PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan
RI, 2008 dalam Mifta Dwi Imaniah, 2013). Anak-anak bukan orang dewasa
kecil, namun individu khusus dengan pikiran, tubuh, dan kebutuhan yang
perkembangan dari lahir sampai remaja sebagai anggota dan unit keluarga
yang matang dalam suatu budaya dan komunitas. Anak juga merupakan
anggota unit yang sangat penting dalam suatu keluarga (Wong, 2009). Anak
maka bangsa pun akan kuat dan sejahtera. Oleh kerena itu, kita semua
(Soetjiningsih, 2012).
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi
sampai maturas atau dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam
kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu
dasarnya. Anak akan menjadi tergantung dan tidak mampu untuk mandiri.
apabila anak tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami
tahun, dan usia prasekolah 3 sampai 6 tahun. Periode ini, yang berasal dari
Saat ini merupakan saat perkembangan fisik dan kepribadian yang besar.
(Wong, 2009). Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhan-
kepada orang tua. Anak dengan ibu bekerja di luar rumah kebanyakan lebih
percaya diri akan menunjukan efek yang sangat kecil terhadap adanya
perpisahan. Disini peranan seorang ibu sangat besar untuk memberikan rasa
percaya diri dan pengertian yang tinggi terhadap si anak. Tetapi jika
kemungkinan diharapkan seorang ibu tidak bekerja di luar rumah agar bisa
nantinya anak menjadi orang yang shalih dan shalihah seperti yang di
kerja. Anak usia prasekolah dengan ibu bekerja tersebut rata-rata mereka
diasuh oleh nenek, bahkan beberapa nenek mengatakan bahwa anak lebih
dekat dengan mereka dan lebih menganggap nenek sebagai ibu. Sehingga
kegiatan anak setiap hari lebih sering bersama ayah dan nenek (dalam Mifta
Dwi Imaniah, 2013). Ada banyak hal yang masih belum diketahui orang tua,
bahwa 5-25% anak anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor,
test and post test control group. Hasil dari penelitian ini adalah Perbedaan
seluruh populasi anak usia prasekolah Data yang dilansir Depkes RI (2000)
tahun (2009) terkait penelitian Mifta Dwi Imaniah tahun (2013) tentang
Yang Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja Di Desa Serut Kecamatan Panti
(33,3%) tugas perkembangan anak tercapai. Ibu yang tidak bekerja sebanyak
14 responden (77,8%) tugas perkembangan anak tercapai, dan sebanyak 4
penelitian ini jauh lebih tinggi dibandingkan temuan IDAI (Saputra, 2013
dalam Sumaksari, 2013) dan Depkes RI (2000) yang hanya berkisar antara
20% sampai 30%. Sementara itu data surveilans tumbuh kembang pediatri
(Saputra, 2013). Penelitian lain yang dilakukan IDAI juga menemukan bahwa
sosial yang normal dan 13,3% sisanya dinyatakan suspect. Ada pengaruh
yang signifikan dari terapi bermain peran terhadap perkembangan sosial pada
dari 0,05 dan nilai Z yang lebih besar dari 1,96 mengindikasikan ada
Wirobrajan I Yogyakarta.
Gangguan perkembangan bicara dan bahasa merupakan gangguan
anak adalah sesuai, Seluruh (100%) anak memiliki daya lihat normal, Seluruh
anak tidak mempunyai masalah mental emosional dan seluruh (100%) anak
dapat berlangsung dengan optimal. Setiap anak adalah individu yang unik,
karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan
jauh keunikan seorang anak tersebut, apakah masih dalam batas normal atau
tidak (Soetjiningsih, 2012). Terdapat beberapa tes perkembangan anak yang
Test (DDST), tes bentuk geometrik, bender gestalt, draw a man test, tes
kembang anak. DDST merupakan salah satu dari metode skrining terhadap
untuk metode skrining yang baik. Tes ini merupakan tes yang mudah dan
anak, yaitu dapat membimbing dan meningkatkan kondisi normal dan untuk
orang maka diambil 10 orang anak yang ibunya bekerja untuk di observasi
dinyatakan normal baik pada motorik kasar, bahasa, motorik halus maupun
yang dinyatakan suspect dari 6 orang anak yaitu 3 orang anak dellay di
bagian motorik kasar, 5 orang anak delley di bagian mororik halus, 4 orang
anak delley dibagian di personal sosial dan kemudian untuk di bahasa sendiri
badan pada anak. Setelah diteliti dengan di ukur dan ditimbang maka dapat
dengan judul “Gambaran Tumbuh Kembang Anak Pada Usia Pra Sekolah
Purwakarta”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
DDST.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mempunyai manfaat yang
dan anak.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur Program
Purwakarta.
c. Bagi Institusi Pelayanan Keperawatan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
kembang anak secara dini agar bisa ditangani dengan cepat, dan orang
tua dapat memberikan perhatian lebih pada anak usia prasekolah agar
usianya.
E. Lingkup Penelitian
Juni.