12 Histologi Tulang PDF
12 Histologi Tulang PDF
HISTOLOGI TULANG
1.
1 Matriks tulang
Terdiri dari : 1. Bahan anorganik ± 50 % yaitu kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat,
magnesium, kalium dan natrium.
Kalsium dan fosfor membentuk kristal hidroksiapatit berbentuk
lempengan, terletak disamping serabut kolagen, dikelilingi substansia
dasar. Sekitar kristal dijumpai selapis air dan ion, disebut lapisan hidrasi
berfungsi membantu pertukaran ion antara kristal dan cairan tubuh.
2. Bahan organik : serabut kolagen I dan substansia dasar mengandung
proteoglikan dan glikoprotein (dianggap untuk kalsifikasi matriks tulang).
Karena kandungan kolagen tinggi, matriks tulang yang terdekalsifikasi
terikat dengan pewarna serat kolagen. Mineral dan kolagen
mengakibatkan sifat keras dan ketahanan pada tulang.
2 Sel tulang
2).
a) Osteoblas ( Yun. osteon : tulang, blastos : benih )
Bertanggungjawab terhadap : 1. sintesis kolagen I, proteoglikan dan glikoprotein
2. deposisi komponen anorganik
Osteoblas terdapat pada permukaan tulang, bila sedang aktif ( mensitesis matriks )
berbentuk kuboid dan sitoplasma basophilik, Bila sedang tidak aktif, sel menjadi
gepeng, kurang basofil.
Lama-lama osteoblas dikelilingi matrik terbentuk osteosit, sehingga osteosit terdapat
dalam rongga disebut lakuna, yang diisi selain osteosit dan lanjutannya juga matriks
ekstraselular yang tidak mengapur.
Matriks yang terbentuk oleh osteoblas diletakkan di permukaan tulang disebut
osteoid, baru diendapkan garam-garam kalsium → aposisi tulang.
2
b) Osteosit
Berasal dari osteoblas dalam lakuna di antara lamela
Satu lakuna berisi satu osteosit
Tonjolan sitoplasma osteosit masuk kanalikuli tipis dan saling kontak dengan
tonjolan- tonjolan sel yang lain.
Terjadi pertukaran zat antara osteosit dan pembuluh darah ( pertukaran natrium )
Osteosit, gepeng berbentuk kenari memiliki :
retikulum endoplasma kasar sedikit
kompleks golgi
khromatin inti lebih padat dibanding osteoblas
Osteosit berfungsi mempertahankan matriks, bila mati terjadi resorpsi matriks
c) Osteoklas
Sel motil, besar dan bercabang
badan sel mengandung 5 – 50 inti
terdapat pada lekukan dikenal sebagai lakuna Howship
berasal dari penggabungan sel sumsum tulang
matriks tulang yang berhadapan dengan osteoblas melipat tak teratur
membentuk batas bergelombang
batas dikelilingi zona sitoplasma zona terang yang tidak mengandung organel,
banyak filamen aktiv
osteoblas mensekresi kolagenase dan enzim
kolagen setempat dicerna dan kristal garam kalsium dilarutkan
aktivitas osteoklas dikendalikan oleh sitokin dan hormon
osteoklas memilki reseptor untuk kalsitonin ( hormon tiroid )
osteoblas memiliki reseptor hormon paratiroid
begitu teraktivasi oleh hormon paratiroid, sitokin diproduksi dan merangsang
osteoklas
batas gelombang berhubungan dengan aktivitas osteoklas
3
Berfungsi memberi nutrisi ke jaringan tulang dan menyediakan osteoblas baru untuk
perbaikan dan pertumbuhan tulang
Periosteum :
- lapisan luar terdiri dari serat kolagen dan fibroblast
- serabut Sharpey ( = serabut kolagen periosteum ) masuk matriks dan mengikat
periosteum pada tulang )
- lapisan dalam , banyak sel mirip fibroblast disebut sek osteoprogenitor, mampu
bermitosis, dan berkembang menjadi osteoblas
- sel osteoprogenitor berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang
Endosteum
- melapisi rongga dalam didalam tulang
- terdiri dari selapis sel osteoprogenitor gepeng dan jaringan ikat
- lebih tipis dari periosteum
Struktur tulang
Secara mikoroskopis di tubuh manusia dikenal jaringan tulang primer (imatur) yang bersifat
sementara, berkas serabut kolagen halus dan tidak teratur, kadar mineral rendah.
Selain itu dikenal jaringan tulang sekunder (matur) yang banyak dijumpai pada dewasa
dengan gambaran serat kolagen yang tersusun lamelar konsentris mengililingi kanalikuli
vaskular yang berisi vasa darah, saraf dan jaringan ikat longgar.
Terbentuklah sistem Havers atau osteon.
Lakuna dan osteosit terdapat di antara atau di dalam lamela.
Pembentukan tulang
- tulang rawan berkapur tampak basofolil dan tulang primer terlihat eosinofilik
- terbentuklah pusat ossifikasi primer
- kemudian muncul pusat ossifikasi sekunder, di ujung yang membesar di model
tulang rawan ( epifisis )
- pusat ossifikasi primer dan sekunder berongga dan di isi oleh sumsum tulang
- tulang rawan tetap ada di : 1). tulang rawan sendi, tidak pernah ikut dalam
pertumbuhan
2). tulang rawan epifisis = lempeng epifisis,
menghubungkan epifisis dan diafisis
- tulang epifisis pada dewasa tidak ada, sehingga pertumbuhan memanjang berhenti
(umur 20 th)
- epifisis bisa dipakai untuk menetapkan “ usia tulang “dengan sinar x bisa ditetapkan
epifisis yang masih terbuka atau sudah tertutup
- pertumbuhan memanjang dapat berhenti, tetapi melebar masih dimungkinkan
- tulang rawan epifisis di bagi 5 zona
a) zona istirahat : tulang rawan hialin tanpa perubahan
b) zona proliferasi : kondrosit membelah, tersusun dalam kolom sel secara paralel
terhadap sumbu panjang tulang
c) zona hipertrofi : khondrosit besar dengan glikogen di dalam sitoplasma
d) zona kalsifikasi : khondrosit mati, sisa matriks yang telah diresorbsi mengalami
pengapuran.
8
- mekanisme kalsifikasi :
kalsifikasi diawali dengan deposisi garam kalsium pada serabut kolagen
proses ini diinduksi oleh proteoglikan dan glikoprotein (pengikat kalsium)
- dipercepat olah kemampuan osteoblas memadatkan garam-garam tersebut.
- kalsifikasi dibantu oleh alkali fosfatase yang dihasilkan oleh osteoblas
pembentuk kalus
9
Osteoporosis
penyakit yang disebabkan oleh defek fungsi osteoklas→pertumbuhan berlebihan,
penebalan dan pengerasan tulang→penutupan rongga sumsum tulang, depresi
pembentukan sel darah→anemia→infeksi
11
12
13
14
15
16