Anda di halaman 1dari 12

NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal.

36 - 47)

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Orang Tua pada Anak


Pra-operasi Di Ruang Bedah Anak
Dwi Novriandaa*, Hermalindaa, Musymiratul Fauziahb
a
Bagian Keperawatan Maternitas-Anak, Fakultas Keperawatan Universitas Andalas,
Padang, 25163, Indonesia
b
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang, 25163, Indonesia
e-mail korespondensi : dwinovrianda@nrs.unand.ac.id

Abstract
Pre-operative phase provides psychological experiences in children and parents including anxiety.
This study aimed to determine the factors that affect parents' anxiety in preoperative children in the
child's surgery room. Quantitative research with cross sectional study approach has been done in dr.
M. Djamil Hospital Padang. The sampling technique used accidental sampling with 30 samples. This
research took time from June 20 – July 30, 2016. Data were analyzed using independent sample t-test,
with p <0.05. t-Test results showed the variables that influence anxiety of parents in pre operative
children were parents’s education (p=0,006), parents’ knowledge (p=0,001), family support (p=0,03),
and nurse’s support (p=0,001). Suggested to the nurses in pediatric surgery room to increase the
information support like counseling face to face with the parents during the preoperative period, so
that can increasing the knowledge of parents.

Keywords: parental anxiety, parents’ education, parents’ knowledge, family support, nurse’s support,
pre operative

Abstrak
Fase pra-operasi memberikan berbagai pengalaman psikologis pada anak dan orang tua di antaranya
kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
orang tua pada anak pra-operasi di ruang bedah anak. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional study telah dilakukan di RSUP dr. M. Djamil Padang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Waktu pengumpulan data
dilakukan 20 Juni  30 Juli 2016. Analisis data menggunakan independent sampel t-test, dengan
p<0,05. Hasil uji t menunjukkan variabel yang mempengaruhi kecemasan orang tua pada anak pra-
operasi adalah pendidikan (p=0,006), pengetahuan orang tua (p=0,001), dukungan anggota keluarga
(p=0,03), dan dukungan perawat (p=0,001). Diharapkan kepada perawat ruang bedah anak untuk
meningkatkan dukungan informasi berupa konseling face to face kepada orang tua selama anak berada
dalam fase pre operasi, sehingga menambah pengetahuan orang tua.

Kata kunci: kecemasan orang tua, pendidikan orang tua, dukungan keluarga, dukungan perawat, pra-
operasi

berkomunikasi dan menerima informasi


PENDAHULUAN umum (Lubis & Afif, 2014; Shirley et. al.,
Orang tua merasakan cemas saat 2010), dan pengambilan keputusan oleh
anak-anak akan menjalani operasi orang tua menjadi tertunda (Sigalingging,
(MacLaren & Kain, 2008), sehingga akan 2013).
berdampak pada anak yang menjalani Penelitian Schofield et. al. (2005)
operasi (Shirley, Thompson, Kenward, & menunjukkan bahwa sekitar 1,5%
Johnston, 2010), kesulitan dalam penundaan operasi disebabkan oleh
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 36
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

kegagalan berkomunikasi dengan orang tua kecemasan orang tua menghadapi


pasien. Operasi yang tertunda memberikan praoperasi anak.
dampak yang cukup serius, seperti
peningkatan risiko kematian, peningkatan
risiko operasi ulang, memerlukan METODE
perawatan intensif, memanjangnya masa Penelitian kuantitatif menggunakan
rawatan, peningkatan komplikasi pasca pendekatan cross-sectional study telah
operasi (North et al., 2012) dan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
peningkatan biaya perawatan (Schofield et faktor internal (umur, jenis kelamin,
al., 2005). pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, tipe
Lebih lanjut kecemasan yang kepribadian orang tua) dan faktor eksternal
dialami orang tua cenderung lebih mudah (dukungan perawat dan dukungan
ditransfer pada anak secara tidak langsung keluarga) terhadap kecemasan orang tua
sehingga menyebabkan anak menjadi pada anak praoperasi. Populasi penelitian
cemas. Sekitar 54% dari anak-anak ini ini adalah orang tua pada anak praoperasi
mengembangkan perilaku maladaptive di ruangan Bedah Anak RSUP Dr. M.
baru sebelum dan sesudah operasi (Osuoji Djamil Padang sebanyak 32 orang. Teknik
et al., 2012). Systematic review 11 artikel pengambilan sampel yang digunakan
penelitian kualitatif tentang pengalaman adalah accidental sampling dengan jumlah
psikososial dan kebutuhan anak dan orang sampel yaitu 30 orang sesuai kriteria
tua selama menjalani operasi diperoleh inklusi. Adapun kriteria inklusi dalam
bahwa orang tua mengalami distress penelitian ini adalah 1). Bapak/Ibu dengan
psikologis dan anak-anak mengalami anak yang menjalani tahap pra-operasi di
perubahan perilaku dan psikologis baik ruang bedah anak, 2). Bapak/Ibu yang
sebelum, selama, dan setelah operasi menunggui anaknya pra-operasi di ruang
(Gabriel, Wakefield, Vetsch, Karpelowsky, Bedah Anak, 3). Bisa membaca dan
Darlington, Grant, & Signorelli, 2017). menulis.
Penelitian Shirley et al. (2010) Instrumen yang digunakan dalam
melaporkan terdapat faktor eksternal dan penelitian ini adalah kuesioner demografi
internal yang mempengaruhi kecemasan responden, pengetahuan, tipe kepribadian,
pra-operasi, meliputi dukungan perawat, dukungan anggota keluarga, dukungan
dukungan keluarga, pengalaman masa lalu, perawat, dan kecemasan HRS-A (Hamilton
kepribadian orang tua, dan budaya. Rating Scale for Anxiety). Kuesioner
Sementara itu penelitian Akdag et al. demografi untuk mendapatkan data
(2014) menunjukan bahwa faktor yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
paling berpengaruh terhadap tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Kuesioner
kecemasan adalah tingkat pengetahuan pengetahuan disusun berdasarkan teori
seseorang karena pengetahuan Santoso (2008) yang mengemukakan
mempengaruhi pola pikir dan pemahaman pengetahuan yang harus dimiliki orang tua
seseorang. Oleh karena itu perlu diketahui sehingga bisa mengurangi kecemasan pra-
factor-faktor yang menyebabkan distress operasi. Kuesioner ini menggunakan skala
psikologis pada orang tua dalam hal ini Guttman, yaitu skala yang bersifat tegas
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 37
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

dan konsisten dengan memberikan yaitu rendah (nilai rata-rata < 28,6) dan
jawaban tegas seperti : ya atau tidak. tinggi (nilai rata-rata ≥ 28,6).
Apabila skor benar nilainya 1, dan apabila Kuesioner kecemasan HRS-A
salah nilainya 0 (Hidayat, 2014). (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
Pengetahuan orang tua ini dikatagorikan Kuesioner ini terdiri dari 14 kelompok,
menjadi dua yaitu rendah bila skor < 76% dimana setiap kelompok item
dan tinggi bila skor ≥ 76% (Arikunto, pertanyaannya berupa pilihan gejala
2006). kecemasan yang dialami orang tua sebelum
Kuesioner tipe kepribadian yang anaknya menjalani operasi. Skala yang
dimiliki oleh orang tua pada anak pra- digunakan adalah skala Likert dengan
operasi yang terdiri dari tipe kepribadian A pilihan jawaban mulai dari nilai 0 = tidak
dan B. Kuesioner menggunakan skala ukur ada gejala (tidak ada keluhan), 1 = gejala
Guttman dengan jawaban ya atau tidak, ringan (hampir separuh dari gejala yang
apabila ya bernilai 1 dan tidak nilainya 0. ada), 2 = gejala sedang (separuh dari gejala
Tipe kepribadian diukur dengan yang ada), 3 = gejala berat (lebih dari
menggunakan kuesioner yang separuh gejala yang ada) dan 4 = gejala
dikembangkan oleh Ribkah Wijaya yang berat sekali (semua gejala ada).
diadaptasi dari skala Bortner (1969) dan Rata-rata lama pengisian kuesioner
pernah digunakan pada penelitian Theresa oleh responden adalah 25 menit dan paling
Sila Wikaningtias (2007) dengan lama 30 menit. Pengisian kuesioner
reliabilitas yang cukup tinggi (Cronbach’s diberikan kepada responden dan peneliti
 = 0,73). Tipe kepribadian dikatagorikan tetap mendampingi responden selama
atas tipe A (skor 6-10) dan tipe B (skor 0- mengisi kuesioner, sehingga hal yang
5). kurang dipahami responden dapat langsung
Kuesioner dukungan anggota dijelaskan lagi oleh peneliti tanpa
keluarga yang didapatkan oleh orang tua mengarahkan jawaban responden.
selama menemani anak pre operasi yang Analisis data yang digunakan pada
meliputi dukungan informasi, dukungan penelitian ini adalah distribusi frekuensi
emosional, dukungan penilaian, dan dan prensetase dari masing-masing
dukungan instrumental (Nursalam, 2013). variabel, nilai rata-rata, standar deviasi,
Dukungan keluarga dikatagorikan menjadi dan nilai minimum-maksimum, serta uji
rendah (nilai rata-rata < 28,03) dan tinggi beda menggunakan independent sampel t-
(nilai rata-rata ≥ 28,03). test.
Kuesioner dukungan perawat
terhadap orang tua anak pra-operasi. HASIL
Kuesioner ini terdiri dari 15 pernyataan Hasil penelitian memperlihatkan
dengan menggunakan skala Likert. bahwa lebih dari sebagian responden
berada pada rentang usia 36-45 tahun,
Pernyataan tersebut mengadopsi dari
berjenis kelamin perempuan, tingkat
Nursing Parents Support Tools (Miller, pendidikan pada kategori tinggi, tidak
1999) yang dimodifikasi oleh peneliti. bekerja, berpengetahuan rendah tentang
Dukungan perawat dikatagorikan atas dua pra-operasi, berkepribadian tipe B,

Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 38


NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

dukungan keluarga dan perawat tinggi 6. Tipe kepribadian


(Tabel 1). - Tipe A 13 43,3
Rata-rata skor kecemasan - Tipe B 17 56,7
responden 15,67 dan standar deviasi 7.98 7. Dukungan keluarga
(Tabel 2). Faktor umur, jenis kelamin, - Rendah 14 46,7
- Tinggi 16 53,3
pekerjaan dan tipe kepribadian orang tua
8. Dukungan perawat
memiliki p value > 0,05. Hal ini berarti
- Rendah 14 46,7
tidak ada perbedaan kecemasan yang - Tinggi 16 53,3
signifikan dilihat berdasarkan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, dan tipe kepribadian
Tabel 2. Rata-rata skor kecemasan
orang tua.
Faktor pendidikan dan pengetahuan responden
memiliki p value masing-masing 0,006 dan Variabel Mean SD Min- 95%
0,001 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan ada Maks CI
perbedaan kecemasan yang signifikan Kecemasan 15,67 7,98 0  31 12,68
dilihat berdasarkan pendidikan dan 
pengetahuan yang dimiliki orang tua. 18,65
Selanjutnya dukungan anggota keluarga
dan dukungan perawat memiliki masing- Tabel 3. Perbedaan rata-rata skor
masing beda rerata, yaitu 6,25 dan 9,33. kecemasan responden berdasarkan umur,
Berdasarkan uji statistik juga didapatkan p jenis kelamin, tingkat pendidikan,
value masing-masing 0,03 dan 0,001 (p < pekerjaan, pengetahuan, tipe kepribadian,
0,05). Berarti ada perbedaan kecemasan dukungan keluarga dan dukungan perawat
yang signifikan dilihat berdasarkan
Variabel Rerata Beda p
dukungan anggota keluarga dan dukungan rerata value
perawat yang diterima orang tua selama Umur
anak berada pada fase pra-operasi (Tabel Dewasa 17,21
3). Awal 2,9 0,33
Dewasa 14,31
Tabel 1. Faktor internal dan eksternal Akhir
responden Jenis
No Variabel f % Kelamin
1. Umur Laki-laki 13,2 -3,7 0,23
- Dewasa Awal (26- 14 46,7 Perempuan 16,9
35 tahun) 16 53,3 Pendidikan
- Dewasa Akhir ( 36- Rendah 21,1 8,15 0,006*
45 tahun) Tinggi 12,95
2. Jenis Kelamin Pekerjaan
- Laki-laki 10 33,3 Tidak 16
- Perempuan 20 66,7 bekerja 0,71 0,81
3. Tingkat pendidikan Bekerja 15,29
- Rendah 10 33,3 Pengetahuan
- Tinggi 20 66,7 Rendah 20 9,28 0,001*
4. Pekerjaan Tinggi 10,71
- Tidak bekerja 16 53,3 Tipe
- Bekerja 14 46,7 kepribadian
5. Pengetahuan orang tua Tipe A 18,38 4,79 0,1
- Rendah 16 53,3 Tipe B 13,59
- Tinggi 14 46,7 Dukungan
keluarga
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 39
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

Rendah 19 6,25 0,03* kecemasan perempuan sedikit lebih tinggi


Tinggi 12,75 daripada kelompok laki-laki, tetapi tidak
Dukungan ditemukan adanya perbedaan yang
perawat signifikan dalam skor kecemasan antara
Rendah 20,64 9,33 0,001* orang tua laki-laki dan perempuan.
Tinggi 11,31
Berbeda dengan penelitian yang
 p value < 0,05 dilakukan oleh Shirley et al. (2010) yang
menemukan bahwa kecemasan orang tua
PEMBAHASAN
meningkat apabila Ibu adalah orang tua
Faktor Internal yang mempengaruhi yang menemani anak sebelum operasi.
Kecemasan Orang tua pada anak Pra- Lubis dan Affif (2014) juga menemukan
operasi bahwa hampir setengah (48,39%)
responden perempuan atau Ibu mengalami
Penelitian ini memperlihatkan kecemasan berat sedangkan untuk yang
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor laki-laki atau ayah tidak satupun yang
kecemasan yang signifikan antara mengalami kecemasan berat.
kelompok umur dewasa awal dan dewasa Sifat pencemas juga bisa
akhir. Hal ini karena perbedaan rerata mempengaruhi kecemasan orang tua pada
kecemasan responden dewasa awal dan situasi tertentu. Hal ini didukung oleh
dewasa akhir tidak jauh berbeda. Hasil Scrimin et al (2009) yang menyatakan
penelitian ini didukung teori Kaplan dan bahwa orang tua yang memiliki sifat
Sadock (2004) yang menyatakan bahwa
pencemas (trait) juga akan lebih cemas
kecemasan memang sering terjadi pada pada situasi tertentu (state). Dalam hal ini,
usia 21-45 tahun.
situasi yang dimaksud adalah situasi
Penelitian yang dilakukan oleh dimana anak mereka akan menjalani
Akdag et al. (2014) juga tidak menemukan
operasi.
adanya perbedaan secara statistik antara Pada penelitian ini, sebanyak 13 anak
umur dengan kecemasan (p > 0,05). Akdag
pra-operasi berumur > 6 tahun. Penelitian
et al. (2014) juga menjelaskan hal ini Shirley et al. (2010) menyatakan bahwa
disebabkan karena kebanyakan orang tua
sebagian besar orang tua lebih mudah
pada umumnya memiliki keinginan untuk mengontrol kecemasan ketika anak pre
mempelajari semua komplikasi yang
operasi berusia > 6 tahun. Hasil penelitian
mungkin berhubungan dengan ini juga mendapatkan bahwa dari 13 anak
pembedahan.
tersebut, sebanyak 2 responden (15%)
tidak cemas, 9 responden (70%) cemas
Tidak adanya perbedaan rata-rata
ringan dan hanya 2 responden (15%) yang
skor kecemasan yang signifikan antara cemas sedang. Berbeda dengan 17
responden laki-laki dan
responden lagi yang memiliki anak pre
perempuan.kemungkinan karena operasi berusia < 6 tahun. Sebanyak 2
kecemasan pada kelompok laki-laki dan
responden (11,7%) mengalami kecemasan
perempuan juga dipengaruhi oleh berat, lebih dari separuh responden
pertambahan usia. Krasucki (2011) juga
(64,7%) cemas sedang, dan hanya 4
menyatakan perempuan lebih mudah responden (23,5%) yang cemas ringan.
cemas dibandingkan laki-laki. Namun
Lebih lanjut terdapat perbedaan
seiring pertambahan usia hal tersebut dapat kecemasan yang signifikan antara
menjadi sama atau terbalik.
responden berpendidikan rendah dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden berpendidikan tinggi. Perbedaan
penelitian Akdag et al. (2014) yang
ini dimungkikan karena perbedaan rerata
menunjukkan bahwa meskipun skor
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 40
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

yang cukup tinggi, yaitu 8,15. Jika Tidak ada perbedaan kecemasan yang
dikatagorikan, rerata kecemasan responden signifikan antara responden yang tidak
berpendidikan rendah berada pada tingkat bekerja dan responden yang bekerja. Jika
kecemasan sedang, sedangkan responden dikategorikan, rerata kecemasan responden
berpendidikan tinggi mengalami tidak bekerja dan responden bekerja sama-
kecemasan ringan. sama berada pada kecemasan sedang. Hal
Hal ini disebabkan karena tingkat ini disebabkan karena pada penelitian ini
pendidikan seseorang juga akan memperlihatkan responden tidak bekerja
berpengaruh terhadap kemampuan yang memiliki BPJS sebanyak 70%.
berpikir, semakin tinggi tingkat pendidikan Tingginya persentase responden tidak
akan semakin mudah untuk berpikir bekerja yang memiliki BPJS, membuat
rasional dan menangkap informasi baru orang tua tidak cemas lagi mengenai biaya
termasuk dalam menguraikan masalah operasi anak. Sehingga membuat variabel
(Stuart, 2013). Dalam hal ini masalah yang status pekerjaan pada penelitian ini tidak
dihadapi adalah anak yang akan menjalani mempengaruhi kecemasan orang tua.
operasi. Stuart (2013) juga menjelaskan Hasil penelitian ini senada dengan
bahwa tingkat pendidikan yang rendah hasil penelitian Babazade et al. (2015)
dapat menyebabkan seseorang mudah yang menunjukkan bahwa status pekerjaan
mengalami kecemasan. Ibu tidak memiliki efek terhadap
Hasil penelitian ini juga didukung kecemasan orang tua dengan anak pre
oleh Nugroho dan Prasetyo (2012) yang operasi. Hasil penelitian ini juga sama
menyatakan bahwa semakin tinggi dengan penelitian yang dilakukan oleh
pendidikan, maka semakin rendah Shirley et al. (2010) yang menunjukkan
kecemasan. Dengan demikian kecemasan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
orang tua tidak hanya berhubungan dengan antara status pekerjaan orang tua dengan
tingkat pengetahuan tentang pra-operasi tingkat kecemasan orang tua.
tapi dapat disebabkan oleh faktor Wahyuningsih (2007) berpendapat
pendidikan yang dimiliki orang tua. Hasil bahwa pekerjaan merupakan aktivitas atau
penelitian Lubis dan Afif (2014) juga kegiatan seseorang untuk mendapatkan
menunjukkan bahwa orang tua yang imbalan berupa materi dan non materi.
mengalami kecemasan berat berasal dari Pekerjaan dapat menjadi suatu faktor risiko
responden dengan tingkat pendidikan yang mempengaruhi tingkat kecemasan
SMP, dan orang tua dengan pendidikan orang tua anak pre operasi sehubungan
SMA berada pada kategori kecemasan dengan penghasilan yang diperoleh dan
sedang. beban keluarga yang ditanggung. Teori
Akdag et al. (2014) dalam perilaku (Towsend, 1996) dalam Supriadi
penelitiannya juga menemukan ada 3 (2005) mengatakan bahwa kecemasan
katagori tingkat pendidikan orang tua, dapat menimbulkan frustasi akibat
yaitu lulus dari Universitas, SMP, dan beberapa hal yang mempengaruhi individu
SMA. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam mencapai tujuan yang diinginkan
antara tiga kelompok tersebut dalam hal seperti halnya dalam pekerjaan.
kecemasan. Rata-rata kecemasan yang Penelitian ini menunjukkan hasil
rendah terdapat pada orang tua tingkat yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
pendidikan SMA dan tingkat universitas. pada penelitian tersebut didapatkan
Sehingga, tingginya tingkat pendidikan responden tidak bekerja yang memiliki
sangat berhubungan dengan rendahnya jaminan kesehatan hanya sebagian kecil
tingkat kecemasan. (30%), sehingga membuat orang tua yang
tidak bekerja bisa cemas memikirkan biaya
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 41
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

operasi. Sedangkan pada penelitian ini, ini terlihat melalui observasi saat penelitian
peneliti mendapatkan responden tidak dan pernyataan 18 responden kepada
bekerja yang memiliki BPJS sebanyak peneliti. Perawat memberikan penjelasan
70%. Tingginya persentase responden hanya terkait tindakan yang akan dilakukan
tidak bekerja yang memiliki BPJS, saja dan langsung meminta persetujuan
membuat variabel status pekerjaan pada orang tua untuk menjalani tindakan tanpa
penelitian ini tidak mempengaruhi menjelaskan lebih rinci tentang operasi
kecemasan orang tua. anak dan persiapannya.
Terdapat perbedaan kecemasan yang Dalam mengatasi kondisi ini, perawat
signifikan antara responden yang memiliki sangat berperan penting meningkatkan
pengetahuan rendah dan responden yang pengetahuan orang tua dengan
memiliki pengetahuan tinggi (p value = memberikan informasi kepada orang tua
0,001). Hal ini disebabkan karena salah tentang jenis operasi yang akan dijalani
satu penyebab kecemasan dalam pra- anak, tujuan, komplikasi setelah operasi
operasi adalah kurang pengetahuan dan efek yang ditimbulkan, persiapan fisik
sehingga dapat mempengaruhi kurangnya dan mental sebelum operasi dan
informasi yang didapat terutama tentang penanganan setelah operasi. Informasi
penyakit yang diderita anak serta kesiapan tersebut seharusnya diberikan dengan
dalam menghadapi operasi anak selama di menerapkan komunikasi terapeutik
rumah sakit (Potter & Perry, 2009). sewaktu melakukan informed consent
Informasi merupakan fungsi penting dalam sehingga orang tua merasa tenang dan
mengurangi kecemasan (Nursalam, 2001). berupaya mengatasi kecemasan dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan berbagai mekanisme yang adaptif.
penelitian Nugroho dan Prasetyo (2012) Tidak ada perbedaan kecemasan yang
yang menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara responden yang memiliki
antara pengetahuan dan tingkat kecemasan tipe kepribadian A dan responden yang
pra-operasi dengan arah hubungan negatif, memiliki tipe kepribadian B. Hal ini
yang berarti semakin tinggi tingkat disebabkan karena rerata kecemasan antara
pengetahuan orang tua mengenai operasi, responden tipe kepribadian A dan B tidak
maka semakin rendah tingkat kecemasan jauh berbeda, dengan perbedaan rerata
orang tua. 4,79. Semium (2008) mengatakan
Tingkat pengetahuan yang kurang kepribadian merupakan segala bentuk pola
pada orang tua juga disebabkan karena pikiran, emosi, dan perilaku yang berbeda-
kurangnya orang tua dalam mencari beda serta mempunyai karakteristik yang
informasi yang benar tentang operasi serta menentukan gaya personal individu dan
kesiapan menghadapi perawatan sebelum mempengaruhi interaksinya dengan
operasi. Hal ini didukung oleh teori yang lingkungan.
menyatakan seseorang yang mempunyai Berbeda dengan hasil penelitian
aktivitas sosial di luar rumah akan lebih Endang (2007) yang menunjukkan
banyak bergaul dengan orang lain, hubungan yang signifikan antara tipe
sehingga informasi yang didapat juga lebih kepribadian orang tua dan tingkat
banyak (Herminaju, 2010). kecemasan pra-operasi. Pieter (2012)
Lebih lanjut rendahnya pengetahuan dalam teorinya juga mengatakan biasanya
orang tua tentang pra-operasi anak dalam kehidupan seseorang salah satu
kemungkinan disebabkan oleh belum sikap kepribadian tipe A dan B menjadi
optimalnya perawat ruangan memberikan dominan dan menguasai tingkah laku dan
informasi pada saat dilakukan inform kesadaran seseorang. Hal ini berdampak
concent pada pasien dan keluarga. Kondisi terhadap kecemasan pre operasi. Respon
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 42
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

kecemasan yang timbul juga berbeda-beda tersebut berarti semakin baik dukungan
dan berdampak pada tingkat kecemasan keluarga pada orang tua, akan semakin
yang berbeda pula. ringan tingkat kecemasan yang dirasakan.
Teori dan hasil penelitian di atas Dukungan keluarga yang diperoleh orang
menunjukkan tipe kepribadian tua berasal dari ...
berhubungan dengan kecemasan. Pada Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian ini, tidak ditemukan adanya teori Friedman (1998) dalam Stuart (2013)
perbedaan rerata skor kecemasan yang bahwa fungsi afektif keluarga merupakan
signifikan antara responden tipe dukungan psikososial anggota keluarga
kepribadian A dengan tipe kepribadian B. kepada anggota keluarga yang lain
Hasil penelitian ini berbeda karena jumlah sehingga anggota keluarga tersebut, dalam
responden yang berbeda. Penelitian hal ini orang tua, merasa nyaman dan
sebelumnya jumlah responden adalah 65 dicintai. Tetapi jika fungsi penting ini tidak
responden dan respondennya adalah setiap adekuat maka individu akan merasa
keluarga pasien yang menemani di rumah diasingkan dan tidak diharapkan lagi oleh
sakit, tidak terbatas pada Ayah dan Ibu keluarga.
(Endang, 2007). Sementara pada penelitian Dukungan dari anggota keluarga
ini berjumlah 30 responden dan terbatas membuat orang tua merasakan bahwa
hanya pada Ayah atau Ibu. dirinya masih dianggap sebagai orang yang
berharga. Hal ini sesuai dengan teori yang
Faktor Eksternal yang mempengaruhi menyatakan bahwa dukungan keluarga
Kecemasan Orang tua pada anak Pra- merupakan semangat yang diberikan
operasi keluarga kepada anggota keluarganya yang
lain, dimana individu percaya bahwa
Terdapat perbedaan kecemasan yang dukungan keluarga dapat membantu
signifikan antara responden yang menghadapi suatu masalah (Trisnowati,
menerima dukungan anggota keluarga 2002).
yang rendah dan responden yang menerima Pada penelitian ini, hampir separuh
dukungan anggota keluarga yang tinggi. (46,7%) dukungan anggota keluarga
Hal ini disebabkan karena anggota rendah sehingga menyebabkan tingginya
keluarga dipandang sebagai bagian yang rerata kecemasan orang tua. Fortier et al
tidak terpisahkan dalam lingkungan (2011) dalam penelitiannya menganalisis
keluarga. Handoko (2003) juga keefektifan program intervensi family
menambahkan bahwa anggota keluarga centered selama fase pra-operasi anak,
memerankan suatu peran yang sangat yaitu dengan menampilkan video,
penting dalam memberikan dukungan memberikan pamflet, dan mengajarkan
kepada anggota keluarga lainnya yang teknik distraksi kepada keluarga. Hasil
sedang menghadapi stressor. Dimana hal penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
tersebut diharapkan dapat mengurangi program family centered selama pra-
kecemasan yang bisa muncul oleh prosedur operasi efektif mengurangi kecemasan
yang dilakukan di rumah sakit. anak dan orang tua.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Terdapat perbedaan kecemasan yang
penelitian yang dilakukan oleh Hastuti signifikan antara responden yang
(2005) dengan menggunakan uji product menerima dukungan perawat yang rendah
moment (p) yang diperoleh adalah -0,753 dan responden yang menerima dukungan
sehingga ada hubungan bermakna antara perawat yang tinggi.
dukungan keluarga dengan tingkat Perbedaan kecemasan yang
kecemasan orang tua klien pre operasi. Hal signifikan ini disebabkan karena perawat
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 43
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

adalah orang terdekat orang tua dan anak responden dengan dukungan informasi
selama berada di rumah sakit. Sehingga yang rendah, mengalami kecemasan
dukungan yang diberikan perawat sedang.
menentukan perasaan yang akan dialami Hal ini juga dibuktikan oleh
orang tua di rumah sakit. Sejalan dengan penelitian Mokhtar dan Tasa (2014) yang
penelitian Shirley et al. (2010) yang menunjukkan sebelum dilakukan
menunjukkan adanya hubungan yang pemberian informasi pra bedah, paling
signifikan antara dukungan yang diberikan banyak responden mengalami tingkat
perawat dengan kecemasan orang tua. kecemasan sedang yaitu 37,9%, sedangkan
Menurut Shirley et al. (2010) saat responden yang cemas berat 13,8% dan
mengalami kecemasan, orang terdekat kecemasan berat sekali 3,5%. Data post
orang tua di rumah sakit adalah perawat. test ditemukan responden paling banyak
Perawat mendampingi anak dan orang tua mengalami tingkat kecemasan ringan
selama 24 jam. Selama itu pula perawat sebanyak 39,7%, sedangkan responden
memberikan dukungan kepada orang tua. yang mengalami cemas berat dan berat
Hasil analisis lebih lanjut didapatkan sekali tidak ada.
bahwa dari 30 responden sebanyak 13 Dukungan informasi dari perawat
responden mengalami kecemasan sedang. kepada orang tua juga bisa diberikan
Dari 13 responden tersebut, sebagian besar melalui kegiatan konseling bersama orang
(77%) responden menerima dukungan tua. Klemetti et al. (2012) dalam
yang rendah dari perawat. Satu orang penelitiannya menemukan sebuah cara
responden yang mengalami tingkat efektif untuk meningkatkan dukungan
kecemasan berat juga menerima dukungan informasi, sekaligus mendidik dan
yang rendah dari perawat. menambah pengetahuan orang tua.
Dukungan yang tidak kalah penting Penelitian ini membandingkan pendapat
adalah dukungan instrumental yang terdiri antara orang tua yang menerima informasi
dari konseling, pendampingan, tertulis dengan orang tua yang diberi
mengunjungi dan pertemuan. informasi melalui konseling face to face.
Mendampingi orang tua adalah kewajiban Hasil penelitian tersebut
perawat selama orang tua menemani anak menunjukkan bahwa dengan melakukan
yang akan menjalani anestesi dan operasi intervensi konseling face to face selama
(Franck &Caroline, 2005). pre operasi anak bersama perawat, orang
Dukungan informasi membantu tua merasa bahwa informasi yang
orang tua membentuk koping selama anak diperoleh menjadi lebih jelas dan adekuat
berada di rumah sakit (Cartwright & (Klemetti et al., 2012).
Donna, 2013). Pada penelitian ini,
dukungan informasi adalah dukungan KESIMPULAN DAN SARAN
paling rendah yang diterima responden dari Berdasarkan penelitian yang telah
perawat dibandingan 3 dukungan yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang
lain, yaitu hanya 16,4%. Berdasarkan mempengaruhi kecemasan orang tua pada
analisis kuesioner dukungan informasi anak pra-operasi, maka dapat disimpulkan
perawat, hanya 16,7% responden yang adanya perbedaan kecemasan yang
menyatakan bahwa perawat ”selalu” signifikan berdasarkan pendidikan orang
memberikan informasi tentang apa yang tua, pengetahuan orang tua, dukungan
akan dilakukan kepada anak seperti, tes, keluarga, dan dukungan perawat.
pengobatan dan prosedur operasi, sisanya Untuk itu kepada perawat
responden menjawab ”jarang” dan ”tidak diharapkan untuk meningkatkan dukungan
pernah”. Sebagian besar (77,7%) informasi berupa konseling face to face
Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 44
NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

kepada orang tua selama anak berada neurosurgery patient (second edition).
dalam fase pra-operasi, sehingga dapat London : Springer
menambah pengetahuan orang tua. Ke
Digiulio, M., & Jackson, D. (2014).
depan, penelitian ini perlu dilanjutkan
Keperawatan medikal bedah.
untuk mengetahui faktor yang paling
dominan mempengaruhi kecemasan orang Yogyakarta : Rapha Publishing.
tua pada anak pra-operasi atau dengan Endang. (2007). Hubungan karakteristik
menambahkan faktor lain. Penelitian dan tipe kepribadian dengan tingkat
selanjutnya juga diharapkan untuk kecemasan keluarga pasien pre operasi
memperbesar jumlah sampel penelitian. mayor elektif di ruang Kenanga BRSU
dr. H. Soewondo Kendal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Fortier, M.A., Blount, R.L., Wang, S.M.,
responden yang telah berpartisipasi dalam Mayes, L.C., & Kain, Z.N. (2011).
penelitian ini. Analysing a family-centered
preoperative programme : a dismantling
DAFTAR PUSTAKA approach. British Journal of Anesthesia
Akdag, M., Baysal Z.Y., Atli, A., Samanci, : 26
B., & Topcu, I. (2014). A multy –
centric prospective study : anxiety and Gabriel, M.A., Wakefield, C. E., Vetsch,
associated factors among parents of J., Karpelowsky, J.S., Darlington, A.E.,
children undergoing mild surgery in Grant, D.M., & Signorelli, C. (2017).
ENT. Journal of Nursing and The psychosocial experiences and needs
Experimental Inverstigation, 5(2), 206- of children undergoing surgery and their
210. parents: A systematic review. Journal
of Pediatric Health Care, 1-17
Ayaz , A.B & Varlikli, O. (2012). Quality
of life and anxiety levels in children Kaplan, J.B & Sadock, T.C (2004). Buku
after day surgery. The Journal of ajar psikiatri klinis (Ed.2). Jakarta :
Psychiatry and Neurological Sciences, EGC.
25(4), 312–318. Karabulut, N., & Funda C. (2011). The
Babazade, R., Dogangun, B., Bozkurt, impact on the level of anxiety and pain
P.S., Gungor, G., & Kayaalp, L. (2015). of the training before operation given to
Association between anxiety level of adult patients. Surgical Science, 2, 303-
child with parental and patient factors 311.
during preoperative anesthesi visit. The Kain, Zeev N., Alison C.A., & Shu-Ming
open Psychiatry and Nursing Jorurnal, W. (2002). Psychologial preparation of
9, 11-16. the parent and pediatric surgical patient.
Cartwright, C.C & Donna C.W. (2013). Anesthesiology Clinics of North
Nursing care of the pediatric America, 20(1), 2943.

Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 45


NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Standar North J.B., Blackford, F.J., Wall, D.,
pelayanan keperawatan gawat darurat Allen, J., Faint, S., Ware, R.S., &
Conde, T.R. (2013). Analysis of the
Klemetti, S et al. (2012). The quality of causes and effect of delay before
face to face counseling in pediatric diagnosis using surgical mortality data.
ambulatory tonsillectomy : parental British Journal of Surgery.100, 419-
point of view. International Journal of 425.
Nursing Practice, 18 : 559-564.
Nugroho, C & Prasetyo, D. (2012).
Krasucki, C., Howard, C., & Mann, A. Hubungan pengetahuan keluarga
(2011). The relationship between tentang pre operasi dengan tingkat
anxiety disorders and age. Geriatry kecemasan keluarga pada klien pre
Psyschiatric Journal, 13 (2) : 79-99. operasi (5). Kediri (Akper Pamenang
Lubis, P.Y & Afif A.A. (2014). Tingkat Pare).
kecemasan orangtua dengan anak yang Nursalam. (2013). Metodologi dalam
akan dioperasi. E-Journal Keperawatan, penelitian keperawatan. Jakarta :
2 (3), 154-159. Salemba Medika.
MacLaren, J., & Zeev N.K. (2008). A Osouji, R.I., Coker, A.O., William, O., &
comparison of preoperative anxiety in Ajai. (2012).Assessment of parental
female patients with mothers of children distress and psychiatric morbidity
undergoing surgery. International before elective surgery in Lagos
Anesthesi Research Society, 106(3), Teaching Hospital. East and Central
810-813. African Journal of Surgery,17(1),
Maryunani, N. (2014). Asuhan 2228.
keperawatan perioperatif – pre operasi
Pieter, H.Z. (2012). Pengantar psikologi
(menjelang pembedahan). Jakarta :
dalam keperawatan. Jakarta : Kencana
Trans Info Media.
Prenada Media Group.
Mokhtar, E & Tasa, H. (2014).
Schofield W.N., Rubin, G.L., Piza, M.,
Komunikasi terapeutik dan tingkat
Lai, Y.Y., Sindhusake, D., & Feranside,
kecemasan keluarga pasien pra operasi
M.R. (2005). Cancellation of operations
laparotomi / laparoskopi di rumah sakit
on the day of intended surgery at a
Labuang Baji Makassar. Journal of
major Australian referral hospital. MJA,
Medical Surgical Nursing, 1 (1), 29-32.
182(12), 612615.
Norberg, A.L., Lindblad, F., & Boman,
Scrimin, S., Haynes M., Altoe, G.,
K.K. (2005). Parental traumatic stress
Bornstein, M.H., &Axia, G. (2009).
during and after pediatric cancer
Anxiety and stress in mothers and
treatment. Acta Oncologica, 44,
fathers in the 24 h after their child’s
382388.
surgery. Journal Compilation Blackwell

Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 46


NERS: Jurnal Keperawatan, Volume 15, No. 1, Maret 2019, (Hal. 36 - 47)

Publishing Ltd, Child : Care Health and


Development, 35(2) 227-233.

Semium, Y. (2008). Kesehatan mental


edisi 1. Yogyakarta : KANISIUS.

Shevde, K & Panagopoulos. (2008). A


survey of 800 patient’s knowledge,
attitudes, and concerns regarding
anesthesia. Anesthesia Analg, 73, 190-
198.

Shirley, P.J., Thompson, N., Kenward, M.,


&Johnston, G. (2010). Parental anxiety
before elective surgery in children.
Nursing Journal, 53, 956-959.

Sigalingging, G. (2013). Hubungan


komunikasi terapeutik perawat dengan
tingkat kecemasan orang tua pasien di
Ruang Intensif Rumah Sakit Columbia
Asia Medan. Jurnal Darma Agung

Stuart, G.W. (2013). Principle and


practice of psichyatric nursing (10th
edition). St. Louis : Mosby.

Varcoralis, E.M. (2000). Psychiatric


Nursing clinical guide :Assesment
tools & diagnosis. Philadelphia :
W.B Saunders Company.

Dwi Novrianda, dkk., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .... 47

Anda mungkin juga menyukai