memahami
atau mengerti
Filsafat dunia dalam
hal dan
Dari segi Etimologi * falsafah (Arab),
Istilah "filsafat" dalam
* philosophy (Inggris),
* philosophia (Latin),
bahasa Indonesia
* philosophie (Jerman,
memiliki padanan kata:
Belanda,
Perancis).
Misalnya:
1. Berapa Indeks Prestasi yang Anda
capai dalam semester lalu?
2. Berapa jumlah buku yang Anda miliki?
3. Dimana Anda tinggal?
Pertanyaan-pertanyaan di atas bukan
merupakan pertanyaan kefilsafatan, karena
merupakan pertanyaan tentang fakta-fakta.
Pertanyaan-pertanyaan non-filsafti
bertalian dengan hal-hal tertentu, khusus,
terikat oleh ruang dan waktu, sehingga
jawabannya dapat secara langsung
diberikan pada saat itu juga.
1. Apakah kebenaran itu?
2. Apakah perbedaan antara benar dan salah?
3. Mengapa manusia ada di dunia?
4. Apa makna kehidupan manusia di dunia?
5. Apakah segala sesuatu di dunia ini terjadi secara
kebetulan ataukah merupakan peristiwa yang
sudah pasti?
contoh lain:
terputus.
Kekhususan yang dimiliki setiap ilmu hal
menimbulkan batasbatas yang tegas (jelas) antara
masing-masing ilmu.
ilmiah.
Terhadap ilmu-ilmu khusus, filsafat, khususnya
validitasnya.
Kalau konsep-konsep dari ilmu tidak dijelaskan dan
asumsi-asumsi tidak dikuatkan maka hasil-hasil
yang dicapai ilmu tersebut tanpa memperoleh
landasan yang kuat.
Setiap ilmu memiliki konsep-konsep dan asumsi-
asumsi yang bagi ilmu itu sendiri tidak perlu
dipersoalkan lagi.
oleh filsuf-filsuf.
Socrates memilih minum racun dan menatap maut
daripada harus mengorbankan kebebasannya
untuk berpikir menurut keyakinannya.
Persoalan kosmologi
Jenis keteraturan apa yang ada di alam ini?
Apakah ruang dan waktu itu?
Keteraturan di alam ini bagai sebuah mesin atau ada tujuan
tertentu?
Persoalan antropologi
Bagaimana terjadi hubungan badan dan jiwa
Apa yang dimaksud dengan kesadaran
Manusia sebagai mahluk bebas atau tidak bebas
2. Epistemologi
Apa yang dapat saya ketahui?
Persoalannya
Bagaimana manusia dapat mengetahui sesuatu?
Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh?