SPIDERWEB MORBILI

Manifestasi klinis morbili menurut Suriadi da Rita

Pemeriksaan
Diagnostik:
Menurut Suriadi dan Rita
Yuliani tahun (2010)
Pemeriksaan Diagnostik:
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan darah
Intervensi
 Monitor suhu minimal
tiap 2 jam
 Monitor warna dan suhu
kulit
 Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
 Anjurkan minumasupan
cairan oral sedikitnya 2
liter perhari
 Kolaborasi dengan
pemberian antipiretik bila
perlu.
Saluran Pencernaan
Bercak koplik berwarna putih kelabu,
sebesar ujung jarum dan dikelilingi
eritema. Lokasinya di mukosa bukalis
berhadapan dengan molar bawah
Yuliani tahun 2010 adalah :
1. Stadium kataral
Definisi Morbili :Morbili adalah penyaki Tanda dan gejalanya : demam, malaise, batuk, konjungtivitis, koriza,
virus akut, menular yang ditandai dengan 3 terdapat bercak koplik berwarna putih kelabu sebesar ujung jarum
stadium yaitu,(1) stadium katar (2) stadium dikelilingi oleh eritema, terletak di mukosa bukalis berhadapan
erupsi (3) stadium konvalensi (Ngastiyah, dengan molar bawah, timbul dua hari sebelum munculnya rash.
Stadium ini berlangsung 4-5 hari.
2015)
2. Stadium erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah, terjadi eritema yang berbentuk
makula papula disertai meningkatnya suhu badan. Mula-mula
Patofisiologi eritema muncul di belakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang
terdapat perdarahan ringan di bawah kulit, pembesaran kelenjar getah
bening di sudut mandibula dan daerah belakang leher.
Paramyxovirus, genus virus morbili
3. Stadium konvalensi
Erupsi berkurang dan meninggalkan bekas berwarna lebih
(hiperpigmentasi) yang akan menghilang dengan sendirinya.
Selanjutnya diikuti gejala anoreksia, malaise, limfadenopati.
Droplet infeksi
Etiologi :
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat menurut Suriadi da Rita Yuliani tahun
yang serous dan poliferasi sel monoklueus dan (2010), etiologi dari penyakit morbili
beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler adalah virus morbili yang berasal dari
secret saluran pernafasan, darah dan urine
dari orang yang terinveksi. Penyebaran
infeksi melalui kontak dengan droplet
dari orang yang terinveksi.
Reaksi inflamasi : Demam (peningkatan Hipertermi
suhu tubuh) Masa inkubasi selama 10-20 hari, dimana
periode yang sangat menular adalah dari
hari pertama hingga ke 4 setelah
timbulnya rash (pada umumnya stadium
Resiko kurang volume
kataral ).
Penyebaran ke berbagai organ melalui hematogen cairan
Komplikasi
Saluran Komplikasi yang
Konjungtiva radang dapat terjadi pada
Pernafasan Kulit
penyakit morbili
menurut Rampengan
dan Laurentz adalah :
Konjungtivitis 1. Pneumoni
Bercak koplik pada 2. Gastrointeritis
mukosa bukalis meluas Eritema membentuk 3. Ensefalitis
ke trakeobronkial macula papula di kulit 4. Otitis Media
normal Gangguan persepsi sensori
5. Mastoiditis

 Kaji ketajaman
Secret penglihatan pasien Penatalaksanaan
Meningkat  Anjurkan kepada Penatalaksanaan
Rash, ruam mula-mula keluarga atau menurut Ngastiyah,
Virum morbili Mulut pahit, dan timbul di belakang orang terdekat 2005 yaitu :
masuk ke telinga, pipi kemudian klien untuk tinggal 1. Penatalaksanaan
menimbulkan anoreksia
bersama klien
saluran menjalar ke muka, lengan medis
Batuk dan pilek  Anjurkan kepada
pencernaan dan atas, dada, perut dan pasien dan Pegobatan
imunitas kurang seluruh tubuh dengan rasa keluarga untuk simptomatik
akan meluas Gangguan nutrisi kurang gatal dan muka bengkak mematuhi progam dengan
terapi yang telah antipiretika bila
pada saluran dari kebutuhan tubuh dilaksanakan. suhu tinggi,
cerna bagian Ketidakefektifan sedativum, obat
bawah (usus) bersihan jalan nafas batuk dan
memperbaiki
keadaan umum.
Intervensi : Gangguan
Tindakan lain
 Apabila memungkinkan istirahat tidur
Gangguan ialah
Gangguan Absorpsi dan diperlukan batasi pengobatan
integritas kulit
asupan susu anak sehingga segera terhadap
anak berselera untuk Intervensi: komplikasi yang
Diare makan makanan  Posisikan pasien timbul.
 Ajarkan orang tua untuk 2. Penatalaksanaan
mengenai nutrisi yang memaksimalkan Intervensi
keperawatan
diperlukan pada masing ventilasi  Jelaskan Yang perlu di
Intervensi
Kekurangan volume masing perkembangan  Keluarkan secret pentingnya tidur
 Anjurkan pasien perhatikan
 Berikan makanan dalam dengan menghisap baik bagi anak menggunakan adalah
cairan dan eletrolit
porsi sedikit tapi sering hidung anak dapat kepada pakaian longgar kebutuhan
dilakukan orangtuanya  Jaga kebersihan nutrisi,
orangtuanya atau  Menciptakan kulit
gangguan suhu
dengan suction lingkungan yang  Perlindungan
infeksi:mencega
tubuh, resiko
Intervensi:  Lakukan fisioterapi nyaman
h dan terjadinya
 Hitung kebutuhan cairan harian anak dada bila perlu  Kolaborasi mendeteksi dini komplikasi da
berdasarkan berat badan dan kehilangan pemberian obat pasien beresiko kurangnya
cairan harus segera diganti diatas jumlah tidur bila perlu pengetahuan
cairan yang hilang orang tua
 Pantau hidrasi dengan cermat, pada bayi mengenai
sangat rentan dengan kehilangan cairan penyakit
 Untuk mengukur keluaran bayi, hitung atau
timbang popok
Sumber : Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. EGC: Jakarta.Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. EGC: Jakarta.
 Buat permainan dengan minuman
Rampengan, dkk. 1993. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. EGC : Jakarta Suriadi, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2.
 Buat bagan dan berikan anak gambar CV. SAGUNG SETO: Jakarta http://www.askepkeperawatan.com/2015/09. (diakses pada tanggal 19 November 2016)
temple atau stiker ketika asupan cairan
adekuat