Anda di halaman 1dari 2

ALUR PASIEN CITO DAN EMERGENCI

YANG MEMERLUKAKAN TINDAKAN


HEMODIALISIS
(INSTALASI RAWAT INAP, RAWAT JALAN, IGD, ICU)

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


RSUD SAYANG CIANJUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
Jl.Rumah Sakit No.1
Telp. 0263-261026
Fax.0263-284277 PP/ - 1/2
CIANJUR 43216

Ditetapkan,
Direktur RSUD SAYANG Cianjur
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit :
OPERASIONAL

dr. Hj. Ratu Tri Yulia Herawati, M.K.M

PENGERTIAN Tindakan Hemodialisis yang di intrusikan oleh dokter


spesialis dalam dari instalsi rawat inap, rawat jalan, IGD,
ICU.
TUJUAN Mencegah kematian pada pasien penyakit ginjal kronis
yang harus menjalani hemodialisis sesegera mungkin.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B
Cianjur Nomor 445/Kep.98/RSUD/2015 tentang
pelayanan pasien (PP) RSUD Kelas B Cianjur
PROSEDUR 1. Pasien di intruksikan oleh dokter spesialis dalam
untuk dilakukan Hemodialisis.
2. Ada prescripsi Hemodialisis dari DPJP (dokter
spesialis penyakit dalam).
3. Ada hasil laboratorium analyzer, ureum, kreatinin,
dan elektrolit (Na, K, Ca), screening pre HD
(HbsAg, Anti HCV, Anti HIV)
a. Pasien inisiasi/pasien baru dilakukan tindakan
pemeriksaan screening Hemodialisis: anti HIV,
HbsAg, anti HCV.
b. Untuk pasien yang pernah dilakukan tindakan
Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD
Sayang Cianjur dan tidak pernah dilakukan
tindakan Hemodialisis dalam rentan wakyu 30
hari maka hanya dilakukan pemeriksaan HbsAg
dan anti HCV.
c. Untuk pasien yang sudah punya jadwal rutin di
Unit Hemodialisis di rumah sakit lain dan akan
dilakukan Hemodialisis di Unit Hemodialisis
RSUD Sayang Cianjur, maka harus dilakukan
pemeriksaan anti HIV, HbsAg dan anti HCV
walaupun hanya berselang beberapa hari
termasuk pasien travelling dari Unit
Hemodialisis lain yang akan dilakukan tindakan
Hemodialisis.
d. Hasil pemeriksaan anti HIV, HbsAg dan anti
HCV ada salah satu yang hasilnya reaktif
(positif), maka di konsulkan ke dokter DPJP
e. Hasil pemeriksaan anti HIV, HbsAg dan anti
HCV non reaktif (negatif), maka pasien bisa
dilakukan tindakan Hemodialisis di Unit
Hemodialisis RSUD Sayang Cianjur.
4. Pasien sudah masuk rawat inap dari instalasi
rawat jalan dan instalasi gawat darurat.
5. Apabila pasien memerlukan tindakan Hemodialisis
segera/emergenci sesuai instruksi dokter DPJP
dan pasien masih berada di IGD, maka petugas
IGD timbang terima dengan petugas IRNA, ICU.
Setelah timbang terima dengan ruangan yang di
tuju, perawat IRNA, ICU timbang terima dengan
perawat Unit Hemodialisis.
6. Khusus pasien IGD dengan indikasi rawat ICU,
timbang terima pasien dilakukan oleh perawat IGD
dan perawat ICU di ruang ICU, selanjutnya pasien
dapat di transfer langsung ke Unit Hemodialisis
dari IGD diantar oleh perawat IGD.
7. Apabila mesin Hemodialisis diperuntukan untuk
pasien cito penuh dan pasien dari IGD
memerlukan tindakan Hemodialisis emergenci,
maka pasien di pindahkan terlebih dahulu ke IRNA
dan ICU sambil menunggu mesin Hemodialisis
untuk cito ada yang kosong.
8. Pasien yang sedang dalam perawatan IRNA dan
ICU, apabila di intruksikan tindakan Hemodialisis di
antarkan Unit Hemodialisis oleh perawat masing-
masing ruangan.
9. Perawat Unit Hemodialisis melakukan konfirmasi
pasien ke ruang perawatan yang di tuju.

UNIT TERKAIT
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. ICU
4. IGD

Anda mungkin juga menyukai