Kelayakan teknis:
1. Sipil: Keadaan topografi, geologi, dan mekanika tanah yang akan digunakan untuk
pembangunan tambak ikan
2. Ekonomi/finansial: Biaya pembangunan kolam ikan dan saung masih lebih kecil daripada
potensi benefit yang akan dihasilkan.
3. Sosial budaya: Dampak keberadaan program terhadap masyarakat sekitar.
4. Lingkungan: dampak lingkungan yang dihasilkan
1. Siklus panen
2. Luasan wilayah yang akan digunakan
3. Proyeksi pasar (tambak dan museum)
Latar Belakang
Konsumsi ikan memang terus meningkat di masyarakat. Seperti halnya ikan jenis air tawar
yang banyak penggemarnya. Salah satunya adalah ikan nila, ikan jenis air tawar ini memiliki cita rasa
yang nikmat, gurih dan sangat lezat. Dari anak-anak hingga orang tua suka ikan nila dan sering kali
ketagihan. Berbagai olahan kuliner berbahan ikan nila memang cukup laris di pasaran. Sehingga
banyak usaha kuliner yang menyuguhkan menu masakan berbahan ikan nila. Di pasaranpun
permintaan ikan nila terbilang sangat tinggi. Tingginya peminat ikan nila membuat tak sedikit orang
membudidaakan ikan ini. Peluang usaha budidaya ikan nila memang dapat dikatakan sangat
menguntungkan. Cara pembudidayaan ikan nila sendiri dapat dikatan mudah. Dimana ikan ini sangaat
mudah mengadaptasikan dengan lingkungan sekitarnya. Dapat membudidayakan ikan nila baik
menggunakan kolam, keramba, jaring apung, di sawah maupun lainnya. Ikan nila mampu tumbuh dan
berkembang dengan baik. Harga jual ikan nila di pasaran memang dapat di katakan tinggi sehingga
peminat budidaya ikan nila sangat tinggi.
PLTMH Cijedil memiliki bangunan kolam penenang/tandon (forebay ponds). Selama ini kolam
penenang ini hanya dimanfaatkan sebagai penampung air dan untuk menyaring benda-benda yang
masih tersisa dalam aliran air. Kolam penenang ini memiliki luas 0,27 Ha. Kondisi ini dapat menadi
potensi peluang bisnis jika dijadikan kolam untuk tambak ikan nila.
Biaya pakan ikan nila adalah sekitar 20% dari harga jual nila di pasaran.
Jadi misalkan Anda memiliki 1000 benih ikan (asumsi 10% dari jumlah ikan tidak
bisa dipanen), maka nantinya ada 900 ekor nila yang dipanen dan siap jual.
Biaya Variabel
- Pakan ( Rp. 56.000 x 30 ) = Rp. 1.680.000
- Pakan tambahan ( Rp. 26.000 x 30 ) = Rp. 780.000
- Vitamin ( Rp. 22.000 x 30) = Rp. 660.000
- Obat-obatan ( Rp. 26.000 x 30) = Rp. 780.000
- Pengemas ( Rp. 19.500 x 30) = Rp. 585.000
- Biaya angkut ( Rp. 28.000 x 30 ) = Rp. 840.000
- Total biaya variabel = Rp. 5.325.000
- Total biaya operasional
Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 7.041.000