Anda di halaman 1dari 6

Kelompok :

Anggota : 1.
2.
3.
4.

LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK

HUKUM HESS

TUJUAN

1. Menjelaskan Hukum Hess dalam menentukan perubahan entalpi suatu reaksi


2. Menghitung perubahan entapi dari suatu reaksi menggunakan prinsip dari Hukum Hess.
3. Menggambar diagram siklus Hess dan diagram entalpi.
Dasar Teori

HUKUM HESS

Entalpi reaksi (ΔHrx) juga merupakan fungsi keadaan, yang nilainya bergantung pada Hakhir dan
Hawal. Dalam suatu reaksi kimia, “akhir” dan “awal” bisa dinyatakan sebagai “produk” dan “reaktan”.
Jadi, Hproduk dapat lebih dari ataupun kurang dari Hreaktan sehingga tanda nilai ΔHrx bergantung pada
apakah kalor diserap atau dilepas oleh sistem reaksi. Reaksi disebut eksoterm bilamana melepas kalor
sehingga entalpi sistem menurun dan ΔHrx< 0. Reaksi disebut endoterm bilamana menyerap kalor
sehingga entalpi sistem meningkat dan ΔHrx> 0.

Pada tahun 1848 seorang ilmuwan Jerman, Henry Germain Hess (1802-1850) mengemukakan
bahwa apabila suatu reaksi dapat terjadi dalam beberapa tahap reaksi, maka perubahan entalpi untuk
reaksi tersebut secara keseluruhan dapat ditentukan dengan menjumlahkan perubahan entalpi tiap tahap
reaksi tersebut. Pernyataan ini kemudian dikenal dengan hukum Hess. Hukum Hess ini juga dapat
dinyatakan dalam pernyataan lain yaitu perubahan entalpi suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan
awal dan keadaan akhir reaksi tersebut dan tidak bergantung pada proses reaksi.
Prinsip hukum Hess ini dapat digunakan untuk menghitung perubahan entalpi suatu reaks i
berdasarkan informasi perubahan entalpi reaksi lain yang bersangkutan. Jika tahap-tahap reaksi
dinyatakan seperti pada gambar di bawah ini, maka ΔH menurut prinsip Hukum Hess adalah sebagai
berikut.
∆H = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
∆H = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + … + ∆Hn
Untuk n tahap reaksi, maka:

A Tahap langsung (∆H)


D
Tahap
pertama(∆H1) Tahap
ketiga(∆H3)

B Tahap kedua (∆H2)


C
Gambar 1. Tahapan-tahapan Reaksi

Dalam penerapan hukum Hess, kadangkala persamaan termokimia yang tersedia perlu
dimanipulasi terlebih dahulu. Berikut aturan dalam memanipulasi persamaan termokimia:

1. Ketika persamaan reaksi dibalik (reaktan menjadi produk, produk menjadi reaktan), tanda
nilai ΔH juga harus dibalik (dari positif menjadi negatif, dan sebaliknya).
2. Substansi yang dihilangkan dari kedua sisi persamaan reaksi harus dalam fase yang sama.
3. Jika semua koefisien dari suatu persamaan reaksi dikali atau dibagi dengan faktor yang
sama, maka nilai ΔH reaksitersebut juga harus dikali atau dibagi dengan faktor tersebut.

Contoh
1. Diketahui (1) S (s) + O2 (g) SO2 (g) ΔH1 = -297 kJ
(2) 2S (s) + 3O2 (g) 2SO3 (g) ΔH2 = -781 kJ
a. Tentukan entalpi reaksi :
2SO2(g) + O2 (g) 2SO3(g) ΔH = ?
b. Gambarkanlah diagram siklus dari reaksi-reaksi pembentukan SO3 di atas!
c. Gambarkanlah diagram entalpi dari reaksi-reaksi pembentukan SO3 di atas!
Penyelesaian:
a. Kita harus menyusun persamaan 1, 2 sehingga penjumlahan keduanya menjadi sama dengan reaksi yang
akan ditentukan entalpinya.
reaksi 1 : dikalikan 2 dan dibalik
reaksi 2 : tetap
2SO2(g) 2S(s) + 2O2(g) ΔH1 = +594 kJ
2S(s) + 3O2(g) 2SO3 (g) ΔH2 = -781 kJ
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) ΔH = -187 kJ
+
b. Diagram siklus untuk reaksi di atas adalah
ΔH
2SO2(g) + 2O2(g) 2SO3(g)

ΔH1 ΔH2

2S(s) + 3O2(g)
c. Diagram entalpi untuk reaksi di atas adalah sebagai berikut.

2S(s) + 3O2(g)

ΔH1 = -781 kJ ΔH1 = +594 kJ

2SO2(g) + 2O2(g)

ΔH2 = -187 kJ

2SO3(g)

PETUNJUK BELAJAR :

1. SETIAP SISWA DISARANKAN MEMBACA LKS INI DENGAN CERMAT.


2. DISKUSIKAN SETIAP PERTANYAAN DAN PERMASALAHAN DALAM LKS
INI SECARA DISKUSI BERSAMA ANGGOTA KELOMPOK.

3. JIKA ADA HAL YANG TIDAK DIMENGERTI TANYAKAN PADA GURU.

J awablah pertanyaan berikut untuk memahami penentuan ΔH reaksi dengan Hukum Hess!

2. Perhatikan reaksi-reaksi berikut!

I. 𝐶 ( 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶,1𝐶) + 𝐶2 ( 𝐶) 𝐶𝐶2 ( 𝐶) ∆𝐶 = −394 𝐶𝐶


II. 𝐶𝐶(𝐶) + 𝐶 (𝐶) 𝐶𝐶 (𝐶) ∆𝐶 = −283 𝐶𝐶
2 2 2

Dari reaksi tersebut jawablah soal-soal berikut:


a. Persamaan reaksi I merupakan reaksi pembentukan gas CO2 . Sedangkan reaksi II
merupakan persamaan reaksi pembakaran gas CO menjadi gas CO 2 . Kedua reaksi
tersebut merupakan reaksi Eksoterm/ Endoterm*). Berdasarkan reaksi tersebut,
pembentukan 1 mol gas CO2 dari unsur- unsurnya membutuhkan/ melepaskan*)
energi sebesar . . . . Sedangkan pembentukan 1 mol gas CO2 dari hasil pembakaran
gas CO membutuhkan/ melepaskan*) energi sebesar . . . .
Keterangan : *) : coret yang salah
b. Gambarkan diagram tingkat energi dari kedua reaksi di atas!
Jawab:

ΔH

c. Beberapa reaksi kimia sulit untuk dilakukan di laboratorium. Reaksi pembentukan


gas karbonmonoksida (CO) dari unsur-unsur penyusunnya merupakan salah satu
contoh reaksi kimia yang sulit untuk dipraktikkan karena membutuhkan pengaturan
kondisi lingkungan reaksi yang sesuai. Penentuan perubahan entalpi reaksi
pembentukan gas CO dapat ditentukan dengan menggunakan data ΔH reaksi lain
yang sesuai.
Reaksi pembentukan gas karbonmonoksida (CO) :
𝐶(𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + 𝐶2 (𝐶) 𝐶𝐶 (𝐶) (belum setara)
 Setarakan persamaan reaksi di atas!
 Gabungkan reaksi I dan II, lalu jumlahkan untuk mendapatkan ΔH reaksi
pembentukan gas CO! (Langkah ini dapat dilakukan dengan membalik reaksi.
Perhatikan tanda dari ΔH dan koefisiennya!)
Jawab:
Reaksi setara pembentukan 1 mol gas CO dari unsur-unsurnya adalah

… 𝐶(𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + … 𝐶2 (𝐶) … 𝐶𝐶 (𝐶)

Reaksi:

𝐶(𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + 𝐶2 (𝐶) 𝐶𝐶2 (𝐶) ∆𝐶 = −394 𝐶𝐶

… … …… … … …… … …… … …… … … …… … …… … … ∆𝐶 = … 𝐶𝐶

… 𝐶(𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + … 𝐶2 (𝐶) … 𝐶𝐶 (𝐶) ∆𝐶 = … 𝐶𝐶


d. Lengkapilah diagram siklus berikut berdasarkan reaksi I dan II !

𝐶(𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + 𝐶2 (𝐶) ∆𝐶1 = −394 𝐶𝐶 𝐶𝐶2(𝐶)

∆𝐶2 = … 𝐶𝐶
∆𝐶3 = −283 𝐶𝐶

………………

e. Lengkapilah diagram energi berikut berdasarkan reaksi I dan II


𝐶 ( 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶, 𝐶) + 𝐶2 ( 𝐶)

∆𝐶 = … 𝐶𝐶 1
𝐶𝐶(𝐶) + 𝐶2(𝐶)
2
∆𝐶
∆𝐶 = … 𝐶𝐶

∆𝐶 = … 𝐶𝐶

𝐶𝐶2(𝐶)

3. Perhatikan diagram siklus berikut !

𝐶2(𝐶) + 2𝐶2(𝐶) ∆𝐶1 = 66,4 𝐶𝐶


2𝐶𝐶2(𝐶)

∆𝐶2 = 𝐶 𝐶𝐶 ∆𝐶3 = −114,1 𝐶𝐶

2𝐶𝐶 (𝐶) + 𝐶2(𝐶)

a. Tuliskan persamaan reaksi berdasarkan skema tersebut dilengkapi dengan ∆H


reaksinya !
Jawab :
Reaksi 1 : … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ∆𝐶 = … 𝐶𝐶

Reaksi 2 : … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ∆𝐶 = … 𝐶𝐶

Reaksi 3 : … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ∆𝐶 = … 𝐶𝐶

b. Berdasarkan skema reaksi dari persamaan no. 2, tuliskan hubungan antara ∆H1, ∆H2
dan ∆H3?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. Tentukan besarnya ∆H2 dengan menggunakan persamaan pada point b. !
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
d. Apa yang dapat kalian simpulkan dari pertanyaan no.1 dengan persamaan reaksi dari
point a. dan hubungan ∆H reaksi mengenai penentuan ∆H reaksi berdasarkan Hukum
Hess?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Tuliskan kesimpulan dari diskusi kelompok kalian mengenai Hukum Hess dalam
penentuan ΔH reaksi!
Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

S ema n g a t men g erja ka n !

Anda mungkin juga menyukai