Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

BAB 1
VOLUMETRI DAN GRAVIMETRI

1.1 Tujuan

Menentukan kadar air tanah (w),Berat isi tanah (ᵞ) ,Menentukan berat jenis
tanah (Gs) yang mempunyai butiran lewat saringan nomor 4, 16, 40 dengan
piknometer, serta mencari 5 parameter lainnya yakni angka pori (e), porositas
(n), berat isi tanah kering (ᵞd), berat isi jenuh (ᵞs), derajat kejenuhan (S).

1.2 Landasan Teori


Hubungan Volume Berat
Gambar 1.1a menunjukkan suatu elemen tanah dengan volume V dan berat
W. Untuk membuat hubungan volume dan berat agregat tanah,tiga fase (yaitu :
butiran padat, air, dan udara) dipisahkan seperti ditunjukkan dalam gambar 2. 1b.
Jadi, volume total contoh tanah yang diselidiki dapat dinyatakan sebagai :

V = Vs + Vv = Vs + Vw + Va (1.1)

Dimana :
Vs = volume butiran padat
Vv = volume pori
Vw= Volume air di dalam pori
Va = Volume udara di dalam pori.

Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat, maka berat total dari
contoh tanah dapat dinyatakan sebagai :
W = Ws + Ww (1.2)
Dimana :
Ws = berat butiran padat
Ww = berat air
Hubungan volume yang umum dipakai untuk suatuelementanahadalahangka pori.
Gambar 1. 1 (a) Elemen tanah dalam keadaan asli;(b) tiga fase elemen tanah

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

; (void ratio), porositas (porosity), dan derajat kejenuhan (degree of saturation).

Angka porididefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume


butiran padat. Jadi :

e = Vv / Vs (1.3)

dimana :
e = angka pori (void ratio).

Porositas di definisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan


volume tanah total, atau

n = Vv / V (1.4)
Dimana :
n = porositas (porosity)

Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai perbandingan antara volume air


dengan volume pori, atau

S = Vw / Vv (1.5)

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

Dimana :
S = derajat kejenuhan. Umumnya, derajat kejenuhan dinyatakan dalam persen.
Hubungan antara angka pori dan porositas dapat diturunkan dari
persamaan (1.1),(1.3), dan (1.4), sebagai berikut :

𝑉𝑣
𝑉𝑣 𝑉𝑣 𝑉 𝑛
e= = = 𝑉𝑣 = (1.6)
𝑉𝑠 𝑉−𝑉𝑣 1− 𝑉 1−𝑛

juga, dari persamaan (1.7)

𝑒
n= (1.7)
1+𝑒

Istilah-istilah yang umum dipakai untuk hubungan berat adalah kadar air
(moisture content) dan berat volume (unit weight). Definisi dari istilah-istilah
tersebut adalah sebagai berikut:
Kadar air (w) yang juga disebut sebagai water content didefinisikan sebagai
perbandinganantara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah yang
diselidiki.

W = Ww / Ws (1.8)

Berat volume (y) adalah berat tanah per satuan volume;

γ=W/V (1.9)

Berat volume dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan
volume total.
Dari Persamaan-persamaan (1.2), (1.8), dan (1.9) :

𝑊𝑤
𝑊 𝑊𝑠+𝑊𝑤 𝑊𝑠 [ 1+( 𝑊𝑠 )] 𝑊𝑠 (1+𝑤)
γ= = = = (1.10)
𝑉 𝑉 𝑉 𝑉

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

Dari persamaan (1.9) didapatkan pula persamaan (1.11)


Perbandingan tersebut dinamakan berat volume kering (dry unit weight):

γd = Ws / V (1.11)

Dari Persamaan-persamaan (1.10) dan (1.11 ),hubungan antara berat volume,


berat volume kering, dan kadar air dapat dituliskan sebagai berikut:

𝛾
γd = (1.12)
1+𝑤

Hubungan Antara Berat Volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio),Kadar
Air (Moisture Content dan Berat Spesifik

Untuk mendapatkan hubungan antara berat volume (atau kepadatan),


angka pori, dan kadar air, perhatikan suatu elemen tanah dimana volume butiran
padatnya adalah seperti terlihat dalam Gambar 1.1.
Karena volume dari butiran padat adalah 1,maka volume dari pori adalah
sama dengan angka pori, e [ dari Persamaan (1.3)]. Berat dari butiran padat dan air
dapat dinyatakan sebagai:

Wv = Gs . γw (1.13)
Ww = w.Ws = w.Gs.γw (1.14)

dimana :
Gs = berat spesifik butiran padat
W = kadar air
γw= berat volume air.
Dengan menggunakan definisi berat volume dan berat volume kering
[Persamaan (1.9)dan (1.11)] ,kita dapat menuliskan:

𝑊 𝑊𝑠+𝑊𝑤 𝐺𝑠 .𝛾𝑤+𝑤.𝐺𝑠.𝛾𝑤 (1+𝑤)𝐺𝑠.𝛾𝑤


γ= = = = (1.15)
𝑉 𝑉 1+𝑒 1+𝑒

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

dan

𝑊𝑠 𝐺𝑠.𝛾𝑤
γd = = (1.16)
𝑉 1+𝑒

Karena berat air dalam elemen tanah yang ditinjau adalah wGsYw, volume
yang ditempatiair adalah :

𝑊𝑤 𝐺𝑠.𝛾𝑤
Vw = =
𝛾𝑑 1+𝑒

Maka dari itu, derajat kejenuhan (degree of saturation) [Persamaan (1.5)] adalah:

𝑉𝑤 𝑤.𝐺𝑠
S= =
𝑉𝑣 𝑒
atau
Se = w.Gs (1.17)

Hubungan Antara Berat Volume, Porositas, dan Kadar Air

Hubungan antara berat volume, porositas, dan kadar air dapat


dikembangkan dengan cara yang sama seperti cara yang sudah dijelaskan pada
bagian-bagian sebelumnya. Perhatikan suatu elemen tanah yang mempunyai
volume sama dengan satu. Dari Persamaan (2.4),

n = Vv /V

Kalau V adalah sama dengan 1, maka Vv adalah sama dengan n. sehingga, Vs =


1-n. Berat butiran padat (Ws) dan berat isi (Ww) dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Ws = Gs.γw (1-n) (1.20)


Ww = w.Ws = w.Gs.γw(1-n) (1.21)

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

Jadi, berat volume kering sama dengan :

𝑊𝑠 𝐺𝑠.𝛾𝑤 (1−𝑛)
γd = = = Gs.γw (1-n) (1.22)
𝑉 1

dan berat volume jenuh dinyatakan :

𝑊𝑠+𝑊𝑤 (1−𝑛)𝐺𝑠.𝛾𝑤+𝑛𝛾𝑤
γsat = = = [(1-n)Gs + n]γw (1.23)
𝑉 1

Kadar air dari tanah yang jenuh air dapat dinyatakan sebagai :

𝑊𝑤 𝑛𝛾𝑤 𝑛
w= = = (1−𝑛)𝐺𝑠 (1.24)
𝑊𝑠 (1−𝑛)𝛾𝑤𝐺𝑠

1.3 Peralatan Pada Praktikum Menentukan Kadar Air


a) Oven pengering ; dilengkapi dengan pengontrol panas. Lebih baik tipe yang
dilengkapi dengan pengatur suhu, dan dapat memelihara keseragaman
temperatur 110oC ±5oC untuk seluruh ruangan pengering.
b) Timbangan ; semua timbangan yang memiliki ketelitian 0,01 gram diperlukan
untuk benda uji dengan berat maksimum 200 gram (termasuk berat cawan
tempat benda uji) dan timbangan yang memiliki ketelitian 0,1 gram
diperlukan untuk benda uji dengan berat lebih dari 200 gram.
c) Cawan tempat benda uji ; cawan yang sesuai terbuat dari material tahan karat
dan tahan terhadap perubahan berat akibat pemanasan berulang, pendinginan,
tahan untuk material dengan pH bervariasi dan juga bersih. Cawan dengan
bertutup rapat harus digunakan untuk benda uji yang mempunyai berat sama
atau kurang 200 gram, sedangkan untuk benda uji yang mempunyai berat
lebih dari 200 gram dapat digunakan cawan tanpa penutup. Satu cawan
diperlukan untuk setiap penentuan kadar air. Tujuan menutup cawan hingga
rapat adalah untuk menjaga kehilangan kadar air pada benda uji sebelum
ditentukan berat awal dan juga untuk menjaga penyerapan kadar air dari
atmosfer selama pengeringan sebelum ditentukan berat akhir benda uji.

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

d) Desikator ; sebuah desikator atau botol desikator besar dengan ukuran yang
cukup berisikan silika atau kalsium anhidrofosfat (silica gel or anhydrous
calcium phosphate). Lebih baik menggunakan zat pengering yang dapat
mengubah warna untuk menunjukan keadaan semula.
e) Alat pemegang cawan: kaos tangan, tang atau alat pemegang lainnya yang
dapat digunakan untuk memindahkan atau mencapit cawan panas setelah
pengeringan.
f) Peralatan lain seperti: pisau, spatula, sendok, kain pembersih, pengiris contoh
dan lainnya.

1.4 Pelaksanaan
a) Menimbang dan mencatat erat cawan kering yang kosong tempat benda uji
(beserta tutupnya jika memakai tutup).
Benda uji yang mewakili dipilihsesuai butir 9.
b) Memasukkan benda uji dalam cawan dan jika memakai tutup pasang tutupnya
hingga rapat. Menilai dan mencatat berat cawan yang berisi material basah
ditentukan menggunakan timbangan (lihat butir 6.b ) yang telah dipilih
sebagai acuan berat benda uji. Nilai tersebut dicatat.
c) Buka penutup (jika memakai tutup) dan masukan cawan yang berisi benda uji
basah ke dalam oven pengering. Benda uji dikeringkan hingga beratnya
konstan. Oven pengering dipertahankan pada temperatur 110 oC ±5oC.
d) Setelah benda uji dikeringkan hingga beratnya konstan, cawan dikeluarkan
dari dalam oven (dan tutup kembali jika memakai tutup). Benda uji dan
cawannyadibiarkan menjadi dingin pada temperatur ruangan atau sampai
cawan dapat dipegang dengan aman menggunakan tangan dan siapkan
timbangan yang tidak terpengaruh oleh panas. Berat cawan dan berat material
kering oven ditimbang menggunakan timbangan kemudiannilai dicatat.
e) Mengencangkan penutup apabila benda uji menyerap kelembaban udara
sebelum ditentukan berat keringnya.

1.5 Data Pengamatan dan Perhitungan

Hitung kadar air material dengan cara sebagai berikut :

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

W1 – W2
w= x 100 % ................................................. (1)
W2 - W3

Dengan:
W adalah kadar air, (%)
W1 adalah berat cawan dan tanah basah (gram)
W2 adalah berat cawan dan tanah kering (gram)
W3 adalah berat cawan (gram)
(W1–W2) adalah berat air (gram)
(W2–W3) adalah berat tanah kering (partikel padat) (gram)

Tabel 1.1 Perhitungan Kadar Air


Kedalaman (m) 25 25 25
Nomor Cawan 2 5 6
Berat Cawan + Tanah Basah<W1> (gr) 42,44 40,87 34,34
Berat Cawan + Tanah Kering<W2> (gr) 31,62 31,20 27,06
Berat Air<W3> (gr) 10,82 9,67 7,28
Berat Cawan (gr) 8,94 9,30 8,70
Berat Kering (gr) 22,68 21,90 18,36
Kadar Air (%) 47,71 44,16 39,65
Rata-Rata (%) 43,84

Perhitungan :
 Berat Air = W1 – W2

1. Wair = 42,44– 31,62 = 10,82 gr

2. Wair = 40,87 – 31,20 = 9,67 gr

3. Wair = 34,34 – 27,06 = 7,28 gr

 Berat Tanah Kering = W2 – W3

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

1. Ws = 31,62 – 8,94 = 22,68 gr

2. Ws = 31,2 – 9,30 = 21,90 gr

3. Ws = 27,06 – 8,70 = 18,36 gr

 Kadar Air = Wair x 100%


Ws
1. W1 = (10,82 / 22,68) x 100% = 47,71 %
2. W2 = (9,67 / 21,90) x 100% = 44,16 %
3. W3 = (7,28 / 18,36) x 100% = 39,65 %
 Rata-rata kadar air
W = ( 47,71 + 44,16 + 39,65 ) / 3 = 43,84 %

1.6 Peralatan Pada Praktikum Menentukan Berat Isi Tanah (ᵞ)

Peralatan yang digunakan, sebagai berikut :


 timbangan;
 cetakan benda uji.
dengan :
1) timbangan yang sesuai dengan cetakan benda uji dengan ketelitian 0,01
gram untuk kapasitas lebih kecil atau sama dengan 500 gram untuk
kapasitas lebih besar dari 500 gram;
2) Cetakan benda uji mempunyai diameter 50 mm, tinggi 28 mm dan tebal
3 mm.

1.7 Pelaksanaan Praktikum Menentukan Berat Isi Tanah

Pengujian berat isi harus dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :
1) Melakukan persiapan sebagai berikut :
(1) kesiapan peralatan yang akan digunakan diperiksa sesuai petunjuk
pemakaian;
(2) menyiapkan formulir untuk pencatatan data pengujian;
(3) kondisi contoh tanah diperiksa.
2) Menyiapkan benda uji tanah asli;
(1) mengeluarkan contoh dari tabung;
(2) membuat benda uji pada cetakan benda dan meratakan kedua

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

ujungnya;
3) Menyiapkan benda uji tanah tidak asli;
(1) buat benda uji pada cetakan benda uji dan ratakan kedua
ujungnya;
4) Mengerjakan tahapan uji dengan urutan sebagi berikut :
(1) menimbang berat cetakan;
(2) menghitung isi cetakan;
(3) menimbang berat cetakan beserta benda ujinya;
(4) menghitung kadar air sesuai dengan keterangan pada rumus no.2
5) Menghitung berat isi dan berat isi kering dengan urutan sebagai
berikut :
(1) menghitung berat isi dengan rumus 1
(2) menghitung berat isi kering dengan rumus 2

1.8 Data Pengamatan dan Perhitungan

Rumus-rumus yang digunakan, sebagai berikut :


1) berat isi dihitung dengan rumus :
γ= (B2– B1) / V ……………………. (1)
Keterangan :
@ γ= berat isi tanah (kN/m3) @ B1= berat cetakan uji (kN)
@ V = volume tanah (m3)@ B2 =berat cetakan dan benda uji (kN)
2) berat isi kering dihitung dengan rumus :
γd=γx 100 / (100 + w) …………… (2)
Keterangan :
γd = berat isi kering (kN/m3)
w = kadar air (%), dihitung sesuai dengan metode
pengujian kadarair tanah(SNI1965-1990 F)

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

Tabel 1.2 Perhitungan Berat Isi

Berat Berat Berat


No. Isi Berat
Kedalaman Cincin Tanah + Tanah Rata-rata
Contoh Cincin Isi
(gr) Cincin(gr) (gr)

1 57,01 146,06 89,05 52,15 1,71


2 2 57,01 145,76 88,75 52,15 1,70 1,69
4 57,01 144,32 87,31 52,15 1,67

Perhitungan Berat isi :


γ = (B2– B1) / V

1. Contoh 1
γ = (146,06 – 57,01) / 52,15 = 1,71 gr/cm3
2. Contoh 2
γ = (145,76 – 57,01) / 52,15 = 1,70 gr/cm3
3. Contoh 4
γ = (144,32 – 57,01) / 52,15 = 1,67 gr/cm3
4. Rata – rata
γ= ( 1,71 + 1,70 + 1,67) / 3 = 1,69 gr/cm3

Setelah melakukan praktikum menentukan berat isi tanah, maka selanjutnya


iyalah menentukan Berat Jenis Spesifik.

1.9 Peralatan Pada Praktikum Menentukan Berat Jenis Spesifik Tanah

Peralatan yang digunakan dalam pengujian berat jenis tanah terdiri dari:
1. Piknometer
Sebuah botol ukur yang mempunyai kapasitas sekurang - kurangnya 100
ml atau botol yang dilengkapi penutup dengan kapasitas sekurang - kurangnya 50
ml. Penutup botol harus berukuran dan berbentuk sedemikian rupa, sehingga
dapat menutup dengan rapat sampai kedalaman tertentu dibagian leher botol, dan

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

ditengah-tengahnya harus mempunyai lubang kecil untuk mengeluarkan udara dan


kelebihan air.
2. Saringan
Saringan 4,75 mm (No. 4) dan saringan 2,00 mm (No. 10), dan pan penadah.
3. Timbangan
Dua buah timbangan dengan kemampuan baca 0,01 gram dan 0,001 gram.
4. Oven pengering
Oven yang dilengkapi dengan alat pengatur temperatur untuk mengeringkan
contoh tanah basah sampai (110 ±5)oC.
5. Alat pendingin
Alat pendingin (desikator) berisi silica gel.
6. Termometer
Termometer rentang pembacaan 0oC – 50oC dengan kemampuan baca 0,1oC.
7. Bak perendam
Untuk merendam piknometer atau botol ukur sampai temperaturnya tetap.
8. Botol
Untuk pengisian air suling ke dalam piknometer atau botol ukur.
9. Tungku listrik
Tungku listrik (hot plate) yang dilengkapi dengan pelat asbes atau pompa udara
(vaccumpump) kapasitas 1 – 1,5 HP.
10. Kalibrasi piknometer
Dalam kalibrasi piknometer yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Piknometer dibersihkan, dikeringkan, ditimbang, dan beratnya
dicatat (W1 gram). Piknometer harus diisi dengan air suling pada
temperatur ruang. Berat piknometer dan air suling (W4), harus ditimbang
dan dicatat. Termometer dicelupkan ke dalam air, dan temperatur (T i)
diukur dan dicatat dalam bilangan bulat.
b. Berat W4 ditentukan dari temperatur pengujian Ti yang diamati,
suatu tabel dari nilai berat W4 dipersiapkan untuk satu rangkaian
temperatur yang mungkin berlaku ketika berat W3ditentukan kemudian.
Nilai dari W4 dihitung sebagai berikut :

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

kerapatan air pada Tx


W4 (pada Tx) = × (W4 pada Ti ) − W1 )+W1
kerapatan air pada Ti
dengan :
W4 adalah berat piknometer dan air, dalam gram
W1 adalah berat piknometer, dalam gram;
Ti adalah temperatur air yang diamati, dalam derajat Celsius; dan
Tx adalah temperatur yang diperlukan/dikehendaki dalam derajat Celsius.

Metode ini menyediakan suatu prosedur yang paling baik untuk


laboratorium – laboratorium yang melakukan banyak pengujian dengan
menggunakan piknometer yang sama, metode ini juga dapat dipakai untuk
pengujian tunggal. Piknometer dan isinya pada beberapa temperatur yang
direncanakan pada waktu berat W4 dan W 3 ditimbang.Hal tersebut lebih baik
untuk menyiapkan tabel dari berat W4 untuk beberapa temperatur yang berlaku
ketika berat W 3 diambil. Berat W4 dan W 3 didasarkan pada temperatur air yang
sama. Nilai – nilai untuk kerapatan relatif air pada temperatur 18 – 30o C
diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 1.3 Hubungan antara kerapatan relatif air dan faktor konversi K
dalam temperatur
Temperatur, derajat Hubungan kerapatan
No. Faktor koreksi K
Celcius relatif air
1. 18 0,9986244 1,0004
2. 19 0,9984347 1,0002
3. 20 0,9982343 1,0000
4. 21 0,9980233 0,9998
5. 22 0,9978019 0,9996
6. 23 0,9975702 0,9993
7. 24 0,9973286 0,9991

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

8. 25 0,9970770 0,9989
9. 26 0,9968156 0,9986
10. 27 0,9965451 0,9983
11. 28 0,9962652 0,9980
12. 29 0,9939761 0,9977
13. 30 0,9956780 0,9974

1.10 Pelaksanaan Praktikum Menentukan Berat Jenis Spesifik Tanah

Urutan pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :


a. Mengeringkan benda uji dalam oven pada temperatur 110oC±5oC
(230oF ±9oF) selama 24 jam, setelah itu dinginkan dalam
desikator;
b. Mencuci piknometer atau botol ukur dengan air suling, kemudian
dikeringkan dan selanjutnya timbang (W1 gram);
c. Memasukkan benda uji ke dalam piknometer atau botol ukur yang
digunakan, kemudian timbang (W2 gram);
d. Menambahkan air suling ke dalam piknometer atau botol ukur yang
berisi benda uji, sehingga piknometer atau botol ukur terisi
duapertiganya;
e. Untuk benda uji yang mengandung lempung benda uji didiamkan
terendam selama 24 jam atau lebih;
f. Memanaskan piknometer atau botol ukur yang berisi rendaman
benda uji dengan hati - hati selama 10 menit atau lebih sehingga
udara dalam benda uji ke luar seluruhnya. Untuk mempercepat
proses pengeluaran udara, piknometer atau botol ukur dapat
dimiringkan sekali - kali;
g. Pengeluaran udara dapat dilakukan dengan pompa hampa udara,
dengan tekanan 13,33 kpa (100 mm Hg);
h. Merendam piknometer atau botol ukur dalam bak perendam,
sampai temperaturnya tetap. Menambahkan air suling secukupnya
sampai penuh. Keringkan bagian luarnya, lalu timbang (W3 gram);

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

i. Mengukur temperatur isi piknometer atau botol ukur, untuk


mendapatkan faktor koreksi (K);
j. Bila isi piknometer atau botol ukur belum diketahui, isinya
ditentukan sebagai berikut :
k. Mengosongkan dan membersihkan piknometer atau botol ukur
yang akan digunakan;
l. Mengisi piknometer atau botol ukur dengan air suling
yang temparaturnya sama, kemudian mengeringkan dan
menimbang (W4 gram).

1.11 Data Pengamatan dan Perhitungan

Perhitungan berat jenis dengan rumus:


w2  w1
Gs =
w4'w1  w3  w2
Dimana:
w1 = berat picnometer (gr).
w2 = berat picnometer + tanah (gr).
w3 = berat picnometer + tanah + air (gr).
w4 = berat picnometer + air (gr).
W4’ = berat picnometer + air terkoreksi
Tabel 1.4 Perhitungan Spesific Gravity
No Contoh 1 2 3
No picnometer 27 9 6
Berat Picnometer (W1) gr 49,69 67,4 60,55
Berat Picnometer +tanah (W2) 81,7 100,06 88,99
Berat Tanah Wt= W2-W1 32,01 32,66 28,44
Berat Picnometer+air+tanah (W3) gr 164,39 181,87 177,69
Berat Picnometer+air (W4) 146,52 163,72 161,92
Berat Picnometer +air (W4') gr 146,2 163,34 161,57
Faktor Koreksi 0,99785 0,9977 0,99785
Suhu (C) 28,5 29 28,5

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

Spesific Grafity (w2-W1) 2,32 2,31 2,31

Rata-rata Spesific Grafity 2,31

1.12 Analisa Data

Dari praktikum yang dilakukan diperolehhasil : pada percobaan kadar air


tanah yang pertama, beratnya 33,5 gram. Setelah dioven selama 1x 24 jam terjadi
penurunan berat yaitu 22,68 gram . Hal ini disebabkan kadar air pada tanah
kapasitas lapang mengalami penguapan oleh proses oven selama 1x 24 jam. Dari
percobaan tersebut diperoleh kadar air sebesar 47,71 %.
Untuk percobaan kadar air tanah yang kedua memiliki berat 31,57 gram.
Setelah dioven selama 1x 24 jam terjadi penurunan berat yaitu 21,9 gram. Hal ini
disebabkan kadar air pada tanah kapasitas lapang mengalami penguapan oleh
proses oven selama 1x 24 jam. Dari percobaan tersebut diperoleh kadar air sebesar
44,16 %.
Untuk percobaan kadar air tanah yang ketiga memiliki berat 25,64 gram.
Setelah dioven selama 1x 24 jam terjadi penurunan berat yaitu 18,36 gram. Hal ini
disebabkan kadar air pada tanah kapasitas lapang mengalami penguapan oleh
proses oven selama 1x 24 jam. Dari percobaan tersebut diperoleh kadar air sebesar
39,65 %. Sehingga dari ketiga sampel tersebut, didapatkan rata-rata kadar air
sebesar 43,84%.
Sedangkan untuk praktikum berat isi tanah, sampel pertama dengan berat
tanah sebesar 89,05 gram dan berat cincin 57,01 gramdimasukkan kedalam cincin
sehingga memenuhi seluruh isi cincin tersebut.Kemudian ditimbang menjadi berat
total 146,06 gram. Setelah itu berat tanah dibagi dengan volume cincin maka
diperoleh berat isi tanah yaitu 1,71 gram/cm3.
Sampel kedua ; berat tanah sebesar 88,75 gram dan berat cincin 57,01
gram dimasukkan kedalam cincin sehingga memenuhi seluruh isi cincin tersebut.
Kemudian ditimbang menjadi berat total 145,76 gram. Setelah itu berat tanah
dibagi dengan volume cincin maka di peroleh berat isi tanah yaitu 1,70 gram/cm3
Sampel ketiga; berat tanah sebesar 87,31 gram dan berat cincin 57,01 gram
dimasukkan kedalam cincin sehingga memenuhi seluruh isi cincin

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

tersebut.Kemudian ditimbang menjadi berat total 144,32 gram. Setelah itu berat
tanah dibagi dengan volume cincin maka di peroleh berat isi tanah yaitu 1,67
gram/cm3
Untuk praktikum berat jenis tanah, diperoleh hasil tanah dengan berat
32,01 gram ternyata berat jenisnya hanya sebasar 2,32 gram.Dan untuk tanah
dengan berat 32,66 gram ternyata berat jenisnya hanya sebesar 2,31 gram.
Sedangkan untuk tanah dengan berat 28,44 gram ternyata berat jenisnya hanya
sebesar 2,31 gram. Dari ketiga sampel diambil nilai berat jenis rata-rata, yaitu
2,31 gram.
Sehingga, dari data yang diketahui diatas yaitu ;
 kadar air (w) = 43,84 %

 berat isi tanah (ᵞ) = 1,69 gram/cm3

 dan berat jenis tanah (Gs) = 2,31

Maka dapat ditentukan dan didapatkan limaparameter yaitu angka pori(e),


porositas (n), berat isi tanah kering (ᵞd), berat isi jenuh (ᵞs), derajat kejenuhan
(S)melalui persamaan-persamaan matematis yg telah dijelaskan di atas sebagai
berikut :
1.13 Mencari Angka Pori (e)

Dari persamaan :
(1+𝑤) .𝐺𝑠 . 𝛾𝑤
𝛾 =
1+𝑒
Maka dapat dicari :
(1+𝑤) .𝐺𝑠 . 𝛾𝑤
1+e =
𝛾
(1+0,4384) .2,31 . 1
1+e =
1,69
1 + e = 1,966
e = 0,966

1.14 Mencari Porositas (n)

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

𝑒
n =
1+𝑒
0,966
n =
1+0,966
n = 0,491

1.15 Mencari Berat Isi Kering (𝛾𝑑 )

𝛾
𝛾𝑑 =
(1+𝑤)
1,69
𝛾𝑑 =
(1+0,4384)

𝛾𝑑 = 1,175 gram/cm3

1.16 Mencari Berat Isi Jenuh (𝛾𝑠𝑎𝑡 )

(𝐺𝑠+𝑒) . 𝛾𝑤
𝛾𝑠𝑎𝑡 =
1+𝑒
(2,31+0,966). 1
𝛾𝑠𝑎𝑡 =
(1+0,4384)

𝛾𝑠𝑎𝑡 = 2,278 gram/cm3

1.17 Mencari Derajat Kejenuhan (S)

𝑤 . 𝐺𝑠
S =
𝑒
(0,4384). ( 2,31)
S =
0,966
S = 1,408 x 100% = 104,8%

KELOMPOK F-1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK - S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember, Telp. (0331) 484977

1.18 Kesimpulan
Praktikum Volumetri dan Grafimetri bertujuan untuk menentukan 3
parameter pokok yakni : Kadar Air (w), Berat Isi Tanah (ᵞ), dab Berat Jenis
Spesifik Tanah (Gs). Yang mana, dari 3 parameter yang telah dicari dan
ditentukan melalui persamaan-persamaan yang ada, kita praktikan dapat
menentukan 5 parameter lainnya yakni Angka pori (e), Porositas (n), Berat isi
kering (ᵞd), Berat isi jenuh (ᵞs), serta Derajat kejenuhan (S) yang secara
berkesinambungan ditentukan melalui persamaan-persamaan matematis di atas.
Dengan hasil sebagai berikut :
 Kadar Air (w) = 43,84 %

 Berat Isi Tanah (ᵞ) = 1,69 gram/cm3

 Berat Jenis Tanah (Gs) = 2,31

 Angka Pori (e) = 0,966

 Porositas (n) =0,491

 Berat isi kering (ᵞd) = 1,175 gram/cm3

 Berat isi jenuh (ᵞsat) = 2,278 gram/cm3

 Derajat kejenuhan (S) = 1,048%

KELOMPOK F-1

Anda mungkin juga menyukai