Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Dunia kesehatan merupakan dunia yang sangat erat kaitannya dengan sistem
tubuh manusia dalam menjalani sebuah kehidupan. Kesehatan merupakan hal
yang sangat penting bagi setiap individu manusia untuk melakukan aktivitas
hidupnya setiap hari.
Sistem tubuh manusia adalah satu kesatuan dari setiap tubuh manusia untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Didalam tubuh setiap individu manusia terdapat
berbagai sistem yang saling berkaitan satu sama lainnya dengan tujuan agar
manusia dapat hidup secara sehat dan bahagia. Sistem-sistem tersebut akan
selalu bekerja sesuai dengan fungsi yang telah dimilikinya.
Dalam kehidupan, setiap individu akan selalu memerlukan udara, madextra,
cairan, lemak, dan lain sebagainya untuk mempertahankan hidup. Tidak terlepas
dari hal tersebut, setiap diri manusia dilengkapi dengan organ - organ vital yang
berperan sangat penting untuk menopang kebutuhan–kebutuhan seorang
individu manusia itu sendiri. Seperti halnya organ jantung yang terdapat dalam
sistem kardiovaskuler memiliki tugas sebagai organ sirkulasi darah dan oksigen
untuk disebarkan keseluruh bagian tubuh. Selain organ–organ vital, didalam
tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai pemuas kebutuhan diantaranya
terdapat pada organ sistem reproduksi dan sistem pertahanan tubuh awal yang
terdapat pada sistem jaringan kulit (sistem integumen) manusia.
Sebagai mahasiswa yang berjalan dibidang kesehatan, sistem–sistem tubuh
manusia adalah hal yang paling dasar untuk dipelajari oleh setiap mahasiswa
kesehatan. Oleh karena itu kami susun makalah ini sebagai acuan dan tugas
pelengkap bagi mata kuliah Anatomi Fisiologi yang telah ditugaskan oleh dosen
kepada kami.

II. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari :
2.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengetahuan dalam mempelajari Mata Kuliah Anatomi
Fisiologi serta bisa memahami bagian-bagian dari tubuh manusia.
2.2 Tujuan Khusus
2.1.1 Dapat dipahami oleh mahasiswa akademi keperawatan khususnya, dan
para pembaca pada umumnya.
2.1.2 Dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa di kampus pada khususnya,
dan mahasiswa kesehatan pada umumnya.

III. RUMUSAN MASALAH


1. Mengetahui sisem Kardiovaskuler.
a. Apa itu kardiovaskuler ?
b. Bagaimana kardiovaskuler bekerja ?
c. Apa itu limfe ?
2. Mengetahui sistem Integumen.
a. Lapisan apa saja yang terdapat pada system integumen ?
b. Fungsi dari integumen ?
3. Mengetahui sistem Reproduksi

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. SISTEM KARDIOVASKULER

1.1 PENGERTIAN
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis) yang terdiri
dari Jantung, Pembuluh darah dan saluran limfe.

1.2 BAGIAN DARI KARDIOVASKULER


1.2.1 JANTUNG
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga, basisnya di
atas dan puncaknya di bawah. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena
kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan serat lintang, tetapi cara
bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (di pengaruhui oleh
susunan saraf otonom).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal
jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang
disebut apeks kordis.

Gambar 1. Jantung

Gambar 2. Anatomi jantung

2
1) Bagian dari Jantung :
Jantung terdiri dari empat (4) bagian, yaitu :
(1) Atrium Sinistra
Atrium sinistra menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena
paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui
atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel sinistra.

(2) Atrium Dextra


Atrium dextra menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan
dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang.

(3) Ventrikel Sinistra


Ventrikel sinistra menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium sinistra. Darah melewati katup mitral ke ventrikel sinistra.
Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh,mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel sinistra, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium sinistra
dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.

(4) Ventrikel Dekstra


Ventrikel dextra menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
dextra. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak.
Sebagai kontrak ventrikel dextra, menutup katup trikuspid dan katup paru
terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke
atrium dextra dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir
ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.

2) Katup-katup pada Jantung


(1) Valvula Trikuspidalis
Katup trikuspid yang memisahkan atrium dextra dari ventrikel dextra. Ini
membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium
dextra mengalir ke ventrikel dextra. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel
dextra, mencegah darah dari kembali ke atrium dextra; demikian,
memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.

(2) Valvula bikuspidalis


Katup mitral memisahkan atrium sinistra dari ventrikel sinistra. Ini
membuka untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium
sinistra mengalir ke ventrikel sinistra. Ini menutup sebagai kontrak
ventrikel sinistra, mencegah darah dari kembali ke atrium sinistra;
demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.

3
(3) Valvula semilunaris arteri pulmonalis
Katup paru memisahkan ventrikel dextra dari arteri paru-paru. Sebagai
kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di ventrikel dextra mengalir ke paru-paru. Ini menutup
sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

(4) Valvula semilunaris aorta


Katup aorta memisahkan ventrikel sinistra dari aorta. Sebagai kontrak
ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen
dikumpulkan di ventrikel sinistra mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup
sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

Jantung terletak di kavum mediastinum anterior (di dalam rongga dada


sebelah depan), sebelah sinistra bawah dari pertengahan rongga dada,
diatas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang sinistra antara
kosta V dan VI dua jari dibawah papila mamae. Pada tempat ini teraba
adanya pukulan jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang
sebesar genggaman tangan dextra dan beratnya kira-kira 250-300 gram.

3) Lapisan-lapisan Jantung
(1) PERICARDIUM
Percardium yaitu lapisan paling luar yang merupakan selaput
pembungkus.

(2) MIOCARDIUM
Miocardium yaitu lapisan kedua yang merupakan lapisan inti dari jantung
yang terdiri dari otot-otot jantung

(3) ENDOCARDIUM
Endocardium yaitu lapisan paling dalam yang terdiri dari jaringan endotel
atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.

Gambar 3. Lapisan Jantung

4
Jantung dapat bergerak mengembang dan menguncup disebabkan
oleh karena adanya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom.
Jantung dipersarafi oleh nervus simpatikus/ nervus akselerantis, untuk
menggiatkan kerja jantung dan nervus para simpatik khususnya cabang dari
nervus vagus yang bekerja memperlambat kerja jantung.

4) Periode Kerja Jantung


(1) Priode Kontriksi (Priode Sistol), suatu keadaan dimana jantung bagian
ventrikel dalam keadaan menguncup.
(2) Priode Dilatasi (Priode Diastol), suatu keadaan dimana jantung
mengembang.
(3) Priode Istirahat, waktu antara periode kontriksi dan dilatasi dimana jantung
berhenti kita-kira 1/10 detik.

Gambar 4. Struktur jantung

5
1.2.2 PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang
mengangkut darah ke seluruh tubuh.

Gambar 5.Pembuluh Darah

1) VENA (PEMBULUH DARAH BALIK)


Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/alat-
alat tubuh masuk ke dalam jantung.

2) ARTERI
Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa
darah ke seluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling
besar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut AORTA.
Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis
dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
(1) Tunika intima/internal
Lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan dengan darah dan
terdiri dari jaringan endotel.
(2) Tunika media
Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan
termasuk otot polos.
(3) Tunika eksternal/adventisia
Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang
berguna menguatkan dinding arteri.

6
3) PERBEDAAN PEMBULUH DARAH VENA DAN PEMBULUH DARAH
ARTERI

VENA ARTERI

1. Membawa darah kotor kecuali 1. Membawa darah bersih kecuali


vena pulmonalis. arteri pulmonalis.
2. Mempunyai dinding yang tipis. 2. Mempunyai dinding yang tebal.
3. Jaringannya kurang elastis. 3. Mempunyai jaringan yang
4. Mempunyai katup-katup elastis.
sepanjang jalannya mengarah 4. Katup hanya pada permulaan
ke jantung. keluar dari jaringan.
5. Tidak menunjukkan adanya 5. Menunjukan adanya tempat
tempat mendengar denyut untuk mendengar denyut
jantung. jantung.
Tabel 1

4) KAPILER
Pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang
menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air,
oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara
darah dan jaringan di sekitarnya.

5) PEMBULUH DARAH JANTUNG


(1) VENA KAVA SUqPERIOR & VENA KAVA INFERIOR
Mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh.
(2) ARTERI PULMONALIS
Membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo) antara
ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup valvula semilunaris
arteri pulmonalis.
(3) VENA PULMONALIS
Berfungsi membawa darah ke paru-paru masuk ke atrium sinistra.
(4) AORTA
Membawa darah dari ventrikel sinistra ke seluruh tubuh, pada batas
antara ventrikel sinistra terdapat sebuah katup valvula semi lunaris aorta.

6) PEREDARAN DARAH KECIL DAN BESAR


Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang hanya keluar dari
jantung untuk melalui paru–paru saja kemudian akan kembali lagi ke
jantung. Peredaran darah kecil ini bertujuan untuk menukar darah yang
miskin oksigen menjadi darah yang kaya oksigen yang terjadi di dalam
paru – paru.

Peredaran darah kecil terdiri dari :


(1) Arteri pulmonaris, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel
dextra menuju ke paru-paru. Mempunyai 2 cabang yaitu dextra dan

7
sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang banyak mengeluarkan
karbondioksida didalam darahnya.
(2) Vena pulmonaris, merupakan vena pendek yang membawa darah dari
paru- paru masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Didalamnya berisi
darah yang mengandung oksigen.
Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh.
Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi
kanan (atrium) jantung.
Peredaran darah besar terdiri dari :
(1) Aorta,merupakan pembuluh darah arteri yang besar yang keluar dari
jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendens lalu membelok ke
belakang melalui radiks pulmonalis sinistra. Turun sepanjang kolumna
vertebralis menembus diapragma lalu menurun kebagian perut.
Jalannya arteri terbagi atas 3 (tiga) bagian :
a. Aorta asendens, aorta yang naik ke atas dengan panjang ± 5 cm,
cabangnya arteri oronaria masuk ke jantung.
b. Arkus aorta, yaitu bagian aorta yang melengkung ke arah kiri, di depan
trakea sedikit ke bawah sampai vena torakalis IV.
Cabang-cabangnya : arteri brakia sefalika atau arteri anomina, arteri
subklavia sinistra dan arteri karotis komunis sinistra.
c. Aorta desendens, bagian aorta yang menurun mulai dari vertebra
torakalis IV sampai vertebra lumbalis IV.

Letaknya :
a) Aorta torakalis, dimulai dari vertebra torakalis IV sampai menembus
diapragma. Percabangannya sampai pada dinding toraks dan alat-alat
viseral yang ada di dalam rongga toraks.
b) Aorta abdominalis pada vertebra torakalis XII terbagi 2; arteri iliaka
komunis dekstra dan arteri iliaka komunis sinistra.
Percabangannya sampai dinding perut dan alat dalam rongga perut,
panggul dan anggota gerak bawah.

Gambar 6. Skema peredaran darah

8
1.2.3 SALURAN LIMFE
Struktur pembuluh limfe hampir sama dengan pembuluh darah, tetapi
memiliki lebih banyak katup sehingga terlihat seperti rangkaian merjan (sistem
limfetikus).

Gambar 7. Pembuluh limfe

FUNGSI SALURAN LIMFE


1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membawa lemak yang sudah dibuat emulasi dari usus ke sirkulasi darah
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindari penyebaran organisme itu dari tempat masuknya ke dalam
jaringan, ke bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk
melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi

9
II. SISTEM INTEGUMEN

2.1 PENGERTIAN
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit
pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari
berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan
dan telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

Sistem integumen atau kulit adalah sistem organ yang paling luas, lapisan
jaringan yang terdapat pada bagian luar meliputi dan melindungi permukaan
tubuh berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-
lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar
mukosa.

2.2 LAPISAN-LAPISAN KULIT

Gambar 8. System Integumen

2.2.1 EPIDERMIS
lapisan terluar dari kulit terdiri dari sel-sel skuamosa, yang mensintesis
protein yang tangguh yang disebut keratin. Epidermis merupakan bagian kulit
paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan
telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak
mata, pipi, dahi dan perut. Keratin merupakan komponen utama dari kulit, rambut
dan kuku.

10
Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel, yaitu :

• Startum Korneura
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan
sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak,
karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang
tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini
dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas
dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel
biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit
kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup,
menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan
memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi
berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses
keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk
yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak
putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata
serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit
pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah
terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga mampu
memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air
yang cukup besar.

• Stratum Lusidum
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan
dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula
dari lapisan bening.

• Startum Granulosum
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung
butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut.
Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

• Stratum Spinosum/Akantosum
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan
dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-
sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi
filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju
normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin
ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat
celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler

11
dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih
dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan
lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian
basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.

• Startum Basal/Germinatinum
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak
(silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-
sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina
basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh
lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal
dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah
banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas,
akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening
(clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

 Tipe-Tipe Sel Epidermis


1. Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu
mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan.
Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari).
Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes
berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal
sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari
keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat
diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.

2. Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan
warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung
tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh
Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino
tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi
melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-
sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin
didegradasi oleh keratinocytes.

3. Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral
mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal
yang banyak mengandung keratinocytes.

4. Langerhans Cells
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum
spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 %
dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian
dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans
cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi.

12
2.2.2 DERMIS

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi
oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan hypodermis
tetapi batas ini tidak jelas, dan yang diambil patokan sebagai batas ialah
mulainya terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari 2 lapisan, yaitu :
1. Bagian atas, Pars papilaris (stratus papilar)
2. Bagian bawah, Retikularis (Startum retikularis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea)
atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di
dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang
rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan
minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit
jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk
ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan
yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di
telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-
serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel. Keberadaan ujung-
ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai
rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu,
seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas,
dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal
yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau
sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan
mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan
menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan
kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke
permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat
membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang
disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena
fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan
dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan
mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit
berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka
yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini
disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri
seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)

13
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-
pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih
banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah
ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-
sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas,
latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

 Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :


1) Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari
metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh
badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam
pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin
dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar
ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel
rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit (Sebacea)


Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam
kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki
kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap
kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di
semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit
atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit
kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk
melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan
bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut
mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak
dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih
berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

14
2.2.3 HYPODERMIS

Terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini


berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-
saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam,
membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia
menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian
tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit
akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

2.3 PELENGKAP KULIT

1. Rambut
Rambut terdiri dari :
a. Rambut panjang di kepala, pubis dan jenggot
b. Rambut pendek dilubang hidung, liang telinga dan alis
c. Rambut bulu lanugo diseluruh tubuh
d. Rambut seksual di pubis dan aksila
Warna rambut dipengaruhi oleh pembuluh dasar pada kulit, banyak sedikitnya
lemak, dan pigmen kulit yang disebut melanin.
Fungsi rambut :
1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk
menyaring udara.
2. Pengatur suhu
3. Pendorong penguapan keringat
4. Indera peraba yang sensitive.

 Terdapat 2 fase :
a . Fase pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti
kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel
rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
b. Fase Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –100 lembar rambut
rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut
Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut
pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis,
dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi

15
ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada S. Cushing(wanita).
2. Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam
palung kuku menurut garis lekukan pada kulit. Kuku tersusun atas protein yang
mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari
kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke
arah lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk
dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas.
Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki
1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm-
0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari tiga lapisan
horizontal yang masing-masing adalah:

 Bagian dari kuku terdiri dari :


1. Ujung kuku atas ujung batas
2. Badan kuku yang merupakan bagian yang besar
3. Akar kuku (radik)
3. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar
lurus merupakan jalan keluar untuk mengeluarkan bebagai zat dari badan
(kelenjar keringat).

2.4 KULIT SEBAGAI PENGATUR PANAS

Suhu tubuh stabil karena penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh
pusat pengatur panas yaitu suhu darah yang mengalir melalui medula
oblonggata. Suhu normal dalam tubuh yaitu veseral 36-37,5 derajat untuk suhu
kulit lebih rendah.

2.5 KULIT SEBAGAI INDERA PERABA

Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, panca indera


peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang
ada pada tubuh. Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin dan
rasa sakit.

2.6 KULIT SEBAGAI PENYIMPAN AIR

Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air,


jaringan adipose dibawah kulit penyimpan lemak yang utama pada tubuh.

16
2.7 FUNGSI KULIT

1. Sebagai proteksi (melindungi) tubuh terhadap luka dan kuman


Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan
tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar
seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi
dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan
suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke
dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet
dari matahari.

2. Sebagai pengatur suhu tubuh


Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang
sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5
derajat Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar
keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-
masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara
tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

3. Mengatur keseimbangan cairan


Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

4. Berperan sebagai indera peraba


Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan
dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit
sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

5. Sebagai reseptor
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam,
yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja
disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis
sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

6. Sebagai estetika (kecantikan)


Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.

7. Metabolisme (mengubah pro vit D menjadi vit D yang aktif)


Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis
vitamin D.

17
III. SISTEM REPRODUKSI

3.1 PENGERTIAN
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh
peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang
menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia
dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu individu
memiliki satu alat kelamin). Organ reproduksi yang membentuk apa yang dikenal
sebagai traktus genetalia yang berkembang, setelah traktus urinarius.

3.2 SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

Secara garis besar system reproduksi manusia diklasifikasikan kedalam


empat bagian utama, yaitu :

1. Organ penghasil sel kelamin,


2. Saluran reproduksi,
3. Kelenjar tambahan, dan
4. Alat kopulasi (senggama)

3.2.1 Reproduksi Pria


Genetalia pada laki-laki tidak terpisah dengan saluran uterus, berjalan sejajar
pada kelamin luar laki-laki.

18
 Alat kelamin laki-laki terbagi atas dua bagian :
1. Bagian kelamin luar
Terdiri dari :

1. Skrotum
Merupakan kantong yang bergantung di dasar pelvis, dimana sepasang testis
tersimpan, di depan skrotum terletak penis, di belakang skrotum terletak anus.
Skrotum (kandung buah pelir) berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak.

Tiap kantung berisi testis epididimis funikulus spermatikus.


Lapisan dalam (peritonium), tunika vaginalis testis mengelilingi skrotum.
Lapisan tengah, otot dan fasia dinding abdomen, fasia spermatika interna dan
fasia tranfersal dinding abdomen melapisi tunika vaginalis.
Lapisan luar atau kulit skrotum merupakan lanjutan kulit abdomen yang
berpigmen mengandung kelenjar sebasea.

2. Penis
Terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut glan
penis, Bagian tengahnya disebut korpus penis dan pangkalnya disebut radik
penis.

19
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama
lainnya dilapisi jaringan fibrosa. Korpus kavernous penis terdiri dari jaringan yang
mengandung banyak sekali pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan
hubungan kelamin (koitus), maka penis akan menjadi besar dan keras oleh
karena korpus tersebut. Korpus tersebut banyak mengandung darah, dengan
jalan demikian maka spermatozoid dapat dihantarkan sampai ke pintu vagina
Ereksi penis dipengaruhi oleh otot :
1) Muskulus iskia kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini
menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus.
2) Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urin.

2. Bagian kelamin dalam dalam


Terdiri dari :

1) TESTIS
Testis merupakan organ klamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormon
laki-laki dibentuk. Testis terletak menggatung pada urat-urat spermatik didalam
skrotum. Testis berbentuk seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel
mani atau sperma.

20
Testis ini terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobus testis, testis juga
bekerja sebagai hormon testosteron dan bekerja sebagai kelenjar endokrin.
Hormon testosteron ini berfungsi menentukan sifat-sifat kejantanan.
Testis terdiri dari :
a. Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma
(terjadi spermatogenesis).
b. Sel leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
c. Tunica albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan fibrosa.
d. Sel sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.

Fungsi testis :
1. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus
seminiferus
2. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial

2) Vesika Seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5-10 cm. Berupa kantong seperti huruf S berbelok-
belok, sekretnya yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian
terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi
untuk spermatozoa.
Vesika seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis,
yang bergabung dengan deferens.

3) Kelenjar Prostat
Merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urinaria melekat pada
dinding bawah vesika urinaria disekitar uretra bagian bawah.
Kelenjar prostat kira-kira sebesar buah kenari letaknya dibawah kandung kemih
mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran dan otot
polos.
Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar yang terdiri atas 30-50 kelenjar yang
terbagi atas 4 lobus, yaitu :
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
Fungsi kelenjar prostat :
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis berguna untuk melindungi
spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagina.

4) Kelenjar Bulbo Uretralis


Terletak disebelah bawah dari kelenjar prostat panjangnya 2-5 cm.
Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.

5) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak di sepanjang atas
tepi dan belakang dari testis.

21
6) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epidedimis selajutnya ke kanalis inguinalis,
kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung
kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika
dan selanjutnya membentuk ejakulatorius, dan bermuara di prostat.

7) Uretra
Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran
ejakulasi (mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena
diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.

8) Vas defrens
Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga
sebagai saluran ejakulasi sperma).

9) Vesika urinaria
Berfungsi untuk menampung urine.

3.2.2 Reproduksi Wanita


Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri.
 Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian :

1. Alat genetalia luar

 Alat genetalia luar terdiri dari :


a) Tundun (monveneris)
bagian yang menonjol meliputi bagian simfisis yang terdiri dari jaringan
dan lemak, daerah ini diliputi bulu pada masa pubertas.
b) Libiya mayora (bibir besar)
dua lipatan dari kulit diantara bagian atas labiya mayora, banyak
mengandung urat saraf.
c) Labiya minora (bibir kecil)
berada disebelah dalam libiya mayora.
d) Klitoris (klentit)
sebuah jaringan erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau dimana dapat
mengeras dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf.
e) Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada diantara bibibr kecil (libiya minora), muka
belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat
muara-muara dari :
a) Liang senggama (introetus vagina)
b) Uretra
c) Kelenjar bartolini
d) Kelenjar skene kiri dan kanan

f) Himen (selapaut dara)


lapisan tipis yang menutupi sebagian besar lubang senggama,
ditengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar,

22
letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya
ada yang seujung jari dan ada yang dapat dilalui satu jari.
g) Perineum (kerampang)
terletak diantara vulva, panjangnya lebih kurang 4 cm.

2. Alat genetalia dalam


Terdiri dari :
1) Vagina (liang kemaluan)
VAGINA (Liang Kemaluan) adalah tabung yang dilapisi membran dari jenis
epitelium bergaris khusus dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus, dinding depan
liang senggama 9 cm, lebih pendekk dari dinding belakang.
Bentuk vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebujt rugae.

2) Uterus (rahim)
Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir, terletak didalam pelvis antara
rektum di belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut
miometrium. Panjang uterus ± 7,5 cm lebar 5 cm, tebal 2,5 cm, berat 50 gr.
Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah menikah (bersalin) panjang
uterus adalah 5-8 cm, dan beratnya 30-60 gr.

23
Uterus terdiri dari :
1. Fundus Uteri (dasar rahim), bagian uterus yang terletak antara kedua
pangkal saluran telur.
2. Korpus Uteri, bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini
berfungsi sebagai tempat janin berkembang, rongga yang terdapat pada
korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
3. Servik Uteri, ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio,
hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri
internum.
Dinding uterus terdiri dari :
1. Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah)
2. Miometrium (lapisan otot polos)
3. Lapisan serosa (peritoneum viseral), terdiri atas ligamentum yang
menguatkan uterus yaitu :

a. Ligamentum kardinal kiri dan kanan


b. Ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan
c. Ligamentum rotundum kiri dan kanan
d. Ligamentum latum kiri dan kanan
e. Ligamentum infundibulo pelvikum

24
Fungsi Uterus :
Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan.
Menghantarkan ovum yang keluar dari ovarium ke uterus melalu tuba uterina.

3) Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus
dibawah tuba uterina dan terikat di sebalah belakang oleh ligamentum latum
uterus.
Ovarium disebut juga indung telur, di dalam ovarium ini terdapat jaringan
bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan telur (ovum) dan ovarium ini
hanya terdapat pada wanita.
Fungsi Ovarium
1. Memproduksi ovum
2. Memproduksi hormon estrogen
3. Memproduksi progesteron

4) Tuba falopi
Berjalan ke arah lateral kiri dan kanan.
Tuba falopi terdiri atas :
1. Parst. Interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus
2. Parst. Ismika/simus, merupakan bagian medial tuba yang sempit
seluruhnya
3. Parst. Ampularis bagian yang berbentuk saluran leher tampak konsepsi
agak lebar.
4. Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen.

3.2.3 Kelenjar Mamae


Payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan
air susu, buah dada terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara sternum
dan axila, melebar dari iga kedua sampai iga ketujuh.

Bagian tengah terdapat puting susu yang dikelilingi oleh areola mamae yang
berwarna cokelat. Buah dada terdiri dari bahan kelenjar susu (jaringan alveola)
tersusun atas lobus-lobus yang terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak.
Setiap lobus bermuara ke dalam duktus laktiferus (saluran air susu).

25
Laktasi, pengeluaran air susu terbagi 2 tahap :
1. Sekresi air susu. Pada kehamilan minggu ke 16 mulai terjadi sekresi
cairan bening dalam saluran kelenjar buah dada, yang disebut kolostrum
yang kaya protein. Setelah bayi lahir pengeluaran kolostrum dirangsang
oleh hormon prolaktin.
2. Pengeluaran air susu. Air susu mendapat rangsangan dari bayi supaya
keluar secara normal tergantung isapan bayi.

Hormon Wanita
Pada wanita terdapat :
Releasing Factor (RF) yang dikeluarkjan dari hipotalamus ke hipofisis yang
merangsang pengeluaran.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinzing Hormone (LH),
keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.

26
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan dan mempelajari Anatomi Fisiologi sistem
Kardiovaskuler, Sistem Reproduksi dan Sistem Integumen kami dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1 Bahwa sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke sel dan dari sel, yang terdiri dari atas tiga bagian
yaitu Jantung, Peredaran Darah dan Saluran Limfe.
4.1.2 Bahwa sistem reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang
bertujuan untuk mempertahankan kelesarian jenisnya. Reproduksi pada
manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel
kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.
4.1.3 Bahwa sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas, lapisan
jaringan yang terdapat pada bagian luar meliputi dan melindungi
permukaan tubuh berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga, lubang-lubang masuk, pada permukaan kulit bermuara
kelenjar keringan dan kelenjar mukosa.
4.1.4 Dari ketiga sistem tersebut tidak dapat dilepaskan dari seorang manusia,
karena ketiga sistem tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidupan
manusia. Contohnya pada sistem kardiovaskuler, di dalam kardiovaskuler
kita mempelajari tentang peredaran darah dimana peredaran darah itu
yang paling utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia agar manusia
dapt bertahan hidup. Selain itu terdapat pula sistem reproduksi sebagai
ciri utama untuk mempertahankan kelestarian jenisnya dan sistem
integumen untuk melindungi diri dari berbagai jenisbahaya yang akan
menggangu pertahanan tubuh manusia.

4.2 Saran
Diharapkan agar mahasiswa lebih aktif kembali dalam mempelajari
anatomi fisiologi karena dapat membatu mahasiswa dalam menjaga
kesehatan tubuh serta mahasiwa dapat mengetahui fungsi dari organ-
organ yang ada di dalam tubuh manusia.

27
28

Anda mungkin juga menyukai

  • QWRWW4
    QWRWW4
    Dokumen2 halaman
    QWRWW4
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Leflet Nutrisi Ibu Menyusui
    Leflet Nutrisi Ibu Menyusui
    Dokumen2 halaman
    Leflet Nutrisi Ibu Menyusui
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Definisi Morbili
    Definisi Morbili
    Dokumen1 halaman
    Definisi Morbili
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • BCBGHC
    BCBGHC
    Dokumen60 halaman
    BCBGHC
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Qerwwtsr
    Qerwwtsr
    Dokumen15 halaman
    Qerwwtsr
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Sap Teknik Menyusui
    Sap Teknik Menyusui
    Dokumen11 halaman
    Sap Teknik Menyusui
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Sap Teknik Menyusui
    Sap Teknik Menyusui
    Dokumen11 halaman
    Sap Teknik Menyusui
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Revisian Bab 1 Kti
    Revisian Bab 1 Kti
    Dokumen12 halaman
    Revisian Bab 1 Kti
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Dermatitis
    Leaflet Dermatitis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Dermatitis
    asep
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 7
    Lampiran 7
    Dokumen2 halaman
    Lampiran 7
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I New
    Bab I New
    Dokumen12 halaman
    Bab I New
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Cover Idk
    Cover Idk
    Dokumen1 halaman
    Cover Idk
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Semi Pengawasan Pembelajaran Berbasis Penyakit
    Semi Pengawasan Pembelajaran Berbasis Penyakit
    Dokumen3 halaman
    Semi Pengawasan Pembelajaran Berbasis Penyakit
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • BATANG
    BATANG
    Dokumen1 halaman
    BATANG
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • BAB II Halaman
    BAB II Halaman
    Dokumen31 halaman
    BAB II Halaman
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • BAB II Halaman
    BAB II Halaman
    Dokumen31 halaman
    BAB II Halaman
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • (MATER) Adaptasi Fisiologi Dan Psikologi Ibu Post Partum
    (MATER) Adaptasi Fisiologi Dan Psikologi Ibu Post Partum
    Dokumen8 halaman
    (MATER) Adaptasi Fisiologi Dan Psikologi Ibu Post Partum
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Daftar Isi
    Kata Pengantar Daftar Isi
    Dokumen10 halaman
    Kata Pengantar Daftar Isi
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Sop Latihan Saja
    Sop Latihan Saja
    Dokumen26 halaman
    Sop Latihan Saja
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V Kti
    Bab V Kti
    Dokumen4 halaman
    Bab V Kti
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Translate Nec
    Translate Nec
    Dokumen5 halaman
    Translate Nec
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • PARTOGRAF
    PARTOGRAF
    Dokumen19 halaman
    PARTOGRAF
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi 1 Doank
    Naskah Publikasi 1 Doank
    Dokumen17 halaman
    Naskah Publikasi 1 Doank
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Daftar Isi
    Kata Pengantar Daftar Isi
    Dokumen10 halaman
    Kata Pengantar Daftar Isi
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat
  • Penjahitan Perineum
    Penjahitan Perineum
    Dokumen15 halaman
    Penjahitan Perineum
    Vindy Rizki Amalia
    Belum ada peringkat