Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ruang lingkup kehidupan makhluk hidup, tidak
hanya berfokus pada individu atau spesies saja. Terdapat beberapa tingkatan
kehidupan suatu organisme yang perlu dipahami dalam mempelajari ekologi.
Salah satunya yaitu komunitas. Keberlangsungan hidup suatu komunitas
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Ketika suatu spesies
mampu bertahan pada lingkungan tertentu, maka pola penyebaran, pola
pertumbuhan, serta kecepatan reproduksi dapat mencerminkan adaptasi
spesies tumbuhan tersebut dengan lingkungannya.
Setiap spesies tumbuhan, memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai
untuk hidup, sehingga persyaratan hidup setiap spesies berbeda-beda, dimana
mereka hanya menempati bagian yang cocok bagi kehidupannya (Djufri,
2002). Kondisi lingkungan yang sesuai menentukan tipe dari suatu komunitas
tumbuhan. Selain tipe komunitas tumbuhan, keberhasilan hidup spesies
tumbuhan didapat diketahui melalui proses suksesi. Tahapan suksesi akan
menentukan tipe komunitas suatu spesies tumbuhan. Oleh sebab itu, melalui
makalah ini, penyaji akan membahas mengenai struktur ekologi komunitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah yang muncul diatas, rumusan masalah
pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja konsep dasar dalam komunitas tumbuhan?
2. Bagaimana pola komunitas pada tumbuhan?
3. Apa yang dimaksud komunitas klimaks?
4. Apa saja tipe-tipe komunitas tumbuhan?
C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada pembahasan ini adalah mahasiswa
mampu memahami konsep dasar komunitas, pola komunitas tumbuhan,
komunitas klimaks, serta tipe-tipe komunitas tumbuhan.

1
D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu,
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai konsep
dasar komunitas, pola komunitas tumbuhan, komunitas klimaks, serta tipe-
tipe komunitas tumbuhan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Komunitas Tumbuhan


Ekologi merupakan salah satu kajian ilmu yang membahas interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Salah satu jenjang kehidupan
yang terdapat dalam ekologi, salah satunya adalah komunitas. Konsep
komunitas adalah suatu prinsip ekologi penting yang menekankan keteraturan
yang ada dalam keragaman organisme yang hidup dalam habitat apapun
(Michael, 1995).
Terdapat beberapa defenisi mengenai komunitas. Menurut Yatim
(1994), komunitas merupakan kumpulan berbagai populasi dari species yang
menghuni suatu daerah. Komunitas juga sebagai kelompok spesies dan
sebagai interaksi melalui hunian periodik ruang (Allen, 1998). Sedangkan
ekologi komunitas mempelajari pola ekologi dan dinamika kumpulan dari
populasi dari dua atau lebih spesies di wilayah geografis yang sama (EEMB,
2017).
Suatu komunitas bukan hanya sekedar pengelompokan hewan dan
tumbuhan yang hidup secara mandiri satu sama lain namun mengandung
komposisi kekhasan taksonomi, dengan pola hubungan tropik dan metabolik
tertentu (Michael, 1995).
B. Pola Komunitas Tumbuhan
Para ahli ekologi telah memahami bahwa setiap jenis tumbuhan dalam
suatu komunitas akan mempunyai pola penyebaran yang tersendiri. Pola ini
dapat memiliki persamaan dengan jenis lainnya tetapi tidak mungkin
seluruhnya sama. Oleh karena itu, komunitas tumbuhan merupakan suatu
gabungan dari beberapa pola penyebaran berjenis-jenis tumbuhan yang satu
sama lainnya saling tumpang tindih dan berinteraksi satu sama lain.
Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara di mana
tumbuhan tersebar atau terpencar di dalamnya. Pola penyebaran bergantung
pada sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme

3
itu sendiri. Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang
terjadi di alam dapat dikelaskan menjadi tiga kategori:
a) Keberadaan acak atau kebetulan, di mana individu menyebar dalam
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya,
b) Penyebaran berumpun atau mengelompok, di mana individu-individu
selalu ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri
secara terpisah.
c) Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat
pada tempat tertentu dalam komunitas

Gambar 1: Pola penyebaran komunitas


(Sumber: http://google.com)

C. Komunitas Klimaks
Sebuah komunitas klimaks adalah proses yang telah mencapai suatu
keadaan relatif stabil. Stabilitas dicapai melalui proses yang dikenal sebagai
suksesi (The Columbia Electronic Encyclopedia, 2012). Menurut Nurhadi
(2015), suksesi merupakan proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah secara teratur. Hal ini terjadi sebagai akibat
modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, proses suksesi
berakhir dengan sebuah komunitas atau yang disebut klimaks. Contoh
komunitas klimaks diantaranya: tundra, padang rumput, padang pasir, dan
hutan hujan tropis.

4
Dalam proses terbentuknya suksesi, keanekaragaman jenis dapat
meningkat terus sampai terjadinya komunitas klimaks, apabila struktur dan
energi yang tersedia mendukungnya. Misalnya proses terbentuknya hutan
tropika, mempunyai struktur yang kompleks dan didominasi berbagai jenis
tumbuhan serta disuplai oleh sejumlah energi yang melimpah, sehingga
berbagai habitat tercipta dan terpakai sampai terbentuk klimaks.

Gambar 3. Suksesi ekologi sampai mencapi tahap Klimaks.


(Sumber: http://www.google.com)

Pada hutan sekunder berumur muda suksesi berada pada fase awal,
tumbuhan yang tumbuh saling bersaing untuk mendapatkan sinar matahari
yang banyak menyinari tajuk. Pada fase ini tumbuhan didominasi oleh jenis
pionir yang memiliki ciri khas sebagai berikut: pertumbuhan yang cepat,
memiliki ukuran biji yang kecil, percabangan sedikit, dan cepat berbunga.
Jenis pionir kemudian akan mulai menghilang dan digantikan oleh lapisan
pohon yang homogen. Jenis pohon yang terbentuk di fase tengah (middle)
memiliki ukuran yang lebih tinggi dan hidup lebih lama. Setelah memasuki
umur lebih dari 100 tahun, vegetasi telah memasuki fase klimaks yang
ditandai dengan terbentuknya lapisan stratum pohon yang lebih banyak.

5
D. Tipe-tipe Komunitas Tumbuhan
Macam komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang
dikenal berdasarkan fisiogami (kenampakan) disebut bioma atau formasi
biota. Formasi dipakai apabila yang diperbicangkan hanya komunitas
tumbuhan saja, sedangkan bioma dipakai jika selain komunitas tumbuhan
juga diikutkan komponen hewannya. Sebuah bioma adalah sekelompok
ekosistem pada sebuah benua yang mempunyai sruktur dan fisiognomi
vegetasi yang sama sifat-sifat lingkungannya, dan mempunyai karakteristik
hewan yang sama pula.
Tipe bioma yang ada dibumi bermacam-macam yaitu: hutan hujan
tropis, hutan musim tropis, hutan hujan iklim sedang, hutan pengunungan
tropis, hutan iklim sedang yang selalu hijau, hutan gugur iklim sedang, taiga,
hutan lumut, hutan duri dan hutan kecil, semak duri, hutan kerdil iklim
sedang, komunitas perdu iklim sedang, savana, padang rumput iklam sedang
yang mencakup praire, plain, dan padang rumput gurun, komunitas
pengunungan tinggi dan kutub utara (paramo,tundra), gurun dan komunitas
rawa.

Gambar 4: Tipe komunitas tumbuhan terrestrial


(Sumber: http://google.com)

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa,
ekologi komunitas merupakan kumpulan berbagai populasi dari species yang
menghuni suatu daerah. Sedangkan ekologi komunitas mempelajari pola
ekologi dan dinamika kumpulan dari populasi dari dua atau lebih spesies di
wilayah geografis yang sama. Ekologi komunitas juga memiliki pola
penyebaran yang sama dengan ekologi populasi. Diantaranya pola acak,
seragam, dan kelompok. Selain pola penyebaran, dalam komunitas juga
terdapat tipe-tipe komunitas yang merupakan hasil akhir dari proses suksesi
diantaranya, hutan hujan tropis, tundra, padang rumput, gurun dan masih
banyak lagi.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan kedepannya untuk lebih menambah sumber literatur dari
beberapa jurnal nasional maupun internasional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Allen T.F.A. 1998. Ecology. Oxford University Press, Inc. New York.

Djufri. 2002. Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan Interaksi Spesies


Tumbuhan Khususnya Padang Rumput di Taman Nasional Baluran,
Jawa Timur. Volume 3, Nomor 1 Halaman: 181-188. IPB. Bogor.

EEMB. 2017. https://www.eemb.ucsb.edu/people/faculty/even. Departemen


Ekologi, Evolusi, dan Biologi Kelautan University of California, Santa
Barbara.

Michael P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.


UI-Press. Jakarta.

Ngabekti S. 2006. Buku Ajar dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Universitas Negeri Semarang.

Priyanto J.A. 2017. http://www.slideshare.net/JepriAgungPriyanto/ekologi-


komunitas. Diakses tanggal 20 Februari 2017.

The Columbia Electronic Encyclopedia, 6th ed. 2012.


http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/ecology-climax-
communities.html. Columbia University Press. Diakses tanggal 16 April
2019

Yatim W. 1994. Biologi Modern Pengantar Biologi. Tarsito. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai