Disusun Oleh :
FITHRYA DIAN SARI, S.Ked
G1A217016
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusunan tugas akhir stase Ilmu Kesehatan Masyarakat
ini dapat diselesaikan.
Banyak sekali pihak yang telah membantu penulisan makalah ini, oleh
karena itu dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
dr. Sri Rosianti selaku kepala Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi yang telah
menyetujui dalam pembuatan judul tugas akhir, kak Megawati sebagai petugas
program Gizi tahun 2017, kak Harmiyati sebagai petugas Labor , dan kak Kiki
sebagai petugas bagian informasi beserta seluruh staf dan petugas Puskesmas
lainnya yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen-dosen
pembimbing selama stase Ilmu Kesehatan Masyarakat yairu dr. Azwar Djauhari,
M.Sc, dr. H. Armaidi Darmawan, M. Epid, drg. Irawati Sukandar, M.Kes, dr. Rini
Kartika, M.Kes, dr. Yulinda Fetritura, M.Kes, dan dr. Nuriyah, M.Biomed yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan ilmu yang
sangat berguna ketika diskusi.
Penulis sendiri menyadari dalam penulisan ini penuh dengan
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, Penulis berharap semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
BIODATA PENULIS
Fithrya Dian Sari, lahir di Bukittinggi, 4 Maret 1995 dari ayah Zulfahmi
Hosen dan ibu Afrida Yulis, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara. Riwayat
pendidikan penulis antara lain memulai pendidikannya dengan bersekolah di TK
Al-Irsyad Sawahlunto, melanjutkan pendidikan SD di SD Negeri 03 Lubang
Panjang Kota Sawahlunto pada tahun 2001-2004 dan SD Negeri 14 Sungai
Rumbai Kab. Dharmasraya pada tahun 2004-2007, lulusan SMPN 1 Sungai
Rumbai Kab. Dharmasraya tahun 2010, lulusan SMAN 10 Padang tahun 2013 dan
lulusan S1 Kedokteran Universitas Jambi tahun 2017. Kini penulis sedang
menjalani masa dokter muda (Ko-ass).
DAFTAR ISI
Tabel 2.1 Senyawa zat besi setara dengan 60 mg besi elemental ................... 3
Tabel 4.1 Jumlah Remaja Putri yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2017 ............................... 20
Tabel 4.2 Data Sampel Hb Remaja Putri yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2017 ........................................................... 21
Tabel 5.1 MCUA untuk menentukan prioritas masalah..................................... 24
Tabel 5.2 Tabel Teknik Scoring PAHO Penentuan Prioritas Masalah .............. 24
Tabel 6.1 Alternatif-alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi penyebab dominan
timbulnya masalah ............................................................................................. 28
Tabel 6.2 Penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan metode MCUA
(Multiple Criteria Utility Assessment) ............................................................... 29
Tabel 6.3 Rencana Usulan Kegiatan .................................................................. 30
Tabel 6.4 Format Monitoring Kegiatan ............................................................. 31
Tabel 6.5 Evaluasi Kegiatan ........................................................................... 32
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet tambah darah adalah suplemen gizi yang mengandung senyawa zat
besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat.
Kesetaraan besi elemental dan tingkat bioavailablitasnya berbeda berdasarkan
senyawa besi yang digunakan (tabel 1). Oleh karenanya, TTD program dan
TTD mandiri harus mengacu pada ketentuan tersebut.7
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Kekurangan zat besi juga dapat diperburuk oleh status gizi yang buruk,
terutama ketika dikaitkan dengan kekurangan asam folat, vitamin A atau B12,
seperti yang sering terjadi di negara-negara berkembang. Penelitian Pala K dan
Dundar Ndi Turki menunjukkan bahwa faktor lama menstruasi juga berhubungan
dengan kejadian anemia. Berkaitan dengan penyakit infeksi, malaria dan
kecacingan merupakan penyebab anemia, terutama di daerah endemik.Di samping
itu kondisi sosial ekonomi, rumah tangga juga terkait dengan kejadian anemia.
Beberapa penelitian menunjukkan
angka kejadian anemia yang cenderung lebih tinggi pada rumah tangga miskin.
Kondisi anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu pada saat melahirkan,
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena
infeksi, keguguran, dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur.9
1) Susu, karena susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah yang
tinggi sehingga dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus
2) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat
mengkelat (mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks) sehingga tidak
dapat diserap
3) Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan zat
besi.
4) Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan lambung sehingga
penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi akan semakin terhambat
jika menggunakan obat maag yang mengandung kalsium.
Indikator persentase remaja puteri yang mendapat TTD adalah remaja putri
yang berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA, yang mendapat
tablet tambah darah 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari
masa haid. Tablet tambah darah yang diberikan dapat berupa TTD program atau
TTD mandiri. TTD program adalah tablet yang mengandung 60 mg elemental
besi dan 0.25 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah dan diberikan
secara gratis pada remaja puteri. Sementara itu, TTD mandiri adalah TTD atau
multi vitamin dan mineral, minimal mengandung elemental besi dan asam folat
yang diperoleh secara mandiri sesuai anjuran.
Indikator persentase ibu hamil yang mendapat TTD adalah ibu hamil yang
menerima tablet tambah darah yang mengandung Fe dan asam folat, baik yang
berasal dari program maupun mandiri, selama masa kehamilannya minimal 90
tablet. Setiap ibu hamil diharapkan sudah mendapat 90 TTD selama pelayanan
antenatal.Setiap ibu hamil mempunyai risiko untuk menderita anemia gizi besi,
meskipun di awal kehamilannya dia tidak anemia. Adalah sebuah kondisi yang
normal terjadi dimana
saat triwulan kedua masa kehamilan seorang ibu menderita anemia. Untuk itu,
pemberian TTD merupakan upaya kesehatan dalam bentuk preventif guna
mencegah terjadinya kasus pendarahan saat melahirkan dan mencegah terjadinya
kelahiran stunting.
2.6 Dasar Hukum Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri dan
Wanita Usia Subur11
1. Cara pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dengan dosis 1 (satu) tablet per
minggu sepanjang tahun dan menentukan hari bersama mengonsumsi TTD
2.9 Pembiayaan7
a. Sektor kesehatan
b. Sektor non-kesehatan
Masyarakat dan pihak swasta dapat menyediakan TTD dari jenis produk
yang sama dengan yang disediakan oleh pemerintah (TTD Program) atau
menggunakan produk lain yang sesuai dengan standar/komposisi yang
ditentukan.
1. Input/ masukan
a. Kebijakan
2. Proses
a. Kualitas pelayanan
b. Distribusi TTD
1. Pencatatan
a. UKS
b. Puskesmas
1. Memberikan TTD kepada semua remaja yang sekolah kemudian dicatat pada
buku laporan bulanan
d.Provinsi
e. Pusat
2. Pelaporan
2.10.2 Evaluasi
Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan program penangulangan
anemia gizi besi perlu dilakukan evaluasi kegiatan, meliputi:
a. Kelancaran logistik
c. pelaporan
Indikator keberhasilan antara lain :
a. Puskesmas:
Kenaikan kadar Hb individu, jika tidak terjadi kenaikan Hb dalam kurun waktu
1 (satu) semester maka patut diduga:
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer berupa data kualitatif dari penyebaran kuisioner yang
dilakukan kepada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota
Jambi untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri di wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Pinang dan melalui wawancara mendalam (depth
interview) yaitu untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam cakupan
pencapaian pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri dan
permasalahannya di Puskesmas Tanjung Pinang. Data sekunder diperoleh dari
arsip laporan tahunan pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri tahun
2017.
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2018 sampai 3 Maret 2018.
3.3 Sampel
Jumlah sampel sebanyak 53 dari 104 siswi yang berada di MTS Sijenjang
Kelurahan Sijenjang di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.
Pengambilan sampel menggunakan cara random sampling
3.4 Cara Pengumpulan Data
2. Kelurahan Kasang
4. Kelurahan Rajawali
5. Kelurahan Sijenjang.
4.1.2 Data Demografi
Puskesmas Tanjung Pinang memiliki luas wilayah 2.021 km2. Dengan jumlah
penduduk sampai Desember Tahun 2017 berdasarkan data dari kecamatan adalah
52.795 jiwa (data proyeksi Dinas Kesehatan Kota Jambi adalah 52.795 jiwa),
yang terdiri dari :
1. DOKTER 2 - 1 - 3
2. DOKTER GIGI 2 - - - 2
3. DOKTER SPESIALIS - - - - -
4. APOTEKER 1 - - - 1
5. NERS - - - 1 1
6. SKM 3 - - 1 4
7. S.1 GIZI 1 - - 1 2
8. S1 PERAWAT - - - 1 1
9. AKPER 4 - - - 4
10. AKBID 14 3 4 21
11. AKFAR 4 - - - 4
12. AAK 1 - - - 1
13. APK/AKL 1 - - - 1
15. BIDAN 1 - - - 1
16. PERAWAT 3 - - - 3
18. SPPH 2 - - - 2
19. SMAK 2 - - - 3
20. SPAG - - - - -
21. PCPPN - - - - -
22. LCPK 1 - - - 1
23. SMA - - - 1 -
25. SLTP/MTS 1 - - - 1
26. JURIM - - - - -
27. SD - - - - -
JUMLAH 45 - 4 10 59
Data pegawai Puskesmas Tanjung Pinang sampai dengan Desember 2017
berdasarkan unit kerja
STATUS PEGAWAI
2. PUSTU SIJENJANG I 4 - - - 4
3. PUSTU SIJENJANG II 3 - - - 3
JUMLAH 45 - 4 10 59
2. Apakah sudah ada kegiatan pelatihan bagi pemegang program pemberian tablet
tambah darah yang pernah kakak ikuti?
“ Sudah ada dek di Dinas Kesehatan Kota Jambi”
5. Apa saja masalah atau kendala yang dihadapi pada saat pelaksaan kegiaatan
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri?
“Kendalanya ya di pendistribusian tablet tambah darah dari gudang farmasi kota
yang tidak mencukupi untuk sasaran, petugas labor yang memeriksa kurang
sehingga kewalahan untuk memeriksa siswi sebanyak itu, dan bahan untuk
pengecekan Hb yang efisien tidak tersedia padahal waktu yang disediakan
sekolah juga terbatas karena siswanya tentu masih ada kegiatan belajar
menagajar. Untuk wilayahnya pun seperti Sijenjang agak jauh jarak tempuhnya
dan petugas dengan kendaraan yang memadai untuk mengantar TTD kurang.
7. Kalau untuk kakak sendiri apakah kakak ada jadwal untuk evaluasi ke sekolah
sekolah tersebut?
“Seharusnya kita kan melakukan pemantauan setiap bulan, tapi kadang kita tidak
punya waktu dan petugas untuk melakukan evaluasi setiap bulan sehingga kita
kadang melakukan pemantaun hanya tiap semester saja”
11. Apa harapan kakak terhadap kegiatan pemberian tablet tambah darah untuk
remaja putri?
“Diharapakan pendistribusian tablet tambah darah dari gudang farmasi Dinas
Kesehatan Kota sesuai dengan target setiap semesternya agar remaja putri pun
bisa mendapatkan tablet tambah darah tersebut, sehingga akan mencegah anemia
karena banyak remaja putri yang Hemoglobin-nya tidak mencapai kadar normal.
Untuk kendaraan yang memdai juga diadakan untuk pendistribusian”
Tabel 4.1 Jumlah Remaja Putri yang menerima Tablet Tambah Darah (TTD) di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2017
1. Tanjung Pinang - - -
3. Kasang - - -
5. Sijenjang 387 - -
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan bahwa jumlah remaja putri yang menerima
Tablet Tambah Darah (TTD) di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota
Jambi Tahun 2017 adalah sebanyak 349 orang (20,3%) dari total keseluruhan
1712 remaja putri
Tabel 4.2 Data Sampel Hb Remaja Putri yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2017
BAB V
MASALAH KESEHATAN
Keterangan:
B : Bobot *Bobot ditentukan 1-5
N : Nilai **Nilai ditentukan 1-10
BN : Bobot x Nilai
Dari hasil MCUA diatas diperoleh urutan prioritas masalah pada makalah
ini adalah Angka capaian jumlah remaja putri menerima TTD tahun 2017 tidak
tercapai
NO MASALAH M S V C Total
Angka capaian jumlah remaja putri
1 5 4 3 4 240
menerima TTD tahun 2017 tidak
tercapai
Remaja putri banyak yang anemia
2 4 4 3 3 144
Keterangan :
M (Magnitude) : luasnya masalah
S (Severity) : beratnya kerugian yang timbul
V (Vulnerability) : ketersediaan tekhnologi
C (Community Concern) : perhatian masyarakat dan politisi
Petugas
Puskesmas
Pendistribusian
TTD dari Dinas
Kesehatan Kota Penerimaan
(gudang farmasi) TTD oleh Penyuluhan
remaja putri tentang program
TTD
Pendistribusian
TTD dari Pendistribusian
Puskesmas TTD dari UKS
Tanjung PInang
Kota Jambi
5.3.2 Identifikasi Penyebab Masalah dengan Diagram Tulang Ikan (Fish
Bone)
Untuk menanggulangi suatu masalah, harus diketahui terlebih dahulu
sebab terjadinya masalah tersebut. Salah satu caranya dengan menggunakan
diagram tulang ikan (Fish Bone) atau diagram sebab akibat. Alat bantu ini dapat :
Dapat memecahkan
masalah dengan
Waktu singkat
Kriteria
dilaksanakan
Murah biaya
sempurna
No.
Mudah
Alternatif
Pemecahan
Jumlah
Masalah Bobot 5 4 3 2
BN 40 32 18 14 104
Keterangan :
B : Bobot Bobot ditentukan 1-5
N : Nilai Nilai ditentukan 1-10
BN : Bobot x Nilai
Berdasarkan hasil MCUA diatas didapatkan prioritas pemecahan masalahnya
adalah melakukan penyuluhan kepada remaja putri akan pentingnya TTD untunk
mencegah anemia dan meningkatkan kemandirian bersediaan membeli TTD
secara mandiri.
6.5.2 Evaluasi
a. Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat memecahkan masalah. Evaluasi dapat dilaksanakan
dalam permasalahan penerimaan tablet tambah darah remaja putri dengan
membandingkan hasil pencapaian penerimaan tablet tambah darah
sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan pemecahan masalah
Kel. Sijenjang 0%
Kel. Sijenjang 65% 65% Ada peningkatan
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis penulis menyimpulkan bahwa :
1. Masalah yang dihadapi dalam penatalaksanaan pemberian tablet tambah
darah di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi adalah angka
capaian jumlah remaja putri menerima TTD tahun 2017 tidak tercapai.
NAMA:
KELAS:
A. Setiap bulan
B. Setiap semester
3. Tablet tambah darah merupakan sumber zat besi, apakah kekurangan zat besi
akan mengakibatkan anemia?
A. Ya
B. Tidak
4. Faktor apa yang menyebabkan remaja putri sering kekurangan zat besi?
A. Menstruasi
B. Kelelahan
5. Apakah tablet tambah darah diberikan hanya pada remaja yang anemia saja?
A. Ya
B. Tidak
A, Ya
B. Tidak
7. Apakah anda mengetahui pentingnya zat besi dalam tubuh?
A. Ya
B. Tidak
A. Ya
B. Tidak
A. Ya
B. Tidak
10. Apakah kebiasaan minum teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam
tubuh?
A. Ya
B. Tidak