Anda di halaman 1dari 6

SILABUS

MATAKULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I & PRAK. (AKUNTANSI)

Pertemua Pokok Bahasan dan Sub Pokok Cara Media Referensi


nke TIU Bahasan dan Sasaran Belajar Pengajaran

1,2 PERSEKUTUAN 1.1 Pengertian Firma Kuliah Papan Ref. 2 Bab 1


FIRMA  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Firma. mimbar tulis, OHP, Ref. 5 Bab 1
-PEMBENTUKAN  Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik Firma. dan diskusi dan Ref. 6 Bab 1
 Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan bentuk- Pengeras
TIU : bentuk Firma. suara
Mahasiswa dapat
memahami akuntansi 1.2 Prosedur Pembukuan Pembentukan Firma
pembentukan Firma  Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pembukuan
dan penyusunan Firma yang baru dibentuk dengan melanjutkan buku-buku
laporan keuangannya. perusahaan terdahulu.
 Mahasiswa dapat menjelaskan persekutuan yang baru
dibentuk dengan membuka buku-buku baru.

1.3 Pembagian Laba Rugi dalam Firma


 Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai cara pembagian
laba-rugi dalam Firma.
 Mahasiswa dapat menjelaskan terhadap koreksi laba pada
periode sebelumnya.

1.4 Penyusunan Laporan Keuangan


 Mahasiswa dapat menyusun Laporan Laba rugi.
 Mahasiswa dapat menyusun Laporan Perubahan Modal.
 Mahasiswa dapat menyusun Laporan Neraca.

3,4 PERSEKUTUAN 2.1 Kondisi yang menimbulkan Pembubaran Kuliah Papan Ref. 2 Bab 2
FIRMA –  Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya mimbar tulis, OHP, Ref. 5 Bab 2
PEMBUBARAN pembubaran persekutuan. dan diskusi dan Ref. 6 Bab 2
Pengeras
TIU : 2.2 Akuntansi dalam Pembubaran Persekutuan suara
Mahasiswa dapat  Mahasiswa dapat menjelaskan akuntansi masuknya satu
memahami penyebab atau lebih anggota baru dengan berbagai cara penyertaan
pembubaran Firma dan modal.
akuntansinya.  Mahasiswa dapat menjelaskan akuntansi pengunduran
diri seorang anggota.
 Mahasiswa dapat menjelaskan akuntansi jika satu atau
lebih anggota sekutu meninggal dunia.
 Mahasiswa dapat menjelaskan akuntansi penyatuan dan
atau perubahan bentuk badan usaha.

5,6 PERSEKUTUAN 3.1 Pengertian Likuidasi Kuliah Papan Ref. 1 Bab 17


FIRMA - LIKUIDASI  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian likuidasi. mimbar tulis, OHP, Ref. 2. Bab 3
 Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur dalam likuidasi. dan diskusi dan Ref. 5 Bab 3
TIU : Pengeras Ref. 6 Bab 3
Mahasiswa dapat 3.2 Prosedur Likuidasi suara
memahami jenis dan  Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur dalam likuidasi.
prosedur likuidasi serta  Mahasiswa dapat menjelaskan proses dan pencatatan
pembayaran kembali berlangsungnya likuidasi.
hak penyertaaan
sekutu. 3.3 Bentuk-bentuk Likuidasi
 Mahasiswa dapat menjelaskan likuidasi sekaligus.
 Mahasiswa dapat menjelaskan likuidasi berangsur atau
bertahap.
 Mahasiswa dapat menjelaskan likuidasi dengan program
kas.

3.4 Pembayaran Kembali Hak Penyertaan


 Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian pembayaran
hak penyertaan anggota sekutu secara periodik.
 Mahasiswa dapat menentukan prioritas pembayaran
kepada anggota sekutu.
 Mahasiswa dapat menyusun rencana prioritas
pembayaran kepada anggota sekutu sebelum proses
likuidasi.

7 JOINT VENTURE 4.1 Pengertian Kuliah Papan Ref.6 Bab 5


 Mahasiswa dapat mendefinisikan Joint Venture. mimbar tulis, OHP,
TIU : dan diskusi dan
Mahasiswa dapat 4.2 Akuntansi untuk Joint venture Pengeras
memahami akuntansi  Mahasiswa dapat menjelaskan buku-buku suara
Joint Venture diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing
anggota.
 Mahasiswa dapat menjelaskan rekening-rekening untuk
setiap transaksi dalam joint venture dan dicatat di dalam
buku masing-masing anggota (tidak diselenggarakan
pembukuan secara terpisah terhadap aktivitas joint
venture).

8,9 PENJUALAN 5.1 Pengertian Kuliah Papan Ref. 2 Bab 5


ANGSURAN  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penjualan mimbar tulis, OHP, Ref. 5 Bab 4
angsuran. dan diskusi dan Ref.6 Bab 6
TIU :  Mahasiswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk perjanjian Pengeras
Mahasiswa dapat penjualan angsuran. suara
memahami penjualan  Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang harus
angsuran dan diperhatikan dalam penjualan angsuran.
pengakuan laba kotor,
serta penyusunan 5.2 Pengakuan Laba Kotor dan Bunga
laporan keuangan  Mahasiswa dapat menyebutkan metode pengakuan laba
dalam penjualan kotor dalam penjualan angsuran.
angsuran.  Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis metode
penetapan laba kotor pada penjualan angsuran.
 Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai cara penentuan
bunga dalam penjualan angsuran serta pencatatannya
baik pada buku si pembeli maupun si penjual.

5.3 Penjualan Angsuran Barang-barang Tak Bergerak


 Mahasiswa dapat membuat jurnal untuk mencatat
transaksi-transaksi penjualan angsuran barang-barang tak
bergerak.

5.4 Penjualan Angsuran Barang-barang Bergerak


 Mahasiswa dapat membuat jurnal untuk mencatat
transaksi-transaksi penjualan angsuran barang-barang
bergerak.

5.5 Penyusunan Laporan Keuangan


 Mahasiswa dapat memahami informasi penjualan
angsuran dalam penyusunan laporan keuangan.

10 PENJUALAN 6.1 Pengertian Kuliah Papan Ref. 2. Bab 6


KONSINYASI  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penjualan mimbar tulis, OHP, Ref, 5 Bab 5
konsinyasi. dan diskusi dan Ref. 6.Bab 7
TIU :  Mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan penjualan Pengeras
Mahasiswa dapat konsinyasi yang dilakukan oleh pengamanat dan suara
memahami akuntansi komisioner.
penjualan konsinyasi  Mahasiswa dapat penjelaskan system operasi penjualan
dan masalah-masalah konsinyasi.
yang berhubungan  Mahasiswa dapat menerangkan hak dan kewajiban
dengan penjualan komisioner.
konsinyasi serta
perhitungan laba rugi. 6.2 Akuntansi Penjualan Konsinyasi
 Mahasiswa dapat menjelaskan transaksi penjualan
konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi dicatat
secara terpisah dengan penjualan biasa baik bagi
pengamanat maupun bagi komisioner.
 Mahasiswa dapat menjelaskan transaksi penjualan
konsinyasi dan laba/rugi atas penjualan konsinyasi
digabungkan dengan penjualan biasa baik bagi
pengamanat maupun bagi komisioner.

6.3 Masalah Lain dalam penjualan Konsinyasi


 Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang
biasa ditemukan dalam penjualan konsinyasi, misal: uang
muka dari komisioner, retur penjualan, barang konsinyasi
terjual sebagian, dan lain-lain.

6.4 Penyusunan Laporan Laba Rugi


 Mahasiswa dapat melakukan penyusunan laporan
perhitungan laba rugi penjualan konsinyasi.

11 HUBUNGAN 7.1 Pengertian dan Pendahuluan Kuliah Papan Ref. 1 Bab 12


ANTARA KANTOR  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kantor pusat mimbar tulis, OHP, Ref. 2 Bab 7,8
PUSAT DAN dan kantor cabang. dan diskusi dan Ref. 6 Bab 8,9
CABANG  Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan Pengeras
pembentukan cabang. suara
TIU :  Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik kantor
Mahasiswa dapat cabang.
memahami kantor  Mahasiswa dapat menerangkan hak dan kewajiban kantor
cabang dan akuntansi cabang.
operasinya, serta
 Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan antara kantor
penyusunan Laporan
pusat dengan kantor cabang.
Keuangan gabungan.

7.2 Akuntansi untuk Operasi Kantor Cabang


 Mahasiswa dapat menjelaskan sistem pengumpulan dan
pengolahan data akuntansi terhadap transaksi-transaksi
yang terjadi di kantor cabang, baik secara
sentralisasi,desentralisasi maupun kombinasi diantara
keduanya.
 Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip
pelaksaanaan yang dilakukan dalam sistem pengumpulan
dan pengolahan data akuntansi terhadap transaksi-
transaksi yang terjadi di kantor cabang, baik secara
sentralisasi,desentralisaasi maupun kombinasi antara
keduanya.

7.3 Masalah Lain pada Kantor Cabang


 Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah
akuntansi yang sering ditemukan (dalam Sistem
Desentralisasi), apabila hubungan antara kantor pusat
dengan cabang-cabangnya menyangkut pengiriman
(transfer) uang antar cabang,barang-barang untuk cabang
dinota diatas harga pokoknya atau barang-barang dinota
dengan harga jual eceran.

7.4 Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan


 Mahasiswa dapat melakukan penyusunan laporan
keuangan gabungan apabila barang-barang cabang dinota
diatas harga pokok

12 KONSEP DAN 8.1 Pengertian Kuliah Papan Ref. 1 Bab 13


TRANSAKSI MATA  Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan mimbar tulis, OHP, Ref. 6 Bab 10,
UANG ASING Transaksi mata uang asing. dan diskusi dan 14
 Mahasiswa dapat menjelaskan alasan suatu negara Pengeras
TIU : menggunakan mata uang asing dalam suatu transaksi. suara
Mahasiswa dapat  Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana penggunaan
memahami akuntansi mata uang asing dalam suatu transaksi.
terhadap transaksi mata
uang asing dan 8.2 Masalah Transaksi Mata Uang Asing
penyusunan laporan  Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang
keuangannya. timbul akibat nilai kurs mata uang yang menyatakan
hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang asing
dan kesatuan mata uang dalam negeri.
 Mahasiswa dapat menjelaskan masalah yang mungkin
timbul dalam penggunaan mata uang asing , nilai tukar
tidak langsung dalam perdagangan,dan juga masalah
yang timbul dalam transaksi jual beli yang dilakukan
suatu negara dengan negara lain.
 Mahasiswa harus dapat menjelaskan masalah penjabaran
nilai mata uang dan selisih penyesuaian kurs.
8.3 Laporan Keuangan Mata Uang Asing
 Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan tujuan
dibuatnya laporan keuangan mata uang asing.
 Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana penyusunan
laporan keuangan mata uang asing.
 Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan laporan
keuangan mata uang asing dengan laporan keuangan
biasa tanpa adanya unsur mata uang asing.
 Mahasiswa dapat menjelaskan masalah yang dapat timbul
dalam proses penyusunan laporan keuangan mata uang
asing, diantaranya penggunaan nilai tukar tidak langsung
dalam perdagangan, dan transaksi jual beli yang
dilakukan suatu negara dengan negara lain.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Beams, Floyd A, Akuntansi Keuangan lanjutan di Indonesia, Buku Dua, Jakarta : Salemba Empat, 2000.
2. Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, 1996.
3. Jeter, Advanced Accounting, John Wiley, 2001.
4. Pahler, Advanced Accounting : Concept & Practice, 7 th Edition, Harcourt, 2000.
5. Widayat, Utoyo, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : FE Universitas Indonesia,
1999.
6. Yunus, Hadori – Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1994.

Anda mungkin juga menyukai