INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama penyusun : Guru Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Institusi : SMK N 1 Lubuk Sikaping
Tahun 2021
Jenjang sekolah : SMK
Kelas X
Semester : 2/II
Alokasi Waktu : 18 X 45
Pertemuan : 6X3 JP
B. KOMPETENSI AWAL
Pengetahuan : Lingkup Kerja Pada Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Prasarana
Materi : Pertemuan 1 = Siklus Akuntansi Perusahaan dagang, Persediaan barang,
dan jurnal khusus
Pertemuan 2 = Syarat Penyerahan barang dagang, Jurnal Penyesuaian,
Harga Pokok Penjualan, Jurnal penyesuaian dengan
membuka akun Ihtisar Laba Rugi.
Pertemuan 3 = Neraca Lajur perusahaan dagang, Laporan Keuangan
perusahaan dagang , Jurnal Penutup , Jurnal Pembalik
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen Lingkup Kerja Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tahapan
Pada Bidang Akuntansi proses akuntansi secara menyeluruh pada Perusahaan dagang.
dan keuangan Lembaga Mampu menjelaskan siklus akuntansi perusahaan dagang,
persediaan barang, dan jurnal khusus.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis perusahaan
dagang Pertemuan
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Seseorang melakukan analisis, mengidentifikasi, membedakan, menjelaskan, dan
mempraktikkan untuk dapat mengenali sesuatu sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana alur siklus akuntansi pada perusahaan dagang, Jelaskan!
Salah satu karakteristik perusahaan dagang adalah memiliki persediaan barang dagang,
jelaskan dan sebutkan macam-macam metode pencatatan persediaan barang dagang!
Dalam perusahaan jasa untuk pencatatan transaksi kita input kedalam jurnal umum, sedangkan
pada perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus, mengapa demikian? Jelaskan fungsi
jurnal khusus pada perusahaan dagang!
Dalam transaksi pada perusahaan dagang kita mengenal istilah syarat penyerahan barang, jika
perusahaan menghendaki pembayaran dilakukan di gudang penjual maka apakah syarat
penyerahan barang yang digunakan oleh perusahaan? Mengapa demikian?
Pada perusahaan dagang metode fisik atau periodik kenapa perlu dibuat penyesuaian harga
pokok penjualan?
Pada perusahaan dagang bisanya diakhir kita menyusun jurnal penutup dan pembalik.
Berdasarkan hal tersebut menurut pengetahuan kalian, akun apa sajakah yang memerlukan
jurnal penutup? Dan mengapa pada akhir periode akun-akun tersebut perlu di tutup, jelaskan?!
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (Pertama)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan
Pembelajaran
Pendahuluan Guru mengucapkan salam pembuka 6 JP
Guru meminta peserta didik merapikan formasi (6 x @
45 menit
kelas
= 270
Guru meminta satu peserta didik untuk memimpin menit)
berdoa untuk mengawali pembelajaran
Guru mengajak peserta didik bersyukur kepada
Tuhan
Guru menanyakan keadaan peserta didik
Guru meminta siswa untuk memimpin do’a
Guru meberikan apersepsi materi siklus akuntansi
pada perusahaan dagang, persediaan barang dagang,
dan jurnal khusus.
Guru mengaitkan materi siklus akuntansi pada
perusahaan dagang, persediaan barang dagang, dan
jurnal khusus dalam kehidupan sehari-hari
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materisiklus
akuntansi perusahaan dagang, persediaan barang
dagang, dan jurnal khusus.
Guru menjelaskan asesmen yang akan dilakukan
untuk materi siklus akuntansi perusahaan dagang,
persediaan barang dagang, dan jurnal khusus.
Inti Kegiatan Pembelajaran Elemen Membaca – Memirsa
Peserta didik menonton PPT dan video penjelasan
guru terkait siklus akuntansi pada perusahaan
dagang, macam-macam metode pencatatan
persediaan barang dagang, dan penjelasan tentang
macam-macam jurnal dalam jurnal khusus beserta
contoh pengerjaan transaksi dalam jurnal khusus.
Peserta didik diminta memberi tanggapan terhadap
video yang telah ditonton terkait siklus akuntansi
pada perusahaan dagang, macam-macam metode
pencatatan persediaan barang dagang, dan
penjelasan tentang macam-macam jurnal dalam
jurnal khusus beserta contoh pengerjaan transaksi
dalam jurnal khusus.
Peserta didik membaca materi terkait siklus
akuntansi pada perusahaan dagang, macam-macam
metode pencatatan persediaan barang dagang, dan
penjelasan tentang macam-macam jurnal dalam
jurnal khusus beserta contoh pengerjaan transaksi
dalam jurnal khusus. Sesuai dengan modul dan
video pembelajaran yang ditayangkan oleh guru.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guruterkait
kegunaan dan contoh penyelesaian kasus siklus
akuntansi pada perusahaan dagang, macam-macam
metode pencatatan persediaan barang dagang, dan
penjelasan tentang macam-macam jurnal dalam
jurnal khusus beserta contoh pengerjaan transaksi
dalam jurnal khusus.
Peserta didik melengkapi beberapa pertanyaan
yang diberikan oleh guru terkait alur siklus
akuntansi pada perusahaan dagang,macam-macam
metode pencatatan persediaan barang dagang, dan
tentang macam-macam jurnal dalam jurnal khusus
beserta pengerjaan transaksi dalam jurnal khusus.
Peserta didik bersama-sama membahas hasilnya
dan guru memberikan tanggapan
Peserta didik membaca materi yang diberikan oleh
guru.
Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan
materi yang telah dibaca
Peserta didik bersama-sama membahas hasilnya dan
guru memberikan tanggapan
Kegiatan Pembelajaran Elemen Menyimak – Berbicara
Peserta didik diperlihatkan tahapan alur siklus
akuntansi pada perusahaan dagang dan sebuah kasus
soal terkait macam-macam metode pencatatan
persediaan barang dagang, dan soal transaksi
perusahaan dagang untuk di input ke dalam jurnal
khusus.
Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, masing-
masing kelompok diminta untuk mengerjakan soal
kasus penghitungan persediaan menggunakan metode
Average, FIFO, dan LIFO, Serta kasus soal transaksi
untuk di jurnal dalam jurnal khusus.
Peserta didik membentuk kelompok.
Peserta didik menganalisis dokumen transaksi
perusahaan dagang yang diberikan oleh guru untuk
kemudian di catat dalam kartu persediaan dan jurnal
khusus.
Peserta didik bersama guru membahas hasil
pengelompokkan tersebut.
Penutup
Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui
Pemahaman peserta didik terhadap materi siklus akuntansi
perusahaan dagang, persediaan barang dagang dan jurnal
khusus.
Guru meminta peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Guru memberikan feedback
Guru meberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya
terkait Syarat penyerahan barang dagang, Jurnal
penyesuaian HPP, dan jurnal penyesuaian dengan
membuat akun ikhtisar laba-rugi.
Guru menjelaskan yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya terkait syarat penyerahan barang dagang,
Jurnal penyesuaian HPP, dan jurnal penyesuaian dengan
membuat akun ikhtisar laba-rugi.
Guru meminta satu peserta didik untuk memimpin
berdoa untuk menutup pembelajaran
Guru mengucapkan salam penutup
E. ASESMEN
Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
Rancangan Asesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas X
Capaian Elemen Lingkup Kerja Pada Bidang Akuntansi dan Keuangan
Pembelajaran Lembaga
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tahapan proses
akuntansi secara menyeluruh pada Perusahaan dagang. Mampu
menjelaskan siklus akuntansi dagang, menjelaskan persediaan barang
dagang, dan jurnal khusus
Informasi apa yang ingin digali ? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
emosi 2. Bagaimana perasaanmu saat di rumah?
Sisiwa
Aktivitas siswa selama belajar di rumah 1. Apa saja kegiatanmu selama
belajar dirumah?
Kondisi keluarga dan pergaaulan siswa 1. Bagaimana keadaan keluargamu ?
2. Bgaimana hubunganmu dengan teman-
temanmu ?
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa 1. Cara belajar bagaimana yang membuat kamu
paham dalam mempelajari sesuatu; apakah
dengan mendengarkan saja, atau dengan
melihat saja, atau dengan mendengar dan
melihat, atau dengan mengerjakan sesuatu ?
(pilih salah satu)
2. Apakah kamu seorang yang suka hal-hal yang
gembira, keadaaan yang damai, kondisi yang
rapi, atau mengatur orang lain ? (pilih salah
satu)
3. Apa yang kamu suka lakukan di waktu luang
dan apa harapanmu di masa depan
?
a. Asesmen Non-Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang ingin Alat bantu apa yang dibutuhkan ?
dilakukan ?
1. memastikan pertanyaan jelas dan - Kertas
mudah dipahami - Laptop/komputer
2. Menyertakan acuan atau stimulus - Printer
informasi yang dapat membantu
siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada
siswa sebelum menjawab pertanyaan
b. Asesmen kognitif
Waktu asesmen Setelah akhir Durasi asesmen 10 menit
pembelajaran satu
Kompetensi
Lembar Observasi
No. Nama Siswa Sikap yang dinilai Kategori Penilaian
Sudah Mulai Belum
Terlihat Terlihat Terlihat
1. - Peserta didik dapat
mengenal, menganalisis,
menjelaskan secara runtut
dan mempraktikkan
siklus akuntansi pada
perusahaan dagang,
persediaan barang
dagang, dan jurnal
khusus.
2. - Peserta didik memiliki
kemampuan analisisi yang
baik dalam mengenali
suatu hal yang baru, dalam
hal ini adalah menganalisis
dan menjelaskan siklus
akuntansi pada perusahaan
dagang, persediaan barang
dagang, dan jurnal khusus.
b. Performa
“UD. Lac@”
UD. Lac@ adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh Ms. Reica pada tanggal 1 Januari
2022, bergerak dalam bidang jual beli gula pasir merek “My Sugar”. Harga jual perpack adalah Rp
100.000,00 dan harga beli per pack adalah Rp 80.000,00. (1 pack = 10 Kg)
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada UD Lac@:
Tanggal Transaksi
Jan 1 Untuk modal awal, Ms. Reica menyetorkan uang tunai sebesar Rp
2022 250.000.000,00, Peralatan Kantor Rp 20.000.000,00 , Peralatan Toko Rp.
10.000.000,00 dan Truk Rp 70.000.000,00
2 Dibayar per kas sewa ruko kepada PT. Panther sebesar Rp 24.000.000,00
untuk satu tahun
3 Dibeli secara tunai dari CV. Dragoon Perlengkapan Kantor Rp 4.000.000,00
dan Perlengkapan Toko Rp 6.000.000,00
4 Dibeli secara tunai barang dagang dari CV. LuckyDay 100 pack gula dengan
harga Rp 8.000.000,00
5 Dibayar Asuransi untuk 1 tahun Rp 1.200.000,00
6 Dibayar beban iklan bulan Januari pada koran Jawa Pos sejumlah Rp
500.000,00
7 Dibeli barang dagang dari CV. LuckyDay 200 pack gula dengan harga faktur
Rp 16.000.000,00 dengan syarat 3/10, n/30
8 Membeli Perlengkapan Kantor secara tunai Rp 1.000.000,00
9 Dikirim kembali barang dagang yang dibeli secara kredit dari CV. LuckyDay
sejumlah 50 pack senilai Rp 4.000.000,00 karena segel rusak
10 Dijual barang dagang 50 pack seharga Rp 5.000.000,00 kepada PT. Jaguar,
dan diterima per kas Rp 5.000.000,00
11 Ms. Reica mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 1.000.000,00
12 Dijual barang dagang pada UD. Mix&Mix sejumlah 100 pack dengan harga
faktur Rp 10.000.000,00 , syarat pembayaran 2/10, n/30
13 Dibayar per kas pembelian barang dagang yang dibeli tanggal 7 Januari 2011
dari CV. LuckyDay
14 Dijual barang dagang 100 pack seharga Rp 10.000.000,00 kepada PT. Zooe,
dan diterima per kas Rp 10.000.000,00
15 Dibayar per kas gaji bagian kantor Rp 4.000.000,00 dan gaji bagian penjualan
Rp 6.000.000,00
17 Dibeli Perlengkapan Toko secara tunai senilai Rp 1.000.000,00
18 Dibeli barang dagang dari CV. LovelyDay 300 pack gula dengan harga faktur
Rp 24.000.000,00 dengan syarat 3/10, n/30
20 Diterima Piutang per kas dari UD. Mix&Mix atas penjualan barang dagang
pada tanggal 12 Januari 2011
23 Dibeli secara tunai barang dagang dari CV. LovelyDay 400 pack gula dengan
harga Rp 32.000.000,00
24 Membayar beban angkut pembelian barang dagang Rp 500.000,00
25 Dijual barang dagang 200 pack seharga Rp 20.000.000,00 kepada PT.
Loucha, dan diterima per kas Rp 20.000.000,00
26 Dibayar per kas pembelian barang dagang yang dibeli tanggal 18 Januari
2011 dari CV. LovelyDay
28 Dijual barang dagang 50 pack seharga Rp 5.000.000,00 kepada PT. Zooe, dan
diterima per kas Rp 5.000.000,00
30 Dibayar beban listrik, air dan telepon Rp 3.000.000,00
Petunjuk : Dibawah ini terdapat transaksi perusahaan dagang, buatlah jurnal Khusus dengan
menggunakan metode pencatatan barang dagang perpetual! Kerjakanlah pada lembar kerja yang
telah tersedia di bawah!
“UD. Lac@”
UD. Lac@ adalah perusahaan dagang yang didirikan oleh Ms. Reica pada tanggal 1 Februari 2022,
bergerak dalam bidang jual beli gula pasir merek “My Sugar”. Harga jual perpack adalah Rp 100.000,00 dan
harga beli per pack adalah Rp 80.000,00. (1 pack = 10 Kg)
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada UD Lac@:
Tanggal Transaksi
Feb 2022 1 Membeli Peralatan Toko secara Tunai Rp 5.000.000,00
3 Membayar beban iklan bulan Februari pada koran Jawa Pos sejumlah
Rp500.000,00
4 Dijual barang dagang pada UD. Fast&Fast sejumlah 200 pack dengan
hargafaktur Rp 20.000.000,00 , syarat pembayaran 2/10, n/30
7 Dibeli Perlengkapan Kantor Rp 1.000.000 secara tunai
9 Dibeli barang dagang dari CV. LovelyDay 400 pack gula dengan harga
fakturRp 32.000.000,00 dengan syarat 3/10, n/30
10 Dijual barang dagang 200 pack seharga Rp 20.000.000,00 kepada PT.
Zooe,dan diterima per kas Rp 20.000.000,00
11 Diterima kembali barang dagang dari PT. Zooe sejumlah 50 pack senilai
Rp5.000.000,00 karena mutu barang kurang baik
13 Dibayar per kas pembelian barang dagang yang dibeli tanggal 9
Februari2011 dari CV. LovelyDay
14 Membayar reparasi peralatan kantor Rp 1.000.000,00
15 Dibayar per kas gaji bagian kantor Rp 5.000.000,00 dan gaji bagian
penjualanRp 7.000.000,00
17 Diterima Piutang per kas dari UD. Fast&Fast atas penjualan barang
dagangpada tanggal 4 Februari 2011
18 Dijual barang dagang pada UD.Mix&Mix sejumlah 100 pack dengan harga
faktur Rp 10.000.000,00 , syarat pembayaran 2/10, n/30
19 Membayar beban angkut penjualan barang dagang Rp 500.000,00
20 Membayar sumbangan bencana alam Rp 2.500.000,00
22 Diterima kembali barang dagang dari UD. Mix & Mix sejumlah 50
packsenilai Rp 5.000.000,00 karena mutu barang kurang baik
23 Dibeli secara tunai barang dagang dari CV. LuckyDay 100 pack gula
denganharga Rp 8.000.000,00
24 Dijual barang dagang 100 pack seharga Rp 10.000.000,00 kepada PT.
Loucha, dan diterima per kas Rp 10.000.000,00
25 Membayar beban angkut penjualan barang dagang Rp 500.000,00
26 Diterima Piutang per kas dari UD. Mix&Mix atas penjualan barang
dagangpada tanggal 18 Februari 2011
27 Dibeli Perlengkapan Toko Rp 2.000.000
28 Dibayar beban listrik, air dan telepon Rp 2.000.000,00
PT. UD LAC@
JURNAL PENJUALAN
PERIODE FEBRUARI 2022
DEBIT KREDIT
DATE INV. NO DESCRIPTION Account Deposit Cost Of Merchandise
Sales VAT-OUT
Receivable Paid Goods Sold Inv.
REKAPITULASI
DEBIT KREDIT
NO. AKUN TOTAL NO. AKUN TOTAL
UD LAC@
JURNAL PENERIMAAN KAS
PERIODE FEBRUARI 2022
DEBIT KREDIT
DATE INV.NO DESCRIPTION Sales SERBA SERBI Account SERBA-SERBI
Cash In
Bank no.
Discount Account Acc Total Receivable Account No. Acc Total
REKAPITULASI
DEBIT KREDIT
NO. AKUN TOTAL NO AKUN TOTAL
UD LAC @
JURNAL PEMBELIAN
PERIODE FEBRUARI 2022
DEBIT KREDIT
DATE INV. NO. DESCRIPTION
Merchandise Inv. VAT IN Account Payable Deposit Paid
REKAPITULASI
DEBIT KREDIT
NO. AKUN JUMLAH NO. AKUN JUMLAH
UD LAC @
JURNAL PENGELUARAN KAS
PERIODE FEBRUARI 2022
DEBIT KREDIT
DATE INV.NO DESCRIPTION Account SERBA SERBI Cost Of SERBA SERBI
No. Goods Cash in Bank
No. Acc
Payable Account Acc Total sold Account Total
REKAPITULASI
DEBIT KREDIT
NO. AKUN Total NO AKUN Total
KARTU PERSEDIAAAN
NOMOR ITEM :
SOHIDIN, SE.,M.Si.,Ak,CA
KERJASAMA
SMK DIPONEGORO JUWANA PATI
DENGAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN ADMINISTRASI BISNIS, AKUNTANSI
DAN PERPAJAKAN (LPA mitrabijak Surakarta)
Griya Tiara Ardi Jl.Mawar 4 No.1 Purbayan Sukoharjo-Surakarta
Jl. Halilintar 102 Kentingan Jebres Surakarta,
Telp: 0271-722283, 081329002207,
email: lpamitrabijaksolo72@gmail.com
www.sohid-mitrabijak.blogspot.com
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-NYA lah, penulis dapat menyelesaikan bahan ajar yang berupa buku ini dengan
kondisi sehat-walafiat.
Modul ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi kewajiban sekolah pasca perolehan
dana COE dari Direktorat Pendidikan Vokasi. Sebagai salah satu wujud kelengkapan sarana
dan prasarana belajar, maka dibuatlah bahan ajar ini setelah pihak sekolah melakukan
bekerjasama dengan pihak industry. Buku ini disusun dengan memperhatikan perkembangan
praktik akuntansi di industri, oleh karena itu dapat menjamin output hasil pembelajaran
menjadi lebih dapat memiliki kompetensi industry.
Buku praktikum akuntansi dasar berbasis SIKLUS AKUNTANSI SEDERHANA ini disusun
dengan menggambarkan bagaimana perkembangan praktik akuntansi di industri. Materi yang
disajikan dalam buku ini mengikuti pola dan perkembangan praktik akuntansi di industri
dengan harapan bisa membuat siswa tidak saja kompeten namun lebih dari itu memiliki
kemampuan atau kapabilitas akuntansi dan keuangan yang memadahi agar dapat diterima
industri nantinya.
Buku ini terdiri dari dua bagian besar, yakni buku informasi umum dan intruksi yang
berisi gambaran tentang perusahaan secara menyeluruh sebagai materi untuk lebih dapat
melihat langsung perusahaan, dan yang kedua buku lembar kerja yang berisi berbagai macam
lembar kerja pada beberapa bagian yang ada di industri.
Buku ini masih jauh dari sempurna, harapan penulis mudah-mudahan dapat digunakan
sebagai materi untuk pembelajaran, sehingga lebih memudahkan bagi pembaca
mengaplikasikan serta mempraktikannya dalam dunia nyata.
Penulis
JUDUL ......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAGIAN 1 – KASUS UMKM UD PANGANIAN ................................................................. 1
A. INFORMASI PERUSAHAAN ................................................................................................. 1
B. TRANSAKSI PER JANUARI 2020 ....................................................................................... 2
BAGIAN 2 – PENYELESAIAN KASUS ...................................................................... 4
A. JURNAL UMUM ...................................................................................................................... 4
B. NERACA LAJUR ................................................................................................................... 14
C. NERACA 2020 ..................................................................................................................... 15
D. HASIL USAHA 2020 ........................................................................................................... 17
Tgl Transaksi
1) Transaksi 1
Tgl Transaksi
02-Jan Dijual beras C4 tunai
100 kg @ Rp 4.600 = Rp 460.000,00
Harga Pokok Persediaan @Rp 3300
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
11 : Kas, Debit = 460.000
41 : Penjualan, Kredit = 460.000
51 : Harga Pokok Penjualan, Debit = 330.000
13 : Persediaan, Kredit = 330.000
Isikan Bukti Pembukuan BKM 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
11 Kas 460.000 BKM 1
41 Penjualan 460.000
51 Harga Pokok Penjualan 330.000
13 Persediaan 330.000
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
12 : Piutang Dagang, Debit = 390.000
41 : Penjualan, Kredit = 390.000
51 : Harga Pokok Penjualan, Debit = 300.000
13 : Persediaan, Kredit = 300.000
Isikan Bukti Pembukuan BJ 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
12 Piutang Dagang 390.000 BJ 1
41 Penjualan 390.000
51 Harga Pokok Penjualan 300.000
13 Persediaan 300.000
3) Transaksi 3
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
11 : Piutang Dagang, Debit = 200.000
12 : Penjualan, Kredit = 200.000
Isikan Bukti Pembukuan BKM 2.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
4) Transaksi 4
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
13 : Persediaan, Debit = 1.600.000
21 : Utang Dagang, Kredit = 1.600.000
Isikan Bukti Pembukuan BP 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
13 Persediaan 1.600.000 BP 1
21 Utang dagang 1.600.000
5) Transaksi 5
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
64 : Beban Angkut, Debit = 200.000
11 : Kas, Kredit = 200.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
6) Transaksi 6
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
21 : Beban Angkut, Debit = 220.000
11 : Kas, Kredit = 220.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 2.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
21 Utang dagang 220.000 BKK 2
11 Kas 220.000
7) Transaksi 7
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
11 : Kas, Debit = 250.000
21 : Piutang Dagang, Kredit = 250.000
Isikan Bukti Pembukuan BKM 3.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
8) Transaksi 8
Tgl Transaksi
15-Jan Dijual tunai beras mentik wangi
350 kg @ Rp 5.000 = Rp 1.750.000,00
Harga Pokok Persediaan @Rp 3800
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
11 : Kas, Debit = 1.750.000
41 : Penjualan, Kredit = 1.750.000
51 : Harga Pokok Penjualan, Debit = 1.330.000
13 : Persediaan, Kredit = 1.330.000
Isikan Bukti Pembukuan BKM 4.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
11 Kas 1.750.000 BKM 4
41 Penjualan 1.750.000
51 Harga Pokok Penjualan 1.330.000
13 Persediaan 1.330.000
9) Transaksi 9
Tgl Transaksi
20-Jan Dijual beras C4 tunai 1.000 kg
@ Rp 4.600 = Rp 4.600.000,00
Harga Pokok Persediaan @Rp 3200
10) Transaksi 10
Tgl Transaksi
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
21 : Utang Dagang, Debit = 500.000
11 : Kas, Kredit = 500.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 3.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
21 Utang dagang 500.000 BKK 3
11 Kas 500.000
Tgl Transaksi
26-Jan Dijual beras membramo tunai
100 kg @ Rp 4.700 = Rp 470.000,00
Harga Pokok Persediaan @Rp 3500
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
11 : Kas, Debit = 470.000
41 : Penjualan, Kredit = 470.000
51 : Harga Pokok Penjualan, Debit = 340.000
13 : Persediaan Kredit = 340.000
Isikan Bukti Pembukuan BKM 6.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
11 Kas 470.000 BKM6
41 Penjualan 470.000
51 Harga Pokok Penjualan 340.000
13 Persediaan 340.000
12) Transaksi 12
Tgl Transaksi
28-Jan Dibeli beras mentik wangi tunai
50 kg @ Rp 4.400 = Rp 220.000,00
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
13 : Persediaan, Debit = 220.000
11 : Kas, Kredit = 220.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 4.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
13) Transaksi 13
Tgl Transaksi
28-Jan Dibayar biaya angkut beras mentik
wangi 50 kg @ Rp 500 = Rp 25.000,00
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
64 : Beban Angkut, Debit = 25.000
11 : Kas, Kredit = 25.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 5.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
64 Beban Angkut 25.000 BKK 5
11 Kas 25.000
14) Transaksi 14
Tgl Transaksi
31-Jan Dibayar biaya kontribusi kios UD
bulan Januari 2008 Rp 500.000,00
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
62 : Beban Kontribusi, Debit = 500.000
11 : Kas, Kredit = 500.000
Isikan Bukti Pembukuan BKK 6.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
62 Beban Kontribusi 500.000 BKK 6
11 Kas 500.000
Tgl Transaksi
31-Jan Beban Penyusutan Inventaris
Rp16.000,00
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
63 : Beban Penyusutan, Debit = 16.000
15 : Akumulasi Penyusutan, Kredit = 16.000
Isikan Bukti Pembukuan BM 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
63 Beban Penyusutan 16.000 BM 1
15 Akumulasi Penyusutan 16.000
16) Transaksi 16
Tgl Transaksi
31-Jan Dibayar biaya kuli angkut
Rp150.000,00
Penyelesaian :
Mencatat Pelakuan Akuntansi :
Isi Nomor Akun dari transaksi tersebut pada kolom No. Akun :
61 : Beban Kuli, Debit = 150.000
11 : Kas, Kredit = 150.000
Isikan Bukti Pembukuan BM 1.
Hasilnya akan tampak seperti berikut :
No. Perlakuan Akuntansi Bukti
Akun Nama Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) Pembukua
61 Beban Kuli 150.000 BKK 7
11 Kas 150.000
09-Jan Dibayar utang pembelian beras bulan 21 Utang dagang 220.000 BKK 2
Desember 2006, Rp 220.000,00 11 Kas 220.000
25-Jan Dibayar utang pembelian beras bulan 21 Utang dagang 500.000 BKK 3
Desember 2008 Rp 500.000,00 11 Kas 500.000
28-Jan Dibayar biaya angkut beras mentik 64 Beban Angkut 25.000 BKK 5
wangi 50 kg @ Rp 500 = Rp 25.000,00 11 Kas 25.000
dimasukkan.
secara otomatis masuk ke dalam Sheet Neraca Lajur, sesuai dengan nomor akun yang telah
Jurnal Umum yang telah dilakukan :
digunakan untuk menghitung Laba/Rugi pada periode berjalan. Berikut hasil dari input
Keuangan perusahaan sesuai dengan akun – akun yang terkait. Neraca Lajur juga
- nominal yang terdapat dalam Neraca Lajur akan digunakan untuk membuat Laporan
Setelah Pencatatan transaksi selesai dilakukan, nominal – nominal yang telah diinput
Neraca Lajur dipakai sebagai landasan dalam mengelola Laporan Keuangan. Nominal
NERACA SALDO PERHITUNGAN
NOMOR NERACA SALDO JURNAL UMUM NERACA
AKUN SETELA PENYESUAIAN LABA RUGI
AKUN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
11 Kas 1.000.000 7.730.000 1.815.000 6.915.000 6.915.000 -
12 Piutang Dagang 740.000 390.000 450.000 680.000 680.000 -
13 Persediaan 6.472.000 1.820.000 5.500.000 2.792.000 2.792.000 -
14 Peralatan 2.000.000 - - 2.000.000 2.000.000 -
15 Akumulasi Penyusutan - 16.000 16.000 - 16.000
21 Utang dagang 1.220.000 720.000 1.600.000 2.100.000 - 2.100.000
31 Modal Usaha 8.500.000 - - 8.500.000 - 8.500.000
32 Laba /Rugi Usaha 492.000 - - 492.000 - 492.000
41 Penjualan - 7.670.000 7.670.000 - 7.670.000
51 Harga Pokok Penjualan 5.500.000 - 5.500.000 5.500.000 -
61 Beban Kuli 150.000 - 150.000 150.000 -
14
Modul UMKM UD Panganian |
C. NERACA 2020
Neraca atau laporan posisi keuangan dipakai sebagai penyeimbang atau untuk
mengetahui Total dari Aktiva (Aset) dan Pasiva (Liabilitas & Ekuitas) apakah memiliki saldo
yang sama (Balance) atau tidak. Laporan Neraca penting dilakukan karena akan menjadi
sumber pengambilan keputusan oleh Manajer untuk tindak lanjut periode berikutnya.
UD PANGANIAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020
Total - Total -
UD PANGANIAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020
Hasil pada baris Total dari Aset maupun Kewajiban & Modal Sendiri harus sama. Dalam
UD Panganian hasil yang diperoleh balance sebesar Rp12.371.000,00. Ini menandakan
semua nominal dan akun yang telah diinput benar sehingga tidak perlu dilakukan Cross
Hasil Usaha merupakan perhitungan laba dari kegiatan yang telah dilakukan. Laba
diperoleh berdasarkan Total Penjualan Bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan
dan Beban Usaha selama periode. Laporan Laba/Rugi dapat disajikan secara sederhana
namun harus memiliki unsur yang diperlukan dalam penyusunannya.
UD PANGANIAN
PERHITUNGAN HASIL USAHA
PERIODE 31 JANUARI 2020
Penjualan Usaha:
Beban Usaha
Beban Kuli
Beban Kontribusi
Beban Penyusutan
Beban Angkut
Rp -
Laba Usaha Rp -
Untuk menghitung Laba Usaha yang diperoleh selama satu periode telah disajikan Sheet
Hasil Usaha 2020. Dalam sheet ini terdapat beberapa keterangan yang harus di input
nominalnya. Nominal tersebut diinput dalam cell yang berwarna di sebelah kanan
keterangan tersebut. Berikut fungsi yang harus diinput ke dalam Sheet tersebut :
Beban Usaha
Setelah semua nominal diinput, maka akan diperoleh Laba sebesar Rp1.279.000,00.
Hasil ini sesuai dengan Laba yang diperoleh pada sheet Neraca Lajur. Kemudian Laba ini
yang akan masuk ke dalam Neraca sebagai Laba Usaha periode Januari 2020.
JURNAL KHUSUS
Piutang Lain-lain
Hutang Lain-lain
● Harga pokok barang yang dijual adalah nilai persediaan awal ditambah pembelian bersih,
namun dikurangi persediaan akhir.
● Laba kotor diperoleh dari penjualan bersih dikurangi harga pokok barang yang dijual.
Jika dihubungkan dengan kegiatannya, karakteristik perusahaan dagang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun kredit.
b. Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit.
c. Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi
dalam aktivitas perusahaan.
d. Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai
transaksi dalam aktivitas perusahaan.
e. Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada
pembeli.
3. Syarat Pembayaran dan Potongan Rabat
Syarat pembayaran pada perusahaan dagang berkaitan dengan potongan tunai, jangka
waktu pembayaran, dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat
pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual beli secara kredit.
● Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi
transaksi jual beli.
● Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi
transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat
30 hari setelah transaksi.
● Syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang akan
mendapatkan potongan 2%. Jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari,
akan mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah
transaksi.
● Syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
● n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan
tanpa potongan.
Perusahaan dagang biasanya menerbitkan daftar harga atau katalog yang berisi harga
barang yang dijualnya. Pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar akan
mendapatkan potongan khusus dari harga resmi yang tercantum dalam daftar harga.
Potongan semacam ini disebut ‘rabat’, yakni potongan harga atau pengurangan harga yang
disepakati oleh pembeli dan penjual. Rabat diberikan penjual kepada pembeli dengan
tujuan:
a. Untuk menghindarkan biaya pembuatan dan pengedaran katalog karena adanya
perubahan harga. Dengan adanya kebijakan rabat, maka perubahan harga dapat dilakukan
dengan mengubah kebijakan rabat, tanpa harus membuat dan mengedarkan katalog yang
baru.
b. Untuk memberikan pengurangan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian
dalam jumlah besar.
c. Untuk memberikan harga yang berbeda bagi golongan konsumen yang berbeda.
Misalnya, perusahaan bisa memberikan harga yang berbeda untuk pengecer, dealer, dan
grosir.
d. Rabat bisa ditetapkan dalam bentuk tarif tunggal atau tarif berganda. Rabat digunakan
untuk menetapkan harga jual barang yang sebenarnya.
Akun-Akun Perusahaan Dagang
pemasok dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dilakukan dengan cara tunai,
kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat
pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan
bukti penerimaan kas jika tunai.
● Akun Potongan Pembelian, terjadi karena penjual memberikan potongan kepada
pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama
masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi
dengan potongan yang diterima.
● Akun Potongan Penjualan, merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh
penjual, bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh
penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
● Akun Retur Pembelian, terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang
telah dibeli karena rusak atau tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai, maka penjual
akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi, bila secara kredit, maka
besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
● Akun Retur Penjualan, terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang
telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi
tagihan kepada pembeli.
● Akun Biaya Angkut, terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang
dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian, harga perolehannya terdiri atas
harga beli barang ditambah beban angkutnya.
● Akun Biaya Pengiriman, terjadi karena penjual mengirim barang dari lokasi penjual
sampai ke tempat pembeli. Hal ini karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan
dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
● Akun Persediaan, merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada
akhir periode akuntansi.
● Akun Utang Dagang, terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu
pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
● Akun Piutang Usaha, digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang
dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
● Akun Harga Pokok Penjualan (HPP), untuk menampung harga pokok/harga beli barang
yang dijual dalam suatu periode akuntansi.
● Akun Prive, adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang
dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
● Akun Pendapatan Usaha, digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan
yang berupa kas ataupun piutang.
● Akun Persedian Barang Dagang, digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang
awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal
sampai dengan akhir periode.
C. Metode Pencatatan Aktivitas dalam Perusahaan Dagang
Metode pencatatan aktivitas dalam akuntansi perusahaan dagang dapat dibedakan
atas:
1. Metode periodik, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
dengan persediaan barang dagangan dalam perusahaan dagang, dimana persediaan
dicatat dan dihitung pada awal dan akhir periode akuntansi untuk menentukan harga
pokok penjualannya. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan yang frekuensi
transaksinya tinggi.
2. Metode perpetual, yaitu metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan
dengan persediaan barang dagangan dalam perusahaan dagang, dimana persediaan
dicatat dan dihitung secara rinci baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih
cocok digunakan oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tidak terlalu tinggi, tetapi
nilai per transaksinya besar.
3. Metode Average
Persediaan akhir = 300 X Rp1.040.000,-/1.000
= 300 X 1.040
Nilai Persediaan akhir = Rp312.000,-
HPP = BTUD - Persediaan Akhir
= Rp1.040.000,- - Rp312.000,-
= Rp728.000,-
A. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah bagian dari buku jurnal yang berfungsi sebagai buku harian
untuk mencatat transaksi keuangan berdasarkan tanggal ke dalam kelompok akun debet
dan kredit. Jurnal umum mencatat seluruh jenis transaksi keuangan tanpa terkecuali,
pemilihan perusahaan dalam menggunakan jurnal tergantung pada faktor efisiensi dan
efektifitas pada kinerja perusahaan tersebut. Secara umum, jurnal berfungsi untuk
melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan transaksi secara kronologis untuk
menentukan dampak ekonomi tiap transaksi kepada perusahaan. Penjurnalan adalah
tahapan kedua dari siklus akuntansi setelah dilakukan pencatatan teradap bukti
transaksi. Dengan menyusun jurnal umum maka diharapkan dapat diketahui beberapa
hal seperti :
1. Analisa terhadap pertambahan atau pengurangan sebuah perkiraan.
2. Referensi apakah sebuah akun dengan nominal tertentu telah diposting ke dalam
perkiraan yang sesuai dengan yang berada di buku besar.
B. Pencatatan dalam Jurnal Umum
Proses pencatatan atau penjurnalan haruslah berdasarkan lima langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi transaksi dari dokumen sumber seperti slip deposito bank, penerimaan
penjualan, cek dan sebagainya.
2. Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan melakukan
klasifikasi berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
3. Menetapkan apakah perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan
akibat transaksi.
4. Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
5. Memasukkan transaksi ke jurnal.
C. Format Penyusunan Jurnal Umum
Format dalam sebuah penyusunan jurnal umum harus memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut :
1. Tanggal, memberikan informasi kapan terjadinya transaksi.
2. Nomor bukti, mencatat nomor bukti transaksi.
3. Nama perkiraan akun atau rekening.
4. Referensi, mencatat nomor rekening jika telah dipindahkan ke dalam buku besar.
5. Kolom debet/kredit, memberi informasi jumlah nominal yang telah didebet atau
dikredit.
D. Fungsi Jurnal Umum
Jurnal umum bagi suatu perusahaan mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Analisis, Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang
dikredit serta jumlahnya masing-masing.
2. Fungsi Pencatatan, Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan
kredit serta keterangan yang perlu.
3. Fungsi Historis, Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.
4. Fungsi Instruktif, Yaitu sebagai instruksi dalam memposting ke dalam buku besar.
5. Fungsi Informatif, Yaitu untuk memberikan informasi dalam mencatat bukti transaksi.
Dalam penjurnalan dan pemasukannya ke buku besar akan dikenal mekanisme debet
kredit, oleh sebab itu memahami aturan debet-kredit menjadi nilai lebih untuk
memahami jurnal. Rumus persamaan dasar akuntansi yang menjadi acuan mengenai
konsep debet-kredit.
Penambahan nilai aktiva disisi debet sedangkan utang dan modal bertambah disisi kredit.
Rumus diatas dapat dikembangkan menjadi:
Pendapatan menambah nilai modal dan biaya mengurangi nilai modal maka sifat
penambahan rekening pendapatan sama seperti pada rekening modal sedang rekening
biaya mengurangi nilai rekening modal maka sifat penambahan biaya berbanding terbalik
dengan penambahan modal, jika modal bertambah dikredit maka biaya bertambah di
debet, sehingga rumus tersebut dapat dikembangkan menjadi :
Kesimpulan bahwa sifat penambahan rekening aktiva dan biaya ialah sama-sama
didebet sedang utang, modal dan pendapatan sama-sama dikredit. Berdasar rumus diatas
menimbulkan ketentuan sebagai berikut:
1 . Setiap transaksi mempunyai unsur debet dan unsur kredit secara bersamaan.
2 . Jumlah debet dan kredit haruslah sama.
3 . Tentukan rekening apa saja yang terlibat, bertambah atau berkurangkah rekening
tersebut dan kemudian dilihat aturan main debet dan kreditnya.
4 . Aturan debet dan kredit.
E. Bentuk-bentuk Jurnal Umum
Bentuk jurnal umum yang ditemui dalam siklus akuntansi perusahaan di Indonesia yaitu :
1 . Single Journal Entry (Jurnal Satu Lawan Satu)
Satu jurnal perkiraan didebet dan perkiraan lainnya dikredit. Contoh: Ibu Rossa
mendirikan sebuah perusahaan dengan setoran modal uang tunai sebesar Rp10.000.000,-
Maka jurnalnya ialah :
Kas Rp10.000.000,-
Modal Salmah Rp10.000.000,-
2 . Compound journal (Jurnal Gabungan)
Jurnal yang perkiraanya didebet atau dikreditnya lebih dari satu perkiraan atau perkiraan
didebet atau dikreditnya sama-sama lebih dari satu. Contoh : Perusahaan membeli
perlengkapan kantor seharga Rp2.000.000,- , perusahaan melakukan pembayaran tunai
sebesar Rp500.000,- dan sisanya dilakukan secara kredit. Maka jurnalnya ialah :
Perlengkapan kantor Rp2.000.000,-
Kas Rp500.000,-
Utang Usaha Rp1.500.000,-
A. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan sebagai tempat pencatatan transaksi
keuangan berdasarkan kelompok transaksi yang sejenis. Penyusunan jurnal khusus
terjadi di perusahaan dagang dengan pertimbangan banyaknya transaksi yang terjadi
setiap hari sehingga memerlukan langkah pencatatan yang efisien selain menggunakan
jurnal umum. Transaksi yang dicatat dalam jurnal khusus antara lain transaksi pembelian,
penjualan, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sementara untuk transaksi yang jarang
terjadi seperti pengembalian barang (retur) dan potongan tetap dicatat dalam jurnal
umum.
B. Transaksi dalam Jurnal Khusus
Jurnal khusus mencatat empat jenis transaksi dalam satu periode akuntansi, yaitu :
1. Jurnal Pembelian (purchase journal)
Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau
aktiva lainnya secara kredit. Transaksi yang dicatat dalam jurnal pembelian adalah
transaksi penjualan secara kredit baik pembelian barang dagangan maupun pembelian
perlengkapan, peralatan dan sebagainya.
Saat terjadi pembelian barang dagangan secara kredit maka terjadi penambahan saldo
akun atau rekening pembelian dan penambahan saldo akun atau rekening utang dagang,
pencatatan yang dilakukan akibat adanya penambahan pembelian adalah dengan
mendebet akun atau rekening pembelian senilai pembelian tersebut, sedangkan
pencatatan akibat adanya penambahan utang dagang adalah dengan mengkredit akun
atau rekening utang dagang senilai utang yang terjadi akibat pembelian barang dagangan
tersebut.
Bentuk jurnal pembelian adalah sebagai berikut :
2. Bentuk Skontro
Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinya sebelah
menyebelah (dibagi dua) yaitu sebelah debit dan sebelah kredit.
Pada setiap akhir periode akuntansi, saldo-saldo setiap akun buku besar
dipindahkan ke dalam neraca saldo. Neraca saldo (trial balance) adalah suatu daftar yang
berisi saldo-saldo dari setiap akun buku besar, dimana jumlah sisi debet dengan jumlah
sisi kredit harus seimbang. Neraca saldo disusun dengan cara mengurutkan nomor akun
terkecil sampai dengan nomor akun terbesar. Akun buku besar yang bersaldo debet,
dimasukkan pada sisi debet neraca saldo, sedangkan akun buku besar yang bersaldo
kredit dimasukkan pada sisi kredit neraca saldo. Bila jumlah saldo sisi debet tidak sama
dengan jumlah saldo sisi kredit dalam neraca saldo, berarti kita telah melakukan
kesalahan pada saat melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar. Kesalahan
tersebut dapat terjadi karena:
1. Salah menempatkan saldo akun buku besar dalam neraca saldo. Misalnya akun buku
besar yang bersaldo debet dimasukkan ke kolom kredit atau sebaliknya.
2. Belum semua saldo buku besar dipindahkan ke dalam neraca saldo.
3. Ada sebagian transaksi dari jurnal khusus yang belum diposting ke buku besar.
Neraca saldo ini juga biasa disebut sebagai neraca percobaan karena neraca ini masih
dalam tahap percobaan. Maksudnya bahwa neraca ini masih diuji kebenaran datanya
melalui buku besar. Cara memeriksanya dengan melihat kondisi jumlah bagian bawah.
Ketika jumlah debet dan kredit tidak seimbang maka akan dilakukan pengecekan, itulah
sebabnya neraca ini disebut juga neraca percobaan. Barulah pada saat pemeriksaan
selesai dan ternyata saldonya seimbang maka ditetapkanlah sebagai neraca saldo untuk
melanjutkan proses berikutnya.
Fungsi neraca saldo untuk membuktikan keseimbangan jumlah debet dan kredit serta
menguji kebenarannya. Selain itu, neraca saldo berguna untuk melihat posisi aktiva,
kewajiban, dan modal setelah posting ke buku besar dari setiap akun yang ada dalam
sebuah perusahaan. Namun kita harus memastikan juga bahwa saldo setiap akun dalam
neraca saldo ini adalah sesuai dengan saldo pada buku besar. Jadi intinya pembuatan
neraca saldo sangatlah mudah yaitu dengan membuat akun perkiraan berdasarkan buku
besar, atau dengan kata lain neraca saldo adalah rangkuman dari saldo setiap akun dalam
buku besar yang mana nominal penempatan debet-kredit sesuai posisi buku besar.
Neraca saldo berbeda dengan neraca lajur. Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-
kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara
yang sistematis. Neraca lajur biasa disebut kertas kerja (work sheet).
Jurnal penyesuaian disusun di akhir periode untuk melakukan penyesuaian pada saldo–
saldo akun perkiraan agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya sebelum dilakukan
penyusunan laporan keuangan. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian secara umum
adalah:
1. Agar pada akhir periode, akun riil (harta, kewajiban dan modal) menunjukkan keadaan
yang sebenarnya.
2. Akun-akun nominal (pendapatan dan beban) dapat diakui dalam satu periode dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tidak semua akun-akun memerlukan penyesuaian, transaksi yang membutuhkan ayat
jurnal penyesuaian antara lain:
1. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
2. Penyesuaian dibayar di muka.
3. Penyesuaian pemakaian perlengkapan.
4. Penyesuaian pendapatan dibayar di muka.
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar.
6. Penyesuaian pendapatan yang akan diterima.
Metode-metode atau langkah-langkah dalam menyusun jurnal penyesuaian dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Penyusutan Aktiva Tetap dengan Metode Garis Lurus
Sebuah perusahaan membeli mesin crushing seharga Rp400.000.000,- dengan taksiran
umur ekonomis selama 5 tahun dan taksiran nilai residu. Penyusutan ini dapat dihitung
sebagai berikut:
Jurnal Penutup
● Akun Beban
Menutup seluruh rekening akun beban dengan memindahkan rekening akun beban
keikhtisar laba-rugi.
● Ikhtisar Laba-Rugi
Menutup akun ikhtisar laba-rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar laba-rugi ke
akun modal. Ada dua kondisi yang dapat terjadi, yaitu laba (pendapatan lebih besar dari
beban) atau terjadi rugi (pendapatan lebih kecil dari beban). Apabila memperoleh laba,
akun ikhtisar laba-rugi didebitkan dan akun modal dikredit.
Apabila menderita rugi, akun modal didebit dan ikhtisar laba-rugi dikredit.
● Akun Prive
Menutup akun prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada
perusahaan skala kecil), dengan cara memindahkan akun prive ke rekening akun modal.
Pembuatan Kertas Kerja
Kertas kerja atau disebut juga dengan neraca lajur (worksheet) adalah suatu daftar
yang terdiri dari lajur atau kolom-kolom neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian serta
laporan keuangan yang dibuat untuk menyajikan semua data akuntansi yang diperlukan
pada akhir periode akuntansi. Kertas kerja adalah alat bantu yang memudahkan
penyusunan laporan keuangan serta membantu proses penutupan buku besar. Dalam
siklus akuntansi perusahaan, pembuatan kertas kerja tidaklah suatu keharusan.
Dalam penyusunan kertas kerja, dapat disajikan dalam bentuk 6 kolom, 8 kolom, 10
kolom dan 12 kolom. Penyajian yang paling umum dilakukan adalah kertas kerja dengan
bentuk 10 kolom. Berikut adalah contoh format kertas kerja tersebut:
Penyusunan kertas kerja pada perusahaan dagang tidak memiliki perbedaan dengan
penyusunan kertas kerja pada perusahaan jasa. Secara umum, penyusunan kertas kerja
dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Kolom Nomor dan Nama Akun
Kolom untuk mencatat sesuai dengan nomor dan nama akun buku besar.
2.Kolom Neraca Saldo
Kolom untuk mencatat saldo-saldo sementara setiap akun buku besar yaitu saldo
debit dicatat di sisi debit dan saldo kredit dicatat di sisi kredit. Setelah itu lajur debit
dijumlahkan dan hasilnya harus sama dengan jumlah lajur kredit neraca saldo (biasanya
neraca saldo telah disiapkan sebelum menyusun kertas kerja).
3. Kolom Ayat Penyesuaian
Kolom untuk mencatat semua ayat penyesuaian pada akhir periode akuntansi yang
biasanya telah dibuat secara terpisah dalam bentuk jurnal umum. Ayat jurnal
penyesuaian sisi debit dipindahkan pada akun yang bersangkutan, lajur debit dan ayat
jurnal sisi kredit dipindahkan pada akun lajur kredit. Apabila akun dalam ayat
penyesuaian belum ada dalam daftar akun neraca saldo, maka dapat ditambahkan nama
akun baru di bawahnya.
4. Kolom Neraca Saldo Disesuaikan
Kolom ini merupakan perpaduan antara kolom neraca saldo dengan ayat penyesuaian.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Semua akun yang tidak mendapat penyesuaian maka saldo akun yang terdapat dalam
kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan (saldo debit
dipindah ke sisi debit dan saldo kredit dipindahkan ke sisi kredit).
b) Setiap saldo akun neraca saldo debit yang mengalami penyesuaian debit dijumlahkan,
angkanya dicatat di sisi debit neraca saldo disesuaikan. Begitu juga dengan saldo akun
kredit mengalami penyesuaian kredit dijumlahkan. Angkanya dicatat di sisi kredit neraca
saldo disesuaikan.
c) Setiap saldo akun di neraca saldo kredit jumlahnya lebih besar mengalami penyesuaian
debit , maka selisihnya dicatat di sisi kredit neraca saldo disesuaikan.
d) Setiap saldo akun di neraca saldo debit jumlahnya lebih besar mengalami penyesuaian
kredit, maka selisihnya dicatat di sisi debit neraca saldo disesuaikan.
e) Jumlah akun Ikhtisar laba rugi debit dan kredit kolom penyesuaian tidak diselisihkan,
melainkan langsung dipindahkan ke debit dan kredit kolom neraca saldo disesuaikan.
Apabila semua saldo akun sudah dicatat dan dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, berarti saldo akun telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan siap
untuk disajikan dalam laporan keuangan.
5. Kolom Laba-Rugi
Sebelum dilakukan pencatatan dalam kolom laba-rugi ini, maka terlebih dahulu data
akun yang ada dalam kolom neraca saldo disesuaikan yang terdiri dari golongan akun riil
dan golongan akun nominal. Setelah dipastikan golongan akunnya, baru dipindahkan
akun nominal ke kolom laba-rugi sisi debit maupun sisi kredit. Oleh karena jumlah debit
akun ikhtisar laba-rugi mempengaruhi perhitungan laba, maka jumlah debit dan kredit
akun tersebut langsung dipindahkan ke debit dan ke kredit kolom laba-rugi.
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Jadi, informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai
laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.
C. Bentuk dan Metode Laporan Arus Kas
1. Metode Langsung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung
dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada
penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas
masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau
pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional
ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi
dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar
serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Jadi pada dasarnya metode
tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan
laporan laba/rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh
dari aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari
pengaruh:
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum
dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
D. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menurut Smith dan Skousen, penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-
sumber data yang meliputi empat langkah pokok, yaitu:
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
MODUL PRAKTIKUM
AKUNTANSI PERUSAHAAN
DAGANG
Dibuat oleh:
Denny Erica, SE, MM
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN DAGANG
1
Ciri-ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang umumnya dibedakan dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri dari
perusahaan dagang antara lain:
Pendapatannya berasal dari penjualan barang dagang
Biaya utamanya bersumber dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha
lainnya
Dalam pencatatan akuntansi terdapat akun persediaan barang dagang
Perusahaan dagang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen
Antara barang yang dibeli sampai dijual tidak dibentuk dan dirubah sedemikian
rupa
Tujuan perusahaan dagang adalah memperoleh laba dengan cara menjual barang
dagang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya
Secara garis besar, pada perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu:
Pedagang Besar
Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang-barang dalam partai besar.
Contoh: agen, grosir, dll.
Pedagang Menengah
Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang dalam partai besar tetapi
menjual kepada pengecer dalam jumlah sedang.
Contoh: penyalur, dan toko-toko besar.
Pedagang Kecil
Yaitu pedagang yang menjual barang langsung kepada konsumen.
Contoh: toko-toko kecil, warung, dll.
Note:
Pada perusahaan dagang juga mengenal istilah konsiyasi, yaitu suatu perjanjian
antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik barang menyerahkan
barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan kemudian akan
mendapatkan komisi tertentu.
Pihak pemilik barang disebut consignor sementara pihak yang dititipi atau menjual
barang disebut dengan consignee.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses yang harus dilalui
untuk membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Secara
umum, perhitungan ini akan diawali dengan mengumpulkan data transaksi hingga ke
pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk bisa melanjutkan penutupan saldo.
Pada dasarnya, tidak ada yang jauh berbeda dari siklus akuntansi perusahaan
jasa maupun dagang. Kegiatannya sama mulai dari pencatatan semua transaksi
kedalam jurnal lalu di bukukan kedalam buku besar dengan kelompok akun yang
sejenis. Pada akhir periode, setiap saldo dari semua rekening dihitung dan
dicantumkan kedalam neraca lajur yang kemudian memudahkan proses
pembuatan laporan keuangan.
Metode Periodik atau Fisik biasanya digunakan pada perusahaan yang menjual
barang dagangan dengan harga yang relatif murah, tetapi sering terjadi. Dalam metode
Periodik atau Fisik, perpindahan barang dagangan baik yang masuk maupun keluar
tidak akan dicatat. Selain itu, akun persediaan barang dagangan tidak bisa dicatat
3
didebit untuk transaksi pembelian barang dagangan dan tidak bisa dicatat dikredit
untuk transaksi penjualan barang dagangan.
Dalam metode Periodik atau Fisik, akun pembelian bisa dicatat didebit untuk
transaksi pembelian barang dagangan, sedangkan akun penjualan bisa dicatat dikredit
untuk transaksi penjualan barang dagangan. Pencatatan traksaksi dengan metode ini
mengakibatkan persediaan barang tidak bisa diketahui setiap saat karena pencatatan
dilakukan secara periodik (berkala) pada akhir periode. Berikut ini akan ditampilkan
contoh jurnal umum bentuk periodik.
4
Contoh Jurnal Umum Bentuk Perpetual
Bagi perusahaan yang mempunyai transaksi yang sedikit mungkin bisa saja
hanya menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun pada kasus
perusahaan dengan transaksi yang banyak, tentu sulit untuk mengkelompokkannya,
jadi butuh jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-transaksi
tertentu. Penggunaan jurnal khusus dapat membuat efisiensi waktu tenaga dan biaya.
Jurnal penerimaan kas merupakan buku jurnal yang digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang secara tunai maupun
non tunai. Penerimaan uang tunai berasal dari berbagai sumber.
Di dalam jurnal penerimaan kas, juga terdapat beberapa transaksis khusus, yaitu:
Penjualan tunai
5
Penerimaan pelunasan piutang
Pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan
Penerimaan pendapatan.
Jurnal khusus pengeluaran kas dapat diartikan sebagai sebuah jurnal khusu
yang dibuat untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran
uang atau pembayaran uang tunai kepada suplayer.
Berikut ini beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas:
Pembayaran atau pelunasan utang dagang
Pembelian secara tunai
Retur penjualan
Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi atau prive
Pembayaran beban-beban
3. Jurnal Pembelian
Jurnal khusus pembelian itu sendiri merupakan jurnal yang digunakan untuk
mencatat semua jenis transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, baik pembelian
barang maupun bukan barang dagang.
Pencatatanya meliputi:
Pembelian barang dagang dengan kredit
Pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit
6
4. Jurnal Penjualan
Merupakan bentuk buku jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat semua
transaksi yang berkaitan dengan penjualan barang dagan cara kerdit. Tidak ada akun
khusus yang harus dimasukkan dalam jurnal ini adalah hal yang membedakan antara
jurnal penjualan dengan yang lainnya.
Note:
Jika ada transaksi yang tidak bisa dimasukkan kedalam jurnal khusus maka dibuatkan
jurnal memorial atau jurnal umumnya
Setelah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan
dagang juga membuat buku besar khusus yang disebut dengan buku besar pembantu.
Buku besar pembantu adalah bagian dari buku besar umum yang digunakan untuk
merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa akun tertentu (akun
piutang dan akun hutang) untuk kemudian dijadikan dasar informasi untuk menyusun
neraca saldo suatu perusahaan dagang.
Buku besar pembantu utang ini berfungsi untuk mencatat rincian utang menurut
nama kreditor.
Ini berkebalikan dengan buku utang. Buku piutang ini berfungsi mencatat
rincian piutang perusahaan menurut nama langganan (debitor).
Tahap selanjutnya adalah memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku
besar. Selain jurnal umum, pada perusahaan dagang informasi data buku besar berasal
dari jurnal khusus. Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar.
Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke
dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke buku
besar dengan prosedur berikut:
7
Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau
kredit dari rekening yang bersangkutan.
Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar
sebagai tanda sumber pempostingan.
Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi nomor
sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir sehingga tanggal
ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.
8
2.7. MEMBUAT NERACA SALDO
Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo adalah berasal dari
buku besar yaitu setiap saldo akhir pada setiap akun-akun. Posisi debet dan kredit
harus balance, jika tidak balance artinya ada kesalahan saat mencatat dari buku besar
9
2.10. MENYIAPKAN LAPORAN KEUANGAN
Tahap ini adalah penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup. Akun-
akun perlu disesuaikan, karena bisa saja ada akun yang berubah dari awal pencatatan.
Fungsinya untuk mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik saldo atau pun
akunnya.
Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik karena jurnal pembalik
dibuat hanya untuk akun-akun tertentu saja. Misalnya, untuk transaksi pendapatan
yang diterima di muka yang pada saat penjurnalan dicatat dengan sebagai pendapatan
atau untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang).
10
BAB III
PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN DAGANG
PT Pelangi
Neraca Saldo
Periode 31 November 2019
11
“PT Pelangi” “PT Pelangi”
Jl. Letnan Soetopo, BSD Jl. Letnan Soetopo, BSD
No : 20 No : 21
Tgl : 02 Desember 2019 Tgl : 05 Desember 2019
Telah dikeluarkan kas sebesar Rp. Telah dikeluarkan kas sebesar Rp.
2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu
puluh ribu rupiah) rupiah)
Hormat Kami
Denny, SE
Mari, S.E, MM
Ka. Bag Akuntansi
“PT Pelangi”
Jl. Letnan Soetopo, BSD
Faktur
Kepada Yth : No : 20
PT Cahaya Tgl : 15 Des 2019
Jl. Gandaria 6 Jak-Sel
Syarat : 2/10, n/30
Banyaknya Nama Barang Harga satuan Jumlah
20 Kaos Olah Raga 85.000 Rp 1.700.000
Jumlah Rp. 1.700.000
PPN Rp . 170.000
Total Rp. 1.870.000
Hormat Kami
Mari SE MM
Ka. Bag Akuntansi
12
“PT Pelangi” “PT Pelangi”
Jl. Letnan Soetopo, BSD Jl. Letnan Soetopo, BSD
Mari, S.E
Denny, SE Ka. Bag Akuntansi
Mari, S.E, MM
Denny, S.E Ka. Bag Akuntansi
“PT Anugrah”
Jl. Gandaria 2 Jak-Tim
Faktur
No : 21 Pelanggan : PT. Pelangi
Tgl : 21 Desember 2019 Alama : BSD
Syarat : 2/10, n/30
Banyaknya Nama Barang Harga satuan Jumlah
50 Sepatu Bola Rp 150.000 Rp 7.500.000
Jumlah Rp. 7.500.000
PPN Rp. 750.000
Total Rp. 8.250.000
Hormat Kami
Sifa, S.E, MM
Ka. Bag Akuntansi
13
“PT Pelangi” “PT Pelangi”
Jl. Letnan Soetopo, BSD Jl. Letnan Soetopo, BSD
No : 24 No : 25
Tgl : 25 Desember 2019 Tgl : 28 Desember 2019
Telah dikeluarkan kas sebesar Rp. Telah dikeluarkan kas sebesar Rp.
7.276.500,- (Tujuh juta dua ratus tujuh 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah)
puluh enam ribu lima ratus rupiah)
Untuk Keperluan : Membayar gaji
Untuk Keperluan : Pelunasan kepada pegawai
PT Anugrah atas transaksi tgl 21 Des
2019 (syarat: 2/10 n/30) dari 45 Sepatu
Bola Yang mengeluarkan
Denny, SE
Untuk membuat jurnal, maka rekening-rekening yang akan digunakan oleh “PT.
Pelangi” adalah sebagai berikut :
14
Pembelian 4.2.0.0 Untuk menampung transaksi pembelian
barang dagangan tunai ataupun kredit
By Angkut Pembelian 4.2.0.1 Utk menampung transaksi by angkut pemb.
Retur Pembelian 4.2.0.2 Untuk menampung transaksi pengiriman
kembali barang dagangan yang dibeli baik
tunai ataupun kredit
Potongan Pembelian 4.2.0.3 Untuk menampung transaksi potongan
pembelian baik tunai ataupun kredit
Harga Pokok Penjualan 5.1.0.0 Untuk menampung hrg pokok brg yg terjual
Biaya Iklan 6.1.0.0
Biaya Gaji Pegawai 6.1.0.1
Biaya Sewa Toko 6.1.0.2
Biaya Listrik & Telephone 6.1.0.3
Biaya Depresiasi Gedung 6.1.0.4
Biaya Asuransi 6.1.0.5
Ikhtisar L/R 7.1.0.0
KETERANGAN Nilai
1. Berdasarkan Bukti transaksi berupa Bukti Kas Keluar, Bukti
Kas Masuk, Nota Kredit, Nota Debet & Faktur, Buatlah : 30%
Jurnal Pengeluaran kas & Rekapitulasinya (6%)
Jurnal Penerimaan kas & Rekapitulasinya (6%)
Jurnal Penjualan & Rekapitulasinya (6%)
Jurnal Pembelian & Rekapitulasinya (6%)
Jurnal Umum (6%)
2. Berdasarkan Neraca Saldo “PT Pelangi” & Jurnal-jurnal yang
telah dikerjakan, maka buatlah : 20%
Buku Pembantu Piutang, Hutang (10%)
Buku Besar (10%)
3. Berdasarkan Buku Besar yang telah dikerjakan, maka buatlah 10%
Neraca Saldo Per 31 Desember 2019
4. Berdasarkan data Jurnal, Buku besar & Neraca saldo, maka
Kerjakan Penyesuaian dibawah ini
Persediaan barang dagang pada akhir periode Rp 600.000
(metode HPP) (2%) 10%
Biaya asuransi selama periode tsb Rp 240.000 (2%)
Gaji yang masih harus dibayar Rp 1.000.000 (2%)
Sewa yang masih harus dibayar Rp 400.000 (2%)
Penyusutan gedung untuk 1 tahun Rp 600.000 (2%)
5. Berdasarkan Neraca Saldo PT Pelangi per 31 Desember 2019
& Jurnal penyesuaian yang telah dikerjakan, maka buatlah 18%
Neraca Lajur
6. Berdasarkan Neraca Lajur, Buatlah Laporan Keuangan yang
meliputi: 6%
Laporan Laba Rugi (2%)
Laporan Perubahan Modal (2%)
Neraca (2%)
7. Berdasarkan Laporan Keuangan PT. Pelangi, buatlah :
Jurnal Penutup (2%) 6%
Neraca Saldo Setelah Penutupan (2%)
Jurnal Pembalik (2%)
15
3.2. LEMBAR JAWABAN
16
1.c. Jurnal Pembelian No. hal : 1
Debet Kredit
No.
Tanggal Keterangan ref
Bukti serba- Serba-
Pembelian PPn Masukan Utang dagang
Serbi Serbi
17
2. a. Buku besar Pembantu Piutang & Hutang
Saldo (Rp.)
Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.)
D K
b. Buku Besar
No.Rekening 1.1.1.1
Nama Rekening Kas
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 1.1.2.1
Nama Rekening Piutang Dagang
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
18
No.Rekening 1.1.3.1
Nama Rekening Persediaan Barang Dagangan
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 1.1.4.1
Nama Rekening Asuransi Dibayar Dimuka
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 1.1.5.1
Nama Rekening PPN Masukkan
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 1.3.1.1
Nama Rekening Tanah
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 1.3.1.2
Nama Rekening Gedung
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 1.3.3.2
Nama Rekening Akm Dept Gedung
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 2.1.1.1
Nama Rekening Utang Dagang
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 2.1.1.4
Nama Rekening PPN Keluaran
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
19
No.Rekening 3.1.0.0
Nama Rekening Modal
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 3.2.0.0
Nama Rekening Prive
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 4.1.0.0
Nama Rekening Penjualan
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 4.1.0.1
Nama Rekening Retur Penjualan
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 4.1.0.2
Nama Rekening Potongan Penjualan
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 4.2.0.0
Nama Rekening Pembelian
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 4.2.0.1
Nama Rekening Biaya Angkut Pembelian
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
20
No.Rekening 4.2.0.2
Nama Rekening Retur Pembelian
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 4.2.0.3
Nama Rekening Potongan Pembelian
Saldo (Rp)
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
D K
No.Rekening 6.1.0.0
Nama Rekening Biaya Iklan
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 6.1.0.1
Nama Rekening Biaya Gaji Pegawai
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 6.1.0.2
Nama Rekening Biaya Sewa Toko
Debet Kredit Saldo (Rp.)
Tanggal Keterangan Ref.
(Rp.) (Rp.) D K
No.Rekening 6.1.0.3
Nama Rekening Biaya Listrik & Telp
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo (Rp.)
(Rp.) (Rp.) D K
21
3. Neraca Saldo Per 31 Desember 2019
PT. Pelangi
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2019
No. Rek Nama Perkiraan Debet (Rp) Kredit (Rp)
Total
22
4. Jurnal Penyesuaian
PT. Pelangi
Ayat Jurnal Penyesuaian
Per 31 Desember 2019
Hal : 1
Tanggal Nama Perkiraan No. Rek Debet (Rp) Kredit (Rp)
23
5. Neraca Lajur
24
a. Laporan Laba Rugi
PT. PELANGI
LAPORAN LABA/RUGI
Periode 31 Desember 2019
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
HPP :
Persediaan Barang Dagang
(Awal)
Pembelian
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Pembelian Bersih
BTUD
Persediaan Barang Dagang
(Akhir)
HPP
Rugi Kotor
Biaya Operasional :
Biaya Iklan
Biaya Asuransi
Rugi Bersih
25
b. Laporan Perubahan Modal
PT. PELANGI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Periode 31 Desember 2019
Modal Awal
Rugi Bersih
Prive
Modal Akhir
c. Laporan Neraca
PT. PELANGI
NERACA
Periode 31 Desember 2019
Aktiva Pasiva
Aktiva Tetap :
Tanah Modal
Gedung
26
6. Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan
a. Jurnal Penutup
PT. PELANGI
Jurnal Penutup
31 Desember 2019
Hal : 1
Tanggal Nama Perkiraan No. Rek Debet (Rp) Kredit (Rp)
27
b. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku
PT. Pelangi
Neraca Saldo Penutupan Buku
31 Desember 2019
No. Rek Nama Perkiraan Debet (Rp) Kredit (Rp)
Total
c. Jurnal Pembalik
.................
28
DAFTAR PUSTAKA
29
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Bacaan guru
GLOSARIUM
C L
Cash Receipt Journal Laporan keuangan
Cash Payment Journal N
D Neraca saldo
Dokumen transaksi Neraca lajur
H P
Harga Pokok Penjualan Purchase Journal
J Perpetual
Jurnal Khusus Periodik
Jurnal penyesuaian S
Jurnal umum Siklus Akuntansi
Jurnal penutup Sales Journal
Jurnal pembalik
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Halimah.2019.” Akuntansi Dasar Buku Pintar”. Cetakan pertama. Yogyakarta: Deepublish
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 1 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 2 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Penutup
Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui
Pemahaman peserta didik terhadap materi syarat
penyerahan barang dagang, jurnal penyesuaian HPP, jurnal
penyesuaian dengan membuka akun ikhtisar laba-rugi.
Guru meminta peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
Guru memberikan feedback
Guru meberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya
terkait Syarat penyerahan barang dagang, Jurnal
penyesuaian HPP, dan jurnal penyesuaian dengan
membuat akun ikhtisar laba-rugi.
Guru menjelaskan yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya terkait syarat penyerahan barang dagang,
Jurnal penyesuaian HPP, dan jurnal penyesuaian dengan
membuat akun ikhtisar laba-rugi.
Guru meminta satu peserta didik untuk memimpin
berdoa untuk menutup pembelajaran
Guru mengucapkan salam penutup
B. ASESMEN
Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
Rancangan Asesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas X
Capaian Elemen Lingkup Kerja Pada Bidang Akuntansi dan Keuangan
Pembelajaran Lembaga
Pada akhir fase E peserta didik mampu memahami tahapan proses
akuntansi secara menyeluruh pada Perusahaan dagang. Mampu
menjelaskan syarat penyerahan barang dagang, jurnal penyesuaian
HPP, dan Jurnal penyesuaian dengan membuka akun ikhtisar laba-
rugi.
Informasi apa yang ingin digali ? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
emosi 2. Bagaimana perasaanmu saat di rumah?
Sisiwa
Aktivitas siswa selama belajar di rumah 1. Apa saja kegiatanmu selama
belajar dirumah?
Kondisi keluarga dan pergaaulan siswa 1. Bagaimana keadaan keluargamu ?
2. Bgaimana hubunganmu dengan teman-
temanmu ?
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa 1. Cara belajar bagaimana yang membuat kamu
paham dalam mempelajari sesuatu; apakah
dengan mendengarkan saja, atau dengan
melihat saja, atau dengan mendengar dan
melihat, atau dengan mengerjakan sesuatu ?
(pilih salah satu)
2. Apakah kamu seorang yang suka hal-hal yang
gembira, keadaaan yang damai, kondisi yang
rapi, atau mengatur orang lain ? (pilih salah
satu)
3. Apa yang kamu suka lakukan di waktu luang
dan apa harapanmu di masa depan?
a. Asesmen Non-Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang ingin Alat bantu apa yang dibutuhkan ?
dilakukan ?
1. memastikan pertanyaan jelas dan - Kertas
mudah dipahami - Laptop/komputer
2. Menyertakan acuan atau stimulus - Printer
informasi yang dapat membantu siswa
menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada
siswa sebelum menjawab pertanyaan
b. Asesmen kognitif
Waktu asesmen Setelah akhir Durasi asesmen 10 menit
pembelajaran
satu
Kompetensi
Identifikasi Pertanyaan Kemungkinanjawaban Skor Renca
materi yang (katagori) na
akan diujikan tindak
Lanjut
Mengetahui Syarat penyerahan A. FOB Shipping Point Skor : Pembelaja
macam-macam barang dagang ada 11 – 15 randapat
adalah beban angkut
syarat penyerahan dua yaitu FOB Katagori dilanjutka
barang semenjak dari A
barang dagang. Shipping Point n pada KD
(paham)
(franco gudang gudang penjual hingga berikutnya
penjual), dan FOB dengan gudang Skor :
Distinationt Point 6 – 10
pembeli menjadi Katagori
(franco gudang Memberik
pembeli), jelaskan tanggung jawab B
(paham an
yang dimaksud pembeli. Sehingga
(sebagian) pembelaja
dengan FOB
syarat ini akan ran
Shipping point! Skor :
mengakibatkan beban remedial
1-5
angkut pembelian Katagori
C
artinya beban angkut
(tidak
yang timbul akhir paham)
pembelian barang
dagangan dari penjual.
B. Beban angkut asuransi
selama perjalanan dan
lain-lainnya menjadi
tanggung jawab pihak
pembeli.
C. Beban angkut barang
semenjak dari gudang
penjual hingga dengan
gudang pembeli
menjadi tanggung
jawab penjual
Memahami Coba sebutkan macam- A. Macam-macam
macam-macam macam syarat syarat pembayaran
syarat
pembayaran barang! barang dagang yaitu;
pembayaran
barang. n/30, 2/10,n/30, n/15
EOM, EOM, C.O.D
B. Macam-macam
syarat pembayaran
yaitu 2/10, n/30 dan
EOM
C. Macam-macam
syarat pembayaran
yaitu FOB
Destination Point
dan FOB Shipping
Point.
Memahami Bagaimana penyesuaianA. Pada metode Harga
jurnal persediaan barang Pokok Penjualan tidak
penyesuaian
dagang pada metode hanya menghitung
persediaan
barang dagang HPP? persediaan barang
dengan dagang tetapi juga
pendekatan
empat akun lainnya,
Harga Pokok
Penjualan. yaitu pembelian,
beban angkut
pembelian, retur
pembelian &
pengurangan harga
(PH) serta potongan
pembelian.
B. Pada metode Harga
Pokok Penjualan
hanya
memperhitungkan
retur pembelian, beban
angkut pembelian dan
pembelian.
C. Pada metode harga
pokok penjualan
memperhitungkan
retur penjualan, beban
angkut penjualan, dan
potongan penjualan.
Memahami Bagaimana penyesuaianA. Penyesuaian
jurnal persediaan barang persediaan barang
penyesuaian
dagang pada metode dagang dengan metode
persediaan
barang dagang Ikhtisar Laba-Rugi? ikhtisar laba-rugi
dengan dilakukan dimana
pendekatan
identik dengan
Ikhtisar laba-
rugi penjualan pada
sebuah barang, maka
dari itu metode ini
mempengaruhi
persediaan awal serta
akhir yang
menghasilkan harga
jual sebuah produk.
B. Penyesuaian
persediaan barang
dagang dengan metode
ikhtisar laba-rugi
mempengaruhi
persediaan awal dan
akhir barang dagang.
C. Penyesuaian
persediaan barang
dagang dengan metode
ikhtisar laba-rugi
mempengaruhi
persediaan akhir saja.
Lembar Observasi
No. Nama Siswa Sikap yang dinilai Kategori Penilaian
Sudah Mulai Belum
Terlihat Terlihat Terlihat
1. - Peserta didik dapat
mengenal, menganalisis,
menjelaskan secara runtut
dan mempraktikkan syarat
penyerahan barang dagang,
jurnal penyesuaian HPP, dan
jurnal penyesuaian dengan
metode ikhtisar laba-Rugi.
2. - Peserta didik memiliki
kemampuan analisisi yang
baik dalam mengenali suatu
hal yang baru, dalam hal ini
adalah menganalisis dan
syarat penyerahan barang
dagang, jurnal penyesuaian
HPP, dan jurnal penyesuaian
dengan metode ikhtisar laba-
Rugi.
b. Performa
Rp12.000.000.
10.000.000,-
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Perencanaan Remidial
- Remedial performa
Peserta didik mengulang tes performa
- Remedial tes tertulis
Guru mengulang materi yang belum dikuasai dan memberikan tes tertulis ulang
Perencanaan Pengayaan:
Memberikan lembar kerja yang berbeda
G. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK UNTUK PENGAYAAN
NAMA SISWA :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk : Buatlah jurnal penyesuaian dari soal-soal dibawah ini dengan tepat!
2. Pada akhir periode saldo persediaan barang awal sebesar Rp10.000.000, dan saldo
persediaan akhir sebesar Rp12.000.000. Bagaimana cara metode jurnal akun ikhtisar
laba rugi?
MATERI PEMBELAJARAN
artinya beban angkut barang semenjak dari gudang penjual hingga dengan gudang pembeli menjadi
tanggung tanggapan pembeli. Sehingga syarat ini akan mengakibatkan beban angkut pembelian
artinya beban angkut yang timbul akhir pembelian barang dagangan dari penjual.
artinya beban angkut barang semenjak dari gudang penjual hingga dengan gudang pembeli menjadi
tanggung tanggapan penjual. Sehingga syarat ini akan mengakibatkan beban angkut penjualan
artinya beban angkut yang timbul akhir penjualan barang dagangan kepada pembeli.
Syarat Pembayaran Barang
Syarat n/30
Payment terms n/30 adalah suatu ketentuan ataupun kriteria pembayaran dengan waktu
pembayaran angsuran selama lebih dari 30 hari. Contoh dari syarat pembayaran n/30 ini adalah
PT ABC membeli suatu barang dengan nominal 5 juta rupiah tanggal 1 Januari 2020. Maka, PT,
ABC harus mampu melunasi pembayaran sebelum tanggal 31 Januari 2020.
Syarat n/30
Payment terms n/30 adalah suatu ketentuan ataupun kriteria pembayaran dengan waktu
pembayaran angsuran selama lebih dari 30 hari. Contoh dari syarat pembayaran n/30 ini adalah
PT ABC membeli suatu barang dengan nominal 5 juta rupiah tanggal 1 Januari 2020. Maka, PT,
ABC harus mampu melunasi pembayaran sebelum tanggal 31 Januari 2020.
Syarat EOM (End of Month)
Syarat End of Month adalah suatu syarat kriteria pembayaran dengan adanya tanggal jatuh tempo
pada waktu akhir bulan berjalan. Misal, PT ABC membeli suatu produk di tanggal 1 Oktober
2020, maka tanggal jatuh tempo pembayarannya adalah tanggal 31 Oktober 2020.
Syarat EOM, n/10
Selanjutnya adalah Syarat EOM, n/10, yang merupakan kriteria pembayaran dengan tenggat
waktu pembayarannya adalah 10 hari setelah akhir bulan. Misal, PT XYZ membeli suatu produk
seharga 5 juta rupiah di tanggall 15 Agustus 2019, maka PT XYZ harus berhasil melunasinya
pada tanggal 10 September 2019.
Syarat EOM, n/10
Selanjutnya adalah Syarat EOM, n/10, yang merupakan kriteria pembayaran dengan tenggat
waktu pembayarannya adalah 10 hari setelah akhir bulan. Misal, PT XYZ membeli suatu produk
seharga 5 juta rupiah di tanggall 15 Agustus 2019, maka PT XYZ harus berhasil melunasinya
pada tanggal 10 September 2019.
Bacaan guru
GLOSARIUM
C L
Cash Receipt Journal Laporan keuangan
Cash Payment Journal N
D Neraca saldo
Dokumen transaksi Neraca lajur
H P
Harga Pokok Penjualan Purchase Journal
J Perpetual
Jurnal Khusus Periodik
Jurnal penyesuaian S
Jurnal umum Siklus Akuntansi
Jurnal penutup Sales Journal
Jurnal pembalik
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Halimah.2019.” Akuntansi Dasar Buku Pintar”. Cetakan pertama. Yogyakarta: Deepublish
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 1 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 2 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
a. Asesmen Non-Kognitif
Langkah-langkah apa saja yang ingin Alat bantu apa yang dibutuhkan ?
dilakukan ?
1. memastikan pertanyaan jelas danmudah - Kertas
- Laptop/komputer
dipahami
- Printer
2. Menyertakan acuan atau stimulus
informasi yang dapat membantu siswa
menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa
sebelum menjawab pertanyaan
Informasi apa yang ingin digali ? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
emosi 2. Bagaimana perasaanmu saat di rumah?
Sisiwa
Aktivitas siswa selama belajar di rumah 1. Apa saja kegiatanmu selama
belajar dirumah?
Kondisi keluarga dan pergaaulan siswa 1. Bagaimana keadaan keluargamu ?
2. Bgaimana hubunganmu dengan teman-
temanmu ?
Gaya belajar, karakter, serta minat siswa 1. Cara belajar bagaimana yang membuat kamu
paham dalam mempelajari sesuatu; apakah
dengan mendengarkan saja, atau dengan
melihat saja, atau dengan mendengar dan
melihat, atau dengan mengerjakan sesuatu ?
(pilih salah satu)
2. Apakah kamu seorang yang suka hal-hal yang
gembira, keadaaan yang damai, kondisi yang
rapi, atau mengatur orang lain ? (pilih salah
satu)
3. Apa yang kamu suka lakukan di waktu luang
dan apa harapanmu di masa depan?
b. Asesmen kognitif
Waktu asesmen Setelah akhir Durasi asesmen 10 menit
pembelajaran
satu
Kompetensi
Identifikasi Pertanyaan Kemungkinanjawaban Skor Renca
materi yang (katagori) na
akan diujikan tindak
Lanjut
Pemahaman Bagaimanakah cara A. Pertama menentukan Skor : Pembelaja
tentang komponen menyusun neraca 11 – 15 randapat
pembuatan neraca
dalam neraca lajur lajur? Katagori dilanjutka
saldo, mengisi nomor A
n pada KD
(paham)
akun dan nama akun, berikutnya
mengisi kolom jurnal Skor :
6 – 10
penyesuaian,
Katagori Memberik
menambahkan B
an
(paham
nominal pada neraca pembelaja
(sebagian)
saldo setelah ran
Skor : remedial
disesuaikan, terakhir
1-5
mengisi kolom neraca Katagori
C
dan laba-rugi. (tidak
B. Pertama menentukan paham)
pembuatan neraca
saldo, mengisi nomor
akun dan nama akun,
mengisi kolom jurnal
penyesuaian,
menambahkan
nominal pada neraca
saldo setelah
disesuaikan
C. Pertama menentukan
pembuatan neraca
saldo, mengisi nomor
akun dan nama akun,
debet, dan kredit.
Memahami Coba sebutkan macam- A. Laporan laba-rugi,
macam-macam macam laporan laporan posisi
laporan
keuangan pada keuangan, laporan
keuangan pada
perusahaan perusahaan dagang!
perubahan modal,
dagang
laporan arus kas, dan
CALK.
B. Laporan laba-rugi,
laporan posisi
keuangan, laporan
perubahan modal.
C. Laporan laba-rugi
dan neraca
Memahami Apakah fungsi dari jurnal A. Jurnal penutup adalah
kegunaan dari penutup dalam bagian dari laporan
jurnal penutup.
perusahaan dagang? Dan keuangan yang
akun-akun apa sajakah disusun pada akhir
yang di buat jurnal periode pembukuan.
penutup? Jurnal ini digunakan
untuk menutup akun
nominal dan
menyiapkan neraca
akhir. Jadi, dalam
pembuatannya
melibatkan
pemindahan data dari
akun sementara dalam
laporan rugi laba akun
permanen di neraca.
Komponen yang
termasuk ke dalam
akun sementara, antara
lain pendapatan,
pengeluaran, serta laba
yang harus ditutup
pada akhir tahun buku.
B. Jurnal ini digunakan
untuk menutup akun
nominal yaitu
pendapatan dan beban.
C. Jurnal penutup adalah
bagian dari laporan
keuangan yang
disusun pada akhir
periode pembukuan.
Memahami Apakah fungsi dari jurnalA. Jurnal pembalik
kegunaan jurnal pembalik dalam adalah jurnal untuk
pembalik
perusahaan dagang? Dan membalik jurnal
akun-akun apa sajakah penyesuaian yang
yang di buat jurnal menimbulkan akun
pembalik? neraca. Jika tidak
dibalik akan terjadi
akun ganda. Akun-
akun yang perlu dibuat
jurnal pembalik yaitu:
Beban yang masih
harus dibayar, eban
yang dibayar di muka,
pendapatan yang
masih akan diterima,
Pendapatan yang
diterima di muka.
B. Jurnal pembalik
adalah jurnal untuk
membalik jurnal
penyesuaian yang
menimbulkan akun
neraca. Jika tidak
dibalik akan terjadi
akun ganda. Akun-
akun yang perlu dibuat
jurnal pembalik yaitu:
Beban yang masih
harus dibayar, eban
yang dibayar di muka,
C. Jurnal pembalik
adalah jurnal untuk
membalik jurnal
penyesuaian, Akun-
akun yang perlu dibuat
jurnal pembalik yaitu
akun nominal.
Lembar Observasi
No. Nama Siswa Sikap yang dinilai Kategori Penilaian
Sudah Mulai Belum
Terlihat Terlihat Terlihat
1. - Peserta didik dapat
mengenal, menganalisis,
menjelaskan secara runtut
dan mempraktikkan
penyusunan neraca lajur,
laporan keuangan, jurnal
penutup, dan jurnal
pembalik pada perusahaan
dagang.
2. - Peserta didik memiliki
kemampuan analisisi yang
baik dalam mengenali suatu
hal yang baru, dalam hal ini
adalah menganalisis dan
mempraktikkan penyusunan
neraca lajur, laporan
keuangan, jurnal penutup,
dan jurnal pembalik pada
perusahaan dagang.
b. Performa
PT Anggrek Motor adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan sepeda motor
merek Honda yang ditunjuk sebagai Main Dealer. Perusahaan membeli sepeda motor
secara kredit dari Distributor FIF dan menjualnya secara kredit/tunai ke dealer dan
pelanggan lainnya dengan harga Off The Road (Kosong).
Perusahaan dipimpin oleh M. Waluyo Hadi, SE.Ak,Macc, sebagai Direktur Utama, dengan
memiliki 50 karyawan.
Kebijakan Akuntansi
PT Anggrek Motor menetapkan kebijakan akuntansinya sebagai berikut:
1. Umum
a. Dasar akrual basis.
b. Periode akuntansi tahunan (1 Januari s.d 31 Desember) dibagi dalam 12 periode
bulanan.
c. Pada setiap akhir bulan disusun neraca saldo.
d. Dipergunakan Jurnal Khusus dan Jurnal Umum untuk mencatat transaksi.
e. Mata uang menggunakan Rupiah (single currency).
2. Pembelian
a. Setiap pembelian akan diperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan
10% dari nilai pembelian dan beban transport pembelian ditanggung oleh
perusahaan.
b. Setiap retur pembelian akan diperhitungkan pengurangan atas nilai utang dan
PPN Masukan.
c. Termin pembayaran 3/10, n/30. Pembayaran yang dilakukan dalam periode
diskon akan memperoleh diskon dan mengurangi nilai utang dagang yang
dibayar.
d. Keterlambatan membayar utang didenda 1% dari nilai utang tertunggak.
e. Untuk pembelian yang dikenakan PPN diasumsikan sudah dilampiri dengan
faktur pajak standar.
f. Harga-harga jenis barang yang tertulis dalam faktur pembelian tidak/belum
termasuk PPN Masukan.
3. Pengeluaran Kas
a. Pengeluaran kas di atas Rp.8.000.000,00 dibayar dengan cek dan didukung
dengan Bukti Pengeluaran Kas.
b. Untuk pengeluaran sebesar Rp.8.000.000,00 atau kurang dibayar dengan dana kas
kecil, dan sistem pencatatannya menggunakan sistem dana tidak tetap (sistem
fluktuasi)
4. Penjualan
a. Setiap penjualan akan diperhitungkan PPN Keluaran 10% dari nilai penjualan
dan beban transport penjualan dibebankan kepada pembeli.
b. Setiap retur penjualan akan diperhitungkan pengurangan atas nilai piutang dan
PPN Keluaran.
c. Termin pembayaran yang berlaku adalah 2/10, n/30. Pelunasan piutang dalam
periode diskon akan memperoleh diskon dan mengurangi nilai piutang dagang yg
diterima.
d. Keterlambatan membayar piutang didenda 1% dari nilai piutang
yg tertunggak
e. Untuk penjualan yang dikenakan PPN diasumsikan sudah dilampiri dengan faktur
pajak standar.
f. Harga-harga jenis barang yang tertulis dalam faktur penjualan tidak/belum
termasuk PPN Keluaran.
5. Penerimaan Kas
a. Setiap penerimaan kas akan disetor ke bank pada hari yang sama dan sedapat
mungkin tidak menyimpan dana dalam jumlah besar di dalam brankas
perusahaan.
b. Dana perusahaan disimpan dalam rekening giro nomor 0011-10-11111 Bank
Mandiri, Kantor Cabang Utama (KCU) Kemanggisan.
6. Penilaian Persediaan Barang Dagangan
a. Sistem pencatatannya menggunakan sistem periodik (fisik).
b. Metode yang dipergunakan adalah metode harga pokok Lifo,
LAST IN FIRST OUT (masuk pertama keluar pertama).
7. Penyusutan Aktiva Tetap
a. Penyusutan atau depresiasi aktiva tetap dihitung dengan
metode garis lurus.
b. Perhitungan dan pencatatan beban depresiasi dilakukan pada setiap akhir bulan.
RINCIAN PEKERJAAN
Pekerjaan anda adalah menyelesaikan mengelola buku jurnal. Secara rinci pekerjaan anda adalah
sebagai berikut:
B SIKAP KERJA
Ketelitian, Kerapihan dan
1 Kebersihan 5
Total Skor 100
DAFTAR AKUN
NOMOR NAMA AKUN
Current Assets:
1-1100 Cash in Bank kas di bank
1-1200 Patty Cash kas kecil
1-1300 Account Receivable piutang dagang
1-1400 Allowance of Doubtful Debt penyisihan/cadangan kerugian piutang
1-1500 Merchandise Inventory persediaan barang dagangan
1-1600 Office Supplies perlengkapan kantor
1-1700 Prepaid Insurance uang muka (um) asuransi
1-1800 Prepaid Rent uang muka sewa
1-1910 Value Added Tax (VAT) In pajak pertambahan nilai (PPN) masukan
Long Term Investment:
1-2100 Stock Investments investasi dalam bentuk saham
Fixed Assets:
1-3100 Equipment at Cost Peralatan
1-3110 Equipment Acc. Depreciation akumulasi penyusutan peralatan
Current Liabilities:
2-1200 Accounts Payable utang dagang
2-1300 Accrued Expense utang beban
2-1500 VAT Payable Utang PPN
2-1600 VAT Out PPN Keluaran
Long Term Liabilities:
2-2100 Mandiri Bank Loan utang bank jangka panjang
Equity:
3-1100 Stock Capital Modal saham
3-1300 Retained Earning Saldo Laba Periode Lalu
Revenues:
4-1100 Sales penjualan barang dagangan
4-1200 Sales Discount potongan penjualan barang dagangan
4-1300 Sales Retur
Cost of Goods Sold:
5-1000 Purchase harga pokok barang dagangan
5-1200 Freight Paid beban transportasi pembelian
5-1300 Purchase Discount potongan pembelian barang dagangan
5-1400 Purchase retur Retur pembelian barang dagangan
Operating Expense:
6-1100 Tel. & Elec. Expense beban telepon dan listrik
6-1200 Office Supplies Expense beban perlengkapan toko
6-1300 Bad Debts Expense beban kerugian penghapusan piutang
6-1400 Spoilege Expense beban kerugian kerusakan barang dagangan
6-1500 Depreciation Expense beban depresiasi aktiva tetap (peralatan)
6-1600 Insurance Expense beban asuransi
6-1700 Rent Expense beban sewa toko
6-1800 Wages and Salaries beban upah dan gaji
6-1900 Others Operating Expense beban-beban operasi lainnya
6-1910 Advertising Expense beban iklan
Others Revenues and Gains:
8-1100 Interest Income pendapatan bunga
8-1200 Dividend Income pendapatan dividen
8-1300 Gain (loss) on Sale of Stock laba dari penjualan saham (investasi)
8-1400 Freight Collected pendapatan jasa transportasi penjualan
8-1500 Late Fees Collected denda keterlambatan pembayaran piutang
Others Expenses and Losses:
9-1100 Interest Expense beban bunga
9-1200 Bank Service Charge beban administrasi bank
9-1300 Late Fees Expense beban denda pembayaran utang dagang
NERACA SALDO TANGGAL 30 NOVEMBER 2008
PT ANGGREK MOTOR
NERACA SALDO
Per 30 NOVEMBER 2008
DEBET KREDIT
KODE NAMA AKUN Rp Rp
1-100 Cash in Bank 68,160,000
1-200 Patty Cash 8,000,000
1-300 Account Receivable 165,000,000
1-400 Allowance of Doubtful Debt 13,000,000
1-500 Merchandise Inventory 1,092,578,125
1-600 Office Supplies 13,000,000
1-700 Prepaid Insurance 24,000,000
1-800 Prepaid Rent 36,000,000
1-100 Stock Investments 224,000,000
1-100 Equipment 120,000,000
1-110 Equipment Accumulated 26,400,000
Depreciation
2-200 Accounts Payable 132,000,000
2-300 Accrued Expense 7,800,000
2-500 VAT Payable 21,440,000
2-100 Mandiri Bank Loan 600,000,000
3-100 Stock Capital 500,000,000
3-300 Retained Earning 275,460,000
4-100 Sales 1,000,000,000
4-200 Sales Discount 84,000,000 -
4-300 Sales Retur - -
5-000 Purchase 607,021,875 -
5-200 Freight Paid 11,000,000 -
5-300 Purchase Discount 52,200,000
5-400 Purchase retur - -
6-100 Telephone & Electricity Expense 11,200,000
6-200 Office Supplies Expense 3,300,000
6-300 Bad Debt Expense 24,000,000
6-400 Spoilage Expense (Defected 32,000,000
Inventory)
6-500 Depreciation Expense 26,400,000
6-600 Insurance Expense 22,000,000
6-700 Rent Expense 44,000,000
6-800 Wages and Salaries 66,000,000
6-900 Others Operating Expense 12,000,000
6-000 Advertaising Expense 2,200,000
8-100 Interest Income 5,000,000
8-200 Dividend Income 25,360,000
8-300 Gain (Loss) on Sale of Stocks 11,200,000
8-400 Freight Collected 37,600,000
8-500 Late Fees Collected 9,600,000
9-100 Interest Expense 11,000,000
9-200 Bank Service Charge 6,600,000
9-300 Late Fees Paid 3,600,000
2,717,060,000 2,717,060,000
Nama
Nomor Customer Alamat Telepon
Jl. Sultan Agung No. 45,
C001 Honda Abi Jakarta 021- 723 0120
Jl. Hasannudin No. 73,
C002 Honda Baba Jakarta 021- 723 5448
Jl. Diponegoro No. 47,
C003 Honda Caca Jakarta 021- 721 0155
C004 Jl. Dewi Sartika No. 82, 021- 722 1240
Honda Dado Jakarta
Daftar Supplier
Daftar Produk
30 November 2008
Saldo Piutang
No Nama No. Faktur Tanggal Termin
Rp
165,000,000
DAFTAR SALDO ACCOUNT PAYABLE
30 November 2008
Saldo Utang
No Nama No. Faktur Tanggal Termin
Rp
1 PT ABC FJ.152 11/23/2008 3/10, n/30 44,000,000
2 PT. XYZ DJ.129 11/20/2008 3/10, n/30 33,000,000
3 PT. ACA F.201 11/28/2008 3/10, n/30 55,000,000
132,000,000
30 November 2008
Saldo
Nomor Kode Nama Br Quantity Price/Unit Persediaan
Rp Rp
1,092,578,125
TRANSAKSI BULAN DESEMBER 2008
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Perencanaan Remidial
- Remedial performa
Peserta didik mengulang tes performa
- Remedial tes tertulis
Guru mengulang materi yang belum dikuasai dan memberikan tes tertulis ulang
Perencanaan Pengayaan:
Memberikan lembar kerja yang berbeda
G. LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
Neraca lajur berisi berbagai informasi untuk laporan keuangan, sebagai contoh:
Dalam praktiknya, neraca lajur terdiri dari 5 bagian pokok yaitu sebagai berikut:
neraca saldo,
penyesuaian,
neraca
Namun, neraca ini BUKANLAH laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan
pencatat akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca ini semata-mata hanya merupakan alat
bantu untuk laporan keuangan.
Adapun tujuan dari disusunnya neraca lajur antara lain adalah sebagai berikut:
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
Untuk melihat perkiraanyang terjadi dalam kegiatan perusahaan sehari-hari, sehingga pihak
manajemen dapat mengontrol setiap pengeluaran perusahaan dalam menunjuang kegiatan atau
operasinya.
Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga
merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
Untuk mempermudah pencarian kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal
penyesuaian.
Fungsi Neraca Lajur
Beberapa fungsi penerapan neraca lajur dalam pencatatan keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Meringkas Data dalam Mencatat Keuangan
Fungsi pertamanya yakni meringkas data dalam pencatatan keuangan, di mana Anda akan
menggolongkan data yang berisi akun keuangan pada perusahaan. Dengan memanfaatkan neraca
lajur, data keuangan akan lebih mudah untuk dilihat dan digunakan untuk kebutuhan selanjutnya.
Data dibuat ringkas dengan tujuan menunjukkan informasi yang dibutuhkan tanpa proses yang
panjang.
2. Memeriksa Kembali Data Fungsi kedua dari neraca lajur yakni untuk melakukan pemeriksaan ulang
data. Anda dimungkinkan untuk memeriksa kembali data pada pencatatan sebelumnya
menggunakan neraca ini, terutama dalam neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Dalam pencatatan
keuangan sangat mudah terjadi kesalahan, misalnya saja akibat kesalahan manusia (human error)
atau kesalahan perangkat lunak yang digunakan. Oleh karena itu, proses pemeriksaan data yang
dilakukan dalam neraca lajur akan dimanfaatkan untuk menghindari kesalahan pencatatan keuangan
secara keseluruhan.
3. Membantu Menyusun Laporan Keuangan Fungsi yang ketiga sesuai dengan pembahasaan di atas, di
mana pencatatan dalam neraca lajur merupakan alat bantu dalam proses pembuatan laporan
keuangan, karena data-data di dalamnya sudah mencakup seluruh data yang dibutuhkan dalam
menyusun laporan keuangan. Tentunya ini akan sangat memudahkan dan menghemat waktu dalam
menyusun laporan keuangan, tanpa perlu mencari data dari sumber yang terlalu banyak.
4. Menunjukkan Prosedur yang Telah Dijalankan Fungsi terakhir adalah untuk menunjukkan prosedur
pencatatan keuangan yang telah dijalankan oleh perusahaan. Dengan demikian, hal ini dapat
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam mencatat dan mengelola keuangan
dengan benar. Selain itu, jelas bahwa laporan keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas
karena disusun berdasarkan neraca lajur, yang merupakan bagian dari prosedur pencatatan
keuangan.
Cara Mudah Menyusun Neraca Lajur
Sebenarnya penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian. Setelah itu
dilanjutkan dengan memasukkan data-data penyesuaian sehingga dapat ditentukanlah data-data yang akan
dicantumkan dalam laporan keuangan.
Neraca lajur berupa kolom atau lajur yang terdiri dari 6, 8, 10, atau 12 kolom sebagai berikut:
6 kolom (3 kolom berganda)
Merupakan jenis yang jarang digunakan, umumnya terdiri atas:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
Kolom rugi/laba
Kolom neraca (debit dan kredit)
8 kolom (4 kolom berganda)
Merupakan jenis yang biasanya digunakan oleh perusahaan dagang atau jasa dan terdiri atas:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
Kolom penyesuaian (adjustment)
Kolom rugi/laba
Kolom neraca akhir
10 kolom (5 kolom berganda)
Hampir serupa dengan neraca lajur 8 kolom, yang terdiri atas:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
Kolom penyesuaian (adjustment)
Kolom rugi/laba
Kolom neraca saldo disesuaikan
12 kolom (6 kolom berganda)
Merupakan yang terlengkap, terdiri atas:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
Kolom penyesuaian (adjustment)
Kolom rugi/laba
Kolom neraca saldo disesuaikan
Kolom laporan modal (debit dan kredit)
Kolom neraca (debit dan kredit)
Apabila Anda belum terbayang, mari melihat langkah-langkah mudah dalam menyusunnya berikut ini:
1. Membuat Format Neraca Lajur
Pertama-tama buat judul ditulis di tengah atas yang terdiri dari:
[Nama perusahaan],
Neraca lajur, dan
Periode penyusunan
Kemudian tentukan jumlah lajur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kemudian masukkan format
setiap lajurnya seperti contoh berikut:
[Nama Perusahaan]
Neraca Lajur
Periode Penyusunan: …………..
2. Mengisi Akun-akun Beserta Jumlah Saldo Perkiraan pada Kolom Neraca Saldo
Umumnya mudah terjadi kesalahan pada tahap ini, jadi masukkan secara hati-hati dan lakukan
pengecekan ulang.
3. Menjumlahkan Kolom Neraca Saldo
Dalam langkah ketiga ini, pastikan kedua kolom berjumlah seimbang (balance).
4. Masukkan Informasi Akun-akun yang Telah Disesuaikan
Kemudian, masukkan informasi akun-akun pada jurnal penyesuaian dengan memastikan nama
akun/perkiraan yang tidak terdapat pada neraca saldo ditambahkan dibagian bawah dan menyesuaikan
dengan kode akunnya. Jumlahkan saldo jurnal penyesuaian sampai ditemukan angka yang seimbang
(balance).
5. Mengisi Kolom Neraca Saldo Disesuaikan
Untuk mengisi kolom neraca saldo disesuaikan, jumlahkan kolom debet di neraca saldo dengan kolom
debet di kolom penyesuaian. Demikian pula halnya dengan kolom kredit neraca saldo di jumlahkan
dengan kolom kredit di penyesuaian.
6. Mengisi Kolom Laba Rugi
Berdasarkan angka dari neraca saldo disesuaikan, dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke
kolom laporan laba rugi.
Saldo akun nominal sendiri adalah akun yang terdiri dari pendapatan dan beban.
Sedangkan saldo akun riil adalah akun perkiraan selain pendapatan dan beban.
Masukkan saldo akun nominal SAJA dari kolom neraca saldo disesuaikan.
7. Menjumlahkan Kolom Laba Rugi
Jumlahkan seluruh saldo debet maupun kredit pada kolom laba rugi. Hasilnya adalah selisih antara
pendapatan dan beban. Jika jumlah kolom kredit lebih besar itu artinya laba/keuntungan perusahaan, dan
jika sebaliknya atau jumlah debet lebih besar artinya rugi/kerugian perusahaan.
8. Memeriksa Setiap Kolom Debit dan Kredit
Langkah terakhir yakni melakukan pengecekan ulang agar seluruh kolom debit dan kredit jumlahnya
seimbang.
Lakukan hal yang sama dengan langkah sebelumnya dengan menjumlahkan masing-masing kolom pada
jenis neraca. Dengan memasukkan akun dan jumlah saldo masing-masing akun, kecuali pendapatan beban
dan akumulasi penyusutan.
1. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis
untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah
data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan. Biasanya laporan ini dibuat
untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian
besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan laba rugi, para stakeholder bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.
2. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Laporan arus kas atau yang biasa
disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi informasi
tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode. Laporan ini akan sangat berguna ketika
Anda akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih
perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa memanfaatkannya sebagai strategi adaptif menghadapi
perubahan keadaan dan peluang.
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi jika rugi
Rekening Debet Kredit
Modal Xxx
Ikhtisar Rugi/Laba Xxx
Modal Xxx
Prive xxx
Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode berdasarkan jurnal penyesuaian periode
sebelumnya. Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk:
1. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang
berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat
memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
3. Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan
biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang
akrual dan transaksi yang deferral tertentu.
Beberapa hal yang perlu jurnal pembalik jika ada :
1. Beban yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterima
3. Beban dibayar di muka (menggunakan pendekatan beban)
4. Pendapatan diterima di muka (menggunakan pendekatan pendapatan)
Perinciannya :
Kasus jurnal penyesuaian jurnal pembalik
beban yang masih harus beban … utang …
dibayar utang … beban …
pendapatan yang masih piutang Pendapatan
harus diterima pendapatan piutang
beban dibayar di muka (p. … dibayar di muka beban …
beban) beban … … dibayar di muka
pendapatan … dtrma
pendapatan … dmuka
pendapatan diterima di pendapatan … dtrma
muka (p.pendapatan) dmuka pendapatan …
Bacaan guru
GLOSARIUM
C L
Cash Receipt Journal Laporan keuangan
Cash Payment Journal N
D Neraca saldo
Dokumen transaksi Neraca lajur
H P
Harga Pokok Penjualan Purchase Journal
J Perpetual
Jurnal Khusus Periodik
Jurnal penyesuaian S
Jurnal umum Siklus Akuntansi
Jurnal penutup Sales Journal
Jurnal pembalik
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Halimah.2019.” Akuntansi Dasar Buku Pintar”. Cetakan pertama. Yogyakarta: Deepublish
Harti, Dwi 2018 “Akuntansi Dasar”. Cetakan ke empat. Jakarta: Erlangga.
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 1 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Jusup, A. (2011). Dasar - dasar Akuntansi Jilid 2 (7 ed.). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.