Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN KADER PWS KIA

A. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
beberapa indikator status kesehatan masyarakat. AKI dan AKB di Indonesia
masih tinggi di banding Negara ASEAN lainnya. Menurut Survei Demogravi
Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) AKI di Indonesia 228 per 100.000
kelahiran hidup. AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelahiran
hidup dan AKABA 44 per 1000 kelahiran hidup.
Penyebab langsung kematian ibu 90% terjadi pada saat persalinan dan
segera setelah persalinan. Penyebab langsung kematian ibu adalah
perdarahan, eklampsia dan infeksi. Penyebab tidak langsung kematian ibu
adalah kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan dan anemia pada
kehamilan
Peningkatan mutu pelayanan program KIA diharapkan menjadi kegiatan
prioritas di tingkat kabupaten / Kota.

B. Latar Belakang
Besarnya cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja perlu dipantau
terus menerus agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai kelompok
mana dalam wilayah tersebut yang paling rawan, sehingga wilayah kerja
tersebut lebih diperhatikan dan dicarikan pemecahan masalahnya.
Dalam pemantauan wilayah setempat, kerja sama lintas sektoral
penting maknanya. Karena dalam kegiatan PWS KIA terdapat kerja sama
antara tenaga kesehatan dengan kader kesehatan di posyandu. Sehingga
koordinasi secara berkala perlu untuk dilaksanakan. Peran aktif kader harus
selalu dipantau dan dievaluasi.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus menrus
disetiap wilayah melalui PWS KIA

2. Tujuan Khusus
a. Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort
b. Memantau kemajuan pelayanan KIA melalui cakupan indicator KIA
secara teratur (bulanan) dan terus menerus serta mengidentifikasi
kesenjangannya
c. Menentukan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif
berdasarkan besarnya kesenjangan dan merencanakan tindak lanjut
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
d. Meningkatkan peran lintas sektoral dan kader kesehatan setempat
dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya
e. Merangkum permasalahan yang dihadapi kader kesehatan kaitannya
dengan kegiatan PWS KIA

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Melakukan evaluasi kegiatan PWS KIA dengan kader posyandu melalui
pertemuan kader
2. Melakukan pemantauan PWS KIA melalui kader posyandu secara berkala
setiap bulan melalui laporan surveilans kader
3. Melakukan evaluasi kegiatan KIA dengan BPM, BIdan RS , Bidan RB
4. Mencatat laporan bulanan dari BPM, RS, RB dan kader

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan PWS KIA dilaksanakan melalui pertemuan dengan kader kesehatan
posyandu dengan diskusi dan tanya jawab mengenai permasalahan yang
dihadapi di masyarakat mengacu pada indicator dalam PWS KIA.
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pertemuan PWS KIA
adalah:
1. Menentukan tanggal pelaksanaan kegiatan
2. Menyiapkan materi yang akan disampaikan
3. Membagikan undangan kepada pihak yang akan diundang
4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal secara diskusi dan tanya jawab

F. Sasaran
Kader kesehatan dari masing-masing posyandu sejumlah 54 posyandu.

G. Jadwal Pelaksanaan
Pertemuan kader terkait evaluasi pelaksanaan PWS KIA dilaksanakan
2 kali setahun pada bulan Juni dan September. Sedangkan pemantauan ibu
hamil, persalinan, dan bayi baru lahir dilakukan setiap bulan oleh kader
kesehatan posyandu.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan setiap satu bulan
pada bulan dilaksanakannya pertemuan oleh penanggung jawab program.
Hal yang dievaluasi termasuk peran serta peserta pertemuan, ketepatan
waktu pelaksanaan dan materi yang disampaikan. Evaluasi dibuat dalam
bentuk blanko monitoring dan evaluasi menyatu dengan kegiatan lain pada
bulan tersebut. Hasil dari evaluasi kegiatan akan disampaikan kepada
Penanggung Jawab UKM.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pertemuan kader PWS KIA dibuat catatan dalam bentuk
notulen meliputi materi yang disampaikan, diskusi yang dilaksanakan dan
adanya kemungkinan kesepakatan yang dibuat. Selain itu diharapakan ada
dokumentasi berupa foto kegiatan dan kelengkapan pertemuan seperti
undangan dan daftar hadir peserta pertemuan. Hasil dari kegiatan pertemuan
AMP dilakukan pelaporan kepada penanggung jawab UKM dan diteruskan ke
Kepala Puskesmas dan dilakukan evaluasi untuk kelanjutan kegitan di tahun
yang akan datang.

Sleman, 02 Januari 2015


Kepala UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat Gamping II Penanggung Jawab Program

drg. Diah Niken Andarwati Yayuk Budiarti, A.Md.Keb

Anda mungkin juga menyukai