Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh Shallom Om Swastyastu Namo Budaya, Salam

Kebajikan.

Selamat pagi!!!

(PENDAHULUAN) Yang terhormat Bapak Wadan Seskoad, serta para pejabat struktural seskoad yang kami
hormati, dan tak lupa rekan-rekan serdik yang sudah menyelesaikan diklat binsik dan karakter PLN
angkatan 68 yang saya cintai.

Perkenalkan sebelumnya, Saya Nur Cahyo. Salah satu peserta didik yang akan membacakan kesan pesan
kami selama 10 hari dilatih disini.

Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita dapat
berkumpul di siang yang cerah ini dengan keadaan sehat tanpa halangan apapun.

(KESAN) Banyak kesan yang sudah kami dapatkan selama 10 hari di seskoad. Bagi kami, pada awalnya
seskoad ini merupakan sebuah sawah candra dimuka, kawah candra dimuka dimana melahirkan 32 orang
menjadi “Gatot kaca” nusantara.

Sempat merasa takut pada hati kami ketika kami menginjakkan kaki pertama kali saat registrasi. Kami pun
kaget tiba-tiba pelatih memberikan banyak sekali barang yang salah satunya adalah pakaian dinas, kami,
ya! Pakaian hijau yang mungkin saat ini bajunya tidak karuan lagi seperti aroma terapi. Berapa tetes
keringat yang sudah menempel pada baju itu, apalagi kaos kakinya, hmmmm…. Joss. Tapi baju itu adalah
saksi kami perjuangan kamu selama 10 hari. Tepuk rangan donk buat kita. BANGGA!

Oh ya, ada cerita yang menarik ketika orientasi, yang itu saat cek kesehatan (rikes). Pasti serdik pria sudah
tahu. Bagi kamu itulag pengalaman kami dilihat bahkan dicubit, pada kakaktua kami 😊

Kami menerima banyak materi ilmu yang benar-benar memberi nilai tentang karakter dan wawasan,
seperti komunikasi sosial, kewaspadaan nasional, pengambilan keputusan, wawasan kebangsaan, metode
pemecahan persoalan, kepemimpinan, isu strategis, cara memberikan instruksi, emotional intellligence,
bela negara, layaknya kita itu seperti masuk sebagai kambing lalu keluarnya singa. Rasanya teori-teori
yang disampaikan oleh dosen benar-benar profesional dan jam pelajarannya kurang banyak. Kami terharu
saat ditunjukkan presentasi wawasan kebangsaan, di mana kami diingatkan betapa besar bangsa kita
Indonesia dan betapa agung kekayaan kita itu. Terima kasih Bapak gumil.

Saat jam Danseskoad benar-benar mengajarkan kami protokoler di awal kemudian materi yang penuh
wejangan Kebangsaan. Materinya menambah wawasan kebangsaan dan kita diberikan nasehat terkait
kita sebagai calon pemimpin di PLN menghadapi tantangan global. Materinya sangat aplikatif, kita semua
bersyukur.

Materi Peraturan Baris-Berbaris (PBB) menjadi materi pokok kami di lapangan atau saat perjalanan dari
barak ke kelas karena kami lakukan setiap hari. Kami benar-benar dilatih kedisiplinan dan kekompakkan
di dalam tim. Kami digembleng dengan sangat baik oleh para pembina, untungnya kami tidak terlalu
mengecewakan pembina.

Terkait kebugaran tubuh, kami diajarkan tiap pagi senam dan pembinaan fisik, siang pun demikian. Senam
Praktek mengajarkan kami cara menjaga kebugaran tubuh untuk nanti setelah diklat di Seskoad ini. Bela
Diri Militer (BDM) mengajarkan kami untuk persiapan menjaga diri. Ujian BDM ada kejadian lucu. Kami
diminta untuk mengkreasikan gerakan, mulai dari kuda-kuda, serangan, sampai bertahan namun ada satu
serdik yang hanya mencontohkan satu jenis gerakan serangan saja dari awal sampai akhir, sehabis itu
disuruh push up trus dia lanjut her. Fisik kami juga diuji di Samapta lari 12 menit di hari ke-7, Katanya sih
nilai kami cukup dan bagus, entah itu cuma sekedar pujian kosong karena kami merasa kepayahan.

Di Pioner kami diajari tali temali tapi klo di militer namanya simpul. Seperti kembali ke saat Pramuka tp
pake tali yg besar sekali, satu kelas narik semua satu tali waktu mau meregangkan tali. Kompak dan lucu.
Ada materi Survical. Teori dan praktek disampaikan dengan semangat. Sewaktu praktek, kita belajar untuk
megang ular dan di-demo-kan bagaimana cara menangkap dan memotong ular untuk dikonsumsi di saat
terdesak. Ada satu serdik yg ikut mencoba minum darah ular seperti yg dicontohkan pembina, semuanya
yg menonton syok!

Kejadian unik terjadi di barak. Ada yg kehilangan tas saat jaga serambi tp ternyata itu dilakukan pembina
untuk menguji kewaspadaan kami. Akibatnya seharian satu serdik yang kehilangan tas itu menggunakan
pengganti kantong kresek. Waktu kejadian sih serem tapi ketika diceritakan seperti ini jadi lucu. Hal itu
berlaku untuk semua kejadian yang mengesalkan dan melelahkan. Semuanya jadi indah dan lucu saat ini.

Dan akhirnya sampailah pada puncak yang kami nantikan, yaitu Humanity Project, di mana kami harus
melakukan pengabdian ke masyarakat langsung sekaligus menerapkan apa yang telah kami dapatkan saat
belajar di Seskoad. Warga sangat antusias dengan kehadiran kami walaupun sebelumnya kami harus
berjalan jongkok dari titik kedatangan sampai ke tempat penyambutan. Setelah ramah tamah, kami
melakukan beberapa program seperti renovasi madrasah, penyuluhan pupuk, edukasi untuk anak SD dan
PAUD, sampai ke olahraga. Renungan malam. Pengalaman ini sangat berharga dan akan selalu kami
kenang.

(PESAN) Pesan kami untuk Seskoad dan PLN, supaya kerja sama ini tidak hanya berhenti sampai acara ini
ditutup. Kami berharap untuk pembinaan fisik dan karakter selanjutnya dapat berlangsung lebih lama
karena kami merasa kurang dalam pengendapan materi di Seskoad, begitu pula dengan Humanity Project.
Untuk teman-temanku tercinta, tetap dijaga jiwa korsa angkatan. Tetap dijaga pula kebugaran fisik dan
karakter-karakter yang telah ditanamkan selama 10 hari ini. Mantap.

Demikian yang dapat saya sampaikan mewakili teman-teman serdik PLN angkatan 68. Semoga apa yang
para serdik dapatkan selama 10 hari di Seskoad dapat dijadikan bekal saat kami mengabdi untuk negeriku
tercinta melalui tangan-tangan kasih PLN. Ucapan terima kasih untuk :

i. pembina kelompok 1 dan 2


ii. pakorbinlat (Pak Asep)
iii. pasimin (Pak Samsudin)
iv. pasiops (Pak Rusmanto)
v. dan pihak-pihak yang membantu kami selama di seskoad yg tidak bisa kami sebutkan satu per
satu.

Saya mewakili teman-teman serdik minta maaf jika ada perbuatan maupun ucapan yang kurang berkenan
saat kami menjalani diklat ini. Semoga tali silaturahmi terus berlanjut dan kita bisa bertemu kembali di
lain kesempatan.

SELAMAT PAGI!

Wass.

Anda mungkin juga menyukai