Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Proses Blending Tembakau

Sigaret kretek merupakan rokok dari hasil blending tembakau rajangan dan
cengkeh beserta beragam saus khas sesuai dengan perusahaan yang memproduksinya.
Sigaret kretek dibedakan menjadi dua macam yaitu SKM (Sigaret Kretek Mesin) dan
SKT (Sigaret Kretek Tangan). SKM adalah sigaret kretek yang diproduksi
menggunakan mesin dan hasil lintingannya berbeda dengan SKT. Kekompakan isi
yang dimiliki oleh SKM lebih jarang daripada SKT. SKT atau Sigaret Kretek Tangan
adalah produk hasil tembakau rajangan yang dilinting menggunakan tangan dan
isinya sangat kompak. Proses pembuatan sigaret kretek tergolong sukar atau rumit
ketimbang produk rokok lainnya. Cita rasa sigaret kretek yang khas dipengaruhi oleh
pemberian saus saat proses produksi disamping komposisi rajangan tembakau dan
cengkeh yang harus tepat. Sigaret kretek dapat dibuat dari campuran 30 macam
hingga lebih tembakau untuk menciptakan keseimbangan rasanya (Hanusz, 2000).
Tembakau merupakan tanaman yang memetabolisme nikotin secara terus menerus,
namun kadarnya berbeda setiap varietas hingga diklasifikasikan menjadi tembakau
kategori low, middle, dan high nikotin. Tembakau kategori high nikotin contohnya
adalah virginia FC, sementara tembakau kategori low nikotin contohnya adalah
Lumajang VO. Menurut publik, rokok memang banyak memiliki dampak yang
negatif bagi kesehatan karena kandungan tar dan nikotin di dalamnya, namun tak
dapat dipungkiri jumlah penikmat rokok Indonesia sangatlah besar. Untuk
mengurangi dampaknya, sebuah perusahaan rokok dapat memproduksi rokok dengan
kadar nikotin yang rendah. Berdasarkan literatur yang ada, merekayasa citarasa rokok
dengan kadar nikotin rendah sangat memungkinkan. Salah satu cara untuk
menciptakannya adalah dengan teknik blending atau memformulasikan jenis-jenis
tembakau yang ada, utamannya campuran antara tembakau high nikotin konsentrasi
rendah dan low nikotin dengan konsentrasi tinggi (Hartono, 2011).
Salah satu upaya dalam menurunkan kadar nikotin pada tembakau dapat
dilakukan dengan melakukan blending. Untuk menghasilkan rokok sigaret yang
mengandung kadar nikotin rendah dengan cara dicampurkan rajangan tembakau
dengan beberapa variasi konsentrasi yang berbeda sehingga diperoleh campuran
dengan kadar nikotin yang rendah. Dalam proses pembuatan rokok sigaret dilakukan
dengan mencampurkan beberapa macam jenis tembakau. Menurut penelitian Joko
Hartono, et al (2001) nikotin yang terkandung didalam tembakau sangat bervariasi,
bahkan setiap galur atau kultivar berbeda kandungan nikotinnya.

Jenis tembakau Gula total (%) Nikotin (%)


Virginia FC 12-25 1,5-3,5
Virginia rajangan 5-20 1,0-2,5
Temanggung 0,5-7 1,0-8
Madura 10-15 1,0-5,0
Waleri 1-11 1,0-3,0
Lumajang VO 0,75-1,75 0,5-0,7
Sumber: Murdiyanti, et al (1999)
Dengan melakukan proses blending maka akan diperoleh taste dan aroma
rokok sigaret yang khas dan kadar nikotin sesuai dengan yang diinginkan. Dengan
cara teknik blending ini lebih murah jika dibandingkan menggunakan teknik lainnya
karena teknik blending ini tidak memerlukan teknologi yang susah. Sehingga bagi
industri-industri yang menggunakan tembakau sebagai bahan dasarnya cara tersebut
merupakan pilihan karena dapat dilakukan dengan mudah dan cenderung lebih
terjangkau khususnya pada perusahaan rokok yang memang memproduksi rokok
dengan kadar nikotin yang rendah.
Pada pencampuran tembakau ini digunakan tembakau dengan kadar nikotin
yang berbeda yaitu tembakau Virginia FC dengan kadar nikotin tembakau Lumajang
VO 1,5-3,5 % dan tembakau Lumajang VO dengan kadar nikotin 0,5 -0,7 %.

Pada tiap tanaman tembakau memiliki kandungan nikotin yang bervariasi


bahkan kadar nikotin pada setiap galur atau kultivar berbeda-beda (Joko-Hartono et
al., 2001). Penurunan kadar nikotin rokok pada pembuatan rokok sigaret dapat
dilakukan dengan menggunakan metode blending pada tembakau yang memiliki
kadar nikotin lebih rendah.Teknik blending dilakukan dengan cara mencampurkan
rajangan tembakau dengan beberapa variasi konsentrasi yang berbeda sehingga
diperoleh campuran dengan kadar nikotin yang rendah. Teknik blending akan
menghasilkan taste dan aroma rokok sigaret yang khas dan kadar nikotin sesuai yang
diinginkan, selain itu teknik blending tembakau cocok digunakan untuk industri –
industri yang memiliki modal rendah karena teknik ini cenderung lebih terjangkau
dan mudah untuk dilakukan sehingga teknik blending menjadi pilihan untuk
menurunkan kadar nikotin.

DAFTAR PUSTAKA
Hanusz, Mark. 2000. Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia's Clove
Cigarettes. Singapore: Equinox Publishing (Asia) Pte. Ltd.
Hartono, Joko. 201. Teknik Pemangkasan, Panen, Blending, dan Desain Rokok
Untuk Menurunkan Kadar Nikotin pada Tembakau Rokok. Perspektif Vol. 10
No. 1. 33-34. Malang: Balai Penelitian Tembakau dan Serat.
Joko Hartono, Budi Saroso, dan S.W. Tukimin. 2001. Identifikasi kandungan kimia
pada beberapa galur tembakau rajangan temanggung. Jurnal Nusantara
Kimia, Januari 2001. ISSN 0854-6541. 8 (1).

Anda mungkin juga menyukai