Anda di halaman 1dari 43

PULIH

LEBIH CEPAT
KEMENTERIAN KEUANGAN BANGKIT
REPUBLIK INDONESIA LEBIH KUAT

SINERGI MENJAGA STABILITAS DI


TENGAH MENINGKATNYA TEKANAN DAN
KETIDAKPASTIAN GLOBAL

Prof. Suahasil Nazara


Wakil Menteri Keuangan

SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA SIDANG PLENO ISEI XXII


24 Agustus 2022
picture: unsplash.com
PULIH
KEMENTERIAN KEUANGAN LEBIH CEPAT
REPUBLIK INDONESIA BANGKIT
LEBIH KUAT

OUTLINE

1. Dinamika Perekonomian Terkini


2. Kebijakan Fiskal dalam
Merespons Krisis
3. Pemulihan Ekonomi Inklusif di
Era Digital

2
picture: unsplash.com
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Risiko ketidakpastian Perekonomian Global masih Eskalatif
• Penanganan Covid-19 relatif terkendali,
• Risiko bergeser dari pandemic covid-19 ke gejolak ekonomi global: inflasi global melonjak, pengetatan lukiditas dan kenaikan suku bunga,
potensi krisis utang global dan potensi stagflasi.
• Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dikoreksi cukup dalam (revisi ke bawah secara signifikan dan broad-based), termasuk di negara-
negara besar seperti AS, Tiongkok, dan Eropa.
• Proyeksi inflasi direvisi ke atas akibat kenaikan harga energi dan pangan serta supply-demand mismatch yang persisten.
• Harga komoditas global masih relatif tinggi & volatile, meskipun terdapat tendensi penurunan harga beberapa komoditas energi & pangan
seiring pelemahan prospek global.
• Pengetatan kebijakan moneter berdampak terhadap capital outflow dari emerging markets, sehingga mempengaruhi peningkatan cost of
fund, sehingga perlu diwaspadai terhadap peningkatan risiko utang

2. Kinerja Perekonomian Domestik Menguat, namun tetap perlu Langkah antisipasi dan mitigasi:
• Pertumbuhan ekonomi terus menguat meskipun dengan inflasi dalam tren meningkat namun tetap terkendali,
• Stabilitas eksternal dan fiskal Indonesia terjaga baik;
• Tekanan di sektor keuangan relatif lebih moderat dibanding banyak negara;
• Kinerja sektor eksternal masih cukup kuat (ekspor dan impor masih tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi global); dan
• Rasio utang yang menurun (pondasi kuat menuju soft landing di 2023).

4. Walaupun kinerja perekonomian positif, namun di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, maka arsitektur RAPBN 2023 didesain
tetap optimis namun dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.

5. Arsitektur RAPBN 2023: “Waspada, Antisipatif dan Responsif”


✓ Sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli dan menjaga momentum pemulihan ekonomi
✓ Momentum untuk melaksanakan transformasi ekonomi
✓ Upaya memitigasi risiko yang lebih solid untuk antisipasi ketidakpastian.
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
6. Kebijakan Fiskal 2023 diarahkan untuk mendorong “Peningkatan Produktivitas untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan”
7. Strategi ditempuh dengan:
✓ difokuskan untuk penguatan SDM, infrastruktur, pemantapan reformasi birokrasi, revitalisasi industri dan ekonomi hijau,
✓ disertai reformasi fiskal yang komprehensif untuk optimalisasi pendapatan, penguatan spending better dan inovasi pembiayaan;
8. RAPBN 2023 diperkirakan defisit Rp598,2T (2,85% PDB), dengan pendapatan negara sebesar Rp2.443,6 triliun, dan belanja negara
Rp3.041,7 triliun.
9. Dengan konsolidasi fiskal yang disertai reformasi yang holistik maka RAPBN 2023 diharapkan mampu merespon dinamika
perekonomian, menjawab tantangan dan mendukung agenda pembangunan secara optimal (al. IKN, Persiapan Pemilu, PSB, stunting,
pengentasan kemiskinan ekstrem).
10. Ekonomi digital Indonesia menjadi pendorong pertumbuhan dan diperkirakan akan terus meningkat, ekonomi digital Indonesia
diproyeksikan tumbuh 20% dari tahun 2021 menjadi US$146 miliar pada tahun 2025.
11. Strategi pengembangan Ekonomi Digital Indonesia dapat dilakukan dengan penguatan enam aspek pendukung yaitu (1) kebijakan dan
regulasi, (2) infrastruktur, (3) dukungan fiskal, (4) pemanfaatan teknologi digital, (5) perlindungan konsumen, (6) pengembangan SDM.
12. Pada masa Pandemi Covid-19 Pemerintah telah memberikan dukungan kepada UMKM melalui berbagai program PEN untuk membantu
UMKM bertahan dan mengembangkan usahanya.
13. Dukungan terhadap digitalisasi UMKM perlu terus didorong dan ditingkatkan diantaranya dari sisi pembiayaan, peningkatan kapasitas
SDM, infrastruktur pendukung.

4
KASUS COVID-19 MENINGKAT DIPICU OLEH PENYEBARAN VARIAN BARU
Meskipun saat ini kembali melambat dan relatif tidak memberikan tekanan pada sistem kesehatan, akselerasi vaksinasi tetap diperlukan

COVID-19 GLOBAL (18 Agustus) COVID-19 & VAKSINASI INDONESIA (19 Agustus)

4 30

70.000 2.500.000 Vax 7DMA


Kasus Harian 7DMA
Jutaan

Kasus Harian - 7DMA


Kematian Harian - 7DMA (rhs) 25
60.000 Kematian Harian 7DMA (rhs)
Subvarian 2.000.000
3 Omicron BA.4
& BA.5 50.000
sebagai VOC
20

40.000 1.500.000
2 15

30.000
1.000.000
10

0,73 20.000
1 Juta
5

10.000 500.000 168,035


2,20 4.780
Ribu 0 22
0 0

M-21
M-20
M-20

M-21
J-20

J-21

J-21

J-22

J-22
S-20
N-20

S-21
N-21

A-22

A-22
O-20

O-21
J-20

D-20
F-21

J-21

D-21
F-22

J-22
A-20

A-20

A-21

A-21

A-22

A-22

J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 D-21 F-22 A-22 J-22 A-22

Kasus Kumulatif Kematian Kumulatif Kasus Kumulatif Kematian Kumulatif


598,69 JUTA 6,47 JUTA 6,30 Juta 157.343
Vax 1 203,08 jt (75,2% pop.)
(226 negara) (1,1%) (2,5%)
Kasus Sembuh Kasus Aktif Kasus Sembuh Kasus Aktif
Vax 2 170,59 jt (63,1% pop.)
568,27 JUTA 20,37 JUTA 6,09 Juta 52.009 Boosters 59,05 jt (21,9% pop.)
(95,3%) (3,6%) (96,7%) (0,8%)

Sumber: worldometers.info, Kementerian Kesehatan RI


5
RISIKO Inflasi global Pengetatan likuiditas Potensi krisis Potensi
& kenaikan suku utang global Stagflasi
BERGESER melonjak
bunga

DARI Akibat supply • Banyak negara

PANDEMI KE disruption karena Menyebabkan memiliki rasio utang Pelemahan ekonomi


pandemi dan perang, volatilitas pasar sangat tinggi di atas global disertai inflasi
dikombinasi dengan keuangan global, 60%-100% PDB. tinggi merupakan
GEJOLAK excessive stimulus
fiskal dan moneter
capital outflow,
pelemahan nilai tukar
• Biaya utang dan
revolving
kombinasi yang
sangat berbahaya

EKONOMI sebelum dan selama


pandemi di negara
dan lonjakan biaya
utang (cost of fund)
(refinancing) risks
naik tajam.
dan rumit secara
kebijakan ekonomi
• Potensi default >60
GLOBAL maju
negara melonjak

6
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL TERKOREKSI CUKUP DALAM
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global oleh IMF, % yoy Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Negara/Kawasan, % yoy
IMF WEO April IMF WEO Juli
WEO IMF (Juli)
0,4 0,7 Negara 2019 2020 2021
Percentage pp 2022f 2023f
point (pp)
6,1 Dunia 2,9 -3,1 6,1 3,2
↓ 0,4 pp thd
2,9 ↓ 0,7 pp
proyeksi April
2,9 3,6 3,2 3,6 2,9
Negara Maju 1,7 -4,5 5,2 2,5 ↓ 0,8 1,4 ↓ 1,0

-3,1 Penurunan dibanding proyeksi sebelumnya Amerika Serikat 2,3 -3,4 5,7 2,3 ↓ 1,4 1,0 ↓ 1,3

Zona Eropa 1,6 -6,4 5,3 2,6 ↓ 0,2 1,2 ↓ 1,1


2019 2020 2021 2022f 2023f
Negara Berkembang 3,7 -2,0 6,8 3,6 ↓ 0,2 3,9 ↓ 0,5

• Proyeksi pertumbuhan global direvisi ke bawah secara signifikan dan broad- Tiongkok 6,0 2,2 8,1 3,3 ↓ 1,1 4,6 ↓ 0,5
based, termasuk di negara-negara besar seperti AS, Tiongkok, dan Eropa
Indonesia 5,0 -2,1 3,7 5,3 ↓ 0,1 5,2 ↓ 0,8

• Proyeksi inflasi direvisi ke atas akibat kenaikan harga energi dan pangan serta
India 3,7 -6,6 8,9 7,4 ↓ 0,8 6,1 ↓ 0,8
supply-demand mismatch yang persisten.

• Downside risks semakin signifikan: Perang Ukraina yang memperparah supply Negara Maju Negara Berkembang
shock, inflasi yang sulit dikendalikan, pengetatan likuiditas global, pelemahan Proyeksi
ekonomi Tiongkok lebih dalam, perpecahan geopolitik yang menghambat Inflasi 2022 6,6% (↑ 0,9 pp) 9,5% (↑ 0,8 pp)
perdagangan dan kerjasama global.
Sumber: WEO IMF April and Juli 2022, diolah
7
HARGA KOMODITAS GLOBAL MASIH RELATIF TINGGI & VOLATILE
Meski demikian terdapat tendensi penurunan harga beberapa komoditas energi & pangan seiring pelemahan prospek global
Harga gas kembali meninggi seiring tensi geopolitik yang persisten di Eropa, sedangkan harga batubara dan brent perlahan turun.
Natural Gas 5dma (US$/MMBtu) Coal 5dma (US$/Metric Ton) Brent 5dma (US$/barrel)
10 500 150
9,0
9 Ytd Ytd 414,9
421,0
130 Ytd 125,5 126,0
8,5 400
8 153,6% 144% 399,9 110 20%
7 300 90 96,1
6
258,2 70
5 5,6 200
50
4
100
3 30

2 0 10

D-20

N-21
A-21
S-20

F-22

A-22
J-20

M-20

J-20

M-21

M-21

M-22

F-22
D-20

N-21
S-20

A-21

A-22
J-20

M-20

J-20

M-21

M-21

M-22
O-20

N-21
A-20

A-21

F-22

A-22
J-20

J-20

J-21

J-21

M-22

Harga pangan kembali merangkak naik (kecuali gandum) a.l. karena faktor cuaca dan tensi geopolitik global yang meningkat
CPO 5dma (US$/Ton) Wheat 5dma (US$/Bushels) Soybean 5dma (US$/bu.) Corn 5dma (US$/Bushels)
Harga kedelai kembali naik akibat Perkiraan cuaca buruk di zona
Turun harga a.l. dipengaruhi 1400 Demand gandum untuk 1650 800
753,7
2100
dibuka kembalinya izin
1.307,0 perkiraan cuaca buruk (hujan 1.560,4 Amerika beberapa pekan
pakan ternak di EU & 1.224,7
ekspor Indonesia 1.779,7 1500 badai) di Amerika mendatang menjadi faktor
1.676,8 1200 China menurun. 700
1800
1.417,2 volatilitas harga jagung
Ytd 1350
Ytd 624,1
1500
1000 Ytd 600 Ytd
-24,3% 9,5% 1.330,8
1200 -1% 1200 12,1% 582,5
960,3 800 793,4 500
900 1050
866,6
600 600 400
900

300
400 750 300
D-20

N-21
A-21

F-22

A-22
J-20
M-20
J-20
S-20

M-21
M-21

M-22

D-20

N-21
F-22
S-20

A-21

A-22
J-20
M-20
J-20

M-21
M-21

M-22
D-20

N-21
A-21

F-22

A-22
J-20
M-20
J-20
S-20

M-21
M-21

M-22

D-20

N-21
S-20

A-21

F-22

A-22
J-20
M-20
J-20

M-21
M-21

M-22
Sumber: Bloomberg, UN, Reuters data per Jumat, 17 Agustus 2022, diolah 8
AKIBATNYA TEKANAN INFLASI GLOBAL MASIH TINGGI
Mendorong kenaikan suku bunga di banyak negara serta memperketat ketatnya likuiditas global Inflasi (%, yoy) Tingkat suku bunga acuan (%)

Negara-negara G20 yang sudah menaikkan suku bunga acuan Negara-negara G20 belum menaikkan suku bunga acuan

15
UK 15
AS 15,0
Europe 15,0
Indonesia
11,0
12 12
suku bunga tertinggi sejak FFR kembali naik 75 Tingkat suku bunga 7,0 4,9
9,1 11,0 8,9
9
1995 9,4 9
bps pada FOMC Juli mengalami kenaikan
3,0
pertama sejak 2011
↑ 150 bps since 2022 8,5 7,0 3,50
6 6 ↑ 225 bps since 2022 (1,0)

N-20

A-21

S-21

F-22
J-20

J-22
2,50 ↑ 50 bps since 2022
3 1,75 3 3,0
0,50
0 0 15
(1,0)
China
N-20

N-21
F-20

A-20

F-21

A-21

F-22

A-22
M-20

M-21

M-22

O-20

O-21
A-20

A-21

A-22
J-20

J-20

J-21

J-21

J-22

J-22

N-20

A-21

S-21

F-22
J-20

J-22
12
9
6 3,70
3
15 Brazil 13,25 15
Mexico 15 India 2,7
0
13
12 12 (3)
11

N-20

N-21
S-20

S-21
J-20
M-20
M-20
J-20

J-21
M-21
M-21

M-22
J-21

J-22

M-22
J-22
10,1 ↑ 225 bps since 2022
9 9 8,2 9
7,0 15,0
7
5,40 Japan
6 6 7,75 5 11,0
3
3 3 7,0
1 ↑ 140 bps since 2022
↑ 400 bps since 2022 2,4
0 3,0
0 (1)
-0,10
O-20

O-21
A-20

A-21

A-22
J-20

J-20

J-21

J-21

J-22

J-22

N-20

N-21
F-20

A-20

A-22
F-21

A-21

F-22
M-20

M-21

M-22
O-20

O-21
A-20

A-21

A-22
J-20

J-20

J-21

J-21

J-22

J-22

(1,0)

N-20

A-21

S-21

F-22
J-20

J-22
Sumber: Bloomberg, Data per 10 Agustus 2022, diolah
9
KETATNYA LIKUIDITAS BERDAMPAK TERHADAP CAPITAL OUTFLOW DARI EMERGING MARKETS
Dampak yang sama juga dirasakan oleh Indonesia, mempengaruhi pergerakan cost of fund, meskipun inflow mulai terjadi sejak awal Agustus 2022
Capital Flow – Emerging Markets Kepemilikan SBN didominasi Domestik (19 Agustus 2022)

11,75
11,08
5,90 10,15
4,73 Des-20 33,58
Bank 3,39
10,69 34,01
2,95 21,12
BI 35,54
14,02
Asing 14,00 17,13 Aug-22
16,34 9,54
Asuransi dan Dapen Des-19
Individu (Lokal)
Lain-lain 38,57
25,16 11,74 Des-21
19,05
17,13
15,64 16,79

• Kebijakan hawkish the Fed berdampak pada capital flow dari Emerging Market
Capital Flow – Indonesia (19 Agustus 2022)
✓ Pasar obligasi EM (termasuk Indonesia) net outflow selama 2022. Tren outflow dari
Foreign flow (Equity) Foreign flow (Bonds) Total
pasar obligasi Indonesia meningkat pasca FOMC Meeting Mei. Hingga 19 Agustus
100 cummulative YTD
(Rp trn)
2022, mengalami outflow Rp123,03 T (ytd).
63,5
50
✓ Pasca FOMC Meeting Juli, terjadi sentimen positif karena kenaikan FFR dan growth
US yang sesuai ekspektasi. Pasar obligasi Indonesia sejak awal Agustus mengalami
0
inflow Rp2,66 T (wtd). Portofolio investor global masih overweigth terhadap obligasi
Indonesia.
-50
-59,5 ✓ Perbankan dan BI masih mendominasi kepemilikan SBN, sementara porsi
kepemilikan asing menurun bertahap sejak akhir 2019 (38,57%) → 15,64% per 18
-100 Agustus 2022.
-150 -123,0 • Fluktuasi capital flow perlu diwaspadai dan diantisipasi dampak normalisasi kebijakan
Jan-22 Jan-22 Feb-22 Feb-22 Mar-22 Mar-22 Apr-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jun-22 Jul-22 Jul-22 Aug-22 moneter global pada berkurangnya likuiditas yang mempengaruhi cost of fund.
Sumber: Bloomberg, 18 Agustus 2022 10
10
KINERJA PASAR SBN DOMESTIK TERDAMPAK VOLATILITAS DAN PENGETATAN LIKUIDITAS GLOBAL
Meski tetap terjaga, perlu diwaspadai pengaruh normalisasi kebijakan moneter global pada pergerakan cost of fund
7,7 SUN IDR 10Y UST 10Y 4,50 Yield 10Y LC Govt Bond (12 Agustus 2022, Ytd, bps)
FOMC FOMC
7,3 Meeting Meeting 7,11 4,00
Maret RUB 0,0%
Januari 89,3%
US 1,7%
6,9 3,50 87,5%
414 -12,0%
bps PHP
6,39 25,7%
6,5 3,00 INR -0,7%
12,9%
-3,5% 27 Juli-12 Agst
2,97 2,50 MXN
6,1 12,5%
YTD
476
bps FOMC MYR -0,2%
FOMC
Meeting Meeting FOMC 10,4%
5,7 Mei Juni Meeting Juli 2,00 IDR -5,3%
9,5%
1,63 ZAR -6,5%
5,3 1,50 5,6%
-7,3%
Jan-22 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 TRY
-31,0%
-40,0% -20,0% 0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0%
• Pengetatan kebijakan moneter global mempengaruhi pasar SBN domestik, namun kinerjanya cukup resilien
✓ Spread SUN IDR 10Y thd UST 10Y masih lebih rendah dibandingkan awal tahun (ytd: 476→414 bps), kembali dalam tren menyempit di tengah pasar keuangan yang
volatile.
✓ Yield SUN IDR 10y naik 9,5% (ytd) lebih baik dari LCY 10Y Malaysia 10,4%, Mexico 12,5%, India 12,9%, Filipina 25,7%, US 87,5%. Dampak FOMC Meeting pada Juli
relatif kecil terhadap yield SBN (turun 5,3%).
• Pada FOMC Meeting pada Juli, The Fed kembali menaikkan FFR sebesar 75 bps (225 bps secara ytd), sesuai ekspektasi pasar. Kebijakan tersebut meredakan tekanan di
pasar dan direspon cukup positif.
✓ Yield SUN 10 tahun relatif turun pasca FOMC Meeting, dengan spread terhadap UST yang lebih rendah dibanding awal tahun 2022.
✓ Perlu diwaspadai FFR yang masih akan naik lagi kedepannya dan berdampak pada pergerakan cost of fund. Penyesuaian strategi pembiayaan diperlukan untuk menjaga
pemenuhan pembiayaan dengan biaya yang efisien dan risiko terkendali.
11
NAMUN KINERJA SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA MASIH CUKUP KUAT
Kinerja ekspor dan impor masih tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi global

Ekspor Indonesia Impor Indonesia


25,0 80,0%
30,0 80,0%
Ekspor nonmigas (USD bn) 32,0% Impor Nonmigas (USD bn) 39,9%
Impor Migas (USD bn) 60,0%
25,0 Ekspor Migas (USD bn) 60,0% 20,0
Impor growth (yoy, rhs) 40,0%
Ekspor growth (yoy, rhs)
20,0 40,0% 15,0 20,0%

10,0 0,0%
15,0 20,0%
-20,0%
10,0 0,0% 5,0
-40,0%

5,0 -20,0% 0,0 -60,0%

202…
202…

202…
F
F

A
S
O
N

A
S

A
M

M
J
J

M
J
J

O
N
D

M
J
J
0,0 -40,0%
F

A
S

A
S

A
2020-J

M
J
J

D
2021-J

M
J
J

D
2022-J

M
J
J
Sumber: BPS,diolah

Neraca Perdagangan (USD bn) • Pada bulan Juli 2022 Ekspor mencapai USD25,57 miliar dan
12,0 Impor mencapai USD21,35 miliar
10,0 Migas Non Migas Total
8,0 7,3 • Secara mtm ekspor terkontraksi 2,2% sedangkan impor tumbuh
6,0 1,6%. Secara tahunan dan kumulatif, ekspor dan impor
4,0 4,2 menunjukkan arah positif. Ekspor tumbuh tinggi masing-
2,0 masing 32,03% (yoy) dan 36,36% (ytd), sedangkan impor masing-
0,0 masing tumbuh 39,86% (yoy) dan 29,38% (ytd).
-2,0
-4,0 -3,1 • Neraca perdagangan Juli 2022 tercatat surplus USD4,23 miliar,
meskipun turun namun masih melanjutkan tren surplus selama 27
M
A
2020-J

M
J
J

J
J
F

O
N
D
2021-J

M
J
J
F

A
S
O
N
D
2022-J
F

bulan berturut-turut.
12
SURPLUS NERACA PEMBAYARAN MENOPANG KETAHANAN EKSTERNAL
Transaksi Berjalan (USD Miliar)
Neraca Pembayaran Indonesia (USD Miliar) Transaksi Modal dan Finansial (USD Miliar)
15 20 3,0 15
15
2,0 10
10
10
1,0
5 5
5
0 0,0
0 0
-5
-1,0
-10
-5 -5
-2,0
-15

-10 -20 -3,0 -10


Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Investasi Langsung Investasi Portofolio
Neraca Barang Neraca Jasa
Net Error & Omissions Transaksi Berjalan Derivatif Finansial Investasi Lainnya
Pendapatan Primer Pendapatan Sekunder
Transaksi Modal dan Finansial Total NPI Transaksi Berjalan Transaksi Berjalan/PDB (%-rhs) Transaksi Modal dan Finansial

➢ Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) TW II Surplus Transaksi Berjalan disebabkan: Defisit Transaksi Modal dan Finansial membaik,
2022 mencatatkan surplus USD2,4 miliar, terutama ditopang surplus investasi langsung.
• Surplus neraca barang, didukung kinerja ekspor
membaik dari defisit USD1,8 miliar di TWI. nonmigas yang meningkat signifikan dan dukungan • Kinerja investasi langsung menunjukkan kepercayaan
harga komoditas. investor pada prospek perekonomian. Selain itu,
➢ Surplus ini bersumber dari surplus surplus pada investasi langsung dan derivatif finansial
transaksi berjalan sebesar USD3,9 miliar • Pelebaran defisit jasa, akibat peningkatan dapat menahan defisit TMF.
(1,1% PDB) dan defisit transaksi modal & transaksi ekspor-impor, peningkatan defisit jasa • Defisit pada investasi portofolio menurun cukup
finansial sebesar USD1,1 miliar (-0,3% keuangan. Di sisi lain jasa perjalanan (pariwisata) signifikan, ditopang penurunan outflow SBN dan
PDB). sudah mulai mencatat surplus. kenaikan inflow saham.
• Peningkatan defisit pendapatan primer dan • Sementara, defisit investasi lainya sedikit melebar
stabilnya surplus pendapatan sekunder. bersumber dari kewajiban sektor publik dan swasta.

13
PERTUMBUHAN EKONOMI DOMESTIK • Pertumbuhan ekonomi menguat signifikan pada Q2 2022, yang tumbuh 5,44%,
JUGA TERUS MENGUAT. INFLASI DALAM didukung oleh konsumsi rumah tangga serta kinerja ekspor yang tinggi
TREN MENINGKAT NAMUN TETAP • Inflasi dalam tren meningkat seiring tekanan inflasi global dan faktor suplai
domestik terkait cuaca, namun relatif lebih moderat dibandingkan negara lain
TERKENDALI
KINERJA PERTUMBUHAN EKONOMI 2022 (%, YoY) PERKEMBANGAN INFLASI 2022
persen, yoy
7,1
14,0 IHK Core
5,2 5,4
Administered Price Volatile Foods
12,0
5,0 5,0 11,5
3,0 3,7
3,5 10,0
Pertumbuhan per
komponen (%, yoy) Q1-22 Q2-22 8,0
Kons. RT 4.3 5.5
(0,7) 6,5
(2,2)
Investasi 4.1 3.1 6,0
(2,1) 4,9
Ekspor 16.7 19.7
4,0 4,4
(3,5) Impor 15.9 12.3 3,6
2,9
Manufaktur 5.1 4.0 2,0
(5,3)
Perdagangan 5.7 4.4
0,0

Jan

Jan
Jun
Jul

Nov
Des

Jun
Jul
Feb
Mar

Ags

Feb
Mar
Apr

Okt

Apr
Mei

Sep

Mei
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2020 2021 2022 2021 2022

Sumber: BPS, diolah


14
PULIH
KEMENTERIAN KEUANGAN LEBIH CEPAT
REPUBLIK INDONESIA BANGKIT
LEBIH KUAT

OUTLINE

1. Dinamika Perekonomian Terkini


2. Kebijakan Fiskal dalam
Merespons Krisis
3. Pemulihan Ekonomi Inklusif di
Era Digital

15
picture: unsplash.com
SINERGI OTORITAS FISKAL, MONETER, LEGISLATIF & MASYARAKAT
Orkestrasi kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga sektor keuangan

Masyarakat,
Kementerian Bank Indonesia, Pengawas dan Badan Legislatif Lembaga Non
Keuangan OJK, LPS Penegak Hukum (DPR, DPD, MPR) Pemerintah

Mendesain kebijakan Menjaga stabilitas Menjaga akuntabilitas Mitra Pemerintah dalam Memberi masukan &
fiskal, melaksanakan makroekonomi dan dan memastikan good memformulasikan dan mengawasi pelaksanaan
APBN sektor keuangan governance menetapkan kebijakan APBN & program PEN

16
RESPON KEBIJAKAN FISKAL DI MASA PANDEMI
Fokus untuk penyelamatan, pemulihan serta reformasi penguatan fondasi ekonomi

2020 2021 2022 2023


PANDEMIC HANDLING & RECOVERY & REFORM HIGH QUALITY FISCAL
EXTRAORDINARY POLICY
RECOVERY POLICY CONSOLIDATION
MENANGANI PANDEMI DAN AKSELERASI RECOVERY & PENDISIPLINAN FISKAL UNTUK
IMMEDIATE RESPONSE: MENDORONG RECOVERY REFORMASI
KEBERLANJUTAN JANGKA
• Fokus penanganan pandemi • Penguatan penanganan pandemi
• Perpu No.1/2020 => UU No.2/2020 (al. akselerasi vaksinasi untuk PANJANG
(al.vaksinasi, protokol kesehatan)
• Stimulus penanganan Covid- 19 dan Program PEN, • Recovery melalui PEN yang fleksibel mencapai kekebalan komunal) • Defisit kembali maksimal 3%
defisit APBN melebar 6,34% PDB dan akutabel • Mengakselerasi recovery PDB
• Momentum reformasi (UU HPP, UU (keberlanjutan PEN)
• Primary balance menuju positif
HKPD) • Efektivitas reformasi
• Debt ratio diupayakan menurun
Perkembangan Defisit pada Masa Pandemi COVID-19 (% PDB) • Risiko utang terkendali
APBN Perpres No.54 Perpres No.72 Realisasi KEM-PPKF Catatan KEM-PPKF RAPBN APBN 2021 Audited APBN Perpres Outlook
2021 2021 2022 98/ 2022 2022

-1,76
APBN bergerak sangat dinamis
-3,21
guna mendukung penanganan
-4,17 -4,50 -3,92
-4,7 --4,57 Covid-19 dan pemulihan ekonomi
-5,07 -4,85
-5,5 -5,7
-6,34 -6,14
Stimulus
PC-PEN 405,1 695,2 575,9 ` 403,9 744,8 655,1 455,6
(Rp Triliun)

17
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) SECARA EFEKTIF MEMBANTU PENANGANAN COVID-19
& PEMULIHAN EKONOMI
PROGRAM PEN
PEN 2020 sebagai respon untuk PROGRAM DUKUNGAN
PENANGANAN INSENTIF
penanganan pandemi PRIORITAS UMKM
575.9 Covid-19 dan bertujuan
KESEHATAN
62.7 Triliun
PERLINSOS
216.6 Triliun
65.2 Triliun DAN KORPORASI
173.0 Triliun
USAHA
58.4 Triliun
triliun untuk penanganan
kesehatan dan menduk
ung perekonomian

PROGRAM PAGU PEN 2021


INSENTIF DUKUNGAN UMKM PEN 2021
PRIORITAS PENANGANAN awalnya lebih rendah
655.14
USAHA DAN KORPORASI PERLINSOS
KESEHATAN dibandingkan 2020,
65.2 Triliun 216.6 Triliun
58.4 Triliun 173.0 Triliun 62.7 Triliun
triliun namun karena adanya
eskalasi kasus covis-19
akibat varian Delta, PEN
kembali diperkuat untuk
perlindungan sosial dan
biaya rumah sakit
PEN 2022 PENANGANAN PENGUATAN
KESEHATAN PERLINSOS PEMULIHAN EKONOMI
REALISASI 2022 : 455.6 122.5 Triliun 154.8 Triliun 178.3 Triliun
Rp172,9T triliun
(38,0% dari pagu)
(12 Agustus 2022)

Fokus: Lanjutan penanganan Covid dan Fokus: menjaga daya beli masyarakat miskin Fokus: Penciptaan Lapangan Kerja serta Peningkatan
percepatan/ perluasan vaksinasi dan rentan, serta penanganan kemiskinan Produktivitas
ekstrem 18
PROGRAM PC-PEN 2022 DIARAHKAN UNTUK JOBS-STIMULATING RECOVERY
Demi memitigasi dampak scarring effect dari pandemi serta menciptakan pemulihan ekonomi yang inklusif

Enabling Factors
 
Penguatan sistem Dukungan Sektor Reformasi
EXTRAORDINARY Jobs-stimulating Recovery: Kesehatan keuangan Struktural
MEASURES: Penanganan COVID (vaksinasi, protocol Peningkatan peran UU Ciptaker
Penanganan COVID intermediary UU HPP
Perlindungan sosial
Progam vaksinasi Kesehatan 3T & 5M)
Perlindungan dunia usaha Perlindungan sosial
Penguatan dunia usaha
Penguatan struktur dan daya saing ekonomi, untuk
pertumbuhan jangka menengah - panjang
Dukungan Langsung ke Masyarakat
Penciptaan • Program Padat karya
Lap. Kerja • Pra kerja Penguatan
Sisi Pengeluaran
 Perlindungan •• PKH
Sosial
Kartu Sembako
Employment GDP
• BLT Dana Desa
SURVIVING &
FACILITATING Stimulasi Kinerja UMKM & Korporasi Growth
RECOVERY: • Insentif perpajakan yang bersifat Stability
Penanganan COVID Insentif targeted
Progam vaksinasi
Perlindungan sosial Usaha • Dukungan Kemudahan Berusaha Penguatan
Pemulihan dunia usaha
Dukungan • Subsidi bunga KUR
Sisi Produksi
pembiayaan • Penjaminan kredit
19
APBN EFEKTIF MEMITIGASI DAMPAK PANDEMI COVID-19
Tingkat kemiskinan, ketimpangan & pengangguran berhasil kembali menurun di 2021 dan berlanjut pada 2022
Perkembangan kondisi ketenagakerjaan nasional Tingkat kemiskinan nasional
Sumber: BPS, diolah per Februari 2022 Sumber: BPS
Jumlah Pengangguran Tingkat Pengangguran (rhs)

dalam persen
35 14
Kenaikan Angkatan 12 12 12,49

dalam juta orang


30,02
kerja Feb 21 – Feb 22): 30 27,54
26,42 26,16
12
10 10
4,2 juta orang. 8,7 25,14
8,4 25 10
10,14 9,54
9,41 9,78
8 8 20 8
6,9
6,26%
6 6 15 6
5,83%
10 4
Penurunan TPT : 4 4,94% 4

0,43 p.p 2 2
5 2

0,35 jt orang 0 0
0 0

2017
2018
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016

2019
2020
2021
2022
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Tingkat Kemiskinan (%)

• Pemulihan ekonomi mampu mendorong tingkat penyerapan tenaga kerja yang cukup masif di tahun 2021 dan 2022, seiring dengan pemulihan ekonomi
sepanjang Q1-2022 dan terkendalinya kasus Covid-19 yang mendorong pembukaan lapangan kerja

• Program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan dalam APBN efektif menurunkan tingkat kemiskinan kembali ke level single digit menjadi 9,71% per
September 2021, menuju ke tren perbaikan kesejahteraan masyarakat yang telah terjadi di masa prapandemi

• Kebijakan pemerintah akan terus konsisten mendorong pertumbuhan yg inklusif dengan mengakselerasi pemulihan kesejahteraan, khususnya dari sisi penyerapan
tenaga kerja yang lebih optimal serta pembangunan kualitas sumber daya manusia
20
PERAN APBN SEBAGAI SHOCK ABSORBER DAN KONSEKUENSI YANG TIMBUL

1. The Fed Monetary Tightening


• Tapering Off 2. Konflik
• The FFR Hike Faster than expected Rusia – Ukraine
• The Fed Balance Sheet Contraction

Supply disruption
Kenaikan Cost of Fund Kenaikan Harga Komoditas
(Pra-konflik Rusia - Ukraina)

APBN Sebagai Shock Absorber


Daya Beli (Konsumsi Momentum Pemulihan
Inflasi Terkendali Masyarakat) & tingkat Terjaga, pengangguran
kemiskinan Terjaga menurun

Kondisi Keuangan Pembiayaan APBN Pendapatan Belanja Meningkat signifikan: Subsidi,


Korporasi Melemah Meningkat Meningkat Kompensasi, Bansos (antisiasi
potensi krisis pangan dan energi)

Perlu Menjaga Kesehatan & KONSOLIDASI DAN


Keberlanjutan APBN REFORMASI FISKAL
21
KEBIJAKAN DALAM MERESPON KENAIKAN HARGA KOMODITAS
konsisten menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi daya beli masyarakat dengan menjaga APBN tetap sehat dan sustainable

MENJAGA PEMULIHAN
1 MELINDUNGI DAYA BELI
MASYARAKAT 2 EKONOMI 3 MENJAGA FISKAL
TETAP SEHAT

✓ Menjaga harga jual BBM, LPG dan listrik


(administered price) – perlu tambahan ✓ Menjaga APBN tetap fleksibel untuk ✓ Menjaga reformasi fiskal dan struktural dapat
alokasi subsidi dan kompensasi merespon ketidakpastian; berjalan efektif,
✓ Pemberian insentif selisih harga minyak ✓ Program PEN tetap responsif dan antisipatif ✓ Komitmen seluruh K/L untuk melaksanakan
goreng untuk menjaga agar harga terjangkau untuk akselerasi pemulihan ekonomi; belanja yang lebih berkualitas (spending
bagi masyarakat; ✓ Menjaga pasokan batu bara untuk memenuhi better)
✓ Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kebutuhan dalam negeri untuk ketahanan ✓ Mengendalikan Defisit seiring peningkatan
Pangan energi nasional (PMK No.17/PMK.02/2022); risiko utang (yield tinggi)
✓ Menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok ✓ Menjaga pelaksanaan APBN tahun 2022
dalam negeri (al.Kedelai dan jagung); berjalan efektif, agar dapat menjadi pondasi
✓ Pelarangan ekspor CPO,RBDPO, RBDP yang kokoh untuk konsolidasi fiskal
Olein, UCO dan Bungkil untuk menjaga
pasokan dengan harga yang terjangkau.
✓ Penurunan tarif Pungutan Ekspor untuk
meningkatkan ekspor dan harga TBS di level
petani (PMK No. 115/PMK.05/2022)

22
REALISASI APBN
Pendapatan negara terakselerasi didukung semua komponen; belanja negara masih terus didorong dan dioptimalkan untuk mendukung
peran APBN bagi masyarakat luas
2021 2022
Uraian Real
Growth Perpres Real % thd
Growth
(triliun rupiah) s.d. LKPP s.d. Perpres
31 Juli
(%) 98/ 2022 31 Juli 98/ 2022
(%)

A. PENDAPATAN NEGARA 1.031,7 11,8 2.011,3 2.266,2 1.551,0 68,4 50,3


a.l. I. Penerimaan Perpajakan 788,9 11,0 1.547,8 1.784,0 1.213,5 68,0 53,8
1. Penerimaan Pajak 647,7 7,6 1.278,6 1.485,0 1.028,5 69,3 58,8
2. Kepabeanan & Cukai 141,2 29,5 269,2 299,0 185,1 61,9 31,1
II. PNBP 242,3 15,9 458,5 481,6 337,1 70,0 39,1
B. BELANJA NEGARA 1.368,4 9,3 2.786,4 3.106,4 1.444,8 46,5 5,6
I. BPP 952,8 20,1 2.000,7 2.301,6 1.031,2 44,8 8,2
1. Belanja K/ L 549,2 30,9 1.190,8 945,8 490,7 51,9 (10,7)
2. Belanja Non K/ L 403,6 8,0 809,9 1.355,9 540,6 39,9 33,9
II. TKDD 415,5 (9,4) 785,7 804,8 413,6 51,4 (0,5)
1. Transf er ke Daerah 380,3 (7,5) 713,9 736,8 371,9 50,5 (2,2)
2. Dana Desa 35,2 (26,4) 71,9 68,0 41,7 61,3 18,2
C. KESEIMBANGAN PRIMER (143,4) (2,5) (431,6) (434,4) 316,1 (72,8) 320,4
D. SURPLUS/ (DEFISIT) (336,7) 2,1 (775,1) (840,2) 106,1 (12,6) 131,5
% thd PDB (1,98) (4,57) (4,50) 0,57
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 449,3 (10,6) 871,7 840,2 196,7 23,4 (56,2)
SiLPA/ (SiKPA) 112,6 96,7 - 302,8

23
KONSEKUENSI APBN SEBAGAI SHOCK ABSORBER MAKA
ANGGARAN SUBSIDI DAN KOMPENSASI ENERGI *
Rp Triliun
MENINGKAT SIGNIFIKAN
2022
2018 2019 2020 2021 Penyesuaian
APBN APBN Selisih

I. SUBSIDI 153,5 136,9 108,8 140,4 134,0 208,9 74,9


a. BBM danLPG 97,0 84,2 47,7 83,8 77,5 149,4 71,8
b. Listrik 56,5 52,7 61,1 56,6 56,5 59,6 3,1

II. KOMPENSASI - 7,5 91,1 47,9 18,5 293,5 275,0


a. BBM - 45,7 30,0 18,5 252,5 234,0
c. Listrik - 7,5 45,4 17,9 - 41,0 41,0

SUBSIDI + KOMPENSASI 153,5 144,4 199,9 188,3 152,5 502,4 349,9

Catatan: Volume berdasarkan kuota awal


Penyesuaian APBN untuk belanja subsidi dan kompensasi
menunjukkan peran APBN sebagai shock absorber
Perkiraan PDB Nominal 2022: Rp18.674,7 T
24
KINERJA POSITIF PEREKONOMIAN, DI TENGAH RISIKO KETIDAKPASTIAN GLOBAL
YANG ESKALATIF
ARSITEKTUR RAPBN 2023:” OPTIMIS DAN TETAP WASPADA”

“OPTIMIS” “WASPADA”
KINERJA POSITIF RISIKO KETIDAKPASTIAN
PEREKONOMIAN MASIH TINGGI
▪ Pemulihan ekonomi menguat (pertumbuhan Scarring effect inflasi yang tinggi, berpotensi memicu
1 ekonomi Triw I: 5,01%, Triw II:5,44% 1▪ stagflasi.
▪ Sektor strategis seperti manufaktur dan
2 perdagangan tumbuh secara ekspansif 2
▪ Perlambatan ekonomi global memengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi domestik
▪ Konsumsi menguat, ekspor solid, investasi tumbuh
3 walaupun belum optimal, neraca perdagangan positif) 3
▪ Perang di Ukraina menyebabkan gangguan sisi
suplai (harga komoditas tinggi);
▪ Laju inflasi Indonesia jauh lebih moderat
4 dibandingkan dengan negara lain (peran APBN
4
▪ Pengetatan kebijakan moneter secara agresif (cost
of fund tinggi, tekanan terhadap nilai tukar)
sebagai shock absorber)
MODALITAS
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UNTUK TRANSFORMASI EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
25
1. Mengendalikan tingkat Inflasi dan menjaga daya beli
APBN SEBAGAI masyarakat (a.l.: subsidi, kompensasi, bansos)
SHOCK ABSORBER 2. Menjaga momentum pemulihan ekonomi semakin
menguat
RAPBN 2023
DISIAPKAN 1. Mengendalikan defisit dan utang (konsolidasi fiskal tetap
UNTUK dilaksanakan);
MERESPON MITIGASI 2. Menyediakan buffer dan fleksibilitas (efisiensi belanja, SAL,
RISIKO
RISIKO automatic adjustment, burden sharing)
3. Bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan
KETIDAKPASTIAN (sinergi dalam KSSK)
PEREKONOMIAN 4. Mengendalikan risiko utang yang aman dan kredibel (a.l.:
perluasan basis investor, fleksibilitas pembiayan utang)
GLOBAL
1. Efektivitas reformasi fiskal: UU HPP, UU HKPD, komitmen
MENJAGA spending better, skema KPBU;
MOMENTUM 2. Mendukung sentra ekonomi baru dan pemerataan
TRANFORMASI pembangunan (IKN dan pemekaran Papua)
3. Menjaga program prioritas tetap berjalan (Perlinsos, Pemilu,
EKONOMI
PSN, Stunting, Kemiskinan Ekstrim)

26
RAPBN 2023 UNTUK MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
UNTUK TRANSFORMASI EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
Fokus Kebijakan Fiskal 2023
KUALITAS INFRASTRUKTUR REFORMASI REVITALISASI EKONOMI
SDM BIROKRASI INDUSTRI HIJAU

Penguatan Peran APBN Sesuai Fungsi Dasarnya dan Melanjutkan Konsolidasi Fiskal Berkualitas
2022
MOBILISASI PENDAPATAN 2019 2020 2021 Outlook 2023
• Menjaga Efektivitas Implementasi UU HPP
• Penguatan basis pemajakan dan peningkatan kepatuhan WP

(73,1)
• Mengantisipasi pelemahan ekonomi global dan moderasi harga komoditas di

(348,7)

(156,8)
tahun 2023

(328,4)
BELANJA BERKUALITAS

(598,2)
(431,6)
• Efisien, efektif, prioritas, transparan, dan akuntabel

(732,2)
(775,1)
• Fokus untuk human capital, physical capital, dan institutional reform

(633,6)
• Antisipasi uncertainty
(2,20)

(947,7)
(2,85)
PEMBIAYAAN INOVATIF & SUSTAINABLE (3,92)
(4,57)
• Pengendalian risiko utang (6,14)
• Meningkatkan peran Swasta, BUMN, BLU, SWF, SMV (Pembiayaan inovatif)
Defisit (Rp triliun) Keseimbangan Primer (Rp triliun) Defisit thd PDB (%)

27
RAPBN 2023 DEFISIT 2,85% PDB
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UNTUK TRANSFORMASI EKONOMI SERTA ANTISIPATIF MENGHADAPI RISIKO
Pendapatan Negara RAPBN 2023 Belanja Negara
Optimalisasi Pendapatan Negara dengan 2023 2022 (Outlook) Mendukung peningkatan produktivitas dan peran
memperhatikan risiko moderasi harga sebagai shock absorber menghadapi
komoditas ketidakpastian

Perpajakan Belanja Pemerintah Pusat


Rp2.016,9T Pendapatan Rp2.230,0T
Rp2.370,0T
Rp1.924,9T Negara • Belanja K/L diproyeksikan Rp993,2 T a.l untuk
Optimalisasi Penerimaan Perpajakan sejalan
Rp2.443,6T
Belanja melanjutkan pembangunan SDM dan
dengan pemulihan ekonomi dan dukungan infrastruktur
efektivitas implementasi kebijakan (Undang- Negara • Belanja Non-K/L diproyeksikan Rp1.236,9 T a.l
Undang HPP, penguatan pengawasan dan Rp2.436,9T Rp3.041,7T menampung subsidi dan alokasi kompensasi
kepatuhan, serta reformasi administrasi Defisit energi.
perpajakan) Rp3.169,1T
Rp(598,2)T 2,85% PDB TKD
Rp732,2 T
3,92% PDB Rp811,7T
PNBP Rp799,1T

Rp426,3T • DAU meningkat untuk pelayanan dasar publik


Rp510,9
T sesuai amanat UU HKPD
• Kualitas pengelolaan TKD diperkuat supaya lebih
PNBP yang bersumber dari SDA akan Pembiayaan • Pembiayaan utang yang lebih efisien sejalan dengan
terarah, terukur, akuntabel, dan transparan.
penurunan defisit dan pemanfaatan SAL
dipengaruhi pergerakan harga Anggaran • Pembiayaan investasi Pemerintah utamanya di bidang
• Meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat-daerah
serta harmonisasi pusat-daerah
komoditas yang diperkirakan infrastruktur, pendidikan, pangan dan lingkungan hidup,
mengalami moderasi, sementara Rp598,2T serta kerja sama internasional
kontribusi Penerimaan dari Kekayaan Rp732,2T

Negara Dipisahkan ditingkatkan


28
PULIH
KEMENTERIAN KEUANGAN LEBIH CEPAT
REPUBLIK INDONESIA BANGKIT
LEBIH KUAT

OUTLINE

1. Dinamika Perekonomian Terkini


2. Kebijakan Fiskal dalam
Merespons Krisis
3. Pemulihan Ekonomi Inklusif di
Era Digital

29
picture: unsplash.com
Supply dan Demand Sektor Jasa Keuangan
KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENYEDIA DANA DAN SISI PENGGUNA DANA: USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN BESAR
TERBATASNYA INSTRUMEN UNTUK MENENGAH-ATAS 63,35 JUTA UNIT USAHA MEMILIKI AKSES TERBATAS TERHADAP KREDIT

VARIASI
KEMAMPUAN KEUANGAN INSTRUMEN/ JASA KARAKTERISTIK SKALA USAHA
LITERASI KEUANGAN

5.550 unit usaha (0,01%)


Asset : >10M Investasi : Rp 1.680 T (39,6%)
Omset : >50M TK : 3,6 juta (3%)
Tinggi Sangat Kurang
Tinggi Besar
60,7 ribu unit usaha (0,09%)
Asset : 500jt-10M
Investasi : Rp 1.277 T (30,1%)
Tinggi s.d. Omset : 2,5-10M
TK : 3,7 juta (3,13%)
Kurang Menengah
Menengah Kurang
Rendah Asset : 50-500jt 783 ribu unit usaha (1,22%)
Omset : 300jt-2,5M Investasi : Rp 996,7 T (23,5%) Kecil
TK : 5,8 juta (4,84 %)

63,35 juta unit


Asset : <50jt usaha (98,68%)
Cukup Investasi : Rp 290,8 T
Rendah Omset : <300jt
(6,8%) Mikro/Ultra Mikro
Rendah TK : 107,4 juta (89%)

▪ Indeks literasi keuangan Indonesia tahun 2019: 38,0% (sumber: OJK) Sumber: Kementerian Koperasi dan UMKM, 2018 dan 2020
Literasi: Tingkat pengetahuan dan pemanfaatan jasa keuangan
Akses: Kondisi dimana anggota masyarakat memiliki akses dalam menggunakan jasa keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30


30
Layanan Keuangan Digital Di Asia Tenggara
Diperkirakan Akan Terus Meningkat

Asia Tenggara Hasil survei Google, Temasek, dan


Bain & Company:
Tahun 2025 USD110
Digital lending
loan book ➢ Hanya 14% industry expert yang yakin
miliar lembaga jasa keuangan siap
Digital menghadapi disrupsi inovasi digital,
payments USD75 Digital investment karena lembaga jasa keuangan
asset under management membutuhkan investasi yang besar
USD1 triliun miliar untuk digitalisasi.
gross transaction value ➢ 53% industry expert yakin disrupsi lebih
Digital remittance disebabkan oleh consumer tech
USD28 total flow platforms.
miliar ➢ 44% industry expert yakin regulator
Digital insurance akan mendukung inovasi sektor
USD8 Gross written premiums keuangan.
Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2020)
miliar
Bagi Indonesia:
➢ Digital finansial services akan semakin memberikan kontribusi positif pada perekonomian.
➢ Pemerintah dan regulator perlu mengantisipasi model bisnis baru di sektor keuangan dan mendukung inovasi tersebut untuk berkembang dengan tetap
memperhatikan perlindungan konsumen.
➢ Pelaku industri perlu melakukan kolaborasi untuk meningkatkan investasi dan bisnisnya sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
31
Ekonomi Digital Indonesia Menjadi Pendorong Pertumbuhan dan
Diperkirakan akan Terus Meningkat
104
• Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20% dari tahun 2021
menjadi US$146 miliar pada tahun 2025. 53
35
• E-commerce dan online Travel diprediksi menjadi 2 kontributor terbesar 21

pada ekonomi digital Indonesia. E-commerce


16,8
146
Size Ekonomi Digital (USD Miliar) 6,9
5,7 5,1
Transport and Food
19,7

10,1

2,6 3,4
70
56 57
47
40 40 Online Travel
35
30 15,8
27
21 20 21
17 16 16
11 14 13 11 15 12
7 9 6,4
3,5 4,5

Malaysia Philippines Singapore Thailand Vietnam Indonesia Online Media


2019 2020 2021 2025
Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2021)
2019 2020 2021 2025
32
Strategi Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia
Tantangan Pengembangan Ekosistem Digital di Indonesia

1
Perlindungan konsumen
(a.l: perlindungan data,
keamanan siber) 2
Keseimbangan antara inovasi dan
regulasi untuk menciptakan
ekosistem digital yang kondusif 3 Literasi keuangan
dan literasi digital 4 Infrastruktur

Dukungan Pengembangan Ekosistem Digital di Indonesia


Kebijakan dan Regulasi Pemanfaatan Teknologi Digital
Mendorong kebijakan dan regulasi yang Memanfaatkan teknologi digital dalam
mendukung inovasi, dengan tetap berbagai program Pemerintah dan
memperhatikan perlindungan konsumen layanan publik

Perlindungan Konsumen
Infrastruktur Meningkatkan dan menegakkan perlindungan
Membangun infrastruktur dasar dan konsumen, termasuk perlindungan data dan
infrastruktur keuangan yang kuat, keamanan siber
kokoh, dan terintegrasi

Pengembangan SDM dan


Dukungan Fiskal Pembangunan Kapasitas
Menyediakan dukungan fiskal, seperti
Mendorong edukasi keuangan melalui
insentif perpajakan dan dukungan
kurikulum sekolah, pelatihan, kampanye,
pembiayaan bagi UMKM
dan lainnya

33
LANGKAH STRATEGIS DIGITALISASI UMKM

1 Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, pendampingan, atau seri webinar/seminar

2 Dukungan Infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi

Mengangkat dan mempromosikan produk UMKM melalui komunitas dan aplikasi


3
lokal/nasional.

Proses digitalisasi melalui program Kakak Asuh, UMKM e-calatog, Bangga Buatan
4
Indonesia

Dukungan promosi dan pemasaran secara lebih massif melalui billboard, Pusat Layanan
5 Usaha Terpadu UMKM (PLUT), ulasan produk oleh public figure, key opinion leaders dan
sebagainya
Sumber: Dewan TIK Nasional
34
Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Special scheme of
commercial loan F
Subsidized Loan
E
Pola Pembiayaan Komersial

Fully
Rolling soft loan commercial loan
D
PKBL/CSR
C
Social Assistance B
A
Unbanked Bankable
Pembiayaan UMKM
BPUM & Kartu BLUD-DB, Kredit Mekaar UMi, BWM, Fintech, Komersial
PKBL& CSR Swasta KUR Super Mikro KUR Reguler
Prakerja Mesra BPD abar BLU (LPDB), Pegadaian dan Pasar Modal

Dana PKBL dan CSR Dana Pem. Melalui Mekanisme Pasar


Dana Bantuan Sosial Pemerintah Daerah Subsidi Pemerintah (bunga & penjaminan)
Swasta Lemb. Pembiayaan
Sumber: Kemenkop UKM MEKANISME PEMBIAYAAN
Kemampuan Usaha 35
Dukungan UMKM Melalui Program PEN Telah Membantu
UMKM Bertahan dan Mengembangan Usahanya
KREDIT USAHA PEMBIAYAAN ULTRA SUBSIDI BUNGA
RAKYAT (KUR) MIKRO (UMi) TAMBAHAN KUR
DAN NON-KUR
Menyediakan akses pembiayaan kepada
UMKM unbankable Menyediakan fasilitas pembiayaan bagi usaha Memberikan dukungan bagi debitur UMKM
ultra mikro yang belum dapat mengakses yang terkena masalah likuiditas dan
Manfaat: pembiayaan dari perbankan solvabilitas
2020: Penyaluran Rp198,5 T kepada
6,12 juta debitur Penerima manfaat Penerima manfaat
2021: Penyaluran Rp284,9 T kepada 2020: 1,7 juta debitur 2020: 15,9 juta debitur
7,51 juta debitur 2021: 1,9 juta debitur 2021: 16,8 juta debitur

PENEMPATAN DANA BANTUAN PENJAMINAN MODAL


PEMERINTAH DI PRODUKTIF USAHA KERJA UMKM
PERBANKAN MIKRO (BPUM)
Mendorong penyaluran kredit modal kerja Pemberian bantuan produktif bagi usaha Mendukung penyaluran kredit modal kerja
baru kepada UMKM melalui pemberian mikro dalam bentuk hibah baru kepada UMKM melalui skema
dukungan likuiditas kepada perbankan penjaminan
Penerima manfaat:
Manfaat: 2020: 12 juta pelaku usaha mikro Manfaat:
Penyaluran kredit modal kerja kepada 2021: 12,8 juta pelaku usaha mikro Penyaluran kredit modal kerja mencapai
UMKM mencapai Rp248,4 T (54,2% dari Rp53,4 T kepada 2,4 juta debitur
total penyaluran kredit)
Sumber: Kemenkeu; data per 31 Des 21
36
Terima Kasih
Kementerian Keuangan, Republik Indonesia
Jl. Dr. Wahidin Raya No.1 Jakarta Pusat

37
Perbandingan Indikator G-20 dan ASEAN-6
EKONOMI
INDONESIA DI Level PDB Riil 2021 thd 2019 (%) Level PDB Riil Semester-I 2022 thd Inflasi Juli 2022 (%, yoy)
Pra Pandemi Semester-I 2019 (%)
ANTARA YANG TUR 13,0 CHN 13,4 JPN* 2,4
PULIH CEPAT CHN
VIE 5,5
10,5 IND* 13,2 SAU
CHN
2,7
2,7
IDN 7,1
DENGAN INFLASI KOR 3,4 KOR 6,7 VIE 3,1
SGP 3,2 MYS* 3,4
YANG TERKENDALI AUS 2,5
SGP
SAU
6,6
5,8
IDN 4,9
USA 2,1 FRA 6,1
TUR* 5,5
RUS 2,0 AUS* 6,1
MYS 4,9
IDN 1,6 KOR 6,3
USA 4,2
• Sejak tahun 2021, IND 1,1 PHL
PHL 6,4
1,6
perekonomian Indonesia BRA 0,6 IND 6,7
CAN* 1,5
sudah pulih ke level pra- ARG -0,6 SGP* 6,7
EUR 1,4
pandemi yang ditandai oleh CAN -0,9 ZAF* 7,4
RUS 1,3
SAU -1,0 DEU 7,5
PDB riil 2021 yang berada GBR 1,2
EUR -1,5 THA 7,6
1,6% di atas level 2019 dan AUS* 1,1
FRA -1,7 ITA 7,9
7,1% di semester pertama BRA* 0,8
ZAF -1,7 CAN* 8,1
2022. FRA 0,8
DEU -2,2 MEX 8,2
ITA -0,2
GBR -2,5 USA 8,5
• Pemulihan ekonomi yang ARG* -0,2
MYS -2,6 EUR 8,9
cepat diiringi oleh JPN -3,0
DEU -0,9 GBR* 9,4
terkendalinya inflasi dan MEX -1,7
ITA -3,1 BRA 10,1
merupakan salah satu yang MEX
ZAF* -1,9 RUS 15,1
-3,7
paling moderat di antara THA -2,7
PHL -4,4 ARG 71,0
JPN -2,9
peers. THA -4,8 TUR 79,6
Sumber: IMF, CEIC, Kemenkeu, 15 Agt 2022 Note: *) PDB baru sampai Q1-2022 Note: *) Inflasi baru sampai Juni 2022
38
Perbandingan Indikator G-20 dan ASEAN-6
STABILITAS 2021 Current Account Balance
Akumulasi Defisit Fiskal Delta Utang Pemerintah
EKSTERNAL DAN (% of GDP)
2020-2021 (% of GDP) 2019-2021 (% of GDP)

FISKAL SGP
DEU 7,4
18,1
KOR 2,9 RUS 3,3
RUS 3,3
INDONESIA RUS
SAU
6,9
6,6 SGP 6,0
MEX
SGP
4,3
4,6
DEU 8,0
TERJAGA BAIK KOR
ZAF 3,7
4,9
MEX 8,2
BRA
SAU
5,1
7,5
AUS 3,5 TUR 8,6 KOR 7,6
• Stabilitas eksternal Indonesia MYS 3,5 MYS 10,1 TUR 9,0
ITA 3,3 IDN 10,7
terjaga ditandai oleh transaksi JPN
IDN 10,5
2,9 PHL 12,2
berjalan yang mencatatkan EUR 2,4 THA
DEU 11,3
12,6
surplus CHN 1,8 GBR 11,5
ARG 13,2
ARG 1,3 IND 11,7
SAU 13,7
• Pengelolaan fiskal yang IDN 0,3 CAN 16,1
MYS 11,9
prudent dan berorientasi pada CAN 0,1 ZAF 12,8
FRA 16,1
MEX -0,4 AUS 13,0
sustainabilitas juga nampak ZAF 16,1
VIE -0,5 FRA 14,9
dari tingkat defisit yang FRA -0,9
AUS 16,3
JPN 16,6 CHN 16,0
moderat dan utang yang IND -1,6 ITA
CHN 16,7 16,7
rendah BRA -1,7
THA 17,0
PHL -1,8 ITA 16,8
TUR -1,8 BRA 17,7 PHL 20,6
THA -2,1 GBR 20,7 USA 23,8
GBR -2,6 IND 23,1 CAN 24,9
USA -3,5 USA 24,7 JPN 27,0

Sumber: IMF, Trading Economics, CEIC, Kemenkeu, 29 Juli 2022

39
Perbandingan Indikator G-20 dan ASEAN-6
TEKANAN DI SEKTOR Exchange Rate 2022 (%, ytd) 10Y Yield Change 2022 (ytd, Stock Index 2022 (%, ytd)
KEUANGAN INDONESIA percentage point)
RUS 17,7 SAU 11,1
RELATIF LEBIH MODERAT USA 10,4 CHN -0,04 IDN 8,3
JPN 0,12
DIBANDING BANYAK BRA 9,0
MYS 0,37
BRA 7,6
MEX 3,3 SGP 4,7
NEGARA AUS 2,0
THA 0,48
IND 2,1
ZAF 0,55
SAU 0,0 IDN 0,60 GBR 1,6
CAN -1,1 VIE 0,64 JPN -0,9
• Tekanan di sektor keuangan ZAF -1,5 FRA 0,79 THA -2,1
terjadi di banyak negara, akan SGP -1,7 IND 0,84
MYS -3,9
tetapi tekanan bagi Indonesia VIE -2,5 MEX 0,95
BRA ZAF -4,0
relatif lebih manageable IDN -2,9 0,97
SGP 1,00 CAN -4,9
dibanding banyak peers THA -5,8
AUS
KOR 1,02 -5,5
CHN -6,1
• Depresiasi Rupiah dan GBR 1,14 PHL -5,9
MYS -6,7 SAU 1,15 USA -7,1
kenaikan yield Indonesia IND -7,2 DEU 1,17
adalah salah satu yang paling PHL -9,1
MEX -8,3
CAN 1,31
moderat, sementara indeks KOR -9,5 USA
FRA -8,4
1,32
saham salah satu dengan EUR -9,8 PHL 1,74 CHN -10,0
kinerja terbaik. GBR -10,3 AUS 1,76 DEU -13,2
JPN -15,9 TUR 1,81 KOR -15,1
ARG -31,0 ITA 1,90 VIE -15,7
RUS 7,54 ITA
TUR -34,9 -16,0

Sumber: Bloomberg, 12 Agustus 2022


40
DAMPAK COVID-9 MULTI DIMENSI, MENGGUNCANG PEREKONOMIAN DAN
MENIMBULKAN TEKANAN FISKAL YANG SIGNIFIKAN
Ketahanan Fiskal mengalami tekanan yang
Terjadi opportunity loss, karena pertumbuhan ekonomi
cukup dalam
terkontraksi -2,07% jauh dibawah ekspektasi 5,3% (2020)

Nilai Ekonomi Nasional yang Hilang Penerimaan perpajakan melemah: hanya


Akibat Pandemi di Tahun 2020
1 mencapai 8,33% PDB dibawah kondisi normal
10,2% PDB (rata-rata 2015-2919)
TERJADI OPPORTUNITY LOSS
KARENA PERTUMBUHAN
EKONOMI TUMBUH JAUH
Defisit meningkat signifikan: mencapai 6,14% PDB
DIBAWAH EKSPEKTASI 2 dibawah kondisi normal 2,3% PDB (rata-rata 2015-
2919)

Rasio utang meningkat tajam: mencapai 39,4%


3 PDB dibawah kondisi normal 29,04% PDB (rata-
rata 2015-2919)

APBN TELAH BEKERJA KERAS MENAHAN AGAR TERHINDAR DARI


PEMBURUKAN YANG TERLALU DALAM
41
RASIO UTANG YANG MENURUN MENJADI S&P meng-upgrade outlook Indonesia dari negative menjadi STABLE.
PONDASI KUAT MENUJU SOFT LANDING DI 2023 Apresisasi ini sejalan dengan afirmasi rating oleh Moody’s, Fitch, R&I dan JCRA:
Kondisi dan prospek ekonomi Indonesia mendapat apresiasi dari Lembaga mengkonfirmasi kondisi fundamental ekonomi yang kuat dan berprospek positif
Internasional
• Kemampuan menyerap shock akibat pandemi tanpa dampak negatif bagi trajectory
perekonomian jangka menengah
Rasio utang terhadap PDB 40,73 • Dampak pandemi terhadap fiskal Indonesia lebih baik daripada peers, dengan skenario
39,36 konsolidasi fiskal yang menjanjikan
dengan tren menurun 37,91
• Terdapat kemajuan yang berarti untuk kembali ke level defisit fiskal yang moderat dan
perbaikan posisi eksternal ekonomi Indonesia.

Rating Action selama Pandemi 2020-2021


29,40 30,10 30,18

23,10 22,95
24,88 24,68
27,46 28,34
30 Rating Upgrades
11 by Fitch
10 by Moody’s
161 Rating Downgrades
57 by Fitch
53 by Moody’s
109
Revisi Outlook
Negative
40 by Fitch
25 by Moody’s
9 by S&P 51 by S&P 44 by S&P

• Selama pandemi, lembaga rating utama marak melakukan rating action →


pandemi berdampak besar, terutama pada kondisi fiskal
• Rating action di 2020 lebih banyak dibandingkan krisis GFC 2008
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Juli • Di 2022, ketiga lembaga rating telah melakukan 14 Rating Action Upgrades,
2022 48 Rating Action Downgrades dan 12 Revisi Outlook Negative

• Penanganan pandemi Covid-19 mendorong peningkatan posisi Sovereign


Rating Agency Outlook Tanggal Asesmen
rasio utang Indonesia pada 2020-2021 Credit Rating
R&I BBB+ Stable 27 Mei 2022
• Rasio Utang terhadap PDB di akhir Juli 2022 menurun menjadi Posisi Rating
S&P BBB Stable 27 April 2022
37,91%, didorong oleh pengendalian pembiayaan utang seiring Indonesia JCR Agency BBB+ Stable 27 Juli 2022
makin baiknya kinerja APBN serta pulihnya perekonomian Moody’s Baa2 Stable 10 Januari 2022
sehingga outlook defisit APBN menurun Fitch BBB Stable 13 Juni 2022

42
Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN dan Sasaran Pembangunan Tahun 2023
Asumsi Dasar Sasaran dan
Ekonomi Makro Indikator Pembangunan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan masih relatif kuat Target sasaran pembangunan dan indikator pembangunan pada
didukung oleh terjaganya stabilitas ekonomi makro di tengah tahun 2023 sejalan dengan upaya mendorong pertumbuhan
ketidakpastian global ekonomi semakin berkualitas dan inklusif
Outlook 2022 RAPBN 2023 RAPBN

Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,1 – 5,4 5,3 Tk. Pengangguran (%) 5,3 – 6,0
Inflasi (%, yoy) 4,0 – 4,8 3,3
Kemiskinan (%) 7,5 – 8,5
Nilai Tukar (Rp/US$) 14.500-14.900 14.750
Gini Ratio (indeks) 0,375 – 0,378
Tingkat Bunga SBN-10 th (%) 6,85 – 8,42 7,9
Indeks Pembangunan
Manusia 73,31 – 73,49
Harga Minyak (US$/barrel) 95 – 105 90

Lifting Minyak (rbph) 625 – 630 660 Nilai Tukar Petani 105-107
Lifting Gas (rbsmph) 956 – 964 1.050 Nilai Tukar Nelayan 107-108

43

Anda mungkin juga menyukai