Anda di halaman 1dari 6

Analisa hasil laboratorium tersebut menunjukan bahwa, baik sampah domestik

maupun sampah laut yang dihasilkan di kawaan PT. PJB Muara Karang, memiliki kadar
air antara 55.95% hingga 60.34% dengan nilai kalor yang tinggi, yakni berkisar antara
3109.79 kal/gr hingga 4574.25 kal/gr. Dimana nilai kalor tersebut merupakan berat
kering sampah setelah sampel sampah dikeringkan pada suhu 105 derajat celcius.
Berdasarkan hasil analisa tersebut dimana sampah memiliki nilai kalor yang tinggi,
maka salah satu alternatif teknologi pengolahan sampah yang sesuai dengan kondisi
tersebut adalah pemanfaatan sampah menjadi RDF untuk selanjutnya dapat
dimanfaatkan oleh industri semen. Nilai kalor yang tinggi cenderung akan
menghasilkan energi yang juga cukup tinggi. Teknologi pengolahan sampah secara
termal pun sesuai untuk mengolah sampah yang dihasilkan tersebut mengingat
kandungan nilai kalor yang tinggi. Namun, dalam rangka menentukan sistem
pengelolaan sampah terpilih yang layak diterapkan, pertimbangan tidak hanya datang
dari sisi teknis saja. Pertimbangan lebih lanjut, baik dari sisi teknis maupun dari sisi
ekonomis akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya dari laporan ini.

Data hasil survey sampah, mulai dari timbulan, komposisi, densitas selama 8 hari
hingga karakteristik sampah detil per komponen, terdapat pada bagian lampiran
laporan ini.

3.5 Hasil Kuesioner dan Analisa


Karyawan yang ada di PT. PJB UPMK terdiri dari PT. PJB dan Non PJB. Oleh karena itu
responden yang diminta untuk mengisi kuesioner selain dari karyawan PT. PJB juga
karyawan Non PJB yaitu dari dari PT. WKI (Wira Karya Indonesia), PT. ISS (Integrated
Fasility Services), PT. TDP (Trans Dana Profitri) dan PT. MKP (Mitra Karya Prima).
Responden tersebut tersebar di area PT. PJB UPMK yaitu di bagian Sarana,
Pemeliharaan, Rendal Har, Satpam, Cleaner, Water Intake, Logistik, SDM, Keuangan,
Umum, Operasi, Lingkungan, Engineering, MMRK, Outage management, Operator,
Gondola, K3, IT support, CSO dan Resouces Planning.

Mayoritas responden adalah laki-laki (85,51%) dengan pendidikan terakhir SMA


sebanyak 48,3% dan S1 Sebanyak 32,34%. Jam kerja setiap hari adalah antara 8 s/d 11
jam (91,82%). 48,52% adalah karyawan tetap dan 38,52% adalah karyawan Non PJB.

Chart berikut ini menunjukkan status kepegawaian responden :

30
Pegawai
Kontrak
7,4%

Pegawai
Pegawai
Tetap
Non PJB
48,5%
38,5%

Pegawai
Honorer
5,6%

Chart 1 Status Kepegawaian Responden

Sebagian responden(40,98%) mengatakan bahwa sampah adalah hasil akhir suatu


kegiatan yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi dan 31,6 % yang menyatakan bahwa
sampah adalah sumber daya. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa sampah adalah
sesuatu yang bisa mengganggu kesehatan.

31,6% responden memahami bahwa sampah adalah sumber daya, sehingga dari
jawaban responden ini di PT.PJB dapat dibentuk Bank Sampah Unit dengan nasabah
adalah karyawan dari PT. PJB.

Berikut ini Chart tentang pandangan responden mengenai sampah :

Lainnya : Sisa dari


Sampah suatu kegiatan yang
harus jika dikelola dengan Sampah adalah
dibuang dan tepat dapat hasil akhir suatu
dijauhkan memberikan nilai kegiatan yang
dari manusia tambah 19,2% sudah tidak bisa
karena akan dipergunakan lagi.
mengganggu 39,6%
kesehatan.
8,3%
Sampah
adalah
sumberdaya.
31,6%

Chart 2 Sampah Menurut Pandangan Responden

Responden mengakui bahwa tanggungjawab pengelolaan sampah dikantor adalah


tanggung jawab setiap individu yang bekerja di kantor, dan mereka juga tahu apa itu
sampah organik, anorganik, B3 dan 3R. Bila dihubungkan dengan jawaban sebelumnya

31
tentang pengertian dari sampah dimana hampir setengah dari responden tidak
mengerti bahwa sampah adalah sumber daya, dapat diartikan bahwa sebenarnya
mereka belum mengerti dengan benar apa itu sampah organik dan non organik serta
B3 dan 3R.

Sebagian besar Responden (73,4%) mengatakan bahwa pemilahan sampah itu sangat
penting, sementara 1,8% Responden belum tahu tujuan dari adanya pengelolaan
sampah.

Dari Chart berikut ini dapat dilihat jawaban Responden :

Lainnya
:Belum tahu
tujuan
pengelolaan
sampah Penting
1,8% 24,8%
Sangat
penting
73,4%

Chart 3 Seberapa Penting Pemilahan Sampah Menurut Responden

Letak tempat sampah terpilah menurut responden (31,4%) sebaiknya diletakkan


ditempat yang tidak mengganggu aktifitas kerja. Bisa didalam ruangan, dilorong
maupun didekat pintu masuk kantor.

Jawaban Responden dapat dilihat dari Chart berikut ini :

Lainnya : Ditempat
yang tidak
mengganggu aktivitas Di dalam
kerja 31,4 % ruangan kerja
18,9%

Dilorong
Di Depan dekat 20,7%
pintu masuk
kantor 28,9%

Chart 4 Letak Tempat Sampah Apabila Sampah Dibuang


Dengan Cara Dipilah Menurut Responden

32
Sebagian besar responden ingin hadiah bila perusahaan menerapkan punishment dan
reward bagi yang membuang sampah secara terpilah/tidak terpilah.

Lainnya : Denda dengan


Teguran, membayar uang
hukuman, sejumlah
SP tertentu
13,2% 32,1%

Hadiah bagi yang


melaksanakan setelah
dilakukan penilaian oleh
manajemen 54,7%

Chart 5 Sangsi Untuk Pegawai Yang Tidak Membuang Sampah


Secara Terpilah

Dari Chart diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan PT. PJB baik karyawan
tetap maupun Non PJB mau ikut serta dalam pengelolaan sampah dengan cara
membuang sampah dengan cara dipilah. Ini terlihat dari jawaban Responden
sebanyak 54,7% mengharapkan hadiah bagi yang melaksanakan pemilahan sampah.

50,21% Responden menyatakan bersedia menjadi pengurus TPS 3R dan 49,79% tidak
bersedia. Dari hasil jawaban ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan sangat
peduli dengan lingkungan yang bersih dengan melalui pengelolaan sampah yang
benar.

96 % responden selalu membuang sampah pada tempatnya dan sudah terbiasa


membuang secara terpilah (75%). Ada juga responden yang belum terbiasa (25%)
dikarenakan tempat sampah yang terpilah belum ada dan belum tau cara
membedakan sampahnya serta repot bila membuang secara terpilah.

Berikut ini Chart yang menjelaskan jawaban Responden yang belum terbiasa
membuang sampah secara terpilah :

Repot
24,6% Tempat
sampah
Tidak tahu cara terpilahnya
memilah dan tidak ada
membedakan 47,8%
sampahnya
27,5%

Chart 6 Alasan Responden Yang Tidak Terbiasa Membuang Sampah


Sesuai Tempat Sampah Terpilah

33
Sebagian responden membawa minuman sendiri karena ada area di kantor yang
belum menyediakan galon air minum, sebagian lainnya tidak membawa minum
kekantor karena sudah disediakan gelas dan air minum. Untuk makanan ada yang
sudah biasa membawa makanan dari rumah dan sebagian lainnya lebih mudah beli di
sekitar kantor. Jawaban dari responden ini tidak ada hubungannya dengan
pengurangan sampah di lingkungan kantor.

Jenis sampah yang sering dibuang responden adalah sisa makanan,


kertas/kardus/koran, plastik (botol, gelas, kresek).

Chart berikut ini menjelaskan jenis sampah yang sering dibuang oleh Responden :

Kaleng Lainnya : Sisa


(minuman & makanan ,
makanan) kertas, plastik,
4,6% kaleng
9,1%

Plastik (botol,
Sisa makanan
gelas,kresek)
36,8%
16,9%
Kertas/kardus/k
oran
31,6%
Sampah
halaman (daun,
rumput)
1,0%

Chart 7 Jenis Sampah Yang Sering Dibuang Responden

Menurut sebagian besar responden masih ada sebagian kantor yang belum bersih
sehingga dalam hal penanganan sampah masih harus diperbaiki lagi.

Cara yang efektif dalam mensosialisasikan penanganan sampah di lingkungan kantor


adalah melalui training (41,2%), pengumuman resmi dari perusahaan (31,5%), brosur
dan pamflet (17,5%).

Berikut ini Chart yang menggambarkan cara yang efektif untuk mensosialisasikan
penanganan sampah di kantor :

34
Lainnya :
Brosur, Brosur
Training dan /pamflet
Pengumuman 17,5%
resmi
9,7%
Pengumuman
resmi dari
perusahaan Training
31,5% 41,2%

Chart 8 Cara Yang Dipandang Efektif Untuk Mensosialisasikan


Penanganan Sampah di Kantor Menurut Responden

Lembar kuesioner, jawaban dan hasil analisa per bagian yang lebih rinci dapat dilihat
di lampiran dalam laporan ini.

35

Anda mungkin juga menyukai