Skripsi:
Oleh:
BRIAN RAFSANJANI
NIM: E73211100
SURABAYA
2018
ABSTRAK
Brian Rafsanjani, sikap tabayyun dalam al-qur’an menurut mufassir dan kontekstualisasi
pada problematika pemberitaan media sosial
Saat ini media sosial merupakan media komunikasi yang efektif, tranparasi dan efisien
serta memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan pembaharuan. Penggunaan media sosial
sebagai jembatan untuk membantu proses peralihan masyarakat yang tradisional ke masyarakat
yang modern, khususnya untuk mentransfer informasi pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah kepada masyarakatnya. Sebaliknya masyarakat dapat menyampaikan informasi
langsung kepada pemerintah tentang berbagai hal terkait dengan pelayanan yang diterima.
Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan dunia menjadi tanpa batas. Teknologi
informasi saat ini selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan
peradaban manusia, sekaligus menjadi arena efektif perbuatan melawan hukum. Indonesia
merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika yang mengalami
permasalahan serius soal penyebaran berita palsu (Fake News/Hoax).
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library
research) dan menggunakan metode mawd}u>’i> (tematik), yaitu mengumpulkan ayat-ayat Alquran
yang berkaitan dengan tabayyun, kemudian membahasnya secara komprehensif dengan merujuk
pada pendapat para ahli tafsir kenamaan. Upaya tabayyun yang disarikan dari penafsiran Alquran
dengan melihat secara seksama terhadap semua faktor yang menyebabkan timbulnya seseorang
tidak melakukan tabayyun serta semua hal-hal yang mendukung atau mempengaruhinya.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa menurut berbagai pendapat mufassir Allah telah
mengajak manusia untuk: a) janganlah terburu-buru saat menerima berita meskipun itu dari orang
fasik ataupun orang iman sendiri, b) jangan mudah men-share (menyebarkan) berita jika belum
pasti kebenarannya, c)lakukan klarifikasi setiap kita menerima berita atau pun sesuatu yang belum
jelas keadaannya,
iii
MOTTO ………………………………………………………………………….vii
BAB I : PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah................................................................................ 12
xi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Terminologi Tabayyun Dalam Alquran ................................... 20
2. Pengunaan Tabayyun..................................................................... 26
A. Analisis .................................................................................................. 66
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 81
B.Saran ........................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA
xii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Alquran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasul-
Nya Muhammad SAW yang berisikan pedoman untuk dijadikan petunjuk, baik
Alquran adalah firman Allah yang mutlak benar, berlaku sepanjang zaman
dan mengandung ajaran dan petunjuk tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
kehidupan manusia di dunia ini dan di akhirat nanti. Ajaran dan petunjuk Alquran
tersebut berkaitan dengan berbagai konsep yang sangat dibutuhkan oleh manusia
1
Umar Shihab, Kontekstualias al-Qur’an: kajian tematik atas ayat-ayat hukum dalam al- Qur’an
(Jakarta: Penamadani, 2005), 38.
2
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan(Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy) (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), 1.
teknologi elektronik. Sepanjang hari, sejak bangun tidur hingga tidur kembali,
masyarakat disuguhi berbagai informasi oleh beragam media. Radio dan televisi
aliran, sejak mata terbuka telah menghidangkan aneka berita dari yang ringan
hingga yang menyesakkan dada. Di luar rumah, orang disuguhi selebaran, iklan,
dan aneka informasi yang terbentang di jalan-jalan, bahkan dibagikan secara gratis.
Tiba di tempat kerja, orang mendengar berita, isu, rumor, termasuk yang tidak
Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunan terdiri dari teknologi dan
3
Muhyar Fanani, Membumikan Hukum Langit (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), 60.
4
Muhammad Hasim, Belajar menjadi pakar informasi teknologi (Bekasi: Adhi Aksara Abdi
Indonesia, 2010), 1.
dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur,
orang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling menukar
tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya
minyak wangi, suara berjalan, dan sebagainya semuanya itu menimbulkan kesan
didalam pikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan
5
Ibid.
6
Soerjono Soekanto, Peranan Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 212-213.
sehingga tanpa di sadari manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu
Belum lagi internet yang menyajikan tidak hanya informasi formal dan
baku, tetapi juga informasi tanpa formalitas, bahkan tanpa kejelasan identitas
di atas pentas, tidak luput dari informasi dengan tujuan-tujuan yang dapat
mempengaruhi atau mengacaukan pikiran para penontonnya. Dalam era ini tidak
jarang fitnah disuguhkan sebagai kebenaran, maksiat dikemas dalam hiburan, dan
dalam bersosialisasi. Hal ini sesuai dengan tujuan awal mengapa media sosial
seluruh dunia untuk menjalin pertemanan baru, berbisnis, berpolitik, dan bahkan
7
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Lencana, 2006), 163-164.
8
M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), 337- 338.
melainkan menjadi sumber informasi cepat, hal ini dapat dilihat ketika informasi
yang tersedia di media sosial jauh lebih cepat sampai dan menyebar dari pada
informasi dari media lainnya, tidak jarang berita seperti bencana alam, berita
kriminal, kecelakaan lalu lintas dan lain sebagainya yang belum tampil di layar
televisi namun sudah dapat lebih dulu diketahui oleh masyarakat melalui media
sosial.
Saat orang menerima berita dari berbagai media, mereka cenderung cepat
tersebut, hal ini bertolak belakang dengan sikap yang harus dilakukan oleh umat
muslim seperti yang tertulis dalam surah al-Hujarat ayat 6, berikut ini:
ْ ﺼﯿﺒ
ُﻮا ﻗَ ۡﻮ ۢ َﻣﺎ ﺑِ َﺠ ٰﮭَﻠَ ٖﺔ ُ ۢ ٰﯾَٓﺄَﯾﱡﮭَﺎ ٱﻟﱠ ِﺬﯾﻦَ َءا َﻣﻨُ ٓﻮ ْا إِن َﺟﺎٓ َء ُﻛﻢۡ ﻓَﺎ ِﺳ
ِ ُﻖ ِﺑﻨَﺒَ ٖﺈ ﻓَﺘَ َﺒﯿﱠﻨُ ٓﻮ ْا أَن ﺗ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu. 9
Allah SWT memerintahkan agar benar benar meneliti berita yang dibawa
oleh orang-orang fasik dalam rangkah mewaspadinya, sehingga tidak ada seseorang
pada saat itu orang fasik tersebut berpredikat sebagai seorang pendusta dan berbuat
9
Tim Penyusun, Alquran dan Terjemahnya, Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Departemen
Agama RI (Jakarta,1989), 842.
fasik itu berarti dia telah mengikutinya dari belakang. Padahal Allah SWT telah
melarang untuk mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan. Dari sini
pula, beberapa kelompok ulama melarang untuk menerima riwayat yang diperoleh
dari orang yang tidak diketahui keadaanya karena adanya kemungkinan orang
tersebut fasik. 10
Ayat ini, menurut banyak ulama, turun menyangkut kasus al-Walid ibn
Uqbah Ibn Abi Mu’ith yang ditugaskan Nabi SAW menuju ke Bani al-Musthalaq
untuk memungut zakat. Ketika anggota masyarakat yang dituju itu mendengar
tentang kedatangan utusan Nabi SAW yakni al-Walid, mereka keluar dari
tetapi al-Walid menduga bahwa mereka akan menyerangnya. Karena itu ia kembali
membayar zakat dan bermaksud menyerang Nabi SAW. Rasul SAW marah dan
mengutus Khalid ibn Walid menyelidiki keadaan sebenarnya sambil berpesan agar
tidak menyerang mereka sebelum duduk persoalan menjadi jelas. Khalid. mengutus
Khalid kemudian mengunjungi mereka lalu menerima zakat yang telah mereka
kumpulkan. Riwayat lain menyatakan bahwa justru mereka yang datang kepada
perkampungan mereka. 11
10
M. Abdul Ghoffar, Tafsir ibn Katsir, Jil 5 (Surabaya: Pustaka Asy-Syafi’I, 2001), 717.
11
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2009), 587.
Ayat ini juga sama menerangkan adab yang harus diperhatikan oleh orang-
orang yang berakal, yaitu apabila ada orang fasik yang memberitahukan kepada
mereka suatu berita, maka hendaknya mereka menelitinya dan tidak langsung
menerima beritanya, karena jika demikian terdapat bahaya yang besar dan terjatuh
ke dalam dosa. Hal itu karena jika berita orang fasik menempati posisi berita orang
yang yang benar lagi adil sehingga dibenarkan dan dilanjutkan konsekwensinya
tentu akan menimbulkan bahaya, seperti binasanya jiwa dan harta tanpa alasan yang
benar sehingga membuat seseorang menyesal. Oleh karena itu, yang wajib dalam
menerima berita orang fasik adalah tabayyun (memeriksa dengan teliti), jika ada
dalil dan qarinah (tanda) yang menunjukkan kebenarannya, maka diberlakukan dan
didustakan dan tidak diberlakukan. Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa berita orang
yang jujur adalah diterima dan bahwa berita orang yang berdusta adalah ditolak,
ditunjukkan dengan digunakannya kata naba’ untuk menyebut berita, bukan kata
khabar. M. Quraish Shihab membedakan makna dua kata itu. “Kata naba’
Alquran memberi petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki
adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong, dan
berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu didengarkan
fatabayyanu>. Makna kata tersebut akan semakin mantap untuk fahami dengan
dengan fatatsabbatu>. Kedua kata tersebut memiliki makna yang mirip. Asy-
mengambil kesimpulan seraya melihat berita dan realitas yang ada sehingga
jelas apa yang sesungguhnya terjadi. Atau dalam bahasa lain, berita itu harus
Allah. Islam tidak menganjurkan fitnah atau berburuk sangka kepada pihak lain.
bukan perkataan yang kotor dan jorok, bukan pembicaraan yang menghasut,
dibicarakan itu perkataan yang obyektif dan benar. Apapun yang diucapkan
12
M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), 262.
manusia. 13
sukar mencari sosok yang jujur dan senantiasa beri’tikad baik dalam setiap berita
dan informasi yang disampaikan. Sebuah informasi memiliki peran yang sangat
besar pada masyarakat, karena media massa di era zero gap antar manusia ini
memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mempengaruhi perubahan budaya, norma
dan etika, terlebih karakteristik generasi abad 21 ini lebih memiliki jiwa konsumtif
sangat cepat, hasil kerja jurnalistik telah memasuki ruang yang begitu dekat dengan
kehidupan manusia. Manusia tidak akan merasa kesulitan lagi untuk mendapatkan
informasi, hingga manusia yang bukan siapa-siapa bisa menjadi terkenal hanya
karena faktor teknologi dunia maya yang tidak bisa memverifikasi keaslian
informasi itu. Terlebih lagi sekarang ini sosial media yang semakin menjamur dan
di negara anggotanya agar dapat memanfaatkan sarana media sosial dengan bijak
dan positif. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan salah satu
13
Basri Iba Asghary, Solusi Al-Qur‟an Tentang Problema Sosial Politik Budaya (Jakarta: Rineka
Cipta, 1994), 255.
tabayyun atau melakukan konfirmasi terkait informasi yang beredar di media sosial.
Menurutnya, era digital adalah hal niscaya dan tidak bisa dielakkan. Masalah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mencari kejelasan suatu
Selain itu, bila informasi yang didapat berupa pemberitaan media massa,
3. Waktu dan tempat latar waktu dan tempat informasi yang didapat adalah
14
Esthi Maharani, Menag empat negara sepakat kembangkan Tbayyun medsos, diakses dari
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/07/ohs7r9335-menag-empat-negara-
sepakat-kembangkan-tabayyun-medsos, pada tanggal Kamis 4 Oktober 2017.
15
Natisha Andarningtyas, MUI: tabayyun sebelum share informasi, diakses dari
http://www.antaranews.com/berita/634354/mui-tabayyun-sebelum-share-informasi, pada tanggal
Kamis 4 Oktober 2017.
Di sini lah peran pentingnya sikap tabayyun. Setiap informasi yang diterima
hendaknya perlu dicermati benar kebenaranya, agar tidak tersesat dan ikut
menyesatkan.
Informasi diterima dan disebar tanpa filterisasi dan klarifikasi yang cukup. Bahkan
diantaranya ialah sikap sombong, egois, fanatik, merasa sudah paham, dan malas
sikap masyarakat yang masih rendah. Tidak heran jika di media sosial tidak jarang
menemui tulisan atau pernyataan yang secara jelas bernada saling cela, saling ejek,
saling berprasangka buruk, dan saling menggunjing yang bila diusut, akar dari
B. Identifikasi Masalah
2. Pengertian tabayyun
3. Cara Ber-tabayyun
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penafsiran para ulama’ terhadap terminologi tabayyun dalam
Alquran?
2. Bagaimana konstektualisasi ayat Alquran tentang tabayyun pada pemberitaan
media sosial?
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
b. Untuk merumuskan cara ber-media sosial yang baik dan bijak menurut tafsir
Alquran.
2. Kegunaan Penelitian
dan pembelajaran oleh para akademisi, para pemuda dan pengguna media
sosial.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang
2. Pendekatan Penelitian
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang
diamati. 17
3. Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari dokumen dokumen
a. Sumber Primer
Sumber Primer adalah data autentik atau data yang berasal dari sumber
16
Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan (Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004),
36.
17
Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), 51.
18
Hadiri Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada Unversity
Press, 1991), 216.
b. Sumber Sekunder
Abuddin Nata
Shihab
19
Hadiri Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada
Unversity Press, 1991), 217.
Shihab
Iba Asghary
16. Dll.
metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
20
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian
(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014),.208.
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta,
1998), 206.
atau topik tertentu. Dalam bahasa indonesia biasa diterjemahkan dengan tafsir
tematik. 22
Semua data yang terkumpul, baik primer maupun sekunder diklasifikasi dan
menggunakan analisis isi, yaitu suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi
pesan dan mengolahnya dengan tujuan menangkap pesan yang tersirat dari satu
F. Telaah Pustaka
membahas secara khusus tabayyun dalam Alquran, Maka penulis tertarik untuk
Aidh al-Qarni dalam tafsir tentang ayat tabayyun, baik dari segi metode
maupun pandangannya.
22
usman, Ilmu tafsir (Yogyakarta: Teras,, 2008),311
23
Idris, “Makna Tabdzir dalam Al-Qur‟an” (Skripsi tidak diterbitkan, Jurusan Tafsir Hadis
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel, 2012), 15.
dan pemikiran Islam, Jurusan Tafsir Hadis, UIN Sunan Kalijaga. Dalam
diekambaliakn ke Alquran.
Dalam karya-karya tersebut di atas masih ada ruang yang belum dibahas
yakni penafsiran Tabayyun dengan pengguna media sosial. Dengan ini merasa perlu
untuk melakukan penelitian lebih mendalam. Hal ini karena dalam karya-karya
tersebut tidak dibahas masalah Tabayyun dan pengguna media sosial secara
komprehensif, sehingga dalam hal ini sangat diperlukan mengkaji lebih dalam
masalah Tabayyun.
G. Sistematika Pembahasan
Agar pembahasan ini tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan dan agar
lebih sistematis susunannya, maka skripsi ini dibagi dalam lima bab dengan
Bab II berisi tentang tinjauan umum tentang gambaran umum tabayyun dan
pengertian internet, media sosial, dll (yang berhubungan dengan media sosial).
meliputi ayat-ayat tentang tabayyun serta penafsiran para mufassir tentang ayat-
ayat tabayyun.
dan saran-saran yang dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk kajian lebih lanjut.
A. Definisi Tabayyun
berbagai aspek, misalnya politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Salah satu
tuntunan yang dibahas oleh Alquran adalah selektif dalam menerima dan
Oleh karena itu, masyarakat harus cerdas dan selektif serta kritis dalam menerima
setiap informasi. Dalam bahasa Alquran, sikap selektif dan kritis tersebut
Tabayyun itu sendiri secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang
sesuatu hingga jelas dan benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah
meneliti dan menyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik
dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya. 2
Meski istilah ini terkesan dari budaya atau bahasa Arab, namun terminologi
tabayyun ini menarik dan relevan dalam mengatasi persoalan yang terjadi saat ini,
khususnya dalam pemanfaatan media sosial, baik itu ketika menerima dan
1
Mawardi Siregar, “Tafsir Tematik Tentang Seleksi Informasi”, Jurnal At-Tibyan, Vol. 2 No.1
(Juni 2017), 144-145.
2
Marzani Anwar, ” Pentingnya Tabayyun”, https://marzanianwar.wordpress.com/2009/09/05
pentingnya-tabayyun/ (Kamis, 23 November 2017, 18.15).
19
memeriksa kebenaran dengan teliti mengenai suatu kabar atau informasi, agar tidak
menjadi musibah bagi sebuah bangsa atau bagi masyarakat yang akan menjadi
Lafadz tabayyun berasal dari fiil madhi tabayyana yang berakar atau
dari akar kata (jelas). Tabayyana mengikuti kaidah S{orof dengan wazan ﺗﻔﻌﻞ
tersebut. Salah satu faidah dari wazan tafa’ala yaitu (membebani) sehingga
tabayyun disitu yang awalnya jelas menjadi mencari kejelasan. Jadi tabayyun
dalam setiap informasi berarti mencari kejelasan dari informasi yang didapat
bisa berubah kata sebanyak tiga kali ﺑﯾّﻧ ُﺗﮫ, َﺗﺑﯾﱠن, اﺳﺗﺑﺎنdan dicontohkan dalam
Alquran dalam surah al-Ankabut ayat 38 ( ۡ)و َﻗد ﱠﺗ َﺑﯾ َﱠن َﻟ ُﻛم ﻣﱢن ﻣ ٰ َﱠﺳ ِﻛﻧ ِِﮭم
َ tabayyana
dalam surah ini menjelaskan kejadian yang sudah terjadi dan diberi contoh
surah al-Anam ayat 55 ( َ )ﻟِﺘَ ْﺴﺘَﺒِﯿﻦَ َﺳﺒِﯿ ُﻞ ْاﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ِﻣﯿﻦlittastabiyna dalam surah ini
menjelaksan sesuatu yang sudah jelas, surah Hud ayat 17 ( أَﻓَ َﻤ ْﻦ َﻛﺎنَ َﻋﻠَ ٰﻰ ﺑَﯿﱢﻨَ ٍﺔ ِﻣ ْﻦ
) َرﺑﱢ ِﮫbayyanati dalam surah ini menjelaskan sesuatu bukti atau saksi yang
berasal dari kata tabayya>na>, yatabayyanu>, tabayyu>nan> ( ) َﺗﺑﯾُﺎ ًﻧﺎ ﯾﺗﺑ ّﯾ ُﻧ ْوا َﺗﺑ َﯾﺎ َﻧﺎyang
artinya tampak, jelas, terang.4 Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi
dibaca dengan fathbitu> ( ) َﻓ َﺛ ﱢﺑ ُﺗ ْواdiambil dari kata at-Tathabut. Adapun yang lain,
mereka membaca firman Allah itu dengan fatabayyanu> َﻓ َﺗ َﺑ ﱠﯾ ُﻧ ْواdiambil dari kata
at-Tabyin.6
yakni pada surah an-Nisa’ ayat 94 dan surah al-Hujurat ayat 6. Tetapi kata
yang hampir sama dengan kata tabayyun banyak disebutkan oleh Alquran,
seperti kata tabayyana. Disebutkan dalam Alquran sebanyak 10 kali Surah al-
Baqarah
3
Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, ( اﻟـﻣـﻌـﺟـم اﻟـﻣـﻔـﮭـرس ﻷﻟـﻔـﺎظ اﻟـﻘـرآن اﻟـﻛـرﯾـمKairo: Da>r al-Had<ith, t.th),
157.
4
Al-Munawwir, kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 1984), 47.
5
Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi, Tafsir Al-Aisar Cet.3 (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2013),
903.
6
Syaikh Imam Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), 27.
ayat 109, surah al-Baqarah ayat 256, surah al-Baqarah ayat 259, surah al-Anfal
ayat 6, surah at-Tawbah ayat 114, surah al-Ankabut ayat 38, surah Muhammad
ayat 25, surah Muhammad ayat 32, surah Ibrahim ayat 45, surah saba’ ayat 14.7
َ ۡ � ل َ ُه ُم
ٱ� ُّق َ َّ َّ ِم ۢن َ� ۡع ِد َما تَب
nyata atau jelas sudah tertulis dalam kitab mereka sendiri tentang
nyata atau jelas tidak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk suatu
ۡ َ �
ٞ � ٖء قَد ّ ُ ٰ َ َ َ َّ َّ َ ُ َ ۡ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ َّ َ َ
ِير ِ � �فلما تب� �ۥ قال أعلم أن ٱ
7
Ilmi Zadeh Fu'ad Abd Al Baqiy, Fathurrahman litalib ayat al Qur'an (Bandung:Penerbit
Diponegoro, 2007), 64.
8
Tim Penyusun, Alquran dan Terjemhanya, Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Departemen
Agama RI (Jakarta, 1989), 32.
9
Ibid., 65.
d. Al-Anfal ayat 6
َ ُ ُ َ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ ُ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ َ َ َ َ ۡ َ ّ َ ۡ َ َ ُ َ
ت وهم ينظرون ِ يُ�ٰدِلونك ِ� ٱ� ِق �عد ما تب� ك��ما �ساقون إِ� ٱلمو
Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka
pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka
melihat (sebab-sebab kematian itu). 11
Maksudnya Tabayyana dalam surah al-Anfal ayat 6 ini adalah nyata
َّ ّ ٞ َ َّ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ
ِ�ِ � ُ� ٓۥ �ن ُهۥ ع ُد ّو فلما تب
Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah. 12
Maksudnya Tabayyana dalam surah at-Tawbah ayat 114 ini adalah
nyata atau jelas setelah ia mengetahui bahwa ayahnya adalah musuh Allah,
10
Ibid., 66.
11
Ibid., 259.
12
Ibid., 298.
f. Al-Ankabut ayat 38
ُ َ َ َّ َ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ ٗ َ َ
ٰ َ �م ّمِن َّم
كن ِ ِه ۡم
ِ � و�دا و�مودا وقد تب� ل
Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu
(kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. 13
Maksudnya Tabayyana dalam surah al-Ankabut ayat 38 ini nyata
atau jelas tentang peristiwa kematian kaum 'Aad dan Tsamud, ketika Allah
g. Muhammad ayat 25
nyata atau jelas adalah orang-orang yang kembali bersikap kafir dan
13
Ibid., 629.
14
Ibid., 829.
h. Muhammad ayat 32
َ َ َّ َ َ َ ۡ َ َ َّ ْ ُّ َ َ َّ َ َ َّ َّ
َ � َف ُروا ْ َو َص ُّدوا ْ َعن
� ل ُه ُم ٱلر ُسول ِم ۢن �ع ِد ما تب يل ٱ�ِ وشآقوا ِ ِ ب س إِن ٱ�ِين
َ ۡ َ ۡ َ َ َّ ْ ُّ ُ َ َ ٰ َ ُ ۡ
ٱ� ش�ا َو َس ُي ۡحب ِ ُط أع َ�ٰل ُه ۡم ٱلهدى لن ي�وا
Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan
Allah serta memusuhi Rasul setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak
dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Dan Allah akan
menghapuskan (pahala) amal-amal mereka. 15
Maksudnya Tabayyana dalam surah Muhammad ayat 32 ini adalah
nyata atau jelas adalah setelah petunjuk itu jelas (jalan yang dipilihkan
i. Ibrahim ayat 45
َ َ ۡ َ ۡ ُ ُ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َّ َ َ َ
وتب� ل�م كيف �علنا ب ِ ِهم و��نا ل�م ٱ�مثال
Dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan
telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan. 16
Maksudnya Tabayyana dalam surah Ibrahim ayat 45 ini adalah
nyata atau jelas adalah umat-umat terdahulu yang durhaka yaitu berupa
siksaan.
j. saba’ ayat 14
ۡ َ َ ۡ ْ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ُ َ ۡ َ ْ ُ َ ۡ َّ َ ُّ ۡ َ ََ َ ََ
� ُ
ِ اب ٱلم ِه
ِ ٱ�ن أن لو �نوا �علمون ٱلغيب ما �ِثوا ِ� ٱلعذ ِ فل َّما خ َّر تب َّين
ِ ت
Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya
mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa
yang menghinakan. 17
15
Ibid., 830.
16
Ibid., 385.
17
Ibid., 681.
ada yang memberitahukan hal itu kepada bangsa jin selain seekor binatang
Alquran mengandung makna jelas dan nyata tetapi berbeda dalam hal
2. Penggunaan Tabayyun
Had>ith Rasulullah SAW dapat diteliti keshahihannya antara lain karena para
kepada orang yang beriman agar selalu tabayyun dalam menghadapi berita
tabayyun kesalah pahaman akan sering terjadi. Untuk itu demi menghindari
kepada orang lain lebih baik di cari informasi yang benar terlebih dahulu atau
disebutkan dalam latar blakang surah al-Hujurat tidak hanya tertuju pada kasus
yang menjadi sabab nuzulnya ayat tersebut, yaitu al-Walid bin ‘Uqbah yang
membawa berita bohong kepada Nabi mengenai al- Haris, yang tidak mau
membayar zakat dan mengancam akan membunuhnya. Lebih dari itu ayat ini
menekankan kepada umat Islam untuk bersikap kritis terhadap pemberitaan yang
Menurut mawardi dikatakan pula bahwa ayat ini tidak berkaitan langsung
tabayyun terhadap suatu berita dan informasi, karena berita merupakan sesuatu
Ditinjau dari sudut kajian ke-Islaman, moral ini lazim disebut dengan
istilah akhlak, yang berasal dari bahasa Arab bentuk tunggal dari kata khuluq
yang diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat yang
18
Siregar, “Tafsir Tematik.., 162-163.
19
Moral merupakan nilai-nilai atau tolok ukur bagi bagi seseorang atau sekelompok orang untuk
menilai baik/buruk, benar/salah, atau menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam
hubungannya dengan orang lain. Suatu perbuatan dipandang bermoral apabila sesuai dengan
kebiasaan atau adat istiadat pada suatu masyarakat, karena perbuatan tersebut dinilai baik dan
berguna oleh masyarakat bersangkutan. Kebalikan dari itu, perbuatan yang melanggar kebiasaan
atau adat istiadat akan dinilai sebagai perbuatan yang amoral, yakni perbuatan yang tidak
bermoral. Misalnya, jika berita itu bohong atau rekayasa, dan memungkinkan akan merugikan
khalayak, maka berita itu tidak perlu diekspos. Sebaliknya, jika berita itu benar, maka kebenaran
itu harus disampaikan sesuai dengan fakta-fakta yang ada.
membuat seseorang menjadi istimewa. Akhlak dibagi kepada dua macam, yaitu
tuntutan yang akan terus hadir pada saat manusia berinteraksi dengan pihak
lain. Perilaku dalam berinteraksi secara sosial dengan orang lain, jika
kehidupan bersama.
Dalam kaitan itu, karena tabayyun erat kaitannya dengan moral, maka
tabayyun tidak hanya berlaku bagi penerima berita, tetapi berlaku sekaligus bagi
berita tersebut disampaikan, harus dilakukan juga terlebih dahulu proses selektif
dan kritis (tabayyun). Mengutip bahasa Parni Hadi, penyampaian berita dan
dengan tuntutan ideal bagi para penyampai berita. Sifat amanah yakni terpercaya
karena memiliki integritas pribadi yang unggul. Sidiq diwujudkan dalam bentuk
terlihat, bahwa berita dan pemberitaan itu, dilakukan dalam kerangka perbaikan
masyarakat.21
20
Ali Abdul Halim Mahmud, At Tarbiyah al-Khuluqiyah, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004), 26.
21
Siregar, “Tafsir Tematik.., 163-164.
kemurnian dalam ajaran Islam dan menjaga keharmonisan dalam pergaulan pula.
Tabayyun akan mengurangi kesalah pahaman antara satu pihak dengan pihak
yang lainnya.
a) Menuduh orang baik dan bersih dengan dusta. Seperti kasus yang menimpa
istri Rasulullaah SAW yaitu Aisyah ra. Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu
oleh Abdullah bin Ubai bin Salul, gembong munafik Madinah. Isi tuduhan itu
Abdullah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada
beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun, koreksi dan teliti
goncang dan stress, bahkan dirasakan pula oleh Rasulullah SAW dan
dan membebaskan Aisyah ra dari tuduhan keji ini dalam surah an-Nur ayat
11-12.
berita dusta yang disebarkan oleh Abdullah bin Ubai bin Salul itu adalah
antara lain Misthah bin Atsasah dan Hasan bin Tsabit. Mereka itu mengalami
kecemasan dan penyesalan yang dalam setelah wahyu turun dari langit yang
memsuki Islam sebelum hari itu, bahkan kecemasan dan penyesalan tersebut
Laa Ilaaha Illallaah, hingga Nabi SAW bertanya “Apakah engkau telah teliti
Ilaaha Illallaah itu karena ia takut senjata dan ingin melindungi diri….dst?”
22
Had>ith Muslim No. 143 (http://library.islamweb.net).
a) Pada masa kanak-kanak. Anak yang hidup dibawah asuhan orang tua yang
tidak memiliki sikap tabayyun, maka sikap tersebut kelak akan meresap ke
dalam jiwa anaknya hingga akhirnya anak itupun menjadi potret dari kedua
itu hanyalah rayuan dan bunga-bunga perkataan, sehingga ia lalai dan tidak
tabayyun. Karena itulah Nabi SAW bersabda tatkala merasakan gejala ini,
yang lain, maka barang siapa yang aku putuskan dengan hak saudaranya
mengambilnya”
23
Iqbal Nurhadi, “Apa Sih Arti Atau Makna Tabayyun??”, http://www.iqbalnurhadi.com/2011/12/
apa-sih-arti-atau-makna-tabayyun/ (Kamis, 23 November 2017, 16.27).
hingga jelas benar keadaannya. Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan
Melakukan tabayyun dalam arti penelitian sudah lama melekat dalam tradisi
keilmuan Islam. Sejarah kebudayaan Islam, yang diwarnai oleh temuan para
Ghazali, dan banyak lagi para ilmuan abad pertengahan, Ibnu Khaldun adalah
1. Riset Bayani, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mengenai gejala alam
kupu berwarna-warni. Kenapa ikan terdiri beragam jenis dan bagaimana cara
2. Riset Istiqra‟i yaitu penelitian yang ditujukan untuk mencari kejelasan pola-
3. Riset Jadali, yaitu riset yang dimaksudkan untuk mencari hakekat atau
24
Marzani Anwar, ” Pentingnya Tabayyun”, https://marzanianwar.wordpress.com/2009/09/05
pentingnya-tabayyun/ (Kamis, 23 November 2017, 18.15).
4. Riset Burhani, yaitu riset untuk tujuan eksperimen. Misalnya atas temuan obat
5. Riset Irfani, yaitu riset yang secara spesifik menjelajah hakekat ajaran Islam.
1. Media Sosial
profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman
untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini
menampilkan halaman profil pengguna, yang didalamnya terdiri dari identitas diri
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang
mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web
25
Marzani Anwar, ” Pentingnya Tabayyun”, https://marzanianwar.wordpress.com/2009/09/05
pentingnya-tabayyun/ (Kamis, 23 November 2017, 18.15).
26
Dirgayuza Setiawan, Gaul Ala Facebook untuk Pemula (Jakarta: Media Kita, 2008), 6.
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet banyak upaya awal untuk
mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial
diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar
mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan
tidak langsung. 27
Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999
Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional diantara
1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman
dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan
jejaring bisnis. 28
Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang
ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. 29
Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster,
27
Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, “Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication”, Journal of Computer-Mediated
Communication, Vol. 13(1) (Oktober 2007), article 11.
28
Boyd and Ellison, Social Network Sites.., article 11.
29
Patricia G. Lange, (2007). “Publicly private and privately public: Social networking on
YouTube”, Journal of Computer-Mediated Communication, Vol. 13(1) (Oktober 2007), article 18.
Flick R, You Tube, Myspace. 30 Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan Myspace
nomor tiga sedunia. Melihat tren penghujung tahun 2008, ada kemungkinan
yang lebih dewasa dan lebih kaya dengan aplikasi, membawa tantangan baru bagi
Facebook yang didirikan tahun 2004, telah mencatatkan lebih dari 37 juta
pengguna serta ribuan jaringan bisnis. Facebook dibuat oleh alumni Universitas
Harvard, Mark Zuckenberg awalnya hanya sebatas situs untuk para alumni lulusan
Harvard. Selanjutnya Facebook berkembang pesat sebagai situs untuk hiburan dan
pekerjaan. Facebook memiliki layanan fitur privasi. Dengan layanan para pengguna
bagi Facebook. Aplikasi yang dikembangkan banyak yang mendukung bisnis dan
pekerjaan seperti menjual atau membeli barang, ala eBay dengan orang-orang yang
30
Boyd and Ellison, Social Network Sites.., article 11.
rekan atau bisa jadi teman baru yang belum dikenal di dunia “maya”. Ibaratnya
bagaikan suatu ruangan yang sangat luas di “dunia internet”, tempat berkumpul
banyak orang yang sudah dikenal atau barangkali ingin berkenalan. Seseorang juga
bisa “mengundang” orang-orang yang sudah dikenal tapi belum tergabung dengan
komunitas jejaring sosial tersebut untuk ikut bergabung. 31 Tahun 2009, kemunculan
Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter
seseorang dapat melihat status terbaru dari orang yang mereka ikuti (follow). 32
Pada awalnya situs-situs jejaring sosial isinya lebih banyak terkait hal-hal
yang sifatnya “fun” dan nostalgia ria tapi selanjutnya terjadi perkembangan yang
yang lebih serius. Para pengguna mulai memanfaatkan situs-situs jejaring sosial
sebagai alat yang mendukung profesi ataupun wirausaha. Info kontak person dapat
membantu menemukan beragam rute dan informasi menuju jenis perusahaan yang
diinginkan ataupun peluang bisnis baru. Para pengguna situs jejaring sosial pun
mulai bergeser, tidak hanya didominasi oleh generasi muda atau remaja, golongan
tua pun sudah mulai melirik situs jejaring sosial sebagai tempat favorit
bersosialisasi.
31
Setiawan, Gaul Ala Facebook.., 9.
32
Boyd and Ellison, Social Network Sites.., article 11.
sosial media bisa dikatakan sebagai sebuah media online, dimana para penggunanya
menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia
virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih. Internet, sosial
media dan teknologi multimedia menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan serta
mendorong pada hal-hal baru. Saat ini sosial media yang paling banyak digunakan
dari berbagai belahan dunia untuk berinteraksi dengan mudah dan dengan ongkos
Dalam artikelnya berjudul “User of the World, Unite! The Challenges and
68, Andreas M Kaplan dan Michael Haenlein membuat klasifikasi untuk berbagai
jenis medsos yang ada berdasarkan ciri-ciri penggunaannya. Menurut mereka, pada
33
Humas Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementerian
Perdagangan RI, ed. Hariqo Wibawa Satria (Jakarta: Pusat Hubungan Masyarakat, 2014), 25.
Ketiga, konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan
konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti
Youtube.
terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau
sosial sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya
Facebook.
dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata,
yang memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual
untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda
dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek
34
Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi.., 25-26.
Melalui sosial media ini, maka perkawanan dan persahabatan lalu nlmenjadi mudah
untuk di akses. Demikian pula untuk saling berkomunikasi dan berhubungan sosial
memperoleh informasi dan juga membangun jejaring sosial baik yang bercorak
individu maupun kelompok telah menjadi komoditas sosial yang tak terelakkan.
kenyataan sosial. Orang bisa memperoleh dan mengakses informasi apa saja yang
kemajuan yang sangat pesat, dikala media sosial sudah menjadi bagian dari
kebutuhan life style bagi user saat ini. Terbukti dengan meningkatnya user yang
posisi atas dalam daftar download terbanyak di toko aplikasi seperti Google Play.
Sebut saja WhatsApp, Kakao Talk, WeChat dan Line. Keempat layanan messenger
layanan instan messengger ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia baik
35
Alyusi, media sosial.., v.
36
Ibid.
Tak hanya itu, ditiap media sosial selalu terdapat pembaharuan sistem
seperti Facebook yang awalnya hanya digunakan untuk chatting kini dapat
ada juga yang berbagi kisah inspiratif yang memotivasi orang lain.
semakin mudah untuk para penggunanya. Seperti halnya Facebook yang dapat
pembaharuan sistem contohnya, akses media sosial yang dapat dijalankan tanpa
dewasa ini, gadget menjadi kebutuhan primer bukan lagi menjadi barang mewah
zaman yang memaksa penggunaan gadget dalam beberapa waktu. Gadget sendiri
dalamnya.
memilah informasi yang benar dan teruji serta informasi yang belum diketahui
asalnya. Sebab dengan adanya media sosial yang semakin bebas, informasi yang
masuk cenderung tidak terkontrol dan langsung diterima oleh masyarakat tanpa
masyarakat Indonesia sekarang ini dan cenderung dapat memecah belah adanya
suatu keadaan. Contohnya saja kasus Ahok yang dikecam sebagai penista
agama, berawal dari salah satu sumber yang mana telah melakukan editing
terhadap video pidato yang dilakukan oleh Ahok di salah satu wilayah Indonesia
yang di nilai mendustakan salah satu agama. Hal tersebut harusnya menjadi
informasi, namun lebih bijak lagi jika menyebarkan informasi yang sudah jelas
sumbernya.
penggriringan opini publik semakin kuat begitupula dengan media sosial. Media
sosial akhir-akhir ini bak media arus utama yang telah mereproduksi diri sebagai
media arus utama yang memiliki fungsi pembertitaan yang kaut, di mana para
warganet juga mengkonsumsi berita yang bukan pada media arus utama. Hal ini
tentu mengundang kehawatiran dari berbagai pihak seperti UNESCO yang baru-
baru ini meyuarakan literasi media sosial, presiden pun hawatir dan mendorong
medsos yang cenderung mereproduksi berita hoax yang tidak jelas sumber dan
tatanan sosial.
ketidaknyamanan terhadap orang lain entah itu berupa berita bohong, fitnah, dan
media sosial tidak bijaksana yang dapat dilihat. Alangkah baik jika menghindari
hal-hal yang menjurus pada pelanggaran UU ITE. Karena lebih baik mengcegah
UU ITE ini menjadi sangat penting. Lantas bukan hanya tugas lembaga
melalui media cetak maupun media online seperti yang sekarang ini banyak di
َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُۢ َ ۡ ُ َ ٓ َ ْٓ ُ َ َ َ َ ,+ -َ /
.َ
ٖ12ٰ40ِ ۢ ۡ ٓا أن ِ ا ٖ ِ ِ ! " ء $ نِ إ ا ا ء &'ِ
(ٱ *
5ِ ٰ َ َ ْ ا:
َ 6ِ ٰ7َ !ۡ ُ 2ۡ 8َ َ َ 9 ُ ۡ َُ
ِ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
tersebut, di mana pada saat itu orang fasik tersebut berpredikat sebagai
dari belakang. Padahal Allah telah melarang untuk mengikuti jalan orang-
orang yang berbuat kerusakan. Dari sini pula, beberapa kelompok ulama
melarang untuk menerima riwayat yang diperoleh dari orang yang tidak
43
fasik, sedangkan orang ini tidak terbukti sebagai seorang fasik karena tidak
diketahui keadaannya. Dan kami telah menetapkan masalah ini dalam kitab
berkenaan dengan al-Walid> bin Uqbah bin Abi Mu'ith ketika ia diutus
kepada rakyatku dan aku akan ajak mereka untuk masuk Islam dan
Rasulullah, sekitar waktu begini dan begini guna membawa zakat yang telah
aku kumpulkan".2
turun kemurkaan dari Allah Ta'al dan Rasul-Nya pada dirinya. Ia pun segera
1
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrah}ma>n bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, ter. M.
'Abdul Ghoffar (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i 2009), 717.
2
Ibid., 718
aku kumpulkan, dan bukan kebiasaan Rsulullah SAW untuk menyalahi janji,
Rasulullah SAW".3
berangkat dan sudah menempuh beberapa jarak , tiba-tiba ia merasa takut dan
mengirim utusan kepada al-Harith. Dan al-Harith serta para sahabatnya pun
kalian diutus?” “kepadamu”, jawab mereka. “Lalu untuk apa kalian diutus
mengaku bahwa engkau menolak memberikan zakat dan bahkan engkau akan
3
Ibid.
telah mengutus Muhammad SAW dengan kebenaran, aku sama sekali tidak
kebenaran, aku sama sekali tidak melihatnya dan tidak pula ia mendatangiku,
(tidak kunjung datang) dan aku takut akan muncul kemarahan dari Allah
bin Dhirar, dan yang benar adalah Dhirar bin al-Har, sebagaimana yang telah
dikemukakan.6
b. Surah an-Nisa’ 94
ُ َۡ . ََۡ ۡ َ ْ ُ َُ ََ ْ ُ ََ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ْٓ ُ َ َ َ َ + َ َ
ُ!J Kِ إABC &Dِ E اE FG Hا و َ
ِ @* ٱ(ِ'& ءا ا إِذا >= ! ِ< ِ ِ; ٱ,-/ .
َ َ َ َٞ َ ُ َ َ
`ِ EٰaZ ۚ ]ة َ ۡ َضOَ Pَ َنQُ َ ۡ َ ٗ ِ Sۡ Tُ U
َ َ ۡ + ِ َ ٰةWٱ
ِ ^Z !ِ _ Q ِ @ ٱ6 ِ8 َ XYٱ َ Mۡ َ E !َ ٰ Lَ MEٱ
َ ۡ! َ َ َ ُ ۚ ٓا ْ إنJ
ٗ fَ ُ َن2Dَ 8ۡ Gَ Dَ َنdَ @ٱ
e]
ُ َۡ َ ُ
2 P @ٱ & َ َ ;ُ ۡ bَ &ِ ّ !ُ Zُ
D
ِ ِ ِ
4
Ibid.
5
Ibid., 719.
6
Ibid.
ibnu Abu Bakar dan Khalaf ibnu Walid> serta Husain ibnu Muhammad, telah
menceritakan kepada kami Israil, dan Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu
‘Abba>s yang menceritakan bahwa seorang lelaki dari kalangan Bani Sulaim
bersua dengan sejumlah shabat Nabi SAW yang sedang menggembala ternak
kambing Nabi SAW. Lalu lelaki itu mengucapkan salam kepada mereka.
Humaid, dari Abdul Aziz ibnu Abu Razmah, dari Israil dengan lafadz yang
sama. Kemudian Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini h}asan sah}ih> }.
Dalam bab yang sama telah diriwayatkan sebuah hadis dari Usamah ibnu
Zaid. Imam Hakim meriwayatkan melalui jalur Ubaidillah ibnu Musa, dari
Israil dengan Lafadz yang sama; kemudian ia mengatakan bahwa sanad hadis
7
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, ter. Bahrun Abu Bakar LC., juz 1, cet. II (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2002) 400.
8
Ibid., 401.
Abdur Rahim ibnu Sulaiman; keduanya dari Israil dengan lafadz yang sama.
Ibnu Jari>r mengatakan dalam salah satu kitabnya selain kitab tafsirnya,
bahawa ia telah meriwayatkannya dari jalur Abdur Rah}ma>n saja. Hadis ini
menurut kami sah}ih> } sanadnya, tetapi adakalanya menurut pendapat orang lain
dinilai lemah karena ada beberapa cela yang antara lain ialah tidak diketahui
melalui jalur ini. Kelemahan lainnya ialah bahwa Ikrimah dalam periwayatan
Menurut kami, pendapat ini aneh dan tidak dapat diterima ditinjau dari
berbagai segi. Pertama ialah terbukti bahwa hadis ini diriwayatkan melalui
Sammak, dan telah menceritakan darinya banyak orang dari kalangan para
imam yang terkenal. Kedua, bahwa Ikrimah menurut penilaian kitab sah}i>h}
dapa dijadikan hujah hadisnya. Ketiga, hadis ini diriwaytakan pula melalui
jalur selain jalur ini dari Ibnu ‘Abba>s; seperti yang dikatakan oleh imam al-
9
Ibid.
menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amr ibnu Di>na>r, dari At}a’, dari Ibnu
ٗ ۡ ُ َ ۡ َ َ َٰ ُ ُ َۡ . ََۡ ۡ َ ْ ُ َُ ََ
… &ِ ST UME !LME! ٱJKِ إABC &Dِ E اE FG Hو
Nya
ٗ ۡ ُ َ ۡ َ َ َٰ ُ ُ َۡ . ََۡ ۡ َ ْ ُ َُ ََ
… &ِ ST UME !LME! ٱJKِ إABC &Dِ E اE FG Hو
Mansur, dari Amr ibnu Di>na>r, dari At}a’ ibnu Yasar, dari Ibnu ‘Abba>s yang
10
Ibid.
11
Ibid., 402.
Ibnu Jari>r dan Ibnu Abu Ha>tim meriwayatkannya melalui jalur Sufyan
ibnu Uyaynah dengan lafadz yang sama. Di dalam salah satu turjumah
bernama Fazzar hijrah kepada Rasulullah SAW atas perintah ayahnya untuk
kepada mereka bahwa dirinya adalah orang muslim, tetapi mereka tidak
َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُۢ َ ۡ ُ َ ٓ َ ْٓ ُ َ َ َ َ ,+ -َ /
.َ
ٖ12ٰ40ِ ۢ ۡ ٓا أن ِ ا ٖ ِ ِ ! " ء $ نِ إ ا ا ء &'ِ
(ٱ *
5ِ ٰ َ َ ْ ا:
َ 6ِ ٰ7َ !ۡ ُ 2ۡ 8َ َ َ 9 ُ ۡ َُ
ِ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
12
Ibid.
13
Ibid., 402-403.
ibn Uqbah Ibn Abi Mu’ith yang ditugaskan Nabi SAW menuju ke Bani al-
Musthalaq untuk memungut zakat. Ketika anggota masyarakat yang dituju itu
menyerang Nabi SAW. Rasul SAW marah dan mengutus Khalid ibn Walid>
yang datang kepada Rasul SAW menyampaikan zakat sebelum Khalid ibn al-
Ayat di atas menggunakan kata ( إنin) yang berarti jika yang biasa
beriman diragukan atau jarang terjadi. Hal itu disebabkan orang-orang fasik
mengetahiu bahwa kaum beriman tidak mudah dibohongi dan mereka akan
14
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2009), 587.
Kata fa>siq ('&$%) terambil dari kata fasaqa ('(%) yang biasa digunakan
untuk melukiskan buah yang telah rusak atau terlalu matang sehingga
terkelupas kulitnya. Seorang yang durhaka adalah orang yang keluar dari
koridor agama akibat melakukan dosa besar atau sering kali melakukan dosa
kecil.16
Kata naba’ ()*+) digunakan dalam arti berita yang penting. Berbeda
dengan kata khabar (,*-) yang berarti kabar secara umum, baik penting
maupun tidak. Dari sini, terlihat perlunya memilah informasi apakah itu
penting atau tidak dan memilah pula pembawa informasi apakah dapat
kebenaran informasi dari siapa pun yang tidak penting, bahkan didengarkan
tidak wajar, karena jika demikian akan banyak energi dan waktu yang
Kata bi jaha>lah (2.$/01) dapat berarti tidak mengetahui dan dapat juga
kehilangan kontrol dirinya sehingga melakukan hal-hal yang tidak wajar, baik
Istilah ini juga digunakan dalam arti mengabaikan nilai-nilai ajaran Ilahi.18
15
Ibid., 588.
16
Ibid., 589.
17
Ibid.
18
Ibid.
Ayat diatas merupakan salah satu dasar yang ditetapkan agama dalam
membutuhkan pihak lain. Pihak lain itu ada yang jujur dan memiliki integritas
sehingga hanya menyampaikan hal-hal yang benar, dan ada pula sebaliknya.
Karena itu pula berita harus disaring, khawatir jangan sampai seseorang
melangkah tidak dengan jelas atau dalam bahasa ayat di atas bi jaha>lah.
Dengan kata lain, ayat ini menuntut untuk menjadikan langkah berdasarkan
Penekanan pada kata fa>siq bukan pada semua penyampai berita karena
ayat ini turun di tengah masyarakat muslim yang cukup bersih sehingga, bila
bahwa, bila dalam suatu masyarakat sulit dilacak sumber pertama dari satu
berita sehingga tidak diketahui apakah penyebarnya fasik atau bukan atau bila
ketika itu berita apapun yang penting tidak boleh begitu saja diterima. Dalam
19
Ibid.
konteks serupa, Sayyidina Ali ra. berkata: “Bila kebaikan meliputi satu masa
orang lain yang belum pernah melakukan cela, maka sesungguhnya ia telah
banyaknya yang berlaku zalim, lalu seseorang berbaik sangka terhadap orang
atau isu bukan jaminan kebenaran informasi itu. Banyak faktor yang harus
mutawatir. Ini diakui oleh semua pakar, hanya masalahnya jumlah yang
banyak itu harus memenuhi syarat-syarat. Boleh jadi orang banyak itu tidak
mengerti persoalan, boleh jadi juga mereka telah memiliki asumsi dasar yang
jaminan kebenarannya.21
seorang beriman dikala melakukan satu kesalahan. Mereka, oleh akhir ayat
diatas, dilukiskan sebagai >?<د$+ A;8=% $< 789 ا34*5;% (fatushbihu> ala> ma> fa’altum
20
Ibid., 589-590.
21
Ibid., 590.
penyesalan.22
b. Surah an-Nisa’ 94
ُ َۡ . ََۡ ۡ َ ْ ُ َُ ََ ْ ُ ََ َ َ َ
!ُ JK ِإABC &Dِ E اE FG Hا و َ َ ِ'& َءا َ ُ ٓا ْ إذَا
ِ @> ۡ= ُ ۡ! ِ< َ ِ ِ; ٱ َ ( َ* ٱ,+ -/
.
ِ
َ َ َ َٞ َ ُ َ َ َ ۡ + ٰ َ َۡ َ َ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ َٰ
`ِ EٰaZ ۚ ]ة^ِ Z !ِ _ Q ِ @ ٱ6َ ِ8 َ XYٱ ِ ةWض ٱOَ Pَ نQَ ۡ ٗ ِ STُ U ME !LMEٱ
َ ۡ! َ َ َ ُ ۚ ٓا ْ إنJ
ٗ fَ ُ َن2Dَ 8ۡ Gَ Dَ َنdَ @ٱ
e]
ُ َۡ َ ُ َ ُ َ ُ
2P @& ٱDَ ;ۡ b &ِ ّ !ُ Z
ِ ِ ِ
Imam Bukha>ri> meriwayatkan bahwa ayat ini turun berkaitan dengan kasus
korban. Boleh jadi juga kesemuanya benar, dalam arti kasus semacam ini
terjadi beberapa kali. Dalam satu riwayat dinyatakan bahwa ketika Rasul
22
Ibid.
seseorang, yang dikemukakan ayat ini dalam konteks keluar untuk berperang,
dan walau dengan alasan mempertahankan diri. Memang, salah satu yang
keluarga, dan harta benda. Tetapi, harus diingat bahwa pembelaan itu harus
kejahatan, misalnya dengan ancaman atau teriakan. Jika ini telah dapat
tangan, tidak dengan batu, tongkat atau kayu, kecuali jika tangannya tidak
bahwa caracara yang ringan tidak akan menghentikannya, ketika itu dia
dibenarkan, itu tidak berarti serta merta seseorang dapat membunuh orang
alin dengan dalih membela diri karena pembunuhan dibenarkan kalau terbukti
23
Ibid., 675.
24
Ibid., 676.
Ayat ini dijadikan dasar oleh ulama bahwa seorang kafir sekalipun
menghindarkan segala macam keraguan dan tuduan yamg boleh jadi tidak
berdasar, dan karena itu pula terbaca di atas, perintah(ْ اLُNﱠPَRَSَT) fatabayyanu>
َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ُ ٓ ْ َ َ
1ٖ 2ٰ4َ َ0ِ ۢ َ ۡ َء" ۡ! ِ ُ ۢ ِ َ ٖ َ َ ُ ٓا أن ِ ُ ا$َ ِ'& َءا َ ُ ٓا إِن
َ ( َ* ٱ,+ -/
.
5ِ ٰ َ َ ْ ا:
َ 6ِ ٰ7َ !ۡ ُ 2ۡ 8َ َ َ 9 ُ ۡ َُ
ِ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
25
Ibid.
26
Ibid., 677.
lekas percaya kepada berita yang dibawa oleh seorang yang fasik,
menjatuhkan keputusan yang buruk atas suatu perkara, sehingga orang yang
tidak ada samasekali salahnya dalam perkara yang diberitakan orang itu.27
bersangkut paut dengan berita yang dibawa kepada Rasulullah SAW oleh
suatu hari Nabi SAW mengutus Walid> bin Uqbah itu memunggut sedekah
(zakat) kepada Bani Musthaliq, yang telah mengaku tunduk kepada Nabi dan
telah memeluk agama Islam. Sesampai Walid> di negeri Bani Musthaliq itu,
maka maksudnya memungut zakat itu tidaklah berhasil. Lalu Walid> segera
Musthaliq itu telah mutad dari Islam. Lalu Rasulullah SAW mengutus Khalid
mengambil sikap keras. Khalid langsung melaksanakan perintah itu dan dia
27
Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz XXVI (Jakarta: Panjimas, 1992), 191.
datang ke tempat itu pada malam hari, sehingga tidak ada orang yang tahu.
Setelah itu dikirmnyalah beberapa orang spion masuk ke dalam kampung itu
untuk menyelidiki lebih mendalam dan lebih dekat. Setelah berapa lamanya,
Bani Musthaliq itu menjalankan agama Islam dengan baik, kedengaran azan
dan sembahyang berjamaah pada waktunya. Setelah itu spion itu pun datang
murtad adalah berita bohong belaka. Jelas sekali bahwa mereka tetap dalam
Islam. Khalid pun segera melaporkan segala hasil penyelidikannya itu kepada
Nabi. Maka turunlah ayat ini, memberi ingat bahwa jika datang orang fasik
padahal bukan kesalahannya. kalau hali ini kejadian, tentulah kamu juga yang
Inilah satu contoh teladan yang jelas sekali akan jadi pedoman bagi
kaum Muslimin bahwasannya mereka tidak boleh cepat saja menerima suatu
berita, yang di zaman moderen ini kerapkali dinamakan isu-isu atau kabarnya
menjadi heboh. Kabar berita demikian kadang-kadang tidak tentu saja ujung
pangkalnya, dan orang banyak lekas sajs menerima dengan tidak berfikir
28
Ibid., 191-192.
banyak pun berkerumun datang ke sana, padahal setelah dilihat tidak ada
samasekali, atau ada berita bahwa dua orang pemuda dan pemudi melakukan
zina, lalu kedua badan mereka menjadi terikat, tidak mau dipisahlah lagi. Ini
berita ini diperbuat seakan-akan berita yang terang dan sah. Padahal setelah
sampai ke tempat yang dikatakan itu samasekali tidak terdapat apa yang
dikatakan itu.29
Maka kalau memang agama Islam ini akan dijadikan pedoman hidup
kaum muslim di Indonesia, rasanya ayat inilah yang patut dipegangi jika
sehingga tanah air tidak jadi subur untuk gosip seperti demikian.30
b. Surah an-Nisa’ 94
ُ َۡ . ََۡ ۡ َ ْ ُ َُ ََ ْ ُ ََ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ْٓ ُ َ َ َ َ + َ َ
ُ!J Kِ إABC &Dِ E اE FG Hا و َ
ِ @* ٱ(ِ'& ءا ا إِذا >= ! ِ< ِ ِ; ٱ,-/ .
َ َ َ َٞ َ ُ َ َ
`ِ EٰaZ ۚ ]ة َ ۡ َضOَ Pَ َنQُ َ ۡ َ ٗ ِ Sۡ Tُ U
َ َ ۡ + ِ َ ٰةWٱ
ِ ^Z !ِ _ Q ِ @ ٱ6 ِ8 َ XYٱ َ Mۡ َ E !َ ٰ Lَ MEٱ
َ ۡ! َ َ َ ُ ۚ ٓا ْ إنJ
ٗ fَ ُ َن2Dَ 8ۡ Gَ Dَ َنdَ @ٱ
e]
ُ َۡ َ ُ َ ُ َ ُ
2P @& ٱDَ ;ۡ b &ِ ّ !ُ Z
ِ ِ ِ
29
Ibid., 192.
30
Ibid., 193.
leher orang yang tidak patut diperlakukan demikian. Misalnya dia seorang
Islam, tetapi belum sampai hijrah ke dalam masyarakat Islam karena sebab-
mengutamakan damai. Apa lagi kalau dia mengucapkan dia orang Islam.
Janganlah kamu katakan bahwa dia mengucapkan itu hanya dengan mulutnya
saja, sedang hatinya tidak Islam. Engakau tidaklah dapat mengetahui apa
yang keras tetapi dilakukan dengan cara halus oleh Tuhan. Yaitu jangan kamu
31
Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz V.., 270.
rampasan itu, karena harta hanyalah kekayaan sementara dunia ini saja. Dia
tidak akan kekal, yang kekal hanyalah takwa dan amal shaleh jua.32
membukakan lagi banyak pintu lain sebagai sumber dari harta itu, yang akan
orang yang telah mengucapkan Islamnya di antara kaumnya yang masi kafir.
belum Islam. Sebab di dalam kalanganmu sendiri pun di zaman dahulu pernah
terjadi demikian pada diri orang-orang yang mula-mula masuk Islam, bukan
32
Ibid.
33
Ibid.., 270-271.
takluk kepada Rasulullah SAW memang ada orang-orang yang telah Islam
seagamanya, tentu kepada kawan itu dengan segera dia menyatakan diri
Penyelidik” dalam satu angkatan perang yang selain dari mengetahui keadaan
negeri yang akan diserbu, gunung dan bukitnya, lembah dan ngarainya,
34
Ibid.., 271.
35
Ibid.., 272.
Di atas sudah disebutkan oleh sebagian mufassir Bahwa penafsiran surah al-
Hujurat adalah Allah memerintahkan agar benar-benar meneliti berita yang dibawa
oleh orang-orang fasik dalam rangka mewaspadainya, sehingga tidak ada seorang
berita tersebut, tetapi periksalah berita tersebut. Memeriksa berita itu mulai dari
pembawa berita, kualitas berita, dan urgensi (kepentingan) dari sebuah berita.
Karena seseorang tidak bisa terburu mengambil keputusan dari suatu berita,
sebelum berita itu telah jelas kebenarannya, ketika seseorang mengambil berita itu
tanpa mencari kejelasan dari berita itu, maka berita itu bisa merusak dirinya atau
tidak terkendali. Melainkan hendaklah teliti dan hati-hati. Jangan sampai terbunuh
terpancung leher orang yang tidak patut diperlakukan demikian. Sikap berhati-hati
dan waspada dalam perang agar tidak terjadi pembunuhan terhadap orang Muslim,
adalah suatu keharusan. Apabila kalian pergi berperang di jalan Allah, maka
keputusan bahwa musuh adalah orang-orang yang bukan Islam, maka dari pada itu
sebelum berperang hendaklah mencari tahu background musuh atau latar belakang
menyuruh untuk meneliti sesuatu yang belum tampak jelas keadaanya dan tidak
buru-buru dalam mengambil keputusan. Dua surah ini hampir sama yang
diperintahkan Allah SWT, tetapi kedua surah ini memiliki perbedaan dari segi
Obyek, yaitu dari surah al-hujurat mempunyai obyek bagaimana sikap seseorang
bagaimana keadaan ketika bertemu musuh yang tidak diketahui latar belakangnya.
Alquran adalah wahyu Allah SWT yang telah diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai kitab suci terakhir untuk dijadikan petunjuk dan
pedoman hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Alquran adalah sumber pokok
bahwa ayat-ayat di atas mengkaji proses bagaimana cara ketika sesorang yang tidak
dikenal membawa berita. Oleh karena itu, terdapat beberapa mufasir yang
menegaskan bahwa pembahasan ayat-ayat tabayyun ada dalam susunan ayat ini.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh M. Quraish Shihab, Ibnu Katsir dan lain-
lain.
1
Siti Aminah, Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (Semarang: Asy-Syifa’, 1993), 1.
66
atau menerimanya, karena bisa jadi beritanya benar atau salah. Karenanya
wajib diteliti terlebih dahulu agar tidak menyesal atas kurangnya kehati-hatian.
Dari ayat ini dapat mengambil faidah, bahwa Allah SWT tidak
memperintahkan menolak berita dari orang fasik dan tidak pula menyuruh untuk
memerintahkan agar meneliti berita yang disampaikan seseorang, jika ada qorinah
(tanda) dan bukti bahwa berita yang dibawanya benar, maka boleh mengambil
beritanya, sekalipun kefasikan yang telah dilakukannya berat. Inilah kaidah untuk
mengambil riwayat dari orang yang fasik dan persaksiannya, sebab banyak pula
orang fasik yang benar berita dan riwayatnya dan juga persaksiannya. Sedangkan
kefasikan mereka itu urusan lain. Jika seperti ini berita atau persaksiannya tidak
boleh ditolak. Akan tetapi jika kefasikannya karna dia sering berdusta dan
merupakan salah satu ketaatan bagi seorang mukmin terhadap syari’at ajaran agama
Islam. Tabayyun dalam Alquran dimaknai teliti dalam menerima berita dari orang
lain, walaupun datangnya dari orang mukmin. Apalagi berita yang disebarkan oleh
orang-orang yang tidak menyukai ajaran Islam. Yang ingin menghancurkan kaum
yang beriman.
Jika datamg berita dari orang fasik, maka seseorang tidak boleh langsung
menolaknya, lalu apa faidahnya ayat-ayat di atas, Berita orang fasik itu ada
faidahnya, yaitu menggerakkan jiwa dan semangat agar manusia bertanya dan
menelitinya. Karena tanpa berita dari mereka, seseorang tidak akan bergerak dan
tidak pula berusaha. Akan tetapi ketika ada berita, seseorang berkata: Barangkali
berita itu benar, maka menggerakkan seseorang untuk menanya dan mencari
kebenarannya. Jika ada bukti atas kebenarannya atau tanda kebenarannya, maka
Tabayyun terhadap sebuah berita bukan hanya ditujukan kepada orang yang
fasik saja, sekalipun orang fasik lebih diutamakan karena terkait dengan
kefasikannya, akan tetapi kepada mukmin yang tsiqoh pun sebaiknya juga perlu
diketahui diajujur atau tidak. Seandainya orang Islam itu asalnya benar atau jujur,
tentu tidak perlu digelari tsiqoh(dapat dipercaya), atau dia demikian dan demikian.
Inilah asalnya orang Islam. Akan tetapi manusia berbicara tentang ta’dil (pujian)
dan jarh (celaan) tsiqoh dan dho’if, kuat atau lemahnya hafalannya. Ini bukan
berarti jika orang Islam tidak dijumpai kelemahannya lalu dihukumi tsiqoh atau
dapat dipercaya. Karena pernyataan dia dipercaya atau tidak atas dasar ilmu, setelah
meneliti keadaannya.
menanyakan kepada orang lain yang mengetahui dan yang dapat dipertanggung
jawabkan informasinya.2
َنEcُ َOdۡ eَ Iَ ۡ<ُfTYُ إِنXِ Yۡ [ ْا أَ ۡھ َ] ٱ@ ﱢEٓ ُO8ۡ َ: ۖ ۡ<>ِ ?ۡ َ@ِ إCٓ DE َ ِOPۡ َQ RSِ JَTOۡ Uَ ٓ أَ ۡرJSَ َو
ِ G ﱡIJٗ Kَ ِرI إِ ﱠN
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan
jika kamu tidak mengetahui
Orang yang tidak mengetahui tidak dibenarkan memberi informasi apapun
Ini adalah realisasi dari tuntunan Alquran untuk tidak memberi informasi
menyangkut hal yang tidak diketahui. Dan sudah disebutkan dalam Alquran surah
p?ٞ ِfqَ ٌs?ِQ َرtِ nَۡ pَ@ I ٍل إِ ﱠEۡ َQ RSِ ُlmِ Oۡ َn JSﱠ
2
M.Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan Pustaka, 2007), 360.
bohong akan membawa kamu kepada dosa dan dosa akan membawa kamu kepada
neraka. Biasakanlah berkata jujur, karena jujur akan membawa kamu kepada surga.
Salah satu kiat mendidik generasi muda sehingga tumbuh menjadi generasi sejarah
yang kuat adalah dengan berkata jujur. Dengan kata lain, resep untuk membentuk
kelemahan. Sebab bohong lahir dari sifat rendah diri, pengecut, dan ketakutan.3
kebebasan berbicara yang memang dijamin oleh agama dan undangundang. Namun
di tengah perjalanan tersebut, informasi yang tersebar bisa membangun opini dan
isu yang cenderung menyesatkan. Fenomena ini ternyata bukan hanya dialami dan
Memang lidah tak bertulang dan kecil bentuknya, namun bila tidak bisa
menjaganya akan besar akibatnya. Lidah adalah anggota tubuh yang penting
fakta, dari benar menjadi salah atau sebaliknya. Melaluinya seseorang bisa
seseorang terhadap lisannya, bisa membedakannya apakah dia orang munafik atau
3
Waryono Abdul Ghafur, Tafsir Sosial (Yogyakarta: ELSAQ Press, 2005), 151.
4
Ibid., 152.
mukmin, apakah dia seorang yang arif (berpengetahuan mendalam) atau awam atau
antara lisan dan hati sering ada kesenjangan atau ketidak sambungan, sehingga apa
yang dikatakan dapat saja bukan sesuatu yang berasal dari hatinya. Oleh karena itu,
dalam masalah isi hati hanya Allah dan yang bersangkutan yang tahu.5
sekarang berbeda dengan masa Nabi apabila dahulu di masa Nabi berita yang
di zaman sekarang gosip atau isu seperti hal biasa yang tidak perlu dicari
popularitas. Sungguh tragis aib yang seharusnya ditutupi serapat mungkin malah
dijadikan sebagai hal yang biasa dilakukan oleh orang di zaman sekarang ini.
menggunakan telepon pintar untuk menunjang aktivitas mereka sehingga saat ini
5
M.Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi (Hidup Bersama Al-Qur’an) (Bandung: Mizan
Pustaka, 2007), 108.
WhatsApp atau media sosial lain yang dapat menghubungkan pengguna telepon
pintar dengan banyak orang sesama pengguna instant messenger tersebut secara
menggunakan sosial media. Karena aplikasi sosial media tersebut sudah tersedia
proses komunikasi para pengguna telpon pintar menjadi lebih cepat dan lebih
efektif bila dibandingkan dengan bentuk pengiriman pesan yang terdapat pada
Media sosial adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa
isi. Jenis-jenis media sosial yang sangat familiar digunakan oleh masyarakat antara
Media sosial telah menjadi sebuah sarana umum yang dipergunakan dalam
kehidupan individu sehari-hari dan era baru dalam proses belajar mengajar.
Penyebaran informasi yang terjadi dalam kalangan remaja terbilang sangat cepat
akibat media sosial bahwa informasi dalam media sosial berkembang dan menyebar
luas seperti virus dalam tubuh. Anak-anak pada usia remaja di Indonesia sangat
cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini. Maka,
melihat para remaja yang saat ini minimal menggunakan sebuah perangkat digital
begitupula dengan kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh
kementrian Kominfo6 dalam penelusuran para pengguna aktivitas online pada anak
usia remaja tahun 2014, ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial sangat
melekat dengan kehidupan remaja sehari-hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa
dari 98 persen remaja yang di survei tahu tentang internet dan 79,5 persen
diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah
berkomunikasi seseorang.
atau tafsir mengenai ayat-ayat Alquran. Ulasan tersebut dibuat berbagai kalangan.
Baik oleh orang-orang berkompeten atau punya ilmu, maupun orang-orang awam
ayat Alquran dari sumber yang kurang jelas tersebut dipercaya begitu saja dan
6
SIARAN PERS NO. 17/PIH/KOMINFO/2/2014 https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/
3834/Siaran+Pers+No.+17-PIH-KOMINFO-2-2014+tentang+Riset+Kominfo+dan+UNICEF+
Mengenai+Perilaku+Anak+dan+Remaja+Dalam+Menggunakan+Internet+/0/siaran_pers#.VgNy
MdKqqko (jumat, 12 Januari 2017, 19.27).
Dalam era media sosial ada sangat banyak salinan teks Al Qur'an dan hadits
yang beredar. Umumnya tidak dilengkapi dengan pemahaman konteks dan makna,
yang berakibat pembaca bisa salah mengerti, membuat pengertian sendiri, atau
terutama pada ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang sering beredar di jagad media
sosial, dan disampaikan tidak utuh dan tanpa penjelasan yang memadai.
teman maupun antar anggota keluarga yang tidak mungkin dilakukan secara
langsung karena terpisah oleh ruang atau jarak. Namun demikian media sosial juga
adanya keterbukaan informasi yang ada dalam media sosial tersebut, sebut saja
dalam facebook ada begitu banyak informasi yang sejatinya belum layak untuk
di komsumsi oleh pelajar namun karena tidak filterisasi jadi siapapun bisa
melihatnya.
dalam kondisi nyata media sosial membuat sebagian orang menjadi pribadi yang
c. Terpenting adalah Kewajiban agama dilalaikan: Alasan ini yang paling banyak
ditimbulkan dari penggunaan sosial media yang berlebihan. Karena waktu yang
sangat berharga untuk beribadah akan diabaikan karena keasikan sosial media.
Banyak sekali contohnya misal, karena asiknya bermain sosial media sampai
lupa membaca doa saat makan, adzan sholat hanya akan jadi musik semata
Bukanya pahala yang akan didapat melaikan dosa yang tak terhingga. Seperti,
orang-orang yang suka menonjolkan aurat di sosial media, suka menghina orang
pararel dengan kehidupan di dunia maya. Media sosial kini dipenuhi berita
informasi palsu (hoax), provokasi, fitnah, sikap intoleran dan anti Pancasila.
Kemajuan teknologi di era globalisasi membuat informasi begitu cepat beredar luas.
terverifikasi benar dan tidaknya tersebar cepat. Hanya dalam hitungan detik, suatu
peristiwa sudah bisa langsung tersebar dan diakses oleh pengguna internet melalui
media sosial. Melalui media sosial, ratusan bahkan ribuan informasi disebar setiap
harinya. Bahkan orang kadang belum sempat memahami materi informasi, reaksi
memberikan kebebasan apakah media sosial akan digunakan secara positif atau
negatif. Semua orang patut prihatin dengan kondisi saat ini, cukup banyak orang
namun di sisi lainnya bisa menjadi sebuah ancaman atau setidaknya malah
jagad media sosial Indonesia. Hal ini berlangsung khususnya pada situasi politik
tertentu, misalnya pada saat Pemilu, Pilpres dan pada masa Pilkada serentak di
membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang palsu atau hoax
khususnya banyak netizen yang merasa mempunyai hak penuh terhadap akun
pribadi miliknya. Mereka merasa sah-sah saja untuk menggunggah tulisan, gambar
atau video apapun ke dalam akunnya. Meskipun terkadang mereka tidak sadar
bahwa apa yang mereka unggah tersebut bisa saja melanggar etika berkomunikasi
internet sehat dan kode etik bersosial media. Program ini adalah satu dari sejumlah
upaya antisipasi, LDII mengambil langkah membuat kode etik bermedia sosial.
"Maka daripada itu LDII memulai dengan kode etik bermedia sossial dan internet
Setelah munas, kode etik bersosial media akan dicanangkan. LDII akan
tidaknya kode etk bersosial media, dijelaskan dia, LDII harus memulai suatu
komputer. Jadi, kalau orang sudah kecanduan pornografi, maka di dalam otaknya
tersimpan memori porno terus. Hal tersebut sangat bahaya. Bahkan, bahayanya
sendiri sebagai pengguna media sosial, tentu harus cerdas memilah informasi mana
yang asli, serta informasi mana yang dikategorikan berita bohong. Pasalnya, jika
7
Fuji E Permana, “LDII akan Deklarasikan Kode Etik Bermedia Sosial”, http://www.republika.
co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/11/03/og2o2w320-ldii-akan-deklarasikan-kode-etik-
bermedia-sosial (jumat, 12 Januari 2017, 19.30).
karena menebar informasi yang tidak benar. Mirisnya lagi, masyarakat belum
punya cara pasti untuk bisa membedakan jenis informasi mana yang akurat dan
yang hoax.
Jika tidak ada kehati-hatian, pengguna media sosial pun dengan mudah
termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu,
tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Beginilah cara untuk
mengetahui yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan
pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja
sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi,
berimbang.
b. Cermati alamat situs: Untuk informasi yang diperoleh dari website atau
dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya
8
Yunita, “Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya”, https://kominfo.go.id/
content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya/0/sorotan_media (jumat, 12
Januari 2017, 19.43).
Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang
sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat
c. Periksa fakta: Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah
dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya
apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca
tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah
perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah
peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah
pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk
bersifat subyektif.
d. Cek keaslian foto: Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa
teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video.
Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi
pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin
e. Ikut serta grup diskusi anti-hoax: Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan
grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH),
Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan
Grup Sekoci. Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu
informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah
diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup
informasi yang benar atas setiap isu hoax, melakukan edukasi yang sistematis dan
pengetahuan akan internet sehat dengan literasi media sehingga dapat mengenali
kehidupan manusia.
sebagai berikut:
dengan mengkaji ayat satu per satu, Ibnu Katsir menjelaskan ayat-ayat
membawa berita itu orang muslim maupun orang fasik. Karena kebebasan
informasi dan bantuan media sosial berita itu bisa palsu atau bisa juga
81
Meski media memiliki sisi negatif, tetapi dapat diarahkan lebih baik agar
umat dapat meningkatkan ketakwaannya terhadap perintah Allah. Untuk itu, kerja
sama dengan media massa sangat penting, mengingat opini yang dibangun dapat
dalam memakai media sosial. Jika pengguna (user) menggunakan untuk hal-hal
baik maka dia akan mendapatkan dampak positif dari sosial media. Namun jika si
pengguna menggunakan media sosial untuk hal-hal yang cenderung tidak baik,
B. Saran
penelitian ini disebabkan keterbatasan dalam upaya meneliti. Karena itu perlu
kiranya ada penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang tabayyun dengan
diketahui. Penelitian yang dilakukan penulis bukanlah penelitian yang bersifat final,
sehingga masih memberikan ruang untuk penelitian yang lebih lanjut dengan kajian
yang berbeda.
Islam. Sekaligus menambah keimanan serta syukur umat Islam atas kebesaran
Alyusi, Shiefti Dyah. media sosial: interaksi, identitas dan modal sosial. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016.
Aminah, Siti. Pengantar Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Semarang: Asy-Syifa’, 1993.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta: Jakarta, 1998.
Asghary, Basri Iba. Solusi Al-Qur’an Tentang Problema Sosial Politik Budaya.
Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Baqi, Muhammad Fu'ad Abdul. 0ـA8ـBـ5آن ا8ـ@ـ5ـ<ظ ا:ـ5= س8ـ9ـ:ـ4ـ5 ا0ـ2ـ3ـ4ـ5ا. Kairo: Da>r
al-Had<ith, t.th.
-------------- Fathurrahman litalib ayat al Qur'an. Bandung: Diponegoro, 2007.
Baran, Stanley J. Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya. Jakarta:
Erlangga, 2012.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Lencana, 2006.
Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison. Social Network Sites: Definition, History,
and Scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication. Vol.
13(1). Oktober 2007, article 11.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994.
Fanani, Muhyar. Membumikan Hukum Langit. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008.
Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial. Yogyakarta: ELSAQ Press, 2005.
Ghoffar, M. Abdul. Tafsir ibn Katsir. Surabaya: Pustaka Asy-Syafi’I, 2001.
Hadiati, Nikmah. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Dalam Menciptakan
Hubungan Insani Yang Efektif. Pasuruan: Lunar Media, 2010.
Hadiri Nawawi dan Mimi Martini. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada
Unversity Press, 1991.
Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Panjimas, 1992.
Hasim, Muhammad. Belajar menjadi pakar informasi teknologi. Bekasi: Adhi
Aksara Abdi Indonesia, 2010.
Idris. “Makna Tabdzir dalam Al-Qur’an”. Skripsi tidak diterbitkan. Jurusan Tafsir
Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel, 2012.
Ishaq, Abdullah bin Muhammad Abdurrahman. Tafsir Ibnu Katsir, ter. M. 'Abdul
Ghoffar. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i 2009.
Jazairi-al, Abu Bakar Jabar. Tafsir Al-Aisar Cet.3. Jakarta: Darus Sunnah Press,
2013.