Anda di halaman 1dari 4

DRAFT

PERJANJIAN KERJASAMA

AGUS HANDOYO

DENGAN

SISWANTO M. MUHAMMAD
Perjanjian ini dibuat pada hari ini, Kamis Tanggal 25 Juni 2015
antara:

Agus Handoyo Beralamat di …………………………………………………….., Klaten, Jawa


Tengah, Indonesia, No. KTP. ……………………………..yang bertindak atas namanya
sendiri selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Siswanto M. Muhammad Beralamat di Dusun Ngeletoh, RT. 013 RW.


006, Payaman, Secang, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, yang
bertindak atas namanya sendiri selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Pembukaan:
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya
disebut “PARA PIHAK” dalam kedudukannya masing-masing tersebut
diatas.

Dengan ini menyatakan bahwa PARA PIHAK telah sepakat dan setuju
untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini:

PASAL 1
Ruang Lingkup Kerjasama

1. Ruang Lingkup Kerjasama adalah Pendirian dan Pengelolaan LPK


HCTs Institute dengan Program :
a. Perhotelan/Kapal Pesiar (Housekeeping, F & B Services, F & B
Product, Front Office dll)
b. Bahasa Inggris Untuk Perawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya
c. Bahasa Jepang Untuk Perawat dan Careworker
d. Bisnis Retail (Sales Assistant dan Cashier)
e. Bahasa Inggris untuk Skill Worker (Carpenter, Spa Therapist,
Life Guard, Bucher, General Worker etc)
f. Kerja sama ini dapat dikembangkan secara berkesinambungan sesuai
dengan kebutuhan dan kesanggupan PARA PIHAK.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian

1. PARA PIHAK bersedia untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama ini


selama 15 (Lima Belas) Tahun, sejak Perjanjian ini
ditandatangani.

Page 1 of 4 LGL/MOU/15
2. Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:


1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyediakan tempat, sarana
prasarana dan fasilitas seperti : Kantor, Ruang Kelas dan
fasilitas lainnya yang diperlukan dalam rangka kegiatan
pelaksanaan program pelatihan yang diselenggarakan.
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban melaksanakan kegiatan proses
recruitment calon peserta pelatihan bersama-sama dengan PIHAK
KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan Kurikulum, Modul dan
Sistem Program Pelatihan bersama dengan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan Modal Awal dan Peralatan
Penunjang dalam rangka pendirian HCTs Institute.
5. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengurus dan menyiapkan segala aspek
legalitas dan perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan kerja
sama ini bersama PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan semua penjelasan dan informasi
terkait dengan pelaksanaan kerja sama ini dari PIHAK KEDUA.
7. PIHAK PERTAMA berkedudukan sebagai Pimpinan (President Director)
di dalam LPK HCTs Institute.
8. PIHAK PERTAMA berkewajiban mengurus dan menyiapkan jaringan
dalam rangka penjaminan pelaksanaan Penempatan Kerja bagi
Peserta Pelatihan yang berminat untuk bekerja di Kapal Pesiar.
9. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan 50 % (Limaa Puluh Per Seratus)
dari keuntungan yang diperoleh dari kerja sama ini setelah
dikurangi biaya-biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
kerja sama ini.

Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:


1. PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan Kurikulum, Modul dan Sistem
Program Pelatihan bersama PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan kegiatan proses
recruitment calon peserta pelatihan bersama-sama dengan PIHAK
PERTAMA
3. PIHAK KEDUA berkewajiban mengurus dan menyiapkan segala aspek
legalitas dan perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan kerja
sama ini bersama PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA berkedudukan sebagai Wakil Pimpinan (Director
Operasional dan Marketing) di dalam LPK HCTs Institute.
5. PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan Trainer dan Tenaga Ahli
dalam rangka Pelaksanaan Program Pelatihan.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan Team Marketing Recruitment
dalam rangka mencapai target peserta pelatihan.
7. PIHAK KEDUA berkewajiban mengurus dan menyiapkan jaringan dalam
rangka penjaminan pelaksanaan On Job Training dan Penempatan
Kerja bagi Peserta Pelatihan kecuali Program Penempatan Kerja di
Kapal Pesiar.
8. PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan semua proses pemberangkatan
bagi peserta pelatihan yang akan melaksanakan On Job Training
(OJT) maupun proses penempatan kerja bagi lulusan kecuali untuk
penempatan kerja di kapal pesiar.

Page 2 of 4 LGL/MOU/15
9. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan semua penjelasan dan informasi
terkait dengan pelaksanaan kerja sama ini dari PIHAK PERTAMA.
10. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan 50 % (Lima Puluh Per Seratus)
dari keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kerja sama ini.

Pasal 4
Force Majeure dan Pengakhiran Perjanjian

1. Perjanjian berakhir apabila:


a. Jangka waktu berlakunya perjanjian ini telah terlampaui;
b. Terpenuhinya ketentuan pengakhiran lainnya sebagaimana
diatur dalam perjanjian kerja beserta lampirannya;
c. Salah satu Pihak dinyatakan pailit atau bangkrut oleh
Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;
d. Atas kehendak dan persetujuan PARA PIHAK;
e. Terjadi keadaan memaksa (force majeure).
2. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa diluar dugaan atau diluar
kemampuan PARA PIHAK yang merupakan Force Majeure, sehingga
mengakibatkan tertunda, terhambat, dan terhalangnya pihak yang
terkena Bencana untuk melaksanakan kewajibannya, maka pihak
yang mengalaminya diwajibkan untuk memberitahukan secara
tertulis dalam waktu 3 X 24 jam agar dapat menjadi
pertimbangan.
3. Peristiwa yang termasuk dalam Force Majeure dalam pasal ini
antara lain: Sabotase, Perang, Epidemi, Huru-Hara Politik,
Banjir atau Tsunami, Gempa Bumi, Pemogokan, Resesi Ekonomi, dan
segala hal yang diluar kuasa manusia yang semuanya bukan
kesalahan atau kelalaian salah satu pihak.
4. Semua kerugian yang diderita oleh PARA PIHAK sebagai akibat
keadaan atau kejadian force majeure, sebagaimana dimaksudkan
pada pasal ini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab PARA
PIHAK menurut kerugiannya masing-masing, dan PARA PIHAK tidak
bisa mengklaim maupun menggugat Pihak lainnya.
5. Dalam hal salah satu pihak berkehendak untuk tidak
memperpanjang Perjanjian ini, maka kehendak tersebut harus
diberitahukan kepada Pihak lainnya dalam waktu 3(tiga) bulan
sebelum jangka waktu berlakunya Perjanjian ini berakhir. Dalam
hal perjanjian ini berakhir dan tidak diperpanjang, maka PARA
PIHAK diwajibkan tetap menyelesaikan kewajibannya sampai dengan
Perjanjian berakhir.

Pasal 5
Penutup

1. PARA PIHAK mengakui untuk tunduk dan terikat pada isi


Perjanjian ini.
2. Apabila ada permasalahan yang timbul dari perjanjian ini, maka
PARA PIHAK akan mengupayakan Musyawarah untuk mufakat terlebih
dahulu dan apabila tidak tercapai kata mufakat maka PARA PIHAK
dapat menempuh jalur hukum.

Page 3 of 4 LGL/MOU/15
3. Perjanjian ini dapat diubah atau ditambah berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAK dalam suatu Perjanjian Tambahan
(Addendum) yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK


pada hari dan tanggal tersebut diatas, dibuat dalam rangkap 3(Tiga)
dengan materai secukupnya yang masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

AGUS HANDOYO SISWANTO M. MUHAMMAD

Page 4 of 4 LGL/MOU/15

Anda mungkin juga menyukai