Anda di halaman 1dari 7

PT PLN (PERSERO)

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)


Unit Pembangkitan Gresik

LAPORAN AKTIFITAS ON JOB TRAINING (OJT) PRAJABATAN S2 PT.PLN


(PERSERO) ANGKATAN 68 TAHUN 2019
Nama Suhendra Amka Putra
No. Test 1901/ICE/65/S2-LIN/10230
Proyeksi Jabatan Lingkungan
Okupasi Jabatan Spv Lingkungan
No. Hp (+62) 87814607060
Email suhendraamka@gmail.com
Tugas Pokok Mempelajari laporan pelaksanaan kebijakan Lingkungan dan
pengendalian dampak lingkungan serta melakukan evaluasi sesuai standar
yang berlaku
Kegiatan Mempelajari proses pembuatan laporan pelaksanaan RKL-RPL di Unit
Tanggal 24 September 2019 - 27 September 2019
PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik

URAIAN
Setiap dokumen lingkungan memiliki pedoman hukum dalam penyusunannya.
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) mengacu pada pedoman yang tercantum pada lampiran Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005. Dalam pedoman ini memuat tentang ruang
lingkup, maksud dan tujuan, mekanisme pelaporan, frekuensi pelaporan, dan sistematika
pelaporan. Sistematika dalam Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL merupakan
persyaratan minimum yang harus dilaporkan oleh pemrakarsa. Dalam pelaksanaannya, pelaporan
RKL dan RPL dapat mengakomodir berbagai kebutuhan informasi lingkungan yang diperlukan
oleh instansi terkait. Pemantauan lingkungan merupakan suatu langkah untuk mengumpulan data
lingkungan secara sistematis melalui rangkaian pengukuran yang berulang-ulang meliputi
kegiatan Pemantauan base line atau rona lingkungan awal (sebelum proyek, karakterisasi kondisi
alamiah, perubahan yang terjadi secara alamiah), pemantauan dampak (perubahan akibat proyek),
dan pemantauan pentaatan (baku mutu/ peraturan).
Dalam menyusun laporan pelaksanaan RKL-RPL mengikuti sistematika sebagai berikut:
- Bab I. Pendahuluan
Dalam bab ini, penyusun laporan pelaksanaan RKL-RPL menjelaskan atau menguraikan hal-
hal sebagai berikut:
a. Identitas perusahaan, berisi informasi tentang Nama Perusahan/Pemrakarsa ; Jenis Badan
Hukum ; Kontak Perusahaan (Nomor telepo, fax, dan email) ; Status Permodalan ; Bidang
Usaha atau Kegiatan ; SK AMDAL ; Penanggung Jawab ; Izin yang terkait dengan
AMDAL.
b. Lokasi usaha dana tau kegiatan, berisi tentang alamat lengkap perusahaan/pemrakarsa serta
memuat peta wilayah tempat perusahaan/pemrakarsa.
c. Deskrips kegiatan, berisi tentang urauan secara singkat kegiatan dan status pelaksanaan
kegiatan tersebut pada saat pelaporan beserta kapasitas produksi dan atau luasan lahan yang
dimanfaatkan. Uraian ini harus dapat menjelaskan apakah kegiatan perusahaan tersebut
dalam tahap pra-kontruksi, konstruksi, operasi atau pasca operasi. Pemrakarsa dapat
mencantumkan berbagai penghargaan yang dimiliki, baik dari dalam negeri, luar negeri
PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik
atau institusi lain (misalnya: ISO 14000, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
- PROPER).
d. Perkembangan lingkungan sekitar berisi tentang Informasi lengkap dan jelas, apabila
terjadi perubahan-perubahan di sekitar kegiatan selama proyek berlangsung yang
kemungkinan dan atau turut mempengaruhi kegiatan. Bagian ini juga memuat jenis
kegiatan atau lokasi yang berpotensi menimbulkan pencemaran.

Gambar 1. Tabel Potensi Timbulan Pencemaran

- Bab II Pelaksanaan dan Evaluasi


Pada bab ini, berisi tentang uraian lengkap tentang pelaksanaan dan evaluasi hasil pengelolaan
dan pemantauan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan/pemrakarsa.
a. Pelaksanaan
Bagian ini menguraikan secara rinci hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup. Apabila terdapat rekomendasi terhadap laporan hasil pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan sebelumnya, maka hasil pelaksanaan terhadap rekomendasi
tersebut turut dilaporkan. Teknik dan metodologi pengelolaan dan pemantauan yang
digunakan dalam pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana
pemantauan lingkungan hidup (RPL) harus dilakukan sesuai dengan teknik dan metodologi
PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik
standar atau yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
penulisan laporan, harus ada kesesuaian uraian antara dampak yang dikelola dengan
komponen lingkungan yang dipantau. Uraian pelaksanaan pengelolaan dapat dilakukan per
komponen kegiatan dan pelaksanaan pemantauan per komponen lingkungan.
1. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Uraian pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai meliputi jenis
dampak, sumber dampak, tindakan pengelolaan lingkungan hidup, tolak ukur
pengelolaan, lokasi pengelolaan dan periode/waktu pengelolaan. Untuk memberikan
gambaran tentang pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup perlu diuraikan tentang
besaran dampak dari masing-masing sumber dampak dan melampirkan visualisasi
pelaksanaan pengelolaan lingkungan )misalnya foto, tabel, peta lokasi pengelolaan,
dll).

Gambar 2. Matriks Pengelolaan Lingkungan

2. Rencana Pemantauan Lingkungan


Uraian pelaksanaan pemantauan lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai meliputi jenis
dampak, sumber dampak, lokasi pemantauan, parameter lingkungan yang dipantau,
metode pemantauan, jangka waktu dan frekuensi pemantauan. Hasil pelaksanaan
PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik
pengukuran juga dilampirkan, antara lain hasil analisis dari laboratorium yang
terakreditasi atau diakui oleh pemerintah, catatan tingkat kesehatan masyarakat dan
data pelaporan aspek social, serta lampiran visualisasi pelaksanaan pemantauan
lingkungan (misalnya foto, grafik, tabel, peta lokasi pemantauan, dll).

Gambar 3. Matriks Pemantauan Lingkungan

b. Evaluasi
Bagian evaluasi meliputi uraian tentang beberapa hal, yaitu evaluasi kecenderungan (trend
evaluation), evaluasi tingkat kritis (critical level evaluation), dan evaluasi penaatan
(compliance evaluation).
1. Evaluasi kecenderungan (trend evaluation)
Evaluasi untuk melihat kecenderungan (trend) perubahan kualitas lingkungan dalam suatu
rentang ruang dan waktu tertentu. Untuk melakukan evaluasi ini dibutuhkan data hasil
pemantauan dari waktu ke waktu (time series data).
2. Evaluasi tingkat kritis (cri tical level evaluation)
Evaluasi untuk menilai tingkat kritis dari suatu dampak. Evaluasi ini dapat dilakukan
dengan data hasil pemantauan dari waktu ke waktu maupun data dari pemantauan sesaat.
Evaluasi tingkat kritis merupakan evaluasi terhadap potensi risiko dimana suatu kondisi
PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik
akan melebihi baku mutu atau standar lainnya, baik untuk periode waktu saat ini maupun
waktu mendatang.
3. Evaluasi penaatan (compliance evaluation)
Evaluasi terhadap tingkat kepatuhan dari pemrakarsa kegiatan untuk memenuhi berbagai
tingkat kepatuhan yang terdapat dalam izin atau pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam dokumen pengelolaan lingkungan hidup (RKL-RPL).
Evaluasi bertujuan untuk:
1. Memudahkan identfikasi penataan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup
seperti standar-standar baku mutu lingkungan.
2. Mendorong pemrakarsa untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement).
3. Mengetahui kecenderungan pengelolaan dan pemantauan lingkungan suatu kegiatan,
sehingga memudahkan instansi yang melakukan pengendalian dampak lingkungan dalam
penyelesaian permasalahan lingkungan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
dalam skala yang lebih besar.
4. Mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan oleh pemrakarsa untuk program penilaian
peringkat kerja.

Gambar 4. Tabel Evaluasi Kecenderungan, Tingkat Kritis, dan Penaatan


PT PLN (PERSERO)
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB)
Unit Pembangkitan Gresik

- Bab III Kesimpulan


Pada bagian ini menguraikan hal-hal penting yang dilakukan dari pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup. Dalam bab ini diuraikan pula temuan dan usulan untuk
perbaikan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup selanjutnya, yaitu:
1. Kesimpulan mengenai efektivitas pengelolaan lingkungan hidup dan kendala-kendala
yang dihadapi.
2. Kesimpulan mengenai kesesuaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan
pemantauan lingkungan dengan rencana pengelolaan dan pemantaua dalam dokumen
RKL-RPL.

Anda mungkin juga menyukai