S.E.,M.Si
Magister Dr H Nuryaman. S.E.,M.Si Ak CA
Manajemen
KONSEP MARKOWITZ DAN SINGLE INDEKS MODEL
Konsep Dasar
5
Pemikiran Harry Markowitz
u Keputusan investasi yang terbaik adalah dengan kondisi resiko yang rendah
dan keuntungan yang tinggi.
6
Pemikiran Harry Markowitz
u Portofolio efisien adalah melihat pada timbal balik hasil (return) paling tinggi
yang mampu untuk dikembalikan.
u Tingkat kemampuan yang mampu dikembalikan inilah yang oleh Markowitz
disebut dengan Expected return (timbal hasil yang diharapkan)
u Markowitz menekankan bahwa portfolio yang paling baik adalah yang dikelola
dengan cara optimal.
u Optimalitas tersebut dapat diperoleh dengan cara memperhitungankan dalam
setiap trade off antara resiko dan imbal hasil yang kana diperolehnya nanti.
7
Asumsi-asumsi dalam Teori Markowitz
9
Penerjemahan Konsep Diversifikasi Investasi Model Markowitz
10
Asas Teori Portfolio Markowitz
u Expected return (E (Ri)) atau imbal hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas
u Varians (s2)atau suatu ukuran penyerapan dari penyebaran peluang
(probability)
11
Kelebihan Teori Portfolio Markowitz
12
Kelemahan Teori Portfolio Markowitz
13
Penopang Manajemen Portofolio
u Teori portofolio
u Teori pasar modal
Teori Portofolio
u1
Pengembalian yang diharapkan
Kegunaan meningkat
u’
Resiko
Keterangan Kurva Inferens
Keterangan :
Rp = tingkat pengembalian portofolio selama periode berjalan
Rg = tingkat pengembalian aktiva g selama periode berjalan
wg = berat aktiva g pada portofolio – bagian dari nilai pasar keseluruhan
G = jumlah aktiva pada portofolio
Contoh kasus
Aktiva Nilai pasar Tingkat pengembalian
1 $ 6 juta 12 %
2 $ 8 juta 10 %
3 $ 11 juta 5%
Total $ 25 Juta
R1 = 12 % w1 = 6 / 25 = 0,24 = 24 %
R2 = 10 % w2 = 8 / 25 = 0,32 = 32 %
R3 = 5 % w3 = 11/25 = 0,44 = 44 %
Keterangan :
E( ) = harapan
E(Rp) = pengembalian exante – pengembalian diharapkan dari portofolio
sepanjang periode waktu tertentu
Lanjutan....
Keterangan :
rn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
pn = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas tingkat pengembalian bagi saham XZY
N Tingkat pengembalian Probabilitas kejadian
1 15 % 0.50
2 10 % 0.30
3 5% 0.13
4 0% 0.05
5 -5% 0.20
Total 1.00
11% = nilai atau rata-rata hitung (mean) yang diharapkan dari distribusi probabilitas bagi
tingkat pengembalian saham XYZ
Mengukur Resiko Portofolio
u Varians dari variabel acak adalah ukuran penyimpangan dari penghasilan ayng
mungkin di sekitar nilai yang diharapkan
u Pengembalian aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan yang
mungkin bagi tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang diharapkan
Lanjutan...
u Persamaan
atau N
Dimana
cov(Ri,Rj) = kovarians antara pengembalian bagi aktiva i
dan aktiva j
Kovarian
Dimana :
rin = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
rjn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva j
Pn= kemungkinan memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i dan j
N = jumlah hasil yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Contoh Kasus
N Tingkat Tingkat
pengembalian pengembalian Probabilitas saham A
Saham B kejadian
1 15 % 8% 0.50
2 10 % 11 % 0.30
3 5% 6% 0.13
4 0% 0% 0.05
5 -5% -4% 0.20
Total 1.00
Pengembalian diharapkan 11 % 8%
Varians 24 % 9%
Standar deviasi 4,9 % 3%
Kovarian antara sahan A dan saham
B
cov (R ,R ) = 0.50 (15%-11%) (8%-8%) +
A B
0.30 (10%-11%) (11%-8%) +
0.13 (5%-11%) (6%-8%) +
0.05 (0%-11%) (0%-8%) +
0.02 (-5%-11%) (-4%-8%)
= 8,9 %
Koefisien korelasi
+ 1 : adanya pergerakan arah yang sama dengan
sempurna
- 1 : adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan
sempurna
Contoh Kasus
= 0,60
Mengukur Resiko Portofolio Lebih
dari Dua Aktiva
u Formula tiga aktiva i, j dan k
Pengembalian historis
= (53.875 – 46.000 + 0.25) / 46.000
= 0,17663
=17,663 %
KONSEP DASAR
2/40
u Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu:
u Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada
pada kumpulan portofolio efisien.
u Portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor
bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya.
FUNGSI UTILITAS
5/40
u Fungsi
utilitas dapat diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.
u Fungsiutilitas menunjukkan preferensi seorang investor
terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko
dan tingkat return harapan.
u Fungsiutilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai
kurva indiferen.
KURVA INDIFEREN
6/40
u Kurva indeferen menggambarkan kumpulan portofolio dengan kombinasi return harapan dan risiko
masing-masing yang memberikan utilitas yang sama bagi investor.
u Kemiringan (slope) positif kurva indeferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan
return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi.
KURVA INDIFEREN
7/40
u3
u2
u1
Return harapan, Rp
Peningkatan
utilitas
u3 u1b
u2
u1a
u1
Risiko, σp
ASET BERESIKO
8/40
u Semakin enggan seorang investor terhadap risiko (risk averse), maka pilihan investasinya akan
cenderung lebih banyak pada aset yang bebas risiko.
u Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung
ketidakpastian.
u Salah satu contoh aset berisiko adalah saham.
ASET BEBAS RESIKO
9/40
u Aset bebas risiko (risk free asset) merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa
dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol.
u Satu contoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah, seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
10/40
u Teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh tiga asumsi, yaitu:
u Permukaan
efisien (efficient frontier) ialah kombinasi aset-aset
yang membentuk portofolio yang efisien.
u Merupakan bagian yang mendominasi (lebih baik) titik-titik lainnya karena mampu menawarkan tingkat
return yang lebih tinggi dengan risiko yang sama dibanding bagian lainnya.
u2
u1
Garis permukaan efisien
B-C-D-E
Return yang diharapkan, Rp
E
D
C G
Risiko, σp
MEMILIH ASET YANG OPTIMAL
13/40
u Investor membuat keputusan yang disebut sebagai keputusan
alokasi aset (asset allocation decision).
u Keputusan ini menyangkut pemilihan kelas-kelas aset yang akan
dijadikan sebagai pilihan investasi, dan juga berapa bagian dari
keseluruhan dana yang dimiliki investor yang akan
diinvestasikan pada kelas aset tersebut.
u Bagian dari dana yang diinvestasikan pada setiap kelas aset
disebut sebagai porsi dana atau bobot dana. Masing-masing
bobot dana tersebut akan berkisar antara 0% sampai 100%.
MEMILIH KELAS ASET YANG OPTIMAL
14/40
u Di
samping keempat contoh kombinasi pada tabel, sebenarnya
ada tidak terbatas kombinasi yang dapat menghasilkan return
portofolio sebesar 15,5 persen. Oleh karena itu, pertanyaannya
adalah kombinasi atau bobot portofolio manakah yang terbaik?
u Jawabanuntuk pertanyaan itu adalah memilih portofolio yang
menghasilkan varians atau deviasi standar paling kecil.
MENCARI EFFICIENT FRONTIER
18/40
Minimalkan: n n n
σ 2 p = ∑ Wi2 σi2 + ∑∑ Wi Wj σi j
i =1 i =1 j=1
i≠j
Dengan kendala: n
∑W
i =1
i =1
∑W E ( R ) = E *
i =1
i i
CONTOH
19/40
u Minimalkan:
σ 2 = 0, 062 WAAA
2
+ 0, 032 WBBB
2
+ 0,152 WCCC
2
u Dengan 2W
+kendala:AAAWBBB 0, 001 + 2WAAAWCCC 0, 002 + 2WBBBWCCC 0, 002
Saham AAA
X Saham BBB
u Jika
aset bebas risiko dimasukkan dalam pilihan portofolio, maka
kurva efficient frontier akan tampak seperti berikut:
Return harapan,
B
N
Rp
M
L
X A
Risiko, σp
MENGINVESTASIKAN DANA BEBAS RESIKO
23/40
σp = (1 – WRF) σL
CONTOH
24/40
u Dalam gambar kita juga bisa melihat bahwa setelah garis RF-N,
tidak ada lagi titik yang bisa dihubungkan dengan titik RF,
karena garis RF-N merupakan garis yang mempunyai slope yang
paling tinggi.
u Garis RF-N bersifat superior terhadap garis lainnya.
u Dengan demikian semua investor tentunya akan berinvestasi
pada pilihan portofolio yang ada di sepanjang garis RF-N
tersebut.
u Jika portofolio investor mendekati titik RF, berarti sebagian
besar dana investor diinvestasikan pada aset bebas risiko.
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
26/40
u Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang
dimilikinya untuk diinvestasikan.
u Tambahan dana yang berasal dari pinjaman bisa memperluas posisi portofolio di atas titik N, sehingga
akan membentuk sebuah garis lurus RF-N-K.
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
27/40
u2
Return yang diharapkan, Rp K
B
u1 N
RF
Risiko, σp
CONTOH
28/40
29/40
maksimalkan: R p − RF
θ=
σp
dengan kendala: N
∑W
i =1
i =1
CONTOH
30/40
u Melanjutkan contoh tiga saham AAA, BBB, dan CCC, diketahui tingkat
investasi dan meminjam bebas risiko, RF = 5%.
u Titik N merupakan portofolio aset berisiko dengan bobot investasi
adalah 77,8 persen untuk saham AAA, 5,5 persen untuk saham BBB, dan
16,7 persen untuk saham CCC. Return harapan portofolio N adalah
0,1467 atau 14,67 persen dengan deviasi standar 0,0583 atau 5,83
persen.
u Intersep dan slope dihitung sebagai berikut:
u Intersep adalah pada RF = 5 persen.
u Slope = (14,67 – 5) / 5,83 = 1,66.
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL
31/40
Ri
u Menghitung mean return ( ):
Ri Rm
= αi + βi +e
(R i − RF )
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL
32/40
u Mengestimasi β (beta) dengan model indeks tunggal untuk setiap return sekuritas (Ri) terhadap
return pasar (Rm).
Ri = αi + βi Rm + ε
σ ei2
t 2
2 1
σ ei = ∑ [Rit − (α i + β i Rmt )]
t t =1
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL
33/40
Ki =
u R − RF
Setelah nilai Ki diperoleh,
i sekuritas diurutkan berdasarkan skor Ki dari tertinggi hingga terendah.
βi
TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN
34/40
2
u Menghitung rasio β2 terhadap
β i kesalahan standar:
σ ei2
TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN
35/40
i ( R j − RF ) β j
∑j =1 σ 2
ej
u Menjumlahkan secara kumulatif hasil perhitungan sebelumnya:
2
i β j
∑
j =1 σ
2
ej
TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN
36/40
R i − RF
>C*
βi
CONTOH
37/40
Keterangan: I, II, ... X mengacu pada prosedur yang diuraikan sebelumnya. Semua angka dinyatakan dalam persentase kecuali urutan sekuritas dan beta (kolom).
CONTOH INTERPRETASI
38/40
Keterangan: Kolom V mengacu pada hasil langkah ke V pada Tabel 1. Kolom XI merupakan langkah ke XI yakni menghitung nilai βi / .
σ2
W* adalah bobot (weighted) darieisetiap sekuritas dalam portofolio tanpa short-selling.
WS adalah bobot (weighted) dari setiap sekuritas dalam portofolio dengan short-selling.
Terima Kasih Atas Perhatiannya