PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan
yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Peningkatan dan perbaikan upaya
penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup
perkembangan dan peningkatan kualitas anak berperan penting sejak masa dini
kehidupan, yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita ( Anik , 2010 ).
kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu kelainan genetik yang cukup banyak
berupa anemia berat yang paling banyak jumlahnya di dunia (WHO dan Thalasaemia
salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin, sehingga
hemoglobin tidak terbentuk sempurna. Tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah
yang normal, sehingga sel darah merah mudah rusak atau berumur pendek kurang dari
anemia berat dengan hemolisis dan eritropoiesis yang tidak efektif. Eritropoiesis yang
tidak efektif ini menyebabkan peningkatan eritropoeisis di sumsum tulang dan bagian
ekstramedular antara lain hati dan limpa. Peningkatan aktivitas sumsum tulang ini
harus menjalani transfusi darah setiap bulan untuk mempertahankan Hb sekitar 9-10
Badan kesehatan dunia atau WHO (2012) menyatakan kurang lebih 7% dari
penduduk dunia mempunyai gen thalasemia, angka kejadian tertinggi sampai dengan
8%. Tahun 2009, kasus thalasemia di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,3%
penderita tahun 2010, meningkat menjadi 140 pada tahun 2012, meningkat 153 orang
pada tahun 2015, dan pada tahun 2017 jumlah penderita meningkat menjadi 174
orang dan pada tahun 2018 sebanyak 181 penderita. Data dari RSUD Sayang Cianjur
Tabel 1.1. Jumlah Kunjungan Pasien Thalasemia Tahun 2017 RSUD Sayang Cianjur
2017
Bulan Jumlah Kunjungan
Januari 268
Februari 218
Maret 252
April 281
Mei 273
Juni 216
Juli 286
Agustus 287
September 236
Oktober 289
November 284
Desember 286
Total 3176
Banyak faktor yang menjadi pemicu kurang patuhnya terapi pada anak
thalasemia seperti dari faktor dukungan keluarga, faktor ekonomi, faktor pendidikan,
faktor akomodasi, serta faktor lingkungan dan sosial. Beberapa faktor tersebut, faktor
dukungan keluarga adalah faktor yang paling penting dan sangat mempengaruhi
inilah tenaga kesehatan khususnya perawat mempunyai peran dan fungsi khusus
merupakan fungsi perawat yang tidak dapat dipisahkan dari perannya sebagai advokat
Promosi kesehatan dapat mendorong gaya hidup yang lebih sehat, menciptakan
yang positif seperti kesejahteraan yang optimal, pemenuhan personal, dan kehidupan
tranfusi darah yaitu terjadi pada kondisi fisik, kondisi psikososial serta komplikasi
penyakit sehingga berujung pada kematian, sedangkan dampak bagi keluarga lebih
cenderung pada waktu dan biaya yang lebih banyak dibutuhkan untuk merawat anak
sehingga seringkali menimbulkan masalah ekonomi serta orang tua menjadi merasa
bersalah, frustasi, cemas dan depresi terhadap penyakit yang diderita anaknya. (Anas,
2013)
kesehatan dari tenaga kesehatan profesional yang dapat memampukan (enabling) dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah
apakah ada pengaruh paket edukasi thalasemia (PedTal) terhadap kepatuhan transfusi
darah pada pasien thalasemia di Ruang Mawar RSUD Sayang Cianjur Tahun 2019 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh paket edukasi thalasemia (PedTal) terhadap
kepatuhan transfusi darah pada pasien thalasemia di Ruang Mawar RSUD Sayang
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Responden
c. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan keilmuan yang telah didapat untuk diterapkan
dilapangan.
d. Bagi Institusi
Hasil peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan (referensi) dan