a
KONSEP KERJA DHCP SERVER
Adminsitrasi Sistem Jaringan
GURU: YUSUF N. MAMBRASAR, S.KOM
yusuf.mambrasar@gmail.com | yusuf_mambrasar@yahoo.com | yusuf_mambrasar@icloud.com
Tujuan
Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan
protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada
jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP
DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan
netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu,
DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain
sebagainya.
Dengan begini, seorang Administrator Sistem Jaringan tidak perlu lagi bersusah
payah memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung
1
dengan jaringan. Kalau puluhan komputer client mungkin tidak menjadi masalah,
Dalam layanan DHCP, ada dua istilah yang perlu anda ketahui yaitu DHCP client dan DHCP
Komputer yang bertugas memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer client
disebut dengan DHCP server. Sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut dengan
DHCP client.
menggunakan layanan DHCP, maka komputer tersebut otomatis meminta (request) alamat
Untuk lebih jelas mengenai cara kerja DHCP, anda bisa menyimak proses-proses yang
DHCP DISCOVERY
Komputer client meminta alamat IP keseluruh perangkat yang tersedia dalam jaringan.
DHCP OFFER
2
DHCP server yang memiliki daftar seluruh alamat IP dalam jaringan memberikan penawaran
DHCP REQUEST
Komputer client memilih / menyeleksi penawaran yang pertama kali diberikan DHCP,
kemudian melakukan broadcast dengan mengirim pesan bahwa komputer client menyetujui
penawaran tersebut.
DHCP ACK
Pada tahap ini DHCP server menerima pesan tersebut dan mulai mengirim suatu paket
Paket tersebut berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut
(yang diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client pun dapat
terhubung ke jaringan.
3
untuk klien menggunakan
alamat IP sesuai
jaringannya
Jika diperhatikan, setiap pengiriman pesan dari komputer server kepada komputer client
selalu menggunakan IP 192.168.1.1 UDP 67 (contoh) yang berarti bahwa komputer server
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga
konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu
tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi
mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam
basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus
diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang
sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP
Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client
oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang
Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat
4
menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut
sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP
client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling
tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat
dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua
klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering
5
047 NetBIOS over TCP/IP Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat
Scope berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki
alamat DHCP Scope yang sama.
6
4. Alamat IP gateway default.
Anda dapat meningkatkan ketersediaan server DHCP dengan menggunakan Aturan 80/20
jika Anda memiliki dua server DHCP yang terletak di subnet yang berbeda.
Aturan 80/20
1. Alokasikan 80 persen dari alamat IP ke server DHCP yang berada di subnet lokal.
Jika server DHCP yang dialokasikan dengan 80 persen dari alamat IP mengalami kegagalan,
server DHCP jarak jauh akan melanjutkan menugaskan klien DHCP dengan alamat IP.
Karena layanan DHCP merupakan layanan yang sangat penting dalam jaringan berbasis TCP
1. Toleransi kesalahan.
Kerangka untuk protokol DHCP didefinisikan dalam RFC 2131. Protokol DHCP berasal dari
protokol Bootstrap Protocol (BOOTP). BOOTP memungkinkan klien untuk boot dari jaringan
daripada boot dari hard drive. Server DHCP memiliki kumpulan alamat IP yang telah
ditentukan, dari mana ia mengalokasikan alamat IP ke klien DHCP. Selama proses boot, klien
DHCP meminta alamat IP, dan memperoleh sewa untuk alamat IP dari server DHCP.
7
Ketika klien DHCP melakukan boot pada jaringan, proses negosiasi yang disebut proses
“penyewaan” DHCP terjadi antara server DHCP dan klien. Proses negosiasi terdiri dari empat
Domain Name System (DNS) adalah metode resolusi nama utama yang digunakan untuk
menyediakan klien dengan nama untuk resolusi alamat IP. Ini pada gilirannya
Fitur Dynamic DNS (DDNS), awalnya diperkenalkan pada Windows 2000, memungkinkan
klien untuk secara otomatis mendaftarkan alamat IP dan nama host mereka dengan server
DNS. Ketika layanan DHCP berjalan di server, server DHCP mendaftarkan alamat IP klien
dalam DNS ketika klien menerima alamat IP dari server DHCP. Klien tidak lagi menghubungi
server DDNS untuk mendaftarkan alamat IP-nya karena layanan DHCP Windows Server 2003
Dengan Windows Server 2003 DHCP, tiga opsi tersedia untuk mendaftarkan alamat IP dalam
DNS. Pilihan dapat dikonfigurasi untuk server DHCP, atau untuk setiap ruang lingkup
individu.
Opsi yang dapat ditentukan untuk mengaktifkan / menonaktifkan layanan DHCP untuk
Server DHCP dapat dikonfigurasi untuk tidak mendaftarkan alamat IP apa pun dari klien
1. Server DHCP dapat dikonfigurasi untuk setiap saat mendaftarkan semua alamat IP
8
2. Pilihan default menghasilkan server DHCP yang mendaftarkan alamat IP klien
dengan server DNS otoritatif, berdasarkan permintaan client.s untuk alamat IP.
4. Karena sistem memberikan alamat IP, itu mengarah ke konfigurasi alamat IP yang
kurang salah. Hal ini terutama karena informasi konfigurasi IP dimasukkan di satu
7. Layanan DHCP dapat menetapkan alamat IP ke host individual, dan grup multicast.
10. Di Windows Server, DHCP terintegrasi dengan Dynamic DNS (DDNS). Ini
record dan pointer (PTR) komputer klien dalam database DNS ketika klien
mendapatkan alamat IP. Ini dimungkinkan melalui integrasi DHCP dengan DNS
Dinamis (DDNS).
9
11. Anda dapat memantau kumpulan alamat IP yang tersedia, dan juga diberi tahu
12. Melalui otorisasi server DHCP di Active Directory, Anda dapat membatasi server
DHCP Anda hanya untuk mereka yang resmi. Active Directory juga memungkinkan
Anda untuk menentukan klien-klien itu bahwa server DHCP dapat mengalokasikan
untuk alamat.
13. Pengalamatan IP dinamis melalui DHCP dengan mudah untuk skala lingkungan
1. Server DHCP dapat menjadi satu titik kegagalan dalam lingkungan jaringan yang
2. Jika jaringan Anda memiliki beberapa segmen, Anda harus melakukan salah satu
10