(Pertemuan 2 Siklus I)
V Materi
Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Apabila pemberian kalor pada benda tidak mengubah suhunya, kalor itu akan
digunakan untuk mengubah wujud benda, sehingga suhu benda pada saat berubah
wujud adalah tetap. Ada tiga wujud benda, yaitu padat, cair dan gas.
Perubahan wujud dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan kalor yang
diterima atau dilepaskan, yaitu;
a) Perubahan wujud yang menerima kalor
1. mencair adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair, misalkan es yang
dipanaskan menjadi air. Molekul-molekul zat padat mengandung energi
lebih rendah daripada molekul-molekul zat cair. Dengan demikian zat
padat dapat berubah wujud menjadi gas jika diberi kalor.
2. menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas, misalkan air yang
dipanaskan menjadi uap air. Molekul-molekul zat cair mengandung energi
lebih rendah daripada molekul-molekul gas. Dengan demikian zat cair
dapat berubah wujud menjadi gas jika diberi kalor.
3. menyublim adalah perubahan wujud dari padat menjadi gas, misalkan
kapur barus yang dipanaskan akan menjadi uap. Molekul-molekul zat
padat mengandung energi lebih rendah daripada molekul-molekul gas.
Dengan demikian zat padat dapat berubah wujud menjadi gas jika diberi
kalor.
b) Perubahan wujud yang melepaskan kalor
1. membeku adalah perubahan wujud dari cair menjadi padat, misalkan air yang
disimpan dalam kulkas akan membeku. Molekul-molekul zat cair mengandung
energi lebih besar daripada molekul-molekul Zat padat. Dengan demikian zat
cair dapat berubah wujud menjadi padat dengan melepas kalor.
2. mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair, misalkan embun
pada pagi hari. Molekul-molekul gas mengandung energi lebih besar daripada
molekul-molekul zat cair. Dengan demikian gas dapat berubah wujud menjadi
zat cair dengan melepas kalor.
3. mengkristal atau deposisi adalah perubahan wujud dari gas menjadi padat,
misalkan pembentukan CO2. Molekul-molekul gas mengandung energi lebih
besar daripada molekul-molekul zat padat. Dengan demikian gas dapat
berubah wujud menjadi zat padat dengan melepas kalor.
2. Menyampaikan masalah
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru memulai pembelajaran Siswa memfokuskan perhatianya
dengan menyampaikan masalah pada masalah yang ada di LKS.
secara tertulis dengan tujuan
memotivasi atau merangsang
siswa untuk belajar (masalah
yang diberikan terlampir pada
LKS pertemuan 2 siklus I)
8. Presentasi kelompok
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru mendorong setiap kelompok o Setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompok mereka pekerjaannya tentang pemecahan
tentang pemecahan masalah dari masalah dari masalah yang
masalah yang diberikan. diberikan
Guru mendorong siswa kelompok Siswa lainya memberikan
lain yang tidak presentasi untuk masukan atau tanggapan terhadap
memberikan masukan atau hasil diskusi dari kelompok yang
tanggapan terhadap hasil diskusi presentasi.
dari kelompok yang presentasi
C. Penutup (15 menit)
9. Kesimpulan
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Guru menyuruh setiap kelompok Setiap kelompok mengumpulkan
untuk mengumpulkan Laporan laporan hasil percobaan
hasil percobaan. Siswa menyimpulkan konsep-
Guru mendorong siswa untuk konsep yang mereka pahami
menyimpulkan konsep-konsep selama proses pembelajaran.
yang telah mereka pahami
selama proses pembelajaran.
Guru menanggapi hasil
pekerjaan kelompok dan diskusi
secara umum, serta menanggapi
konsep-konsep yang telah
mereka simpulkan tadi agar
siswa dapat mengevaluasi
pengetahuan yang telah mereka
kontruksi sebelum maupun
selama proses pembelajaran.
Guru mengobservasi
keterampilan siswa dalam
menganalisis data hasil
percobaan atau hasil pengamatan
berdasarkan laporan hasil
percobaan. (pedoman dan lembar
observasi yang di gunakan pada
saat mengobservasi, terlampir)
IX Penilaian
Kognitif
- Tes obyektif diperluas (dilakukan pada saat akhir siklus I)
Afektif
- Kuisioner (dilakukan pada saat akhir siklus I)
Psikomotorik
- Lembar observasi (dilakukan pada saat pembelaajaran)