Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PIEZOELEKTRIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Material Teknik Elektrik

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si.

Disusun oleh :

Arman Manda Fauzan 1800292

Akhmad Faiz Idris 1806074

Muhammad Alif Akmaluddin 1801085

Tanty Mustary 1804660

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (B)

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang piezoelectric

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah piezoelectric ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 11 April 2019

penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................4

1.2 Tujuan ...............................................................................................................4

BAB II DASAR TEORI .........................................................................................5

2.1 Pengertian dan Historis Piezoelektrik…...………………...............................5

2.2 Efek Piezoelektrik …...……………………………………………………....5

2.3 Bahan Piezoelectrik…………….....................................................................6

2.4 Karakteristik Bahan Piezoelectrik ..................................................................7

2.5 Prinsip Kerja Piezoelectrik ……………………………………….................8

2.6 Pemanfaatan Piezoelektrik ……………………….........................................9

2.7 Pemanfaatan Piezoelektrik Untuk Mengubah Kemacetan Menjadi Energi


Listrik …………………………………………………………………………..10

2.8 Kelebihan dan Kekurangan Piezoelektrik…………………………………..11

BAB III METODE ..............................................................................................14

3.1 Proses ............................................................................................................14

3.2 Prosedur Kerja ……………………………………………………………..14

BAB IV HASIL………………………………………………………………...15

4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………….15

BAB V PENUTUP…………………………………………………………….16

5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk
menyimpan electron di tegangan tinggi. Saat kapasitor dalam keadaan
penuh,maka hamper dipastikan tidak akan ada arus yang lewat. Namun
dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi electron dari pita valensi ke pita
konduksi. Bila hal ini terjadi, maka arus akan mengalir dalam kapasitor dan
bahkan mungkin disertai kerusakan devices atau material karena meleleh,
terbakar, atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan
kerusakan tersebut disebut kekuatan dielektrik. Contohnya beberapa
keramik mempunyai kekuatan dielektrik yang sangat besar, porcelain
misalnya mempunyai kekuatan hingga 160kV/cm. Sebaian besar hantaran
listrik dalam padatan dilakukan oleh electron. Di logam, electron penghantar
dihamburkan oleh vibrasi termal dengan kenaikan suhu, maka hambatan
logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.

Sebaliknya, electron valensi dalam keramik tidak berada pada pita


konduksi, sehingga sebagian besar keramik adalah isolator. Namun,
konduktivitas keramik dapat ditingkatkan dengan memberikan
ketakmurnian. Energi termal juga akan mempromosikan elektron ke pita
konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas meningkat (hambatan
menurun) dengan kenaikan suhu. Beberapa keramik memiliki sifat
piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan
"canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan
piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan
menginduksi polarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut
mengubah tekanan mekanis menjadi tegangan listrik.

Sifat piezielektrik ini pertamakali ditunukan oleh seoran ilmuan


prancis bernama Pierre Currie yang merupakan pelopor kristalografi,
magnetisme, radioaktivitas, dan piezoelektrik itu sendiri. Pada tahun 1880,
Pierre dan kakaknya Jacques (1856-1941) menunjukkan piezoelektrik, yaitu
potensial listrik yang dihasilkan ketika kristal dikompresi. Untuk membantu
pekerjaan mereka, mereka menemukan piezoelectric Quartz elektrometer.
Tak lama setelah itu, pada tahun 1881, mereka menunjukkan efek
sebaliknya bahwa kristal-kristal dapat meleleh saat dialiri medan listrik.
Untuk lebih memahami mengenai piezoelektrik, efek piezoelektrik dan
kegunaannya maka disusunlah makalah ini

3
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa itu piezoelektrik?
2.
Apa saja bahan piezoelektrik dan bagaimana karakteristiknya?
3.
Bagaimana pemanfaatan bahan piezoelektrik?
4.
Apakah bisa kemacetan menjadi diubah menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan bahan piezoelektrik?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Material Teknik Elektrik
2. Untuk mengetahui apa itu piezoelektrik, apa saja bahan piezoelektrik,
bagaimana efek piezoelektrik, dan mengetahi perumusan matematisnya
3. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan piezoelektrik
4. Untuk mengetahui apa bisa memanfaatkan bahan piezoelektrik untuk
mengubah kemacetan menjadi energi listrik

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Piezoelektrik adalah muatan yang terakumulasi dalam bahan padat


tertentu (terutama kristal kuarsa, keramik tertentu dan materi biologis
seperti tulang manusia, DNA dan berbagai protein) dalam menanggapi
pengaruh luar berupa strain mekanik (deformasi) atau stres. Beberapa bahan
memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik ketika mengalami stres
mekanik. Hal ini disebut “efek Piezoelektrik”.

Stres ini dapat disebabkan oleh memukul atau memutar materi yang
hanya cukup untuk merusak kisi kristal tanpa tanpa mematahkan. Kata
piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Hal ini berasal dari
kata Yunani “piezo” atau “piezein”, yang berarti “untuk memeras atau
tekan”, dan “elektrik” atau elektron, yang merupakan singkatan dari
“amber”, sumber kuno muatan listrik.

Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal


atau keramik) tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang
dikenakan. Kata piezoelektrik yang berarti memeras atau tekan, dan
elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang piezoelektrik berarti
listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik merupakan efek
dari piezoelektrik.

Piezoelektrik ini untuk pertama kalinya di temukan pada tahun 1880


oleh dua orang bersaudara pieze curie dan Jacques curie, dan akhirnya pada
tahun 1950 piezoelektrik dapat diaplikasikan untuk alat-alat industri setelah
memalui proses yang panjang. Sejak itu, pemanfaatan prinsip pengukuran
ini telah mengalami pertumbuhan konstan dan dapat dianggap sebagai
teknologi yang matang dan telah berhasil digunakan dalam berbagai aplikasi
seperti misalnya di medis, aerospace, instrumentasi nuklir dan mobile pad
touch screen sebagai sensor tekanan.

2.2 Efek Piezoelektrik


Efek piezoelektrik adalah kemampuan diri suatu material untuk
bergetar ketika diberikan tegangan pada material tersebut dan sebaliknya,
apabila material tersebut diberi tekanan maka material tersebut akan
menghasilkan tegangan.

5
Gambar 1: Efek piezoelektrik, Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik
akan begetar, bila ditekan akan memberikan tegangan listrik.

Efek piezoelektrik dapat dilihat pada gambar tersebut. Jika medan


listrik terbentuk ketika dikenai tekanan mekanik, maka akan terjadi efek
piezoelektrik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang
terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole
yang terinduksi dengan molekul atau struktur material kristal. Penyesuaian
tersebut akan mengakibatkan perubahan dimensi pada material. Peristiwa ini
biasa disebut sebagai elektrostriksion. Banyak teknologi modern saat ini
yang menggunakan sifat unik efek piezoelektrik ini, seperti oscillator,
sensor temperature, renewable energy, dan sebagainya. Salah satu bahan
yang mempunyai sifat piezoelektrik adalah Quartz Crystal seperti berikut

 Efek piezoelektrik langsung


 Bila pelat piezoelektrik diberi tekanan, maka akan timbul muatan listrik
pada kedua permukaannya
 Pelat juga merupakan kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu akan
timbul beda tegangan

 Efek piezoelektrik tidak langsung


 Bila pelat piezoelektrik diberi tegangan listrik, maka kedua
permukaannya mendapat tekanan
 Pelat juga merupakan bahan elastic dengan konstanta elastic tertentu,
tebalnya akan berubah

2.3 Bahan piezoelektrik


Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik
ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan
listrik diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau
tekanan mekanis.

6
 Bahan piezoelektrik alami
 Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, garam Rochelle
 Sangat stabil
 Sensitivitas rendah

 Bahan piezoelektrik buatan


 Barium titanate(BaTiO3), lead zirconium titanate (PZT), lead titanate
(PbTiO3)
 Kurang stabil
 Sensitivitas tinggi

2.4 Karakteristik bahan piezoelektrik


Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila
diberi stress(tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik sebaliknya
apabila medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi
deformasi mekanik (perubahan dimensi bahan).

Karakteristik dari bahan piezo elektrik adalah :

1. Bisa mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dan sebaliknya.

Kesebarisan mutualisme antara momen-momen dipol dari suatu sel


satuan yang jumlah nya banyak ini menghasilkan polarisasi dimana
muatan positif terkumpul di salah satu ujung dan muatan negatif diujung
yang lainnya. Perhatikan gambar (b) dan (d). Kompresi (atau tarik)
kristal dengan tegangan s. Akan terdapat regangan e, yang ditentukan
oleh modulus elastisnya. Regangan ini akan mengubah panjang dipol d
dan langsung mempengaruhi polarisasinya(=ΣQd/v) karena Q dan V
pada dasarnya adalah konstan. Dengan polarisasi yang lebih kecil (dari
kompresi), akan terdapat kelebihan densitas muatan pada kedua ujung
kristal tersebut . jika kedua ujung kristal tersebut diisolasi , beda
tegangan akan terjadi(gambar b). Tidak ada tekanan yang dikeluar pada
gambar (d). Alih-alih, diberikanlah suatu tekanan yang menaikkan
densitas muatan pada kedua ujung . muatan-muatan negatif dalam bahan
, tertarik ke suatu arah yang sama dan muatan-muatan positifnya tertarik
ke arah yang lawannya , sehingga mengubah tidak hanya panjang
dipolnya (d), tetapi juga dimensi bahan(kristalnya). Alat yang memiliki
kemampuan seperti ini disebut material tranduser .

7
Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi
sehingga beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang
lain bermuatan negative membentuk elektroda ‐elektroda yang menempel
pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan listrik material
yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik
melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan
dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul
atau struktur Kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan
material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction (efek
piezoelektrik). Fenomena efek piezoelektrik dapat digambarkan sebagai
berikut

(A) Sebelum diberi tekanan atau medan listrik.


(B) Ketika diberi medan listrik, bahan memanjang.
(C) Diberi medan listrik berlawanan, bahan memendek.
(D) Ketika diberi tekanan, induksi polarisasi dan tegangan luar terjadi.

2.5 Prinsip kerja piezoelektrik


Pada percobaan menggunakan pemantik korek api tertekan akan
menyebabkan palu pada pegas secara otomatis memukul kristal
Piezoelektrik yang berbahan dielektrik. Jadi saat Anda memberikan tekanan
pada bahan dielektrik, maka akan terbentuk medan listrik.

Ketika medan listrik melewati bagian material, molekul yang


dipolarisasi akan segera menyesuaikan dengan medan listriknya,
menghasilkan dipole yang ter-induksi molekul dan struktur kristal materi.

8
Penyesuaian molekul ini akan merubah material dimensi. Dan inilah yang
disebut efek piezoelektrik.

Gaya listrik yang dihasilkan medan listrik dari suatu muatan dan
usaha gerak mekanis adalah gaya kekal. Karena energi potensial listrik
sifatnya berbanding lurus dengan tegangan, maka akan timbul tegangan
ketika Anda menekan bahan dielektriknya.

2.6 Pemanfaatan Piezoelektrik

1. Penghasil listrik tegangan tinggi

Bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial hingga ribuan


volt sehingga banyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi. Salah alat
yang bekerja dengan prinsip ini antara lain: Electric cigarette lighter:
menekan tombol menyebabkan palu springloaded untuk memukul kristal
piezoelektrik, menghasilkan arus listrik tegangan yang cukup tinggi yang
mengalir di celah percikan kecil, sehingga pemanasan dan memicu gas.
Sparkers portabel digunakan pemanggang gas ringan atau kompor bekerja
dengan cara yang sama, dan berbagai jenis kompor gas sekarang memiliki
builtin sistem pengapian berbasis piezo.

2. Transduser

Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energy kedalam bentuk
energi yang lain. Transduser ultrasonic mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik, dalam bentuk suara dan sebaliknya. Transduser akan
mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20 kHz.
Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan
frekuensi 40 kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi
dengan 40 kHz. Transduser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim
(transmitter) Tx dan penerima (receiver) Rx. Transduser ultrasonik terbuat
dari material piezoeletrik, yaitu terbuat dari material quartz (SiO3) atau
barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik pada saat
material berubah bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik.

Beberapa transduser yang bekerja menggunakan bahan piezoelektrik antara


lain:
· Elemen piezoelektrik juga digunakan dalam deteksi gelombang sonar.
· Pemantauan daya dalam aplikasi daya tinggi (misalnya perawatan medis,
sonochemistry dan pengolahan industri).
· Piezoelectric microbalances digunakan sebagai bahan kimia yang sangat
sensitif dan sensor biologis.
· Piezo kadang-kadang digunakan dalam pengukur regangan.

9
2.7 Pemanfaatan Bahan Piezoelektrik Untuk Mengubah Kemacetan
Menjadi Energi

Kemacetan merupakan rutinitas dan menjadi kata yang tidak asing


lagi bagi kita khsusnya warga perkotaan. Karena hampir setiap hari macet
terjadi di jalanan perkotaan. Ini menjadi bukti dan pertanda bahwa jumlah
kendaraan bermotor semakin pesat. Terlebih di zaman modern ini hidup
dibuat menjadi lebih mudah, khususnya yang berhubungan dengan tema
yang kita bahas adalah adanya transportasi online yang membuat mobilitas
di jalan raya menjadi lebih padat. Mobilitas yang sangat tinggi tersebut
sebenarnya dapat kita manfaatkan menjadi energi, terlebih energi kinetik.
Dari energi kinetic tersebut akan menimbulkan tekanan atau gesekan yang
terjadi antara berat kendaraan bermotor dengan jalan raya, kejadian ini bisa
kita manfaatkan lebih lanjut untuk menstimulus menjadi energi listrik.

Apalagi pada era revolusi industri 4.0 ini, semua bidang sudah
menggunakan digital, yang berarti membutuhkan energi listrik lebih
banyak. Khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.
Dengan memanfaatkan mobilitas yang tinggi tadi pada jalan rata kita dapat
mengubahnya menjadi solusi untuk masalah tersebut

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang
bergerak. Energi ini menyangkut massa, tekanan, gesekan dan kecepatan.
Energi kinetik dibagi menjadi 2 yaitu translasi dan rotasi. Energi kinetik
translasi merupakan energi yang terkandung atau dimiliki suatu benda yang
sedang mengalami gerak garis lurus. Sebagai contohnya kendaraan yang
sedang berjalan di lintasan garis lurus. Kendaraan yang sedang berjalan
meliputi komponen energi kinetik seperti tekanan, gesekan, dan kecepatan
terhadap jalanan. Banyak kendaraan yang berlalu lalang sehingga terjadi
energi kinetik antar kendaraan dan jalan. Seperti yang kita ketahui bahwa
mobilitas kendaraan yang ada di jalan semakin meningkat setiap tahunya.
Jumlah kendaraan yang semakin meningkat mengindikasikan tingkat
mobilitas yang tinggi di jalan. Dengan melihat potensi besarnya energi
kinetik yang dihasilkan di jalan, hal tersebut dapat dikonversikan menjadi
energi listrik.

Prinsip pengubahan energi kinetik menjadi energi listrik yang dapat


digunakan salah satunya adalah Piezoelektrik. Pada tahun 1880, dua
bersaudara, Jacques dan Pierre, menemukan bahwa tekanan menghasilkan
muatan listrik di sejumlah kristal seperti kuarsa dan turmalin dan mereka
menyebut fenomena ini efek piezoelektrik.

10
Efek piezoelektrik dipahami sebagai interaksi elektromekanis linear
antara mekanik dan listrik dalam bahan kristal tanpa inversi simetri. Efek
piezoelektrik adalah proses reversibel dalam bahan yang menunjukkan efek
piezoelektrik langsung. Sebuah sensor piezoelektrik adalah perangkat yang
menggunakan efek piezoelektrik, untuk mengukur perubahan tekanan,
percepatan, regangan atau kekuatan dengan mengubahnya ke muatan listrik.

Prinsip kerja yang dapat dilakukan dengan menyampurkan material


jalan menggunakan bahan dasar piezoelektrik seperti BaTiO3, kristal dan
olahan fibercomposite yang mana dapat menyimpan muatan listrik.
Selanjutnya dibawah jalan tersebut terdapat sebuah lempengan konduktor
listrik yang telah dirangkai tersambung dengan kabel. Kemudian muatan
listrik disalurkan melalui sebuah kabel ke transformator step up.

Transformator step up adalah transformator yang memiliki lilitan


sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai
penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga
listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan
tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Muatan listrik yang telah
disimpan dalam transformator step up selanjutnya disalurkan melalui kabel
tower yang kemudian dapat menuju ke para konsumen.

Pemanfaatan mobilitas kendaraan di jalan sebagai energi listrik dapat


berguna untuk mengurangi anggaran negara dalam hal memasok listrik
kepada para konsumen yang kian tahun bertambah. Di dalam anggaran
pendapatan dan pembelanjaan negara (APBN-T) 2016, alokasi subsidi
listrik mencapai Rp. 40,7 triliun. Namun realisasinya membengkak hingga
mencapai Rp. 63,1 triliun.

Prinsip ini dapat diimplementasikan pada jalan yang masih dalam


proses pembangunan. Sehingga tidak perlu dibongkar ulang kembali.
Keunggulan dari pemanfaatan mobilitas kendaraan di jalan sebagai energi
listrik ini yaitu dapat memasok kebutuhan listrik ke perkotaan atau daerah
lainya. Selain itu, penggunaan piezoelektrik dapat dilakukan ketika mobil
berjalan ataupun berhenti karena dapat berupa tekana atau gesekan. Pada era
globalisasi kendaraan akan semakin banyak dan hal ini bisa dimanfaatkan.
Hal ini bisa menyelesaikan 2 kasus dalam sekaligus yaitu
infrastrukstur dan kebutuhan energi. Pemasangan piezoelektrik ini ramah
lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon. Selain itu tidak perlu
modal yang besar untuk pemasangan, karena akan terbayar dengan jumlah
kendaraan yang banyak.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan piezoelektrik

11
Setiap komponen memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu ketika
dioperasikan. Begitu juga dengan komponen piezoelektrik. Berikut adalah
beberapa kelebihan dari penggunaan piezoelektrik

1. Tanggapan frekuensi yang tinggi


Piezoelektrik dapat bekerja dengan frekuensi tinggi pada
parameter tertentu. Bahkan dapat merespon frekuensi audio
tertinggi (20kHz) dengan sangat baik
2. Respon transien yang tinggi
Piezoelektrik dapat memberikan output yang linear dan ideal
untuk sebuah komponen transduser yang dapat mendeteksi
hingga mikrodetik
3. Output tinggi
Piezoelektrik pada umumnya memiliki output yang tinggi
dengan konsumsi daya yang rendah
4. Ukuran yang kecil
Komponen piezoelektrik memiliki ukuran yang kecil untuk
sebuah transduser dan cocok digunakan pada perangkat-
perangkat kecil.

Selain kelebihan yang dimiliki, beberapa kekurangan dari piezoelektrik transduser


adalah sebagai berikut:

1. Sinyal output dari piezoelektik trasduser rata-rata relative


sangat rendah, sehingga diperlukan pre-amp agar sinyal yang
dikeluarkan lebih tinggi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk men-drive
sinyal ke rangkaian berikutnya.
2. Impedansi piezoelektrik tinggi.
Sebetulnya ini kurang tepat jika disebut sebagai kelemahan. Namun
demikian hal ini mengharuskan dibuat lagi rangkaian tambahan agar
impendansi dari piezoelektrik sesuai. Baik itu ketika digunakan sebagai
output (buzzer) ataupun sebagai input.

2.9 Kegunaan Piezoelektrik

Kegunaan piezoelektrik (buzzer) sebenarnya cukup banyak, terutama pada


perangkat atau rangkaian elektronika yang mengeluarkan bunyi nada (tone).
Diantaranya adalah pada peralatan medis, alat instrumentasi elektronika seperti
multimeter dan osiloskop, bel rumah, alarm, bahkan pada jam tangan
menggunakan buzzer.

Pada perangkat yang hanya membutuhkan nada bunyi “beep” beserta variasinya,
penggunaan piezoelektrik buzzer akan lebih efisien jika dibandingkan dengan
loudspeaker pada umumnya karena selain bentuknya yang menjadi sangat kecil,
juga daya output audio yang dibutuhkan tidak besar. Hal ini tentu akan

12
berpengaruh juga pada konsumsi baterai. Ini lah sebabnya mengapa pada
perangkat-perangkat yang sangat kecil seperti jam tangan menggunakan buzzer.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, penggunaan loudspeaker


juga semakin berkembang dan mulai banyak diterapkan pada perangkat-perangkat
kecil seperti jam tangan gadget (smart watch). Meskipun begitu, konsumsi
penggunaan baterai dari buzzer tetap jauh lebih hemat.

Selain digunakan sebagai output (buzzer), piezoelektrik juga dapat digunakan


sebagai output yang mengubah energi gerak akustik atau instrument menjadi
energi listrik. Penggunaan tersebut diantaranya adalah pada sensor drum elektrik,
sistem pendeteksi gelombang sonar, da ala instrument penguju akustik, mikrofon,
dan lain sebagainya.

Pada umumnya sebuah piezoelektrik buzzer dapat menghasilkan nada antara 1


kHz hingga 20kHz untuk frekuensi audio. Tidak hanya itu bahkan piezoelektrik
dapat menjangkau frekuensi hingga 50kHz. Yang mana frekuensi ini termasuk
jenis ultrasonic. Sedangkan tegangan rata-rata yang dibutuhkan pada sebuah
piezoelektrik adalah 3 Volt hingga 12 volt dengan arus tidak lebih dari 50mA.

13
BAB III
METODE
3.1 Proses

Metode penulisan bersifat studi pustaka. Studi kepustakaan adalah


segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
studi penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Informasi
diperoleh dari buku, jurnal, dan laporan penelitian

3.2 Prosedur Kerja

1) Mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan berupa hasil penelitian


2) Membaca sumber-sumber kepustakaan hasil penelitian
3) Membandingkan kesimpulan dari beberapa sumber pustaka dan
membandingkan untuk dijadikan judul.
4) Menganalisis seluruh hasil penelitian pada masing-masing sumber pustaka
yang dipilih untuk dijadikan analisis pustaka

14
BAB IV

HASIL
4.1 Hasil Penelitian

Kemacetan yang dianggap menjadi masalah di kota-kota besar ternyata


dapat menjadi sumber energi yang begitu besar, pemanfaatan tersebut
menggunakan lantai piezoelektrik. Hal itu dapat terwujud dengan cara
memanfaatkan tekanan yang menghasilkan muatan listrik. Prinsip kerja
yang dapat dilakukan dengan mencampurkan material jalan menggunakan
bahan dasar piezoelektrik seperti BaTiO3 dan olahan fibercomposite yang
mana dapat menyimpan muatan listrik. Selanjutnya dibawah jalan tersebut
terdapat sebuah lempengan konduktor listrik yang telah dirangkai
tersambung dengan kabel. Kemudian muatan listrik disalurkan melalui
sebuah kabel ke transformator step up, yang selanjutnya akan disalurkan
melalui kabel untuk dikonsumsi.

15
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Piezoelektrik adalah prinsip pengubahan energi kinetic menjadi


energi listrik. Piezoelektrik ditemukan pada tahun 1880 oleh dua
bersaudara yaitu, Jacques dan Pierre. Mereka menemukan bahwa tekanan
menghasilkan muatan listrik disejumlah kristal seperti kuarsa dan turmalin
dan mereka menyebut fenomena ini efek piezoelektrik. Piezoelektrik
mempunyai banyak sekali keuntungan. Salah satunya efek piezoelektrik
dapat menjadi solusi pengganti energi yang tak dapat terbarukan yaitu
minyak bumi sebagai sumber energi. Selain ramah lingkungan, efek
piezoelektrik juga rasanya tepat jika diterapkan di daerah perkotaan.
Karena efek piezoelektrik dapat mengubah tekanan dari mobilitas
kendaraan ataupun lalu lalang pejalan kaki menjadi energi listrik. Caranya
adalah mengkonversikan energi kinetic menjadi energi listrik, yaitu massa,
tekanan, gesekan, dan kecepatan yang terdapat pada kendaraan yang
sedang melaju. Dengan adanya pemanfaatan ini dapat berdampak positif
bagi Indonesia yang memiliki tingkat pemborosan energi yang sangat
tinggi.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1]https://usaha321.net/pengertian-piezoelektrik.html

[2]https://apiif.wordpress.com/2013/10/20/piezoelektrik/https://apiif.wordpress.com/2013
/10/20/piezoelektrik/

[3] (M.Arif Sucipto, 2011, SENSOR DAN TRANSDUSER Sensor Piezoelektrik, Teknik
Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya)

[4] Soewito, Benfano.2014.Designing Quartz Crystal Oscillator.

[5] https://www.academia.edu/9706632/Laporan_Piezoelektrik

17

Anda mungkin juga menyukai