Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR PELAYANAN CONTINUOUS

AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS


(CAPD)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD 1 dari 5
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Ditetapkan
STANDAR Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
PROSEDUR
Tanggal terbit
OPERASIONAL

dr. Terawan Agus Putranto,Sp.Rad(K)RI


Brigadir Jenderal TNI
PENGERTIAN Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) adalah
proses dialisis berkesinambungan yang menggunakan
selaput peritoneal sebagai membran alami yang dilakukan
secara mandiri
TUJUAN 1. Pasien mandiri melakukan pertukaran CAPD
2. Tercapai adekuasi dialisis

KEBIJAKAN Pelaksanaan pelayanan CAPD dilakukan sesuai standar


tindakan yang ditetapkan oleh rumah sakit

1. Indikasi
PROSEDUR Pasien Gagal Ginjal terminal terutama yang
mengalami :
a. DM dengan komorbiditas tinggi
b. Ketidakstabilan kardiovaskuler akibat penyakit
kardiovaskuler atau usia lanjut dengan hemodinamik
tidak stabil
c. Kesulitan/kegagalan pembentukan akses vaskular
karena proses atersklerosis dan lain-lain pada
pasien HD
d. Kecenderungan perdarahan (trombositopenia)
e. Stroke baru
f. Alergi terhadap bahan dialisat/asetat
g. Pasien gagal ginjal terminal dengan HD regular
yang mengalami : gangguan serebral akut
(perdarahan intracranial), gagal jantung kongestif,
kardiomiopati, penyakit jantung iskemik berat atau
gangguan irama jantung dengan kelainan
hemodinamik
PROSEDUR PELAYANAN CONTINUOUS
AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS
(CAPD)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSPAD 2 dari 5
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

2. Kontraindikasi
PROSEDUR
a. Mutlak : permukaan selaput peritoneum sempit
( akibat adhesi peritoneal yang berlebihan/peritonitis
berulang)
b. Relatif :
1) Ostomi (kolostomi, ileostomi, nefrostomi)
2) Peritonitis local (tuberculosis/jamur)
3) Sangat gemuk
4) Ginjal Polikistik massif (rongga perut sempit
akibat massa tumor)
5) Fistel abdominal/ sepsis abdominal
6) Ketidakmampuan pasien untuk menjalankan
program sendiri (buta, hemiparese/kuadriplegia)
7) Retardasi mental/psikosis
3. Persiapan
a. Bahan dan Alat :
1) Larutan dialysis :
a) Volume larutan 2 liter
b) Susunan elektrolit tergantung pabriknya
c) Konsentrasi dekstrosa : Standar (dekstrosa
1,5%, Hipertonis (dekstrosa 2,5% dan 4,25%)
2) Transfer Set :
a) Variasi sambungan untuk CAPD
b) Modifikasi sambungan untuk CAPD
3) Kateter peritoneum : Standard double-cuff
tenckhoff
b. Obat-obatan harus diberikan intraperitoneal selama
10-14 hari sebagai tindakan pencegahan penyulit :
1) Heparin (1000 Unit untuk setiap kantung dialisat )
2) Antimikroba (biasanya golongan aminoglikosida/
sefalosporin 100 mg untuk setiap kantung
dialisat)
c. Resep program CAPD :
1) Volume cairan dialysis : pergantian cairan 4 kali
sehari, masing-masing 2 liter (2 liter untuk 4 kali
pertukaran = 8 liter/hari)
PROSEDUR PELAYANAN CONTINUOUS AMBULATORY
PERITONEAL DIALYSIS (CAPD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3 dari 5

RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD
2) Jam pertukaran : 06.00, 11,00, 17.00, 22.00 (sebelum
PROSEDUR tidur)
3) Ultrafiltrasi. Untuk 3 kali pertukaran pertama, dialisat
standar (1,5%), untuk malam sebelum tidur, dialisat
hipertonis (2,5%)
4) Komposisi cairan dialisat : Na 132 mEq/L, Cl 98
mEq/L, Ca 3,5 mEq/L, Mg 0,5 mEq/L, laktat 40 mEq/L
5) Urea klirens yang diharapkan perminggu : 57 liter
klirens
6) Kreatinin klirens yang diharapkan perminggu : 47 liter
klirens
4. Cara pergantian cairan pertama sesudah pemasangan
kateter
Pasien Paska Insersi
Kateter tunnel (T/K) di OK

Hari 1
Ruangan OK:
Dilakukan pembilasan dengan 1 bag (2000 cc)
Cara:
Masukkan 200-300 cc cairan ke dalam cavum peritoneal,
Kemudian dikeluarkan lagi.
Kemudian ulangi hal tersebut sampai terakhir tinggalkan
200-300 cc dalam cavum peritoneal
PROSEDUR PELAYANAN CONTINUOUS AMBULATORY
PERITONEAL DIALYSIS (CAPD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4 dari 5

RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

lalu lepaskan konektor.


PROSEDUR

Hari 2
Bila tidak ada masalah pasien boleh pulang

Bila pasien menjalani HD, jadwal HD dilakukan sesuai


jadwal biasa

Hari 5
- Periksa Exit Site dan Tunnel kateter
- Bersihkan luka dan ganti perban (Dressing)

Hari 7-14
Mulai Program Latihan CAPD

(Lihat Prosedur Selanjutnya)


5. Follow-up pasien CAPD

3 hari Masuk RS Pemasangan T/K

2 minggu post
Training CAPD selama 2-5 hari
T/K

3 minggu post
Nurse Assessement
T/K

6 minggu post
PET
T/K

7 minggu post
Kt/V dan Tes Gula Puasa
T/K

8 minggu post
Kontrol Nefrolog
T/K

6 bulan post T/K Ganti Transfer Set


PROSEDUR PELAYANAN CONTINUOUS AMBULATORY
PERITONEAL DIALYSIS (CAPD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


5 dari 5

RSPAD
GATOT
SOEBROTO
DITKESAD

PROSEDUR
Tak ada keluhan Kontrol tiap 3 bulan

a. Jumlah Pertukaran Cairan 3 kali / Hari


Waktu
Konsen-
Siklus Proses Dwell
trasi (%) Outflow Inflow
(jam) (jam)

I 1.5 06.00 0.5 06.30 7

II 2.5 13.30 0.5 14.00 7

III 2.5 21.00 0.5 21.30 8.5

1.5 22.2

b. Jumlah Pertukaran Cairan 4 kali / Hari


UNIT TERKAIT Tenaga medis dan paramedis terlatih CAPD

Anda mungkin juga menyukai