Anda di halaman 1dari 33

INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK

DI PT.TELKOM BANDA ACEH

laporan prakerin
Disusun sebagai syarat untuk mengikuti sidang PKL

oleh

Mirza Ali Yusuf

NISN:

Jurusan Teknik Jaringan Akses

SMK NEGERI 5 TELKOM BANDA ACEH

DINAS PENDIDIKAN ACEH

BANDA ACEH ,2019


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA TELKOM

Judul:

INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK


Tempat :

Pada Tanggal………………….……..Bulan……………………....Tahun 20…..

Mengetahui/Mengesahkan:

Kepala Program, Pembimbing,

………………. …………….

Mengetahui :

Kepala SMK NEGERI 5 TELKOM

……………………

NIP

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA TELKOM

Judul:

INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK

Tempat :

Pada Tanggal……………………..……..Bulan……………………....Tahun 20…..

Mengetahui/Mengesahkan:

Pimpinan, Pembimbing,

………... ……………

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK KERJA TELKOM

Judul:

INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK

Tempat :

Pada Tanggal……………………..……..Bulan……………………....Tahun 20…..

Mengesahkan :

Penguji I, Penguji II,

………... ………….

iii
IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah :
Alamat :
Status Sekolah :
No.Telpon/Fax :
E-mail :
Website :
Kepala Sekolah :……………………………………………………..
NIP :……………………………………………………..
Program Keahlian :
 Tekhnik Jaringan Akses
 Rekayasa Pearangkat Lunak
 Multimedia

IDENTITAS SISWA

Nama :
Nomor Induk siswa :
TTL :
Kelas :
Kompetensi Keahlian :
Sekolah :
Alamat :
Nomor Hp :
Pembimbing Sekolah :

IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama Perusahaan :
Alamat :
Status Perusahaan :
No.Telp/Fax :
Email :
Website :
Pimpinan :………………………………………………………………..
NIK :………………………………………………………………..
Bidang Usaha :

iv
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat membuat laporan dan penyusun
juga sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) ini.

Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi


kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, diantaranya:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMKN 5 TELKOM. Sekali lagi penyusun
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Banda Aceh ,21 Agustus 2019

………………...……………

Penyusun

Mirza Ali Yusuf

V
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................i

Lembar Pengesahan ...................................................................................................ii

Kata Pengantar ..........................................................................................................iii

Daftar Isi ......................................................................................................................v

Daftar Gambar............................................................................................................vi

Daftar Tabel...............................................................................................................vii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan ..............................................................................2

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................2

BAB II Kajian Pustaka / Kajian Teori .....................................................................4

BAB III Diskripsi Tempat Prakerin

A. Metode Pelaksanaan ...........................................................................11

B. Tempat Pelaksanaan Prakerin...... ........................................11

C. Waktu Pelaksanaan Prakerin................................................11

D. Keadaan Umum Tempat Prakerin .......................................11

E. Sejarah Singkat PT.Telkom Indonesia ................................................12

F. Visi dan Misi PT.Telkom Indonesia ...................................................12

G. Struktur Organisasi PT.Telkom Indonesia .........................................14


BAB IV Hasil Kegiatan dan Pembahasan ..............................................................15

BAB V Penutup

A. Kesimpulan .........................................................................................20

B. Saran ...................................................................................................20

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menjadikan SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan

dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang

memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

SMK juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan

menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi

juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik dalam pendidikan maupun

didalam dunia industri.

Upaya yang dilakukan SMK dengan mengadakan suatu program pengalaman yaitu

dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan dengan jurusan masing-masing

yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Pengalaman Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan

intrakulikuler yang dikelompokkan kedalam mata pelajaran bidang studi jurusan SMK.

Tujuan dilaksanakannya Prakerin untuk menambah pengalaman dan sekaligus

merupakan wadah pengenalan lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan. Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka tidak merasa canggung

lagi.

I
Diakhir pelaksanaan kegiatan Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan

Prakerin. Laporan tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin

atau membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan tempat

Prakerin.

Pada laporan Prakerin ini, penulis membahas tentang “INSTALASI JARINGAN

FIBER OPTIK “

B. Maksud dan Tujuan

Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung

dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau

industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar

sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri.

1. Secara Umum

Secara umum pelaksanaan Prakerin:

”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama

belajar, diperusahaan / di dunia kerja”.

2. Secara Khusus

a) Mengetahui tentang apa itu Fiber Optik, kegunaanya dan cara kerjanya.

b) Mengetahui konektor apa saja yang dipakai atau digunkan Fiber Optik.

c) Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya didalam dunia kerja dan

masyarakat

d) Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.

e) Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas.

II
f) Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan

program pendidikan.

g) Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang

belum dikenal oleh siswa.

C. Metode Pengumpulan Data

Metde yang digunakan dalam penyusunan laporan PSG adalah dengan mengumpulkan data

yang diperoleh dari :

1. Interview

Interview atau wawancara adalah pengumpulan data atas penyusunan dengan

mengandalkan diskusi dan tanya jawab baik dengan pembimbing perusahaan maupun kepada

karyawan langsung yang ada pada PT. Telkom Indonesia.

2. Pengamatan

Pengamatan adalah pengambilan data atas penyusunan dengan cara melakukan

pengamatan atau observasi ke lapangan guna mengamati secarlangsung proses installasi dan

peralatan-peralatan, perlengkapan-perlengkapan ataupun cara yang digunakan untuk

proses installasi.

3. Partisipasi

Partisipasi adalah pengambilan data atas penyusunan laporan dengan cara ikut

berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam PT. Telkom Indonesia agar

lebih memahami tugas dan tanggung jawab di PT. Telkom Indonesia.

III
BAB II

KAJIAN TEORI

B. PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK DAN KEGUNAANYA

Pengertian Fiber Optik

Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan lagi untuk

mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu adanya pengiriman data

dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang semakin cepat. Tidak hanya dituntut untuk

cepat, namun walaupun sebuah data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar harus di

terima dengan akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman berlangsung.

Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel berbahan

tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada saat ini yang sudah

muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang menggunakan sinyal cahaya untuk

dikirimkan melalui serat optik atau sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca halus.
Tentunya kita semua tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling cepat di

dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan suara

sekalipun masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.

2.1.2 Sejarah Fiber Optik

Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak digunakan

pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan asal Jerman

memulai eksperimen untuk mengirim sebuah data menggunakan cahaya melalui

bahan yang bernama fiber optik. Namun hasil dari percobaan yang dilakukan masih

belum bisa di gunakan atau dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan

penyempurnaan lebih lanjut.

Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan prototipe

fiber optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari gelas inti yang

terbungkus oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960-an para ilmuwan

Jepang berhasil membuat perubahan yang fantastis dengan penemuannya yang

berhasil membuat fiber optik yang mampu mentransmisi gambar

2.1.3 Prinsip Kerja Fiber Optik

Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk cahaya di dalam

perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel fiber optik yang terbuat dari
kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dab di biaskan hingga sampai ke perangkat

receiver sehingga kemudian informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan. Pada dasarnya

serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat kecil dan halus

bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini memiliki diameter kurang lebih 120

micrometer, dan untuk sumber cahaya yang digunakan untuk mengirim informasi biasanya

menggunakan sinar cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan

kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20

decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah

pasi kabel fiber optik mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada

penggunaan kabel tembaga pada umumnya.

Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam pengaplikasian sistem

jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada umumnya mampu memantulkan cahaya,

namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber

optik tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni kaca yang digunakan akan

semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca

2.1.4 Kelebihan Fiber Optik

Dengan menggunak Fiber Optik, memiliki banyak kelebihannya.Walaupun begitu ada

kekurangan dari segi harga.Dibawah ini adalah beberapa kelebihannya:

1. Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi informasi

walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit per

detik

2. Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau penguatan sinyal

3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih tinggi

4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan

5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang radio


6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan percikan api

7. Tidak bisa berkarat.

2.1.5 Jenis - jenis Fiber Optik

Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :

1. Menurut mode yang dirambatkan

a) Single mode : fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati panjang

gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding selongsong. Pada bagian inti fiber optik

single mode terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2).

Sedangka pada selongsongnya, untuk mendapatkan peforma yang baik ukuran yang dimiliki

sekitar 15 kali lipat leih besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan decibels

yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki kecepatan yang sangat tinggi

walaupun digunakan untuk mengirim informasi dengan jarak yang sangat jauh.Kelebihan dari

fiber optik single mode yaitu mampu beroperasi hingga jarak lebih dari lima mil, sedangkan

kekurangan fiber optik single mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian

penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dioda pemancar

cahaya atau LED.

b) Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar dari pada fiber

optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke dinding selongsong. Hal

tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit.Kelebihan dari fiber optik

multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan dioda

laser, Daya juga di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber

optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima mil, ukuran inti

yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil

2. Berdasakan Indeks Bias Inti

a) Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias yang homogen
b) Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks bias yang mendekati

dinding selongsong semakin kecil, sehingga pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar

jalur atau bandwitdh semakin besar.

2.2 JENIS-JENIS KONEKTOR FIBER OPTIK

Gambar 2.2 Macam-macam konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal


dapat disebut juga dengan istilah: konektor. Jenis-jenis
dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa
bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan
implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar
seperti berikut ini:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang

sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini

menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan

ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem

dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta

akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor

BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat

mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat

ini sangat jarang digunakan.

5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya

sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan

penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor

ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.

7. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:


a) LC

b) SMU

c) SC-DC
Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya
menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai
berikut:
Tabel 2.1 keterangan warna pada konektor

Warna Konektor Arti Keterangan

Biru Physical Contact (PC), 0° Yang paling umum digunakan untuk serat

Hijau Angle Polished (APC), 8° Sudah tidak digunakan lagi untuk serat op

Hitam Physical Contact (PC), 0°

Abu-abu, Krem Physical Contact (PC), 0° Serat optik multi-mode

Putih Physical Contact (PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar


(jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2 keterangan warna jaket
Warna jacket Artinya

Kuning Serat optik single-mode


Orange Serat optik multi-mode

Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi

Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

2.3 PROSES PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK

2.3.1 METODE PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK

Dalam Fiber Optik ada 2 teknik atau Metode dalam penyambungan. Keduanya mempunyai

kelebihan masing-masing, baik dari segi kualiatas maupun tingkat keberhasilanyan.Disini

saya akan menerangkan 2 metode tersebut sebagai berikut:

1.Penyambungan Fiber Optik dengan Fusion Splicer

Gambar 2.4 Fusion Splicer

Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu melakukan

penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi), hasil dari penyambungan ini

mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer berdasarkan

PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.


Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer berkembang

pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari holder,fiber stripper,

fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.

2. Penyambungan Fiber Optik dengan Mechanic

Gambar2.5MechanicalSplicer

Mechanical splicer adalah peralatan sambung fiber optik yang dapat melakukan

penyambungan Fiber Optik melalui proses mekanik (tekan dan kontak), hasil dari

penyambungan ini mempunyai kualitas yang kurang baik. Standar redaman sambungan

mechanical splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 3dB /splice.

Mechanical splicer banyak ragam dan tipenya umumnya teknologi mechanical splicer

dikembangkan oleh masing-masing vendor dengan masing-masing tidak dapat digunakan

bersamaan, masing-masing hanya dapat digunakan sesuai dengan pabrikan.


BAB III
DISKRIPSI TEMPAT PRAKERIN

3.1 Metode pelaksanaan

Dalam Melaksanakan PRAKERIN kami juga harus mendiskripsikan tempat PRAKERIN

menurut pendapat kami. Inilah tempat PRAKERIN saya :

3.1.1 Tempat Pelaksanaan Prakerin

Tempat Prakerin berlangsung di PT.TELKOM INDONESIA KANDATEL MALANG

berada di Jl.Ahmad Yani No.11 . Kami ditempatkan sesuai devisi yang sudah ditentukan oleh

pihak HR dan disetujui (ACC) oleh pihak pembimbing masih-masih.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan Prakerin

Waktu Pelaksanaan Kegiatan dimulai dari 4 Januari 2016 sampai dengan 4 April

2016.

Tabel 3.1 jadwal masuk

HARI JAM MASUK JAM PUL

Senin 07 : 30 16 : 30
Selasa 07 : 30 16 : 30

Rabu 07 : 30 16 : 30
Kamis 07 : 30 16 : 30
Jum’at 08 : 00 17 : 00

Sabtu Libur Libur


Minggu Libur Libur
3.1.3 Keadaan Umum Tempat Prakerin

Secara umum saat jam kerja berlangsung,suasana tempat Prakerin terasa sunyi karna

dibutuhkan ketenangan untuk menjalankan tugas masing-masing,ada kalanya suasana ramai

pada saat-saat tertentu.

3.2 Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomuikasi Indonesia,Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan informasi dan komunikasi

serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Pada awalnya di

kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan

nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro

(PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada

tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi

(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada

tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama

perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan

saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh investor dalam

negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap

nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa

multimedia lainnya.

Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai

bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang


ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM

dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi

lokal.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan

masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat

di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta,

Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6

Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.

PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkom Akses,

Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT

FINNET Indonesia.

3.4 VISI DAN MISI TEMPAT PRAKERIN

PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom player in
the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome
services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
1. Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga
yang kompetitif .
2. Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di
bidangadjacent industries telekomunikasi.
3. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-
anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

3.4 Struktur Organisasi PT TELKOM

Struktur organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Jatim Selatan (Malang).


Gambar 3.7 Struktur Oraganisasi

BAB IV

Hasil Kegiatan Dan Pembahasan

4.1 Hasil Kegiatan

a) Kami dapat belajar tentang jaringan TELKOM mulai dari MDF sampai ke pelanggan.

b) Kami mempelajari tentang tata cara berkomunikasi yang baik dengan pelangan.

c) Kami belajar tentang program input Telkom.

d) Proses pasang baru baik tembaga maupun FO.

e) Cara bekerja yang baik dan benar.

4.2 Pembahasan

A. Di Telkom kami diajarkan tentang bagaimana jaringan dari MDF yang ada di STO , lewat

ODC yang berada dilapangan dan diteruskan ke ODP di ODP itu ada splinter yang berfungsi

memecah core. Jaringan kabel FO bisa lewat atas ataupun underground.

B. Kami disana belajar alat-alat input seperti Minitools EMBASSY, I-SISKA dan COC.
Minitools adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pihak PT Telkom Indonesia sebagai

aplikasi cadangan untuk pengukuran jaringan , jika hasil pengukuran pada aplikasi EMBASSY

tidak memberikan Hasil / Anomali.

SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan

sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat

operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan

telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional

perusahaan.
keuangan

C. Proses Penyambungan Fiber optik


Penyambungan serat optik atau yang sering disebut
dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat
putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti
terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain
atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat
instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan
splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini
disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk
menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan
mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan
melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya akan
menenrangkan tentang cara splicing yang baik dan benar
:

1. Peralatan dan Bahan


a) Splicer

b) Pemotong tube
c) Cutter

d) Tang logam

e) Tang pengupas serat

f) Tang pemotong serat

g) Kain bersih

h) Alkohol

i) Tissue

j) Selotip

k) Pelindung serat

2. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam


penyambungan Serat Optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus
diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk
keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
a) Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita

sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada

serat.

b) Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung

serat.

c) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa

menyebabkan core pecah atau retak.

d) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa

menguap ke udara.

e) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core

putus.
f) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke

aliran darah dan mengganggu kesehatan.

g) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa

merusak serat tersebut.

h) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

4.2.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI


Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik
untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-
langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing
serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm
(dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan
isolasi atau spidol.

2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam


dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat
berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang
batas tersebut lalu potong dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna
hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk
membuka pelindung :
a) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit
sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu
dalam karena akan mengenai tube.
b) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan
sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.
c) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang
pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter
sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah
dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm
beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas
tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan
sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm
dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam
sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari
30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube
sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang
dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai
sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang
sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman,
tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

4.2.2 Langkah-Langkah Splicing


1) Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk
melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu
dengan diberi tanda dengan spidol.
2) Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas
dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu
tarik ke ujung core secara perlahan
3) Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang
sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya
mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu
keringkan dengan tissue.
4) Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita
menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20,
lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan
dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
5) Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang
berfungsi menyambung core dengan teknik fusion.
Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda
sebab akan menambah redaman.

6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer


akan meleburkan kedua core dan menyambungnya.
Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu
tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik
khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses
splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang
berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu
sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.

8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi


seperti gambar di bawah ini.

4.2.3 Rugi-Rugi Penyambungan


Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
a) Diameter core tidak sama.
b) Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
a) Permukaan serat tidak rata.
b) Sumbu serat tidak sejajar.
c) Penyimpangan sudut.
d) Serat masih basah.
e) Ujung serat menyentuh sesuatu.

4.2.4 Kualitas Penyambungan


Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik
harus diperhatikan :
a) Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b) Alat sambung yang baik.
c) Lingkungan harus bersih.
d) Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita
diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil
mungkin.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun langsung ke

lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah

dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama

pelaksanaan prakerin di PT.TELKOM INDONESIA KANDATEL MALANG ada beberapa

hal yang dapat saya simpulkan,yaitu:

1. Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang dapat mengirim

dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan bandwith yang besar. Karena

menggunakan cahaya jadi bisa dibilang kecepatnya tak terhingga asal kualitas

penyambungannya baik dan sempurna.

2. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya konektor SC dengan warna

konektor biru atau hijau dan jaket kabel kuning.

3. Kabel yang sering dipakai adalah Patchcord

5.2 SARAN

a) Saran untuk Sekolah


1) Perlu komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Telkom untuk mempermudah kegiatan

PRAKERIN di semester depan atau tahun mendatang.

2) Pembimbing sekolah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap siswa baik selama

PRAKERIN ataupun sesudahnya.

b) Saran untuk DU/DI

1) Sebaiknya pembimbing memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa PRAKERIN untuk

menyiapkan diri menghadapi ujian laporan dan ujian kempetensi.

2) Sebaiknya pembimbing tidak membiarkan siswa PRAKERIN menganggur atau tidak

mendapat pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai