Anda di halaman 1dari 5

37.

ANAMNESIS
Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu dengan
berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara
anamnesis (The Sacred Seven). Yang dimaksud dengan empat pokok pikiran, adalah
melakukan anamnesis dengan cara mencari data :
1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi

Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan adalah
identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan pekerjaan.
A. Riwayat Penyakit Sekarang

Hal ini meliputi keluhan utama dan anamnesis lanjutan. Keluhan utama adalah keluhan
yang membuat seseorang datang ketempat pelayanan kesehatan untuk mencari pertolongan,
misalnya : demam, sesak nafas, nyeri pinggang, dll. Keluhan utama ini sebaiknya tidak lebih
dari satu keluhan. Kemudian setelah keluhan utama, dilanjutkan anamnesis secara sistematis
dengan menggunakan tujuh butir mutiara anamnesis, yaitu :
1. Lokasi (dimana ? menyebar atau tidak ?)
2. Onset / awitan dan kronologis (kapan terjadinya? berapa lama?)
3. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi ?)
4. Kualitas keluhan (rasa seperti apa ?)
5. Faktor-faktor yang memperberat keluhan.
6. Faktor-faktor yang meringankan keluhan.
7. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama.

Anamnesis secara sistematis ini akan dibahas secara rinci, yaitu :


1. Lokasi Sakit
Anamnesis mengenai lokasi sakit ini harus benar – benar menanyakan di mana
tepatnya lokasi nyeri yang dikeluhkan pasien. Seorang penderita yang datang dengan nyeri di
ulu hati, perlu ditanyakan lebih lanjut secara tepat bagian mana yang dimaksud, bila perlu
penderita diminta menunjukkan dengan tangannya, dimana bagian yang paling sakit dan
penjalarannya ke arah mana. Bila pusat sakit di tengah (linea mediana) dicurigai proses
terjadi di pankreas dan duodenum; sebelah kiri  lambung; sebelah kanan  duodenum,
hati, kandung empedu; di atas  hati, oesofagus, paru, pleura dan jantung. Penjalaran nyeri
tepat lurus di belakang menunjukkan adanya proses di pankreas atau duodenum dinding
belakang; di punggung lebih ke atas  lambung dan duodenum; bawah belikat kanan 
kandung empedu; bahu kanan  duodenum, kandung empedu, diafragma kanan; bahu kiri 
diafragma kiri.

2. Onset dan kronologis


Perlu ditanyakan kapan mulai timbulnya sakit atau sudah berlangsung berapa lama.
Apakah keluhan itu timbul mendadak atau perlahan-lahan, hilang timbul atau menetap.
Apakah ada waktu-waktu tertentu keluhan timbul. Misalnya bila nyeri ulu hati timbul secara
ritmik  curiga ulkus peptikum, malam hari  ulkus peptikum dan tiap pagi  dispepsia
non ulkus.

3. Kualitas (sifat sakit)


Bagaimana rasa sakit yang dialami penderita harus ditanyakan, misalnya rasa sakit
yang tajam (jelas) seperti rasa panas, terbakar, pedih, diiris, tertusuk, menunjukkan inflamasi
organ. Rasa sakit yang tumpul (dull) seperti diremas, kramp, kolik, sesuatu yang bergerak
biasanya menunjukkan proses pada organ yang berongga (saluran cerna, empedu). Rasa sakit
yang tidak khas menunjukkan organ padat (hati, pankreas).

4. Kuantitas (derajat sakit)


Ditanyakan seberapa berat rasa sakit yang dirasakan penderita. Hal ini tergantung dari
penyebab penyakitnya, tetapi sangat subjektif, karena dipengaruhi antara lain 14 kepekaan
seorang penderita terhadap rasa sakit, status emosi dan kepedulian terhadap penyakitnya.
Dapat ditanyakan apakah sakitnya ringan, sedang atau berat. Apakah sakitnya mengganggu
kegiatan sehari-hari, pekerjaan penderita atau aktifitas fisik lainnya.

5. Faktor yang memperberat keluhan


Ditanyakan adakah faktor-faktor yang memperberat sakit, seperti aktifitas makan,
fisik, keadaan atau posisi tertentu. Adakah makanan/ minuman tertentu yang menambah
sakit, seperti makanan pedas asam, kopi, alkohol panas, obat dan jamu. Bila aktifitas makan/
minum menambah sakit menunjukkan proses di saluran cerna empedu dan pankreas. Aktifitas
fisik dapat menambah sakit pada pankreatitis, kholesistitis, apendisitis, perforasi, peritonitis
dan abses hati. Batuk, nafas dalam dan bersin menambah sakit pada pleuritis.

6. Faktor yang meringankan keluhan


Ditanyakan adakah usaha penderita yang dapat memperingan sakit, misalnya dengan
minum antasida rasa sakit berkurang, menunjukkan adanya inflamasi di saluran cerna bagian
atas. Bila posisi membungkuk dapat mengurangi sakit menunjukkan proses inflamasi dari
pankreas atau hati.

7. Keluhan yang menyertai


Perlu ditanyakan keluhan–keluhan lain yang timbul menyertai dan faktor
pencetusnya, misalnya bila penderita mengeluh nyeri ulu hati, yang perlu ditanyakan lebih
lanjut adalah :
 Apakah keluhan tersebut berhubungan dengan aktifitas makan ?
 Bagaimana buang air besarnya, adakah flatus ?
 Adakah ikterik ?
 Adakah pembengkakan, benjolan atau tumor, atau nyeri tekan ?
 Adakah demam, batuk, sesak nafas, nyeri dada, berdebar-debar, keringat dingin
atau badan lemas ?
 Adakah penurunan berat badan ?
Dalam anamnesis alur pikir yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan sistematis, sehingga perlu diingat : Fundamental Four & Sacred Seven.
2. Mulai berfikir organ mana yang terkena dan jangan berpikir penyakit apa, sehingga
pengetahuan anatomi dan fisiologi harus dikuasai dengan baik.
3. Anamnesis menggunakan keterampilan interpersonal sehingga dibutuhkan
pengetahuan sosiologi, psikologi dan antropologi.

B. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Dahulu Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa


sebelumnya, bila dan kapan terjadinya dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja,
serta mencari penyakit yang relevan dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik
(hipertensi, diabetes mellitus, dll), perawatan lama, rawat inap, imunisasi, riwayat pengobatan
dan riwayat menstruasi (untuk wanita). Ditanyakan juga mengenai obat-obat yang
dikonsumsi pasien meliputi jenis obat, dosis dan frekuensi minum obat dalam satu hari. Pada
poin ini juga harus menanyakan riwayat alergi obat yang dialami pasien. Obat – obatan yang
membuat pasien alergi.
C. Riwayat Penyakit Keluarga

Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit keturunan dari pihak
keluarga (diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau riwayat penyakit yang menular.
Ditanyakan juga penyakit – penyakit genetik dalam keluarga pasien misalnya: Polycystic
kidney disease.
D. Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Hal ini untuk mengetahui status sosial pasien, yang meliputi pendidikan, pekerjaan
pernikahan, kebiasaan yang sering dilakukan (pola tidur, minum alkohol atau merokok, obat-
obatan, aktivitas seksual, sumber keuangan, asuransi kesehatan dan kepercayaan).

Beberapa contoh anamnesis


ANAMNESIS CARDIOVASCULAR SYSTEM
Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.”
Pemeriksa berdiri memperkenalkan diri dan melakukan jabat tangan pasien
Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
Berikan respon yang baik dalam rangka membina sambung rasa
Menjaga suasana santai dan rileks. Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa
yang dipahami, dan menyebutkan nama pasien.
Menanyakan indentitas: nama, umur, alamat, pekerjaan
Menanyakan keluhan utama (nyeri dada) dan menggali riwayat penyakit sekarang.
Tanyakan :
 Onset dan durasi nyeri dada : timbul mendadak, kapan dan sudah berapa lama
 Sifat nyeri dada : terus menerus atau intermitten
 Penjalaran nyeri dada : lengan/tangan, dagu, punggung, atau menetap didada
 Tanyakan gejala lain yang berhubungan :
- Jantung berdebar-debar, sesak napas, batuk, berkeringat, rasa tentindih beban berat, rasa
tercekik, masuk angin
- Mual, muntah, nyeri perut/ulu hati
- Kejang, pusing, otot lemah /lumpuh, nyeri pada ekstremitas, edema (bengkak)
- Pingsang, badan lemah/lelah
Menggali penyakit dahulu serupa dan yang berkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarang ada
hubungannya yang lalu
Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :
 Tanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/pernah menderita penyakit /ganguan
yang sama
 Mengenai penyakit menular, tanyakan seberapa dekat/sering bertemu dengan anggota keluarga
yang sakit

Melakukan croscek

ANAMNESIS RESPIRATORY SYSTEM


Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.”
Pemeriksa berdiri memperkenalkan diri dan melakukan jabat tangan pasien
Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
Berikan respon yang baik dalam rangka membina sambung rasa
Menjaga suasana santai dan rileks. Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa
yang dipahami, dan menyebutkan nama pasien.
Menanyakan indentitas: nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan
Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang (RPS):
Menanyakan:
 Onset dan lamanya keluhan batuk
 Sifat dari batuk (kering atau produktif)
 Jika batuk produktif, apakah warna lendir dan apakah disertai darah ?
 Faktor-faktor yang memperingan atau memperberat keluhan batuk
 Keluhan lain yang menyertai batuk
 Sudah berobat atau belum

Riwayat penyakit dahulu (RPD) :


 Apakah pernah menderita batuk sebelumnya ? Jika pernah batuk, apakah sudah pernah berobat ?
Apakah nama obat yang digunakan sebelumnya ? Adakah riwayat pengobatan spesifik 6 bulan ?
 Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
 Apakah pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan dan lingkungan tertentu?
 Tanyakan kebiasaan- kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan keluhan sekarang. Misalnya
riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan binatang peliharaan dll

Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :


 Tanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/pernah menderita penyakit /ganguan
yang sama
 Mengenai penyakit menular, tanyakan seberapa dekat/sering bertemu dengan anggota keluarga
yang sakit
Melakukan croscek
ANAMNESIS SPECIAL SENSORY SYSTEM
Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.”
Pemeriksa berdiri memperkenalkan diri dan melakukan jabat tangan pasien
Mempersilahkan duduk berseberangan/berhadapan
Berikan respon yang baik dalam rangka membina sambung rasa
Menjaga suasana santai dan rileks. Berbicara dengan lafal yang jelas dengan menggunakan bahasa
yang dipahami, dan menyebutkan nama pasien.
Menanyakan indentitas: nama, umur, alamat, pekerjaan
Tanyakanlah apa yang menyebabkan pasien datang ke dokter (keluhan utama).
Untuk heteroanamnesis tanyakan hubungan pasien dengan pengantar.
Tanyakan :
 Tanyakanlah kapan kelainan kulit tersebut mulai muncul.
 Menggali lebih dalam tentang onset, durasi kelainan tersebut, apakah hilang timbul atau
menetap, bagaimana gambaran lesi awalnya, dimana lokasi awalnya, bagaimana
perkembangan lesinya serta distribusi lesi selanjutnya.
 Tanyakanlah apakah disertai rasa panas pada lesi atau tidak, adakah demam atau tidak
 Tanyakanlah apakah disertai gatal atau tidak.
 Tanyakanlah apakah kelainan kulit ini ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya
 Tanyakanlah apakah ada keluhan lain yang dirasakan oleh pasien.
Jika ada tanyakanlah:
- kapan mulai terjadi hal tersebut, apakah terjadi mendadak atau tidak.
- apakah muncul bersamaan atau sesudahnya.

Menggali penyakit dahulu serupa dan yang berkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarang ada
hubungannya yang lalu

Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :


 Tanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita/pernah menderita penyakit /ganguan
yang sama
 Mengenai penyakit menular, tanyakan seberapa dekat/sering bertemu dengan anggota keluarga
yang sakit
 Tanyakanlah riwayat pengobatan yang pernah diterima dari dokter dan obat yang dibeli sendiri
oleh pasien tanpa resep dokter

Melakukan croscek

Anda mungkin juga menyukai