SKABIES
Oleh:
Primas Shahibba Ridhwana G1A217086
Pembimbing:
dr. Dewi Lastya Sari, Sp.DV **
SKABIES
Oleh:
Primas Shahibba Ridhwana G1A217086
i
dr. Dewi Lastya Sari, Sp.DV
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha
Esa sebab karena rahmat Nya, tugas Bed Side Teaching (BST) yang
berjudul “Skabies” ini dapat terselesaikan. Tugas ini dibuat agar penulis dan
teman – teman sesama koass periode ini dapat memahami tentang
patogenesis, komplikasi dan pengobatan dari kasus ini. Selain itu juga
sebagai tugas dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Raden Mattaher Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Dewi Lastya Sari,
Sp.DV selaku pembimbing dalam kepaniteraan klinik senior ini dan
khususnya pembimbing dalam tugas BST ini. Penulis menyadari bahwa
laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran agar lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga tugas BST ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah informasi serta
pengetahuan kita.
Penulis
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER
Jl. Letjen Soeprapto Samping RSUD Raden Mattaher Telanaipura Jambi telp/fax (0741) 60246
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AJ
Umur : 16 tahun
JenisKelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pelajar
SukuBangsa : Melayu
Hobi :-
I. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
Terdapat bintik- bintik disertai rasa gatal pada sela-sela jari
tangan kanan dan kiri, selangkangan kanan dan kiri serta kaki
kanan dan kiri pasien sejak ±2 minggu SMRS.
B. Keluhan Tambahan :
Tidak ada keluhan tambahan
1
C. Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien datang bersama orang tua pasien ke poli klinik kulit dan
kelamin RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi, dengan keluhan
terdapat bintik- bintik disertai rasa gatal pada sela-sela jari tangan
kanan dan kiri, selangkangan kanan dan kiri serta kaki kanan dan
kiri pasien sejak ±2 minggu SMRS.
Awalnya keluhan terasa pada kedua kaki pasien sekitar ±2
minggu SMRS, pasien merasa gatal dan digaruk hingga
menimbulkan luka. Terus bintil menyebar mulai selangkangan
hingga sela jari-jari kedua tangan sekitar ±1 minggu SMRS
Gatal yang dirasakan memberat pada malam hari, riwayat
keluhan serupa pada keluarga disangkal. Gatal dan bintil yang
sama didapat pada salah satu teman satu kelas pasien. Riwayat
alergi sabun disangkal, riwayat timbul keluhan serupa terhadap
pakaian tertentu disangkal.
D. Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan serupa (-)
Riwayat alergi (-)
2
Kesadaran : Compos Mentis RR : 18 x / menit
TD : 90/60 Nadi : 76 x / menit
Suhu : 36,7 C
3. Kepala :
a. Bentuk: Normocephal
b. Mata : CA (-/-), SI (-/-), Pupil isokor, Refleks cahaya (+/+)
c. THT :Nyeritekan tragus (-), secret telinga(-), sekret
hidung (-).
d. Leher : Pembesaran KGB (-)
4. Thoraks :
a. Jantung : Tidak ada kelainan, BJ I/II reguler, murmur
(-) , gallop (-)
b. Paru :
a. Inspeksi: Dinding dada tampak simetris, pergerakan
dinding dada normal
b. Palpasi: Krepitasi (-) , fremitus tactile kanan = kiri
c. Perkusi: Sonor (+) pada lapangan paru kanan dan kiri
d. Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-) , Wheezing
(-/-)
5. Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
6. Ekstremitas
a. Superior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
b. Inferior : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
3
B. Status Dermatologi
1. Inspeksi
4
Intra digiti
I,II,III,IV,V dex. et
sin., ante brachii dex. Regio Dorsum Pedis
et sin., inguinal dex. et dex. et sin.:
sin., pedis dex. et
Efloresensi :
sin.Efloresensi : krusta, lentikuler,
papul, milier eritem heterogen,
hingga lentikuler, batas sirkumpta,
multiple, batas tepi meninggi
difus, eritema tidak aktif, diskret,
heterogen, tepi konsistensi keras,
datar tidak aktif, sekitar normal
diskret,
konsistensi keras,
sekitar normal.
5. Status Venerelogi
1. Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Inspekulo : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
5
V. DIAGNOSIS KERJA
Skabies
VI. TERAPI
Non Medikamentosa
Medikamentosa
1. Sistemik :
a. Cetirizin tab 1x10mg/hari digunakan jika gatal (sebagai
simptomatik)
2. Topikal :
a. Permethrin 5% krim 1x/minggu, (oleskan pada seluruh tubuh
kecuali wajah dan rambut)
b. Hidrocortisone asetat 1% 1x/hari (oleskan pada lesi)
VII.PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia Ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
6
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Kerokan kulit KOH
Papul/kanalikuli yang utuh ditetesi KOH 10% lalu kerok
menggunakan scapel steril lalu diankat dan diletakkan pada object glass
dan dilihat dibawah mikroskop.
2. Ink Burrow Test
Mewarnai daerah lesi dengan tinta hitam yaitu papul/kanalikuli dari
lesi skabies dengan tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit hingga tinta
meresap ke dalam stratrum korneum lalu dibersihkan menggunakan
alkohol. Dan akan terlihat alur terowongan berwarna lebih gelap
daripada warna kulit sekitar, berbentuk zig-zag atau irregular dengan
panjang 1-10 mm.
3. Uji Tetrasiklin
Lesi dioleskan tetrasiklin topikal yang akan masuk kedalam
kanalikuli, dibersihkan dan di lihat menggunakan lampu wood yang
memiliki sinar ultra violet, tetrasiklin akan memberikan fluoresesensi
berwarna kuning keemasan.
4. Uji tempel dan Uji Tusuk
Uji pada kulit untuk mengetahui penyebab alergi dengan cara bahan
alergen ditempel atau ditusukkan pada kulit.