Anda di halaman 1dari 10

C3.3.2.3.

a
KONSEP KERJA DHCP SERVER
Adminsitrasi Sistem Jaringan
GURU: YUSUF N. MAMBRASAR, S.KOM
yusuf.mambrasar@gmail.com | yusuf_mambrasar@yahoo.com | yusuf_mambrasar@icloud.com

Tujuan

Agar siswa dapat mengevaluasi konsep kerja DHCP Server.

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang sering disingkat DHCP merupakan
protokol client-server yang digunakan untuk memberikan alamat IP kepada

komputer client / perangkat jaringan secara otomatis.

Alasan mengapa banyak yang menerapkan DHCP adalah kemudahannya dalam

pemberian alamat IP kepada komputer client / perangkat jaringan (walau dalam

jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP

secara manual kepada setiap komputer satu per satu.

DHCP server tidak hanya memberikan alamat IP saja, tetapi juga memberikan

netmask, host name, domain name, DNS, dan alamat gatewaynya juga. Selain itu,

DHCP server juga dapat memberikan parameter lain seperti time server dan lain

sebagainya.

Dengan begini, seorang Administrator Sistem Jaringan tidak perlu lagi bersusah

payah memberikan alamat IP kepada setiap komputer client yang ingin terhubung

1
dengan jaringan. Kalau puluhan komputer client mungkin tidak menjadi masalah,

lalu bagaimana kalau ribuan komputer client?

DHCP Client vs DHCP Server

Dalam layanan DHCP, ada dua istilah yang perlu anda ketahui yaitu DHCP client dan DHCP

server. Terus apa perbedaan diantara keduanya?

Komputer yang bertugas memberikan alamat IP secara otomatis kepada komputer client

disebut dengan DHCP server. Sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut dengan

DHCP client.

Konsep Kerja DHCP

Pada saat user menghidupkan komputernya dan menghubungkannya ke server yang

menggunakan layanan DHCP, maka komputer tersebut otomatis meminta (request) alamat

IP ke server. Kemudian server menjawab permintaan komputer tersebut dan

memberikannya sebuah alamat IP.

Untuk lebih jelas mengenai cara kerja DHCP, anda bisa menyimak proses-proses yang

terjadi pada layanan DHCP sebagai berikut :

DHCP DISCOVERY

Komputer client meminta alamat IP keseluruh perangkat yang tersedia dalam jaringan.

Konfigurasi DHCP Client DHCP Server

Aktifitas Meminta alamat IP ke


semua perangkat

Pengirim IP 0.0.0.0, UDP 68

Penerima IP 255.255.255.255 PORT 67

DHCP OFFER

2
DHCP server yang memiliki daftar seluruh alamat IP dalam jaringan memberikan penawaran

kepada komputer client dengan syarat waktu tertentu

Konfigurasi DHCP Client DHCP Server

Aktifitas Menawarkan alamat IP yang


berada pada subnetnya.

Pengirim IP 192.168.1.1 UDP 67

Penerima IP 255.255.255.255 PORT 68

DHCP REQUEST

Komputer client memilih / menyeleksi penawaran yang pertama kali diberikan DHCP,

kemudian melakukan broadcast dengan mengirim pesan bahwa komputer client menyetujui

penawaran tersebut.

Konfigurasi DHCP Client DHCP Server

Aktifitas Mmeilih / menyetujui


penawaran IP dari DHCP
Server

Pengirim IP 0.0.0.0, UDP 68

Penerima IP 255.255.255.255 PORT 67

DHCP ACK

Pada tahap ini DHCP server menerima pesan tersebut dan mulai mengirim suatu paket

acknowledge (DHCPACK) kepada client.

Paket tersebut berisi berapa lama komputer client bisa menggunakan alamat IP tersebut

(yang diberikan DHCP server) beserta konfigurasi lainnya. Dan komputer client pun dapat

terhubung ke jaringan.

Konfigurasi DHCP Client DHCP Server

Aktifitas Memberikan persetujuan

3
untuk klien menggunakan
alamat IP sesuai
jaringannya

Pengirim IP 192.168.1.1 UDP 67

Penerima IP 255.255.255.255 PORT 68

Jika diperhatikan, setiap pengiriman pesan dari komputer server kepada komputer client

selalu menggunakan IP 192.168.1.1 UDP 67 (contoh) yang berarti bahwa komputer server

sudah mempunyai IP yang sudah ditetapkan secara statik (IP Static).

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga

dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan

konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu

tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi

mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam

basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus

diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang

sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP

Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client

oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang

administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT

Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat

4
menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut

sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP

client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling

tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan

sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat

dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua

klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering

digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut:

NOMOR NAMA DHCP OPTION APA YANG DIKONFIGURASIKANNYA


DHCP
OPTION

003 Router Mengonfigurasikan default gateway dalam


konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk
kepada alamat router.

006 DNS Servers Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server

015 DNS Domain Name Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server


yang menjadi “induk” dari DNS Server yang
bersangkutan.

044 NetBIOS over TCP/IP Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server


Name Server

046 NetBIOS over TCP/IP Mengonfigurasikan cara yang digunakan oleh


Node Type klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.

5
047 NetBIOS over TCP/IP Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat
Scope berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki
alamat DHCP Scope yang sama.

Pada debian 6/7/8/9 DHCP Optionsnya adalah sebagai berikut:

KONFIGURASI / OPTIONS / NAMA KEGUNAAN

subnet Menentukan subnet IP yang akan diberikan


kepada klien

netmask Menentukan netmask IP yang akan


diberikan kepada klien

range Menentukan IP awal sampai akhir yang


akan diberikan kepada klien

options domain-name-servers Menentukan IP DNS yang akan


menterjemahkan alamat domain menjadi
alamat IP dan sebaliknya. Opsi ini dapat
berisi lebih dari 1 IP yang dipisahkan
dengan tanda koma. Agar translate lebih
cepat, sebaiknya gunakan alamat IP (misal:
192.168.1.1) dibandingkan alamat domain
(misal: ns.debian.edu).

option domain-name Nama domain komputer yang


menyediakan layanan DHCP

option routers Alamat gateway / routers

default-lease-time Waktu peminjaman alamat IP (contoh: 600


detik = 10 menit)

max-lease-time Maksimum waktu peminjaman (contoh:


7200 detik = 2 jam)

Fungsi DHCP Server

1. Secara Dinamis menetapkan alamat IP ke klien DHCP.

2. Alokasikan informasi konfigurasi TCP / IP berikut ke klien DHCP:

3. Informasi subnet mask.

6
4. Alamat IP gateway default.

5. Alamat IP Sistem Nama Domain (DNS).

6. Alamat IP Windows Internet Naming Service (WINS).

Anda dapat meningkatkan ketersediaan server DHCP dengan menggunakan Aturan 80/20

jika Anda memiliki dua server DHCP yang terletak di subnet yang berbeda.

Aturan 80/20

1. Alokasikan 80 persen dari alamat IP ke server DHCP yang berada di subnet lokal.

2. Alokasikan 20 persen dari alamat IP ke Server DHCP di subnet jarak jauh.

Jika server DHCP yang dialokasikan dengan 80 persen dari alamat IP mengalami kegagalan,

server DHCP jarak jauh akan melanjutkan menugaskan klien DHCP dengan alamat IP.

Karena layanan DHCP merupakan layanan yang sangat penting dalam jaringan berbasis TCP

/ IP, implementasi berikut sangat disarankan.

1. Jaringan kecil harus memiliki setidaknya satu server DHCP.

2. Jaringan besar harus memiliki beberapa implementasi server DHCP.

Konfigurasi implementasi ini memungkinkan manfaat berikut:

1. Toleransi kesalahan.

2. Ruang alamat dapat dibagi.

Kerangka untuk protokol DHCP didefinisikan dalam RFC 2131. Protokol DHCP berasal dari

protokol Bootstrap Protocol (BOOTP). BOOTP memungkinkan klien untuk boot dari jaringan

daripada boot dari hard drive. Server DHCP memiliki kumpulan alamat IP yang telah

ditentukan, dari mana ia mengalokasikan alamat IP ke klien DHCP. Selama proses boot, klien

DHCP meminta alamat IP, dan memperoleh sewa untuk alamat IP dari server DHCP.

7
Ketika klien DHCP melakukan boot pada jaringan, proses negosiasi yang disebut proses

“penyewaan” DHCP terjadi antara server DHCP dan klien. Proses negosiasi terdiri dari empat

pesan, dikirim antara server DHCP dan klien DHCP.

1. Dua pesan dari klien.

2. Dua pesan dari server DHCP.

DHCP dan Integrasi DNS

Domain Name System (DNS) adalah metode resolusi nama utama yang digunakan untuk

menyediakan klien dengan nama untuk resolusi alamat IP. Ini pada gilirannya

memungkinkan klien untuk mencari sumber daya di jaringan.

Fitur Dynamic DNS (DDNS), awalnya diperkenalkan pada Windows 2000, memungkinkan

klien untuk secara otomatis mendaftarkan alamat IP dan nama host mereka dengan server

DNS. Ketika layanan DHCP berjalan di server, server DHCP mendaftarkan alamat IP klien

dalam DNS ketika klien menerima alamat IP dari server DHCP. Klien tidak lagi menghubungi

server DDNS untuk mendaftarkan alamat IP-nya karena layanan DHCP Windows Server 2003

secara dinamis memperbarui catatan DNS atas nama klien.

Dengan Windows Server 2003 DHCP, tiga opsi tersedia untuk mendaftarkan alamat IP dalam

DNS. Pilihan dapat dikonfigurasi untuk server DHCP, atau untuk setiap ruang lingkup

individu.

Opsi yang dapat ditentukan untuk mengaktifkan / menonaktifkan layanan DHCP untuk

memperbarui data DNS secara dinamis atas nama klien adalah:

Server DHCP dapat dikonfigurasi untuk tidak mendaftarkan alamat IP apa pun dari klien

DHCP ketika menetapkan alamat IP untuk klien ini.

1. Server DHCP dapat dikonfigurasi untuk setiap saat mendaftarkan semua alamat IP

klien ketika mereka menerima alamat IP dari server DHCP.

8
2. Pilihan default menghasilkan server DHCP yang mendaftarkan alamat IP klien

dengan server DNS otoritatif, berdasarkan permintaan client.s untuk alamat IP.

Keuntungan Penggunaan DHCP Server

Keuntungan utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:

1. DHCP disertakan dengan paket-paket server yang populer: Untuk

mengimplementasikan DHCP tidak memerlukan biaya tambahan.

2. Sentralisasi, pengelolaan alamat IP yang lebih sederhana: Anda dapat mengatur

pengalamatan IP dari lokasi pusat.

3. DHCP juga menyediakan untuk penyebaran sederhana opsi konfigurasi lainnya,

seperti gateway default dan akhiran DNS.

4. Karena sistem memberikan alamat IP, itu mengarah ke konfigurasi alamat IP yang

kurang salah. Hal ini terutama karena informasi konfigurasi IP dimasukkan di satu

lokasi, dan server mendistribusikan informasi ini kepada klien.

5. Alamat IP duplikat dapat dicegah.

6. Alamat IP juga dipertahankan. Server DHCP hanya mengalokasikan alamat IP ke

klien ketika mereka memintanya.

7. Layanan DHCP dapat menetapkan alamat IP ke host individual, dan grup multicast.

8. Grup multicast digunakan ketika komunikasi terjadi dengan kluster server.

9. Layanan DHCP mendukung pengelompokan. Ini memungkinkan Anda untuk

mengatur server DHCP ketersediaan tinggi.

10. Di Windows Server, DHCP terintegrasi dengan Dynamic DNS (DDNS). Ini

memfasilitasi manajemen alamat IP dinamis karena server DHCP mencatat catatan

record dan pointer (PTR) komputer klien dalam database DNS ketika klien

mendapatkan alamat IP. Ini dimungkinkan melalui integrasi DHCP dengan DNS

Dinamis (DDNS).

9
11. Anda dapat memantau kumpulan alamat IP yang tersedia, dan juga diberi tahu

ketika kumpulan alamat IP mencapai ambang tertentu.

12. Melalui otorisasi server DHCP di Active Directory, Anda dapat membatasi server

DHCP Anda hanya untuk mereka yang resmi. Active Directory juga memungkinkan

Anda untuk menentukan klien-klien itu bahwa server DHCP dapat mengalokasikan

untuk alamat.

13. Pengalamatan IP dinamis melalui DHCP dengan mudah untuk skala lingkungan

jaringan kecil hingga besar.

Kerugian Menggunakan DHCP Server

Kerugian utama menggunakan DHCP dirangkum di bawah ini:

1. Server DHCP dapat menjadi satu titik kegagalan dalam lingkungan jaringan yang

hanya memiliki satu server DHCP.

2. Jika jaringan Anda memiliki beberapa segmen, Anda harus melakukan salah satu

dari konfigurasi tambahan berikut:

a. Tempatkan server DHCP di setiap segmen

b. Tempatkan agen relay DHCP pada setiap segmen

c. Konfigurasikan router untuk meneruskan siaran Bootstrap Protocol (BootP).

d. Semua informasi konfigurasi yang salah didefinisikan secara otomatis akan

disebarkan ke klien DHCP Anda.

10

Anda mungkin juga menyukai